NOVIANTI
Novianti
NIM I14120023
2
ABSTRAK
NOVIANTI. Formulasi Jelly Drink Ekstrak Daun Pohpohan (Pilea trinervia W.)
sebagai Alternatif Pangan Fungsional. Dibimbing oleh EVY DAMAYANTHI.
Pohpohan (Pilea trinervia W.) merupakan salah satu jenis sayuran lokal
yang banyak tumbuh di Jawa Barat. Daun pohpohan mengandung zat gizi dan
senyawa bioaktif berupa fenol, antioksidan, dan senyawa lainnya sehingga
berpotensi untuk dijadikan pangan fungsional. Penelitian ini bertujuan menyusun
formulasi jelly drink dari ekstrak daun pohpohan (Pilea trinervia W.),
menganalisis sifat organoleptik dan sifat kimia formula jelly drink, menentukan
formula terbaik, dan menganalisis sifat fisikokimia formula terbaik. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
perlakuan berupa perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan yang terdiri dari
tiga taraf (50% v/v, 75% v/v, 100% v/v). Formula terbaik ditentukan berdasarkan
metode perbandingan eksponensial (MPE) dengan kriteria keputusan berupa hasil
uji organoleptik (nilai kesukaan dan total penerimaan) dan hasil analisis sifat
kimia (aktivitas antioksidan, total fenol, dan serat pangan). Jelly drink dengan
penambahan 75% v/v ekstrak daun pohpohan terpilih sebagai formula terbaik
dengan nilai kesukaan sebesar 5.33 (agak suka sampai suka), persentase
penerimaan 67.75% (penerimaan sedang), aktivitas antioksidan 0.87 mg Ascorbic
acid Equivalent Antioxidant Capacity (AEAC)/100 g, total fenol 16.84 mg Gallic
Acid Equivalent (GAE)/100 g, dan serat pangan total 0.62%. Berdasarkan hasil
analisis fisikokimia, formula terbaik memiliki kekuatan gel sebesar 14.28 g/mm2,
aktivitas air (Aw) 0.97, pH 6.43, kadar air 87.01% (bb), abu 0.20% (bb), lemak
0.33% (bb), protein 0.08% (bb), karbohidrat 12.38% (bb), dan kalsium 23.83%
(bb).
Kata kunci: antioksidan, jelly drink, pangan fungsional, Pilea trinervia W.,
pohpohan
ABSTRACT
analysis (antioxidant activity, total phenolic content, and total dietary fiber) as
decision criterias. Jelly drink with the addition of 75% v/v pohpohan leaves
extract was choosed as the best formula with hedonic value 5.33 (Rather like to
Like) and preferred by 67.75% panelist (medium acceptance). The best formula
had 0.87 mg Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity (AEAC)/100 g
antioxidant activity, 16.84 mg Gallic Acid Equivalent (GAE)/100 g total phenols
content, and 0.62% total dietary fiber. Based on the physicochemical analysis, the
best formula had gel strengh 14.28 g/mm2, water activity (Aw) 0.97, pH 6.43, and
contained 87.01% (wb) water, 0.20% (wb) ash, 0.33% (wb) fat, 0.08% (wb)
protein, 12.38% (wb) carbohydrate, and 23,83% (wb) calcium.
Keywords: antioxidant, jelly drink, functional food, Pilea trinervia W., pohpohan
i
NOVIANTI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat
PRAKATA
Penulis bersyukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini adalah
pangan fungsional dengan judul “Formulasi Jelly Drink Ekstrak Daun Pohpohan
(Pilea trinervia W.) sebagai Alternatif Pangan Fungsional”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam penyusunan karya ilmiah ini, diantaranya:
1. Prof. Dr. Ir. Evy Damayanthi, MS selaku dosen pembimbing akademik
sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan motivasi,
bimbingan, dan arahan kepada penulis.
2. Dr. Katrin Roosita, SP, MSi selaku dosen pemandu dan penguji yang telah
memberikan saran dan masukan dalam penyempurnaan penulisan karya ilmiah
ini.
3. Seluruh pangajar dan staff Departemen Gizi Masyarakat yang telah berperan
besar selama proses belajar penulis.
4. Kedua orang tua penulis (Bapak Andi Riana dan Ibu Kuryati) dan adik-adik
terkasih (Dede, Neng Devi, De Eis, De Rani), serta keluarga besar atas segala
doa, dukungan dan kasih sayangnya.
5. Pihak Bidikmisi, Permata Bank Syari’ah dan Masjid Jendral Sudirman yang
telah memberikan bantuan beasiswa kepada penulis.
6. Pak Mashudi, Teh Ine Amalia, Ibu Rizky, Ibu Titi Riani, dan Ibu Susilawati
atas bantuannya selama proses penelitian di laboratorium.
7. Nailah, Merry, dan teman-teman seperjuangan selama analisis di laboratorium.
8. Sahabat terbaik “Samawa” (Uci, Sucil, Jijah, Syifa, Sucis, Iyes), Ida, Eri, dan
teman-teman yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan bantuan
kepada penulis.
9. Keluarga Gizi Masyarakat 49 (AKG 49), Al-Iffah’ers, LPQ Alhurriyyah, SIT
Ummul Quro, Fakhitah, Wisma Khanzia, sahabat, teman-teman, dan semua
pihak yang terlibat, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis mohon maaf atas segala kekurangan, semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat serta mendapat berkah dan Ridho dari Allah SWT. Aamiin.
Novianti
vi
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
1 Formula jelly drink ekstrak daun pohpohan 5
2 Penilaian parameter kepentingan produk 7
3 Hasil uji mutu hedonik warna jelly drink ekstrak daun pohpohan 13
4 Hasil uji mutu hedonik kejernihan jelly drink ekstrak daun pohpohan 14
5 Hasil uji mutu hedonik aroma langu jelly drink ekstrak daun pohpohan 15
6 Hasil uji mutu hedonik rasa manis jelly drink ekstrak daun pohpohan 16
7 Hasil uji mutu hedonik rasa mint jelly drink ekstrak daun pohpohan 16
8 Hasil uji mutu hedonik rasa pahit jelly drink ekstrak daun pohpohan 16
9 Hasil uji mutu hedonik aftertaste jelly drink ekstrak daun pohpohan 17
10 Hasil uji mutu hedonik tekstur kulum jelly drink ekstrak daun pohpohan 17
11 Hasil uji mutu hedonik tekstur gigit jelly drink ekstrak daun pohpohan 18
12 Hasil uji mutu hedonik mouthfeel jelly drink ekstrak daun pohpohan 18
13 Perbandingan aktivitas antioksidan jelly drink ekstrak daun pohpohan
dengan produk lain 24
14 Perbandingan kandungan total fenol jelly drink ekstrak daun pohpohan
dengan produk lain 26
15 Penentuan formula terbaik jelly drink ekstrak daun pohpohan berdasarkan
metode MPE 28
16 Hasil analisis sifat kimia formula terbaik 31
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 Dokumentasi penelitian 42
2 Formulir uji organoleptik 43
3 Prosedur praparasi sampel jelly drink ekstrak daun pohpohan 46
4 Prosedur analisis aktivitas antioksidan 47
5 Prosedur analisis total fenol 48
6 Prosedur analisis serat 49
7 Metode analisis fisikokimia jelly drink ekstrak daun pohpohan 51
8 Hasil analisis statistik uji organoleptik 52
9 Hasil analisis statistik aktivitas antioksidan 64
10 Hasil analisis statistik total fenol 67
11 Hasil analisis serat pangan 69
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu mengembangkan formula jelly drink
ekstrak daun pohpohan (Pilea trinervia W.) sebagai alternatif pangan fungsional.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
1. Menyusun formula jelly drink ekstrak daun pohpohan.
2. Menganalisis pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan
terhadap sifat organoleptik (hedonik dan mutu hedonik) dan sifat kimia
(aktivitas antioksidan, total fenol, dan serat pangan) formula jelly drink
ekstrak daun pohpohan.
3. Menentukan formula jelly drink ekstrak daun pohpohan terbaik berdasarkan
metode perbandingan eksponensial (MPE).
4. Menganalisis karakteristik sifat fisik (kekuatan gel dan aktivitas air) dari
formula jelly drink terbaik.
5. Menganalisis proksimat (kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat), kalsium,
dan pH dari formula jelly drink terbaik.
3
Manfaat Penelitian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai bulan Juli 2017.
Pembuatan produk, uji organoleptik, dan analisis sifat kimia (pH, total fenol,
aktivitas antioksidan, dan serat pangan) berturut-turut dilakukan di Laboratorium
Pengolahan dan Percobaan Makanan, Laboratorium Analisis Sensori, dan
Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia (FEMA), IPB. Analisis sifat fisik dilakukan di Laboratorium
Biokimia Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA) IPB, analisis
proksimat di Laboratorium Pusat Antar Universitas (PAU) IPB, dan analisis
kalsium di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG) Bogor.
Prosedur Penelitian
antioksidan, total fenol, dan serat pangan) terhadap formula jelly drink ekstrak
daun pohpohan, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan formula terbaik.
Tahap ketiga merupakan analisis lebih lanjut terhadap formula terbaik berupa
analisis sifat fisik (kekuatan gel dan aktivitas air), analisis proksimat (kadar air,
abu, protein, lemak, karbohidrat), kalsium, dan pH. Gambar 1 berikut
menunjukkan diagram alir prosedur penelitian secara keseluruhan.
Formulasi jelly drink ekstrak daun pohpohan
Penelitian Tahap 1
Diblender
Sediaan ekstrak
daun pohpohan
Ditambahkan air
untuk F1 dan F2
Penelitian Tahap 2
a. Uji Organoleptik
Uji organoleptik yang dilakukan terdiri dari uji hedonik dan uji mutu
hedonik yang diujikan kepada 31 orang panelis semiterlatih dengan 2 kali
ulangan. Uji hedonik bertujuan untuk mengetahui apakah produk jelly drink
7
ekstrak daun pohpohan ini disukai atau tidak. Pada uji hedonik, panelis diminta
tanggapannya yang dituliskan dalam lembar uji organoleptik yang meliputi
karakteristik warna, aroma, rasa, dan tekstur. Skala yang digunakan adalah
1=sangat tidak suka, 2=tidak suka, 3=agak tidak suka, 4=biasa, 5=agak suka,
6=suka, dan 7=sangat suka.
Uji mutu hedonik juga dilakukan untuk menilai mutu produk. Atribut yang
digunakan dalam uji mutu hedonik terdiri dari warna, kejernihan gel, aroma langu,
rasa manis, rasa mint, rasa pahit, aftertaste, mouthfeel, tekstur kulum dan tekstur
gigit. Skala penilaian mulai dari 1 hingga 7. Kriteria untuk atribut warna yaitu
1=hijau sangat muda, 2=hijau muda, 3=hijau, 4=hijau sedikit tua, 5=hijau tua,
6=hijau pekat, 7=hijau sangat pekat. Keterangan nilai atribut kejernihan gel yaitu
1=sangat keruh, 2=keruh, 3=agak keruh, 4=sedang, 5=agak jernih, 6=jernih,
7=sangat jernih. Atribut aroma langu, rasa manis, rasa daun mint, rasa pahit,
aftertaste, dan mouthfeel, yaitu 1=sangat lemah, 2=lemah, 3=agak lemah,
4=sedang, 5=agak kuat, 6=kuat, 7=sangat kuat. Atribut tekstur kulum dinilai
dengan skala 1=sangat lembut, 2=lembut, 3=agak lembut, 4=sedang, 5=agak
kasar, 6=kasar, 7=sangat kasar. Keterangan nilai untuk skala pada atribut tekstur
gigit yaitu 1=sangat lembek, 2=lembek, 3=agak lembek, 4=sedang, 5=agak padat,
6=padat, 7=sangat padat.
Kuesioner uji organoleptik yang digunakan disajikan pada Lampiran 2.
Persentase penerimaan panelis terhadap produk secara keseluruhan merupakan
salah satu indikator penentuan formula terbaik. Penerimaan keseluruhan dinilai
menggunakan sistem pembobotan terhadap setiap atribut pada hasil uji hedonik.
Pembobotan didasarkan pada pertimbangan peniliti terhadap nilai kepentingan
atribut produk, sehingga hasil keseluruhan merupakan penjumlahan dari masing-
masing atribut yang dikalikan dengan nilai bobot yang diberikan. Semakin
penting parameter, semakin besar nilai yang diberikan (Setyaningsih et al. 2010).
Penilaian kepentingan atribut pada uji hedonik jelly drink ekstak daun pohpohan
disajikan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 Penilaian parameter kepentingan produk
Atribut Dasar pertimbangan kepentingan Nilai kepentingan
Warna Warna adalah parameter pertama yang 30%
mempengaruhi persepsi produk secara visual.
Rasa Panelis cenderung menyukai rasa yang enak 30%
dari suatu produk, sehingga parameter rasa
menjadi faktor penentu penerimaan suatu
produk oleh panelis.
Tekstur Kesukaan panelis terhadap tekstur cukup 20%
penting untuk menentukan formula jelly drink
yang tepat, namun gelling agent tidak menjadi
faktor perlakuan dalam penelitian ini.
Aroma Aroma adalah parameter kedua setelah warna 20%
yang mempengaruhi keputusan panelis untuk
mencoba suatu produk.
Penelitian Tahap 3
Rancangan Percobaan
Unit percobaan dalam penelitian ini adalah jelly drink ekstrak daun
pohpohan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan dua kali ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa
perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan yang terdiri dari tiga taraf, yaitu F1
dengan jumlah ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2 75% v/v, dan F3 100% v/v.
Berikut model linear dari rancangan acak lengkap.
Yij = + i+ ij
Keterangan:
Yij = Respon percobaan karena pengaruh perlakuan penambahan ekstrak daun
pohpohan taraf ke-i ulangan ke-j
9
Penelitian Tahap 1
sayuran daun indigenous yang banyak tumbuh di daerah pegunungan Jawa Barat,
terutama di Bogor (Handayani 2007). Pohpohan termasuk tumbuhan terna dengan
tinggi mencapai 2 meter. Batang dan daun pohpohan tembus cahaya dan berwarna
hijau terang. Helaian daunnya berbentuk bulat meruncing, memiliki tekstur yang
lunak dan bau yang khas, sehingga biasa dikonsumsi sebagai lalapan (Dwiyani
2008).
Jelly drink ekstrak daun pohpohan ini terdiri dari 3 formula (Tabel 1).
Perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan pada setiap formula merupakan
perlakuan yang diujicobakan. Taraf konsentrasi ekstrak daun pohpohan yang
digunakan adalah 50% v/v (F1), 75% v/v (F2), dan 100% v/v (F3). Penentuan
taraf konsentrasi ekstrak daun pohpohan ini didasarkan pada hasil trial dan error
dan pertimbangan hasil penelitian sebelumnya oleh Khairiyah (2015) pada
pengembangan produk jus kombinasi ekstrak daun pohpohan, buah dan rempah
yang menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak daun pohpohan sebesar 40% masih
disukai oleh panelis. Oleh sebab itu, konsentrasi ekstrak daun pohpohan 50% v/v
dijadikan taraf terkecil dalam perlakuan, dengan pertimbangan untuk
meningkatkan intake daun pohpohan. Penambahan ekstrak daun pohpohan 50%
v/v artinya dalam 100 ml volume total produk terdapat 50 ml ekstrak daun
pohpohan dan 50 ml air.
Daun pohpohan yang digunakan adalah daun muda dari pucuk pertama
hingga kelima. Hal tersebut karena bagian tersebut merupakan bagian daun yang
biasa dimakan sebagai lalapan. Selain itu, Izzreen dan Fadzelly (2013) juga
menyebutkan bahwa kadar polifenol daun muda pada tanaman lebih tinggi
daripada kadar polifenol daun tua. Pada formula jelly drink ini ditambahkan pula
bahan pembentuk gel, pemanis, dan perisa alami untuk menambah citarasa.
Penentuan persentase bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan jelly
drink ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yulianti
(2008) dan Zega (2010). Jenis gelling agent atau bahan pembentuk gel yang
digunakan untuk membuat jelly drink ekstrak daun pohpohan ini adalah
kombinasi karagenan dan conjac gum (1:1) sebanyak 0.3% (Zega 2010) setelah
sebelumnya dilakukan trial dan error terlebih dahulu untuk memperoleh tekstur
yang tepat. Karagenan diperoleh dari ekstrak rumput laut merah (Rhodophyceae)
(Imeson 2010). Karagenan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kappa karagenan. Gel yang dihasilkan dari karagenan bersifat rapuh dan
cenderung mengalami sineresis, sehingga dalam penggunaannya dikombinasikan
dengan conjac gum. Conjac gum adalah serat pangan larut air yang berasal dari
umbi konjak (Amorphalus conjac) (Thomas 1992). Gel yang terbentuk dari
tepung konjak bersifat khas, irreversible, dan tidak mudah rusak, sehingga
kombinasi conjac gum dan kappa karagenan dapat meningkatkan kekuatan dan
elastisitas gel, serta menurunkan tingkat sineresisnya (Thomas 1992).
Kalium sitrat ditambahkan sebesar 0.15% sebagai buffer agar pH produk
menjadi lebih stabil. Kalium sitrat juga berperan dalam mendukung pembentukan
kekuatan gel pada produk jelly drink (Whistler 2012). Sebagai penambah cita rasa,
ditambahkan gula dan flavor alami. Gula yang digunakan dalam pembuatan jelly
drink ekstrak daun pohpohan ini adalah gula pasir sebanyak 12% dari berat total
pohpohan dan air, yang berfungsi sebagai pemberi rasa manis dan sebagai
pengawet alami (Kholiq 2011), sedangkan flavor alami yang digunakan adalah
daun mint (Metntha arvensis). Selain untuk meningkatkan penerimaan konsumen,
11
penambahan flavor alami juga dapat memberikan nilai tambah pada produk
karena menyediakan berbagai komponen aktif fitokimia yang bermanfaat bagi
kesehatan.
Daun mint dipilih karena dapat mendukung rasa dan aroma dari daun
pohpohan yang khas. Daun mint mengandung menthol sebagai penyusun utama
minyak atsiri sehingga dapat memberikan efek rasa dingin pada produk
(Testiningsih 2015). Sejumlah penelitian juga menunjukkan bahwa daun mint
mengandung 24 senyawa aromatik dan dapat menurunkan kadar kolesterol darah,
serta mempunyai aktivitas antioksidan baik secara in vivo maupun in vitro
(Yadegarinia et al. 2006). Konsentrasi daun mint yang ditambahkan sebanyak
10% dari berat total ekstrak daun pohpohan dan air (Makmuryana 2014).
Konsentrasi ini dipilih dengan pertimbangan konsentrasi minimum yang cukup
menimbulkan rasa dan aroma.
F1 F2 F3
Gambar 4 Penampakan jelly drink ekstrak daun pohpohan pada berbagai formula
Keterangan: F1 = jelly drink dengan penambahan ekstrak daun pohpohan 50% v/v
F2 = jelly derink dengan penambahan ekstrak daun pohpohan 75% v/v
F3 = jelly drink dengan penambahan ekstrak daun pohpohan 100% v/v
Penelitian Tahap 2
a. Mutu Hedonik
Uji mutu hedonik dilakukan untuk menilai karakteristik mutu produk.
Atribut yang dinilai dalam uji mutu hedonik pada penelitian ini terdiri dari warna,
kejernihan gel, aroma langu, rasa manis, rasa mint, rasa pahit, aftertaste,
mouthfeel, tekstur kulum, tekstur gigit. Nilai rataan mutu hedonik secara
13
keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan nilai rata-rata hasil uji
mutu hedonik pada setiap formula disajikan pada Gambar 5 berikut.
Gambar 5 Profil mutu hedonik jelly drink ekstrak daun pohpohan pada berbagai
formula
Keterangan:
F1= ekstrak daun pohpohan 50%, F2=ekstrak daun pohpohan 75%, F3=ekstrak daun pohpohan 100%
Warna : 1=hijau sangat muda, 2= hijau muda, 3= hijau, 4= hijau sedikit
tua, 5= hijau tua, 6= hijau pekat, 7= hijau sangat pekat.
Kejernihan gel : 1=sangat keruh, 2=keruh, 3=agak keruh, 4=sedang, 5= agak
jernih, 6=jernih, 7=sangat jernih.
Aroma langu, rasa manis, rasa mint, : 1=sangat lemah, 2=lemah, 3=agak lemah, 4=sedang, 5=agak
rasa pahit, aftertaste, mouthfeel kuat, 6=kuat, 7=sangat kuat.
Tekstur kulum : 1=sangat lembut, 2=lembut, 3=agak lembut, 4= sedang, 5=agak
kasar, 6=kasar, 7=sangat kasar.
Tekstur gigit : 1=sangat lembek, 2=lembek, 3=agak lembek, 4=sedang, 5=agak
padat, 6=padat, 7=sangat padat.
Nilai rataan mutu hedonik pada atribut yang sama yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan
adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
Berdasarkan Gambar 5, terlihat bahwa mutu hedonik pada atribut warna,
aroma langu, rasa manis, rasa mint, rasa pahit, dan aftertaste cenderung
meningkat seiring peningkatan konsentrasi ekstrak daun pohpohan yang
ditambahkan, sedangkan mutu hedonik pada atribut kejernihan gel, mouthfeel,
tekstur kulum, dan tekstur gigit cenderung menurun seiring peningkatan
konsentrasi ekstrak daun pohpohan yang ditambahkan. Perbedaan konsentrasi
ekstrak daun pohpohan memberikan pengaruh signifikan terhadap penilaian
panelis terhadap mutu hedonik jelly drink ekstrak daun pohpohan pada atribut
warna, kekuatan gel, tekstur kulum, dan tekstur gigit. Aka tetapi tidak pada atribut
yang lain.
Warna
Warna adalah parameter pertama yang mempengaruhi persepsi produk
secara visual. Persepsi tersebut melibatkan fisik maupun psikologis oleh sistem
visual pada panjang gelombang tertentu (Meilgaard et al. 2008). Skala penilaian
warna pada penelitian ini berkisar antara 1-7. Semakin rendah nilai warna yang
14
Kejernihan
Pada skala 1 sampai 7, nilai kejernihan yang semakin rendah menunjukkan
mutu kejernihan jelly drink yang semakin keruh dan nilai yang semakin tinggi
menunjukkan mutu kejernihan jelly drink yang semakin jernih, sedangkan nilai
tengah menunjukkan nilai mutu kejernihan jelly drink yang sedang. Hasil rataan
nilai mutu hedonik pada atribut kejernihan berkisar antara 2.61 sampai 4.07
(Tabel 4) yang berarti panelis menilai mutu kejernihan jelly drink ekstrak daun
pohpohan pada kisaran keruh hingga agak jernih.
Tabel 4 Hasil uji mutu hedonik kejernihan jelly drink ekstrak daun pohpohan
Nilai Rataan Mutu Hedonik
Atribut
F1 F2 F3
c b
Kejernihan 4.07 3.56 2.61a
Keterangan: F1= ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2= ekstrak daun pohpohan 75% v/v, F3= ekstrak daun
pohpohan 100% v/v, n=2. Skala penilaian pada atribut kejernihan yaitu 1=sangat keruh, 2=keruh, 3=agak
keruh, 4=sedang, 5= agak jernih, 6=jernih, 7=sangat jernih. Nilai rataan mutu hedonik pada atribut kejernihan
yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
Berdasarkan Tabel 4, panelis memberikan nilai rata-rata tertinggi pada
formula F1 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 50% dengan mutu sedang
dan nilai rata-rata terendah pada formula F3 yaitu konsentrasi ekstrak daun
pohpohan 100% dengan mutu kejernihan yang agak keruh. Semakin tinggi
konsentrasi ekstrak daun pohpohan memberikan kesan mutu kejernihan jelly drink
yang semakin keruh. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan
konsentrasi ekstrak daun pohpohan memberikan pengaruh nyata terhadap
penialain panelis pada mutu atribut kejernihan jelly drink ekstrak daun pohpohan
15
(p=0.005). Uji lanjut Duncan menunjukkan nilai rataan mutu kejernihan berbeda
nyata antara F1, F2, dan F3. Warna jelly drink yang semakin pekat seiring
peningkatan konsentrasi ekstrak daun pohpohan yang ditambahkan memberikan
kesan keruh pada produk.
Aroma
Zat-zat volatil yang memasuki rongga hidung dan dirasakan oleh indra
penciuman akan dideteksi sebagai aroma (Meilgaard et al. 2008). Atribut aroma
pada uji mutu hedonik dalam penelitian ini berupa aroma langu yang berasal dari
daun pohpohan yang digunakan sebagai bahan utama jelly drink.
Aroma Langu. Semakin rendah nilai atribut aroma langu menunjukkan
mutu aroma langu yang semakin lemah, dan nilai atribut yang semakin tinggi
menunjukkan mutu aroma langu yang semakin kuat. Nilai tengah atribut aroma
langu menunjukkan jelly drink dengan aroma langu yang sedang. Hasil rataan
penilaian panelis terhadap mutu aroma langu pada jelly drink daun pohpohan
berkisar antara 4.17 hingga 4.20 (Tabel 5), berarti panelis menilai mutu aroma
langu jelly drink ekstrak daun pohpohan pada kisaran sedang hingga agak kuat.
Tabel 5 Hasil uji mutu hedonik aroma langu jelly drink ekstrak daun pohpohan
Nilai Rataan Mutu Hedonik
Atribut
F1 F2 F3
Aroma langu 4.17a 4.19a 4.20a
Keterangan: F1= ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2= ekstrak daun pohpohan 75% v/v, F3= ekstrak daun
pohpohan 100% v/v, n=2. Skala penilaian pada atribut aroma langu yaitu 1=sangat lemah, 2=lemah, 3=agak
lemah, 4=sedang, 5=agak kuat, 6=kuat, 7=sangat kuat. Nilai rataan mutu hedonik pada atribut aroma langu
yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
Rasa
Rasa adalah persepsi yang ditimbulkan karena adanya rangsangan pada
indera pengecap (Meilgaard et al. 2008). Atribut rasa pada uji mutu hedonik
dalam penelitian ini terdiri dari rasa manis, rasa mint, rasa pahit, dan aftertaste.
Rasa manis. Nilai atribut rasa manis yang semakin rendah menunjukkan
mutu rasa manis yang semakin lemah, sedangkan nilai atribut yang semakin tinggi
menunjukkan mutu rasa manis yang semakin kuat. Nilai tengah dari atribut rasa
manis pada jelly drink menunjukkan mutu rasa manis yang sedang. Rasa manis
pada jelly drink ekstrak daun pohpohan berasal dari gula pasir yang digunakan
untuk menutupi rasa langu dari daun pohpohan. Hasil rataan penilaian panelis
terhadap mutu rasa manis pada jelly drink daun pohpohan berkisar antara 4.43
hingga 4.61 (Tabel 6). Hal tersebut berarti mutu rasa manis pada jelly drink
ekstrak daun pohpohan berada pada rentang skala sedang hingga agak kuat.
16
Tabel 6 Hasil uji mutu hedonik rasa manis jelly drink ekstrak daun pohpohan
Nilai Rataan Mutu Hedonik
Atribut
F1 F2 F3
a a
Rasa manis 4.43 4.57 4.61a
Keterangan: F1= ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2= ekstrak daun pohpohan 75% v/v, F3= ekstrak daun
pohpohan 100% v/v, n=2. Skala penilaian pada atribut rasa manis yaitu 1=sangat lemah, 2=lemah, 3=agak
lemah, 4=sedang, 5=agak kuat, 6=kuat, 7=sangat kuat. Nilai rataan mutu hedonik pada atribut rasa manis
yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
Berdasarkan Tabel 6, panelis memberikan nilai rata-rata tertinggi pada
formula F3 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 100% dan nilai rata-rata
terendah pada formula F1 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 50%. Hasil uji
sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan
tidak memberikan perbedaan yang nyata (p=0.153) terhadap penilaian panelis
pada mutu rasa manis pada jelly drink ekstrak daun pohpohan.
Rasa mint. Nilai atribut rasa mint yang semakin rendah menunjukkan
mutu rasa mint yang semakin lemah, sedangkan nilai atribut yang semakin tinggi
menunjukkan mutu rasa mint yang semakin kuat. Rasa mint pada jelly drink
ekstrak daun pohpohan berasal dari daun mint yang ditambahkan pada setiap
formula. Selain itu, daun pohpohan juga memiliki rasa khas yang mirip daun mint.
Hasil rataan penilaian panelis terhadap mutu rasa mint pada jelly drink daun
pohpohan berkisar antara 3.92 hingga 4.05 (Tabel 7), yang berarti agak lemah
sampai agak kuat.
Tabel 7 Hasil uji mutu hedonik rasa mint jelly drink ekstrak daun pohpohan
Nilai Rataan Mutu Hedonik
Atribut
F1 F2 F3
Rasa mint 3.92a 4.02a 4.05a
Keterangan: F1= ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2= ekstrak daun pohpohan 75% v/v, F3= ekstrak daun
pohpohan 100% v/v, n=2. Skala penilaian pada atribut rasa mint yaitu 1=sangat lemah, 2=lemah, 3=agak
lemah, 4=sedang, 5=agak kuat, 6=kuat, 7=sangat kuat. Nilai rataan mutu hedonik pada atribut rasa mint yang
diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
Berdasarkan Tabel 7, panelis memberikan nilai rata-rata tertinggi pada
formula F3 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 100% dan nilai rata-rata
terendah pada formula F1 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 50%. Hasil uji
sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan
tidak memberikan perbedaan yang nyata (p=0.819) terhadap penilaian panelis
pada mutu rasa mint pada jelly drink ekstrak daun pohpohan.
Rasa pahit. Hasil rataan penilaian panelis terhadap mutu rasa pahit jelly
drink ekstrak daun pohpohan berkisar antara 2.64 hingga 2.81 seperti terlihat
pada Tabel 8, yang berarti agak lemah hingga lemah.
Tabel 8 Hasil uji mutu hedonik rasa pahit jelly drink ekstrak daun pohpohan
Nilai Rataan Mutu Hedonik
Atribut
F1 F2 F3
Rasa pahit 2.64a 2.67a 2.81a
Keterangan: F1= ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2= ekstrak daun pohpohan 75% v/v, F3= ekstrak daun
pohpohan 100% v/v, n=2. Skala penilaian pada atribut rasa pahit yaitu 1=sangat lemah, 2=lemah, 3=agak
lemah, 4=sedang, 5=agak kuat, 6=kuat, 7=sangat kuat. Nilai rataan mutu hedonik pada atribut rasa pahit yang
diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
Berdasarkan Tabel 8, panelis memberikan nilai rata-rata tertinggi pada
formula F3 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 100% dan nilai rata-rata
17
terendah pada formula F1 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 50%. Hasil uji
sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan
tidak memberikan perbedaan yang nyata (p=0.357) terhadap penilaian panelis
pada mutu rasa pahit pada jelly drink ekstrak daun pohpohan.
Aftertaste. Aftertaste adalah sensasi rasa apapun yang tertinggal di mulut
setelah jelly drink tertelan. Nilai atribut aftertaste yang semakin rendah
menunjukkan mutu aftertaste yang semakin lemah, sedangkan nilai atribut yang
semakin tinggi menunjukkan mutu aftertaste yang semakin kuat. Nilai tengah dari
atribut aftertaste pada jelly drink menunjukkan mutu aftertaste yang sedang. Hasil
rataan penilaian panelis terhadap mutu aftertaste pada jelly drink ekstrak daun
pohpohan berkisar antara 3.54 hingga 3.86 (Tabel 9). Hal tersebut berarti mutu
aftertaste pada jelly drink ekstrak daun pohpohan berada pada rentang skala agak
lemah hingga sedang.
Tabel 9 Hasil uji mutu hedonik aftertaste jelly drink ekstrak daun pohpohan
Nilai Rataan Mutu Hedonik
Atribut
F1 F2 F3
a a
Aftertaste 3.54 3.85 3.86a
Keterangan: F1= ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2= ekstrak daun pohpohan 75% v/v, F3= ekstrak daun
pohpohan 100% v/v, n=2. Skala penilaian pada atribut aftertaste yaitu 1=sangat lemah, 2=lemah, 3=agak
lemah, 4=sedang, 5=agak kuat, 6=kuat, 7=sangat kuat. Nilai rataan mutu hedonik pada atribut aftertaste yang
diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
Berdasarkan Tabel 9, panelis memberikan nilai rata-rata tertinggi pada
formula F3 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 100% dan nilai rata-rata
terendah pada formula F1 yaitu konsentrasi ekstrak daun pohpohan 50%. Hasil uji
sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan
tidak memberikan perbedaan yang nyata (p=0.151) terhadap penilaian panelis
terhadap mutu aftertaste pada jelly drink ekstrak daun pohpohan.
Tekstur
Tekstur adalah gambaran sensori struktur produk yang merupakan bagian
dari reaksi tekanan yang dapat diukur oleh syaraf kinestetik pada otot tangan, jari,
lidah, gigi, atau bibir (Yulianti 2008). Atribut tekstur pada uji mutu hedonik
dalam penelitian ini terdiri dari tekstur kulum, tekstur gigit, dan mouthfeel.
Tekstur kulum. Nilai atribut tekstur kulum yang semakin rendah
menunjukkan mutu tekstur kulum jelly drink yang semakin lembut, sedangkan
nilai atribut yang semakin tinggi menunjukkan mutu tekstur kulum jelly drink
yang semakin kasar. Nilai tengah dari atribut tekstur kulum pada jelly drink
menunjukkan mutu tekstur kulum yang sedang. Hasil rataan penilaian panelis
terhadap mutu tekstur kulum pada jelly drink ekstrak daun pohpohan berkisar
antara 3.80 hingga 4.61 (Tabel 10), yang berarti agak lembut hingga agak kasar.
Tabel 10 Hasil uji mutu hedonik tekstur kulum jelly drink ekstrak daun pohpohan
Nilai Rataan Mutu Hedonik
Atribut
F1 F2 F3
c b
Tekstur kulum 4.61 4.02 3.80a
Keterangan: F1= ekstrak daun pohpohan 50% v/v, F2= ekstrak daun pohpohan 75% v/v, F3= ekstrak daun
pohpohan 100% v/v, n=2. Skala penilaian pada atribut tekstur kulum yaitu 1=sangat lembut, 2=lembut,
3=agak lembut, 4= sedang, 5=agak kasar, 6=kasar, 7=sangat kasar. Nilai rataan mutu hedonik pada atribut
tekstur kulum yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05)
18
Atribut
50% Ekstrak daun pohpohan 75% Esktrak daun pohpohan 100% Ekstrak daun pohpohan
Warna
Warna memiliki peranan penting dalam menentukan mutu jelly drink,
karena secara visual atribut warna tampil lebih dahulu dibandingkan atribut
lainnya. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa nilai rataan hedonik panelis
terhadap atribut warna berkisar antara 4.05 hingga 5.31 (Gambar 6), yang berarti
persepsi panelis terhadap warna jelly drink ekstrak daun pohpohan berada pada
rentang skala biasa sampai suka. Formula dengan nilai rataan hedonik atribut
warna jelly drink tertinggi adalah F1 dengan penambahan ekstrak daun pohpohan
50% v/v, sedangkan formula dengan nilai rataan terendah adalah F3 yaitu formula
dengan penambahan ekstrak daun pohpohan 100% v/v.
20
Aroma
Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa nilai rataan hedonik panelis
terhadap atribut aroma berkisar antara 4.34 hingga 4.45 (Gambar 6), yang berarti
tingkat kesukaan panelis terhadap aroma jelly drink ekstrak daun pohpohan berada
pada rentang skala biasa sampai agak suka. Formula dengan nilai rataan hedonik
atribut aroma jelly drink tertinggi adalah F2 yaitu formula dengan penambahan
ekstrak daun pohpohan 75% v/v, sedangkan formula dengan nilai rataan terrendah
adalah F3 yaitu formula dengan penambahan ekstrak daun pohpohan 100% v/v.
Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak
daun pohpohan tidak memberikan perbedaan yang nyata (p=0.870) terhadap
persepsi kesukaan panelis pada atribut aroma jelly drink ekstrak daun pohpohan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penambahan ekstrak daun pohpohan
dengan beberapa tingkat konsentrasi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat
kesukaan panelis pada atribut aroma. Berdasarkan hubungan karakteristik produk
(mutu hedonik) dengan tingkat kesukaan (hedonik), jelly drink yang paling
disukai adalah jelly drink dengan aroma langu yang sedang.
Rasa
Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa nilai rataan hedonik panelis
terhadap atribut rasa berkisar antara 5.82 hingga 5.95 (Gambar 6), yang berarti
persepsi kesukaan panelis terhadap rasa jelly drink ekstrak daun pohpohan berada
pada kisaran agak suka sampai suka. Formula dengan nilai rataan hedonik atribut
rasa jelly drink tertinggi adalah F1 yaitu formula dengan penambahan ekstrak
daun pohpohan 50% v/v, sedangkan formula dengan nilai rataan terendah adalah
F3 yaitu formula dengan penambahan ekstrak daun pohpohan 100% v/v.
Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahawa tingkat kesukaan panelis
terhadap rasa jelly drink ekstrak daun pohpohan tidak berbeda nyata pada setiap
formula (p=0.717). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa penambahan ekstrak
daun pohpohan dengan beberapa tingkat konsentrasi tidak berpengaruh terhadap
tingkat kesukaan panelis pada atribut rasa. Berdasarkan hubungan karakteristik
produk (mutu hedonik) dengan tingkat kesukaan (hedonik), jelly drink yang
paling disukai adalah jelly drink dengan rasa manis yang sedang, rasa pahit yang
lemah dan rasa mint serta aftertaste yang agak lemah.
Tekstur
Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa nilai rataan hedonik panelis
terhadap atribut tekstur jelly drink esktrak daun pohpohan berkisar antara 5.82
hingga 6.21 (Gambar 6), yang berarti persepsi kesukaan panelis terhadap tekstur
jelly drink ekstrak daun pohpohan berada pada kisaran agak suka hingga sangat
21
suka. Formula jelly drink esktrak daun pohpohan dengan nilai rataan hedonik
atribut tekstur tertinggi adalah F1 yaitu formula dengan penambahan ekstrak daun
pohpohan 50% v/v, sedangkan formula jelly drink esktrak daun pohpohan dengan
nilai rataan terrendah adalah F3 yaitu formula dengan penambahan ekstrak daun
pohpohan 100% v/v.
Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis
terhadap tekstur jelly drink ekstrak daun pohpohan tidak berbeda nyata pada setiap
formula (p=0.414). Hal tersebut berarti bahwa penambahan ekstrak daun
pohpohan dengan beberapa tingkat konsentrasi tidak berpengaruh terhadap tingkat
kesukaan panelis pada atribut tekstur jelly drink ekstrak daun pohpohan.
Berdasarkan hubungan karakteristik produk (mutu hedonik) dengan tingkat
kesukaan (hedonik), jelly drink ekstrak daun pohpohan yang paling disukai adalah
jelly drink esktrak daun pohpohan dengan tekstur kulum dan tekstur gigit yang
sedang, serta mouthfeel yang agak lemah.
Keseluruhan
Atribut keseluruhan dinilai berdasarkan skor pembobotan pada setiap
atribut, yaitu warna, aroma, rasa, dan tekstur. Skor pembobotan dikaitkan dengan
faktor perlakuan dan tingkat kepentingan dari setiap atribut pada produk jelly
drink ekstrak daun pohpohan ini, sehingga diperoleh persentase sebesar 30%
atribut rasa, 30% atribut warna, 20% atribut tekstur dan 20% atribut aroma.
Atribut rasa menjadi parameter paling utama dalam penerimaan suatu
produk karena merupakan faktor penentu daya terima konsumen terhadap produk
pangan (Lukas et al. 2011). Rasa dimulai melalui tanggapan rangsangan indera
pencicip hingga akhirnya terjadi keseluruhan interaksi antara sifat aroma, rasa,
dan tekstur sebagai keseluruhan rasa makanan. Selain itu, sebelum konsumen
memutuskan untuk mengonsumsi suatu produk pangan, unsur yang pertama kali
dilihat oleh konsumen dalam menilai suatu produk adalah warna karena atribut
warna merupakan atribut yang paling menarik perhatian konsumen dan paling
cepat memberi kesan disukai atau tidak disukai dalam komoditas pangan
(Soekarto 1990).
Nilai rataan hedonik secara keseluruhan berkisar antara 4.99 hingga 5.49
(Gambar 6). Hal tersebut berarti tingkat kesukaan panelis berada pada rentang
biasa sampai suka. Formula jelly drink esktrak daun pohpohan dengan nilai rataan
hedonik tertinggi secara keseluruhan adalah F1 yaitu formula dengan penambahan
ekstrak daun pohpohan 50% v/v, sedangkan formula jelly drink ekstrak daun
pohpohan dengan nilai rataan terrendah adalah F3 yaitu formula jelly drink
dengan penambahan ekstrak daun pohpohan 100% v/v.
Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi ekstrak
daun pohpohan memberikan pengaruh yang nyata (p=0.047) terhadap tingkat
kesukaan panelis secara keseluruhan. Uji lanjut Duncan menunjukkan tingkat
kesukaan panelis terhadap jelly drink ekstrak daun pohpohan secara keseluruhan
berbeda nyata antara F1 dan F3. Berdasarkan hubungan karakteristik produk
(mutu hedonik) dengan tingkat kesukaan (hedonik) secara keseluruhan, jelly drink
ekstrak daun pohpohan yang paling disukai panelis adalah jelly drink ekstrak daun
pohpohan dengan mutu warna hijau sedikit tua, kejernihan, aroma langu, rasa
manis, tekstur kulum dan tekstur gigit yang sedang, rasa daun mint, aftertaste,
serta mouthfeel yang agak lemah, dan rasa pahit yang lemah.
22
c. Total Penerimaan
Total penerimaan jelly drink ekstrak daun pohpohan juga menjadi
pertimbangan dalam menentukan formula terbaik. Total penerimaan produk
diperoleh berdasarkan persentase penerimaan panelis, yaitu persentase jumlah
panelis yang memberikan skor penilaian 5 sampai 7 (agak suka hingga sangat
suka). Gambar 7 berikut menunjukkan persentase penerimaan panelis terhadap
formula jelly drink ekstrak daun pohpohan.
100
Persen Penerimaan Panelis (%)
90
80 74.20b
67.75b
70
60 51.61a
50
40
30
20
10
0
50% (F1) 75% (F2) 100% (F3)
a. Aktivitas Antioksidan
Antioksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menghambat terjadinya
stress oksidatif yang menjadi penyebab terjadinya berbagai penyakit degeneratif
(Werdhasari 2004). Pengukuran aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan
23
1.4
1.2
1.06b
1
0.87ab
0.8 0.75a
0.6
0.4
0.2
0
50% (F1) 75% (F2) 100% (F3)
Konsentrasi Ekstrak Daun Pohpohan
Gambar 8 Rata-rata hasil uji aktivitas antioksidan jelly drink ekstrak daun
pohpohan (AEAC/100 g)
Keterangan: Nilai aktivitas antioksidan dinyatakan dalam miligrams AEAC (Ascorbic acid
Equivalent Antioxidant Capacity)/ 100 grams (n=2), Nilai aktivitas antioksidan yang diikuti huruf
yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (p<0.05).
24
16.40a
16
14
12
10
8
6
4
2
0
50% (F1) 75% (F2) 100% (F3)
Berdasarkan Gambar 9, rata-rata nilai total fenol jelly drink ekstrak daun
pohpohan semakin meningkat seiring bertambahnya konsentrasi ekstrak daun
pohpohan yang digunakan. Jelly drink dengan penambahan esktrak daun
pohpohan 100% memiliki kandungan total fenol terbanyak yaitu sebesar 17.56 mg
GAE (Gallic Acid Equivalent)/100 g. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa
perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan tidak memberikan perbedaan yang
nyata terhadap kandungan total fenol jelly drink esktrak daun pohpohan
(p=0.956). Jika dibandingkan dengan produk jelly drink lainnya, total fenol jelly
drink ekstrak daun pohpohan adalah seperti disajikan pada Tabel 14 berikut.
Tabel 14 Perbandingan kandungan total fenol jelly drink ekstrak daun pohpohan
dengan produk lain
Produk mg GAE/100 g
a
Daun pohpohan 86.76
Jelly drink daun pohpohan 16.40-17.56
Jelly drink daun hantapb 10.60
Jelly drink cincauc 78.32
Jelly drink kombinasi okra dan stroberid 31.17
Keterangan: a. Mandarini (2014), b. Pamungkas et al. (2014), c. Khoiriyah dan Amalia
(2014), d. Nuramalia (2017)
Berdasarkan Tabel 14, kandungan total fenol jelly drink ekstrak daun
pohpohan lebih tinggi dibandingkan jelly drink daun hantap, namun lebih rendah
dibandingkan daun pohpohan saat belum diolah, jelly drink daun cincau, dan jelly
drink kombinasi okra dan stroberi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Mandarini (2014) yang menunjukkan bahwa pohpohan memiliki kandungan total
fenol yang lebih rendah dibandingkan beberapa sayuran daun dan bunga lainnya
meskipun aktivitas antioksidannya lebih tinggi. Hal tersebut bisa terjadi karena
pohpohan mengandung senyawa lain selain fenol yang bersifat sebagai
antioksidan, seperti asam askorbat, tokoferol, dan beta karoten (Desmiarti 2001).
pankreatin. Prinsip pelaksanaan analisis metode enzimatis ini dibuat kondisi yang
mirip dengan yang sesungguhnya terjadi di dalam pencernaan tubuh manusia
(Dhingra et al. 2012). Rata-rata hasil analisis serat pangan pada jelly drink ekstrak
daun pohpohan disajikan pada Gambar 10 berikut.
0.70
0.62a
Kandungan serat Pangan (%)
0.60
0.53b
0.50
0.40 0.38a
0.30 0.28a
0.25a
0.20ab
0.20
0.13a
a
0.10 0.08a 0.09
0.00
Serat Pangan Total Serat Pangan Tidak Larut Serat Pangan Larut
Jenis Serat
50% Ekstrak Daun Pohpohan 75% Ekstrak Daun Pohpohan 100% Ekstrak daun pohpohan
Gambar 10 Rata-rata hasil analisis kandungan serat pangan jelly drink ekstrak
daun pohpohan (%)
Keterangan: Nilai serat pangan dinyatakan dalam persen (n=2); Nilai serat pangan pada jenis serat
yang sama yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan nyata (p<0.05).
Suatu produk dapat dikatakan sebagai sumber serat apabila mengandung
serat minimal 3 gram per 100 gram bahan (BPOM RI 2011). Kandungan serat
pangan total jelly drink ekstrak daun pohpohan pada semua formula berkisar
antara 0.28% – 0.62% sehingga produk jelly drink ekstrak daun pohpohan belum
bisa dikatakan sebagai pangan sumber serat. Berdasarkan Gambar 10, kandungan
serat pangan total jelly drink ekstrak daun pohpohan tidak meningkat seiring
peningkatan konsentrasi ekstrak daun pohpohan yang ditambahkan, terlihat bahwa
F2 yaitu formula dengan penambahan 75% v/v ekstrak daun pohpohan justru
memiliki kandungan serat pangan total tertinggi diantara dua formula lainnya. Hal
tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor seperti reagen, enzim, dan alat yang
digunakan selama proses analisis. Jelita (2011) menyatakan bahwa pada faktor
reagen dan enzim, kontaminasi atau kemurnian, umur simpan, serta sifat-sifat
kimia reagen dan enzim merupakan kemungkinan penyebab terjadinya error
selama analisis. Kurang homogennya sampel yang dianalisis juga diduga dapat
mempengaruhi hasil analisis serat sehingga nilainya memiliki keragaman yang
tinggi (Jelita 2011). Proses penghilangan pati yang tidak sempurna pada sampel
juga dapat meningkatkan jumlah residu aktif yang menyebabkan kesalahan pada
hasil analisis (Jelita 2011). Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan
konsentrasi ekstrak daun pohpohan tidak memberikan perbedaan yang nyata
(p=0.265) terhadap kandungan serat pangan total jelly drink ekstrak daun
pohpohan.
Kandungan serat pangan total jelly drink ekstrak daun pohpohan lebih
kecil dibandingkan jelly drink daun hantap yang memiliki kadar serat 2.08%
28
(Pamungkas et al. 2014) dan jelly drink cincau dengan kadar serat 2.00%
(Khoiriyah dan Amalia 2014). Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor
diantaranya perbedaan bahan utama, jenis dan jumlah gelling agent yang
digunakan, rasio bahan dan air saat proses ekstraksi, ataupun metode ekstraksi.
Adanya proses perebusan juga dapat menurunkan kadar serat pada bahan. Hasil
penelitian Chrystiawan (2015) menunjukkan bahwa kadar serat total rumput laut
Caulerpa sp. mengalami penurunan sebesar 3.8%, serat pangan larut sebesar
5.05%, dan serat kasar sebesar 0.85% setelah direbus pada suhu 90 0C selama 5
menit. Meskipun dalam pembuatan jelly drink ekstrak daun pohpohan suhu dan
waktu perebusan tidak mencapai angka tersebut, akan tetapi diduga hal tersebut
tetap mempengaruhi kadar serat pada produk. Selain itu, adanya proses
penyaringan ketika proses ekstraksi bahan juga dapat menyebabkan komponen
serat pangan terutama serat pangan tidak larut air ikut tersaring dan menjadi
residu yang tidak termanfaatkan dalam pembuatan jelly drink (Nurlin 2017).
Penelitian Tahap 3
menandakan bahwa kandungan mineral dalam bahan tersebut juga tinggi. Hasil
analisis kadar abu pada formula jelly drink terbaik adalah 0.20% (bb), yang berarti
bahwa dalam setiap 100 gram produk terdapat 0.20 gram unsur-unsur mineral.
Mineral yang terkandung dalam daun pohpohan diantaranya kalsium (Ca), fosfor
(P), dan zat besi (Fe). Sebagai perbandingan, kadar abu pada jelly drink daun
hantap adalah 0.18% (Pamungkas et al. 2014) dan jelly drink kombinasi teh hijau
dan secang 0.08% (Zega 2010). Kadar abu pada jelly drink ekstrak daun pohpohan
masih lebih tinggi dibandingkan jelly drink daun hantap dan kombinasi teh hijau
dan secang.
Kadar Protein. Protein sering disebut-sebut sebagai zat pembangun
karena kemampuannya dalam membentuk jaringan-jaringan baru dan berperan
penting pada proses pertumbuhan (Winarno 2008). Analisis kadar protein bisa
dilakukan dengan metode Kjeldahl yang didasarkan atas pengukuran kandungan
nitrogen rata-rata di dalam bahan pangan. Hasil analisis kadar protein formula
jelly drink ekstrak daun pohpohan terbaik adalah sebesar 0.08% (bb), yang berarti
bahwa dalam 100 gram produk terdapat 0.08 gram protein. Nilai tersebut
tergolong rendah karena karakteristik jelly drink ekstrak daun pohpohan yang
didominasi oleh kadar air. Selain itu, bahan-bahan yang digunakan dalam
formulasi jelly drink ekstrak daun pohpohan pun bukan merupakan sumber
protein. Meskipun demikian, kadar protein jelly drink ekstrak daun pohpohan
lebih tinggi dibandingkan jelly drink campuran teh hijau dan secang (0.05%) dan
jelly drink campuran teh hitam dan secang (0.04%) (Zega 2010).
Kadar Lemak. Winarno (2008) menyatakan bahwa lemak merupakan
salah satu zat gizi makro yang berperan sebagai sumber energi yang lebih efektif
dibandingkan karbohidrat dan protein. Setiap gram lemak setara dengan energi
sebesar 9 kkal. Hasil analisis menunjukkan bahwa jelly drink ekstrak daun
pohpohan terbaik memiliki kadar lemak sebesar 0.33% (bb), yang berarti bahwa
dalam 100 gram produk mengandung 0.33 gram lemak. Kandungan lemak
tersebut dapat dikatakan rendah.
Suatu produk pangan dikatakan bebas lemak apabila mengandung kurang
dari 0.5 gram lemak per 100 gram bahan. Oleh karena itu, jelly drink ekstrak daun
pohpohan dapat disebut sebagai pangan bebas lemak. Sebagai pembanding, jelly
drink berbasis rosella pada penelitian Sadikin (2009) memiliki kadar lemak
sebesar 0.37% yang berarti bahwa jelly drink ekstrak daun pohpohan memiliki
kadar lemak yang lebih rendah.
Kadar Karbohidrat. Winarno (2008) menyatakan bahwa kadar
karbohidrat dalam suatu makanan berperan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan tersebut. Karbohidrat merupakan sumber energi yang
paling murah dan mudah didapatkan dibandingkan zat gizi lemak dan protein
(Almatsier 2004). Kadar karbohidrat jelly drink ekstrak daun pohpohan diperoleh
dengan metode by difference dengan hasil sebesar 12.38% (bb). Kandungan
karbohidrat total tersebut diperoleh dari hasil pengurangan angka 100% dengan
persentase komponen lain (kadar air, abu, lemak dan protein). Kadar karbohidrat
pada jelly drink ekstrak pohpohan hampir sama dengan kadar karbohidrat pada
jelly drink daun hantap yaitu sebesar 12.31% (Pamungkas et al. 2014) namun
lebih kecil dibandingkan kadar karbohidrat jelly drink kombinasi teh hitam dan
secang yang memiliki kadar karbohidrat 14.17% (Zega 2010).
33
Simpulan
Formulasi jelly drink ekstrak daun pohpohan terdiri dari tiga formula
dengan perbedaan konsentrasi ekstrak daun pohpohan sebagai perlakuan, yaitu F1
dengan penambahan ekstrak daun pohpohan sebesar 50% v/v, F2 75% v/v, dan F3
100% v/v. Formula terbaik ditentukan berdasarkan Metode Perbandingan
Eksponensial (MPE) dengan kriteria keputusan berupa hasil uji organoleptik (nilai
kesukaan dan total penerimaan keseluruhan) dan hasil analisis sifat kimia
(aktivitas antioksidan, total fenol, dan serat pangan) sehingga didapatkan F2, yaitu
formula dengan penambahan ekstrak daun pohpohan sebesar 75% v/v sebagai
formula terbaik.
Formula terbaik memiliki daya terima sebesar 67.75% (penerimaan sedang),
nilai kesukaan 5.33 (agak suka sampai suka), aktivitas antioksidan 0.87 mg
AEAC/100 g, total fenol 16.84 mg GAE/100 g, dan serat pangan total 0.62%.
Hasil analisis sifat fisik formula terbaik menunjukkan jelly drink ekstrak daun
pohpohan memiliki kekuatan gel sebesar 7.41 g/mm2 dan aktivitas air (Aw)
sebesar 0.97, sedangkan hasil analisis sifat kimia formula terbaik menunjukkan
dalam 100 g jelly drink ekstrak daun pohpohan memiliki kadar air sebesar
87.01%, abu 0.19%, lemak 0.34%, protein 0.08%, karbohidrat 12.38%, kalsium
23.63 mg/100 g, dan pH 6.43.
Produk jelly drink ekstrak daun pohpohan ini dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif pangan fungsional karena mengandung zat gizi dan komponen
bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan. Satu takaran saji jelly drink ekstrak
daun pohpohan sebanyak 150 g memiliki aktivitas antioksidan yang setara dengan
aktivitas antioksidan pada ±2 buah belimbing atau ±2.5 buah pisang mas, total
fenol yang setara dengan total fenol pada ±5 buah alpukat, dan serat yang dapat
menyumbang sekitar 15.50% kebutuhan serat untuk selingan dalam sehari.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ernes. 2006. Tips Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta (ID): Restu Agung.
Febrianti N, Zulfikar M. 2016. Aktivitas antioksidan buah alpukat (Persea
americana Mill.) dan buah stroberi (Fragaria vesca L.). Prosiding
Symbion (Symposium on Biology Education). 1(1): 613-620.
Fennema, Owen R. 1996. Food Chemistry Third Edition. USA: Marcel Dekker
Inc.
Habibah, Kadhafi M. 2011. Pertumbuhan mikroorganisme selama penyimpanan
susu pasteurisasi pada suhu rendah. Agrosciential. 18(3): 51-56.
Handayani. 2007. Identifikasi karakter hortikultura beberapa sayuran indigenous
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hwang ES, Ki KN. 2013. Stability of anthocyanin pigment extracted from aronia
(Aronia melancocarpa). Korean J. Food Sci. Technol. 45(4): 416-421.
Imeson AE. 2010. Food Stabilizers, Thickeners and Gelling Agent. West Sussex
(UK): Blackwell Publishing.
Izzreen NQ, M Fadzelly. 2013. Phytochemical and antioxidant properties of
different parts of Camellia sinensis leaves from Sabah tea plantation in
Sabah. Pangan pangan. 20 (1): 307-312.
Javanmardi J, Stushnoff C, Locke E, Vivanco JM. 2003. Antioxidant activity and
total phenolic content of Iranian Ocimum accessions. Food Chemistry.
83: 547-550.
Jelita K. 2011. Verifikasi metode analisis serat pangan dengan metode AOAC dan
Asp terhadap parameter repeatability, selektivitas, dan ruggedness
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Jenkins D et al. 2002. Soluble dietary fiber intake at a dose approved by the us
food and drug administration for claim of health benefit: serum lipid risk
factor for cardiovascular disease assessed in randomized controlled
crossover trial. American Journal of Clinical Nutrition. 75 (5): 834-839.
Key A, Blazovic A, Rozlosnic N, Feher J, Petri G. 1992. Antioxidative properties
of extracts from Smpervivum tectorum. 1992. Planta Medica. 58: A661.
http://doi.org/10.1055/s-2006-961674.
Khairiyah HA. 2015. Pengembangan produk minuman jus kombinasi pohpohan
(Pilea trinervia W.), buah dan rempah sumber antioksidan [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Khoiriyah N, Amalia L. 2014. Formulasi cincau jelly drink (Premna oblongifolia
L Merr) sebagai pangan fungsional sumber anioksidan. Jurnal Gizi dan
Pangan. 9(2): 73-80.
Kholiq A. 2011. Pengaruh penggunaan rosella dan penambahan gula pasir dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap mutu organoleptik dan kadar vitamin
C minuman jeli rosella (Hibiscus sabdarita L.) [skripsi]. Semarang (ID):
Universitas Negeri Semarang.
Kopjar M, Pichler A, Turi J, Pilizota V. 2016. Influence of trehalose addition on
antioxidant activity, colour and texture of orange jelly during storage.
International Journal of Food Science And Technology. 51: 2640-2646.
Kumalaningsih S. 2006. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas, Sumber,
Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya (ID): Trubus
Agrisarana.
Kusharto C. 2006. Serat makanan dan peranannya bagi kesehatan. Jurnal Gizi dan
Pangan. 2(3): 45-54.
37
Zhang CX, Wu H, Weng XC. 2004: Two novel syn-thetic antioxidants for deep
frying oils. Food Chemistry. 84: 219–222.
Zega Y. 2010. Pengembangan produk jelly drink berbasis teh (Camelia sinensis)
dan secang (Caesalpinia sappan L) sebagai pangan fungsional [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Zulfahmi, Nirmagustina DE. 2012. Pengaruh sukrosa terhadap kandungan total
fenol minuman rempah tradisional (minuman secang). Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan. 12(2): 125-130.
40
41
LAMPIRAN
42
Petunjuk:
Di hadapan saudara/i akan disajikan 6 macam sampel jelly drink ekstrak
daun pohpohan. Anda diminta untuk menilai mutu hedonik dan
hedonik/kesukaan pada sampel tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan dengan mengamati, mencium (membaui), meraba
dengan lidah dan mencicipi sampel jelly drink satu per satu sesuai yang
diberikan.
2. Beri tanda garis vertikal (I) dalam rentang skala 1-9 pada formulir yang telah
disediakan sesuai gambaran persepsi anda.
3. Sebelum melakukan penilaian, mohon dibaca terlebih dahulu keterangan nilai
uji organoleptik.
4. Silahkan berkumur atau minum terlebih dahulu sebelum anda menilai sampel
berikutnya.
5. Mohon tidak membandingkan antar sampel.
6. Serahkan formulir jika anda telah selesai menilai setiap sampel sebelum
diberikan sampel berikutnya.
7. Mohon untuk tidak tergesa-gesa.
== S e l a m a t B e k e r j a ==
44
Uji Hedonik
Kode sampel:
Warna
1 2 3 4 5 6 7
Aroma
1 2 3 4 5 6 7
Rasa
1 2 3 4 5 6 7
Tekstur
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan Nilai:
1 : Sangat Tidak Suka
2 : Tidak Suka
3 : Agak Tidak Suka
4 : Biasa
5 : Agak Suka
6 : Suka
7 : Sangat Suka
Komentar:
Warna Hijau
1 2 3 4 5 6 7
Kejernihan Gel
1 2 3 4 5 6 7
Aroma Langu
1 2 3 4 5 6 7
Rasa Manis
1 2 3 4 5 6 7
Rasa Pahit
1 2 3 4 5 6 7
Aftertaste*
1 2 3 4 5 6 7
Tekstur Kulum
1 2 3 4 5 6 7
Tekstur Gigit
1 2 3 4 5 6 7
Mouthfeel**
1 2 3 4 5 6 7
Keterangan Nilai:
Deskripsi Nilai Mutu Hedonik
Aroma langu, Rasa
Nilai Kejernihan manis, Rasa pahit, Tekstur
Warna Tekstur Gigit
Gel Rasa mint, Mouthfeel, Kulum
Aftertaste
1 Hijau Sangat Muda Sangat keruh Sangat lemah Sangat lembut Sangat lembek
2 Hijau muda Keruh Lemah Lembut Lembek
3 Hijau Agak keruh Agak lemah Agak lembut Agak lembek
4 Hijau Sedikit Tua Sedang Sedang Sedang Sedang
5 Hijau Tua Agak jernih Agak kuat Agak kasar Agak padat
6 Hijau Pekat Jernih Kuat Kasar Padat
7 Hijau sangat Pekat Sangat jernih Sangat kuat Sangat kasar Sangat padat
Komentar:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
*Aftertaste yaitu rasa apapun yang tertinggal di mulut setelah jelly drink tertelan.
**Mouthfeel yaitu perasaan kesat di mulut ketika meminum jelly drink ekstrak daun pohpohan.
46
Jelly drink
ekstrak daun
pohpohan
Ditimbang 10 g
Ditambah 25 ml metanol
Divorteks ±2 jam
Supernatan Residu
Ditambahkan 5 ml metanol
Divorteks
Divorteks
Lampiran 5 Prosedur analisis total fenol jelly drink ekstrak daun pohpohan
Dihomogenisasi
Ditimbang 15 gram
Disaring
X
50
Filtrat Residu
Analisis Proksimat
Kadar air =
Kadar abu =
Kadar lemak =
%N =
Keterangan:
S = volume titran sampel (ml)
B = volume titran blanko (ml)
w = bobot sampel kering (mg)
52
Kadar kalsium =
UJI HEDONIK
1. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Warna 6 4.7333 .57850 3.90 5.40
Aroma 6 4.4000 .16733 4.20 4.60
Rasa 6 5.9000 .14142 5.70 6.10
Tesktur 6 6.0167 .26394 5.60 6.30
Keseluruhan 6 5.4000 .22804 5.10 5.60
2. Uji ANOVA
Descriptives
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean Std. Error Min. Max.
Dev Lower Upper
Bound Bound
Warna 50% Ekstrak
2 5.3000 .14142 .10000 4.0294 6.5706 5.20 5.40
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 4.8500 .07071 .05000 4.2147 5.4853 4.80 4.90
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 4.0500 .21213 .15000 2.1441 5.9559 3.90 4.20
daun pohpohan
Total 6 4.7333 .57850 .23617 4.1262 5.3404 3.90 5.40
Aroma 50% Ekstrak
2 4.4000 .28284 .20000 1.8588 6.9412 4.20 4.60
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 4.4500 .07071 .05000 3.8147 5.0853 4.40 4.50
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 4.3500 .21213 .15000 2.4441 6.2559 4.20 4.50
daun pohpohan
Total 6 4.4000 .16733 .06831 4.2244 4.5756 4.20 4.60
Rasa 50% Ekstrak
2 5.9500 .07071 .05000 5.3147 6.5853 5.90 6.00
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 5.9000 .28284 .20000 3.3588 8.4412 5.70 6.10
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 5.8500 .07071 .05000 5.2147 6.4853 5.80 5.90
daun pohpohan
Total 6 5.9000 .14142 .05774 5.7516 6.0484 5.70 6.10
Tesktur 50% Ekstrak
2 6.2000 .14142 .10000 4.9294 7.4706 6.10 6.30
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 6.0000 .28284 .20000 3.4588 8.5412 5.80 6.20
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 5.8500 .35355 .25000 2.6734 9.0266 5.60 6.10
daun pohpohan
Total 6 6.0167 .26394 .10775 5.7397 6.2937 5.60 6.30
Keseluruhan 50% Ekstrak
2 5.6000 .00000 .00000 5.6000 5.6000 5.60 5.60
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 5.4500 .21213 .15000 3.5441 7.3559 5.30 5.60
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 5.1500 .07071 .05000 4.5147 5.7853 5.10 5.20
daun pohpohan
Total 6 5.4000 .22804 .09309 5.1607 5.6393 5.10 5.60
54
ANOVA
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Warna Between Groups 1.603 2 .802 34.357 .009
Within Groups .070 3 .023
Total 1.673 5
Aroma Between Groups .010 2 .005 .115 .895
Within Groups .130 3 .043
Total .140 5
Rasa Between Groups .010 2 .005 .167 .854
Within Groups .090 3 .030
Total .100 5
Tesktur Between Groups .123 2 .062 .822 .519
Within Groups .225 3 .075
Total .348 5
Keseluruhan Between Groups .210 2 .105 6.300 .084
Within Groups .050 3 .017
Total .260 5
Warna
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1 2
100% Ekstrak daun pohpohan 2 4.0500
75% Ekstrak daun pohpohan 2 4.8700
50% Ekstrak daun pohpohan 2 5.3100
Sig. 1.000 .060
Aroma
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
100% Ekstrak daun pohpohan 2 4.3400
50% Ekstrak daun pohpohan 2 4.4500
75% Ekstrak daun pohpohan 2 4.3700
Sig. .661
Rasa
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
100% Ekstrak daun pohpohan 2 5.8200
75% Ekstrak daun pohpohan 2 5.9200
50% Ekstrak daun pohpohan 2 5.9500
Sig. .601
55
Tesktur
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
100% Ekstrak daun pohpohan 2 5.8200
75% Ekstrak daun pohpohan 2 6.0000
50% Ekstrak daun pohpohan 2 6.2100
Sig. .289
Keseluruhan
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1 2
100% Ekstrak daun pohpohan 2 4.9900
75% Ekstrak daun pohpohan 2 5.3300 5.3300
50% Ekstrak daun pohpohan 2 5.4900
Sig. .103 .329
TOTAL PENERIMAAN
1. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Daya_Terima_Warna 6 50.5383 19.64005 25.81 70.97
Daya_Terima_Aroma 6 44.6250 6.89245 32.26 51.61
Daya_Terima_Rasa 6 83.3350 4.74945 77.42 87.10
Daya_Terima_Tekstur 6 83.8717 8.65731 67.74 93.55
Daya_Terima_Keseluruhan 6 68.8167 10.13183 54.84 83.87
2. Uji ANOVA
Descriptives
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean Std. Dev Min. Max.
Error Lower Upper
Bound Bound
Total_P 50% Ekstrak
enerima daun 2 70.9700 .00000 .00000 70.9700 70.9700 70.97 70.97
an_War pohpohan
na 75% Ekstrak
daun 2 53.2250 2.28395 1.61500 32.7045 73.7455 51.61 54.84
pohpohan
100% Ekstrak
daun 2 27.4200 2.27688 1.61000 6.9630 47.8770 25.81 29.03
pohpohan
Total 6 50.5383 19.64005 8.01802 29.9274 71.1493 25.81
Total_P 50% Ekstrak
enerima daun 2 43.5500 2.27688 1.61000 23.0930 64.0070 41.94
an pohpohan
_Aroma 75% Ekstrak
daun 2 50.0000 2.27688 1.61000 29.5430 70.4570 48.39 51.61
pohpohan
100% Ekstrak
daun 2 40.3250 11.40563 8.06500 62.1505 142.8005 32.26 48.39
pohpohan
Total 6 44.6250 6.89245 2.81383 37.3918 51.8582 32.26 51.61
Total_P 50% Ekstrak
enerima daun 2 87.1000 .00000 .00000 87.1000 87.1000 87.10 87.10
an pohpohan
_Rasa 75% Ekstrak
daun 2 82.2600 6.84479 4.84000 20.7620 143.7580 77.42 87.10
pohpohan
100% Ekstrak
daun 2 80.6450 4.56084 3.22500 39.6675 121.6225 77.42 83.87
pohpohan
Total 6 83.3350 4.74945 1.93895 78.3508 88.3192 77.42 87.10
Total_P 50% Ekstrak
enerima daun 2 85.4850 2.28395 1.61500 64.9645 106.0055 83.87 87.10
an pohpohan
_Tekstu 75% Ekstrak
r daun 2 85.4850 2.28395 1.61500 64.9645 106.0055 83.87 87.10
pohpohan
100% Ekstrak
12.9050
daun 2 80.6450 18.25043 83.3286 244.6186 67.74 93.55
0
pohpohan
Total 6 83.8717 8.65731 3.53433 74.7864 92.9570 67.74 93.55
57
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean Std. Dev Min. Max.
Error Lower Upper
Bound Bound
Total_P 50% Ekstrak
enerima daun 2 77.4200 9.12168 6.45000 -4.5350 159.3750 70.97 83.87
an pohpohan
_Keselu 75% Ekstrak
ruhan daun 2 70.9650 4.56084 3.22500 29.9875 111.9425 67.74 74.19
pohpohan
100% Ekstrak
daun 2 58.0650 4.56084 3.22500 17.0875 99.0425 54.84 61.29
pohpohan
Total 6 68.8167 10.13183 4.13630 58.1840 79.4494 54.84 83.87
ANOVA
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Total_Penerimaan_Warna Between
1918.257 2 959.129 276.654 .000
Groups
Within
10.401 3 3.467
Groups
Total 1928.658 5
Total_Penerimaan_Aroma Between
97.072 2 48.536 1.037 .455
Groups
Within
140.457 3 46.819
Groups
Total 237.529 5
Total_Penerimaan_Rasa Between
45.134 2 22.567 1.001 .465
Groups
Within
67.652 3 22.551
Groups
Total 112.786 5
Total_Penerimaan_Tekstur Between
31.234 2 15.617 .136 .878
Groups
Within
343.511 3 114.504
Groups
Total 374.745 5
Total_Penerimaan_Keseluruhan Between 541.349 2 270.674 19.519 .019
Groups
Within 41.603 3 13.868
Groups
Total 582.951 5
58
Total Penerimaan_Aroma
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
100% Ekstrak daun pohpohan 2 40.3250
50% Ekstrak daun pohpohan 2 43.5500
75% Ekstrak daun pohpohan 2 50.0000
Sig. .251
MUTU HEDONIK
1. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Warna_Hijau 6 5.2917 .74266 4.39 6.13
Kejernihan_Gel 6 3.4167 .67108 2.58 4.24
Aroma_Langu 6 4.1917 .07627 4.08 4.31
Rasa_Manis 6 4.5400 .09920 4.37 4.65
Rasa_Mint 6 4.0017 .17244 3.84 4.27
Rasa_Pahit 6 2.7100 .11764 2.55 2.84
Aftertaste 6 3.7517 .19094 3.44 3.98
Mouthfeel 6 3.7633 .15384 3.60 4.02
Tekstur_Kulum 6 3.0917 .34667 2.82 3.55
Tekstur_Gigit 6 4.1467 .37415 3.77 4.66
2. Uji ANOVA
Descriptives
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean Std. Dev Min. Max.
Error Lower Upper
Bound Bound
Warna_Hijau 50% Ekstrak
2 4.4700 .11314 .08000 3.4535 5.4865 4.39 4.55
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 5.2850 .14849 .10500 3.9508 6.6192 5.18 5.39
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 6.1200 .01414 .01000 5.9929 6.2471 6.11 6.13
daun pohpohan
Total 6 5.2917 .74266 .30319 4.5123 6.0710 4.39 6.13
60
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean Std. Dev Min. Max.
Error Lower Upper
Bound Bound
Kejernihan_Gel 50% Ekstrak
2 4.0700 .24042 .17000 1.9099 6.2301 3.90 4.24
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 3.5650 .09192 .06500 2.7391 4.3909 3.50 3.63
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 2.6150 .04950 .03500 2.1703 3.0597 2.58 2.65
daun pohpohan
Total 6 3.4167 .67108 .27397 2.7124 4.1209 2.58 4.24
Aroma_Langu 50% Ekstrak
2 4.1750 .02121 .01500 3.9844 4.3656 4.16 4.19
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 4.2050 .03536 .02500 3.8873 4.5227 4.18 4.23
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 4.1950 .16263 .11500 2.7338 5.6562 4.08 4.31
daun pohpohan
Total 6 4.1917 .07627 .03114 4.1116 4.2717 4.08 4.31
Rasa_Manis 50% Ekstrak
2 4.4350 .09192 .06500 3.6091 5.2609 4.37 4.50
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 4.6150 .04950 .03500 4.1703 5.0597 4.58 4.65
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 4.5700 .05657 .04000 4.0618 5.0782 4.53 4.61
daun pohpohan
Total 6 4.5400 .09920 .04050 4.4359 4.6441 4.37 4.65
Rasa_Mint 50% Ekstrak
2 3.9250 .03536 .02500 3.6073 4.2427 3.90 3.95
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 4.0250 .19092 .13500 2.3097 5.7403 3.89 4.16
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 4.0550 .30406 .21500 1.3232 6.7868 3.84 4.27
daun pohpohan
Total 6 4.0017 .17244 .07040 3.8207 4.1826 3.84 4.27
Rasa_Pahit 50% Ekstrak
2 2.6450 .13435 .09500 1.4379 3.8521 2.55 2.74
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 2.6700 .12728 .09000 1.5264 3.8136 2.58 2.76
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 2.8150 .03536 .02500 2.4973 3.1327 2.79 2.84
daun pohpohan
Total 6 2.7100 .11764 .04803 2.5865 2.8335 2.55 2.84
Aftertaste 50% Ekstrak
2 3.5450 .14849 .10500 2.2108 4.8792 3.44 3.65
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 3.8500 .05657 .04000 3.3418 4.3582 3.81 3.89
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 3.8600 .16971 .12000 2.3353 5.3847 3.74 3.98
daun pohpohan
Total 6 3.7517 .19094 .07795 3.5513 3.9520 3.44 3.98
61
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean Std. Dev Min. Max.
Error Lower Upper
Bound Bound
Mouthfeel 50% Ekstrak
2 3.9350 .12021 .08500 2.8550 5.0150 3.85 4.02
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 3.6250 .03536 .02500 3.3073 3.9427 3.60 3.65
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 3.7300 .05657 .04000 3.2218 4.2382 3.69 3.77
daun pohpohan
Total 6 3.7633 .15384 .06280 3.6019 3.9248 3.60 4.02
Tekstur_Kulum 50% Ekstrak
2 3.5350 .02121 .01500 3.3444 3.7256 3.52 3.55
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 2.8600 .05657 .04000 2.3518 3.3682 2.82 2.90
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 2.8800 .08485 .06000 2.1176 3.6424 2.82 2.94
daun pohpohan
Total 6 3.0917 .34667 .14153 2.7279 3.4555 2.82 3.55
Tekstur_Gigit 50% Ekstrak
2 4.6100 .07071 .05000 3.9747 5.2453 4.56 4.66
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 4.0250 .00707 .00500 3.9615 4.0885 4.02 4.03
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 3.8050 .04950 .03500 3.3603 4.2497 3.77 3.84
daun pohpohan
Total 6 4.1467 .37415 .15275 3.7540 4.5393 3.77 4.66
ANOVA
Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
Warna_Hijau Between Groups 2.723 2 1.361 116.518 .001
Within Groups .035 3 .012
Total 2.758 5
Kejernihan_Gel Between Groups 2.183 2 1.092 47.664 .005
Within Groups .069 3 .023
Total 2.252 5
Aroma_Langu Between Groups .001 2 .000 .050 .952
Within Groups .028 3 .009
Total .029 5
Rasa_Manis Between Groups .035 2 .018 3.734 .153
Within Groups .014 3 .005
Total .049 5
Rasa_Mint Between Groups .019 2 .009 .214 .819
Within Groups .130 3 .043
Total .149 5
62
Sum of
df Mean Square F Sig.
Squares
Rasa_Pahit Between Groups .034 2 .017 1.424 .367
Within Groups .036 3 .012
Total .069 5
Aftertaste Between Groups .128 2 .064 3.559 .161
Within Groups .054 3 .018
Total .182 5
Mouthfeel Between Groups .099 2 .050 7.892 .064
Within Groups .019 3 .006
Total .118 5
Tekstur_Kulum Between Groups .590 2 .295 81.571 .002
Within Groups .011 3 .004
Total .601 5
Tekstur_Gigit Between Groups .692 2 .346 138.487 .001
Within Groups .008 3 .003
Total .700 5
Kejernihan_Gel
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1 2 3
100% Ekstrak daun pohpohan 2 2.6150
75% Ekstrak daun pohpohan 2 3.5650
50% Ekstrak daun pohpohan 2 4.0700
Sig. 1.000 1.000 1.000
Aroma_Langu
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
50% Ekstrak daun pohpohan 2 4.1750
100% Ekstrak daun pohpohan 2 4.1950
75% Ekstrak daun pohpohan 2 4.2050
Sig. .775
63
Rasa_Manis
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
50% Ekstrak daun pohpohan 2 4.4350
100% Ekstrak daun pohpohan 2 4.5700
75% Ekstrak daun pohpohan 2 4.6150
Sig. .079
Rasa_Mint
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
50% Ekstrak daun pohpohan 2 3.9250
75% Ekstrak daun pohpohan 2 4.0250
100% Ekstrak daun pohpohan 2 4.0550
Sig. .574
Rasa_Pahit
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
50% Ekstrak daun pohpohan 2 2.6450
75% Ekstrak daun pohpohan 2 2.6700
100% Ekstrak daun pohpohan 2 2.8150
Sig. .215
Aftertaste
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1
50% Ekstrak daun pohpohan 2 3.5450
75% Ekstrak daun pohpohan 2 3.8500
100% Ekstrak daun pohpohan 2 3.8600
Sig. .101
Mouthfeel
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1 2
75% Ekstrak daun pohpohan 2 3.6250
100% Ekstrak daun pohpohan 2 3.7300 3.7300
50% Ekstrak daun pohpohan 2 3.9350
Sig. .278 .082
64
Tekstur_Kulum
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1 2
75% Ekstrak daun pohpohan 2 2.8600
100% Ekstrak daun pohpohan 2 2.8800
50% Ekstrak daun pohpohan 2 3.5350
Sig. .761 1.000
Tekstur_Gigit
Subset for alpha = 0.05
Formula N 1 2 3
100% Ekstrak daun pohpohan 2 3.8050
75% Ekstrak daun pohpohan 2 4.0250
50% Ekstrak daun pohpohan 2 4.6100
Sig. 1.000 1.000 1.000
Kurva Standar
Konsentrasi Aktivitas Antioksidan
Mcg %
0,0000 0,00
0,5000 4,23
1,0000 9,70
2,0000 13,80
4,0000 22,68
6,0000 34,97
8,0000 44,95
10,0000 60,52
65
Rumus:
Aktivitas antioksidan = (abs blanko-abs sampel) / abs blanko * 100
1. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Aktivitas_Antioksidan 6 .89500 .157236 .720 1.120
66
2. ANOVA
Descriptives
Aktivitas_Antioksidan
95% Confidence
Std. Interval for Mean
N Mean St.Dev Min Max
Error Lower Upper
Bound Bound
50% Ekstrak daun pohpohan 2 .74950 .041719 .029500 .37467 1.12433 .720 .779
75% Ekstrak daun pohpohan 2 .87300 .125865 .089000 .25785 2.00385 .784 .962
100% Ekstrak daun pohpohan 2 1.06250 .081317 .057500 .33189 1.79311 1.005 1.120
Total 6 .89500 .157236 .064191 .72999 1.06001 .720 1.120
ANOVA
Aktivitas_Antioksidan
Sum of Mean
df F Sig.
Squares Square
Between Groups .099 2 .050 6.164 .087
Within Groups .024 3 .008
Total .124 5
Kurva Standar
Konsentrasi
Absorbansi
Mg
0.000 0.000
0.010 0.055
0.020 0.105
0.040 0.203
0.060 0.267
0.080 0.368
0.100 0.457
0.120 0.547
0.600
0.500
0.400
0.100
0.000
0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 0.140
GAE (mcg/100g)
= ((((Absorbansi sampel - b)/a) x (Volume sampel/Volume analisis)) x 1000 x
100)/Berat sampel
GAE (mg/100g)
= ((((Absorbansi sampel - b)/a) x (Volume sampel/Volume analisis)) x 100)/Berat
sampel
1. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Total_Fenol 6 16.9333 3.04411 12.82 22.30
2. ANOVA
Descriptives
Total_Fenol
95% Confidence
Std. Std. Interval for Mean
N Mean Min Max
Deviation Error Lower Upper
Bound Bound
50% Ekstrak
2 16.4000 .09899 .07000 15.5106 17.2894 16.33 16.47
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 16.8400 .12728 .09000 15.6964 17.9836 16.75 16.93
daun pohpohan
100% Ekstrak
2 17.5600 6.70337 4.74000 -42.6674 77.7874 12.82 22.30
daun pohpohan
Total 6 16.9333 3.04411 1.24275 13.7387 20.1279 12.82 22.30
69
ANOVA
Total_Fenol
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1.372 2 .686 .046 .956
Within Groups 44.961 3 14.987
Total 46.333 5
Perlakuan Serat tidak larut (%) Serat Larut (%) Serat pangan total (%) Rata-Rata
Keterangan:
F1: formula dengan penambahan 50% v/v ekstrak daun pohpohan
F2: formula dengan penambahan 75% v/v ekstrak daun pohpohan
F3: formula dengan penambahan 100% v/v ekstrak daun pohpohan
KS: berat setelah analisis dan dikeringkan (g)
CW: berat setelah diabukan (g)
W: berat sampel (g)
1. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Serat_Total 6 .422683 .2029506 .1133 .6743
Serat_Tidak_Larut 6 .287367 .2115977 .0933 .6240
Serat_Larut 6 .135333 .1333726 .0158 .3919
2. ANOVA
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
Std. Std. Lower Upper
N Mean Dev Error Bound Bound Min. Max.
Serat_Total 50% Ekstrak -
2 .2774 .2321 .1641 2.363174 .1133 .4416
daun pohpohan 1.808274
75% Ekstrak
2 .6153 .0833 .0589 -.133681 1.364381 .5564 .6743
daun pohpohan
100% ekstrak -
2 .3752 .1554 .1099 1.772297 .2653 .4852
daun pohpohan 1.021797
Total 6 .4226 .2029 .0828 .209700 .635667 .1133 .6743
Serat_Tidak_Larut 50% Ekstrak -
2 .2019 .1477 .1044 1.529113 .0975 .3064
daun pohpohan 1.125213
75% Ekstrak
2 .5299 .1330 .0941 -.665754 1.725554 .4358 .6240
daun pohpohan
100% ekstrak
2 .1300 .0522 .0369 -.339244 .599744 .0933 .1672
daun pohpohan
Total 6 .2873 .2115 .0863 .065308 .509425 .0933 .6240
Serat_Larut 50% Ekstrak
2 .0755 .0844 .0597 -.683060 .834060 .0158 .1352
daun pohpohan
75% Ekstrak
2 .0854 .0497 .0351 -.361173 .532073 .0503 .1206
daun pohpohan
100% ekstrak -
2 .2450 .2076 .1468 2.110956 .0982 .3919
daun pohpohan 1.620856
Total 6 .1333 .1333 .0544 -.004633 .275299 .0158 .3919
ANOVA
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Serat_Total Between
.121 2 .060 2.134 .265
Groups
Within Groups .085 3 .028
Total .206 5
Serat_Tidak_Larut Between
.182 2 .091 6.446 .082
Groups
Within Groups .042 3 .014
Total .224 5
Serat_Larut Between
.036 2 .018 1.030 .456
Groups
Within Groups .053 3 .018
Total .089 5
72
Serat_Tidak_Larut
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan N 1 2
100% ekstrak daun pohpohan 2 .130250
50% Ekstrak daun pohpohan 2 .201950 .201950
75% Ekstrak daun pohpohan 2 .529900
Sig. .588 .070
Serat_Larut
Subset for alpha = 0.05
Perlakuan N 1
50% Ekstrak daun pohpohan 2 .075500
75% Ekstrak daun pohpohan 2 .085450
100% ekstrak daun pohpohan 2 .245050
Sig. .289
73
RIWAYAT HIDUP