PENDAHULUAN
A. Sejarah
Rumah Sakit Naili DBS berdiri pada tanggal 18 Juli 2013. Termotivasi dari keinginan
Bapak Naili DBS (Datuak Buang Sati) yang menginginkan mendirikan sebuah Rumah Sakit
yang berkualitas dan mempunyai pelayanan yang optimal seperti pengalaman beliau
sewaktu berobat ke luar negeri. Bapak Naili DBS meninggal dunia pada tanggal 26 Oktober
2013. Niat baik almarhum untuk mendirikan sebuah Rumah Sakit dilanjutkan oleh anakanak almarhum yaitu bapak Indra Warman, Ibu Irdawati dan Ibu Eriati, dalam naungan
badan usaha PT.Ananda Naili Prima. Rumah sakit ini diberi nama sesuai dengan nama
almarhum yaitu Rumah Sakit Naili DBS, tentunya dengan harapan rumah sakit ini dapat
berkembang dengan baik dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan perorangan dan
masyarakat di kota Padang.
Rumah Sakit Naili DBS mempunyai luas 1.524 M terletak di Jl. Ratulangi No.24
2
Kelurahan Kampung Jao Padang, yang berada dipusat kota Padang sehingga mudah
dijangkau dari seluruh penjuru.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Rumah Sakit Naili DBS mempunyai tugas pokok, yaitu:
Menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan
perorangan
melalui
upaya
Pelayanan medis
Pelayanan keperawatan;
Pelayanan rujukan;
C. Kegiatan pelayanan
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat INAP
- Instalasi Kamar Operasi
- Intensive Care Unit (ICU)
- Unit Rekam Medis
- Unit Laboratorium
- Unit Fisioterapi
- Unit Radiologi
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Gizi
- Unit Laundry
- Instalasi Pemeliharaan Sarana(IPSRS)
- CSSD
BAB II
GAMBARAN UMUM IPSRS
Instalasi pemeliharaan sarana Rumah Sakit Naili DBS bertugas memelihara dan menjaga
semua peralatan yang ada di rumah sakit. Baik peralatan Medis,listrik maupun bangunan. IPSRS
Rumah Sakit Naili DBS terdiri dari 2 orang Teknisi elektromedis(maintenance medis) dan
Teknisi Listrik(maintenance umum).
Rumah Sakit Naili DBS sebagai penyedia layanan memiliki Istilah untuk pusat
pemeliharaan sarana yaitu IPSRS. Fungsi utama yaitu menyiapkan alat-alat atau mesin untuk
keperluan perawatan pasien. Secara terperinci, fungsi dari IPSRS adalah memperbaiki,
memelihara, menambahkan kekurangan peralatan dan bangunan yang perlu diperbaiki atau
mengalami kerusakan. Peralatan dan bangunan ini nantinya digunakan untuk kepentingan
perawatan pasien. IPSRS merupakan satu instalasi dari Rumah Sakit Naili DBS yang
menyelenggarakan proses perbaikan dan pemeliharaan terhadap semua peralatan Medis ,non
medis dan bangunan yang diperlukan untuk kebutuhan perawatan pasien.
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN IPSRS
A. VISI
Mewujudkan sarana dan Prasarana yang nyaman dan aman bagi pasien dan karyawan
Rumah Sakit Naili DBS.
B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan yang preventif dan rehabilitatif untuk kenyamanan
pasien dan karyawan
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI IPSRS NAILI DBS 2016
BAGIAN PENUNJANG
UMUM
KEPALA IPSRS
TEKNISI MEDIS
BAB VI
URAIAN JABATAN
I.
Instalasi IPSRS
Memiliki jiwa kepemimpinan
Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat
Mampu berkomunikasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak
Mampu memberikan motivasi dan membangun etos kerja karyawan
Mampu mengelola konflik (conflict management) dan keluhan (complaint
management)
Fisik :
a. Sehat jasmani dan rohani
b. Cepat dan tanggap dalam melakukan segala hal
c. Memiliki daya tahan tubuh yang kuat
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
IPSRS
j. Terhadap komunikasi dan kerjasama dengan Instalasi-Instalasi kerja yang terkait
langsung dan tidak langsung dengan pelayanan Instalasi ipsrs
II.
Engineering/Teknisi Elektromedik
1. Uraian Tugas
a. Menangani jenis pemeliharaan dan perbaikan alat-alat medis.
b. Melakukan pencatatan setiap setelah menangani pemeliharaan dan perbaikan alat-alat
medis
2. Tanggung jawab
a. Perawatan rutin alat-alat medis
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI IPSRS
I.
ANTAR INSTALASI
1. Jika ada kerusakan alat alat medis dan non medis yang tidak berfungsi maksimal, maka
petugas yang bertanggung jawab pada Instalasi tersebut dapat langsung menghubungi
petugas IPSRS
2. Jika ada kerusakan atau fasilitas bangunan yang dapat mengurangi kenyamanan pasien
dan karyawan, maka langsung menghubungi petugas IPSRS dapat langsung
menghubungi petugas IPSRS
II.
WARGA SEKITAR RS
1. Setiap ada kegiatan IPSRS di lingkungan rumah sakit yang bersinggungan dengan warga
sekitar, maka petugas IPSRS wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada warga
tersebut
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
I.
DEFINISI
Ketentuan yang mengatur penentuan jumlah kebutuhan petugas teknisi medis dan
petugas non medis di IPSRS dengan mempertimbangkan jumlah tenaga dan kualifikasi
yang diharapkan.
II.
Tujuan
1. Menentukan jumlah dan komposisi tenaga di Instalasi IPSRS berdasarkan kualifikasi.
2. Melakukan perhitungan agar memenuhi kebutuhan.
3. Mengatur agar penyediaan ketenagaan tetap efektif dan efisien.
III.
IV.
Komposisi tenaga
Petugas teknisi elektromedik
Petugas Non Medis
Jumlah
1
1
Kualifikasi
D3 Elektromedis
SMK listrik
Perhitungan ketenagaan
Kualifikasi sumber daya manusia di IPSRS terdiri dari petugas engineering(medis), dan
petugas engineering(non medis). Dari hasil perhitungan kebutuhan tenaga yang dihitung
BAB IX
PERTEMUAN/ RAPAT
Dalam lingkup Rumah Sakit Naili DBS selalu dilakukan rapat. Pertemuan rapat ini
sangat bermanfaat untuk masing-masing Instalasi guna memberikan informasi dan pengetahuan
yang berhubungan dengan peningkatan pelayanan rumah sakit. Kegiatan rapat ini bisa dilakukan
hanya dalam IPSRS sendiri atau bisa juga dilakukan rapat antar Instalasi lainnya. Kegiatan rapat
ini biasanya dihadiri oleh seluruh staf IPSRS maupun oleh Manager Umum.
Kegiatan yang dibahas meliputi banyak kegiatan baik dari pelaporan kerja, kebutuhan
sarana dan prasarana dilapangan, maupun berbagai hal yang menyangkut kelangsungan Instalasi
masing- masing. Sehingga dengan dilakukan rapat rutin ini dapat dilakukan tindak lanjut untuk
kendala yang dihadapi dilapangan maupun yang dihadapi di Instalasi internal itu sendiri. Dalam
kegiatan rapat ini dibuat undangan berupa internal memo, daftar hadir dan notulen hasil rapat
yang nantinya dilaporkan kepada Manager Umum Rumah Sakit Naili DBS.
Kegiatan pertemuan/ rapat intern biasanya dilakukan setiap 1 bulan sekali di hadiri oleh
seluruh karyawan IPSRS beserta instalasi lain Rumah Sakit Naili DBS, waktu dan hari
ditentukan. Pertemuan rutin lainnya seperti morning report dilakukan setiap bulan di hadiri oleh
seluruh kepala Instalasi beserta Direktur rumah sakit untuk membahas masalah-masalah yang
terjadi di Instalasi kerja dan lapangan. Kegiatan rapat lain yang biasa dilakukan di Rumah Sakit
Naili DBS misalnya rapat tentang Pasien Safety, K3RS, Koordinasi dengan Instalasi lain,dll.
BAB X
PELAPORAN
Pencatatan dan pelaporan kegiatan IPSRS diperlukan dalam perencanaan, pemantauan,
dan evaluasi serta pengambilan keputusan untuk peningkatan pelayanan IPSRS. Untuk itu
kegiatan ini harus dilakukan secara cermat dan teliti, karena kesalahan dalam pencatatan dan
pelaporan akan mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan suatu tindakan.
A. PENCATATAN
Pencatatan kegiatan IPSRS dilakukan sesuai dengan jenis kegiatannya.
Ada 3 jenis pencatatan, yaitu :
1) Pencatatan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan
2) Pencatatan pernintaan barang
3) Pencatatan inventaris Instalasi
B. PELAPORAN
Pelaporan kegiatan pelayanan IPSRS terdiri dari :
1) Laporan kegiatan rutin harian
Laporan harian ini dilakukan setiap hari. Kegiatan pelaporan harian ini dilakukan
oleh kepala Instalasi IPSRS ataupun petugas IPSRS baik secara lisan maupun tulisan.
Pelaporan harian ini seperti laporan mengenai jumlah petugas IPSRS yang dinas
dengan jumlah kegiatan yang ditangani dan kendala yang dihadapi setiap harinya,
pelaporan keluhan pasien atau pegawai yang berhubungan dengan sarana dan
prasarana di rumah sakit. Pelaporan harian ini biasanya disampaikan kepada Instalasi
atau kepala bidang terkait.
2) Laporan kegiatan rutin bulanan
Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari laporan
kejadian setiap hari dalam kegiatan rutin IPSRS. Pelaporan ini biasanya menyangkut
kegiatan program kerja yang dilakukan Instalasi IPSRS dalam kurun waktu setahun.
Pelaporan ini dapat berupa: laporan rapat bulanan intern, laporan inventaris
pemeliharaan barang alat, laporan penilaian karyawan, laporan indikator mutu,
laporan evaluasi program kerja, laporan kebutuhan karyawan, laporan kejadian
K3RS, dll
3) Laporan Tahunan
Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan tahunan
ini untuk mengevalusi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat total
kegiatan yang berlangsung dalam kegiatan IPSRS sehingga dapat dilakukan tindak
lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Laporan tahunan kegiatan IPSRS dapat
berupa rekapitulasi total sarana dan prasarana yang di pemeliharaan dan perbaiki
4) Laporan khusus ( misalnya : audit internal)
5) Laporan pemeriksaan (kartu control)