Anda di halaman 1dari 3

Nama : Reza Fitrayana (151411055)

Kelompok : 6 (Enam)

Kelas : 2B D3-Teknik Kimia

Pembahasan

Pada kali ini dilakukan pembuatan sabun transparan yang menggunakan minyak kelapa
sawit sebagai bahan baku, NaOH sebagai agen, dan beberapa zat tambahan untuk memperbaiki
kualitas sabun yang dibuat. Ada dua perlakuan dalam proses pembuatan sabun, yaitu perlakuan
yang dilakukan oleh kelompok 5 dan kelompok 6, dan produk yang dihasilkannya juga berbeda
baik kalitas maupun kuantitasnya.

Produk sabun yang dihasilkan baik dari kelompok 5 maupun kelompok 6 tidak ada yang
transparan, penyebabnya adalah gula yang digunakannya, dimana jika gulanya semakin putih
maka sabun tersebut akan semakin transparan dan sebaliknya jika gulanya mengandung
impuritis yang tinggi maka sabun tersebut kualitasnya menjadi kurang transparan. Selain itu
alkohol dan gliserin juga berpengaruh terhadap kualitas sabun yang dihasilkan.

Ada beberapa penyebab yang membuat kualitas dan kuantitas sabun yang dihasilkan
antara kelompok 5 dan kelompok 6 berbeda, yaitu sebagai berikut.

 Pengaruh pencampuran bahan-bahan pembentuk sabun


Pada saat mencampurkan NaOH ke dalam minyak. Dimana kelompok 5 mencampurkan
keduanya secara perlahan sedangkan kelompok 6 secara sekaligus, dan pada tahap
pencampuran tersebut mempengaruhi campuran ketika daduk. Pada pencampuran secara
perlahan, campuran NaOH dengan minyak lebih mudah diaduk dengan magnetik stirer dan
lebih cepat proses homogenisasinya. Sedangkan pada pencampuran sekaligus menyebabkan
campuran menjadi sulit diaduk dengan menggunakan stirer magnetik karena campuran lebih
cepat mengeras, sehingga lebih sulit agar campuran keduanya dapat homogen.
 Kuantitas sabun yang didapatkan
Banyaknya produk sabun yang didapatkan dari percobaan yang dilakukan oleh kelompok
5 dan kelompok 6 berbeda, dimana produk kelompok 5 yang dihasilkan sebanyak 86,84 gram.
Sedangkan produk yang dihasilkan oleh kelompok 6 adalah 84,93 gram. Sedangkan produk
secara teotitis kelompok 5 adalah 87,35 gram dan produk secara teoritis kelompok 6 adalah
85,08 gram. Perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh kondisi operasi yang berbeda. Selain itu
adanya faktor lain yang menyebabkan yield sangat tinggi yaitu adanya kandungan zat lain
seperti penambahan gula, etanol, dan juga gliserin.
 Kadar NaOH bebas pada sabun (NaOH yang tidak bereaksi)
Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengetahui kandungan alkali bebas yang
ada disabun, didapatkan perbedaan Ada berbagai variabel yang menyebabkan perbedaan
kuantitas produk yang dihasilkan. Seperti suhu, dimana jika suhu terlalu tinggi maka minyak
sawit akan rusak, sehingga asam lemak akan rusak pula yang menyebabkan adanya produk lain
yang tidak diinginkan. Sedangkan jika suhunya terlalu rendah maka asam lemak yang
terkandung dalam minyak sawit tidak akan bereaksi secara optimal dengan alkali. Maka dari
itu suhu harus dipertahankan antara 60-65℃. Kecepatan pengadukan dan juga kestabilan
putaran dapat berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan. Faktor tersebut terbukti, dimana
sabun yang diaduk secara konstan kandungan NaOH bebasnya lebih kecil dari pada sabun yang
diaduk secara tidak konstan. Kandungan NaOH yang diaduk konstan adalah 4,8% sedangkan
sabun yang diaduk secara konstan memilki kandungan NaOH bebas (tidak bereaksi) sebesar
5%. tekanan pada saat proses pembuatan sabun juga berpengaruh, dimana tekanan yang
digunakan di industri-industri besar tidak pada tekanan ruangan sedangkan pada percoaan kali
ini dilkukan pada tekanan ruangan.
 Penyebab lunaknya sabun
Selain kuantitasnya yang dianalis, tapi kualitas sabun juga harus dianalisi, dimana tekstur
sabun juga harus diperhatikan. Hasil dari analisis yang dilakukan, sabun yang didapatkan
kurang keras seperti produk industri. Faktor penyebabnya adalah kurangnya NaOH yang
bereaksi dengan asam lemak selain itu pada sabun juga tidak ditambahkan NaCl untuk
menambahkan kadungan Na dalam proses reaksi sehingga didapatkan sabun dengan kualitas
yang baik.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Ada variabel-variabel yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan sabun, jika produk
yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan, variabel-variabel tersebut adalah suhu,
tekanan, kecepatan pengadukan, ratio agen terhadap bahan baku, kandungan impuritis dalam
reaktan, dan komposisi zat-zat tambahan yang dapat memperbaiki produk.
2. Komposisi untuk menghasilkan produk sabun yang bagus adalah NaOH sebagai agen harus
lebih banyak daripada asam lemak sebagai bahan baku. Namun NaOH yang dicampurkan juga
tidak terlalu banyak karena dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit karena sifat dari NaOH
itu sendiri yaitu iritan. Selain itu ada bahan aditif yang ditambahkan juga seperlunya karena
yang terpenting dapat membersihkan kotoran.
3. Sabun yang dihasilkan pada percobaan kelompok 5 dan kelompok 6 berbeda, karena perlakuan
terhadap prosesnya juga berbeda. Yield yang didapatkan oleh kelompok 5 adalah 99,4%
sedangkan kelompok 6 sebesar 99,82%. Dengan kualitas yang berbeda pula, yaitu kandungan
alkali bebas yang terdapat dalam sabun. Kandungan alkali bebas (tidak bereaksi) kelompok 5
sebesar 4,8%, sedangkan kandungan alkali bebas (tidak bereaksi) kelompok 6 sebesar 5%.

Anda mungkin juga menyukai