ii
ii
Bayarlah
Bayarlah upah
upah yang
yang beker
bekerja
ja pada
pada anda,
anda,
sebelum keringatnya kering
Hadist Nabi
Aristoteles
iii
PRAKATA
Puji syukur
syukur kehadirat
kehadirat Tuhan
Tuhan YME, saat
saat ini kami bisa menyajika
menyajikan
n
Buku Pedo
Pedoman
man Remu
Remuneras
nerasii bagi dokter
dokter dan dokter
dokter spesialis.
spesialis.
i
Salah satu hasil kerja tim diatas saat ini adalah kami hadirkan
kepada teman sejawat buku yang berjudul:
Sistem Remunerasi yang layak & berkeadilan bagi dokter
Indonesia dalam melaksanakan universal coverage dan
memenangkan persaingan di era globalisasi dan pasar
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
ii
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
PRAKARTA i
TIM PENYUSUN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
BAB I LATAR BELAKANG 1
BAB II DEFINISI & PEMAHAMAN 4
A Metode 3P 7
1 PAY For POSITION (P1) 7
2 PAY For PERFORMANCE (P2) 8
3 PAY For PEOPLE 10
B Metode Kapitasi 11
BAB III Tahapan Penyusunan Remunerasi Dokter 13
A Remunerasi Berbasis Metode 3P 13
B Remunerasi Berbasis Metode Kapitasi 17
BAB IV Simulasi Remunerasi 18
A Simulasi Metode 3P dengan Model Remunerasi Total 18
B Simulasi Metode 3P dengan model Proporsional 29
C Simulasi Remunerasi Dokter Dengan Metode Kapitasi 32
BAB V KESIMPULAN 35
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
v
vi
1. LATAR BELAKANG
1
dibayarkan oleh BPJS menjadi jasa medis dokter, sehingga
seringkali dokter mendapat jasa medis yang merupakan sisa dari
paket setelah dikurangi biaya bahan medis habis pakai, yang
sudah barang tentu jumlahnya berubah - ubah dan tidak jarang
sangat kecil.
Begitu pula dengan dokter yang bekerja pada FKTP baik Klinik
maupun Puskesmas, yang dibayar dengan model baru yaitu
sistem Kapitasi, banyak dari mereka belum nyaman dengan
imbalan yang mereka dapatkan setelah melayani pasien yang
melonjak tajam.Hal ini disebabkan oleh karena belum adanya
kesesuaian harga Kapitasi dengan tingkat keekonomian.
Disamping adanya birokrasi pada Puskesmas dimana uang
Kapitasi tidak langsung diberikan pada dokter FKTP melainkan
dilewatkan ke Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
2
dan dapat menuju ke pelaksanaan konsep mono loyalitas dimana
dampak yang diharapkan adalah dokter akan bekerja dengan
kualitas yang baik, ramah, bermoral baik, menghasilkan daya
kompetisi SDM dokter dan dokter spesialis yang kuat dan siap
bersama-sama dengan rumah sakit menghadapi pasar
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Begitu pula hal ini
diharapkan dapat mewujudkan upaya kesehatan preventif yang
berkualitas.
Dalam implementasinya panduan ini tentu saja dapat disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan rumah sakit serta tingkat tarif
yang berlaku di rumah sakit bersangkutan, dengan catatan tetap
dibicarakan dan diputuskan bersama antara manajemen RS
dengan kelompok dokter dan tetap mengedepankan asas
kepuasan serta kesejahteraan bersama.
3
2. DEFINISI & PEMAHAMAN
4
c. Membangun tim kerja yang solid dengan adanya kejelasan
remunerasi yang diperoleh
d. Meningkatkan kinerja pelayanan yang pada akhirnya akan
berdampak kepada kinerja keuangan FKTP dan rumah sakit.
e. Terpenuhinya kewajiban dari FKTP dan rumah sakit dalam
memberikan imbalan atas komitmen dan kinerja yang
ditunjukkan oleh Dokter
b. PROPOSIONALITAS
Menyesuaikan dengan kemampuan pendapatan Organisasi
dengan proporsi pendapatan yang digunakan untuk
c. KEPATUTAN
Menyesuaikan dengan kemampuan pendapatan Organisasi
5
dengan proporsi pendapatan yang digunakan untuk
remunerasi
d. KINERJA OPERASIONAL
Memperhatikan capaian indikator kinerja pelayanan, manfaat,
mutu dan keuangan sesuai dengan kategori tingkat
kesehatan organisasi
6
Puskesmas atau Klinik maka berlaku sistim yang sama dengan
dokter yang bekerja di rumah sakit. Sedangkan apabila dokter
bekerja pada Klinik mandiri yang dimiliki sendiri oleh dokter maka
sistim remunerasi adalah menggunakan metode Kapitasi.
Dari hasil FGD yang dilaksanakan oleh IDI, diusulkan sistem
Remunerasi untuk Dokter dengan Metode 3P yang meliputi 3
komponen, yaitu : Pay for Position, Pay for Performance dan Pay
for People untuk dokter yang bekerja di rumah sakit dan bekerja
sebagai karyawan pada FKTP, serta metode Kapitasi untuk dokter
yang bekerja di Klinik mandiri milik sendiri.
A. METODE 3 P
1. PA Y for POS ITION (P1)
Definisi: Pembayaran terhadap profesi dokter berdasarkan
kemampuan teknis yang dibentuk dari pendidikan dan
pengalaman kerja. Alokasi anggaran untuk P1 adalah
berkisar antara 15-30 % dari total alokasi anggaran
remunerasi.
7
c) Pengalaman kerja (dihitung berdasarkan tahun
kelulusan sertifikasi/ ijazah kompetensi tertinggi yang
dinilai)
d) Masa Kerja, (dihitung berdasarkan lama seorang dokter
mengabdi kepada rumah sakit ybs)
e) Risiko profesi sudah termasuk dalam perhitungan nilai
jabatan (job value), sedangkan risiko tuntutan hukum
atau ganti rugi akan ditransfer ke asuransi profesi yang
dibayarkan oleh rumah sakit dari pos P3.
Cara Penilaian:
a) Memberikan grading kepada masing-masing kelompok
dokteryang bekerja di rumah sakit.
b) Diberikan Point yang berbeda-beda kepada masing-
masing klasifikasi grading yang ditentukan
c) Menetapkan Full Time Equivalent (FTE) yaitu satuan
produktifitas profesional yang harus dipenuhi dalam
satuan waktu tertentu yang disepakati, yang merupakan
kinerja yang harus dipenuhi oleh staf sesuai dengan
kontrak. Misalnya jam kerja 40 jam seminggu yang
dikombinasikan dengan volume layanan lainnya yang
merupakan satuan produktifitas.
8
Kinerja ( performance) yang dicapai dengan tetap
memenuhi standar pelayanan medis misalnya kelengkapan
rekam medis, waktu standar pemeriksaan pasien,
kepatuhan pada Panduan Praktik Klinis (PPK), dll.
Sehingga setiap profesi akan menetapkan indeks kinerja
medis setiap jenis profesi (yang terkait dengan standar
mutu profesi).
Alokasi anggaran untuk P2 adalah berkisar antara 50-60 %
dari total alokasi anggaran remunerasi.
Cara Penilaian:
a. Membuat perhitungan atas aktifitas Dokter terhadap 4
hal yang dinilai di atas.
b. Diberikan Point yang berbeda-beda kepada masing-
masing klasifikasi penilaian berdasarkan bobot kesulitan
dan penilaian terhadap tarif jasa yang berlaku.
c. Poin penting pada P2 ini adalah adanya batas
9
pembayaran maksimal untuk kinerja setiap dokter,
karena tanpa pembatasan kinerja maksimal akan
berdampak pada keselamatan pasien ( patient safety ).
Cara Penilaian:
Membuat perhitungan atas aktifitas Dokter terhadap 4 hal
yang dinilai di atas
a. Diberikan poin yang berbeda-beda kepada masing-
10
masing klasifikasi berdasarkan bobot kesulitan
pekerjaan, makin tinggi tingkat kesulitan makin besar
poin.
b. Tingkat morbiditas dan mortalitas pasien yang dikelola
oleh dokter menentukan indeks poin.
c. Kelengkapan pengisian dan kualitas berkas rekam
medis oleh setiap dokter dijadikan indeks untuk
pembayaran P3.
d. Risiko tuntutan hukum atau ganti rugi ditransfer ke
asuransi profesi yang dibayarkan rumah sakit dari
alokasi pos P3 ini.
B. METODE KAPITASI
Metode kapitasi adalah metode pembayaran dimuka dengan
nilai tetap per peserta per bulan. Dalam metode ini dokter
dibayar berdasarkan jumlah peserta yang mendaftar
kepadanya, tidak tergantung pada frekuensi kunjungan,
intensitas dan kompleksitas pelayanan serta biaya yang
dikeluarkan untuk kepentingan peserta.
11
tahun dan menanggung seluruh biaya yang terkait dengan
jenis pelayanan yang disepakati.
a. Data besaran nilai Kapitasi per peserta per bulan dan data
komponen biaya yang membentuk nilai kapitasi tersebut,
serta data demografi, morbiditas dan utilisasi populasi.
12
Formula yang disepakati untuk membayar Dokter pelayanan
pada FKTP.
13
Tabel 1, Contoh Coorporate Grade
14
Tabel 2, Rincian Fee/ Bulan Berdasarkan Coorporate Grade
15
Model Remunerasi PROPORSIONAL
Model remunerasi proporsional, dimana sistim remunerasi
dibuat untuk semua staf rumah sakit akan tetapi dengan
menetapkan terlebih dahulu proporsi alokasi remunerasi
untuk setiap kelompok profesi dan staf yang ada di rumah
sakit.
16
terlebih dahulu oleh manajemen rumah sakit.
4) Jumlahkan nilai poin setiap staf, dan jumlahkan total
semua nilai poinsetiap kelompok
5) PIR kelompok ditetapkan dengan membagi alokasi dana
remun setiap kelompok dengan total aktifitas revenue
dokter di RS.
6) Ditetapkan nilai jabatan setiap dokter berdasarkan tingkat
kontribusi revenue setiap subkelompok (dokter,spesialis
bedah, spesialis non bedah, spesialis penunjang)
dikalikan dengan PIR.
7) Hak remunerasi setiap staf dalam kelompok didapatkan
dengan mengalikan nilai jabatan setiap staf dengan poin
setiap staf.
8) Remunerasi yang dibayarkan kepada staf adalah hak
remunerasi dikalikan dengan indeks kinerja individu yang
telah ditetapkan.
17
4. SIMULASI PENYUSUNAN REMUNERASI DOKTER
A. SIMULASI METODE 3P dengan MODEL Remunerasi
TOTAL
1) Menetapkan Corporate Grade:
a) Berdasarkan 10 faktor penimbang
b) Ikuti tabel standar
c) Tentukan minimal & maksimal grade di RS
d) Kelompok jabatan dibatasi ruang tumbuh 15 -20 %
18
Tabel 4, Simulasi Perhitungan Masa Kerja
19
3) Menentukan Poin Indek Rupiah
a) Tentukan nilai omset (revenue) satu tahun sebelumnya
b) Tentukan persentase anggaran untuk dana remunerasi
( 30 – 40 %)
c) Tentukan persentase P1, P2, P3 dan belanja pegawai
20
Tabel 6, Simulasi Nilai Jabatan
\
21
4) Penetapan Indikator Kinerja ( IKI dan IKU )
a) Tentukan hal apa saja yang menjadi target perbaikan
pada individu karyawan dan unit kerja di RS.
b) Tentukan bobot masing – masing aspek yang dinilai.
c) Kalkulasikan nilai dengan bobot
d) Buat variable yang diprediksi terjadi di RS
22
Tabel 8, Simulasi Penetapann Nilai Indikator Kinerja Unit (IKU)
23
f) PIR
g) P1, P2 dan P3
h) Tentukan nilai harmonisasi (merupakan100% yang akan
dibayarkan)
i) Masukkan ke dalam possible variable IKI IKU
24
Tabel 11, Simulasi Relasi Fee & IKI IKU
25
Tabel 12, Simulasi Fee/ Bulan Untuk 1 Posisi
26
6) Evaluasi
27
Tabel 14, Simulasi Fee/ bulan berdasarkan Pencapaian Kinerja
28
B. SIMULASI METODE 3P dengan MODEL PROPORSIONAL
1) SIMULASI Perhitungan REMUNERASI DOKTER
Simulasi ini menetapkan kelompok dokter hanya dalam
empat kelompok dokter, sebagai berikut:
a) Dokter bedah
b) B. Dokter non bedah
c) C. Dokter Penunjang
d) D. Dokter umum
29
No. Keterangan
3 Dokter penunjang
a Masa Kerja > 10 Tahun
b Masa Kerja 5-10 Tahun
c Masa Kerja < 5 Tahun
UNSUR PENILAIAN
A Pay For People BOBOT POINT
P1A Jenis spesialisasi 8%
P1B Pengalaman kerja 5% 16%
P1C Masa kerja dengan RS Pelni 3%
B Pay For Productivity
P2A Jam peraktek 12%
P2B Jumlah konsultasi 12%
61%
P2C Jumlah Visite 12%
P2D Jumlah Tindakan 25%
C Pay For Quality
P3A Tingkat resiko 6%
P3B Tingkat mortality 6%
P3C Kelengkapan dokumentasi 4% 23%
P3D Atitude dengan pasien 4%
P3E Kontribusi terhadap managemen 3%
30
Total Point 100%
4) Menetapkan skala penilaian untuk P1, P2 dan P3 dengan
skala Penilaian 0 – 100, lalu dijumlahkan
31
No. Keterangan Contoh
1 Omzet
yaitu penghasilan kotor Rumah Sakit yang diperoleh dalam satu bulan dan belum dikeluarkan biaya apapun 42.000.000.000
32
Membuat daftar Remunerasi Dokter untuk tiap kelompok :
a) Dokter bedah,
b) Dokter Non bedah
c) Dokter penunjang dan
d) Dokter umum.
8 3 5 8 3 0 3 8 0 5 5 0
8 1 7 8 1 5 6 3 0 7 2 5
l 6
. 8
. 8
. 6
. 8
. 2
. 5
. 4
. 5
. 8
. 6
. 2
.
a 4 2 8 4 7 1 1 3 7 1 0 8
m
i 5 2 5 5 5 3 0 2 8 6 9 6
s 4
. . 1
8 . 0
. . 5
7 . 5
. . 3
3 . 7
. . 0
1 .
k 1 6 8 7 3 5 5 7 2 9 6 9
a 1 2 0 2 1 0 7 6 6 2 2 1
M 1 1 1 1 1 1
e
g
n
a 3 5 5 3 0 5 8 0 5 5 0 0
R 1 7 7 1 5 2 3 0 2 2 5 5
l 8
. 8
. 8
. 8
. 2
. 1
. 4
. 5
. 6
. 6
. 2
. 7
.
a 2 8 2 7 1 3 3 7 0 0 8 4
m 2 5 6 5 3 0 2 8 9 9 6 9
i 3
. 6
. 4
. 2
. 0
. 2
. 8
. 8
. 7
. 6
. 5
. 3
.
n
i 7 8 5 4 6 4 7 2 1 6 9 8
2 0 5 1 0 0 6 6 6 2 1
M 1 1 1 1 1
0 5 5 0 5 5 0 5 5 0 0 0
i 5 7 7 5 7 2 0 7 2 5 0 0
s 7
. 8
. 8
. 2
. 3
. 1
. 5
. 3
. 6
. 2
. 0
. 5
.
a 8 6 0 6 9 3 2 4 0 6 5 1
h r 8 5 6 5 5 0 6 8 9 2 5 8
a e
l 3
n
m u . 2
. 0
. 6
. 8
. 2
. 6
. 9
. 7
. 2
. 1
. 9
.
9 5 2 0 7 4 1 3 1 8 5 3
u m
J 1 3 8 2 0 0 7 6 6 2 2 1
e 1 1 1 1 1
R
% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
3 2 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
,
P 4 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 6
T 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1
E % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 4 5 0 0
1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
P
% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
% D 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
0 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 P
=
3
P C % 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 4 5 0 7
1
0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
P
B % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
3 4 0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 7
1 1
P
A % 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 4 5 0 0
1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 5
1 1
P
% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
2 6 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
, 0
,
P 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
T 4 6 3 6 6 6 6 6 6 6 6 3
D % 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
2 4 7 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 2
P 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
%
0 C % 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 2 2
1
7 0 5
1
0 0 0
1 1 1
0 0 0
1 1 1
0 0 5
1 1
= P
2
P
B % 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 7 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5
P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
% 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 7 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2
P
% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0
, 5
, 3
, 0
, 5
, 5
, 0
, 5
, 5
, 5
, 0
, 8
,
1 2
P 0 9 5 9 8 5 8 7 4 6 6 1
T 2 1 1 1
% 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2
% C 0 0 3 0 3 1 0 3 1 0 3
0 1 1 1 1 1 1
2 P
=
I
P B % 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2
1 5 0 3
1
0 3 1
1
0 3 1
1
0 3
1
P
% 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A
I 5 0 0 0 8 8 8 6 6 6 3 3 3
P 1 1 1
)
e
n n m
i n
a ) u T u
g e h l
l n n h
n m n a u u u n n n n a
a i u T n F h u u n u T n
r T h 0 u ( h u h h u h 0 u
e
t l a 1 h
l a h
a T
h T a h
a T ) a 1 h
e u T d T
a a a g T a e T a
K F 0 / d 0 0 T n 0 0 T d T
m 0 /
( 1 s 5 e 1 1 a
j 1 1 i
h > 5 < - 5
B > 5 - 5
n > 5 T 1 s 5
a < u < l > 5 <
l
d j
a a j
a n j
e r j
r r o a a j
r j
a
r r
n j
a a j
e r j
a
r r
u a j
F j
(
a a
r r j
r
B e e e N e e e p e e e e e e
r K K K r K K K r K K K r K K K
e
t a s
a s
a e
t a s
a s
a e
t a s
a s
a e a s
t s a s
a
k s k s k s k a a a
o a a a o a a a o a a a o
D M M M D M M M D M M M D M M M
.
o 1 a b c 2 a a b 3 a b c 4 a b c
N
33
C. SIMULASI REMUNERASI DOKTER DENGAN METODE
KAPITASI
SIMULASI MENGHITUNG KAPITASI DOKTER LAYANAN PRIMER
d material habis pakai obat, s puit, sarung tangan, linen, reagen, des infeksi tan, dll Rp 5. 000
jumlah peserta Jumlah peserta yang mampu dilayani 1 DK dibantu 2 asisten 2400
34
5. KESIMPULAN
Sejak awal 2014, kita sudah menjalankan Sistem baru layanan
kesehatan di Indonesia yaitu sistem kesehatan yang menuju
universal coverage atau SJSN melalui program JKN. Perubahan
ini ditujukan untuk pemerataan dan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia melalui terbukanya akses dan kualitas layanan
kesehatan yg lebih baik.
35
Dari hasil FGD metode yang tepat untuk sistem remunerasi
Dokter yaitu sistem remunerasi yang mengacu atau menggunakan
metode 3 P, yaitu remunerasi yang berbasis pada Pay for
Position, Pay for Performance dan Pay for People.
36
Daftar Pustaka
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 625 tahun 2010
2. Suranto, penyusunan sistem remunerasi pegawai rumah sakit,
2014
3. dr. Djoni Darmadjaja,SpB,MARS,Konsep Remunerasi Rumah
Sakit, Jakarta; 2015
4. Dr. dr. Fathema Djan Rachmat, Sp.B, Sp. BTKV (K), MPH,
Konsep Remunerasi Dokter di Rumah Sakit Pelni, Jakarta; 2015
5. Ditjen Bina Upaya Kesehatan; Kebijakan Remunerasi BLU Rumah
Sakit, Jakarta; 2015
6. dr. Hanna Permana Subanegara , Presentasi Remunerasi,
Jakarta ; 2015
7. dr. Djoni Darmadjaja,SpB,MARS,Tahapan Penyusunan
Remunerasi di Rumah Sakit Jakarta; 2015
8. dr. Burhanudin HD, remunerasi sebagai pendorong kinerja, 2014
37