Anda di halaman 1dari 61

KESIAPAN PENANGGULANGAN

BENCANA

dr. Ahmad Bilal MSi. FISQua


Tujuan :
1.Mampu mengidentifikasi risiko akibat
bencana di Rumah Sakit dan menganalisis
langkah mitigasi yang dibutuhkan.
2.Membuat HVA.
3.Memahami dan melakukan perhitungan
Hospital Safety Index.
4.Memahami Ruang Lingkup Manajemen
Kesiapan Bencana di Rumah Sakit.
REGULASI RUMAH SAKIT UNTUK MANAJEMEN
KESIAPAN BENCANA :
A. Menentukan Jenis, Kemungkinan Terjadi Dan Konsekuensi Bahaya,
Ancaman Dan Kejadian
B. Menentukan Integritas Struktural Di Lingkungan Pelayanan Pasien
Yang Ada Dan Bila Terjadi Bencana
C. Menentukan Peran Rumah Sakit Dalam Peristiwa/Kejadian Tersebut
D. Menentukan Strategi Komunikasi Pada Waktu Kejadian
E. Mengelola Sumber Daya Selama Kejadian, Termasuk Sumber-
sumber Alternatif
F. Mengelola Kegiatan Klinis Selama Kejadian, Termasuk Tempat
Pelayanan Alternatif Pada Waktu Kejadian
G. Mengidentifikasi Dan Penetapan Peran Dan Tanggung Jawab Staf
Selama Kejadian.
H. Mengelola Keadaan Darurat Ketika Terjadi Konflik Antara Tanggung
Jawab Pribadi Staf Dengan Tanggung Jawab Rumah Sakit Untuk
Tetap Menyediakan Pelayanan Pasien.
BAGAIMANA Melakukan
Asesmen Risiko ?
HVA - Asesmen Risiko
• Hazard Vulnerability Analysis.
• Asesmen Risiko bencana menggunakan format
terstruktur.
• Identifikasi yang melakukan HVA-asesmen risiko
bencana (pihak RS, Pemadam, BPBD, dll)
• Identifikasi bencana internal dan eksternal yang besar
termasuk insiden epidemik yang berisiko tinggi terjadi.
• HVA dilakukan setiap tahun.
Bencana alam
SEVERITY = (MAGNITUDE - MITIGATION)
PROBABILITY PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL RISK
HUMAN IMPACT
EVENT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE
Community/
Likelihood this will Possibility of death Physical losses and Interuption of Time, effectivness,
Preplanning Mutual Aid staff and Relative threat*
occur or injury damages services resouces
supplies

0 = N/A 1 0 = N/A 1 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 1 0 = N/A 1 0 = N/A


= Low 2 = Low 2 1 = Low 1 = Low = High 2 = = High 2 = 1 = High 2
SCORE = Moderate 3 = Moderate 3 2 = Moderate 2 = Moderate Moderate 3= Moderate 3 = = Moderate 3
0 - 100%
= High = High 3 = High 3 = High Low or none Low or none = Low or none

2 3 3 3 3 3 2 63%

Gempa Bumi
Banjir 2 3 0 0 1 2 2 30%
Kebakaran 1 3 3 3 3 2 2 30%
Angin Badai 1 3 2 2 3 3 2 28%
Tanah Longsor 1 3 0 0 1 3 2 17%
Wabah 1 3 0 0 1 3 2 17%
Kekeringan 1 3 0 0 0 0 0 6%
Gunung Meletus 0 3 0 0 0 3 2 0%
Tsunami 0 3 0 0 0 0 0 0%
0 0 0 0 0 0 0%

AVERAGE SCORE 0.44 1.50 0.31 0.31 0.56 1.00 0.75 4%

*Threat increases with percentage.


7 RISK = PROBABILITY * SEVERITY
71 0.04 0.15 0.25
BENCANA TEKNOLOGI
TECHNOLOGIC EVENTS
SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABILITY HUMAN PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL RISK
EVENT IMPACT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE
Community/
Likelihood this will Possibility of Physical losses Interuption of Time, effectivness,
Preplanning Mutual Aid staff and Relative threat*
occur death or injury and damages services resouces
supplies

0 = N/A 1 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 1 0 = N/A 1= 0 = N/A


= Low 2 1 = Low 1 = Low 1 = Low = High 2 = High 2 = 1 = High 2=
SCORE = Moderate 3 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate Moderate 3= Moderate 3 = Moderate 3=
0 - 100%
= High 3 = High 3 = High 3 = High Low or none Low or none Low or none

Kegagalan Genset 2 3 1 3 2 2 2 48%


Kegagalan Sistem Informasi 2 1 1 3 2 1 2 37%
Kegagalan Alrm Kebakaran 1 3 1 3 3 2 2 26%
Kebakaran Internal 1 3 3 2 2 1 2 24%
Kegagalan Listrik 1 3 1 3 1 2 2 22%
Kekurangan Pasokan 1 3 1 3 2 1 2 22%
Kekuranga Air 1 2 1 3 2 1 2 20%
Kegagalan Gas Medis 1 3 1 2 2 1 2 20%
Ledakan Bahan Berbahaya (B3) 1 3 1 2 2 1 2 20%
Kegagalan Komunikasi 1 1 1 2 2 2 2 19%
Kekurangan Bahan Bakar 1 1 1 2 2 1 2 17%
Kegagalan Transportasi 1 1 1 2 1 1 2 15%
Petir 0%

AVERAGE SCORE 0.63 1.26 0.68 1.42 1.11 0.74 1.16 7%

*Threat increases with percentage.


12 RISK = PROBABILITY * SEVERITY
121 0.07 0.21 0.35
BENCANA ULAH MANUSIA
HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL
HUMAN RELATED EVENTS

SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABILITY HUMAN PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL RISK

EVENT IMPACT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE

Community/
Likelihood this will Possibility of Physical losses Interuption of Time, effectivness,
Preplanning Mutual Aid staff Relative threat*
occur death or injury and damages services resouces
and supplies
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A 1 0 = N/A 1 0 = N/A
1 = Low 1 = Low 1 = Low 1 = Low = High 2 = = High 2 = 1 = High 2
SCORE 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate 2 = Moderate Moderate 3 = Moderate 3 = = Moderate 3
0 - 100%
3 = High 3 = High 3 = High 3 = High Low or none Low or none = Low or none

Trauma 3 3 1 3 2 1 2 67%
Infeksi 2 3 1 3 2 1 2 44%
Terorisme 1 2 2 1 3 2 2 22%
Huru hara 1 2 2 1 2 2 2 20%
Bentrok Antar
1 1 1 1 3 2 2 19%
Golongan
Situasi
1 1 1 1 3 2 2 19%
Penyanderaan
Penculikan Bayi di
1 2 0 3 1 1 2 17%
RS

AVERAGE 1.00 1.40 0.80 1.30 1.60 1.10 1.40 14%

*Threat increases with percentage.


10 RISK = PROBABILITY * SEVERITY
76 0.14 0.33 0.42
BENCANA B3
HAZARD AND VULNERABILITY ASSESSMENT TOOL
EVENTS INVOLVING HAZARDOUS MATERIALS
SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABILITY HUMAN PROPERTY BUSINESS PREPARED- INTERNAL EXTERNAL RISK
EVENT IMPACT IMPACT IMPACT NESS RESPONSE RESPONSE
Time, Community/
Likelihood this will Possibility of Physical losses Interuption of
Preplanning effectivness, Mutual Aid staff Relative threat*
occur death or injury and damages services
resouces and supplies
0= N/A 0= N/A 0= N/A 0= N/A 0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
1= Low 1= Low 1= Low 1= Low 1 = High 1 = High 1 = High
SCORE
2= Moderate 2= Moderate 2= Moderate 2= Moderate 2 = Moderate 3 2 = Moderate 2 = Moderate 0 - 100%
3= High 3= High 3= High 3= High = Low or none 3 = Low or none 3 = Low or none
Ledakan bahan kimia 1 3 2 2 3 1 0 20%

Tumpahan Bahan 1 2 1 1 1 1 0 11%


Berbahaya Skala Besar
Paparan Radiasi 1 3 0 0 1 0 0 7%
Tumpahan Bahan
1 1 0 0 1 1 0 6%
Berbahaya Skala Kecil

AVERAGE 0.44 1.00 0.33 0.33 0.67 0.33 0.00 2%

*Threat increases with percentage.


RISK = PROBABILITY * SEVERITY
4
24 0.02 0.15 0.15
SAFE HOSPITAL
• Safe hospital adalah fasilitas kesehatan yang dapat tetap
ter-akses dan berfungsi pada kapasitas maksimum, dan
dalam infrastruktur yang sama, selama dan segera setelah
terkena hazard/bencana.

• Safe hospital bertujuan untuk melindungi hidup pasien,


pengunjung dan staf, melindungi investasi berupa
perlengkapan dan alat kesehatan dan melindungi performa
fasilitas kesehatan.

• Maksud strategi rumah sakit yang selamat dari bencana


ini adalah untuk memastikan bahwa rumah sakit tidak
hanya akan tetap berdiri bila ada bencana, tapi juga akan
berfungsi secara efektif tanpa gangguan apapun.
RISIKO KERUSAKAN AKIBAT BENCANA

Kerusakan yang diakibatkan bencana merupakan pemicu


tidak berfungsinya layanan kesehatan (Functional
Collapse) dan fasilitasnya (Structural Collapse) .

Maka, rumah sakit yang dibangun tanpa


mempertimbangkan risiko bencana dan mengabaikan
aspek pemeliharaan dapat memperburuk layanan
kesehatan dan fasilitasnya seiring waktu.
APA TOLOK UKUR
SAFE HOSPITAL ?
HOSPITAL SAFETY INDEX

• Sebuah instrumen untuk "Self Assessment".


• Alat diagnostik cepat dan murah untuk menilai
kemungkinan bahwa rumah sakit akan tetap beroperasi
dalam keadaan darurat dan bencana.
• Evaluasi tersebut menghasilkan informasi yang berguna
mengenai kekuatan dan kelemahan rumah sakit.
• Menunjukkan tindakan yang diperlukan untuk
memperbaiki kapasitas dari manajemen dan keamanan
kerja dalam keadaan darurat dan bencana di rumah
sakit.
FORMAT HOSPITAL SAFETY INDEX

Hospital Safety Index terdiri dari empat bagian


ceklist evaluasi yaitu :
tentang lokasi geografis fasilitas kesehatan,
tentang keamanan struktur bangunan,
tentang elemen-elemen keamanan non-struktural
tentang kapasitas fungsional rumah sakit
Siapa yang melakukan Evaluasi HSI ?
Tim Multidisiplin
• Engineers with training in structural engineering;
• Architects with training in hospital design;
• Specialist in hospital,biomedical,clinical
engineering.
• Health-care professionals (doctors, nurses etc.);
• Specialists in emergency and disaster
management, including planning and/or
administration and logistics;
• Others (security specialists, municipal inspectors
etc.).
Menghitung HSI
Model 1: (where there is a higher risk of earthquake
and/or cyclones)
• Structural safety has a weighted value of 50% of the index;
• The nonstructural module has a weighted value of 30%;
• Emergency and disaster management is weighted at 20%.

Model 2: all the modules are given equal weight, so


that
• Structural safety has a weighted value of 33.3% of the index;
• The nonstructural module has a weighted value of 33.3%;
• Emergency and disaster management is weighted at 33.3%.

Akan disimulasikan pada akhir Presentasi..


Bagaimana Ruang Lingkup
Hospital Disaster Plan
di Rumah Sakit?
Manajemen Bencana
Manajemen Pra Bencana

• Inventarisasi tempat risiko tinggi bencana di RS ;


Lab, Radiologi, Farmasi, Genset, Gas medis dll.
➢ Buat Kebijakan upaya pencegahan dan pengendalian
bencana tempat risiko tinggi.
• Identifikasi kebutuhan alternatif untuk
operasional Rumah Sakit saat Bencana.
• Buat jalur evakuasi dan rambu yang diperlukan
jika terjadi bencana.
Perencanaan Manajemen Bencana
• Identifikasi sarana alternatif untuk memenuhi kebutuhan
utilitas gedung/bangunan yang esensial (misalnya, listrik,
air, ventilasi, sumber bahan bakar, dan sistem gas /
vakum medis)
• Identifikasi alternatif dari sistem komunikasi internal dan
eksternal
• Identifikasi fasilitas untuk isolasi radioaktif, kimia dan
biologis serta fasilitas dekontaminasi.
• Identifikasi peran dan tanggung jawab alternatif dari staf
selama keadaan darurat.
JALUR EVAKUASI
Contoh KODE DARURAT

• Kode merah (kebakaran),


• Kode hijau (gempa bumi),
• Kode hitam (bom)
• Kode pink (penculikan bayi)
• Kode biru (Henti Nafas dan Henti Jantung)
• Kode Kuning (Kedaruratan Internal)

Bila terjadi keadaan darurat segera hubungi


Tlp. 112

29
Simulasi Bencana
• Melakukan simulasi tahunan secara
menyeluruh ditingkat internal rumah sakit
atau sebagai bagian dari simulasi di tingkat
masyarakat
• Jika rumah sakit menghadapi kejadian
bencana (disaster) yang sebenarnya, dan
rumah sakit menjalankan program tersebut
serta melakukan diskusi (debriefing) setelah
kejadian, maka situasi tersebut dapat
mewakili atau setara dengan simulasi
tahunan
Skenario
simulasi
disaster

Simulasi
disaster

Debriefing

Peserta :
• Seluruh Staf RS Laporan
• Badan independen
Perencanaan Pengelolaan
Bencana di Komunitas
A.Mendeskripsikan proses mitigasi yang spesifik
untuk bekerja sama dengan pihak terkait
penanggulangan bencana ;
1. Pemda setempat
2. BPBD
3. Kepolisian
4. TNI
5. Pemadam kebakaran
6. Rumah Sakit terdekat/ Fasilitas Kesehatan Lainnya.
Strategi Rumah Sakit saat
Bencana
B. Tim Penanggulangan Bencana rumah sakit dan
jalur komandonya.
1. Aktifkan Organisasi Penanggulangan Keadaan
darurat RS.
2. Strategi Komunikasi.
3. Mengelola Sumber Daya, termasuk sumber daya
alternatif
4. Mengelola pelayanan klinis selama bencana,
termasuk tempat pelayanan alternatif
5. Identifikasi dan penugasan terhadap peran dan
tanggung jawab staf selama bencana.
Contoh Susunan Organisasi Tim
Penanggulangan Bencana di Rumah Sakit
Strategi Respons saat Bencana
C. Mendeskripsikan respons terhadap proses
pelayanan Bencana Internal atau eksternal ;
1. Triage, entry point, metodologi dan kesiapan tim pelayanan.
2. Identifikasi dan proses dekontaminasi di IGD.
3. Kegiatan terkait asuhan dan perawatan pasien (misalnya
penjadwalan, modifikasi atau penghentian layanan;
pengendalian informasi pasien; transportasi pasien).
4. Bahan Medis Habis Pakai, Suplai logistik dll
5. Komunikasi Staf, penanggung jawab pasien rawat inap, pusat
komando bencana.
6. Faktor Keamanan (misalnya akses, kontrol kerumunan, kontrol
lalu lintas).
7. Komunikasi dengan media.
Prosedur Evakuasi
• Menentukan tempat alternatif perawatan yang memiliki
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klinis pasien
• Transportasi pasien, staf, dan peralatan ke tempat
perawatan alternatif.
• Memindahkan perlengkapan kebutuhan untuk asuhan
perawatan pasien (misalnya, obat-obatan, catatan
medis) ke dan dari tempat perawatan alternatif.
• Menelusuri pasien ke dan dari tempat perawatan
alternatif.
• Membangun komunikasi antara rumah sakit dan fasilitas
tempat perawatan alternatif.
RUANG DEKONTAMINASI DI IGD
1) Ditempatkan di sisi depan/luar ruang IGD atau
terpisah dengan IGD.
2) Pintu masuk menggunakan jenis pintu swing
membuka ke arah dalam dan dilengkapi dengan alat
penutup pintu otomatis
3) Bahan penutup pintu harus dapat mengantisipasi
benturan-benturan brankar
4) Bahan penutup lantai tidak licin dan tahan terhadap
air
5) Konstruksi dinding tahan terhadap air sampai
dengan ketinggian 120 cm dari permukaan lantai
6) Ruangan dilengkapi dengan wastafel (sink) dan
pancuran air (shower)
PROTEKSI KEBAKARAN

dr. Ahmad Bilal MSi. FISQua


Regulasi Proteksi Kebakaran
• PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
No : PER.04/MEN/1980 TENTANG SYARAT-SYARAT
PEMASANGAN DAN PEMELIHARAN ALAT PEMADAM API
RINGAN.
• PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR :
26/PRT/M/2008 TANGGAL 30 DESEMBER 2008 TENTANG
PERSYARATAN TEKNIS SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN
PADA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN.
• PEDOMAN TEKNIS PRASARANA RUMAH SAKIT SISTEM
PROTEKSI KEBAKARAN AKTIFDIREKTORAT BINA
PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN
DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN KEMENTERIAN
KESEHATAN RI TAHUN 2012.
SEGITIGA API
FIRE TRIANGLE of COMBUSTION

PANAS

UDARA / BENDA / BAHAN


O2 BAKAR
SUMBER PANAS YANG DAPAT
MENIMBULKAN API
• Api terbuka ( open flame )
• Sinar Matahari
• Energi Mekanik Gesekan (friction)
• Benturan (impact)
• Pemampatan ( Compression )
• Listrik ( Electrical )
• Proses Kimia ( Chemical reaction )
Asesmen Risiko Kebakaran RS
• Tekanan dan risiko lainnya di kamar operasi.
• Sistem pemisahan (pengisolasian) dan
kompartemenisasi pengendalian api dan asap.
• Daerah berbahaya (dan ruang di atas langit-langit di
seluruh area) seperti kamar linen kotor, tempat
pengumpulan sampah, ruang penyimpanan oksigen
• Sarana evakuasi.
• Dapur yang berproduksi dan peralatan masak.
• Londri dan linen.
• Sistem tenaga listrik darurat dan Peralatan.
• Gas medis dan komponen sistem vakum.
Program Proteksi Kebakaran RS
1) Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko, seperti
penyimpanan dan penanganan bahan-bahan mudah terbakar
secara aman, termasuk gas-gas medis yang mudah terbakar
seperti oksigen;
2) Penanganan bahaya yang terkait dengan konstruksi apapun, di
atau yang berdekatan dengan bangunan yang ditempati pasien
3) Penyediaan sarana evakuasi yang aman dan tidak terhalangi bila
terjadi kebakaran;
4) Penyediaan system deteksi dini, seperti detektor asap, alarm
kebakaran, dan patroli kebakaran (fire patrols).
5) Penyediaan mekanisme pemadaman api, seperti selang air, bahan
kimia pemadam api (chemical suppressants), atau sistem sprinkler.
Safety Sangat Diperlukan
You should look at
OSHA standard
(1926:152), and found
that maximum amount
25 gallon flammable &
combustible liquid
could be stored
without a safety
cabinet.
Kondisi Tidak Aman
Jalur Evakuasi
MENURUT PENDAPAT ANDA
Sistem Deteksi Dini
Kebakaran
Sistem Proteksi Aktif
Sistem sprinkler otomatik tidak
wajib di area berikut :
• Setiap ruangan di mana penerapan air, atau nyala api dan air,
merupakan ancaman yang serius terhadap kehidupan atau bahaya
kebakaran.
• Setiap kamar atau ruang di mana sprinkler dianggap tidak
diinginkan karena sifat dari isi ruangan.
• Ruang generator dan transformator yang dipisahkan dari bangunan
dengan dinding dan lantai / langit-langit atau rakitan atap / langit-
langit yang memiliki nilai ketahanan api tidak kurang dari 2 jam.
• Di kamar atau daerah yang konstruksinya tidak mudah terbakar
dengan isi sepenuhnya bahan tidak mudah terbakar.
• Untuk ruangan-ruangan yang tidak memungkinkan pasien
dipindahkan (ruang bedah, ruang ICU, ruang radiologi, dan lain-
lain), sprinkler boleh tidak dipasang asalkan dinding, lantai, langit-
langit dan bukaan, mempunyai tingkat ketahanan api minimal 2 jam
MENURUT PENDAPAT ANDA
CONTOH PAPAN CODE RED
JADWAL TIM BENCANA/KEBAKARAN
( CODE RED )
RUANG : TANGGAL :

Pj Api Pj Yan Pasien Pj Dokumen Pj Aset

NO PENANGGUNG DINAS
JAWAB
PAGI SORE MALAM
1 API ( MERAH)
2 PASIEN (KUNING)
3 DOKUMEN ( PUTIH )
4 ASET ( BIRU )
Rencana Kengamanan Kebakaran
Rumah Sakit
• Frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan
sistem perlindungan dan pengamanan kebakaran,
sesuai ketentuan;
• Rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi
kebakaran atau ada asap;
• Proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari
rencana, dalam jangka waktu 12 bulan;
• Pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi
secara efektif dan mengevakuasi pasien bila terjadi
kedaruratan, dan ;
• Partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan
kebakaran sekurang-kurangnya setahun sekali.
Pemeriksaan Berkala Sistem
Pengamanan Kebakaran
Pemeriksaan Berkala
1. Sistem deteksi dini
➢Alarm
➢Smoke/ Heat Detector
2. Sistem Proteksi Aktif
➢Hydrant
➢APAR
➢Springkler
Pemeriksaan berkala
• Jalur Evakuasi / Tangga Darurat
➢Tanda evakuasi
➢Tanda exit
• Sistem Ventilasi Gedung.
• Kerusakaan atau ketidakteraturan jalur
kabel listrik.
Pelatihan Staff untuk
Penanggulangan Kebakaran
Regulasi dan Implementasi
Larangan Merokok
• RS merupakan kawasan tanpa
rokok dan asap rokok sesuai
dengan peraturan perundang-
undangan.
• Implementasi Larangan Merokok di
seluruh area Rumah Sakit.
Implementasi kawasan
Dilarang Merokok
TERIMA KASIH………

Anda mungkin juga menyukai