CINDY NOVILIA
Cindy Novilia
NIM I14154017
ABSTRAK
CINDY NOVILIA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat
Cindy Novilia
10
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR 12
DAFTAR LAMPIRAN 12
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Tujuan Umum 2
Tujuan Khusus 2
Manfaat Penelitian 2
METODE 3
Waktu dan Tempat 3
Bahan dan Alat 3
Prosedur Penelitian 3
Tahap Penelitian Pendahuluan 3
a. Pembuatan Tepung Takokak 3
b. Formulasi Snack Bar 4
Tahap Penelitian Lanjutan 5
b. Pengolahan dan Analisis Data 6
c. Analisis Kandungan Gizi, Total Fenolik dan Aktivitas
Antioksidan 7
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Pembuatan Tepung Takokak 7
Formulasi Snack Bar Takokak 7
Tingkat Penerimaan Snack bar Takokak 9
Kandungan Gizi Snack Bar 13
Kadar Air 13
Kadar Abu 14
Kadar Protein 14
Kadar Lemak 14
Kadar Karbohidrat 15
Kadar Serat Pangan 15
Senyawa Fenolik (Polifenol) 16
Aktivitas Antioksidan 17
Kontribusi Zat Gizi, Serat Pangan dan Total Fenol Snack bar
terpilih terhadap ALG Kelompok Umum 19
Analisis Biaya Pembuatan Snack bar 20
SIMPULAN DAN SARAN 21
Simpulan 21
Saran 21
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 27
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan
gizi, kandungan total fenol dan aktivitas antioksidan dari snack bar dengan
penambahan takokak (Solanum torvum Swartz).
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mempelajari proses pembuatan tepung takokak
2. Formulasi pembuatan snack bar dengan penambahan takokak
3. Mengkaji pengaruh penambahan takokak pada rasa, warna, aroma dan
tekstur snack bar.
4. Menganalisis kandungan air, abu, protein, lemak, serat dan karbohidrat
dari snack bar formula kontrol dan formula terpilih.
5. Menganalisis kandungan total fenol dan aktivitas antioksidan pada
snack bar formula kontrol dan formula terpilih.
6. Menghitung kontribusi zat gizi snack bar formula terpilih terhadap
angka kecukupan gizi (AKG) kelompok konsumen umum sebagai
makanan selingan.
7. Menganalisis biaya pembuatan snack bar
Manfaat Penelitian
METODE
Prosedur Penelitian
Takokak
X
4
Tepung Takokak
Yij = µ + τi + εij
Keterangan:
Yij = nilai pengamatan respon karena pengaruh taraf ke-I penambahan
tepung takokak pada ulangan ke-j.
µ = nilai rata-rata umum
τi = pengaruh penambahan tepung takokak pada taraf ke-i
εij = kesalahn penelitian karena pengaruh taraf ke-I dari penambahan
tepung takokak pada ulangan ke-j.
i = banyaknya taraf penambahan tepung takokak
j = jumlah ulangan
Snack bar
Skala Keterangan
1 Sangat tidak suka
2 Tidak suka
3 Agak tidak suka
4 Biasa
5 Agak suka
6 Suka
7 Sangat suka
Formula
Komposisi
F1 (5%) F2 (10%) F3 (15%) F4 (20%) F5 (25%)
Oats 142.5 135 127.5 120 112.5
Tepung takokak 7.5 15 22.5 30 37.5
Cherry 25 25 25 25 25
Kismis 25 25 25 25 25
Kacang mete 25 25 25 25 25
Telur 50 50 50 50 50
Gula pasir 25 25 25 25 25
Minyak 10 10 10 10 10
Air 10 10 10 10 10
Coklat putih 150 150 150 150 150
Pada awal formula, komposisi bahan yang digunakan terdiri dari tepung
terigu, tepung takokak, kismis, cherry merah, telur, karamel, minyak dan air.
Setelah melakukan trial and error diketahui bahwa produk snack bar
takokak yang dihasilkan memiliki kualitas sensori yang kurang seperti rasa
yang dimiliki sangat pahit dan memiliki penampilan yang kurang menarik
9
yaitu berwarna hitam kecoklatan. Hal ini tidak sesuai dengan tujuan utama
dalam formula snack bar sehingga diperlukan modifikasi dari formula yang
digunakan.
Modifikasi formula yang dilakukan adalah mengganti karamel yang
digunakan sebagai binder (bahan perekat) dalam pembuatan snack bar
takokak menjadi coklat putih. Menurut Sarifudin et al (2015), bahan perekat
yang dapat digunakan dalam pembuatan snack bar dapat berupa sirup,
karamel, coklat dan lainnya. Penggunaan tepung terigu yang merupakan
bahan utama dalam pembuatan snack bar diganti menggunakan oat. Hal ini
disebabkan karena penggunaan tepung terigu dan karamel menyebabkan
tekstur snack bar takokak memiliki tekstur yang sangat padat dan keras
serta menyebabkan warna snack bar yang lebih gelap (coklat kehitaman).
Cherry merah, kismis dan kacang mete berperan sebagai isi dari snack
bar takokak. Cherry merah yang digunakan merupakan manisan buah
cherry merah tanpa tangkai. Penambahan cherry merah dan kismis
berfungsi untuk meningkatkan kualitas sensori terutama warna dan
penambah rasa manis. Kacang mete yang digunakan merupakan kacang
mete panggang tanpa penambahan rasa. Kacang mete mengandung asam
glutamat yang memberikan rasa gurih sehingga mampu meningkatkan
kualitas rasa dari snack bar (Astawan 2009).
Proses pembuatan snack bar takokak meliputi proses pencampuran oats,
tepung takokak, telur, gula pasir, minyak dan air, kemudian dilanjutkan
dengan proses pematangan di oven dengan suhu 160°C selama 40 menit.
Proses selanjutnya, dicampurkan dengan buah kering dan kacang yang
sudah dicacah dengan adonan yang sudah dikeluarkan dari oven. Kemudian
diaduk dengan coklat putih yang sudah dicairkan, lalu dicetak di loyang
berukuran 20x15 cm dan didinginkan di freezer selama 15 menit.
Proses pembuatan snack bar takokak mengalami modifikasi setelah
proses trial and error. Perbedaan terletak dari proses pemanggangan dan
proses penggunaan bahan pengikat. Proses pemanggangan dilakukan diawal
proses yang bertujuan untuk menurunkan aktivitas air dan menyebabkan
inaktivasi mikroba sehingga produk lebih awet. Proses pencampuran bahan
dengan binder (bahan pengikat) dilakukan diakhir proses pembuatan. Hal
ini ditujukan agar pencampuran bahan dengan binder lebih tercampur
dengan rata. Proses pendinginan dilakukan dengan tujuan agar binder dapat
mengeras dan menyatu dengan sempurna. Snack bar takokak yang
dihasilkan dari 1 formula adalah sebanyak 10 potong (berukuran 2x10 cm).
Snack bar takokak dapat dilihat pada Lampiran 6.
Formula Atribut
Warna* Aroma* Rasa* Tekstur* Aftertaste*
F1 (5%) 5.11c 5.20b 5.20b 4.89b 4.80b
F2 (10%) 4.46b 4.83b 5.03b 4.91b 4.54b
F3 (15%) 3.44a 4.74b 4.85b 4.29a 4.53b
F4 (20%) 3.20a 3.57a 3.71a 4.23a 3.46a
F5 (25%) 3.74a 3.86a 4.26a 3.89a 3.86a
Keterangan:
*Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda nyata (p<0.05)
**F1 : formula snack bar dengan penambahan 5% tepung takokak
F2 : formula snack bar dengan penambahan 10% tepung takokak
F3 : formula snack bar dengan penambahan 15% tepung takokak
F4 : formula snack bar dengan penambahan 20% tepung takokak
F5 : formula snack bar dengan penambahan 25% tepung takokak
Formula Karakteristik
Warna Aroma Rasa Tekstur Aftertaste
F1 (5%) Hijau agak Biasa Agak manis Biasa Biasa
putih
F2 (10%) Hijau terang Biasa Agak manis Biasa Biasa
F3 (15%) Hijau agak Biasa Agak manis Biasa Biasa
hitam
F4 (20%) Hijau agak Langu Biasa Biasa Agak kuat
hitam
F5 (25%) Hijau Agak langu Biasa Agak Agak kuat
kehitaman renyah
11
Snack Bar
Kandungan Gizi
Kontrol* Formula Terpilih** Komersil***
Air (%bb) 10.47 10.30 8.7-11.4
Abu (%bk) 0.01 0.02 2.2-2.5
Protein (%bk) 9.6 11 15.5-15.8
Lemak (%bk) 23.75 22.11 12.1-16.7
Karbohidrat Total
54.93 55.37 36.4-38.5
(%bk)
Serat Pangan (%bk) 17.35 29.63 6.9-7.1
Keterangan:
*Kontrol merupakan formula snack bar tanpa penambahan tepung takokak
**Formula terpilih merupakan formula snack bar dengan proporsi penambahan
tepung takokak sebesar 10%
***Penelitian Natalia (2010) pada produk snack bar pasaran (n=7).
Kadar Air
Kadar air merupakan jumlah air dalam pangan yang memengaruhi
tingkat stabilitas dan daya simpan pangan. Peningkatan kadar air dalam
pangan merupakan indikator terjadinya penurunan mutu suatu produk
(Kusnandar 2010). Produk snack bar komersil memiliki kadar air sebesar
8.7-11.4% (Natalia 2010). Tabel 6 menunjukkan bahwa kadar air produk
kontrol sebesar 10.47% dan kadar air produk formula terpilih (10%) sebesar
10.30%. Berdasarkan perbandingan diketahui bahwa kadar air snack bar
kontrol dan formula terpilih masih termasuk dalam rentang kadar air produk
snack bar komersil yang beredar di pasaran. Kadar air produk berkaitan
umur dan daya simpan produk.
Kadar air produk snack bar dipengaruhi oleh kadar air bahan yang
digunakan dalam pembuatan snack bar. Pada pembuatan snack bar, salah
satu bahan yang digunakan adalah coklat putih dan dalam prosedur
pembuatan snack bar terdapat perlakuan penyimpanan produk di freezer
selama 15 menit agar coklat putih yang digunakan dapat merekat dengan
komposisi lain. Perlakuan ini dapat menyebabkan peningkatan kadar air.
Selain itu, kadar air produk juga dipengaruhi oleh waktu dan suhu
pemanggangan yang digunakan. Suhu pemanasan yang tinggi
14
Kadar Abu
Kadar abu atau komponen anorganik merupakan residu anorganik hasil
proses pembakaran komponen organik bahan pangan yang menunjukkan
kandungan mineral dalam suatu produk. Kadar abu hasil analisis proksimat
disebut kadar abu total yang digunakan untuk mengevaluasi nilai gizi dan
sebagai indikator mutu suatu bahan pangan (Kusnandar 2010). Produk
snack bar komersil memiliki kadar abu sebesar 2.2-2.5% (Natalia 2010).
Tabel 6 menunjukkan bahwa kadar abu produk snack bar kontrol sebesar
0.01% dan kadar abu produk formula terpilih (10%) sebesar 0.02%. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar abu produk snack bar kontrol dan formula
terpilih lebih rendah dibandingkan dengan produk snack bar komersil.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan snack bar mempengaruhi
kadar mineral pada snack bar. Oat memiliki kadar abu sebesar 3.62-3.73%
(Serea and Barna 2011). Kadar mineral pada bahan pangan sangat
dipengaruhi oleh proses pengolahan. Proses pencucian, perendaman,
perebusan dan proses lain yang menggunakan panas mempengaruhi
ketersediaan mineral pada bahan pangan (Kusnandar 2010).
Kadar Protein
Protein merupakan salah satu makromolekul yang penting dan banyak
terdapat pada sel tanaman dan hewan. Jumlah dan jenis protein dalam bahan
pangan bervariasi (Kusnandar 2010). Berdasarkan hasil penelitian Natalia
(2010) kandungan protein pada snack bar komersil sebesar 15.5-15.8%.
Tabel 6 menunjukkan bahwa kadar protein produk kontrol sebesar 9.6% dan
produk terpilih sebesar 11%. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan
protein snack bar kontrol dan formula terpilih lebih rendah dibandingkan
dengan kandungan protein snack bar komersil.
Kandungan protein produk dipengaruhi oleh kandungan bahan dalam
pembuatan snack bar. Bahan yang digunakan dalam pembuatan snack bar
terdiri dari oat, tepung takokak, kacang mete dan telur. Oat memiliki kadar
protein sebesar 16.89g/100 g (USDA 2016). Takokak memiliki kadar
protein sebesar 2 g/100 g (Sirait 2009). Kacang mete memiliki kandungan
protein sebesar 15.31 g/100 g biji mete panggang tanpa garam (USDA
2016). Telur ayam memiliki kadar protein sebesar 12.56 g/100 g (USDA
2016).
Kadar Lemak
Lipid merupakan senyawa yang larut dalam pelarut organik tetapi tidak
larut air. Ester asam lemak merupakan komponen terbesar lipid yang secara
alami terdapat pada lemak hewan maupun tumbuhan. Ester asam lemak ini
disebut dengan nama lemak apabila bersifat padat dan disebut dengan nama
minyak apabila bersifat cair (Andarwulan 2011). Kadar lemak pada produk
komersil berada pada kisaran 12.1%-16.7% (Natalia 2010). Hal ini
menunjukkan bahwa kadar lemak produk kontrol dan produk terpilih lebih
15
Kadar Karbohidrat
Karbohidrat adalah komponen bahan pangan yang tersusun oleh 3 unsur
utama, yaitu karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Karbohidrat
merupakan sumber energi utama dan serat makanan dan sumber pemanis
alami (Kusnandar 2010). Kadar karbohidrat pada produk kontrol dan
formula terpilih sebesar 54.93% dan 55.37%. Kadar karbohidrat produk ini
lebih besar dibandingkan dengan kadar karbohidrat produk komersil yaitu
sebesar 36.4%-38.5% (Natalia 2010). Berdasarkan hasil perbandingan kadar
karbohidrat antara produk kontrol dan produk terpilih, dapat diketahui
bahwa kadar karbohidrat produk terpilih lebih rendah dibandingkan dengan
produk kontrol. Hal ini disebabkan karena kadar karbohidrat pada produk
snack bar dihitung berdasarkan perhitungan by different sehingga hasil
analisa kadar zat gizi selain karbohidrat sangat mempengaruhi (AOAC
1995).
Kadar karbohidrat produk dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat
bahan yang digunakan dalam pembuatan produk yaitu oat, tepung takokak,
kismis, cherry merah, gula pasir dan cokelat putih. Kandungan karbohidrat
yang terdapat pada oat sebesar 66.27 g/100 g, kismis sebesar 79.18 g/100 g,
cherry merah sebesar 16.01g/100 g (USDA 2016). Takokak memiliki
kandungan karbohidrat sebesar 8 g/100 g (Sirait 2009). Gula pasir memiliki
kandungan karbohidrat sebesar 94 g/100 g dan coklat putih memiliki
kandungan karbohidrat sebesar 14 g/25g (informasi nilai gizi dikemasan
produk).
sifatnya yaitu serat larut air dan serat tidak larut dalam air (Andarwulan
2011). Kadar serat pangan hasil analisis produk kontrol dan formula terbaik
berturut-turut adalah 17.35% dan 29.63%. Kadar serat ini lebih tinggi
dibandingkan dengan kadar serat yang terdapat pada label gizi produk
komersil yaitu 6.9-7.1% (Natalia 2010). Berdasarkan hasil analisa kadar
serat kontrol dan formula terpilih diketahui bahwa kadar serat formula
terpilih lebih besar dibandingkan dengan kadar serat formula kontrol. Kadar
serat pangan suatu produk dapat dipengaruhi oleh kadar serat yang terdapat
pada bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu oat dan tepung takokak.
Kandungan serat yang terdapat pada oat sebesar 10.6 g/100 g (USDA 2016).
Takokak memiliki kandungan serat sebesar 10 g/100 g (Sirait 2009).
Kandungan total fenol pada snack bar diduga dapat dipengaruhi oleh
kandungan total fenol bahan yang digunakan dalam pembuatan snack bar.
Salah satu bahan yang digunakan yaitu oat, memiliki kandungan fenol
sebesar 14.8 mg Trolox/g setelah mengalami pemanasan pada suhu 150°C
(Stevenson et al. 2008). Penggunaan cherry merah dan kismis
mempengaruhi kandungan total fenol pada snack bar. Hal ini disebabkan
karena cherry merah memiliki kandungan total fenol sebesar 6-230 mg/100
g segar atau 12.96-31.85 mg gallic acid/g berat kering (Kelebek and Selli
2011, Prvulovic et al. 2011). Kismis memiliki kandungan total fenol sebesar
215.8 mg/100 g kismis (Serio et al. 2014).
Berdasarkan Tabel 8, diketahui bahwa snack bar formula kontrol
memiliki kandungan total fenol lebih rendah yaitu 320 mg GAE/100 g
dibandingkan dengan kandungan total fenol pada formula 2 (10%) yaitu 470
17
Aktivitas Antioksidan
Kontribusi Zat Gizi, Serat Pangan dan Total Fenol Snack bar terpilih
terhadap ALG Kelompok Umum
Berdasarkan hasil perhitungan kontribusi energi dan zat gizi snack bar
terhadap ALG kelompok umum, diketahui bahwa untuk memenuhi
kebutuhan energi dan zat gizi untuk satu kali makan selingan dianjurkan
untuk mengonsumsi snack bar takokak sebanyak 2 buah (74 g). Total fenol
yang terkadung dalam satu takaran saji adalah 174 mg/100g. Anjuran
mengenai konsumsi total fenol maksimal adalah 0.1 mg/kg BB untuk total
asupan harian (WHO 1994). Berdasarkan penelitian Scalbert dan
Williamson (2000) diketahui bahwa konsumsi 10-100 mg total fenol dapat
meningkatkan kadar antioksidan di plasma darah sebesar 1 µM. Peningkatan
kadar antioksidan di plasma darah berhubungan dengan bioavailabilitas total
fenol di saluran pencernaan, dimana peningkatan asupan total fenol
berhubungan dengan penurunan resiko terjadinya kanker kolon.
Snack bar takokak formula terpilih termasuk snack bar dengan klaim
tinggi/kaya serat berdasarkan peraturan PKBPOM no. 13 Tahun 2016, yang
menyatakan bahwa pangan dapat diklaim tinggi/kaya serat apabila
kandungan serat pangan sebesar 6 g per 100 g (dalam bentuk padat). Hal ini
juga menunjukkan bahwa snack bar formula terpilih dapat dikategorikan
sebagai pangan fungsional karena memiliki komponen pangan fungsional
yaitu serat pangan yang tinggi (29.63 g/100 g).
20
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Nama Panelis :
No Hp :
Jenis Kelamin :
Tanggal Pengujian :
Nama Produk : Snack Bar Takokak
Instruksi : Nyatakan penilaian anda pada tabel dengan
menuliskan angka berdasarkan kategori yang
ditetapkan sesuai dengan penilaian anda berdasarkan
kode produk.
Kategori :
1. Sangat tidak suka
2. Tidak Suka
3. Agak tidak suka suka
4. Biasa
5. Agak suka
6. Suka
7. Sangat suka
Atribut Sensori
Kode Produk
Warna Aroma Rasa Tekstur Aftertaste
Komentar :
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Terima Kasih
28
Nama Panelis :
No Hp :
Jenis Kelamin :
Tanggal Pengujian :
Nama Produk : Snack Bar Takokak
Instruksi : Nyatakan penilaian anda pada tabel dengan
menuliskan angka berdasarkan kategori yang
ditetapkan sesuai dengan penilaian anda berdasarkan
kode produk.
Atribut Sensori
Kode Produk
Warna Aroma Rasa Tekstur Aftertaste
Ko
me
nta
Terima Kasih
29
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Warna .162 210 .000 .934 210 .000
Aroma .195 210 .000 .915 210 .000
Rasa .195 210 .000 .910 210 .000
Tekstur .180 210 .000 .921 210 .000
Aftertaste .148 210 .000 .932 210 .000
a. Lilliefors Significance Correction
2. Uji ANOVA
ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 86.098 4 21.524 16.320 .000
Within Groups 222.897 169 1.319
Total 308.994 173
Aroma Between Groups 66.758 4 16.690 10.846 .000
Within Groups 260.046 169 1.539
Total 326.805 173
Rasa Between Groups 52.761 4 13.190 7.722 .000
Within Groups 288.665 169 1.708
Total 341.425 173
Tekstur Between Groups 27.866 4 6.967 4.844 .001
Within Groups 243.059 169 1.438
Total 270.925 173
Aftertaste Between Groups 43.611 4 10.903 6.882 .000
Within Groups 267.728 169 1.584
Total 311.339 173
30
Warna
Kode_ Subset for alpha = 0.05
Produ
k N 1 2 3
Duncana 20% 35 3.20
15% 34 3.44
25% 35 3.74
10% 35 4.46
5% 35 5.11
Sig. .063 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 34.795.
Aroma
Rasa
Kode_ Subset for alpha = 0.05
Produ
k N 1 2 3
Duncana 20% 35 3.71
25% 35 4.26 4.26
15% 34 4.85 4.85
10% 35 5.03
5% 35 5.20
Sig. .085 .059 .300
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 34.795.
Tekstur
Aftertaste
( x y)
Kadar air (%bb) = x100 %
( X a)
Keterangan :
X = berat cawan dan sampel sebelum dikeringkan (g)
Y = berat cawan dan sampel setelah dikeringkan (g)
a = berat cawan kosong (g)
Keterangan :
Vs = Volume HCl untuk titrasi sampel (ml)
Vb = Vlume untuk titrasi blanko (ml)
C = Konsentrasi HCl (N)
W = Berat sampel (mg)
Residu Filtrat
Ditambahkan 4 ml metanol
Lampiran 6.1 Produk snack bar takokak setelah trial and error
41
Kurva Standar
Konsentrasi Vit C
Absorbansi Kapasitas AO
ppm mg
0.527 0 0 0
0.518 5 0.0013 1.7078
0.516 10 0.0025 2.0873
0.509 25 0.0063 3.4156
0.497 50 0.0125 5.6926
0.474 100 0.0250 10.0569
0.412 200 0.0500 21.8216
0.387 300 0.0750 26.5655
0.329 400 0.1000 37.5712
0.306 500 0.1250 41.9355
0.189 700 0.1750 64.1366
46
RIWAYAT HIDUP