Anda di halaman 1dari 4

LARUTAN ASAM BASA

TEORI BRONSTED-LOWRY

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Teknik pada
semester gasal tahun 2018/2019 yang diampu oleh
Bu Nike Nur F.

2B TMPP

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

OKTOBER 2018

NAMA ANGGOTA KELOMPOK


1. FIKRY ALDIN SYACH (9)
2. FREIZA AKBAR BAGASKARA (10)
3. HUDA KUNTORO (11)
4. INDRA PUTRA ANDITYAN (12)
5. MOCH. HAAMIM ARAFATULLAH (13)
6. MOCH. ARDI SETIAWAN (14)
7. MOEHAMMAD SHALAHUDIN AJI PERKASA (15)
8. MUHAMMAD HAFIYAN ZHAFIR (16)
TEORI BRONSTED-LOWRY

Teori asam basa ini bisa menjawab pertanyaan sebelumnya yang tidak
dapat di jawab oleh teori arrhenius yaitu untuk reaksi tanpa menggunakan pelarut
air. Brownsted Lowry diambil dari 2 nama Ilmuan Johannes Nicolaus Brønsted
and Thomas Martin Lowry. Mereka mengungkapakan teori asam basanya sebagai
berikut :

 Asam adalah senyawa yang dapat memberikan proton atau DONOR


PROTON “a proton (hydrogen ion) donor”
 Basa adalah senyawa yang dapat menerima proton atau RESEPIEN
PROTON atau AKSEPTOR PROTON “a proton (hydrogen ion) acceptor”

Pada reaksi asam Basa Bronsted-Lowry, terdapat dua pasangan asam basa.
Pasangan pertama merupakan pasangan antara asam dengan basa konjugasi
(yang menyerap proton); dalam hal ini ditandai dengan Asam-1 dan Basa-1.
Pasangan kedua adalah pasangan antara basa dengan asam konjugasi (yang
memberi proton); dalam hal ini ditandai dengan Basa-2 dan Asam-2. Rumusan
kimia pasangan asam-basa konjugasi hanya berbeda satu proton (H+).

Asam-1 + Basa-2 Basa-1 + Asam-2

HCl + NH3 Cl– + NH4+

H2O + CO3 OH– + HCO3–

CH3COOH + H2O CH3COO– + H3O+

HNO2 + CH3COOH NO2- + CH3COOH2+

Perhatikan contoh-contoh berikut.

Teori tersebut bertentangan dengan yang dikemukakan Arrhenius, yakni


bahwa jika ada senyawa yang bersifat asam (menghasilkan ion H+) tidak
memiliki hubungan dengan senyawa lain yang bersifat basa (menghasilkan OH-).

Sekarang dapat diungkapkan beberapa cara yang menunjukkan bahwa


model asam-basa menurut Bronsted-Lowry lebih luas cakupannya dibandingkan
model dari Arrhenius. Menurut model Bronsted-Lowry :

 Basa adalah spesi akseptor proton, misalnya ion OH-.


 Asam dan basa dapat berupa ion atau molekul.
 Reaksi asam-basa tidak terbatas pada larutan air.
 Beberapa spesi dapat bereaksi sebagai asam atau basa tergantung pada
pereaksi

Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah suatu zat yang dapat memberi
proton (donor ion H+), sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat menerima
proton (akseptor ion H+). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
jika terdapat zat yang bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa,
demikian pula sebaliknya. Hal ini sesuai dengan “memberikan proton”, yang
memiliki pengertian tidak mungkin terjadi peristiwa “memberikan proton” jika
tidak ada zat lain yang akan “menerima proton” tersebut.

Jadi teori asam basa ini menitik beratkan pada pemberi dan penerima
proton atau ion hidrogen

Contoh
Teori asam basa Bronsted-Lowry pada pada rekasi tanpa pelarut air
HCl (g)+ NH3(g)-> NH4++ Cl–dari persamaan reaksi di atas HCl merupakan asam
karenan ia mendonorkan protonnya kepada NH3

Teori asam basa Bronsted-Lowry pada pada rekasi dengan pelarut air
HCl (g) + H2O(aq)-> H3O+(aq)+ Cl–(aq)
HCl adalah bersifat asam karena jika dilarutkan dalam air menghasillkan ion
hidrogen H+ atau H3O+

Asam dan Basa Konjugasi

HCl (g)+ NH3(g)-> NH4++ Cl–

cara menentukan mana asam dan mana basa sebagai berikut

dari persamaan reaksi di atas terlihat bahwa HCl berperan sebagai donor proton
(ion Hidrogen) dan NH3 sebagai akseptor proton, jadi HCl merupakan spesi asam
dan NH3 merupakan spesi basa. Lalu apa yang dimaksud dengan asam konjugasi
dan basa konjugasi? Asam Konjugasi merupakan Asam yang terbentuk dari basa
yang telah menerima proton dan Basa Konjugasi adalah basa yang terbentuk dari
asam yang telah melepas proton.

Anda mungkin juga menyukai