Anda di halaman 1dari 4

Nama :Rizki Eka Pradana

NIM :1733006
MK :KGD

Refleksi Diri:
1. Flail Chest
Flail Chest adalah keadaan dimana terjadi trauma costa yang berurutan dan pada dua atau
lebih tempat fraktur costa. Pada pasien dengan flail chest memiliki ciri khas yaitu proses
pernafasan menjadi pernafasan paradoksal, yang dimana saat fase inspirasi iga yang
fraktur akan terlihat seolah-olah masuk ke dalam dan pada saat fase ekspirasi fraktur iga
tersebut akan terlihat keluar.

Tanda dan gejala pasien Flail Chest:


 Nyeri
 Distress pernfasan (apnea, dispnea, takipnea)
 Adanya hemothoraks, penumothoraks
 Pernafasan paradoksal

Pemeriksaan Diagnostik:
 Radiografi
 CT Scan
 Pemeriksaan AGD

2. Temponade Jantung
Temponade Jantung adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan darah dirongga
dada yang berakibat menekan kompresi jantung. Temponade jantung memiliki ciri khas
yaitu adanya Kontusio pada jantung.

Tanda dan Gejala:


 Nyeri dada
 Dispnea, Takipnea, Apnea
 Dertengar adanya suara jantung terendam
 Adanya peningkatan JVP
 Terjadi penurunan tekanan darah sistolik

Pemeriksaan Diagnostik:
 Pemeriksaan EKG
 Radiografi dada
 CT Scan

3. Hemothoraks
Merupakan keadaan dimana terjadinya penumpukan darah dirongga dada, yang
disebabkan trauma penetrasi dan trauma tumpul. Pada pasien Hemothoraks sering kali
disertai dengan Pneumothoraks dan terjadi kolaps paru yang menyebabkan pergeseran
Mediastinum. Terjadi Hemothoraks apabila terjadi kerusakan vaskular dipembuluh darah
besar didalam rongga dada.
Hemothoraks memiliki ciri khas yaitu adanya Kontusio pada paru.

Tanda dan Gejala:


 Hipoksia
 Sianosis
 Nafas berat
 Dispnea
 Takipnea
 Apnea

Pemeriksaan Diagnostik:
 Radiografi dada
 Pemeriksaan AGD
 Analisis cairan pleura
 USG dada

4. Pneumothoraks
Merupakan keadaan dimana terjadi kebocoran daerah paru sehingga paru-paru terisi
udara. Robekan ini bisa terjadi dari luar (luka trauma) dan dari dalam (pecahnya alveoli).
Apabila terjadi peningkatan pleura elastisitas pada paru-paru akan menyebabkan paru-
paru kolaps, jika terjadi kolaps terus menerus pada gradian tekanan akan mengakibatkan
defek pleura yang menutup. Kolaps pada paru-paru menyebabkan penurunan kapasitas
vital dan pada peningkatan gradien tekanan oksigen yang parsial antara arteri dan
alveolar yang berakibat Hipoksia.
Pneumothoraks terbagi menjadi empat, yaitu:
a. Pneumothoraks Simple
b. Pneumothoraks Sistematik
c. Pneumothoraks Open
d. Pneumothoraks Tensions
Pada kasus pneumothoraks yang sering dijumpai adalah Pneumothoraks Open dan
Tensions.
Pneumothoraks Open memiliki tanda dan gejala: _suara nafas antara paru kanan dan paru
kiri berbeda.
Pneumothoraks Tensions memiliki tanda dan gejala: _Inspeksi leher, _Terlihat trakea
mengalami defisiasi, _Suara nafas paru kanan dan kiri sama.

Tanda dan Gejala:


 Hipoksia
 Sianosis
 Ekspansi dada asimetris
 Takipnea, Dispnea, Apnea
 Peningkatan tekanan jalan nafas
 Kolaps (frekuensi jantung >40 x/mnt)

Pemeriksaan Diagnosis:
 Radiografi dada
 Pemeriksaan AGD
 Analisis cairan pleura
 USG dada

Rencana Tindak Lanjut:


Setelah mengikuti pembelajaran didalam kelas, saya sadar akan masih kurangnya saya akan
referensi mengenai Flail Chest, Temponade Jantung, Hemothoraks, dan Pneumothoraks.
Saya sedikit paham mengenai kelainan akibat trauma dada tersebut, tapi saya masih kurang
mengeri dengan jelas mengenai Pneumothoraks, karena setelah dipelajari Pneumothoraks
tersebut memiliki berbagai macam jenis dan setiap jenis nya memiliki tanda dan gejala yang
berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai