Anda di halaman 1dari 5

EVAKUASI PASIEN YANG BERADA DALAM GEDUNG

TIDAK MELALUI JALAN EVAKUASI RAMP


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT Khusus Mata
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Ditetapkan
Kepala RS. Khusus Mata Masyarakat
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Sumatera Selatan
OPERASIONAL

Dr. dr. Anang Tribowo, Sp M (K)


NIP. 19610101 198812 1 002
Proses penyelamatan pasien di dalam ruangan gedung
Pengertian perawatan yang tidak melalui jalan khusus evakuasi (RAMP).
Memindahkan pasien kritis untuk keluar dari gedung menuju
Tujuan area titik kumpul aman sementara yang telah ditetapkan dengan
teknik angkat angkut pasien oleh petugas terlatih.
1. SK Kepala RS. Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan No.
....../..../RS.Khusus Mata/2017 tentang Kebijakan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS. Khusus Mata
Kebijakan Provinsi Sumatera Selatan
2. SK Kepala RS. Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan No.
........./...../RS.Khusus Mata/2017 tentang Pedoman
Penanggulangan Bencana (Hospital Disaster Plan)
Prosedur 1. Prinsip paling utama dalam manajemen bencana adalah
menyelamatkan korban sebanyak-banyaknya, karena
kehidupan manusia merupakan harta paling tinggi nilainya.
Proses memindahkan pasien tetap harus mempertimbangan
faktor keamanan bagi penolong dan pasien.
2. Jalan evakuasi standar untuk pasien kritis yang harus tetap
berada di tempat tidur (troley) dan atau kursi roda adalah
RAMP. Namun jika ada kondisi tertentu yang tidak
memungkinkan menggunakan RAMP, maka harus dibuat jalur
untuk proses alternatif pengganti RAMP.
3. Meskipun evakuasi tidak menggunakan RAMP, namun proses
penyelamatan pasien harus tetap dapat dilaksanakan dengan
aman, khususnya pasien yang menderita kelemahan, seperti:
a. Pasien tidak dapat berjalan mandiri,
b. Pasien menderita penyakit akut atau dicurigai kuat
trauma tulang belakang, sehingga dalam proses angkat
angkut butuh perlakuan hati – hati dan seminimal
mungkin tidak menambah berat cidera tulang belakang.
4. Jalur alternatif evakuasi pasien adalah dengan melewati
tangga utama yang dipilih untuk arah evakuasi dengan teknik
angkat angkut pasien secara aman oleh petugas terlatih
5. Untuk melaksanakan kegiatan angkat angkut dalam
memindahkan pasien kritis menuju titik kumpul harus
EVAKUASI PASIEN YANG BERADA DALAM GEDUNG
TIDAK MELALUI JALAN EVAKUASI RAMP
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT Khusus Mata
PROVINSI SUMATERA SELATAN

dilakukan oleh semua pegawai RS yang di pernah mengikuti


pelatihan sebelumnya.
6. Teknik memindahkan pasien yang membutuhkan bantuan
bantuan petugas karena tidak mampu berjalan sendiri secara
aman akibat penyakit yang dideritanya menuju area titik
kumpul sementara ada beberapa cara:
a. Pasien yang membutuhkan bantuan / dukungan dalam
berjalan.
1) Pasien kategori ini harus dibantu sekurang2nya satu
penolong atau lebih, tergantung berat badan pasien dan
tingkat kesulitan dalam menuruni tangga.
2) Untuk target pasien berat badan < 50 kg dapat dicoba
atau dipilih memindahkan dengan satu penolong dengan
teknik yang paling dikuasai (gambar 1 dan 2).

Gambar 2.
Gambar 1.
Teknik mendukung pasien
Teknik mendukung pasien
dengan satu penolong
dengan satu penolong

3) Untuk target pasien berat badan> 50 – 75 kg harus dipilih


teknik memindahkan dengan dua penolong (gambar 3).
Gambar 3. Teknik mendukung pasien dengan dua
penolong
4) Untuk target pasien dengan berat badan > 75 kg harus
dipilih teknik memindahkan dengan bantuan alat, seperti
papan panjang atau kursi dengan dua sampai empat
petugas (gambar 4,5, 6 dan 7)
EVAKUASI PASIEN YANG BERADA DALAM GEDUNG
TIDAK MELALUI JALAN EVAKUASI RAMP
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT Khusus Mata
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Gambar 4. Gambar 5.
Teknik memindahkan pasien Teknik memindahkan
dengan bantuan alat papan pasien dengan bantuan alat
keras panjang (long spine papan keras panjang (long
board) spine board)

Gambar 6. Gambar 7.
Teknik memindahkan pasien Teknik memindahkan pasien
dengan kursi khusus (stair dengan kursi khusus (stair
chair). chair).

b. Pasien yang tidak mampu berjalan


1) Semua upaya memindahkan
pasien ini tergantung dari
petugas.
2) Ada beberapa teknik:
3) Untuk target pasien anak atau bayi, cara memindahkan satu
penolong dengan langsung menggendong. (gambar 8, 9 dan 10)
EVAKUASI PASIEN YANG BERADA DALAM GEDUNG
TIDAK MELALUI JALAN EVAKUASI RAMP
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT Khusus Mata
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Gambar 8. Teknik Gambar 9. Teknik


memindahkan pasien memindahkan pasien
dengan satu penolong dengan satu penolong

Gambar 10. Teknik memindahkan pasien dengan satu


penolong/menggendong

4) Untuk target pasien berat badan < 50 kg dapat dilakukan


dengan bantuan dua penolong. (gambar 11 dan 12)

Gambar 11. Gambar12.


Teknik memindahkan Teknik memindahkan
pasien dua penolong pasien dua penolong
EVAKUASI PASIEN YANG BERADA DALAM GEDUNG
TIDAK MELALUI JALAN EVAKUASI RAMP
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT Khusus Mata
PROVINSI SUMATERA SELATAN

5) Untuk target pasien berat badan 50 – 75 kg atau yang


diduga kuat menderita cidera tulang belakang harus
memakai long spine board dalam memindahkannya dan
dibantu 2 – 4 penolong.
1. Sub Komite K3 RS
2. Satuan pengaman
3. Instalasi Gawat Darurat
Unit Terkait 4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi rawat jalan
6. Setiap pegawai/karyawan yang bekerja di gedung unit
perawatan pasien

Anda mungkin juga menyukai