Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN, TUJUAN, DAN STANDAR PRODUKSI Kesesuaian tersedianya fasilitas atau sarana yang

MAKANAN mencakup jumlah, kondisi, dan kemampuan.


Produksi makanan merupakan suatu proses kegiatan
yang meliputi persiapan dan pengolahan bahan Perkiraan Jumlah Produksi, Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Metode Estimasi, Jadwal Produksi, dan
makanan menjadi makanan siap saji.
Tujuan : Pengawasan Produksi Makanan
× Menghasilkan makanan dengan cita rasa yang Perkiraan Jumlah Produksi
enak dan menarik
× Membunuh mikroorganisme berbahaya Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau
× Mempertahankan dan meningkatkan nilai gizi menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi
× Meningkatkan daya cerna kebutuhan.
Standar : Good Manufacturing Practice (GMP) GMP Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
merupakan suatu pedoman atau prosedur yang mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.
menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda
aman, bermutu dan layak dikonsumsi. dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan
produksi barang.
Perencanaan produksi dimulai dari menu dan
peramalan (forecasting), baru ada pembelian. Dalam
penyelenggaraan makanan, forecasting adalah prediksi
makanan yang dibutuhkan untuk 1 hari atau periode
tertentu.
Tujuan dari peramalan adalah memperkirakan
kebutuhan yang akan datang melalui data yang Ialu.
Forecasting yang akurat mengurangi kemungkinan
kelebihan atau kekurangan produksi
1. Lokasi
Daerah yang terbebas dari banjir, pencemaran udara,
Faktor yang mempengaruhi metode estimasi
pengikisan daerah pantai, serta terhindar dari
pencemaran limbah industri, baik pertanian, Dalam produksi penyelenggaraan makanan metode
pertambangan, maupun pemukiman. estimasi yang dapat digunakan antara lain :

Untuk lebih menjamin kelancaran kegiatan operasional, Teknik peramalan subjektif


maka lokasi pengolahan harus berada di daerah yang Teknik subjektif adalah model yang paling sederhana.
mudah dijangkau serta tersedia sarana dan prasarana Teknik ini menggunakan informasi, pengalaman, dan
penunjang seperti jaringan listrik, sarana komunikasi, perkiraan untuk menentukan jumlah produk yang
dan transportasi. dihasilkan.

2. Sumber Air Time-series


Kualitas dan kecukupan air harus sesuai dan memenuhi Teknik ini mengasumsikan bahwa pemintaan untuk item
kebutuhan menu mengikuti pola dari waktu ke waktu.
• Tersedia sepanjang tahun
• Terbebas dari cemaran kimia Model kasual
Selain menggunakan data masa laIu, teknik ini juga
3. Tenaga kerja menggunakan data jumlah pasien pada diet tertentu
Kompeten, Berdedikasi tinggi, Cukup jumlahnya, dan jumlah porsi hidangan utama tertentu
Memiliki spesifikasi tugas, Memenuhi standar K3
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi metode
4. Kelayakan Fasilitas estimasi :
Data jumlah porsi yang dikonsumsi konsumen Makanan dapat disajikan dengan menarik dan
sebelumnya. memuaskan konsumen
Data jumlah konsumen yang dilayaninya sebelumnya. Makanan sampai ke konsumen tepat waktu (konsumen
Data makanan dan minuman yang dipesan sebelumnya tidak lama menunggu, sesuai jadwal)
Waktu
Tahap distribusi makanan
Jadwal Produksi Pemorsian: Makanan di tempatkan pada alat hidang
Penjadwalan produksi adalah aktivitas produksi yang sesuai dengan jenis diet dan porsi yang telah
sangat penting untuk mengambil keputusan dalam ditentukan
melakukan serangkaian kegiatan produksi dengan Transportasi : Makanan yang telah diporsikan dibawa
adanya keterbatasan sumber daya. ketempat konsumen
Manajemen perlu menyusun jadwal produksi atau Pelayanan : Makanan disajikan pada konsumen
worksheet masakan untuk pengendalian biaya. Jadwal
produksi memungkinkan manajemen untuk Cara Distribusi makanan :
memaksimalkan dan memperkirakan penggunaan 1. Sentralisasi
tenaga kerja, peralatan, bahan dan sumber daya Pemorsian makanan dilakukan terpusat, umumnya di
lainnya. dapur utama. Makanan diangkut menuju lokasi
pelayanan makanan dengan alat angkut khusus. Banyak
Pengawasan Produksi digunakan di rumah sakit,fasilitas pelayanan kesehatan,
Food manager bertanggung jawab atas perencanaan restoran. Semua alat makan disimpan di dapur utama
dan pengawasan untuk memastikan bahwa tujuan atau di area khusus penyimpanan alat yang lokasinya di
pemasakan selalu tercapai setiap kali produksi. Untuk dekat area distribusi makanan.Pencucian alat umumnya
itu food manager harus mempunyai pengetahuan cukup dilakukan terpusat di dekat area penyimpanan alat.
tentang makanan dan bahan makanan (sifat fisika dan • Keunggulannya:
kimia), tentang prinsip dan teknik memasak untuk – Relatif mudah dalam pengawasan: porsi, jumlah,
menjamin keamanan makanan. dan jenis diet (di rumah sakit)
Pengawasan produksi makanan meliputi : – Menghemat peralatan, waktu dan tenaga kerja
1. Pengawasan porsi • Kekurangannya:
2. Pengawasan mutu makanan terkait dengan cita – Membutuhkan ruang distribusi yang cukup luas
rasa dan keamanan pangan – Apabila jumlah konsumen terlalu banyak
3. Pengawasan sanitasi makanan dibutuhkan waktu relatif lama sebelum makanan
di transportasikan.
Distribusi Makanan 2. Desentralisasi
Disitribusi makanan adalah serangkaian kegiatan Keunggulannya:
penyaluran makanan sesuai dengan jumlah porsi dan  Makanan dapat di hangatkan terlebih dahulu di
jenis makanan konsumen yang dilayani (makanan biasa dapur ruangan sebelum di sajikan ke pasien
maupun khusus) (Depkes RI, 2003).  Penampilan makanan dapat lebih menarik
Distribusi makanan adalah serangkaian kegiatan  Pengawasan alat hidang lebih mudah
mengelola makanan yang telah diproduksi agar dapat Kelemahannya:
dihidangkan pada konsumen sesuai keinginan atau  Membutuhkan dapur ruangan
kebutuhannya.
 Pengawasan porsi makanan kurang efektif
Cara Pelayanan Makan
Tujuan:
1. Cara Mandiri : Kafetaria, prasmanan, mesin
Makanan sampai kekonsumen dengan mutu yang baik
penjual otomatis, pelayanan di mobil,
(kualitas dan kuantitas) sesuai dengan rencana (menu,
2. Cara dilayani: Pelayanan di meja, pelayanan
resep, porsi )
dengan baki
Faktor-Faktor Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Hygiene dan Sanitasi
Distribusi Makanan
1. Jenis Sistem Pelayanan Makanan Hygiene : Upaya kesehatan dengan cara memelihara
2. Jenis Organisasi Foodservice dan melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun, mencuci piring ,
3. Ukuran dan Layout Fisik Sarana
4. Style Layanan membuang bagian makanan yang rusak untuk
5. Tingkat Kemampuan Personil yang Tersedia melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan.
6. Faktor ekonomi Sanitasi : Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
7. Kualitas standar makanan dan keamanan mikroba melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya.
8. Waktu yang diperlukan untuk service makan Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan
9. Persyaratan ruang atau yang ketersediaan ruang mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk
10.Penggunaan energy mewadahi sampah agar tidak dibuang sembarangan.
Pengawasan distribusi makanan
Tujuan
Dibutuhkan minimal seorang penanggung jawab
■ Menghasilkan produk yang bersih, sehat, dan
jaminan mutu yang mempunyai latar belakang
berkualitas
pengetahuan hagiene yang baik. Yang bersangkutan
■ Mencegah timbulnya masalah kesehatan pada
tanggung jawab penuh terhadap terjaminnya mutu dan
karyawan dan konsumen
keamanan produk pangan yang dihasilkan. Dengan
■ Menciptakan suasana aman, nyaman bagi personel
demikian tugas utamanya adalah mengawasi jalannya
yang terlibat dalam pengolahan makanan
distribusi makanan dan memperbaiki jika selama
■ Mengupayakan area dapur dan peralatan dapur
distribusi makanan terjadi penyimpangan yang dapat
senantiasa terpelihara kebersihannya
menurunkan mutu dan keamanan produk makanan
■ Menciptakan suasana kerja yang bersih daan sehat
yang dihasilkan.
• Cita rasa makanan
Aspek Hygiene dan sanitasi
• Besar Porsi
Kesehatan Estetika Bisnis
• Suhu makanan
Mencegah Mencegah Menarik minat
• Jumlah makanan
berkembangnya timbulnya konsumen
• Makanan tidak boleh berlendir, berubah rasa, atau
penyakit tempat tempat
berbau basi sebelum dibagikan
menular kotor
• Makanan ditempatkan dalam tempat yang bersih
dan kering Mencegah Mencegah Meningkatkan
• Makanan tidak dipegang langsung, menggunakan timbulnya pemandangan mutu dan citra
alat untuk memegang makanan saat membagikan penyakit akibat dan bau kurang institusi
makanan kerja sedap
• Kebersihan petugas. Menjaga Meningkatkan Meningkatkan
• Makanan yang akan diberikan kepada konsumen kebersihan area kenyamanan kesejahteraan
ditempatkan dalam wadah yang bersih dan dapur bekerja karyawan
tertutup
• Ketepatan waktu
• Kebersihan petugas. Hygiene Penjamah Makanan
Jenis SPM Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung
• Conventional: sentralisasi dan desentralisasi berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari
• Commissary: desentralisasi tahap persiapan, pembersihan, pengolahan,
• Ready Prepared: sentralisasi pengangkutan, sampai dengan penyajian
• Assembly/ Serve System: sentralisasi Sumber cemaran : Dari tubuh manusia (rambut,hidung,
mulut,telinga), karena perilaku(bersin, menyisir rambut,
perhiasan, tangan kotor), karena • Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi
ketidaktahuan(menggunakan bahan yg tidak ama, tidak dengan bak penampung dan saluran pembuangan
bisa membedakan kualitas dan keamanan bp), dan • Di dalam kamar mandi harus tersedia bak dan air
sumber cemaran lain yang penting (luka). bersih dalam keadaan cukup
• Peturasan harus dilengkapi dengan air yang
Sanitasi Peralatan dan sarana pra sarana mengalir
Dapur • Jamban harus dibuat dengan tipe leher angsa
• Luas dapur sekurang-kurangnya 40% dari ruang Penyimpanan alat
makan atau 27% dari luas bangunan • Semua piring dan perlengkapan harus disimpan
• Permukaan lantai dibuat cukup landai ke arah kering dan bersih, area bebas debu di atas lantai
saluran pembuangan air limbah dan terlindungi dari debu, cipratan pel dan bentuk
• Permukaan langit-langit harus menutup seluruh lain dari kontaminasi termasuk serangga dan
atap ruangan dapur, permukaan rata, berwarna binatang
terang dan mudah dibersihkan Pembuangan sampah
• Dapur dilengkapi dengan alat pengeluaran udara ■ Adanya tempat sampah yang kedap air dan
panas yang dipasang setinggi dua meter dari lantai dilengkapi dengan tutup
dan kapasitasnya disesuaikan degan luas dapur ■ Memisahkan sampah berdasarkan sifatnya
• Tungku dapur dilengkapi dengan alat perangkap (misalnya sampah kering dan sampah basah) agar
asap, cerobong asap, saringan, dan saluran serta mudah memusnahkannya
pengumpuan lemak ■ Menghindari mengisi tempat sampah yang
• Pintu yang berhubungan dengan halaman luar melampaui kapasitasnya
membuka ke arah luar ■ Kondisi kebersihan lingkungan tempat sampah
Ruang makan harus baik sehingga tidak ada kepadatan
• Untuk setiap kursi tersedia ruangan minimal 0,85 serangga/lalat penular penyakit lainnya yang
m² merugikan kesehatan
• Meja, kursi, dan taplak meja harus dalam keadaan ■ Sampah tidak boleh ditampung di tempat sampah
bersih melebihi 2 hari.
• Rumah makan dan restoran yang tidak mempunyai Pengaruh Lingkungan Fisik,Kimia,Biologi Terhadap
dinding harus terhindar dari pencemaran Makanan Dan Minuman
• Bebas dari serangga, tikus, dan hewan lainya
• Perlengkapan set kursi tidak boleh mengandung Fisik : Bahan pencemar makanan fisik adalah berupa
kutu atau binatang pengganggu lainya kontaminan yang dapat terlihat secara kasat mata
• Tidak boleh mengandung gas beracun Contoh dari kontaminan makanan yang bersifat fisik
Gudang adalah debu, tanah, batu, kaca, rambut, kotoran hewan.
• Jumlah bahan makanan yang disimpan disesuaikan Dapat terjadi pada : kondisi tempat pengolahan
dengan ukuran gudang makanan yang tidak bersih, penyimpanan bahan
• Gudang bahan makanan tidak boleh untuk makanan dan makanan jadi yang tidak baik, manusia
menyimpan bahan lain selain makanan yang mengelola makanan yang tidak menggunakan apd.
• Gudang dilengkapi dengan ventilasi yang menjamin
Kimia : Kontaminan makanan berupa bahan-bahan
sirkulasi udara
• Gudang dilengkapi dengan rak tempat menyimpan kimia. Contoh : bahan pengawet, pewarna, dan bahan
makanan tambahan lainnya dalam jumlah yang melebihi
Toilet takarannya, pestisida yang terkandung pada sayur dan
• Ventilasi dan penerangan baik buah, air sungai tercemar, atau kimia yang alami ada
• Air limbah dibuang ke septic tank, riol atau lubang pada bahan pangan itu sendiri seperti HCN pada
peresapan singkong
Biologis : Cemaran mikroba penyebab penyakit Tidak mudah membentuk dan rusak, untuk bahan-
(patogen), virus, dan parasit yang dapat menyebabkan bahan yang mudah membusuk harusdisediakan tempat
keracunan atau penyakit jika termakan oleh manusia. penyimpanan dingin.
Cemaran mikroba ini berasal dari udara, tanah air dan Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar
tempat-tempat lainnya yang kotor. dapat digunakan untuk keluar masuk barang dengan
sistem FIFO(First in First out).
Peran makanan dalam penularan penyakit
Penyimpanan
Agent ( Penyebab)
1. Penyimpan sejuk (cooling) yaitu suhu penyimpanan
Dalam hubungannya dengan penularan penyakit dan 100C- 150C untuk jenis minuman buah, es krim, dan
keracunan, makanan dapat berperan sebagai agent sayuran.
penyakit. Contoh : jamur, tumbuhan lain yang secara 2. Penyimpanan dingin (chilling) yaitu suhu
alamiah memang mengandung zat racun. Sebagai penyimpanan 40C-100C untuk bahan makanan yang
contoh makanan yang mengandung racun adalah tempe berprotein akan diolah kembali.
bongkrek, singkong, jengkol, dan gadung. 3. Penyimpanan dingin sekali yaitu suhu penyimpanan
0-40C untuk bahan makan protein yang mudah rusak
Vehicle (pembawa) untuk jangka 24 jam.
Makanan tersebut dicemari oleh zat-zat diatas atau zat- 4.Penyimpanan beku < 00C untuk bahan makan protein
zat yang membahayakan kehidupan. Makanan juga yang mudah rusak untuk jangka >24 jam.
dapat berperan sebagai pembawa (Vehicle) penyakit
seperti bahan kimia atau parasit yang ikut termakan Prinsip 3 : Pengolahan Makanan
bersama makanan dan juga beberapa Mikroorganisme Penjamah makanan dan Tempat pengolahan makanan
yang pathogen. yang digunakan harus memenuhi standard an
persyaratan hygiene sanitasi untuk mencegah resiko
Media pencemaran terhadap makanan.Beberapa hal yang
penting dalam persiapan tempat pengolahan adalah:
Makanan sebagai media penyebab penyakit, misalnya
1. Vertifikasi harus cukup baik agar siap dan udara
kontaminasi yang jumlahnya kecil, jika dibiarkan berada
panas dapur keluar dengan sempurna.
dalam makanan dengan suhu dan waktu yang cukup,
2. Lantai, dinding, dan ruangan bersih dan terpelihara
maka bisa menyebabkan wabah yang serius.
agar menekan kemungkinan pencemaran terhadap
Prinsip Hygiene dan sanitasi makanan dan minuman makanan.
3. Meja peracikan bersih dari permukaannya/kuat,
Prinsip 1 : Pemilihan bahan tahan goresan agar bekas irisan tidak masuk kedalam
Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui makanan.
ciri – ciri fisik dan mutunya dalam hal ini bentuk,warna, 4. Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau
bau, dan lainnya. Bahan makanan yang baik terbebas pembuang asap berupa sungkup ataucerobong asap,
dari kerusakan dan pencemaran termasuk pencernaran agar aap tidak mengotori ruangan.
oleh bahan kimia seperti pestisida. 5. Ruangan bebas lalat dan tikus.

Prinsip 2 : Penyimpanan Bahan Makanan Prinsip 4 : Penyimpanan Makanan


Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat 1. Wadah
khusus yang bersih dan memenuhi syarat.Barang- Setiap makanan ditempatkan pada wadah yang terpisah
barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga Pemisahan didasarkan pada saat makanan mulai diolah
dan jenis makanan
Mudah untuk mengambilnya
Tiap wadah mempunyai tutup tetapi berventilasi
Tidak menjadi tempat bersarang/bersembunyi
sehingga dapat mengeluarkan uap air
serangga dan tikus.
Makanan berkuah dipisah antara lauk dengan Keamanan Pangan dan HACCP
saus/kuahnya Langkah pengendalian kontaminasi makanan melalui :
2. Suhu 1. Inspeksi
Makanan kering/gorengan disimpan pada suhu kamar 2. Registrasi
(25-30 ºC) 3. Analisa produk akhir
Makanan basah (kuah,sup,gula) harus segera disajikan Konsep Keamanan Pangan
dengan suhu > 60 ºC Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
Makanan basah yang masih lama disajikan disimpan pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
pada suhu < 10 ºC benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia.
Prinsip 5 : Pengangkutan Makanan Ketentuan Keamanan Pangan
Bahan Makanan 1. Penggunaan bahan makanan tambahan
- Pengangkutan tidak bercampur dengan bahan 2. Pangan yang berasal dari rekayasa genetika
berbahaya dan beracun 3. Proses iridiasi pangan
- Kendaraan pengangkut ,makanan tidak dipakai untuk 4. Pengemasan pangan
keperluan lain 5. Penjaminan mutu dan pemeriksaan laboratorium
- Kendaraan selalu dalam keadaan bersih 6. Pangan yang telah tercemar
- Hindari perlakuan manusia selama pengengkutan 7. Pangan yang telah kadaluwarsa
- Kendaraan khusus dengan kontruksi hygienis, HACCP adalalah suatu sistem yang mampu
berpendingin mengidentifikasi hazard (ancaman) yang spesifik seperti
Makanan siap santap misalnya biologi,kimia,serta fisik yang merugikan yang
- Setiap makanan mempunyai wadah masing –masing. dapat berpengaruh terhadap keamanan pangan dan
- Isi makanan tidak terlalu penuh untuk menghindari dilengkapi dengan langkah-langkah pencegahan untuk
kondensasi (akan cepat basi) mengendalikan ancaman tersebut.
- Wadah harus utuh,kuat,ukuran memadai dan terbuat Prinsip HACCP
dari bahan anti karat/bocor 1. Analisa Bahaya
- Pengangkutan dalam waktu lama harus dengan suhu 2. Penentuan titik-titik kritis
tetap panas (> 60 ºC )/ tetap dingin (<10 ºC) 3. Penetapan batas kritis
- Selama perjalanan wadah harus tetap tertutup 4. Menetapkan prosedur monitoring
- Kendaraan pengangkut khusus untuk makanan dan 5. Menetapkan tindakan koreksi
tidak dipakai untuk keperluan lain 6. Menetapkan prosedur verifikasi
7. Mengembangkan sistem rekaman
Prinsip 6: Penyajian Makanan Langkah HACCP
Penyajian makanan yang menarik akan memberikan 1. Penentuan tim HACCP
nilai tambah dalam menarik pelanggan,teknis penyajian 2. Identifikasi Produk
makanan untuk konsumen memiliki berbagai cara 3. Maksud Penggunaan Produk (intended use)
asalkan memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang 4. Diagram Alir Proses Produksi
baik. Penggunaan pembungkus seperti plastik, kertas 5. Verifikasi Diagram Alir Proses Produksi
atau boks plastic harus dalam keadaan bersih dan tidak 6. Analisa Bahaya (Prinsip 1)
berasal dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan 7. Penetapan CCP(Prinsip 2)
racun.Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, 8. Penetapan Batas Kritis (Prinsip 3)
peralatan yang digunakan bersih, sirkulasi udara dapat 9. Monitoring terhadap Batas Kritis (Prinsip 4)
berlangsung,penyaji berpakaian bersih dan rapi 10. Corrective Action (Prinsip 5)
menggunakan tutup kepala atau celemek. Tidak boleh 11. Verifikasi Sisitem HACCP (Prinsip 6)
terjadi kontak langsung dengan makanan yang disajikan. 12. Dokumentasi (Prinsip 7)
Keselamatan Kerja, Manajemen Pencucian Alat dan • Peraturan menteri kesehatan tentang higene dan
Pembuangan Sampah Dalam Penyelenggaraan sanitasi lingkungan.
Makanan • Peraturan penggunaan bahan-bahan
Keselamatan kerja adalah upaya aktif setiap orang berbahayaperaturan/persyaratan pembuangan
untuk menjaga keselamatan dirinya dari hal yang tidak limbah dll.
diinginkan atau tindakan preventif terhadap kecelakaan Pengendalian melalui administrasi / organisasi
yang dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawabaan (administrative control) antara lain :
diri saat bekerja. Keselamatan kerja dapat • Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis,
meminimalisir hazard, melindungi pekerja dari faktor dan tenaga non medis yang meliputi batas umur,
hazard sehingga terciptanya kondisi yang sehat, aman, jenis kelamin, syarat kesehatan
nyaman dan produktif. • Pengaturan jam kerja, lembur dan shift
Indikator penyebab keselamatan kerja adalah: • Menyusun prosedur kerja tetap (standard
A. Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi: operating procedure) untuk masing-masing
• Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang instalasi dan melakukan pengawasan terhadap
berbahaya yang kurang diperhitungkan pelaksanaannya
keamanannya. • Melaksanakan prosedur keselamatan kerja (safety
• Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak procedures) terutama untuk pengoperasian alat-
• Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada alat yang dapat menimbulkan kecelakaan (boiler,
tempatnya. alat-alat radiology, dll) dan melakukan pengawasan
B. Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi: agar prosedur tersebut dilaksanakan
• Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau • Melaksanakan pemeriksaan secara seksama
rusak. penyebab kecelakaan kerja dan mengupayakan
• Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pencegahannya.
pengaman yang baik pengaturan penerangan. Pengendalian secara teknis (engineering control) antara
Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah lain :
sebagai berikut: • Substitusi dari bahan kimia, alat kerja atau proses
• Mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. • Isolasi dari bahan-bahan kimia, alat kerja, proses
• Perlengkapan dan peralatan kerja digunakan kerja dan petugas kesehatan dan non kesehatan
sebaik-baiknya selektif mungkin. (penggunaan alat pelindung)
• Semua hasil produksi dipelihara keamanannya. • Perbaikan sistim ventilasi, dan lain-lain
• Adanya jaminan atas pemeliharaan dan Pengendalian melalui jalur kesehatan (medical control)
peningkatan kesehatan gizi pegawai. Upaya untuk menemukan gangguan sedini mungkin
• Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan dengan cara mengenal (recognition) kecelakaan dan
partisipasi kerja. penyakit akibat kerja yang dapat tumbuh pada setiap
• Terhindar dari gangguan kesehatan yang jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan
disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada baik
• Setiap pegawai merasa aman dan terlindungi terhadap pekerja itu sendiri maupun terhadap orang
dalam bekerja disekitarnya.
Pengendalian melalui perundang-undangan (legislative Scrapping Towelling
(pembuangan sisa (mengeringkan)
control) antara lain : kotoran)

• UU no. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-


Flushing
ketentuan pokok petugas kesehatan dan non (merendam
Sanitizing (pembebas
hama)
dengan air)
kesehatan
• UU no. 01 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Washing
Rinsing (membilas
(mencuci dengan
• UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan detergent)
dengan air bersih)
tujuan pengelolaan sampah : Perencanaan anggaran bm adalah Kegiatan penyusunan
• Melindungi petugas pembuangan sampah dari biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan
perlukaan makanan dalam rangka penyelenggaraan makanan
• Melindungi penyebaran infeksi terhadap petugas untuk kurun waktu tertentu dalam bentuk Rencana
kesehatan Anggaran Belanja Bahan Makanan (RAB-BM).
• Mencegah penularan infeksi pada masyarakat
sekitarnya Tujuan : Tersedianya usulan anggaran yang cukup untuk
• Pembuangan bahan berbahaya (bahan toksik dan memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan
radioaktif) dengan aman makanan bagi konsumen sesuai dengan standar
kecukupan gizi yang ditetapkan
Tahapan Keterangan
Pengelolaan
Prasyarat Anggaran Belanja
Sampah 1. Kebijakan institusi
Terpadu 2. Data peraturan pemberian makanan institusi
Cegah Diterapkan dengan meminimalisir jumlah barang 3. Data standar makanan untuk konsumen
yang digunakan. Pengurangan dilakukan tidak 4. Data standar harga bm
hanya berupa jumlah saja, tetapi juga mencegah 5. Data rata2 jumlah konsumen
penggunaan barang-barang yang mengandung
6. Siklus menu
kimia berbahaya dan tidak mudah dekomposisi.
7. Anggaran makanan
Pakai ulang Memperpanjang usia penggunaan barang melalui
(reuse) perawatan dan pemanfaatan kembali barang
Langkah langkan
secara langsung. Sampah diusahakan dipakai 1. Kumpulkan data macam dan jumlah konsumen
berulang-ulang. 2. Kumpulkan harga bm
Daur ulang Mengolah barang yang tidak terpakai menjadi 3. Buat pedoman bb dikonversi ke dalam bk
(recycle) barang baru. Pengomposan, pembuatan batako, 4. Hitung indeks harga/orang/hari
dan briket merupakan contoh produk hasilnya.
5. Hitung anggaran bm 1 tahun dg menghitung rata2
Tangkap energy Banyak diterapkan pada sampah yang memiliki konsumen dalam 1 tahun dikali indeks harga
(energy nilai kalor bakar tinggi. Sampah organic pun makanan
recorvery) dapat diaplikasikan pada upaya ini melalui gas
metana yang dihasilkan saat proses
6. Laporkan hasil perhitungan anggaran kepada
pembususkan. pengambil keputusan
Buang Merupakan alternatif terakhir jika semua cara Proses penyusunan
(dispostal) diatas telah dioptimalkan. Pembuangan sampah Top down approach : Ketentuan ditetapkan oleh
pun harus dilakukan secara aman pada lokasi
yang telah disepakati. institusi di atasnya atau atasan. Dalam bentuk pagu
anggaran tertentu
Perhitungan Biaya Bottom down approach : Disusun berdasarkan kondisi
Anggaran adalah Suatu rencana terinci yang dinyatakan real dari tiap item pengeluaran kemudian dijadikan
secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya usulan ke atasan
dinyatakan dalam satuan uang untuk memperoleh dan Gabungan
penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam Macam macam Biaya
jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Biaya : Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang
Sifat Anggaran kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Realistis : Artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula Sedangka ndalam arti sempit, biaya dapat diartikan
terlalu pesimis sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk
Luwes : Artinya tidak terlalu kaku, dan mempunyai memperoleh aktiva.
peluang untuk disesuaikan dengan yang mungkin
berubah Analisis biaya : Suatu proses menata kembali data atau
Kontinyu : Artinya membutuhkan perhatian terus- informasi yang ada Dalam laporan dalam rangka
menerus dan tidak merupakan suatu usaha yang memperoleh biaya produksi barang/jasa yang
insidentil. dihasilkan
Analisis biaya makan berguna dlm makanan. Contohnya adalah : untuk pembelian bahan
perencanaan,pelaksanaan, pengendalian keuangan makanan segar dan bahan makanan kering.
penyelenggaraan makanan & penerapan tarif makan.
Biaya Produksi : Biaya-biaya yang yang terjadi untuk Biaya bahan penolong : Yang pemakaiannya relatif
sedikit, dan kelihatan dalam produk yang dihasilkan.
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap
untuk dijual. Contohnya adalah : untuk pembelian bumbu-bumbu,
bahan pembungkus makanan dan sebagainya.
Klasifikasi biaya
Berdasarkan fungsinya Biaya Tenaga kerja
Biaya langsung : Biaya yg manfaatnya langsung menjadi Langsung : Biaya untuk gaji/upah tenaga kerja yang
bagian dari produk atau melekat pada produk yang terlibat langsung dalam memproses bahan menjadi
dihasilkan. Contoh:biaya pembelian BM, upah tenaga makanan yang siap untuk disajikan kepada konsumen

Biaya tidak langsung : Biaya yg manfaatnya tdk menjadi Tidak langsung : Gaji/upah tenaga kerja yang tidak
bagian langsung dalam produk, tetapi merupakan biaya langsung memproses bahan menjadi makanan. Biaya
yg diperlukan untuk menunjang unit produksi = biaya ini juga dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead.
overhead. Contoh: biaya listrik, air, asuransi, sarana Biaya tambahan (overhead)
fisik dsb, biaya pemeliharaan alat Biaya yang timbul dalam proses produksi, selain biaya
Berdasarkan Sifat Kegunaanya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini
Biaya investasi : Biaya yang masa manfaatnya dapat termasuk biaya tetap, karena tidak dipengaruhi oleh
digunakan lebih dari satu tahun. Misalnya: biaya perubahan volume produksi. Seperti Air, listrik, bahn
peralatan / kitchen equipment dan biaya gedung bakar, pemeliharaan, penyusutan, asurasi tenaga kerja.

Biaya pemeliharaan : Biaya yang fungsinya Pencatatan dan pelaporan


untukmemperpanjang kapasitas barang  Pencatatan dan pelaporan  sebagai alat perekam
investasi.Misalnya: biaya pemeliharaan sarana fisik, dan memantau dari seluruh rangkaian proses
seperti kebersihan gudang, perawatan barang penyelenggaraan makanan.
elektronik (pendingin) untuk bahan makanan segar,  Pencatatan dilakukan pada setiap langkah
perbaikan ruang penyimpanan yang bocor/cacat kegiatan, sedangkan pelaporan dilakukan berkala
dan berjenjang sesuai dengan kebutuhan
Biaya operasional : Biaya yang diperlukan (bulanan/triwulan/tahunan).
untukmengoperasionalkan barang investasi.  Pencatatan dan pelaporan merupakan bentuk
Misalnya:biaya gaji/upah pegawai pengawasan dan pengendalian.
Berdasarkan volume produksi Pencatatan dan pekaporan meliputi :
Biaya tetap : Biaya yang besarnya relatif tidak 1. Pemasukan, pemakaian bahan makanan harian
2. Pencatatan tentang pemasukan dan pemakaian
dipengaruhi oleh jumlah komoditi yang di-hasilkan.
peralatan dapur
Misalnya: biaya sarana fisik dapur, biaya 3. Pencatatan kegiatan macam dan jumlah klien
peralatandapur, biaya gedung setiap hari
4. Perhitungan harga makanan perorang sehari, rata-
Biaya tidak tetap : Biaya yang besar-ya dipengaruhi rata dalam tiap bulan dan setiap tiga bulan
oleh jumlah komoditi yang dihasilkan. Misalnya: biaya 5. Laporan triwulan untuk pimpinan
bahan makanan dsb Pencatatan dan pelaporan dl gizi rs

Komponen Unsur/biaya 1. Pencatatan dan pelaporan pengadaan makanan


Biaya Bahan 2. Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan
Biaya bahan baku : Bahan yang digunakan untuk makanan
3. Pencatatan dan pelaporan perlengkapan dan
produksi barang jadi, yang dalam hal ini adalah
peralatan instalasi gizi
4. Pencatatan dan pelaporan anggaran bahan • Multiple stepbentuk laporan yang disusun secara
makanan bertahap penghasilan dan beban disajikan sesuai
5. Pencatatan dan pelaporan pelayanan gizi rawat dengan urutan aktivitas.
inap
6. Pencatatan dan pelaporan penyuluhan dan
konsultasi gizi/poli gizi
Laporan : Catatan yang memberikan informasi tentang
kegiatan tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke
pihak yang berwenang atau berkaitan dengan kegiatan
tertentu. Laporan dibagi menjadi lisan dan tulisan

Perhitungan Harga Jual Makanan, Perhitungan Rugi


Laba dan Pengawasan Keuangan

Harga pokok penjualan : Hasil perkalian antara


perputaran persediaan dengan rata-rata persediaan
selama satu periode tertentu.

Manfaat : Sebagai patokan untuk menentukan harga


jual dan Untuk mengetahui laba yang diinginkan
perusahaan

Komponen : Persediaan barang, pembelian, retur


pembelian, potongan pembelian, beban angkut
pembelian

Laporan Perubahan Modal


Laporan yang menunjukkan sebab-sebab adanya
perubahan modal pada akhir periode akuntansi.
Laporan rugi laba adalah : Laporan keuangan dalam Menyusun laporan bersumber dari kertas kerja,
akuntansi yang menggambarkan apakah suatu datanya diambil dari modal awal dan prive pada kolom
perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu neraca, dan laba atau rugi bersih yang datanya diambil
periode akuntansi dari laporan laba/rugi.
Unsur laporan laba rugi : Pendapatan, laba/rugi kotor,
laba/rugi usaha, laba/rugi sebelum pajak, laba/rugi
bersih
Format
• Single stepBentuk laporan yang disusun dengan
menggabungkan semua penghasilan menjadi suatu
kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok
lainnya yang terjadi dalam suatu periode
Pengawasan Keuangan Wawancara : Wawancara adalah salah satu faktor
Kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap penting dalam menggali informasi dari narasumber
pemasukan dan pengeluaran yang digunakan dalam
penyelenggaraan makanan di institusi tersebut. Terdri Macam macam Evaluasi
Evaluasi Cita Rasa Makanan
dari :
• Pemasukan, pemakaian bahan makanan harian Cita rasa makanan dapat dibedakan atas dua aspek
• Pencatatan tentang pemasukan dan pemakaian yaitu aspek penampilan dan aspek rasa.
peralatan dapur • Penilaian dari Aspek Penampilan
• Perhitungan harga makanan per orang sehari, rata- Dilakukan pada waktu makanan dihidangkan dan
rata dalam tiap bulan dan setiap tiga bulan. belum dimakan, meliputi warna, bentuk, besar
Tujuan Pengawasan Keuangan porsi/jumlah, aroma/bau. Hal ini menggunakan indra
• Tujuan pengendalian keuanganrumah sakit penglihatan, penciuman dan perabaan.
adalah agar pendapatan(revenue) rumah sakit • Penilaian dari Aspek Rasa
bias paling sedikit sama atau lebih besar dari Penilaian baru dapat dilakukan setelah makanan
biaya(cost) tersebut dimakan atau masuk kedalam mulut, aspeknya
• Untuk menjaga agar anggaran yang disusun adalah rasa, bumbu, tekstur, suhu, kematangan. Hal ini
benar-benar dapat dijalankan meliputi indra perasa, penciuman, perabaan dan
• Untuk menjaga agar kegiatan penerimaan dan pengendaraan mulai bekerja.
pembelanjaan bahan makanan sesuai dengan Agar penilaian cita rasa makanan sesuai dengan
anggaran yang telah digariskan standar dan selera pengguna, sebaiknya perlu
• Untuk menjaga agar pelaksanaan sistem diperhatikan hal-hal berikut :
penyelenggaraan makanan di institusi tersebut
dapat dipertanggungjawabkan 1. Warna Hidangan akan lebih menarik apabila dalam
satu set menu atau dalam sepiring makanan terdiri atas
Untuk mencapai tujuan :
• Perencanaankeuangan/anggaranrumahsakit beberapa variasi warna.
• Pengendalian/pengawasan keuangan Kriteria Penilaian : Warna masakan meliputi kontras dan
kombinasi menarik
• Pemeriksaan keuangan
• Laporan Keuangan 2. Bentuk Makanan dapat dinilai dari potongan bahan
makanan, akan meningkatkan daya Tarik penampilan
EVALUASI DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN makanan.
Proses pengumpulan dan penyajian data yang relevan Kriteria penilaian : Bentuk makanan meliputi kerapihan
untuk ditansformasikan menjadi informasi sebagai memotong dan variasi potongan yaitu rata , bulat ,
masukkan bagi pengambil keputusan untuk menilai panjang, cincang , pipih, tebal dan lain- lain.
kualitas suatu program, proses, hasil, kinerja, dan 3. Besar Porsi / Jumlah Makanan dinilai dari
dampak yang di desain untuk mencapai suatu tujuan banyaknya makanan yang disajikan dalam piring saji.
dalam rangka memberikan akuntabilitas. Kriteria penilaian : Besar porsi umumnya untuk
Tujuanya Untuk mendapatkan data, informasi yang memperoleh informasi tentang porsi terlalu besar,
akurat dan obyektif, serta gambaran tentang suatu cukup atau kurang.
program mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan 4. Aroma atau bau Makanan diperoleh dari hasil
campuran zat kimia dalam makanan yang tercampur
akhir yang akan digunakan untuk bahan penyusunan
kebijaksanaan. udara, umumnya dengan konsentrasi yang sangat
Manfaat : Sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat rendah, yang kemudian diterima manusia melalui indra
penciuman .
keputusan dalam mengambil kebijakan
Kriteria yang dinilai adalah bau/aroma yang sedap atau
Sistem pengumpulan data informasi kurang sedap.
Obseervasi : Pengamatan langsung suatu kegiatan yang 5. Rasa Makanan dapat bervariasi, antara rasa manis,
sedang dilakukan pedas, asin, gurih, pahit, asam, dan getir.
Kriteria penilaian rasa makanan meliputi enak dan tidak  Bila skor minimum tidak tercapai
enak. dilakukan audit berulang pada aspek yang perlu
6. Tekstur Makanan tergantung dari struktur makanan diperbaiki.
dan dapat dirasakan ketika makanan masuk kedalama
mulut . Evaluasi sisa Makanan
Kriteria penilaian biasanya meliputi kesesuaian dengan Dengan melihat sisa makanan dapat diketahui
tekstur dalam satu menu. kemampuan dan kemauan seseorang untuk
7. Suhu menunjukan derajat panas suatu makanan mengkonsumsi makanan yang disajikan.
atau hidangan. Ada banyak hal yang mempengaruhi sisa makanan
Kriteria penilaian suhu disesuaikan dengan jenis antara lain citarasa makanan, kebiasaan makan, budaya,
makanan. umur, penyakit dan lain-lain.
8. Bumbu yang digunakan untuk memasak Metode pengukuran
mempengaruhi citarasa masakan. COMSTOCK/ VIRTUAL METHODE/
Penilaian terhadap bumbu masakan meliputi ketepatan OBSERVASIONAL METHODE
komposisi dan jenis bumbu serta variasi rasa yang Metode ini dikembangkan oleh Comstock dan dikenal
dihasilkan seperti pedas, asam,manis,asin, gurih, pahit dengan nama metode Comstock.
dan hambar. Sisa makanan diukur dengan cara menaksir secara visual
9. Teknik Memasak merupakan aspek yang menetukan banyaknya sisa makanan yang ada di piring setelah
penampilan dan rasa makanan. Perbedaan teknik responden selesai makan. Penilaian dapat dilakukan
memasak yang digunakan akan berakibat pada citarasa untuk setiap jenis hidangan.
makanan. Hasil taksiran dinyatakan dalam bentuk skor dengan
skala pengukuran 0 sd 5.
0 1 2 3 4 5
• Skala 0 = dimakan semuanya / habis dimakan
• Skala 1 = tersisa ¼ porsi
• Skala 2 = tersisa ½ porsi
• Skala 3 = tersisa ¾ porsi
• Skala 4 = hanya dimakan sedikit ( dikonsumsi hanya
1/9 porsi atau kurang)
• Cara Menjawab: • Skala 5 = Tidak dimakan
- Bila cita rasa dapat diterima panelis, Hasil skor dapat di konversikan kedalam bentuk persen
maka menjawab “ya” • Skor 0 ( 0%) = dimakan semuanya / habis dimakan
- Bila citarasa tidak dapat diterima maka • Skor 1 ( 25%) = 75% makanan dihabiskan
menjawab “tidak” • Skor 2 ( 50%) = 50% makanan dihabiskan
• Hitung dengan formula dibawah ini : • Skor 3 ( 75%) = 25% makanan dihabiskan
∑ Jawaban “ya” x 100 % • Skor 4 ( 95%) = 5% makanan dihabiskan
∑ Menu yang diaudit x 5 • Skor 5 ( 0%) = Tidak dimakan/ tidak dikonsumsi
• Tentukan apakah skor minimum tercapai atau Dari hasil tsb dapat dikatagorikan lagi sebagai berikut :
tidak. • Bersisa, jika jumlah sisa makanan > 25%
• Lakukan rekapitulasi dari beberapa pasien dan • Tidak bersisa, jika jumlah sisa makanan ≤ 25%
tentukan kesimpulannya secara keseluruhan Total Nilai X 100%
apakah skor minimum tercapai atau tidak.
Jumlah Jenis Menu x 5
• Frekuensi evaluasi :
 Bila minimum skor tercapai, Kelebihan :
dilakukan 12 kali dalam setahun. • Mudah dilakukan
• Waktu relatif singkat
• Tidak memerlukan alat bantu yang rumit
• Hemat biaya
• Dapat mengetahui sisa makanan menurut
jenisnya
Kekurangan
• Membutuhkan tenaga penafsir terlatih dan teliti
• Seringkali terjadi ketidak telitian dalam
menaksir karena ukuran dan bentuk makanan SELF REPORTED CONSUMPTION
berbeda-beda. Responden mencatat sisa makanan dari setiap jenis
makanan yang dimakan sehari sebelumnya
Oleh peneliti hasil catatan diterjemahkan kedalam skala
Comstock atau langsung di estimasi ke berat (gr)
Dalam metode ini responden yang mengestimasi sisa
makanannya.

RECALL
Metode ini digunakan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi tentang asupan makanan
seseorang selama 24 jam sehari sebelum di wawancara.
Dalam melakukan wawancara perlu menggunakan alat WEIGHT METHODE/ WEIGHT PLATE WASTE/
bantu berupa contohmakanan/ food model. FOOD WEIGHING
Menanyakan kepada responden tentang jenis dan Peneliti menimbang semua jenis makanan yang
jumlah makanan yang dimakan/ dikonsumsi sehari dikonsumsi oleh responden
sebelum wawancara, dimulai dari bangun tidur hingga Peneliti menimbang makanan yang sebelum responden
tidur lagi di malam hari. konsumsi dan setelah responden mengonsumi makanan
Hasil wawancara akan diperoleh data daya terima tersebut.
makanan dengan cara membandingkan dengan Oleh peneliti hasil yang didapat diterjemahkan kedalam
makanan yang disediakan. Sehingga dapat diketahui skala Comstock atau langsung diestimasi ke berat (gr)
persentase makanan yang dikonsumsi dan jumlah sisa Dalam metode ini peneliti menimbang langsung sisa
makanan. makanan responden.
Kelebihan :
• Biaya relatif murah Langkah Pengumpulan data Metode Penimbangan
• Sekaligus dapat menggambarkan asupan gizi 1. Beri label pada baki konsumen yang akan
perorang perhari menjadi responden. Untuk menghindari bias
Kekurangan: konsumen tidak perlu diberitahu bahwa sisa
• Kemampuan responden melakukan estimasi makanannya akan diteliti.
seringkali kurang tepat 2. Sebelum disajikan makanan terlebih dahulu
• Seringkali di lakukan tanpa menggunakan sudah ditimbang dan dicatat berat tiap-tiap
contoh makanan/ food model masakan (berat awal).
• Membutuhkan pwawancara yang handal agar 3. Setelah responden selesai makan, baki diambil,
dapat menggali informasi dengan benar. pisahkan sisa makanan berdasarkan jenisnya,
kemudian masing-masing ditimbang (berat dengan pasien rumah sakit untuk mengevaluasi
akhir). kepuasan pasien.
Berat Awal – Berat Akhir x 100 % • Kelompok fokus
Berat Awal Kelompok ini melibatkan diskusi dengan sekelompok 5
sampai 15 orang untuk mengumpulkan informasi yang
lebih spesifik. Anggota kelompok ini mungkin pelanggan
terbaik atau pelanggan potensial yang dipilih secara
acak.
Contoh Pertanyaan
Ò Apakah makanan dihidangkan tepat waktu?
Ò Apakah makanan yang dihidangkan menarik dan
merangsang selera makan?
Ò Apakah makanan yang dihidangkan bervariasi?
Ò Apakah suhu makanan pada waktu dihidangkan
Evaluasi Kepuasan Pelanggan
Teknik yang biasa digunakan untuk mengumpulkan sudah sesuai (makanan panas dihidangkan panas,
informasi kepuasan pelanggan termasuk (Sanders & makanan dingin dihidangkan dingin)
Ò Apakah Ahli Gizi sudah mengunjungi anda?
Hill, 2001).
• Berbicara dengan tamu Ò Apakah penjelasan tentang diet yang anda dapatkan
Masukan akan diperoleh dari para tamu dengan sudah jelas?
mengajukan pertanyaan terbuka seperti, "Bagaimana
makanan Anda?" "Apa yang bisa kita lakukan untuk SOP Yaitu seperangkat arah yang seharusnya diikuti
meningkatkan pengalaman bersantap Anda?" untuk memastikan keamanan pangan saat
• Kartu komentar pelanggan menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Standar
Kartu ini dapat diberikan kepada tamu oleh orang yang operasional prosedur sering juga disebut sebagai
manual standar operasional prosedur yang digunakan
melayani makanan atau mungkin tersedia di meja
makan atau makan tray. Biasanya kartu komentar sebagai pedoman untuk mengarahkan dan
terbatas beberapa pertanyaan dan disimpan untuk para mengevaluasi suatu pekerjaan (Aries, 2007).
tamu dalam menulis komentar tambahan. Manfaat
• Wawancara keluar Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam
Wawancara keluar memberikan cara lain untuk menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi
mengumpulkan data kepuasan pelanggan. Wawancara kesalahan dan kelalaian.
keluar sering sulit dilakukan karena pelanggan siap SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak
untuk meninggalkan dan tidak mungkin menghargai tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan
yang diminta untuk tetap memberikan informasi yang mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan
berkaitan dengan pengalaman bersantap. proses sehari-hari.
• Laporan pelanggan rahasia Meningkatkan akuntabilitas dengan
Pelanggan rahasia adalah seseorang yang disewa untuk mendokumentasikan tanggung jawab khusus dalam
makan dalam operasi pelayanan makanan sebagai meIaksanakan tugas.
pelanggan dan untuk menyiapkan laporan evaluasi Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan
pengalaman mereka. memberikan pegawai cara konkrit untuk memperbaiki
• Survei pelanggan kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah
Survey Pelanggan dapat dikembangkan oleh manajer dilakukan
operasi pelayanan makanan atau dapat dibeli dari
sebuah perusahaan konsultan. The Ganey ress, Inc
Survey adalah contoh survei yang dibeli digunakan

Anda mungkin juga menyukai