Anda di halaman 1dari 7

SESAK NAFAS SETELAH DIPUKUL.

STEP 1
STEP 2
1. Mengapa didapatkan KU menurun, tampak sesak, dan sianosis?
2. Mengapa pada VS didapatkan RR 40x/menit dangkal, TD 90/60 mmHg, nadi
120 / menit traba lemah, dan kecil ?
3. Mengapa didapatkan akral dingin, dan pucat?
4. Mengapa didapatkan kepala hematom di daerah temporal kanan? Efek lain
selain kesadaran menurun ?
5. Mengapa dada ditemukan asimetris, suara nafas hemithoraks kanan hilang?
6. Mengapa setelah dokter jaga memberi O2 dengan fasemask dan menutup
luka dengan perban namun kondisi penderita semakin menurun?
7. Sebut dan jelaskan jenis trauma? ( kepala, thoraks, dan abdomen)
8. Bagaimana penatalaksanaan awal pada pasien tersebut?
9. Kelainan-kelainan thorks yang dapat menyebabkan sesak?
10.Komplikasi?
11.DD?
STEP 3
1. Mengapa didapatkan KU menurun, tampak sesak, dan sianosis?
KU menurun :
Hipoperfusi, bisa juga karna kelainan pada ARAS nya, akibat adanya trauma
pada kepala, bila ARAS terganggu untuk ascending ke korteks serebri terganggu
dimana korteks serebri merupakan pusat kesadaran
Tampak sesak :
Karna ada luka tusuk bisa terjadi pneumothoraks ada udara luar yg
masuk ke dalam paru secara normal tekanan di cavum di paru + akibat ada
perbedaan tekanan terjadi gaya Tarik menarik bila ada hubungan dengan dunia
luar tekanan _ yg ada di cavum pleura akan di buat sama dengan yg ada di paru
paru kolaps tidak ada daya kembang paru sesak
Sianosis :
Suplai O2 kurang akibat kehilangan banyak darah darah tidak bisa
mensuplai o2 ke jaringan yang perifer dikorbankan.

Jenis pneumothoraks :
Open pneumothoraks :

Ada luka tusuk di ics 5 bila lebih dari 2/3 diameter trakea luka udara akan masuk
lewat luka udara yg masuk tidak ikut ventilasi hipoksi
2. Mengapa pada VS didapatkan RR 40x/menit dangkal, TD 90/60 mmHg, nadi
120 / menit traba lemah, dan kecil ?
RR meningkat terjadi hiperkarbi merangsang medulla oblongata
pernafasan)
-

( pusat

Udara ekspirasi terakumulasi di paru


Hasil metabbolisme jaringan
Merangsang MO
Terdapat hematom ex perdarahan massif TIK meningkat bila menekan
MO merangsang RR

TD turun perdarahan di kepala dan luka tusuk pengeluaran cairan


intravaskuler volume rendah venus return menurun co menurun
Nadi meningkat kompensasi dari Td yang menurun
Hokum monrokeli ?
Perderahan yang menyebabkan hipovolemik : 1 abdomen, 2 thoraks

Pasien trauma pada thoraks sumber perdarahan yg banyak volume sirkulasi


berkulang pemindahan ke organ vital kulit akral dingin dan sianosis
Pada perdarahan besar merangsang baroreseptor
Pada saat co turun dan denyut nadi turun saraf simpatis ke organ lain teraktifasi
denyut jantung meningkat vasikontriksi redistribusi dari non vital organ
bersama dengan system hormonal teraktivasi pengaktifan glukokortikoid dan
beta pelepasan vasopresin retensi air di tubulus distal ginjal pelepasan renin
menurunkan mean atrial pressure TD menurun

3. Mengapa didapatkan akral dingin, dan pucat?

4. Mengapa didapatkan kepala hematom di daerah temporal kanan? Efek lain


selain kesadaran menurun ?
Hematom temporal kanan :
a. EDH robekan pada arteri menengia media karna fraktur tulang temporal, CT
scan didapatkan gambaran biconvex , bila penangan cepat prognosis
membaik
b. SDH terjadi perdarahan di bawah duramater biasanya yang robek vena nya
c. Komusio serebri / gagar otak : kesadaran menghilang sebentar, sakit kepala,
ct scan gambaran normal terapi konservatifl, istirahat dan obat a

d. Kontusio serebri / memar otak : didapatka hilang kesadaran lebih lama, sakit
kepala hebat, telinga berdengung, mual muntah hebat, ct scan : perdarahan
kecil.
Kemungkinan terdapat trauma kepala adanya pecah pembuluh darah di
temporal perdarahan menekan di bagian bawah herniasi kesadaran
menurun bisa jg dilatasi pipil bila saraf nucleioklumotor tertekan respon
kontralateral refleknya hiperaktif dan reflex Babinski positif gangguan
pernafasan
5. Mengapa dada ditemukan asimetris, suara nafas hemithoraks kanan hilang?
Mengapa suara nafas hemithoraks kanan hilang :
Udara yang masuk kerongga pleura pendesakan parenkim paru kolaps pada
pemeriksaan perkusi ( hipersonor akibat akumulasi udara ) kolaps nya akan
menyebabkan ventilasi dan oksigenasi berkurang bila di auskultasi suara nafas
tidak terdengar.
a. Adanya mekanisme ventil : udara yg masuk rongga pleura tdk bs keluar
pasien bernafas dengan 1 paru pada tension pneumotoraks < mediastinum
terdorong ke yang sehat, padabsaat ekspirasi terdorong ke yang luka
b. Defek pd dinding dada : hubungan antara rongga pleura dan udara luar
paru tdk bs mengembang
c. Fraktur tulang iga : gerakan paradoksal (ekspirasi gerakan paru keatas)
pada saat menghirup malah naik keatas yang fragmen turun yg sehat naik
d. Perdarahan pada thorax : mengumpul menekan mediastinum
Simple pneumothorax tidak terjadi mekanisme ventil
Diagnose tension :
Pergeseran mediastinum ke yg sehat, distensi vena jugularis, terdorongnya paru
kontralateral di foto, mendesak vena cava sup dan inferior sehingga terjadi
penurunan venus return hipotensi ,
Tension jadi simple bisa dengan thorakosintesis
6. Mengapa setelah dokter jaga memberi O2 dengan fasemask dan menutup
luka dengan perban namun kondisi penderita semakin menurun?
Kemungkinan peneumothorax semakin luas , 15 % evaluasi , bila . > 15 % di
WSD ( biar paru bisa mengembang ) kemungkinan yang
Tension niddle thoraks ( di atas costa 3) supaya tekanan turun
menjadi simple bru chest tube
Open terjadi phenomena sucking chest wound di kasih perban 3 plester
tujuannya agar saat ekspirasi tidak masuk , bru chest
Simple : d pasang chest tube
Klo di kasih oksigen aja hemodinamik tidak membaik
Airway nya : tidak masalah

Breathing : suara nafas menghilang perlu di evaluasi


Luka tusuk di thoraks
pneumothoraks, kontusio paru

hemothoraks,

pneumothoraks,

tension

7. Sebut dan jelaskan jenis trauma? ( kepala, thoraks, dan abdomen, pelvis)
Berdasarkan kedalamannya :
a. Stad 1 : kedalaman lukanya mengenai epidermisnya saja
b. Stad 2 : mengenai epidermis dan bagian atas dermis
c. Stad 3 luka meliputi kerusakan jaringan, smapai subkutan yp tidak sampai
dasar jaringan
d. Stad 4 sudah mengenai otot, tendon, tulang
Trauma thoraks :
a.
b.
c.
d.
e.

Tension pneumothoraks
Open pneumothoraks
Massif hemathoraksa
Flail chest
Cardiac temponade

Jenis trauma
a. Trauma tajam :
- Tusuk : jenis luka akan menjadi funus pungtum jenis luka runcing
- Sayat : menjadi funus visum
Di klasifikasi menjadi
b.
c.
d.

Trauma tembus
Tidak tembus
Tembak
Tumpul
Benturan
Kompresi
deslarasi
Kimia dan radasi

Trauma thoraks yang berat : subkutaneus emphysema, fraktur kosta, hemothoraks


Trauma thoraks potensialMengancam jiwa : robekan diafragma bisa terjadi
konytusio miokard, bisa cidera trakea

Trauma abdomen:
Jika terjadi syok dan perdarahan : curigai abdomen lakukan nyeri tekan lepas
Trauma Pelvis : perdarahan tertampung di rongga pelvis, perhatikan orivisium uretra
eksterna , skrotum kalo tidak menetes brrti tertampung

unstable pelvis cara pemeriksaannya ?


biomekanika ?
8. Kelainan-kelainan thorks yang dapat menyebabkan sesak?
Simple, open, tension pneumothoraks
hemothoraks
9. Bagaimana penatalaksanaan awal pada pasien tersebut?
Pasien datang
Primary survey
Airway cek airway
!! ingat cidera servikal
Neck collar
Ciri : kesadaran menurun
Multi trauma : diberi 100% dengan non rebreathing mask
Jejas diatas clavicula ke arah cranial
Atau curiga trauma basic cranii
-racoon eye
-rothorea, epistaksis meningkat
-batle sign (lebam os mastoid)
-3 way manuver
-Opa/ NGT
-ET
Multi trauma : diberi 100% dengan non rebreathing mask
Indikasi : distress pernafasan berat , trauma kepala ( mencegah hipoksi jaringan
otak )
Breathing
a.
b.
c.
-

Pengembangan paru
Simetris
Tanda patologis
Tension
Sesak , trakea bergeser , distensi vens jugularis, asimetris respirasi needle
thoracosintesy
Open
Ada sucking chest wall tutup kasa 3 perban

Simple WSD

Circulation :
-

Bebat tekan
Atasi perdarahan
Pasang infus RL u/ mengatasi shock ( cari cairan, jumlah,tetesan per menit )

Disability :
-

Cek kesadaran EMV

Exposure :
-

Buka pakaian cek adannya jejas lalu cegah hipotermi

Di sela ABCDE lakukan reevaluasi

10.Komplikasi?
Shock hipovolemik
Macam syok ?

STEP 4
Multiple trauma

Thorax
pelvis

kepala

abdomen

Primary survey

Airway
exposure

breathing

circulation

disability

Anda mungkin juga menyukai