Anda di halaman 1dari 11

SESAK NAFAS SETELAH DIPUKUL.....

Step 1

Step 2

1. Hubungan antara keadaan penderita dengan KU : kesadaran menurun, tampak sesak,


sianosis?
2. Hubungan antara keadaan penderita dengan vital sign?
3. Mengapa suara nafas hemithoraks kanan menghilang?
4. Mengapa ditemukan dada asimetris, ada luka tusuk di hemithoraks kanan setinggi ICS
5 pada garis axilla anterior kanan?
5. Mengapa ditemukan kepala hematom didaerah temporal kanan?
6. Mengapa ditemukan akral dingin dan pucat?
7. Mengapa dokter memberikan terapi oksigen dengan face mask dan menutup dada
dengan perban, namun kondisi penderita semakin menurun?
8. Penanganan dan penatalaksanaan awal pada kasus?
9. DD?

Step 3

1. Hubungan antara keadaan penderita dengan KU : kesadaran menurun, tampak sesak,


sianosis?
Kesadaran menurun  kepala hematom : trauma kepala  gerakan berlebih 
kepala membetur  akibat pengenbangan gaya kompresi destruktif  otak akan
membentur bantang otak dengan kuat  blokade pada retikularis difus  otak tidak
mendapat imput aferen  kesadaran hilang selama blokade masih ada.

Ada luka tusuk : suara nafas menghilang bebrti sampe paru paru  luka tusuk
tersebut terjadi trauma hemorargic  vital sign terjadi syok  aliran darah ke otak
turun menyebabkan penurunan kesadaran.

Sesak  luka tusuk pada paru paru.


Sianosis : paru paru tidak adekuat sehingga tidak dapat megalirkan oksigen ke daerah
perifer sehingga terjadi sianosi.

Luka tusuk menyederai pleura  udara yang masuk ke paru paru tidak dapat keluar
 peningkatan udara dalam paru paru (tension pneumothoraks)

Luka tembus di dinding thoraks > 1500 cc : tanda tanda hipovolemi, pernapasan
terganggu, pekak perkusi, suara nafas berkurang, JVP tidak meninggi.
2. Hubungan antara keadaan penderita dengan vital sign?
RR meningkat : karena oksigen tidak adekuat  hipoksi  menghasilkan asam laktat
 asidosis metab  takipneu
Cedara terjadi gangguan pertukaran udara  penurunan Cardiac Output  TD
menurun karena tanda tanda syok hipovolemik : kehilangan cairan intra vaskuler.

Nadi meningkat  cedera  vol dara turun  terjadi peningkatan nadi

Pneumothoraks : terjadi kolaps karena tekanan udara dapat menekan jantung pada
vena cava superior dan inferior  Cardiac Output turun, tekanan darah turun

RR  karena kompenasasi kolaps pada paru.


3. Mengapa suara nafas hemithoraks kanan menghilang?
Di dalam cavum pleura normalnya tidak ada udara
Setelah ditusuk udara masuk ke rongga pleura  udara tidak dapat keluar saat
ekspirasi  terjadi penekanan pada organ sekitar  terjadi kolaps pada paru  gagal
nafas  suara menghilang

Pneumothoraks  paru paru kolaps  perkusi: hipersonor  untuk Dx di gunakan


foto thoraks.

4. Mengapa ditemukan dada asimetris, ada luka tusuk di hemithoraks kanan setinggi ICS
5 pada garis axilla anterior kanan?
Asimetris : cembung pada dada kanan karena udara banyak terkumpul

5. Mekanisme hematom didaerah temporal kanan?


Trauma pada daerah temporal  pecahnya pem darah pada arteri meningen media 
fraktur tulang kepala.

Epidural hematom
Subdural hematom : diantara duramater dan korteks  pembuluh darah kecil akan
pecah  hematom
Tanda tanda : TIK meningkat
Subaracnoid hematom : perdarahan yang terjadi pada permukaan dlam duramater
Intraserebralis hematom : karena trauma pada korteks dan sub cotreks pada pem darah
yang besar.
Lapisan lapisan pembungkus otak...!!!
Duramater : luar
Aracnoideamater
Piamater
otak
6. Mengapa ditemukan akral dingin dan pucat?
Akral dingin dan pucat berhub denga syok hipovolemik
Penyebab syok hemorargic
Kehilangan cairan plasma, luka bakar keringat berlebihan
Kehilangan cairan di dalam ruang tubuh
Stadium syok
Presyok : 10 – 15 % ; pusing takikardi ringan
Ringan : 20 -25% : takikardi, gelisah
Sedang : 30 -35 % : syok, pucat, oligouri.
Berat : 35 -50 % : sianotik, dingin, takikardi sianotik
7. Penanganan dan penatalaksanaan pada kasus?
ABCDE
Airway : ada cedera cervical, puls oxymetri
Breating : frekwensi takipneu
 Inspeksi : dada kanan kiri simetris tidak ?
o Jejas yang tampak
 Auskultasi : suara napas yang vesikuler  jika ada luka suara napas
menghilan
 Perkusi : bedakan cairan (redup) dan udara (hipersonor)

 Pneumothoraks : needle torakosintesis (penusuka jarum di ICS 2 sejajar


angulus ludovici), WSD (ICS 5 umtuk pengeluaran cairandan pengembangan
paru)
Circulation : cek tanda Vita
Disabiliti : GCS
Exposure : cek seluruhnya. Tanya biomekanika traumanya.

Pengertian tension pneumothorak, simple pneumothoraks...!!!

8. Mengapa sudah diberikan terapi oksigen dengan face mask dan menutup dada dengan
perban, namun kondisi penderita semakin menurun?
Breating : harus diperhatikan
Pemberian oksigen harus memperhatikan dari sirkulasi, paru paru, saturasi.

9. DD?
1. Hubungan antara keadaan penderita dengan KU : kesadaran menurun, tampak sesak,
sianosis?

PATOGENESIS
Tension pneumothorax terjadi kapan saja ada gangguan yang melibatkan pleura visceral,
parietal, atau cabang trakeobronkiial. Gangguan terjadi ketika terbentuk katup 1 arah, yang
memungkinkan udara masuk ke rongga pleura tapi tidak memungkinkan bagi keluarnya
udara. Volume udara ini meningkat setiap kali inspirasi karena efek katup 1 arah. Akibatnya,
tekanan meningkat pada hemitoraks yang terkena. Saat tekanan naik, paru ipsilateral kolaps
dan menyebabkan hipoksia. Peningkatan tekanan lebih lanjut menyebabkan mediastinum
terdorong ke arah kontralateral dan menekan jantung serta pembuluh darah besar. Kondisi ini
memperburuk hipoksia dan mengurangi venous return.

Akibat trauma tajam:


luka tusuk menembus pleura parietal  lubang kecil membuat katup 1 arah (one way
valve) hal ini membuat udara masuk ke rongga pleura saat inspirasi, tetapi tidak bisa keluar
saat ekspirasi rongga pleura semakin mengembang seiring waktu dan tekanannya terus
bertambah  tension pneumothorax
tension pneumothorax  tekanan udara kesegala arah mendesak organ sekitar

MANIFESTASI KLINIS
Ada 2 mekanisme yang menyebabkan tidak adekuatnya suplai oksigen ke jaringan pada
pneumothoraks.
 Paru yang mengalami pneumothoraks kolaps dan paru sebelahnya terkompresi sehingga tidak
bisa melakukan pertukaran gas secara efektif, terjadi hipoxemia yang selanjutnya
menyebabkan hipoksia.
 Tekanan udara yang tinggi pada pneumothorax mendesak jantung dan pembuluh darah besar.
Pendorongan vena cava superior dan inferior menyebabkan darah yang kembali ke jantung
berkurang sehingga cardiac output juga berkurang. akibatnya perfusi jaringan menurun dan
terjadi hipoksia.

Temuan awal:
 Sesak napas
Akibat penurunan fungsi paru:
menurunnya compliance paru yang mengalami penumothoraks pertukaran udara tidak
adekuat  hipoxemia  hipoksia sesak napas
serta paru sebelahnya yang terdorong menyebabkan sesak napas.
Selain itu peningkatan kerja pernapasan: hipoksia  takipneu sesak napas
 Nyeri dada
Trauma dada tembus hingga ke pleura peregaangan pleura nyeri
Trauma dada kerusakan jaringan  impuls nyeri pada daerah yang luka (kulit, otot)
 Takikardia
Tension pneumothorax  hipoksia  kompensasi tubuh  SS simpatis  takikardia
 Takipneu
Tension pneumothorax  hipoksia  kompensasi tubuh  SS simpatis  takipneu
 Perkusi hipersonor
akumulasi udara dalam rongga pleura  suara yang lebih nyaring saat perkusi / hipersonor
(udara merupakan penghantar gelombang suara yang baik)
 Suara napas lemah sampai hilang
Suara napas adalah suara yang terdenger akibat udara yang keluar dan masuk paru saat
bernapas. Paru kolaps  pertukaran udara tidak berjalan baik  suara napas berkurang atau
hilang.

Temuan lanjut:
 Penurunan kesadaran
Hipoksia yang terus berlanjut kurangnya suplai O2 ke otak gangguan fungsi otak 
penurunan kesadaran
 Trakea terdorong (deviasi trakea) menjauhi paru yang mengalami tension pneumothorax:
Tension pneumothorax tekanan udara yang tinggi  menekan kesegala arah  trakea
terdorong ke arah kontralateral
 Distensi vena leher (bisa terjadi bila hipotensi berat)
Tension pneumothorax penekanan vena cava superior  tahanan darah yang kembali ke
jantung JVP meningkat  vena leher terdistensi
 Hipotensi
Tension pneumothorax penekanan jantung dan vena cava superior serta inferior  darah
yang kembali ke jantung berkurang  caridiac output berkurang  tekanan darah turun
(hipotensi akibat shock obstruktif)
 Sianosis
Tension pneumothorax  pertukaran udara tidak adekuat  darah mengandung sedikit O2
 pewarnaan yang kebiruan pada darah  tampak warna kebiruan pada kulit dan mukosa

2. Hubungan antara keadaan penderita dengan vital sign?


 Hipotensi
Tension pneumothorax penekanan jantung dan vena cava superior serta inferior  darah
yang kembali ke jantung berkurang  caridiac output berkurang  tekanan darah turun
(hipotensi akibat shock obstruktif)
Sesak napas
Akibat penurunan fungsi paru:
menurunnya compliance paru yang mengalami penumothoraks pertukaran udara tidak
adekuat  hipoxemia  hipoksia sesak napas
serta paru sebelahnya yang terdorong menyebabkan sesak napas.
Selain itu peningkatan kerja pernapasan: hipoksia  takipneu sesak napas

3. Mengapa suara nafas hemithoraks kanan menghilang?

Sesak napas akan terjadi


pada penderita pneumotoraks akibat udara yang mulai masuk mengisi rongga pleura.
Jika terus berlanjut penderita akan terlihat gelisah akibat kesulitan bernapas. Usaha
dari tubuh untuk mengkompensasi akibat sesak napas yang terjadi adalah bernapas
yang cepat (takipneu) dan denyut nadi yang meningkat (takikardia). Udara yang
masuk kedalam rongga pleura ini akan menyebakan terjadi pendesakan pada
parenkim paruparu hingga menjadi kolaps, jadi yang mengisi rongga dada yang
mengalami pneumotoraks adalah udara, pada saat diperiksa dengan mengetuk dinding
dada akan terdengar suara hipersonor, akibat akumulasi udara pada rongga pleura.
Kolapsnya paru-paru yang terdesak oleh udara yang berada di rongga pleura ini
menyebabkan proses ventilasi dan oksigenasi berkurang atau malah tidak terjadi,
sehingga jika
didengarkan dengan stetoskop suara napas tidak terdengar.3,5
4. Mengapa ditemukan dada asimetris, ada luka tusuk di hemithoraks kanan setinggi ICS
5 pada garis axilla anterior kanan?

Gangguan terjadi ketika terbentuk katup 1 arah, yang memungkinkan udara masuk ke
rongga pleura tapi tidak memungkinkan bagi keluarnya udara. Volume udara ini
meningkat setiap kali inspirasi karena efek katup 1 arah. Akibatnya, tekanan meningkat
pada hemitoraks yang terkena sehingga terlihat nafas yang tertinggal pada hemithorax
yang mengalami masalah

5. Mekanisme hematom didaerah temporal kanan?


Trauma pada daerah temporal  pecahnya pem darah pada arteri meningen media 
fraktur tulang kepala.

Epidural hematom
Subdural hematom : diantara duramater dan korteks  pembuluh darah kecil akan
pecah  hematom
Tanda tanda : TIK meningkat
Subaracnoid hematom : perdarahan yang terjadi pada permukaan dlam duramater
Intraserebralis hematom : karena trauma pada korteks dan sub cotreks pada pem darah
yang besar.
Lapisan lapisan pembungkus otak...!!!
Duramater : luar
Aracnoideamater
Piamater
otak
6. Mengapa ditemukan akral dingin dan pucat?
Akral dingin dan pucat berhub denga syok hipovolemik
Penyebab syok hemorargic
Kehilangan cairan plasma, luka bakar keringat berlebihan
Kehilangan cairan di dalam ruang tubuh

Stadium syok
Presyok : 10 – 15 % ; pusing takikardi ringan
Ringan : 20 -25% : takikardi, gelisah
Sedang : 30 -35 % : syok, pucat, oligouri.
Berat : 35 -50 % : sianotik, dingin, takikardi sianotik
7. Penanganan dan penatalaksanaan pada kasus?

Pengkajian selalu menggunakan pendekatan ABCDE.


Airway
- Kaji dan pertahankan jalan nafas
- Lakukan head tilt, chin lift jika perlu
- Gunaka alat bantu jalan nafas, jika perlu
- Pertimbangkan untuk merujuk ke ahli anastesi untuk dilakukan intubasi jika tidak
mampu mempertahankan jalan nafas.
Breathing

 Kaji saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oximeter, pertahankan saturasi >
92%
 Berikan oksigen dengan aliran tinggin melalui non re-breath mask
 Pertimbangkan untuk menggunakan bag-valve-mask ventilation
 Periksakan gas darah arteri untuk mengkaji PaO2 dan PaCO2
 Kaji respiratory rate
 Periksa sistem pernafasan
 Cari tanda deviasi trachea,deviasi trachea merupakan tanda tension pneumothorak

Circulation
ü Kaji heart rate dan rhytem
ü Catat tekanan darah
ü Lakukan pemeriksaan EKG
ü Lakukan pemasangan IV akses
ü Lakukan pemerikasaan darah vena untuk pemeriksaan darah lengkap dan elektrolit.
Disability
a. lakukan pengkajian tingkat kesadaran dengan menggnakan pendekatan AVPU
b. penurunan kesadaran merupakan tanda pertama pasien dalam perburukan dan
membutuhkan pertolongan di ICU

Exposure
a. pada saat pasien stabil kaji riwayat kesehatan scara detail dan lakukan pemeriksaan fisik
lainnya
.

Pengertian tension pneumothorak, simple pneumothoraks...!!!

Tension pneumothorax
Suatu pneumotoraks yang merupakan salah satu kegawat daruratan pada cedera dada.
Keadaan ini terjadi akibat kerusakan yang menyebabkan udara masuk kedalam rongga
pleura dan udara tersebut tidak dapat keluar, keadaan ini disebut dengan fenomena
ventil ( one –way-valve).1,3,5,9
Akibat udara yang terjebak didalam rongga pleura ssehingga menyebabkan tekanan
intrapleura meningkat akibatnya terjadi kolaps pada paru-paru, hingga menggeser
mediastinum ke bagian paru-paru kontralateral, penekanan pada aliran vena balik
sehingga terjadi hipoksia.1,3
Banyak literatur masih memperdebatkan efek dari pneumotoraks dapat menyebabkan
terjadinya kolaps pada sistem kardiovaskular. Dikatakan adanya pergeseran pada
mediastinum menyebabkan juga penekanan pada vena kava anterior dan superior,
disebutkan juga hipoksia juga menjadi dasar penyebabnya, hipoksia yang memburuk
menyebabkan terjadinya resitensi terhadap vaskular dari paru-paru yang diakibatkan
oleh vasokonstriksi. Jika gejala hipoksia tidak ditangani secepatnya, hipoksia ini akan
mengarah pada keadaan asidosis, kemudian disusul dengan menurunnya cardiac output
sampai akhirnya terjadi keadaan henti jantung.3,5,9
8
Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothoraks)
Keadaan pneumotoraks terbuka ini tersering disebabkan oleh adanya penetrasi langsung
dari benda tajam pada dinding dada penderita sehingga meninmbulkan luka atau defek
pada dinding dada. Dengan adanya defek tersebut yang merobek pleura parietal,
sehingga udara dapat masuk kedalam rongga pleura. Terjadinya hubungan antara udara
pada rongga pleura dan udara dilingkungan luar, sehingga menyebabkan samanya
tekanan pada rongga pleura dengan udara di diatmosper. Jika ini didiamkan akan sangat
membahayakan pada penderita. Dikatakan pada beberapa literatur jika sebuah defek
atau perlukaan pada dinding dada lebih besar 2/3 dari diameter trakea ini akan
menyebabkan udara akan masuk melalui perlukaan ini, disebabkan tekana yang lebih
kecil dari trakea. Akibat masuknya udara lingkungan luar kedalam rongga pleura ini,
berlangsung lama kolaps paru tak terhindarkan, dan berlanjut gangguan ventilasi dan
perfusi oksigen kejaringan berkurang sehingga menyebabkan sianosis sampai distress
respirasi.1,6

8. Mengapa sudah diberikan terapi oksigen dengan face mask dan menutup dada dengan
perban, namun kondisi penderita semakin menurun?
Breating : harus diperhatikan
Pemberian oksigen harus memperhatikan dari sirkulasi, paru paru, saturasi.

DD?

DEFINISI
Pneumotoraks adalah suatu keadaan dimana terdapatnya udara pada rongga potensial
diantara pleura visceral dan pleura parietal1,2,3. Pada keadaan normal rongga pleura di
penuhi oleh paru – paru yang mengembang pada saat inspirasi disebabkan karena
adanya tegangan permukaaan ( tekanan negatif ) antara kedua permukaan pleura,
adanya udara pada rongga potensial di antara pleura visceral dan pleura parietal
menyebabkan paru-paru terdesak sesuai dengan jumlah udara yang masuk kedalam
rongga pleura tersebut, semakin banyak udara yang masuk kedalam rongga pleura akan
menyebabkan paru –paru menjadi kolaps karena terdesak akibat udara yang masuk
meningkat tekanan pada intrapleura.4,5
Secara otomatis terjadi juga gangguan pada proses perfusi oksigen kejaringan atau
organ, akibat darah yang menuju kedalam paru yang kolaps tidak mengalami proses
ventilasi, sehingga proses oksigenasi tidak terjadi.1,2

PATOFISIOLOGI
Rongga dada mempunyai dua struktur yang penting dan digunakan untuk melakukan
proses ventilasi dan oksigenasi, yaitu pertama tulang, tulang – tulang yang menyusun
struktur pernapasan seperti tulang klafikula, sternum, scapula. Kemudian yang kedua
adalah otot-otot pernapasan yang sangat berperan pada proses inspirasi dan ekspirasi 6 .
Jika salah satu dari dua struktur tersebut mengalami kerusakan, akan berpengaruh pada
proses ventilasi dan oksigenasi. contoh kasusnya, adanya fraktur pada tulang iga atau
tulang rangka akibat kecelakaan, sehingga bisa terjadi keadaaan flail chest atau
kerusakan pada otot pernapasan akibat trauma tumpul, serta adanya kerusakan pada
organ viseral pernapasan seperti, paru-paru, jantung, pembuluh darah dan organ lainnya
4
di abdominal bagian atas, baik itu disebabkan oleh trauma tumpul, tajam, akibat
senapan atau gunshot.6,8
Tekanan intrapleura adalah negatif, pada proses respirasi, udara tidak akan dapat masuk
kedalam rongga pleura. Jumlah dari keseluruhan tekanan parsial dari udara pada kapiler
pembuluh darah rata-rata (706 mmHg). Pergerakan udara dari kapiler pembuluh darah
ke rongga pleura, memerlukan tekanan pleura lebih rendah dari -54 mmHg (-36
cmH2O) yang sangat sulit terjadi pada keadaan normal. Jadi yang menyebabkan
masuknya udara pada rongga pleura adalah akibat trauma yang mengenai dinding dada
dan merobek pleura parietal atau visceral, atau disebabkan kelainan konginetal adanya
bula pada subpleura yang akan pecah jika terjadi peningkatan tekanan pleura.7,8

KLASIFIKASI DARI PNEUMOTORAKS


Beberapa literatur menyebutkan klasifikasi pneumothoraks menjadi 2 yaitu,
pneumotoraks spontan dan pneumotoraks traumatik4. Ada juga yang
mengklasifikasikannya berdasarkan etiloginya seperti Spontan pneumotoraks (spontan
pneumotoraks primer dan spontan pneumotoraks sekunder), pneumotoraks traumatik,
iatrogenik pneumotoraks. serta ada juga yang mengklasifikasinya berdasarkan
mekanisme terjadinya yaitu, pneumotoraks terbuka (open pneumotoraks), dan
pneumotoraks terdesak (tension pneumotoraks ). 5
Seperti dikatakan diatas pneumotoraks dapat diklasifikasikan sesuai dengan dasar
etiologinya seperti Spontan pneumotoraks, dibagi menjadi 2 yaitu, Spontan
Pneumotoraks primer (primery spontane pneumothorax) dan Spontan Pneumotoraks
5
Sekunder (secondary spontane pneumothorax), pneumotoraks trauma, iatrogenik
pneumotoraks. 4,5
Pneumotoraks Spontan Primer ( primery spontaneous pneumothorax)
Dari kata “primer” ini dapat diketahui penyebab dari pneumotoraks belum diketahui
secara pasti, banyak penelitian dan terori telah di kemukakan untuk mencoba
menjelaskan tentang apa sebenarnya penyebab dasar dari tipe pneumotoraks ini. Ada
teori yang menyebutkan, disebabkan oleh factor konginetal, yaitu terdapatnya bula pada
subpleura viseral, yang suatu saat akan pecah akibat tingginya tekanan intra pleura,
sehingga menyebabkan terjadinya pneumotoraks.4
Bula subpleura ini dikatakan paling sering terdapat pada bagian apeks paru dan juga
pada percabangan trakeobronkial. Pendapat lain mengatakan bahwa PSP ini bisa
disebabkan oleh kebiasaan merokok. Diduga merokok dapat menyebabkan
ketidakseimbangan dari protease, antioksidan ini menyebabkan degradasi dan lemahnya
serat elastis dari paru-paru, serta banyak penyebab lain yang kiranya dapat
membuktikan penyebab dari pneumotoraks spontan primer.4,7

Pneumotoraks Spontan Sekunder ( Secondary Spontaneus Pneumothorax)


Pneumotoraks spontan sekunder merupakan suatu pneumotoraks yang penyebabnya
sangat berhubungan dengan penyakit paru-paru, banyak penyakit paru-paru yang
dikatakan sebagai penyebab dasar terjadinya pneumotoraks tipe ini. Chronic
Obstructive Pulmonary Disease (COPD), infeksi yang disebabkan oleh bakteri
pneumocity carinii, adanya keadaan immunocompremise yang disebabkan oleh infeksi
6
virus HIV, serta banyak penyebab lainnya, disebutkan penderita pneumotoraks tipe ini
berumur diantara 60-65 tahun .4,7

Pneumotoraks Trauma
Pneumotoraks trauma adalah pneumotoraks yang disebabkan oleh trauma yang secara
langsung mengenai dinding dada, bisa disebabkan oleh benda tajam seperti pisau,atau
pedang, dan juga bisa disebabkan oleh benda tumpul.3
Mekanisme terjadinya pneumotoraks trauma tumpul, akibat terjadinya peningkatan
tekanan pada alveolar secara mendadak, sehingga menyebabkan alveolar menjadi ruptur
akibat kompresi yang ditimbulkan oleh trauma tumpul tersebut, pecahnya alveolar akan
menyebabkan udara menumpuk pada pleura visceral, menumpuknya udara terus
menerus akan menyebabkan pleura visceral rupture atau robek sehingga menimbulkan
pneumotorak.3,4
Jika pada mekanisme terjadinya pneumotoraks pada trauma tajam disebabkan oleh
penetrasi benda tajam tersebut pada dinding dada dan merobek pleura parietal dan udara
masuk melalui luka tersebut ke dalam rongga pleura sehingga terjadi pneumotoraks.4

Iatrogenik Pneumotoraks
Banyak penyebab yang dilaporkan mendasari terjadinya pneumotoraks iatrogenic,
penyebab paling sering dikatakan pemasangan thransthoracic needle biopsy.
Dilaporkan juga kanalisasi sentral dapat menjadi salah satu penyebabnya.4 Pada
dasarnya dikatakan ada dua hal yang menjadi faktor resiko yang menyebabkan
terjadinya pneumotoraks iatrogenic yaitu pertama adalah dalamnya pemasukan jarum
7
pada saat memasukannya dan kedua, ukuran jarum yang kecil, menurut sebuah
penelitian kedua itu memiliki korelasi yang kuat terjadinya pneumotoraks.3,4.
Berdasarkan mekanisme dari terjadinya pneumotoraks dapat diklasifikasikan menjadi
pneumotoraks terdesak (tension pneumotoraks), dan pneumutoraks terbuka (open
pneumothorax),
Pneumotoraks Terdesak (Tension Pneumothorax)
Suatu pneumotoraks yang merupakan salah satu kegawat daruratan pada cedera dada.
Keadaan ini terjadi akibat kerusakan yang menyebabkan udara masuk kedalam rongga
pleura dan udara tersebut tidak dapat keluar, keadaan ini disebut dengan fenomena
ventil ( one –way-valve).1,3,5,9
Akibat udara yang terjebak didalam rongga pleura ssehingga menyebabkan tekanan
intrapleura meningkat akibatnya terjadi kolaps pada paru-paru, hingga menggeser
mediastinum ke bagian paru-paru kontralateral, penekanan pada aliran vena balik
sehingga terjadi hipoksia.1,3
Banyak literatur masih memperdebatkan efek dari pneumotoraks dapat menyebabkan
terjadinya kolaps pada sistem kardiovaskular. Dikatakan adanya pergeseran pada
mediastinum menyebabkan juga penekanan pada vena kava anterior dan superior,
disebutkan juga hipoksia juga menjadi dasar penyebabnya, hipoksia yang memburuk
menyebabkan terjadinya resitensi terhadap vaskular dari paru-paru yang diakibatkan
oleh vasokonstriksi. Jika gejala hipoksia tidak ditangani secepatnya, hipoksia ini akan
mengarah pada keadaan asidosis, kemudian disusul dengan menurunnya cardiac output
sampai akhirnya terjadi keadaan henti jantung.3,5,9
8

Pneumotoraks Terbuka (Open Pneumothoraks)


Keadaan pneumotoraks terbuka ini tersering disebabkan oleh adanya penetrasi langsung
dari benda tajam pada dinding dada penderita sehingga meninmbulkan luka atau defek
pada dinding dada. Dengan adanya defek tersebut yang merobek pleura parietal,
sehingga udara dapat masuk kedalam rongga pleura. Terjadinya hubungan antara udara
pada rongga pleura dan udara dilingkungan luar, sehingga menyebabkan samanya
tekanan pada rongga pleura dengan udara di diatmosper. Jika ini didiamkan akan sangat
membahayakan pada penderita. Dikatakan pada beberapa literatur jika sebuah defek
atau perlukaan pada dinding dada lebih besar 2/3 dari diameter trakea ini akan
menyebabkan udara akan masuk melalui perlukaan ini, disebabkan tekana yang lebih
kecil dari trakea. Akibat masuknya udara lingkungan luar kedalam rongga pleura ini,
berlangsung lama kolaps paru tak terhindarkan, dan berlanjut gangguan ventilasi dan
perfusi oksigen kejaringan berkurang sehingga menyebabkan sianosis sampai distress
respirasi.1,6

Anda mungkin juga menyukai