Anda di halaman 1dari 14

TOKSOPLASMOSIS

DEFINISI
 Toksoplasmosis suatu penyakit yang disebabkan oleh
Toxoplasma gondii, merupakan penyakit parasit pada hewan
yang dapat ditularkan ke manusia. Parasit ini merupakan
golongan Protozoa yang bersifat parasit obligat intraseseluler.
Toksoplasmosis menjadi sangat penting karena infeksi yang
terjadi pada saat kehamilan dapat menyebabkan abortus
spontan atau kelahiran anak yang dalam kondisi abnormal
atau disebut sebagai kelainan kongenital seperti hidrosefalus,
mikrosefalus, iridosiklisis dan retardasi mental.
MORFOLOGI
Takizoit (bentuk poriferatif)
 Berbentuk seperti bulan sabit dengan
satu sisi runcing dan yang lain melebar
 Ukuran panjang 4-8 mikron dan lebar
2-4 mikron
 Motil dan mempunyai membran selapis
 Inti ditengah tanpa flagella, cilia atau
pseudopodia
 Bentuk poliferasi yang cepat dalam
darah
 Takizoit berkembang biak dengan cara
membelah diri dan membentuk
pseudosista.
MORFOLOGI
Kista (berisi bradizoit)
 Berdinding tebal di dalam sel, berisi
bradizoit, yg perkembangannya lambat
 Bradizoit banyak ditemukan di otak,
otot skelet, dan jantung hospes
penderita toksoplasmosis akut.
 Bradizoit berbentuk sferis
 Ukuran 200 mikron yang mengandung
3000 bradizoit
MORFOLOGI
Ookista (berisi sporozoit)
 Ookista bentuknya lonjong
 Ukuran 12,5 mikron menghasilkan 2
sporokista yang masing-masing
mengandung 4 sporozoit
 Didalam usus kucing, & dapat keluar
bersama tinja
SIKLUS HIDUP
SIKLUS HIDUP
Ada 2 aspek yang berbeda pada siklus kehidupanToxoplasma
gondii, yakni :
 Bentuk proliferatif ( aseksual ) terjadi pada penjamu
perantara seperti : burung, mamalia, manusia, disebut juga
siklus nonfeline.
 Bentuk reproduktif ( seksual ), terjadi pada usus kucing
sebagai penjamu definitif, disebut juga siklus feline ( feline =
kucing ).
Diagnosa
 Menemukan Toxoplasma gondii parasit dalam sediaan
histologis
 Isolasi parasit dari bahan kelenjar limfe, kemudian di
inokulasikan pada mencit
 Tes serologi :
Tes warna Sabin Feldman
Tidak langsung : IHA, IFA, ELISA
 Toxoplasmosis akut pada neonatus dibuat berdasarkan titer
IgM yang positif
 Test TORCH pada ibu hamil setiap bulan selama kehamilan.
 Deteksi DNA parasit dgn PCR
Penularan
 Pada toksoplasmosis kongenital, transmisi toksoplasma
kepada janin terjadi melalui plasenta bila ibunya mendapat
infeksi primer waktu hamil.
 Pada toksoplasmosis akuista, infeksi dapat terjadi bila makan
daging mentah atau kurang matang ketika daging tersebut
mengandung kista atau trofozoit Toxoplasma gondii.
 Tercemarnya alat-alat untuk masak dan tangan oleh bentuk
infektif parasit ini pada waktu pengolahan makanan
merupakan sumber lain untuk penyebaran Toxoplasma gondii.
Patogenesis
 Setelah terjadi infeksi Toxoplasma gondii ke dalam tubuh akan terjadi
proses yang terdiri dari tiga tahap yaitu parasitemia, dimana parasit
menyerang organ dan jaringan serta memperbanyak diri dan
menghancurkan sel-sel inang. Perbanyakan diri ini paling nyata terjadi
pada jaringan retikuloendotelial dan otak, di mana parasit mempunyai
afinitas paling besar. Pembentukan antibodi merupakan tahap kedua
setelah terjadinya infeksi. Tahap ketiga merupakan fase kronik, terbentuk
kista-kista yang menyebar di jaringan otot dan saraf, yang sifatnya
menetap tanpa menimbulkan peradangan lokal.
 Infeksi primer pada janin diawali dengan masuknya darah ibu yang
mengandung parasit tersebut kedalam plasenta, sehingga terjadi keadaan
plasentitis yang terbukti dengan adanya gambaran plasenta dengan reaksi
inflamasi menahun pada dua kapsularis dan fokal reaksi pada vili.
Inflamasi pada tali pusat jarang dijumpai. Kemudian parasit ini akan
menimbulkan keadaan patologik yang manifestasinya sangat tergantung
pada usia kehamilan.
Manifestasi Klinis
 Pada garis besarnya sesuai dengan cara penularan dan gejala
klinisnya, toksoplasmosis dapat dikelompokkan atas:
toksoplasmosis akuisita (dapatan) dan toksoplasmosis kongenital.
Baik toksoplasmosis dapatan maupun kongenital, sebagian besar
asimtomatis atau tanpa gejala. Keduanya dapat bersifat akut dan
kemudian menjadi kronik atau laten. Gejalanya nampak sering
tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan penyakit lain.
Toksoplasmosis dapatan biasanya tidak diketahui karena jarang
menimbulkan gejala. Tetapi bila seorang ibu yang sedang hamil
mendapat infeksi primer, ada kemungkinan bahwa 50% akan
melahirkan anak dengan toksoplasmosis kongenital. Gejala yang
dijumpai pada orang dewasa maupun anak-anak umumnya ringan.
Gejala klinis yang paling sering dijumpai pada toksoplasmosis
dapatan adalah limfadenopati dan rasa lelah, disertai demam dan
sakit kepala
Penatalaksanaan
 Toksoplasmosis otak diobati dengan kombinasi primetamin dan
sulfadiazin. Kedua obat ini dapat melalui sawar- darah otak
 Toxoplasma gondii membutuhkan vitamin B untuk dapat hidup.
Pirimetamin menghambat pemerolehan vitamin B oleh toksoplasmosis.
Sulfadiazin mengahambat penggunaanya.
 Kombinasi pirimetamin 50-100 mg perhari yang dikombinasikan dengan
sulfadiazin 1-2 g tiap 6 jam
 Pasien yang alergi terhadapt sulfa dapat diberikan kombinasi
pirimetamin 50-100 mg perhari dengan clindamicin 450-600 mg tiap 6
jam
 Pemberian asam folinic 5-10 mg perhari untuk mencegah depresi
sumsum tulang.
 Pasien alergi terhadap sulfa dan clindamicin, dapat diganti dengan
azitromvcin 1200 mg/hr. Atau claritromicin 1gr tiap 12 jam
Pencegahan
 Infeksi primer toxoplasma dapat dikurangi dengan menghindari
bahan yang terkontaminasi ookista dan memakan daging yang
kurang matang. Daging harus dimasak hingga suhu 600C dan
dibekukan untuk mematikan kista. Tangan harus dicuci sampai
bersih setelah bekerja dikebun, sayur dan buah harus dicuci
terlebih dahulu.
 Darah yang digunakan untuk tranfusi pada penderita dengan
keadaan umum lemah dengan hasil serologis kehamilan seronegatif
harus mengalami pemeriksaan skrining untuk antibodi terhadap
Toxoplasma gondii. Meskipun pemeriksaan skrining serologis tidak
dilakukan rutin, namun wanita dengan seronegatif harus mengikuti
pemeriksaan skrining beberapa kali selama kehamilannya untuk
menemukan bukti adanya infeksi jika mereka terpajan dengan
situasi lingkungan yang memberikan resiko terkena infeksi
Toxoplasma gondii.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai