Materi PKN - Print
Materi PKN - Print
Pengertian Pancasila secara etimologis • Berfungsi dan berperan sebagai pedoman dan pegangan
dalam hal sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
• Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat,
Sanskerta dari India (bahasa kasta Brahmana) adapun berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia di
bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. manapun berada.
Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas • Segala tingkah laku dan perbuatan setiap manusia
empat alinea tercantum rumusan Pancasila sebagai Indonesia harus dijiwai oleh Pancasila dan merupakan
berikut : pancaran dari semua sila Pancasila.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA INDONESIA
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
• Pancasila berfungsi dan berperan dalam memberikan
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
gerak atau dinamika serta membimbing ke arah tujuan
dalam permusyawaratan/perwakilan
untuk mewujudkan masyarakat Pancasila
5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA
Pembukaan UUD 1945 inilah yang secara konstitusional
sah dan benar sebagai dasar Negara Republik • Kepribadian bangsa Indonesia yang dapat dibedakan
Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili dengan bangsa lain yaitu brupa sikap, tingkah laku, dan
seluruh rakyat Indonesia. perbuatan yang senantiasa selaras, serasi dan seimbang
sesuai dengan sila-sila Pancasila.
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA
PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM
Nilai-nilai yang melandasi tata kehidupan :
Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa Semua peraturan perundang undangan harus bersumber pada
Azas Kekeluargaan Pancasila. Baik undang-undang tertulis maupun undang-undang
Azas Musyawarah Mufakat tidak tertulis.
Azas Gotong Royang
Azas Tenggang Rasa PANCASILA SEBAGAI AZAS DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,
BERBANGSA DAN BERNEGARA
Pancasila sebagai pandangan hidup
• Pancasila sebagai dasar, landasan dan pedoman dalam
• Azas-azas yang mendasar yg melandasi tata kehidupan, setiap organisasi (politik, kemasyarakatan) dan lembaga-
merupakan sifat utama masyarakat Indonesia sepanjang lembaga kemasyarakatan.
sejarah, dan merupakan watak masyarakat Indonesia.
Dan nilai-nilai tersebut dianggap sebagai kepribadian PENGERTIAN PANCASILA MENURUT PARA TOKOH
bangsa Indonesia.
• Notonegoro
Menurut notonegoro pancasila adalah dasar falsafah negara 1) Suatu kesatuan bagian-bagian.
indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pancasila 2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan 3) Saling berhubungan, saling ketergantungan.
menjadi pandangan hidup bangsa indonesia sebagai dasar 4) Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai bersama (tujuan sistem).
pertahanan bangsa dan negara indonesia 5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (shore dan
Voich, 1974:22).
• Muhammad Yamin
PENGERTIAN FILSAFAT SECARA TERMINOLOGI
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
berarti sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting • secara terminologi sangat beragam. Para filsuf
dan baik. dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan
berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya.
baik. Seorang Plato mengatakan bahwa : Filsafat adalah
pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan
• I.R Soekarno kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles
Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang turun berpendapat kalau filsafat adalah ilmu ( pengetahuan )
temurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya
kebudayaan barat. dengan demikian, pancasila tidak saja ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
falsafah negara. Tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah politik, dan estetika. Lain halnya dengan Al Farabi yang
bangsa Indonesia. berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu ( pengetahuan )
tentang alam wujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA
PENGERTIAN FILSAFAT PANCASILA
• Pancasila ialah sebagai dasar negara sering juga disebut
dengan dasar falsafah negara (dasar filsafat negara atau • pengertian filsafat Pancasila secara umum adalah hasil
philosophische grondslag) dari negara, ideologi negara berpikir/pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa
(staatsidee). Dalam hal tersebut Pancasila dipergunakan Indonesia yang dianggap, dipercaya dan diyakini sebagai
sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan negara. sesuatu (kenyataan, norma-norma, nilai-nilai) yang paling
Dengan kata lain ialah , Pancasila digunakan sebagai dasar benar,paling adil, paling bijaksana, paling baik dan paling
untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara. sesuai bagi bangsa Indonesia.
• Secara etimologi, Secara etimologis istilah ”filsafat“ atau • Pancasila merupakan pokok pikiran yang berisi nilai-nilai
dalam bahasa Inggrisnya “philosophi” adalah berasal dari luhur bangsa yang dirumuskan oleh para pendiri negara.
bahsa Yunani “philosophia” yang secara lazim Nilai-nilai itu kemudian dijabarkan lebih nyata dalam
diterjemahkan sebagai “cinta kearifan” kata philosophia system tata negara melalui UUD.
tersebut berasal dari kata “philos” (pilia, cinta) dan
“sophia” (kearifan). Berdasarkan pengertian bahasa • Filsafah pancasila adalah hasil pemikiran yang sedalam-
tersebut filsafat berarti cinta kearifan. Kata kearifan bisa dalamnya dari bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya,
juga berarti “wisdom” atau kebijaksanaan sehingga filsafat dan diyakini sebagai sesuatu (norma-norma, nilai-nilai)
bisa juga berarti cinta kebijaksanaan. yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, dan paling
sesuai bagi bangsa Indonesia.
PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
---------------------------------------------------------------------------------- --------
• adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila
menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan
negara. Secara luas Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi
Negara Indonesia adalah visi atau arah dari
penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung
tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan
kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai
keadilan.
Fungsi adalah peranan yang dijalankan atau dimainkan. IV. Sejarah Pada MasaPenjajahan Belanda
Fungsi berkaitan dengan tujuan. Fungsi NKRI dijalankan untuk Bangsa Belanda sampai ke Indonesia pada tanggal 22 Juni
mencapai tujuan NKRI. Bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia 1596. Armada Belanda berhasil mendarat di Banten, Jawa Barat.
fungsi negara adalah mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu Pada awalnya, kedatangan Bangsa Belanda disambut baik oleh
gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, Sultan Banten. Kegiatan perdagangan menjadi ramai. Namun, hal itu
berdaulat, adil, dan makmur (Pembukaan Undang-Undang Dasar tidak berlangsung lama. Bangsa Belanda berubah menjadi serakah
negara Republik Indonesia 1945). dan kasar. Sikap itu menyebabkan mereka dimusuhi dan diusir dari
Banten.Dua tahun setelah kedatangan pertama, bangsa Belanda
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan datang lagi ke Indonesia. Kali ini mereka bersikap baik dan ramah.
semangat kebangsaan, dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa Belanda dapat diterima kembali di Indonesia. Banyak pedagang
dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Belanda datang ke Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya
Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus menerus. Secara persaingan dagang dan pertikaian diantara mereka. Akibatnya, harga
historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan rempah-rempah tidak terkendali. Untukmenghindari pertikaian yang
dengan bentuk Republik. lebih parah pada tanggal 20 Maret 1602 dibentuk Perkumpulan
Dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oost IndischeCompagnie
Setiap negara terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan (VOC).
beberapa fungsi pokok sebagai berikut. V. Sejarah Pada Masa Penjajahan Jepang
Masa pendudukan jepang di Indonesia dimulai pada tahun
1. Melaksanakan Penertiban 1942 dan berakhir pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan
Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan Proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas
dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan nama bangsa Indonesia. Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima
penertiban. Negara bertindak sebagai stabilisator. Angkatan Laut Jepang mengembangkan strategi perang yang sangat
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat berani yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya untuk dua
Hal ini sangat penting terutama bagi negara baru. Dalam operasi besar.
pandangan ini, di Indonesia tercemin dalam usaha Kekuatan pertama yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11
pemerintah untuk membangun melalui program kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7
pembangunan nasional. Desember 1941 akan menyerang secara mendadak basis Armada
3. Pertahanan Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii.
Hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan adanya Kekuatan kedua sisa kekuatan Angkatan Laut yang mereka
serangan dari luar. Oleh karena itu, negara dilengkapi miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan yaitu
dengan alat-alat pertahanan. penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura yang akan
4. Menegakkan keadilan dilanjutkan ke Jawa.
Fungsi ini dilaksanakan melalui badan peradilan. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda
adalah untuk menguasai sumber-sumber alam terutama minyak
III. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung 2) Hartal merupakan gerakan dalam bentuk asli tanpa
industrinya. berbuat apapun walaupun mereka tetapi masuk kantor
VI. Faktor Pendorong Munculnya Pergerakan Nasional di atau pabrik.
Indonesia 3) Satyagraha merupakan gerakan rakyat India untuk
1. Faktor dari dalam (internal) tidak bekerja sama dengan pemerintah kolonial Inggris.
Kenangan kejayaan masa lampau 4) Swadesi, merupakan gerakan rakyat India untuk
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami memakai barang-barang buatan negeri sendiri.
masa kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya b. Gerakan Kebangsaan Filipina
imperialismedan kolonialisme barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, Digerakkan oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk mengusir
dan Persia pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yang penjajah bangsa Spanyol di Wilayah Filipina. Jose ditangkap tanggal
merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau mendorong 30 September 1896 dijatuhi hukuman mati. Akhirnya dilanjutkan
semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia Emilio Aquinaldo yang berhasil memproklamasikan kemerdekaan
kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan Filipina tanggal 12 Juni 1898 tetapi Amerika Serikat berhasil
akan kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana menguasai Filipina dari kemerdekaan baru diberikan Amerika Serikat
pada masa Majapahit mereka mampu menguasai daerah seluruh pada 4 Juli 1946.
nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan c. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina
karena maritimnya yang kuat. Gerakan ini dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen, yang mengadakan
Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat pembaharuan dalam segala sektor kehidupan bangsa Cina. Dia
penderitaan dan kesengsaraan masapenjajahan. menentang kekuasaan Dinasti Mandsyu. Dasar gerakan San Min Chu
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa I:
terhadap bangsa Asia, Afrika mengakibatkan mereka hidup miskin 1) Republik Cina adalahsuatu negara nasional Cina.
dan menderita sehingga mereka ingin menentang imperialisme 2) Pemerintah Cina disusun atas dasar demokrasi
barat. (kedaulatan berada di tanggan rakyat).
Munculnya golongan cendekiawan 3) Pemerintah Cina mengutamakan kesejahteraan sosial
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya bagi rakyatnya.
golongan cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun Apa yang dilakukan oleh Dr. Sun Yat Sen sangat besar
pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan pengaruhnya terhadap pergerakan rakyat Indonesia. Terlebih lagi
pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang setelah terbentuknya Republik Nasionalis Cina (1911).
selanjutnya berjuang untuk melawan penjajahan. d. Pergerakan Turki Muda (1908)
Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, Dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha menuntut pembaharuan
sosial ekonomi, dan kebudayaan. dan modernisasi disegala sektor kehidupan masyarakatnya. Ia ingin
Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan agar dapat mengembangkan negerinya menjadi negara modern.
nasionalis menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah Gerakan Turki Muda ini banyak mempengaruhi munculnya
hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi manusia. pergerakan nasional di Indonesia.
Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari e. Pergerakan Nasionalisme Mesir
Indonesia. Dipimpin oleh Arabi Pasha (1881-1882) dengan tujuan
Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha menentang kekuasaan bangsa Eropa terutama Inggris atas negeri
penghapusan eksploitasi ekonomi asing. Tujuannya untuk Mesir. Adanya pandangan modern dari Mesir yang dikemukakan
membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan oleh Muhammad Abduh mempengaruhi berdirinya organisasi-
kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia. organisasi keagamaan di Indonesia seperti Muhammaddiyah.
Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk Intinya dengan gerakan kebangsaan dari berbagai negara
melindungi, memperbaiki dan mengembalikan budaya bangsa tersebut mendorong negara-negara lain termasuk Indonesia untuk
Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di melakukan hal yang sama yaitu melawan penjajahan dan
Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan kolonialisme di Negaranya.
menjaga serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Munculnya Paham-paham baru.
2. Faktor dari luar (eksternal) Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti
Kemenangan Jepang atas Rusia (1905). nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan pan islamisme
Pada tahun 1904-1905 Jepang melawan Rusia dan tentara juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di
Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada
yang dilakukan jepang yang telah membawa kemajuan pesat dalam penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi pergerakan
berbagai bidang bahkan dalam bidang militer. Awalnya dengan nasional yang ada di Indonesia.
kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu melawan Korea
tetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa
daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang
mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai VII. Perumusan Pancasila oleh BPUPKI dan Proklamasi
bangkit melawan bangsa asing di negerinya. Kemerdekaan Indonesia
Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara 1. Sidang BPUPKI Pertama
a. Pergerakan Kebangsaan India
India untuk menghadapi Inggris membentuk organisasi Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama 4 hari,
kebangsaan dengan nama ”All India National Congres”. Tokohnya, berturut-turut yang tampil untuk berpidato menyampaikan
Mahatma Gandhi, Pandit Jawaharlal Nehru, B.G. Tilak,dsb. Mahatma usulannya adalah sebagai berikut :
Gandhi memiliki dasar perjuangan :
1) Ahimsa (dilarang membunuh) yaitu gerakan anti a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
peperangan.
Dalam pidatonya tanggal 29 Mei 1945 Muh. Yamin “…………maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu
mengusulkan calon rumusan dasar negara sebagai berikut : Peri dalam suatu hukum dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam
kebangsaan, Peri kemanusiaan, Peri ketuhanan, Peri kerakyatan. suatu negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
Selain usulan tersebut pada akhir pidatonya Muh. Yamin berdasar kepada : Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
menyerahkan naskah sebagai lampiran yaitu suatu rancangan usulan syari’at islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar
sementara berisi rumusan Undang Undang Dasar RI. kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
1. Prof. Dr. Supomo (31 Mei 1945) permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan suatu
Berbeda dengan usulan Mr.Muh Yamin, Dalam pidatonya keadilan sosisal bagi seluruh rakyat Indonesia”
Prof. Dr. Supomo mengemukakan teori-teori negara
sebagai berikut: Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum
Teori negara perseorangan(individualis) dasar diganti dengan istilah undang-undang dasar. Keputusan
Menurut paham ini negara adalah masyarakat hukum yang penting dalam rapat ini adalah tentang bentuk negara republik dan
disusun atas kontrak antara seluruh individu. luas wilayah negara baru. Tujuan anggota badan penyelidik adalah
Paham negara kelas(class theory) menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang
Dalam teori ini negara adalah alat dari suatu golongan mempersatukan semua kepulauan Indonesia.
untuk menindas klasse lain.
Paham negara integralistik Susunan Undang Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas tiga
Menurut paham ini negara bukanlah menjamin bagian yaitu :
perseorangan atau golongan akan tetapi menjamin a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan
kepentingan masyarakat seluruhnya sebagai suatu dimuka dunia atas Penjajahan Belanda
persatuan b. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara
2. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) Pancasila
Dalam hal ini Ir. Soekarno menyampaikan dasar negara yang c. Pasal-pasal Undang Undang Dasar.
terdiri atas lima prinsip yang rumusanya yaitu:
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia) 3. Peristiwa Sebelum Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan) PPKI
3. Mufakat (demokrasi) a. Latar belakang pembentukan PPKI
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa (ketuhanan yang Pada pertengahan bulan agustus 1945 akan dibentuk PPKI.
berkebudayaan) Untuk keperluan itu Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta dan Dr.
Beliau juga mengusulkan bahwa pancasila adalah sebagai Radjiman diberangkatkan ke Saigon atas panggilan jendral besar
dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia atau Terauchi. Pada tanggal 9 agustus 1945 Jendral Terauchi memberikan
philosophisce grounslagjuga pandangan dunia yang setingkatdengan kepada mereka 3 cap, yaitu :
aliran–aliran besar dunia atau sebagai weltanschauungdan diatas
dasar itulah kita dirikan negara indonesia. 1. Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Muh. Hatta
sebagai wakil dan Radjiman sebagai anggota
2. Sidang BPUPKI II (10-16 Juli 1945) 2. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9
agustus 1945
Penyusunan pancasila oleh panitia sembilan, serta 3. Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia di serahkan
pemakaian istilah “hukum dasar” diganti dengan undang-undang seperlunya pada panitia.
dasar karena hal ini merupakan hukum tertulis atas saran prof.
Soepomo. Serta membahas bentuk negara yang setuju adalah pro Sekembalinya dari saigon 14 agustus 1945, Ir. Soekarno
republik. Keputusan-keputusan lain adalah membentuk panitia kecil. mengumumkan dimuka umum bahwa bangsa Indonesia akan
Perancang undang-undang dasar di ketuai oleh Soekarno, panitia merdeka sebelum jagung berbunga (secepat mungkin) dan
ekonomi dan keuangan di ketuai oleh Moh. Hatta dan pembela kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukan merupakan hadiah dari
tahan air di ketuai oleh Abikusno Tjokrosoejono. Jepang melainkan dari hasil perjuangan sendiri. Setelah Jepang
Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 menyerah pada sekutu, maka kesempatan itu dipergunakan sebaik-
orang dan populer disebut dengan “panitia sembilan” yang baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia. Untuk
anggotanya adalah sebagai berikut: mempersiapkan Proklamasi tersebut maka pada tengah malam,
Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksamana Maeda di Oranye Nassau
1. Ir. Soekarno Boulevard (sekarang Jl. Imam Bonjol No.1).
2. Wachid Hasyim
3. Mr. Muh. Yamin b. Rengasdengklok dan Perumusan Naskah Proklamasi
4. Mr. Maramis
5. Drs. Moh. Hatta Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh
6. Mr. Soebarjo menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara
7. Kyai Abdul Kahar Muzakir golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan
8. Abikoesmo Tjokrosoejoso secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan
9. Haji Agus Salim Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh.
Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda
sempurna dan mencapai suatu hasil baik yaitu suatu persetujuan khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil
antara golongan islam dengan golongan kebangsaan. Adapun naskah dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan
preambule yang disusun oleh panitia sembilan tersebut pada bagian pemberian dari Jepang.
terakhir adalah sebagai berikut : Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu
perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur
Jakarta, pada tanggal 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan Melakukan pembahasan terhadap agenda tentang “badan
agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan penolong korban perang” yang terdiri dari 8 pasal tersebut
hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan yaitu pasal 2 dibentuklah suatu badan yang disebut “Badan
disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak Keamanan Rakyat” BKR.
oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua 4) Sidang keempat (22 agustus 1945)
PPKI.
Perbedaan terjadi antara golongan muda dan dolongan tua tentang Membahas agenda tentang komite nasional Partai Nasional
kapan pelaksanaan proklamasi. Oleh karena itu perbedaan Indonesia yang berkedudukan di Indonesia.
memuncak dan menyebabkan soekarno hatta di bawa ke a. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
rengasdengklok agar tidak mendapat pengaruh jepang. Kemudian
Secara ilmiah masa Proklamasi kemerdekaan dapat mengandung
pada pagi hari tanggal 17 agustus 1945 di jalan penggasan timur 56
pengertian sebagai berikut :
jakarta, bung karno di dampingi oleh bung Hatta membacakan teks
1. Dari sudut hukum (secara yuridis) proklamasi
proklamasi.
merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum
Setelah diperoleh kepastian maka Soekarno-Hatta mengadakan
kolonial.
pertemuan pada larut malam dengan Mr. Achmad Soebardjo,
2. Secara politis ideologis proklamasi mengandung arti
Soekarni, Chaerul Saleh, B.M. Diah, Sayuti Melik, Dr. Buntaran, Mr.
bahwa bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan
Iwakusuma Sumantri dan beberapa anggota PPKI untuk
bangsa asing melalui kedaulatan untuk menentukan
merumuskan redaksi naskah Proklamasi. Pada pertemuan tersebut
nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik
akhirnya konsep Soekarno lah yang diterima dan diketik oleh Sayuti
Indonesia.
Melik. Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di
Setelah prokamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa
Pegangsaan timur 56 Jakarta, tepat pada hari Jumat Legi, jam 10
Indonesia masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya
pagi Waktu Indonesia Barat (Jam 11.30 waktu jepang), Bung Karno
menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu
dengan didampingi Bung Hatta membacakan naskah Proklamasi
pemaksaan untuk mengakui pemerintahan Nica ( Netherland Indies
dengan khidmad dan diawali dengan pidato, sebagai berikut :
Civil Administration). Selain itu Belandajuga secara licik
PROKLAMASI
mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Proklamasi RI
hadiah pasis Jepang.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia Internasional,
Indonesia. Hal-hal yeng mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-
maka pemerintah RI mengelurkan tiga buah maklumat :
lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang
1. Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945
sesingkat-singkatnya.
yang menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden
Jakarta, 17 Agustus 1945
sebelum masa waktunya (seharusnya berlaku selama enam
Atas Nama Bangsa Indonesia
bulan). Kemudian maklumat tersebut memberikan
Soekarno Hatta
kekuasaan tersebut kepada MPR dan DPR yang semula
Sehari setelah Proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18
dipegang oleh Presiden kepada KNIP.
Agustus 1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama.
2. Maklumat pemerintah tanggal 03 Nopember 1945, tantang
pembentukan partai politik yang sebanyak–banyaknya oleh
b. Sidang PPKI rakyat. Hal ini sebagai akibat dari anggapan pada saat itu
1) Sidang Pertama (18 Agustus 1945) bahwa salah satu ciri demokrasi adalah multi partai.
Maklumat tersebut juga sebagai upaya agar dunia barat
Sidang pertama PPKI dihadiri 27 orang dan menghasilkan
menilai bahwa negara Proklamasi sebagai negara Demokratis
keputusan-keputusan sebagai berikut :
3. Maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945, yang
Mengesahkan Undang-Undang dasar 1945 yang meliputi :
intinya maklumat ini mengubah sistem kabinet Presidental
Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta
menjadi kabinet parlementer berdasarkan asas demokrasi
yang kemudian berfungsi sebagai pembukaan Undang-Undang
liberal.
Dasar 1945.
4. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat
Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari
Sebagai hasil dari konprensi meja bundar (KMB) maka
badan penyilidik pada tanggal 17 juli 1945, setelah mengalami
ditandatangani suatu persetujuan (mantel resolusi) Oleh ratu
berbagai perubahan karena berkaitan dengan perubahan
belanda Yuliana dan wakil pemerintah RI di Kota Den Hag pada
piagam Jakarta kemudian berfungsi sebagai undang-undang
tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pulalah secara otomatis
dasar 1945.
anak-anak persetujuan hasil KMB lainnya dengan konstitusi RIS,
Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.
antara lain :
Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat
a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat
sebagai badan Musyawarah darurat.
(federalis) yaitu 16 Negara pasal (1 dan 2)
b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan
2) Sidang kedua (19 agustus 1945)
asas demokrasi liberal dimana mentri-mentri
bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
Menentukan ketetapan sebagai berikut :
pemerintah terhadap parlemen (pasal 118 ayat 2)
Tentang daerah provinsi : jawa barat, jawa tengah, jawa timur,
c. Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa
sumatra, borneo, sulawesi, maluku dan sunda kecil.
dan semangat maupun isi pembukaan UUD 1945,
Untuk sementara waktu kedudukan kooti dan sebagainya di
proklamasi kemerdekaan sebagai naskah Proklamasi
teruskan seperti sekarang.
yang terinci.
Untuk sementara waktu kedudukan dan gemeente diteruskan
d. Sebelum persetujuan KMB bangsa Indonesia telah
seperti sekarang dan di bentuknya 12 departemen kementrian.
memiliki kedaulatan, oleh karena itu persetujuan 27
3) Sidang ketiga (20 agustus 1945)
Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan
kedaulatan melainkan “pemulihan kedaulatan” atau adalah suatu putusan dari orang tertinggi(kepala negara atau orang
“pengakuan kedaulatan” lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak.
5. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun Dekrit dilakukan bila negara dalam keadaan darurat, keselamatan
1950 bangsa dan negara terancam oleh bahaya. Landasan mukum dekrit
adalah ‘Hukum Darurat’yang dibedakan atas dua macam yaitu :
Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan
Indonesia adalah sebagai suatu taktik secara politis untuk tetap a. Hukum Tatanegara Darurat Subyektif
konsisten terhadap deklarasi proklamasi yang terkandung dalam Hukum Tatanegara Darurat Subjektif yaitu suatu keadaan
pembukaan UUD 1945 yaitu negara persatuan dan kesatuan hukum yang memberi wewenang kepada orang tertinggi untuk
sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa pemerintah mengambil tindakan-tindakan hukum.
negara.......” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan seluruh b. Hukum Tatanegara Darurat Objektif
tumpah darah negara Indonesia .....” yang berdasarkan kepada UUD Hukum Tatanegara Darurat Objektif yaitu suatu keadaan
1945 dan Pancasila. Maka terjadilah gerakan unitaristis secara hukum yang memberikan wewenang kepada organ tertinggi
spontan dan rakyat untuk membentuk negara kesatuan yaitu negara untuk mengambil tindakan-tindakan hukum, tetapi
menggabungkan diri dengan Negara Proklamasi RI yang berpusat di berlandaskan konstitusi yang berlaku.
Yogyakarta, walaupun pada saat itu Negara RI yang berpusat di
Yogyakarta itu hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja. Pada
c. Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 keadaan tatanegara
Indonesia mulai stabil, keadaan ini dimanfaatkan oleh kalangan
suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara
komunis dengan menanamkan ideologi belum selesai. Ideologi
bagian saja yaitu :
pada saat itu dirancang oleh PKI dengan ideology Manipol Usdek
1. Negara Bagian RI Proklamasi serta konsep Nasakom. Puncak peristiwa pemberontakan PKI
2. Negara Indonesia Timur (NIT) pada tanggal 30 September 1965 untuk merebut kekuasaan yang
3. Negara Sumatera Timur (NST) sah negara RI, pemberontakan ini disertai dengan pembunuhan
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negaraRI tanggal 19 para Jendral yang tidak berdosa. Pemberontakan PKI tersebut
Mei 1950, maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan berupaya untuk mengganti secara paksa ideologi dan dasar
dengan Konstitusi Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950. filsafat negara Pancasila dengan ideologi komunis Marxis. Atas
Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita- dasar tersebut maka pada tanggal 1Oktober 1965 diperingati
cita Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945 namun kenyataannya bangsa Indonesia sebagai ‘Hari Kesaktian Pancasila’.
masih berorientasi kepada Pemerintah yang berasas Demokrasi
Liberal sehingga isi maupun jiwanya merupakan penyimpangan Kesimpulan Sejarah perjuangan dan berdirinya bangsa
terhadap Pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya berjalan sejak
a. Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat sekian abad yang lalu,dengan berbagai cara dan bertahap.
silih bergantinya kabinet yang rata-rata hanya berumur 6 dengan itu sejarah perjuangan bangsa Indonesia mempunyai
atau 8 tahun. Hal ini berakibat tidak mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya pancasila. Karena
Pemerintah yang menyusun program serta tidak mampu sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak berabad-abad
menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah yang lalu itu panjang sekali, maka perlulah ditetapkan
pembangunan, bahkan menimbulkan pertentangan- tonggak-tonggak sejarah tersebut, yakni peristiwa-peristiwa
pertentangan, gangguan-gangguan keamanan serta yang menonjol, terutama dalam hubungannya dengan
penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat. pancasila.
b. Secara Ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950,
Dalam sejarah Indonesia terdapat dua kerajaan kuno yang
tidak berhasil mendekati perumusan otentik Pembukaan
besar dan megah yaitu Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Para ahli
UUD 1945 yang dikenal sebagai Declaration of
masih berbeda pendapat letak yang pasti kerajaan Sriwijaya.
Independence bangsa Indonesia. Demikian pula
Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa
perumusan Pancasila dasar negara juga terjadi
Indonesia itu tidak dibiarkan begitu saja oleh segenap bangsa
penyimpangan. Namun bagaimanapun juga RIS yang
Indonesia. Sejak semula imprealisme itu menjejakkan kakinya di
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari Negara
Indonesia.
Republik Indonesia Serikat.
Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji
kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh
6. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7
Pada pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat
September 1944. Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI.
memenuhi harapan dan keinginan masyarakat, bahkan
mengakibatkan ketidakstabilan pada politik, sosial, ekonomi dan
-----------------------------------------------------------------------------------
hankam. Hal ini disebabkan oleh konstituante yang seharusnya
membuat UUD negara RI ternyata membahas kembali dasar negara,
maka presiden sebagai badan yang harus bertanggung jawab
mengeluarkan dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 Juli 1959, yang
isinya :
a. Membubarkan Konstituante
b. Menetapkan kembali UUDS ‘45 dan tidak berlakunya
kembali UUDS‘50
c. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya
Bagian Kesatu
Sepanjang era reformasi Indonesia menampilkan Dengan adanya Ultimate Goal maka persatuan
banyak kesaksian peristiwa yang menunjukkan perubahan akan semakin kuat dikarenakan tumbuhnya perasaan
kehidupan warga, baik secara individu atau kelompok, senasib-sepenanggungan dalam masyarakat sebangsa dan
dalam berkehidupan kemasyarakatan, kehidupan setanah air. Perasaan, semangat dan tujuan seperti itulah
berkenegaraan, dan kehidupan berkebangsaan Faktor yang akan membuat masyarakat heterogen menjadi
utama mendorong terjadinya proses perubahan tersebut bersatu, membentuk suatu identitas sosial nasional yang
adalah pemahaman nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, lebih kuat daripada kepentingan kelompok, golongan dan
baik oleh rakyat, dan bahkan pemimpin atau penguasa pribadi.
mengindikasikan gejala memudar. Kondisi ini dapat dilihat
dari kecenderungan terjadinya konflik antar individu,
Dengan mengakui perbedaan dan menghormati
kelompok masyarakat yang berbeda agama, ras,
perbedaan itu sendiri ditambah kuatnya mempertahankan
suku/etnik, budaya, dan berbeda kepentingan, serta
ikrar satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa merupakan
rendahnya moral penguasa seperti banyaknya kepala
suatu model identitas sosial yang sangat baik dalam
daerah dan anggota dewan yang terjerat hukum akibat
bangsa ini. Sehingga terjalin kerjasama antar semua
korupsi.
golongan tanpa pernah menyinggung perbedaan karena
memiliki suatu tujuan utama dan kebanggaan bersama
Berkaitan dengan pemahaman nilai-nilai ke- atas persatuan bangsa.
Bhinneka Tungal Ika-an yang syarat dengan integrasi
nasional dalam masyarakat multikultural, nilai-nilai
Toleransi dalam konteks kehidupan berbangsa yang membentuk negara yang berupa suku, ras, kelompok,
adalah sikap menghargai satu sama lain, melarang adanya dan agama yang berbeda-beda dan perbedaan merupakan
dikriminasi dan ketidak-adilan dari kelompok mayoritas sifat kodrat manusia dan ciri khas elemen yang
terhadap minoritas, baik secara suku, budaya dan agama membentuk negara.
dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita luhur Arti dan makna sila Persatuan Indonesia adalah sebagai
bersama.Selain masalah kebangsaan, tantangan kedepan berikut :
pada masa mendatang dari bangsa ini adalah menghadapi 1. Sikap Nasionalisme
era globalisasi ekonomi, kapitalisme yang menggurita, 2. Cinta bangsa dan tanah air Indonesia
imperialis, orientalis, penyusupan paham-paham 3. Menggalang persatuan dan kesatuan Indonesia
menyimpang dari pihak luar, serta dari dalam negeri 4. Tidak membede-bedakan orang lain berdasarkan
sendiri seperti pengkhianatan, fundamentalis dan ‘barisan suku, agama, ras, atau
sakit hati’ yang bertujuan memperkeruh keadaan, kelompok tertentu
menyulut konflik dan kesenjangan sehingga terjadi aksi- Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia
aksi dengan hasil keadaan yang menjauhkan kita dari jalur menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
pencapaian cita-cita luhur. keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan
pribadi dan golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar
E. PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi
Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan kesatuan dan persatuan bangsa.
Indonesia. Artinya, bahwa Pancasila sangat menekankan Bhineka tunggal Ika memang sangat tepat untuk
dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Hal ini berarti, direnungkan kembali esensi dan kebenaran yang
bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa. terkandung di dalamnya. Karena pada hakekatnya semua
Disebutnya sila Persatuan Indonesia sekaligus juga bangsa, semua manusia memerlukan persatuan dan
menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia memiliki kerjasama di antara umat manusia. Kerjasama butuh
perbedaan-perbedaan. Apakah itu perbedaan bahasa persatuan, dan persatuan butuh perdamaian. Oleh sebab
(daerah), suku bangsa, budaya, golongan kepentingan, itu perpecahan sebagai lawan dari persatuan mutlak perlu
politik, bahkan juga agama. Artinya, bahwa para pemimpin dihindari dan disingkirkan dari kehidupan bermasyarakat,
bangsa, terutama mereka yang terlibat dalam penyusunan berbangsa dan bernegara. Dari penjelasan ini, kita semakin
dasar negara, sangat mengerti dan sekaligus juga sangat tahu dan sadar, bahwa Sila Persatuan Indonesia sangat
menghormati perbedaan yang ada di dalam masyarakat tepat dicantumkan dalam dasar negara, mengingat
Indonesia. Mereka juga menyadari bahwa perbedaan kebenaran dan kebutuhanmyang dihadapi oleh seluruh
sangat potensial menimbulkan perpecahan bangsa, dan umat manusia.
oleh sebab itu mereka juga sangat menyadari pentingnya Berikut merupakan pengamalan terhadap
persatuan bagi bangsa Indonesia. Pancasila sila ketiga:
Pencantuman Sila Persatuan bagi bangsa 1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
Indonesia selain menyadari pentingnya persatuan bagi kepentingan dan keselamtan
kelangsungan hidup bangsa, juga menunjukkan adanya bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
pemahaman bahwa perbedaan itu suatu realita yang tidak kepentingan pribadi
mungkin dihilangkan oleh manusia. Perbedaan atau golongan
sesungguhnya adalah suatu hikmah yang harus disukuri, 2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara
dan bukan sesuatu yang harus diingkari. Apalagi harus dan bangsa apabila diperlukan
dihilangkan dari muka bumi ini. 3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air da bangsa
Perbedaan adalah juga kodrati yang ada di mana- 4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
mana, di negara manapun juga dan di bangsa manapun bertanah air Indonesia
juga. Menyikapi realita semacam ini, jalan keluarnya tidak 5) Memelihara ketertiban dunia berdasarkan
dapat tidak adalah menjadikan perbedaan yang ada kemerdekaan, perdamaian abadi dan
sebagai suatu kekayaan yang justru harus dijunjung tinggi kedilan sosial
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di 6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
atas kepentingan pribadi, golongan maupun daerah. Dalam Bhineka Tunggal Ika
wacana nasional maka barometer yang harus dijunjung 7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan
tinggi adalah kepentingan nasional, dan bukan
kepentingan yang lebih kecil, lebih rendah, ataupun yang Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai
lebih sempit. Dengan kesadaran semacam ini, maka landasan ideologi yang berjiwa persatuan dan kesatuan
terlihat jelas bahwa persatuan bangsa sesungguhnya nilai wilayah dengan tetap menghargai serta menghormati ke-
luhur yang seharusnya dijunjung tinggi oleh semua umat Bhinneka Tunggal Ika-an (persatuan dalam perbedaan)
manusia. Karena pada hakekatnya, perpecahan atau untuk setiap aspek kehidupan nasional guna mencapai
pertikaian justru akan menghancurkan umat manusia itu tujuan nasional. Artinya, sudah menjadi hal yang tidak
sendiri. dapat dinafikan bahwa masyarakat Indonesia itu jamak,
Sila Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh plural, dan daerah yang beragam, terdiri dari berbagai
sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan sila Kemanusaan yang macam suku, bahasa, adat-istiadat dan kebiasaan, agama,
Adil dan Beradab, dan bersama sila Pertama dan sila Kedua kepercayaan kekayaan yang terbentang dari Sabang
menjiwai dan mendasari sila-sila berikutnya yaitu sila sampai Merauke.
Keempat dan sila Kelima. Dalam sila Persatuan Indonesia
mengandung nilai bahwa negara merupakan penjelmaan Oleh karena itu nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal
monodulis yaitu sebagai makhluk invidu dan sosial, negara Ika-an harus diwujudkan dan diaktualisasikan dalam
merupakan persekutuan hidup bersama diantara elemen
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. dan rukun. Hanya dengan cara demikian maka
Implementasinya dalam kehidupan nasional adalah, keanekaragaman ini dapat dipersatukan.
memahami kemajemukan sosial dan budaya atau 4. Bhinneka Tunggal Ika bersifat konvergen tidak
multikulturalisme sebagai dasar untuk membangun divergen, yang bermakna perbedaan yang terjadi
kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. dalam keanekaragaman tidak untuk dibesar-besarkan,
Pemahaman terhadap nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika- tetapi dicari titik temu, dalam bentuk kesepakatan
an dimaksud adalah menerapkan atau melaksanakan nilai- bersama. Hal ini akan terwujud apabila dilandasi oleh
nilai Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dalam kehidupan sehari- sikap toleran, non sektarian, inklusif, akomodatif, dan
hari, baik secara individu, kelompok masyarakat, dan rukun.
bahkan secara nasional, mencakup kehidupan politik,
ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan nasional di Prinsip atau asas pluralistik dan multikultural Bhinneka Tunggal Ika
seluruh lapisan masyarakat yang jumlahnya besar (sekitar mendukung nilai:
230 juta jiwa) dan beragam, sehingga tercipta stabilitas a. Inklusif, tidak bersifat eksklusif,
nasional yang kondusif untuk pembangunan masyarakat b. Terbuka,
sejahtera, adil-makmur dan merata. c. Ko-eksistensi damai dan kebersamaan,
d. Kesetaraan,
F. IMPLEMENTASI BHINEKKA TUNGGAL IKA dan CITA - CITA e. Tidak merasa yang paling benar,
LUHUR BANGSA INDONESIA f. Toleransi,
g. Musyawarah disertai dengan penghargaan terhadap pihak
Untuk dapat mengimplementasikan Bhinneka lain yang berbeda.
Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Setelah kita fahami beberapa prinsip yang terkandung
dipandang perlu untuk memahami secara mendalam dalam Bhinneka Tunggal Ika, maka langkah selanjutnya
prinsip-prinsip yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal adalah bagaimana prinsip-prinsip Bhinneka Tunggal Ika ini
Ika. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut : diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
1. Dalam rangka membentuk kesatuan dari keaneka
ragaman tidak terjadi pembentukan konsep baru dari 1. Perilaku inklusif. Dalam kehidupan bersama yang
keanekaragaman konsep-konsep yang terdapat pada menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika memandang
unsur-unsur atau komponen bangsa. Suatu contoh di bahwa dirinya, baik itu sebagai individu atau kelompok
negara tercinta ini terdapat begitu aneka ragam masyarakat merasa dirinya hanya merupakan sebagian
agama dan kepercayaan. Dengan ke-tunggalan dari kesatuan dari masyarakat yang lebih luas. Betapa
Bhinneka Tunggal Ika tidak dimaksudkan untuk besar dan penting kelompoknya dalam kehidupan
membentuk agama baru. Setiap agama diakui seperti bersama, tidak memandang rendah dan menyepelekan
apa adanya, namun dalam kehidupan beragama di kelompok yang lain. Masing-masing memiliki peran yang
Indonesia dicari common denominator, yakni prinsip- tidak dapat diabaikan, dan bermakna bagi kehidupan
prinsip yang ditemui dari setiap agama yag memiliki bersama.
kesamaan, dan common denominator ini yang kita
pegang sebagai ke-tunggalan, untuk kemudian 2. Mengakomodasi sifat pluralistik. Bangsa Indonesia
dipergunakan sebagai acuan dalam hidup berbangsa sangat pluralistik ditinjau dari keragaman agama yang
dan bernegara. Demikian pula halnya dengan adat dipeluk oleh masyarakat, aneka adat budaya yang
budaya daerah, tetap diakui eksistensinya dalam berkembang di daerah, suku bangsa dengan bahasanya
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang masing-masing, dan menempati ribuan pulau yang tiada
berwawasan kebangsaan. Faham Bhinneka Tunggal jarang terpisah demikian jauh pulau yang satu dari pulau
Ika, yang oleh Ir Sujamto disebut sebagai faham yang lain. Tanpa memahami makna pluralistik dan
Tantularisme, bukan faham sinkretisme, yang bagaimana cara mewujudkan persatuan dalam
mencoba untuk mengembangkan konsep baru dari keanekaragaman secara tepat, dengan mudah terjadi
unsur asli dengan unsur yang datang dari luar. disintegrasi bangsa. Sifat toleran, saling hormat
2. Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan menghormati, mendudukkan masing-masing pihak sesuai
eksklusif; hal ini bermakna bahwa dalam kehidupan dengan peran, harkat dan martabatnya secara tepat, tidak
berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa memandang remeh pada pihak lain, apalagi menghapus
dirinya yang paling benar, paling hebat, dan tidak eksistensi kelompok dari kehidupan bersama, merupakan
mengakui harkat dan martabat pihak lain. Pandangan syarat bagi lestarinya negara-bangsa Indonesia. Kerukunan
sektarian dan eksklusif ini akan memicu terbentuknya hidup perlu dikembangkan dengan sepatutnya. Suatu
keakuan yang berlebihan dengan tidak atau kurang contoh sebelum terjadi reformasi, di Ambon berlaku suatu
memperhitungkan pihak lain, memupuk kecurigaan, pola kehidupan bersama yang disebut pela gandong, suatu
kecemburuan, dan persaingan yang tidak sehat. pola kehidupan masyarakat yang tidak melandaskan diri
Bhinneka Tunggal Ika bersifat inklusif. Golongan pada agama, tetapi semata-mata pada kehidupan bersama
mayoritas dalam hidup berbangsa dan bernegara pada wilayah tertentu. Pemeluk berbagai agama
tidak memaksakan kehendaknya pada golongan berlangsung sangat rukun, bantu membantu dalam
minoritas. kegiatan yang tidak bersifat ritual keagamaan. Mereka
3. Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat formalistis yang tidak membedakan suku-suku yang berdiam di wilayah
hanya menunjukkan perilaku semu. Bhinneka Tunggal tersebut, dan sebagainya. Sayangnya dengan terjadinya
Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, reformasi yang mengusung kebebasan, pola kehidupan
saling hormat menghormati, saling cinta mencintai
masyarakat yang demikian ideal ini telah tergerus arus sosial, kesenjangan ekonomi, belum stabilnya kondisi
reformasi. politik pemerintahan di Indonesia menjadikan rakyat
tumbuh menjadi rakyat yang apatis terhadap pemerintah.
3. Tidak mencari menangnya sendiri. Menghormati Dampak buruk globalisasi yang membawa kebudayaan-
pendapat pihak lain, dengan tidak beranggapan bahwa kebudayaan baru menjadikan komposisi kebudayaan
pendapatnya sendiri yang paling benar, dirinya atau masyarakat Indonesia menjadi lebih kompleks atau rumit.
kelompoknya yang paling hebat perlu diatur dalam Karena banyaknya kebudayaan baru yang datang dan
menerapkan Bhinneka Tunggal Ika. Dapat menerima dan diterima begitu saja, menyebabkan terjadinya
memberi pendapat merupakan hal yang harus penyimpangan kebudayaan di masyarakat. Belum lagi
berkembang dalam kehidupan yang beragam. Perbedaan masalah klasik yang sepele namun berdampak serius
ini tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu. seperti perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan
Bukan dikembangkan divergensi, tetapi yang harus yang semakin memecah belah kesatuan dan kesatuan
diusahakan adalah terwujudnya konvergensi dari berbagai bangsa Indonesia. Melihat kondisi seperti ini tentu kita
keanekaragaman. Untuk itu perlu dikembangkan semua tidak boleh pesimis dan patah semangat, Semboyan
musyawarah untuk mencapai mufakat. negara Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda
tetapi tetap satu jua, selamanya akan tetap relevan untuk
mengiringi kehidupan bernegara di negeri yang
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam rangka
multikultural ini, karena komposisi kehidupan rakyat
membentuk kesatuan dalam keanekaragaman diterapkan
Indonesia akan terus beragam sampai kapanpun.
pendekatan “musyawa-rah untuk mencapai mufakat.”
Ketimpangan sosial, kesenjangan ekonomi, perbedaan
Bukan pendapat sendiri yang harus dijadikan kesepakatan
suku, agama, ras dan antar golongan di antara kita
bersama, tetapi common denominator, yakni inti
janganlah dijadikan pembeda. Perkembangan jaman yang
kesamaan yang dipilih sebagai kesepakatan bersama. Hal
cepat dan masuknya budaya baru biarkanlah berlalu,
ini hanya akan tercapai dengan proses musyawarah untuk
karena pada dasarnya kita semua satu, satu bangsa,
mencapai mufakat. Dengan cara ini segala gagasan yang
Bangsa Indonesia. Satu tanah air, Tanah air Indonesia. Satu
timbul diakomodasi dalam kesepa-katan. Tidak ada yang
bahasa, bahasa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-
menang tidak ada yang kalah. Inilah yang biasa disebut
beda namun tetap satu jua.
sebagai win win solution.
------------------------------------------------------------------------------------------
5. Dilandasi rasa kasih sayang dan rela berkorban. Dalam
“OTONOMI DAERAH”
menerapkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara perlu dilandasi oleh rasa kasih
sayang. Saling curiga mencurigai harus dibuang jauh-jauh. A.Sejarah Otonomi Daerah di Indonesia.
Saling percaya mempercayai harus dikembangkan, iri hati, Undang-undang nomor 22 tahun 1948 berfokus pada pengaturan
dengki harus dibuang dari kamus Bhinneka Tunggal Ika. Hal tentang susunan pemerintahan daerah yang demokratis.Di dalam
ini akan berlangsung apabila pelaksanaan Bhnneka Tunggal undang-undang ini ditetapkan 29 (dua) jenis daerah, yaitu daerah
Ika menerap-kan adagium “leladi sesamining dumadi, sepi otonom biasa dan daerah otonom istimewa, serta 3(tiga) tingkatan
ing pamrih, rame ing gawe, jer basuki mowo beyo.” daerah otonom yaitu propnsi, kabupaten/kota besar dan desa/kota
Eksistensi kita di dunia adalah untuk memberikan kecil.
pelayanan kepada pihak lain, dilandasi oleh tanpa pamrih Sistem Otonomi Daerah
pribadi dan golongan, disertai dengan pengorbanan. Tanpa Yang dimaksud dengan faham atau sistem otonomi disini ialah
pengorbanan, sekurang-kurangnya mengurangi patokan tentang cara penentuan batas-batas urusan rumah tangga
kepentingan dan pamrih pribadi, kesatuan tidak mungkin daerah dan tentang tata cara pelimpahan wewenang dari
terwujud. pemerintah pusat kepada daerah menurut suatu prinsip atau pola
pemikiran tertentu. (Sujamto; 1990)
6. Toleran dalam perbedaan. Setiap penduduk Indonesia Banyak istilah yang digunakan oleh para ahli untuk menerjemahkan
harus memandang bahwa perbedaan tradisi, bahasa, dan maksud tersebut diatas.Penulis paling tidak mengidentifikasi ada
adat-istiadat antara satu etnis dengan etnis lain sebagai, empat istilah yang digunakan oleh para ahli untuk memahaminya.
antara satu agama dengan agama lain, sebagai aset bangsa Istilah-istilah itu antara lain sistem, paham, ajaran, pengertian.
yang harus dihargai dan dilestarikan. Pandangan semacam Adapun mengenai faham atau atau system otonomi tersebut pada
ini akan menumbuhkan rasa saling menghormati, umumnya orang mengenal ada dua faham atau system pokok, yaitu
menyuburkan semangat kerukunan, serta menyuburkan faham atau system otonomi materiil dan faham atau system
jiwa toleransi dalam diri setiap individu. otonomi formal.Oleh Sujamto (1990) kedua istilah ini lazim juga
disebut pengertian rumah tangga materiil (materiele
Bila setiap warga negara memahami makna Bhinneka huishoudingsbegrip) dan pengertian rumah tangga formil (formeele
Tunggal Ika, meyakini akan ketepatannya bagi landasan huishoudingsbegrip).
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mau dan Koesoemahatmadja (1978) menyatakan ada tiga ajaran rumah
mampu mengimplementasikan secara tepat dan benar, tangga yang terkenal yaitu :
Negara Indonesia akan tetap kokoh dan bersatu a. Ajaran Rumah Tangga Materiil (materiele huishoudingsleer) atau
selamanya. Pengertian Rumah Tangga Materiil (materiele huishoudingsbegrip),
b. Ajaran Rumah Tangga Formil (formil huishoudingsleer) atau
Pengertian Rumah Tangga Formil (formeele huishoudingsbegrip)
Bhineka Tunggal Ika pada era Glablisasi saat ini, Indonesia
c. Ajaran Rumah Tangga Riil (riele huishoudingsleer) atau Pengertian
pada saat ini banyak mengalami kemunduran persatuan
Rumah Tangga Riil (riele huishoudingsbegrip)
dan kesatuan. Penyebabnya adalah adanya ketimpangan
Pada ajaran rumah tangga meteril bahwa dalam hubungan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah ada pembagian tugas (Soejito;1976)
yang jelas, dimana tugas-tugas tersebut diperinci dengan jelas dan Dalam undang-undang ini tidak dinyatakan mengenai system rumah
diperiinci dengan tegas dalam Undang –Undang tentang tangga yang dianutnya.Oleh karena itu untuk mengetahui system
pembentukan suatu daerah. Artinya rumah tangga daerah itu hanya mana yang dianutnya, kita harus memperhatikan pasal-pasal yang
meliputi tugas-tugas yang telah ditentukan satu persatu dalam dimuatnya.Terutama yang mengatur batas-batas rumah tangga
Undang-Undang pembentukannya.Apa yang tidak termasuk dalam daerah.
perincian tidak termasuk dalam rumah tangga daerah, melainkan Ketentuan yang mengatur hal ini terutama terdapat pada pasal 23
tetap berada ditangan pemerintah pusat. Jadi ada perbedaan sifat yang terdiri dari 2 ayatsebagi berikut
materi antara tugas pemerintah pusat dam pemerintah daerah. 1.Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengatur dan mengurus rumah
Adapun mengenai ajaran rumah tangga formil disini tidak terdapat tangganya daerahnya.
perbedaan sifat antara tugas-tugas yang diselenggarakan oleh 2. Hal-hal yang masuk urusan rumah tangga tersebut dalam ayat 1
pemerintah pusat dan oleh pemerintah daerah.Apa yang dapat ditetapkan dalam undang-undang pembentukan bagi tiap-tiap
dikerjakan oleh pemerintah pusat pada prinsipnya dapat dikerjakan daerah. (Sujamto;1990)
pula oleh pemerintah daerah demikian pula sebaliknya. Bila ada Dari kedua pasal diatas terlihat bahwa luas daripada urusan rumah
pembagian tugas maka itu didasarkan atas pertimbangan rasional tangga atau kewenangan daerah dibatasi dalam undang-undang
dan praktis.Artinya pembagian tugas itu tidaklah disebabkan karena pembentukannya.Daerah tidak memiliki kewenangan untuk
materi yang diatur berbeda sifatnya, melainkan semata-mata karena mengatur atau mengurus urusan-urusan diluar yang telah termasuk
keyakinan bahwa kepentingan daerah itu lebih baik dan berhasil jika dalam daftar urusan yang tersebut dalam UU pembentukannya
diselenggarakan sendiri daripada diselenggarakan oleh pemerintah kecuali apabila urusan tersebut telah diserahkan kemudian dengan
pusat.Jadi pertimbangan efisiensilah yang menentukan pembagian UU.
tugas itu bukan disebabkan oleh perbedaan sifat dari urusan yang Dari uraian di atas terlihat bahewa UU ini menganut system atau
menjadi tanggung jawab masing-masing. ajaran materiil. Sebagai mana dikatakan Nugroho (2001) bahwa
Perkembangan kebijakan otonomi daerah di Indonesia peraturan ini menganut menganut otonomi material., yakni dengan
a. UU Nomor 1 Tahun 1945 Tentang Pembentukan Komite Nasional mengatur bahwa pemerintah pusat menentukan kewajiban apasaja
Daerah. yang diserahkan kepada daerah. Artinya setiap daerah otonom
Dalam pasal 18 UUD 1945, dikatakan bahwa, “Pembagian daerah dirinci kewenangan yang diserahkan, diluar itu merupakan
Indonesia ataas dasar daerah besar dan daerah kecil, dengan bentuk kewenangan pemerintah pusat.Hanya saja system ini ternyata tidak
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan Undang-Undang, dianut secara konsekwen karena dalam UU tersebut ditemukan pula
dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam ketentuan dalam pasal 28 ayat 4 yang berbunyi: “Peraturan daerah
system pemerintahan Negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah tidak berlaku lagi jika hal-hal yang diatur didalamnyakemudian
yang bersifat istimewa”. Oleh karena itu Indonesia dibagi dalam diatur dalam Undang-Undang atau dalam Peraturan pemerintah
daerah-daerah yang lebih kecil yang bersifat otonom yang atau dalam teraturan Daerah yang lebih tinggi tingkatannya”.
pengaturanya dilakukan dengan Undang-undang. (Sujamto;1990)
Peraturan perundangan yang pertama yang mengatur otonomi Ketentuan ini terlihat jelas membawa ciri system rumah tangga
daerah di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 1 tahun formil bahwa.Jadi pada dasarnya UU ini menganut dua system
1945.Undang-Undang ini dibuat dalam keadaan darurat, sehingga rumah tangga yaitu formil dan materil.Hanya saja karena sifat-sifat
sehingga hanya mengatur hal-hal yang bersita darurat dan segera system materiil lebih menonjol maka namyak yang beranggapan UU
saja. Dalam batang tubuhnyapun hanya terdiri dari 6 (enam ) pasal ini menganut system Materil.Perlu dicatat bahwa pada 27 Desember
saja dan sama sekali tidak memiliki penjelasan. Penjelasan kemudian 1949 RI menandatangani Konferensi Meja Bundar, dimana RI hanya
dibuat oleh Menteri Dalam Negeri dan tentang penyerahan urusan sebagai Negara bagian dari Republik Indonesia Serikat yang
kedaerah tidak ada penjelasdan secara eksplisit.Dalam undang- wilayahnya hanya meliputi Jawa, Madura, Sumatera ( minus
undang ini menetapkan tiga jenis daerah otonom, yaitu keresidenan, Sumatera Timur), dan Kalimantan. Dengan demikian maka hanya
kabupaten dan kota berotonomi. Pada pelaksanaannya wilayah pada kawasan ini sajalah UU ini diberlakukan sampai tanggal 17
Negara dibagi kedalam delapan propinsi berdasarkan penetapan Agustus 1950 saat UUD sementara diberlakukan.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 19 Agustus c. Undang-Undang Nomor 1 tahun1957
1945.Propinsi-propinsi ini diarahkan untuk berbentuk administrative Dalam perjalannya UU ini mengalami dua kali penyempunaan yaitui
belaka, tanpa otonomi.Dalam perkembangannya khususnya, dengan Penetapan Presiden Nomor 6 Tahun 1959 dan Penetapan
Propinsi Sumatera, propinsi berubah menjadi daerah otonom. Di Presiden Nomor 5 Tahun 1960. Adapun nama resmi dari system
propinsi ini kemudian dibentuk Dewan Perwakilan Sumatera atas otoniomi yang dianut adalah system otonomi riil, sebagaimana
dasar Ketetapan Gubernur Nomor 102 tanggal 17 Mei 1946, secara tegas dinyatakan dalam memori penjelan UU tersebut.
dikukuhkan dengan PP Nomor 8 Tahun 1947. Peraturan yang (Soejito;1976)
terakhir menetapkan Propinsi Sumatera sebagai Daerah Otonom. Ketentuan yang mencirikan tentang system otonomi yang dianutnya
Dari uraian diatas maka tidak dapat dilihat secara jelas system terdapat pada pasal 31 ayat 1,2 dan 3 sebagai berikut:
rumah tangga apa yang dianut oleh Undang-undang ini. 1. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengatur dan mengurus segala
b. Undang-Undang Pokok tantang Pemerintahan Daerah Nomor 22 urusan rumah tangga daerahnya kecuali urusan yang oleh Undang-
Tahun 1948. undang diserahkan kepada peguasa lain.
Peraturan kedua yang mengatur tentang otonomi daerah di 2. Dengan tidak mengurangi ketentuan termaksud dalam ayat 1
Indonesia adalah UU nomor 22 tahun 1948 yang ditetapkan dan diatas dalam peraturan pembentukan ditetapkan urusan-urusan
mulai berlaku pada tanggal 15 April 1948. tertentu yasng diatur dan diurus oleh dewan perwakilan Rakyat
Dalam UU dinyatakan bahwa daerah Negara RI tersusun dalam tiga Daerah sejak saat pembentukannya.
tingkat yakni : 3. Denagn peraturan pemerintah tiap-tiap waktu dengan
a. Propinsi memperhatikan kesanggupan dan kemampuan dari masing-masing
b. Kabupaten/ Kota Besar daerah, atas usul dari dewan perwakilan rakyat daerah yang
c. Desa/ Kota Kecil, negeri, marga dan sebagainya a s/d c tyang bersangkutan dan sepanjang mengenai daerah tingkat II dan III
berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. setelah minta pertimbangan dari dewan pemerintah daerah dari
daderah setingkat diatasny, urusan-urusan tersebut dalam ayat 2 1. Pasal 5 yang merupakan ketentuan yang belum pernah ada pada
ditambah denga urusan lain. semua UU terdahulu yaitu yang mengatur tentang penghapusan
Dari ketentuan-ketentuan tersebut terlihat bahwa ciri-ciri system suatu daerah.
otonomi riil jauh lebih menonjol dibandingkan dengan yang tedapat 2. Pasal 7 yang berbunyi daerah berhak, berwenang dan
dalam UU nomor 22 tahun 1948.karena itu tidak aneh jika banyak berkewajiban mengatur dan mengurus rumah tangga sendiri sesuai
para ahli yang tetap menganggabnya sebagai sistem otonomi formil. dengan peraturan perundang undangan yang berlaku;
Tetapi karena dualisme yang dianutnya seperti telihat pada pasal 31 3. Pasal 8 ayat 1 berbunyi “Penambahan penyerahan urusan
ayat 2 diatas maka tidak salah juga unutk mengatakan bahwa UU ini pemerintahan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah”
menganut system yang dapat diberi nama sendiri yaitu system 4.Pasal 9 yang berbunyi “sesuatu urusan pemerintahan yang telah
otonomi riil. (Sujamto;1990) diserahkan kepada daerah dapat ditarik kembali dengan pengaturan
Penyempurnaan pertama terhadap UU ini dilakukan berdasarkan perundang-undangan yang setingkat.
Penetapan Presiden Nomor 6 tahun1959. pemberlakukan PP dilatar 5. pasal 39 yang mengatur pembatasan-pembatasan terhadap ruang
belakangi oleh kembalinya RI kedalam sistem Negara kesatuan lingkup materi yang yang dapat diatur oleh Peraturan Daerah.
dengan diberlakukannya kembali UUD 1945 melalui dDekrit Presiden Dari ketentuan-ketentuan diatas maka terlihat sesungguhnya UU
5 Juli 1959 menggantikan UUD Sementara tahun 1950. dalam adalah menganut system atau ajaran rumah tangga material .dalam
peraturan ini daerah tetap dibagi dalam tiga tingkatan, namun UU ini tidak ditemukan ketentuan yang mengatakan tentang
dengan perbedaan bahwa Kepala Daerah I dan II tidak bertanggung gugurnya suatu Peraturan Daerah apabila materinya telah diatur
jawab kepada DPRD I dan II sehingga dualisme kepemimpinan di dalam Peraturan perundang-undangan atau dalam peraturan daerah
daerah dihapuskan. Kepala Daerah berfungsi sebagi alat pusat di yang lebih tinggi yang merupakan ciri dari system rumah tangga
Daerah dan Kepala Daerah diberi kedududukan sebagai Pegawai formil.
Negara. f. UU Nomor 22 tahun 1999
d. Undang-undang Nomor 18 tahun 1965 Sebagaimana UU Nomor 5 tahun 1974 dalam UU ini juga tidak
UU ini hampir seluruhnya melanjutkan ketentuan yang ada dalam dinyatakan secara gamblang tentang system atau ajarang rumah
UU Nomor 1 tahun 1957 dan Penetapan Presiden Nomor 6 tahun tangga yang dianutnya. Unutk dapat mengetahui system atau ajaran
1959 serta Nomor 5 tahun 1960. yang dianut kita harus melihatnya pada pasal-pasal yang mengatur
Dikatakan oleh Sujamto (1990) Seperti halnya UU Nomor 1 Tahun tentang pembatasan kewenangan atau luasnya uruasan yang
1957 UU ini juga menyatakan diri menganut Sistem Otonomi diberikan kepada daerah.
Riil.Bahkan dalam penjelasan umumnya banyak sekali mengoper Dalam UU sebutan daerah tingkat I dan II sebagaimana UU Nomor 5
bagian dari penjelasan umum UU Nomor 1 Tahun 1957. tahun 1974 dihilangkan menjadi hanya daerah propinsi dan daerah
Dalam pelaksanaannya meski konsepsinya menyatakan adalah kabupaten/ kota. Hierarki antara propinsi dan Kabupaten/ kota
penyerahan otonomi daerah secara riil dan seluas-luasnya, namun ditiadakan. Otonomi yang luas diberikan kepada daerah kabupaten
kenyataannya otonomi daerah secara kesel;uruhan masih berupa dan daerah kota. Sedangkan propinsi.
penyerahan oleh pusat.daerah tetap menjadi actor yang pasif. Adapun ketentuan yang mengatur mengenai pembatasan terhadap
e. UU Nomor 5 tahun 1974 luasnya urusan rumah tangga daerah dapat dilihat dalam beberapa
Berbeda dengan dua UU terdahulu ( UU Nomor 1 tahun 1957 dan pasal berikut :
UU Nomor 18 tahun 1965) yang menyatakan diri menganut system 1. Dalam pasal 7 dinyatakan bahwa kewenangan daerah mencakup
otonomi riil UU nomor 5 tahun 1974 tidak berbicara apa-apa kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali
mengenai system otonomi yang dianutnya. UU ini menyatakan kewenangan dalam politik luar negeri, pertahanan keamanan,
otonomi yang nyata dan bertanggung jawab bukan sebagai system peradilan, moneter dan fiscal, agama serta kewenangan bidang lain.
atau faham atau pengertian akan tetapi sebagai suatu prinsip. 2. Dalam pasal 9 dinyatakan Kewenangan propinsi sebagai daerah
(Sujamto; 1990) otonom mencakup kewenangan dalam bidang pemerintahan yang
Sebagaimana diketahui pada masa pemerintahan Orde baru bersifat lintas kabupaten dan kota serta kewenangan yang tidak atau
melakukan perombakan secara mendasar dalam penyelenggaraan belum dilaksankan oleh kabupaten dan kota. Selain itui kewenangan
desentralisasi dan otonomi daerah, melalui kebijakan yang tertuang propinsi sebagai daerah administrative mencakup kewenangan
di garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dalam Ketetapan MPR dalam bidang pemerintahan yanmg dilimpahkan kepada gubernur
No. IV/MPR/1973, yang antara lain mengatakan : selaku wakil pemerintah pusat.
a. Asas desentralisai digunakan seimbang dengan asas dekonsentrasi 3. Dalam pasal 10 ayat 1 daerah berwenang mengelola sumberdaya
dimana asas dekonsentrasi tidak lagi dipandang sebagai suplemen nasional yang tersedia diwilayahnya dan bertanggung jawab
atau pelengkap dari asas desentralisasi ; memelihara kelestarian lingkungan sesuai dengan perundang-
b. Prinsip yang dianut tidak lagi prinsip otonomi yang seluas-luasnya, undangan.
melainkan otonomi yang nyata dan bertanggungjawab. Di kemudian 4. Dalam pasal 11 dinyatakan bahwa kewenangan daerah kabupaten
hari, MPR dengan ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978 dan kota mencakup semua kewenangan pemerintahan selain
menambahkan kata dinamis di samping kata nyata dan kewenangan yang dikecualikan dalam pasal 7 dan yang diatur dalam
bertanggungjawab. pasal 9.
Menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, otonomi daerah Dari uraian diatas terlihat system atau ajaran rumah tangga yang
adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan digunakan atau danutnya adalah perpaduan antara ajaran rumah
mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan Peraturan tangga material dan ajaran rumah tangga formil.Dikatakan
Perundang-Undangan yang berlaku. Dalam Undang-undang ini juga menganut ajaran materil karena dalam pasal 7, pasal 9 dan pasal
menganut prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung 11dinyatakan secara jelas apa-apa saja yang menjadi urusan rumah
jawab.Prinsip ini dianut untuk mengganti sistem otonomi rill dan tangga yang merupakan ciri daripada system atau ajaran rumah
seluas-luasnya yang dianut oleh Undang-undang Nomor 18 Tahun tangga material. Sedangkan dikatakan menganut pula ajaran formil
1965. antara lain terlihat pada pasal 10, pasal 70 dan pasal 81 didalamnya
Adapun ketentuan yang mengatur mengenai pembatasan terhadap dinyatakan bahwa daerah kabupaten dan kota memiliki kewenangan
luasnya urusan rumah tangga daerah dapat dilihat dalam beberapa untuk mengelola sumberdaya nasional yang tersedia di wilayahnya.
pasal berikut : Selain itu dkatakan bahwa peraturan daerah daerah tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan daerah lain dan Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi yang Pengembangan kehidupan demokrasi.
meruapakan ciri daripada system atau ajaran rumah tangga formil. Keadilan nasional.
Pemerataan wilayah daerah.
B. Pengertian Otonomi Daerah. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan
Istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani autos yang berarti daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
sendiri dan namos yang berarti Undang-undang atau Mendorong pemberdayaaan masyarakat.
aturan.Dengan demikian otonomi dapat diartikan sebagai Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan
kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangga peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan
sendiri (Bayu Suryaninrat; 1985). fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Beberapa pendapat ahli yang dikutip Abdulrahman (1997)
mengemukakan bahwa : Secara konseptual, Indonesia dilandasi oleh tiga tujuan utama
1) F. Sugeng Istianto, mengartikan otonomi daerah sebagai hak yang meliputi: tujuan politik, tujuan administratif dan tujuan
dan wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangga ekonomi. Hal yang ingin diwujudkan melalui tujuan politik
daerah. dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah upaya untuk
2) Ateng Syarifuddin, mengemukakan bahwa otonomi mewujudkan demokratisasi politik melalui partai politik dan
mempunyai makna kebebasan atau kemandirian tetapi bukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.Perwujudan tujuan
kemerdekaan. Kebebasan yang terbatas atau kemandirian itu administratif yang ingin dicapai melalui pelaksanaan otonomi
terwujud pemberian kesempatan yang harus daerah adalah adanya pembagian urusan pemerintahan antara
dipertanggungjawabkan. pusat dan daerah, termasuk sumber keuangan, serta
3) Syarif Saleh, berpendapat bahwa otonomi daerah adalah hak pembaharuan manajemen birokrasi pemerintahan di
mengatur dan memerintah daerah sendiri. Hak mana diperoleh daerah.Sedangkan tujuan ekonomi yang ingin dicapai dalam
dari pemerintah pusat. pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia adalah terwujudnya
Pendapat lain dikemukakan oleh Benyamin Hoesein (1993) peningkatan indeks pembangunan manusia sebagai indikator
bahwa otonomi daerah adalah pemerintahan oleh dan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
rakyat di bagian wilayah nasional suatu Negara secara informal
berada di luar pemerintah pusat. Sedangkan Philip Mahwood
D.Asas-asas dan Prinsip-Prinsip Pemerintahan Daerah
(1983) mengemukakan bahwa otonomi daerah adalah suatu
Bacalah pasal18 UUD 1945. Dari pasal itu dapat kita sarikan sebagai
pemerintah daerah yang mempunyai kewenangan sendiri yang
berikut :
keberadaannya terpisah dengan otoritas yang diserahkan oleh
1. Adanya pembagian daerah otonom yang bersifat berjenjang,
pemerintah guna mengalokasikan sumber sumber material
Provinsi dan Kabupaten/ Kota;
yang substansial tentang fungsi-fungsi yang berbeda.Dengan
2. Daerah otonom mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
otonomi daerah tersebut, menurut Mariun (1979) bahwa
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan;
dengan kebebasan yang dimiliki pemerintah daerah
3. Secara eksplisit tidak disinggung mengenai asas dekonsentrasi;
memungkinkan untuk membuat inisiatif sendiri, mengelola dan
4. Pemerintah daerah otonom memiliki DPRD yang anggota-
mengoptimalkan sumber daya daerah.Adanya kebebasan untuk
anggotanya dipilih secara demokratis;
berinisiatif merupakan suatu dasar pemberian otonomi daerah,
5. Kepala daerah dipilih secara demokratis;
karena dasar pemberian otonomi daerah adalah dapat berbuat
6. Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali
sesuai dengan kebutuhan setempat.
urusan pemerintahan yang oleh undangundang ditentukan sebagai
Kebebasan yang terbatas atau kemandirian tersebut adalah
urusan Pemerintah.
wujud kesempatan pemberian yang harus
Bagian ini kita akan membicarakan tentang asas-asas yang
dipertanggungjawabkan.Dengan demikian, hak dan kewajiban
digunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Namun
serta kebebasan bagi daerah untuk menyelenggarakan urusan-
sebelum itu, ada baiknya kalian pahami dulu beberapa istilah yang
urusannya sepanjang sanggup untuk melakukannya dan
berkaitan dengan sistem pemerintahan daerah, yaitu antara lain
penekanannya lebih bersifat otonomi yang luas.Pendapat
pemerintahan daerah, pemerintah daerah, otonomi daerah, dan
tentang otonomi di atas, juga sejalan dengan yang
daerah otonom.
dikemukakan Vincent Lemius (1986) bahwa otonomi daerah
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
merupakan kebebasan untuk mengambil keputusan politik
oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
maupun administrasi, dengan tetap menghormati peraturan
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem
perundang-undangan. Meskipun dalam otonomi daerah ada
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pemerintah daerah
kebebasan untuk menentukan apa yang menjadi kebutuhan
adalah Gubernur (untuk provinsi), Bupati (untuk kabupaten),
daerah, tetapi dalam kebutuhan daerah senantiasa disesuaikan
Walikota (untuk Kota) dan perangkat daerah sebagai unsur
dengan kepentingan nasional, ditetapkan dalam peraturan
penyelenggara pemerintahan daerah.
perundang-undangan yang lebih tinggi.
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
Terlepas dari itu pendapat beberapa ahli yang telah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
dikemukakan di atas, dalam Undang-undang Nomor 32 tahun
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
2004 dinyatakan bahwa otonomi daerah adalah kewenangan
peraturan perundang-undangan.
daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan
masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
C.Tujuan otonomi daerah. dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah kalian
mengetahui arti beberapa istilah di atas, mari kita bahas asas-asas
Adapun tujuan pemberian otonomi daerah adalah sebagai berikut: apa yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah?
Dalam pasal 18 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 E.Dasar Hukum Otonomi daerah
ditegaskan bahwa “pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten,
dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”.Dengan demikian 1945.
terdapat dua asas yang digunakan dalam penyelenggaraan
Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang
pemerintahan daerah yaitu asas otonomi dan tugas
Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Pengaturan,
pembantuan.Asas otonomi dalam ketentuan tersebut memiliki
pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yg
makna bahwa pelaksanaan urusan pemerintahan oleh daerah dapat
Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan
diselenggarakan secara langsung oleh pemerintahan daerah itu
Daerah dalam Kerangka NKRI.
sendiri.Sedangkan asas tugas pembantuan dimaksudkan bahwa
pelaksanaan urusan pemerintahan tersebut dapat dilaksanakan Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang
melalui penugasan oleh pemerintah provinsi ke pemerintah Rekomendasi Kebijakan dalam Penyelenggaraan Otonomi
kabupaten/kota dan desa atau penugasan dari pemerintah Daerah.
kabupaten/kota ke desa (Penjelasan UU Republik Indonesia No.32 UU No. 31 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Tahun 2004). UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Apa yang dimaksud desentralisasi? Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh
Pemerintah (Pusat) kepada Daerah Otonomi untuk mengatur dan F. Aspek Otonomi Daerah
mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Beranjak dari rumusan di atas, dapat disimpulkan bahwa otonomi
Republik Indonesia (UU No.32 Tahun 2004).Perlu kalian ingat, bahwa daerah pada prinsipnya mempunyai tiga aspek, yaitu :
sekalipun daerah diberi keleluasaan untuk mengatur dan mengurus 1) Aspek Hak dan Kewenangan untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahannya sendiri, tetapi tetap berada dalam bingkai rumah tangganya sendiri.
dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Artinya, 2) Aspek kewajiban untuk tetap mengikuti peraturan dan ketentuan
pemerintah daerah berkewajiban untuk patuh dan menghormati dari pemerintahan di atasnya, serta tetap berada dalam satu
kewenangan yang dimiliki Pemerintah Pusat. Asas yang kedua kerangka pemerintahan nasional.
adalah tugas pembantuan yaitu penugasan dari Pemerintah (Pusat) 3) Aspek kemandirian dalam pengelolaan keuangan baik dari biaya
kepada daerah dan/atau desa, dan dari pemerintah provinsi kepada sebagai perlimpahan kewenangan dan pelaksanaan kewajiban, juga
kabupaten /kota dan/atau desa serta dari pemerintah terutama kemampuan menggali sumber pembiayaan sendiri.
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Yang dimaksud dengan hak dalam pengertian otonomi adalah
Jadi urusan pemerintahan dalam tugas pembantuan bukan adanya kebebasan pemerintah daerah untuk mengatur rumah
merupakan atas inisiatif dan prakarsa sendiri tetapi merupakan tangga, seperti dalam bidang kebijaksanaan, pembiyaan serta
penugasan dari pemerintah yang ada di atasnya.Untuk mewujudkan perangkat pelaksanaannnya.Sedangkan kewajban harus mendorong
cita-cita dan tujuan diberikannya otonomi daerah, pemerintahan pelaksanaan pemerintah dan pembangunan nasional.Selanjutnya
daerah dituntut lebih kreatif dan inisiatif menggali dan wewenang adalah adanya kekuasaan pemerintah daerah untuk
memanfaatkan segenap potensi daerah untuk mencapai kemajuan berinisiatif sendiri, menetapkan kebijaksanaan sendiri, perencanaan
dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Oleh karena itu, dalam sendiri serta mengelola keuangan sendiri.
UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 ditegaskan, bahwa Dengan demikian, bila dikaji lebih jauh isi dan jiwa undang-undang
pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan Nomor 23 Tahun 2004, maka otonomi daerah mempunyai arti
peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas bahwa daerah harus mampu :
pembantuan (UUD 1945 pasal 18 ayat (6). 1) Berinisiatif sendiri yaitu harus mampu menyusun dan
Adapun prinsip Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah melaksanakan kebijaksanaan sendiri
sebagai berikut : 2) Membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta peraturan
1. Digunakannya asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pelaksanaannya.
pembantuan; 3) Menggali sumber-sumber keuangan sendiri.
2. Penyelenggaraan asas desntralisasi secara utuh dan bulat yang 4) Memiliki alat pelaksana baik personil maupun sarana dan
dilaksanakan di Daerah Kabupaten dan Daerah Kota, prasarananya.
3. Asas tugas pembantuan yang dapat dilaksanakan di Daerah
Propinsi, Daerah Kabupaten; Daerah Kota, dan Desa. G.Ciri-ciri otonomi daerah
Kewenangan otonomi luas adalah keleluasaan daerah untuk
menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan
semua bidang pemerintahan, kecuali: kewenangan di bidang politik Negara Kesatuan Negara Federal Otonomi daerah
luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter, dan fiskal, Setiap daerah
agama serta kewenangan di bidang lainnya yang akan ditetapkan mempunyai UUD derah
Setiap daerah Setiap daerah
dengan Peraturan Pemerintah, termasuk kewenangan yang utuh yang tidak
memiliki perda memiliki perda
dalam hal perencanaan, pelaksanaa, pengawasan, pengendalian bertentangan dengan
(dibawah UU) (dibawah UU)
dan evaluasi. UUD negara (hukum
Otonomi nyata adalah keleluasaan daerah untuk tersendiri)
menyelenggarakan kewenangan pemerintahan di bidang tertentu UUD daerah tidak
yang secara nyata ada dan diperlukan serta tumbuh, hidup dan Perda terikat dengan Perda terikat dengan
terikat dengan UU
berkembang di daerah UU UU
negara
Otonomi bertanggungjawab adalah berupa per wujudan
Presiden berwenang
pertanggung jawaban sebagai konsekuensi pemberian hak dan Hanya Presiden Hanya Presiden
mengatur hukum untuk
kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang berwenang berwenang
negara sedangkan
harus dipikul oleh daerah dalam mencapai tujuan pemberian mengatur hokum mengatur hokum
kepala daerah untuk
otonomi.
Negara Kesatuan Negara Federal Otonomi daerah Daerah dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan,
ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan otonomi daerah[2]
daerah
sehingga digantikan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
DPRD (provinsi) tidak DPRD (provinsi) punya DPRD (provinsi) tidak tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
punya hak veto hak veto terhadap UU punya hak veto Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik
terhadap UU negara negara yang disahkan terhadap UU negara Indonesia Nomor 4437). Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 32
yang disahkan DPR DPR yang disahkan DPR Tahun 2004 kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
Perda dicabut Perda dicabut DPR dan Perda dicabut tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
pemerintah pusat DPD setiap daerah pemerintah pusat 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Sentralisasi Desentralisasi Semi sentralisasi Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844).
Bisa interversi dari Tidak bisa interversi dari Bisa interversi dari
kebijakan pusat kebijakan pusat kebijakan pusat
Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah
Perjanjian dengan Perjanjian dengan
Perjanjian dengan pihak daerah untuk membuktikan kemampuannya dalam melaksanakan
pihak asing/luar pihak asing/luar
asing/luar negeri harus kewenangan yang menjadi hak daerah.Maju atau tidaknya suatu
negeri harus melalui negeri harus melalui
melalui pusat daerah sangat ditentukan oleh kemampuan dan kemauan untuk
pusat pusat
melaksanakan yaitu pemerintah daerah.Pemerintah daerah bebas
APBD untuk setiap berkreasi dan berekspresi dalam rangka membangun daerahnya,
APBN dan APBD APBN dan APBD
daerah dan APBN hanya tentu saja dengan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.
tergabung tergabung
untuk negara
Pengeluaran APBN Pengeluaran APBN dan Pengeluaran APBN I.Peran Pancasila di Era Otonomi Daerah.
dan APBD dihitung APBD dihitung dan APBD dihitung
perbandingan pembagian perbandingan Pancasila sebagai dasar Negara memiliki nilai-nilai yang sangat urgen
Setiap daerah tidak Setiap daerah diakui Setiap daerah tidak dalam menyatukan perbedaan yang ada di Indonesia.Terlebih-lebih
diakui sebagai sebagai negara diakui sebagai dalam menghadapi otonomi daerah di Indonesia.Otonomi daerah
negara berdaulat berdaulat dan sejajar negara berdaulat merupakan suatu wewenang yang di berikan oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerahuntuk mengaturdan mengurus
Daerah diatur Daerah harus
Daerah harus mandiri pemerintah secara luas sesuai dengan potensi daerah tersebut.
pemerintah pusat mandiri
Keputusan pemda Keputusan pemda tidak Keputusan pemda Kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah di era otonomi daerah
diatur pemerintah ada hubungan dengan diatur pemerintah ini memiliki peluang besar dalam merusak persatuan dan kesatuan.
pusat pemerintah pusat pusat Dikatakan demikian karena otonomi daerah akan bisa membangun
Tidak ada perjanjian Ada perjanjian antar Tidak ada perjanjian ego daerah masing-masing. Semangat nasionalisme akan kalah
antar daerah jika daerah jika SDM/SDA antar daerah jika dengan semangat daerah.Cara yang dilakukan agar itu tidak terjadi
SDM/SDA dilibatkan dilibatkan SDM/SDA dilibatkan adalah kembali kepada dasar Negara, yaitu Pancasila.Dengan kita
Masalah daerah Masalah daerah Masalah daerah menmenjalankan pancasila,maka ego daerah akan kalah dengan jiwa
merupakan tanggung merupakan tanggung merupakan tanggung nasionalisme. Dengan demikian pancasila memiliki peran yang
jawab bersama jawab pemda jawab bersama sangat vital di era otonomi daerah.
3 kekuasaan daerah 3 kekuasaan daerah 3 kekuasaan daerah Peran pancasila di era otonomi daerah adalah sebagai petunjuk
tidak diakui diakui tidak diakui arah.Maksudnya adalah pancasila itu di jadikan sebagai “kompas”
Hari libur nasional bagi setiap daerah dalam menentukan kebijakan, sehingga kebijakan
Hanya hari libur Hanya hari libur
terdiri dari pusat dan yang di ambil tidak bertentangan dengan tujuan nasional.
nasional diakui nasional diakui
daerah Kewenangan yang telah di berikan pemerintah pusat akan bias
Bendera nasional serta terkendali, karena setiap pemerintah daerah sudah mengerti dan
Bendera nasional Bendera nasional memahami makna dari otonomi daerah yang ada di dalam sila-sila
daerah diakui dan
hanya diakui hanya diakui pancasila.
sejajar
Beberapa bahasa selain ------------------------------------------------------------------------------------------
Hanya bahasa Hanya bahasa
nasional diakui setiap
nasional diakui nasional diakui
daerah
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : 2. Hak dan kewajiban Negara/ Pemerinatah
“Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal Sebagaimana seorang warga negara yang mempunyai
27 ayat 2). hak dan kewajiban, maka negara pun mempunyai hak dan
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: kewajiban atas warga negaranya. Hak dan kewajiban
“setiap orang berhak untuk hidup serta berhak negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya
mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah
28A). dalam melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B sebagaimana yang termuat dalam pembukaan UUD 1945.
ayat 1).
d. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak 1. Hak Negara/Pemerintah
atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang” Hak Negara atau Pemerintah adalah meliputi:
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui
pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak Menciptakan peraturan dan UU yang dapat
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi
teknologi, seni dan budaya demimeningkatkan seluruh rakyat
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang
manusia. (pasal 28C ayat 1) menguasai hajat hidup orang banyak
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam Memaksa setiap warga negara untuk taat pada
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk hukum yang berlaku
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
(pasal 28C ayat 2). 2. Kewajiban Negara/Pemerintah
g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil sertaperlakuan yang Kewajiban negara atau pemerintah sebagaimana
sama di depan hukum. ( pasal 28D ayat 1 ). yang tersebut dalam tujuan negara dalam pembukaan
h. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi, hak untuk UUD 1945 (point a,b,c,d) dan kewajiban negara
hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan menurut Undang-Undang serta UUD meliputi :
pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
i. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan tumpah darah Indonesia
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar Memajukan kesejahteraan umum
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi Mencerdaskan kehidupan bangsa
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan
Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
apapun. (pasal 28I ayat 1).
perdamaian abadi dan keadilan sosial
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
2. Kewajiban Warga Negara penduduk memeluk agama dan kepercayaannya
Negara atau pemerintah wajib membiayai hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang dunia II
pendidikan khususnya pendidikan dasar yang tidak mengenal berbagai batasan-batasan kenegaraan. Sebagai
Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk tidak
menyelenggarakan sistem pendidikan nasional melindungi HAM yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain,
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan selama menyangkut persoalan HAM setiap negara, tanpa kecuali,
sekurang-kurangnya 20% dari anggaran belanja pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab, utamanya terkait
negara dan daerah pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam jurisdiksinya,
termasuk orang asing sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran
Pemerintah memajukan ilmu pegetahuan dan
tertentu, akan menjadi sangat salah untuk mengidentikan atau
teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
menyamakan antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga
agama persatuan bangsa untuk kemajuan
negara. HAM dimiliki oleh siapa saja, sepanjang ia bisa disebut
peradapan serta kesejahteraan umat manusia
sebagai manusia.
Negara memajukan kebudayaan manusia ditengah
peradapan dunia dengan menjamin kebebasan
masyarakat dengan memelihara dan Alasan di atas pula yang menyebabkan HAM bagian integral dari
mengembangkan nilai-nilai budaya nya. kajian dalam disiplin ilmu hukum internasional. Oleh karenannya
bukan sesuatu yang kontroversial bila komunitas internasional
Negara menghormati dan memelihara bahasa
memiliki kepedulian serius dan nyata terhadap isu HAM di tingkat
daerah sebagai kekayaan kebudayaan nasional.
domestik. Malahan, peran komunitas internasional sangat pokok
Negara menguasai cabang-cabang produksi dalam perlindungan HAM karena sifat dan watak HAM itu sendiri
terpenting bagi negara dan menguasai hidup orang yang merupakan mekanisme pertahanan dan perlindungan individu
banyak terhadap kekuasaan negara yang sangat rentan untuk
Negara menguasai bumi air dan kekayaan alam disalahgunakan, sebagaimana telah sering dibuktikan sejarah umat
demi kemakmuran rakyat manusia sendiri.
Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan
anak-anak terlantar B. Pemahaman Hak Asasi Manusia Bagi Bangsa Indonesia
Negara mengambangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
1. Hak asasi merupakan hak dasar seluruh umat manusia tanpa ada
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
perbedaan.
dengan martabat kemanusiaan.
Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang 2. Setiap manusia diakui dan dihormati mempunyai hak asasi yang
layak. sama tanpa membedakan jenis kelamin,warna kulit,
kebangsaan,agama,usia,pandangan politik,status sosial,dan bahasa
-------------------------------------------------------------------------- serta status lain.
“HAK ASASI MANUSIA (HAM)”
3. Bangsa Indonesia menyadari bahwa hak asasi manusia bersifat
A. Hak Asasi Manusia historis dan dinamis yang pelaksanaannya berkembang dalam
kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara.
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dipunyai
seseorang sejak ia dalam kandungan yang diberikan oleh Tuhan Yang C. Sejarah Hak Asasi Manusia
Maha Esa. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang
dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Awal perkembangan Hak Asasi Manusia dimulai tatkala
Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik ditandatangani Magna Charta (1215), oleh Raja John Lackland.
Indonesia, seperti pada Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal Kemudian juga penandatanganan Petition of Right pada tahun 1628
31, Pasal 32, Pasal 33, dan Pasal 34. oleh Raja Charles I. Dalam hubungan ini Raja berhadapan dengan
utusan rakyat (House of Commons). Dalam hubungan inilah maka
Dalam teori perjanjian bernegara, adanya Pactum Unionis perkembangan hak asasi manusia itu sangat erat hubungannya
dan Pactum Subjectionis. Pactum Unionis adalah perjanjian antara dengan pekembangan demokrasi. Setelah itu perjuangan yang lebih
individu-individu atau kelompok-kelompok masyarakat membentuik nyata pada penandatanganan Bill of Right oleh Raja Willem III pada
suatu negara, sedangkan pactum unionis adalah perjanjian antara tahun 1689, sebagai hasil dari pergolakan politik yang dahsyat yang
warga negara dengan penguasa yang dipiliah di antara warga negara disebut sebagai sebagai The Glorius Revolution. Peristiwa ini tidak
tersebut (Pactum Unionis). Thomas Hobbes mengakui adanya saja sebagai suatu kemenangan parlemen atas raja, melainkan juga
Pactum Subjectionis saja. John Lock mengakui adanya Pactum merupakan kemenangan rakyat dalam pergolakan yang menyertai
Unionis dan Pactum Subjectionis dan JJ Roessaeu mengakui adanya pergolakan Bill Of Rights yang berlangsung selama 60 tahun
Pactum Unionis. Ke-tiga paham ini berpenbdapat demikian. Namun (Asshiddiqie,2006:8). Perkembangan selanjutnya perjuangan hak
pada intinya teori perjanjian ini meng-amanahkan adanya asasi manusia dipengaruhi oleh pemikiran filsuf inggris John Locke
perlindungan Hak Asasi Warga Negara yang harus dijamin oleh yang berpendapat bahwa manusia tidaklah secara absolut
penguasa, bentuk jaminan itu mustilah tertuang dalam konstitusi menyerahkan hak-hak individunya kepada penguasa. Hak-hak yang
(Perjanjian Bernegara). diserahkan kepada penguasa adalah hak-hak yang berkaitan degan
perjanjian tentang negara, adapun hak-hak lainnya tetap berada
pada masing-masing individu.
Dalam kaitannya dengan itu, HAM adalah hak fundamental
yang tak dapat dicabut yang mana karena ia adalah seorang
manusia. Contoh Dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau
Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat
D. Undang-undang yang mengatur tentang HAM 1945 tidak banyak dicantumkan pasal-pasal tentang HAM Lagipula di
dalam Pembukaan UUD 45 didapati suatu pernyataan yang
Didalam UU No. 39 Tahun 1999 juga terkandung mencerminkan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan HAM
Kewajiban Dasar Manusia, yaitu seperangkat kewajiban yang apa yang berbunyi, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak
bila tidak dilaksanakan maka tidak memungkinkan terlaksana dan segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
tegaknya hak asasi manusia. UU No. 39 Tahun 1999 tersebut terdiri harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
atas 105 pasal yang meliputi macam hukum asasi, perlindungan hak perikeadilan". Didalam UUD 1945 ketentuan-ketentuan yang
asasi, pembatasan terhadap kewenangan pemerintah serta KOMNAS mengatur tentang HAM relatif terbatas tetapi hal ini tidak akan
HAM yang merupakan lembaga pelaksana atas perlindungan hak- menghambat penegakan HAM karena sudah diperlengkapi dengan
hak asasi manusia. Undang-undang lain, seperti UU Pokok Kekuasaan Kehakiman, UU
Hukum Acara Pidana (KUHAP), UU Hak Asasi Manusia, UU
Pengadilan HAM dan peraturan perundangan lainnya. Sekalipun
Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 diperbarui menjadi
demikian, telah diusulkan juga untuk membuka kesempatan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000. Undang Undang Nomor 26
memasukkan pasal-pasal HAM ke dalam Konstitusi UUD 1945
Tahun 2000 adalah sebuah Undang-Undang yang mengatur Tentang
melalui amandemen. Upaya amandemen terhadap UUD 1945 ini
Pengadilan Hak Asasi Manusia.
telah melalui 2 tahapan usulan. Usulan draft amandemen Undang-
undang Dasar 1945 yang kedua tanggal 18 Agustus 2000 telah
Secara historis UU Pengadilan HAM lahir karena amanat menambahkan satu bab khusus yaitu Bab X-A tentang Hak Asasi
Bab IX Pasal 104 Ayat (1) UU No. 39 Tahun 1999. Dengan lahirnya Manusia mulai pasal 28 A sampai dengan 28 J. Sebagian besar isi
UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM tersebut, maka perubahan tersebut mengatur mengani hak-hak sipil dan politik,
penyelesaian kasus HAM berat dilakukan dilingkungan Peradilan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya.
Umum. Ini merupakan wujud dari kepedulian negara terhadap
warga negaranya sendiri. Negara menyadari bahwa perlunya suatu
Adapun Hak Asasi Manusia yang ditetapkan dalam
lembaga yang menjamin akan hak pribadi seseorang. Jaminan inilah
Undang-undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut :
yang diharapkan nantinya setiap individu dapat mengetahui batas
haknya dan menghargai hak orang lain. Sehingga tidak terjadi apa
yang dinamakan pelanggaran HAM berat untuk kedepannya. Hak untuk mendapatkan persamaan kedudukan di dalam
hukum dan Pemerintahan (Pasal 27 ayat 1)
Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan
Dengan diundangkannya UU ini, setidaknya memberikan
kehidupannya (Pasal 28 A)
kesempatan untuk membuka kembali kasus pelanggaran HAM berat
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan
yang penah terjadi di Indonesia sebelum diundangkan UU
keturunan melalui perkawinan yang syah (Pasal 28 B ayat
Pengadilan HAM sebagaimana diatur dalam Pasal 43-44 tentang
1)
Pengadilan HAM Ad Hoc. Dan Pasal 46 tentang tidak berlakunya
ketentuan kadaluwarsa dalam pelanggaran HAM yang berat. Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Masuknya ketentuan tersebut dimaksudkan agar kasus-kasus yang berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan
terjadi sebelum diundangkannya UU No. 26 Tahun 2000 tentang dan diskriminasi (Pasal 28 B ayat 2)
Pengadilan HAM dapat diadili. Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar (Pasal 28 C ayat 1)
Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh
Dalam UU No. 26 Tahun 2000 hukum acara atas
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan
pelanggaran HAM berat dilakukan berdasarkan ketentuan hukum
budaya (Pasal 28 C ayat 1)
acara pidana yang terdiri dari:
Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan
haknya secara kolektif (Pasal 28 C ayat 2)
1. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian
penangkapan. hukum yang adil dan perlakuan yang sama di depan
2. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan hukum (Pasal 28 D ayat 1)
penahanan. Hak utnuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan
3. Komnas HAM sebagai penyelidik berwenang melakukan yang adil dan layak dalam hubungan kerja (Pasal 28 D ayat
penyelidikan. 3)
4. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam
penyidikan. pemerintahan (Pasal 28 D ayat 3)
5. Jaksa Agung sebagai penyidik berwenang melakukan Hak atas status kewarganegaraan (Pasal 28 D ayat 4)
penuntutan.
Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah
6. Pemeriksaan dilakukan dan diputuskan oleh Majelis Hakim
menurut agamanya (Pasal 28 E ayat 1)
Pengadilan HAM.
Hak memilih pekerjaan (Pasal 28 E ayat 1)
Hak memilih kewarganegaraan (Pasal 28 E ayat 1)
E. HAM dalam konstitusi UUD 1945 dan Perubahannya Hak memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak untuk kembali (Pasal 28 E
Dibandingkan dengan UUDS 1950, ketentuan HAM di ayat 1)
dalam UUD 1945 relatif sedikit, hanya 7 (tujuh) pasal saja masing- Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan
masing pasal 27, 28, 29, 30, 31, 32 dan 34, sedangkan di dalam UUDS pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya (Pasal 28 E ayat 2)
1950 didapati cukup lengkap pasal-pasal HAM, yaitu sejumlah 35 Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan
pasal, yakni dari pasal 2 sampai dengan pasal 42. Jumlah pasal di mengeluarkan pendapat (Pasal 28 E ayat 3)
dalam UUDS 1950 hampir sama dengan yang tercantum di dalam Hak untuk berkomunikasi dan memeperoleh informasi
Universal Declaration of Human Rights. Meskipun di dalam UUD (Pasal 28 F)
Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, Komnas HAM bertujuan:
martabat, dan harta benda (Pasal 28 G ayat 1)
Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman a. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
merupakan hak asasi manusia (Pasal 28 G ayat 1) dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal
Hak untuk bebas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan Hak Asasi Manusia; dan
yang merendahkan derajat martabat manusia (Pasal 28 G
ayat 2)
b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia
Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat guna berkembangnya pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
sehat (Pasal 28 H ayat 1)
Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28 H
ayat 1) Pasal 76
Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
guna mencapai persamaan dan keadilan (Pasal 28 H ayat (1) Untuk mencapai tujuannya, Komnas HAM melaksanakan fungsi
2) pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan, dan mediasi
Hak atas jaminan sosial (Pasal 28 H ayat 3) tentang hak asasi manusia.
Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih
sewenang-wenang oleh siapapun (Pasal 28 H ayat 4) (2) Komnas HAM beranggotakan tokoh masyarakat yang profesional,
Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku berdedikasi dan berintegritas tinggi, menghayati cita-cita negara
surut (retroaktif) (Pasal 28 I ayat 1) hukum dan negara kesejahteraan yang berintikan keadilan,
Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar menghormati hak asasi manusia dan kewajiban dasar manusia.
apapun dan berhak mendapat perlindungan dari perlakuan
diskriminatif tersebut (Pasal 28 I ayat 2) Hak atas identitas (3) Komnas HAM berkedudukan di ibukota negara Republik
budaya dan hak masyarakat tradisional (Pasal 28 I ayat 3). Indonesia.
Hak untuk menganut agama sesuai kepercayaan masing-
masing(Pasal 29 ayat 2)
(4) Perwakilan Komnas HAM dapat didirikan di daerah.
Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (Pasal 30 ayat 1)
Hak untuk mendapatkan pendidikan (Pasal 31 ayat 1) Pasal 77 - Komnas HAM berasaskan Pancasila.
Hak untuk memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
kebudayaan(Pasal 32 ayat 1) Pasal 78
Hak untuk mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan
pelayanan umum yang layak (Pasal 34 ayat 3) (1) Komnas HAM mempunyai kelengkapan yang terdiri dari: a.
sidang paripurna; dan b. sub komisi.
F. Pelanggaran-pelanggaran HAM
(2) Komnas HAM mempunyai sebuah Sekretariat Jenderal sebagai
1. Penindasan dan merampas hak rakyat dan oposisi dengan unsur pelayanan.
sewenang-wenang.
2. Menghambat dan membatasi kebebasan pers, pendapat dan Pasal 79
berkumpul bagi hak rakyat dan oposisi.
3. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak (1) Sidang Paripurna adalah pemegang kekuasaan tertinggi Komnas
manusiawi. HAM.
4. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan
keinginan penguasa dan partai tiran/otoriter tanpa
diikut/dihadir rakyat dan oposisi. (2) Sidang Paripurna terdiri dari seluruh anggota Komnas HAM.
5. Penegak hukum dan/atau petugas keamanan melakukan
kekerasan/anarkis terhadap rakyat dan oposisi di manapun. (3) Sidang Paripurna menetapkan Peraturan Tata Tertib, Program
Kerja, dan Mekanisme Kerja Komnas HAM.
G. Komnas HAM
Pasal 80
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM
adalah sebuah lembaga mandiri di Indonesia yang kedudukannya (1) Pelaksanaan kegiatan Komnas HAM dilakukan oleh Subkomisi.
setingkat dengan lembaga negara lainnya dengan fungsi
melaksanakan kajian, perlindungan, penelitian, penyuluhan,
(2) Ketentuan mengenai Subkomisi diatur dalam Peraturan Tata
pemantauan, investigasi, dan mediasi terhadap persoalan-persoalan
Tertib Komnas HAM.
hak asasi manusia. Komisi ini berdiri sejak tahun 1993 berdasarkan
Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia. Komnas HAM mempunyai kelengkapan yang Pasal 81
terdiri dari Sidang Paripurna dan Subkomisi. Di samping itu, Komnas
HAM mempunyai Sekretariat Jenderal sebagai unsur pelayanan. (1) Sekretariat Jenderal memberikan pelayanan administratif bagi
Ketua Komnas HAM dijabat bergiliran dengan masa jabatan 2,5 pelaksanaan kegiatan Komnas HAM.
tahun. Namun mulai 2013, ketua Komnas HAM dijabat bergiliran
dengan masa jabatan satu tahun.
(2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dengan a. meninggal dunia
dibantu oleh unit kerja dalam bentuk biro-biro. b. atas permintaan sendiri
c. sakit jasmani atau rohani yang mengakibatkan anggota
(3) Sekretaris Jenderal dijabat oleh seorang Pegawai Negeri yang tidak dapat menjalankan tugas selama 1 (satu) tahun
bukan anggota Komnas HAM. secara terus menerus
d. dipidana karena bersalah melakukan tindak pidana
kejahatan; atau e. melakukan perbuatan tercela dan atau
4) Sekretaris Jenderal diusulkan oleh Sidang Paripurna dan
hal-hal lain yang diputus oleh Sidang Paripurna karena
ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
mencemarkan martabat dan reputasi, dan atau
mengurangi kemandirian dan kredibilitas Komnas HAM.
(5) Kedudukan, tugas, tanggung jawab, dan susunan organisasi
Sekretariat Jenderal ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
Pasal 86 - Ketentuan mengenai tata cara pemilihan, pengangkatan,
serta pemberhentian keanggotaan dan pimpinan Komnas HAM
Pasal 82 - Ketentuan mengenai Sidang Paripurna dan Sub Komisi ditetapkan dengan Peraturan Tata Tertib Komnas HAM.
ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Tata Tertib Komnas HAM.
Pasal 87
Pasal 83
(1) Setiap anggota Komnas HAM berkewajiban:
(1) Anggota Komnas HAM berjumlah 35 (tiga puluh lima) orang yang
dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
a. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berdasarkan usulan Komnas HAM dan diresmikan oleh Presiden
berlaku dan keputusan Komnas HAM
selaku Kepala Negara.
b. berpartisipasi secara aktif dan sungguh sungguh untuk
tercapainya tujuan Komnas HAM
(2) Komnas HAM dipimpin oleh seorang Ketua dan 2 (dua) orang c. menjaga kerahasiaan keterangan yang karena sifatnya
Wakil Ketua. merupakan rahasia Komnas HAM yang diperoleh
berdasarkan kedudukannya sebagai anggota.
(3) Ketua dan Wakil Ketua Komnas HAM dipilih oleh dan dari
Anggota. (2) Setiap Anggota Komnas HAM berhak:
(4) Masa jabatan keanggotaan Komnas HAM selama 5 (lima) tahun a. menyampaikan usulan dan pendapat kepada Sidang
dan setelah berakhir dapat diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) Paripurna dan Subkomisi.
kali masa jabatan. b. memberikan suara dalam pengambilan keputusan Sidang
Paripurna dan Subkomisi.
Pasal 84 c. mengajukan dan memilih calon Ketua dan Wakil Ketua
Komnas HAM dalam Sidang Paripurna.
Yang dapat diangkat menjadi anggota Komnas HAM adalah Warga d. mengajukan bakal calon Anggota Komnas HAM dalam
Negara Indonesia yang: Sidang Paripurna untuk pergantian periodik dan
antarwaktu.
3. Pengaruh Aspek Ekonomi Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu
bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung
Pepatah mengatakan, perut kenyang maka kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
damailah hati. Maka dari itu aspek ekonomi ini sangat berkaitan erat dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
dengan pemuasan kebutuhan konsumsi masyrakat luas. Meliputi tantangan, baik yang datang dari luar maupun dari luar negeri, yang
produksi, distrbusi serta konsumsi berang serta jaa. Usaha-usaha amgsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu maupun identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
kelompok serta cara0cara yang dilakukan dalam kehidupan dala mengejar tujuan nasional Indonesia. Ketahanan Nasional
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Sistem perekonomian berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi corak terhadap bernegara, diantaranya spek ideologi, politik, ekonomi, sosial
kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Pembangunan budaya dan aspek.
ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui
terciptanya iklim usaha yang yang sehat serta pemanfaatan ilmu ------------------------------------------------------------------------------------------
pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa,
terpeliharanya fungdi lingkungan hidup serta meningkatkan daya
saing salam lingkup persaingan gobal. Sistem perekonomian sebgai
usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan
kewajiban yang sama dalam menjalankan roda perekonomian
dengan tujuan untuk mensejaterakan bangsa. Dan secara sistem
makro atau keseluruhan maka sistem ekonomi di Indonesia
dinamakan sistem ekonomi kerakyatan.
“PANCASILA SEBAGAI PERADIGMA DALAM PEMBANGUNAN e. Pembangunan diperioritaskan pada penciptaan taraf minimum
NASIONAL” keadilan sosial, yaitu mengutamakan mereka yang paling
lemah untuk menghapuskan kemiskinan struktural.
A. Pengertian Paradigma Kemiskinan struktural, adalah kemiskinan yang timbul bukan
akibat malasnya individu atau warga Negara, melainkan
Istilah paradigma pada mulanya dipakai dalam diakibatkan dengan adanya struktur-struktur sosial yang tidak
bidang filsafat ilmu pengetahuan.[1] Menurut Thomas Kuhn, adil.
Orang yang pertama kali mengemukakan istilah tersebut
menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh Sebagai paradigma pembangunan, Pancasila
suatu paradigma. Kata paradigma sendiri berasal dari abad mempunyai kedudukan sebagai:
pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan 1. Cita-cita bangsa Indonesia
dari bahasa Latin ditahun 1483 yaituparadigma yang berarti 2. Jiwa bangsa.
suatu model atau pola. Sedangkan dalam bahasa Yunani 3. Moral Pembangunan.
disebutparadeigma (paradeiknunai) yang berarti untuk 4. Dasar negara Republik Indonesia.
“membandingkan”, “bersebelahan”(para) dan memperlihatkan
(deik).[2] Paradigma adalah pandangan mendasar dari para Itulah pentingnya paradigma bagi bangsa dan negara
ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu kita, kita menjadi satu visi dalam membangun negeri menjadi negeri
cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai yang maju dengan arah dan tujuan yang jelas. Cara atau metode
alat bantu para illmuwan dalam merumuskan apa yang harus dapat berubah atau berbeda dalam memajukan negeri tetapi arah
dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam dan visinya sama yaitu berdasarkan Pancasila.
menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus
dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Nilai-nilai dasar Pancasila dikembangkan dari
Istilah paradigma makin lama makin berkembang hakikat manusia yang menurut Pancasila adalah makhluk
tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain monopluralis. Ciri-ciri kodrat manusia sebagai makhluk
seperti bidang politik, hukum, sosial dan ekonomi. Paradigma monopluralis adalah sebagai berikut :
kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir,
kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, a. Susunan kodrat manusia terdiri dari jiwa dan raga.
parameter, arah dan tujuan.Sesuatu dijadikan paradigma berarti b. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial.
sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, c. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk
parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.Dengan Tuhan.
demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan penting
dalammelaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. Jadi, pembangunan nasional merupakan upaya
meningkatkan harkat dan martabat manusia terdiri dari aspek jiaw,
raga, pribadi, sosial dan aspek ketuhanan.Secara singkat,
B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional pembangunan nasional merupakan upaya dalam peningkatan
manusia secara totalitas.Pembangunan sosial wajib
Dapat dikatakan bahwa paradigma berada pada mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan.
posisi tinggi dan melaksanakan segala hal dalam kehidupan Sehingga pembangunan dilaksanakan dari berbagai bidang
manusia. Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yaitu sebagai berikut :
pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok
ukur sebagai segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan
di Indonesia.Hal ini merupakan konsekuensi atas pengakuan dan a. Bidang IPTEK
penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara b. Bidang Politik
dan ideologi nasional.
Hal tersebut sesuai dengan kenyataan objektif c. Bidang Ekonomi
mengenai Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, Sementara d. Bidang Sosial Budaya
negara merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia,
dengan demikian pancasila sebagai landasan dan tolak ukur dari e. Bidang Pertahanan Keamanan
penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan
pembangunan. a. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK
Pancasila sebagai paradigma dijabarkan dalam
pembangunan sehingga proses dan hasil pembangunan sesuai Ilmu pengetahuan dan teknologi pada hakikatnya
dengan Pancasila. Misalnya : merupakan suatu hasil kreatifitas rohani manusia.Unsur rohani
a. Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan manusia meliputi aspek akal, rasa dan kehendak.[3] Akal dalam
itu tidak hanya mementingkan tindakan nyata dan merupakan potensi rohaniah manusia hubungannya dengan
mengabaikan pertimbangan etis. intelektualitas. Sedangkan rasa merupakan berhubungan dengan
b. Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak nilai estetika dan kehendak berhubungan dengan bidang moral
melayani Ideologi tertentu dan mengabaikan manusia nyata. (etika).
c. Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan
tidak boleh mengorbankan manusia nyata melainkan
Tujuan esensial dari IPTEK adalah demi
menghormati harkat dan martabat bangsa.
kesejahteraan umat manusia, sehingga IPTEK pada hakikatnya
d. Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya
tidak bebas nilai namun terikat oleh nilai-nilai pengembangan
melibatkan masyarakat sebagai tujuan pembangunan dalam
IPTEK sebagai hasil budaya manusia harus didasarkan pada
pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan mereka.
moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sila ketuhanan yang mahaesa Pemerintah juga harus mematuhi aturan pancasila ketika
mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta, berpolitik.
keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan
kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa © Politik negara harus berdasarkan pada kerakyatan.
yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga
dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan
Terdapat pada isi kandungan dari sila ke
manusia disekitarnya tau tidak.
IV.Ketika berpolitik, maka pemerintah harus bisa melihat
dari kacamata rakyat dan mementingkan kepentingan
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, rakyat (umum) daripada kepentingan golongannya sendiri.
memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam
mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena IPTEK
© Pengembangan dan aktualisasi politik negara harus
adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan
berdasarkan pada moralitas ketuhanan, kemanusiaan, dan
bermoral.
persatuan.
Pengembangan dan penguasaan dalam IPTEK ( ilmu Ekonomi Indonesia berdasarkan pada
pengetahuan dan teknologi ) merupakan salah satu syarat kemanusiaan (sila II).Ekonomi sendiri tidak dapat dipisahkan
menuju terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa yang maju dengan politik ekonomi.Politik ekonomi bersifat swasembada
dan modern. Pengembangan dan penguasaan IPTEK menjadi dan swadaya dengan tidak mengisolasi diri tetapi diarahkan
sangat penting untuk dikaitkan dengan kehidupan global yang kepada peningkatan taraf hidup dan daya kreasi rakyat.[6]
ditanmdai dengan persaingan.Namun pengembangna IPTEK Kebijakan ekonomi yang baik dalam mengembangkan
bukan semata-mata untuk mengejar kemajuan material pembangunan Indonesia adalah ekonomi pancasila. Yang
melainkan harus memperhatikan aspek-aspek spiritual, artinya memiliki arti bahwa pihak swasta yang bisa mandiri dilindungi
pengembangan IPTEK harus diarahkan untuk mencapai hak-haknya untuk mengembangkan usahanya, sedangkan untuk
kebahahiaan lahir dan batin. pihak-pihak yang masih belum bisa mengembangkan usahanya
akan dibantu oleh pemerintah dalam mengembangkan
usahanya.
Pacasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang
merupakan sumber nilai, kerangka pikir serta asas moralitas bagi
pembangunan IPTEK.Sehingga bangsa yang memiliki d. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Sosial Budaya
pengembangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan apabila
pengembangan IPTEK harus didasarkan atas paradigma Pembangunan dan pengembangan pada aspek
pancasila.Apabila kita melihat sila demi sila menunjukkan sistem sosial budaya didasarkan pada sila ke II, dalam hal ini berarti
etika dalam pembangunan IPTEK ynag saling berkesinambungan. pengembangan sosial budaya disesuaikan dengan nilai-nilai
budaya yang dimiliki oleh masyarakat.Dengan demikian, budaya-
b. Pancasila Sebagai Paradigma Politik budaya Indonesia dapat bertahan dan tidak punah karena telah
sesuai dengan BHINEEKA TUNGGAL IKA.Disamping itu, untuk
melindungi budaya-budaya yang beraneka ragam, pemerintah
Drs. Mohammad Hatta sebagai pendiri MPR
telah memberikan kebijakan-kebijakan tertentu. Hal tersebuta
menyatakan bahwa “ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang
adalah untuk mengantisipasi agar budaya Indonesia tidak
Mahaesa, atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.”[5]
diklaim oleh negara lain.
Hal itu menunjukkan bahwa moralitas politik bangsa Indonesia
harus mencerminkan isi dan kandungan dari pancasila.
e. Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Pertahanan dan Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi
Keamanan. berdasarkan Pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan
mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran serta
Pertahanan dan keamanan negara berdasarkan pandangan. Tetapi yang tidak dapat disangkal ialah bahwa beberapa
pada tujuan demi tercapainya kesejahteraan hidup manusia nilai pokok dari demokrasi konstitusionil cukup jelas tersirat di dalam
sebagai makhluk Tuhan Yang Mahaesa (sila I dan II), kepentingan Undang Undang Dasar 1945. Selain dari itu Undang-Undang Dasar
warga secara menyeluruh (sila III) dan persamaan derajat serta kita menyebut secara eksplisit dua prinsip yang menjiwai naskah itu
kebebasan kemanusiaan (sila IV).[7] dan yang dicantumkan dalam penjelasan mengenai Sistem
Pemerintahan Negara, yaitu:
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechstaat)
Pertahanan dan keamanan adalah syarat mutlak
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (Rechstaat), tidak
untuk menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan
berdasarkan kekuasaan belaka (Machstaat).
gangguan yang datang dari dalam maupun yang datang dari luar.
2. Sistem Konstitusionil
Dengan adanya pertahanan dan keamanan, suatu negara akan
Pemerintahan berdasarkan atas Sistem Konstitusi (Hukum
mampu menghadapi bahaya-bahaya yang datang dan
Dasar), tidak bersifat Absolutisme (kekuasaan yang tidak
membangun sesuai dengan tujuan negara.
terbatas).
Berdasarkan dua istilah Rechstaat dan sistem konstitusi,
Dalam rangka ketahanan nasional, peluang dan maka jelaslah bahwa demokrasi yang menjadi dasar dari Undang-
tantangan bangsa Indonesia dalam era globalisasi dapat Undang Dasar 1945, ialah demokrasi konstitusionil. Di samping itu
dikumpai dalam beberapa bidang yang meliputi bidang politik, corak khas demokrasi Indonesia, yaitu kerakyatan yang dipimpin
ekonomi, dan sosial budaya.[8] oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
dimuat dalam Pembukaan UUD.
KESIMPULAN Dengan demikian demokrasi Indonesia mengandung arti di
samping nilai umum, dituntut nilai-nilai khusus seperti nilai-nilai
Pemerintah Indonesia berupaya membangun negeri yang memberikan pedoman tingkah laku manusia Indonesia dalam
ini melalui beberapa cara, namun dari situ pembangunan tidak hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, tanah
dilaksanakan semena–mena.namun harus melihat sisi pancasila. air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan
Agar sesuai dengan karakter kepribadian bangsa.Tentunya ini masyarakat, usaha dan krida manusia dalam mengolah lingkungan
bukanlah hal yang mudah melainkan juga harus dibantu oleh hidup. Pengertian lain dari demokrasi Indonesia adalah kerakyatan
rakyatnya sendiri.Sebagai warga Indonesia kita haruslah bisa yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
bersikap membangun pola pikir kita untuk bisa menerima perwakilan, yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa,
pembangunan yang bersifat substansial. Dan itu memerlukan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia dan
kesabaran serta keterbukaan mind dari rakyatnya. bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Pembangunan ini haruslah didukung dan juga Indonesia (demokrasi pancasila). Pengertian tersebut pada dasarnya
dilaksanakan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari merujuk kepada ucapan Abraham Lincoln, mantan presiden Amerika
agar benar-benar terjadi kemajuan dan pengembangan yang Serikat, yang menyatakan bahwa demokrasi suatu pemerintahan
progresif untuk negara dan bangsa ini. dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti
politik dan pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga
------------------------------------------------------------------------------------------ masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Kenyataannya, baik
dari segi konsep maupun praktik, demos menyiratkan makna
diskriminatif. Demos bukan untuk rakyat keseluruhan, tetapi
“SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI BERDASARKAN PANCASILA” populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau
kesepakatan formal memiliki hak preogratif forarytif dalam proses
I. PENGERTIAN DEMOKRASI PANCASILA
pengambilan/pembuatan keputusan menyangkut urusan publik atau
menjadi wakil terpilih, wakil terpilih juga tidak mampu mewakili
Istilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang
aspirasi yang memilihnya. (Idris Israil, 2005:51)
diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut
Secara ringkas, demokrasi Pancasila memiliki beberapa pengertian
biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang
sebagai berikut:
berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari
1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan
istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern
kekeluargaan dan gotong-royong yang ditujukan kepada
telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan
kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur
perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara.
berkesadaran religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan
Kata “demokrasi” berasal dari dua kata, yaitu demos yang
budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan,
berkesinambungan.
sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang
2. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara
lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
dilakukan oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat.
untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat
tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini menjadi wajar, sebab
mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan
4. Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi
politik suatu negara. Menurut Wikipedia Indonesia, demokrasi
dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai
adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara
oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi
sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga
mayoritas atau minoritas.
negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut.
II. PRINSIP POKOK DEMOKRASI PANCASILA 9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
10. Mengandung sistem mengambang.
Prinsip merupakan kebenaran yang pokok/dasar orang 11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
berfikir, bertindak dan lain sebagainya. Dalam menjalankan prinsip- 12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan umum.
prinsip demokrasi secara umum, terdapat dua landasan pokok yang
menjadi dasar yang merupakan syarat mutlak untuk harus diketahui IV. SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI PANCASILA
oleh setiap orang yang menjadi pemimpin
negara/rakyat/masyarakat/organisasi/partai/keluarga, yaitu: Landasan formil dari periode Republik Indonesia III ialah
1. Suatu negara itu adalah milik seluruh rakyatnya, jadi bukan milik Pancasila, UUD 45 serta Ketetapan-ketetapan MPRS. Sedangkan
perorangan atau milik suatu sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut prinsip-prinsip
keluarga/kelompok/golongan/partai, dan bukan pula milik yang terkandung di dalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan
penguasa negara. tujuh sendi pokok, yaitu sebagai berikut:
2. Siapapun yang menjadi pemegang kekuasaan negara, prinsipnya 1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum
adalah selaku pengurusa rakyat, yaitu harus bisa bersikap dan Negara Indonesia berdasarkan hukum (Rechsstaat), tidak
bertindak adil terhadap seluruh rakyatnya, dan sekaligus selaku berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machsstaat). Hal ini
pelayana rakyat, yaitu tidak boleh/bisa bertindak zalim terhadap mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-lembaga
tuannyaa, yakni rakyat. negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus
dilandasi oleh hukum dan tindakannya bagi rakyat harus ada
Adapun prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai landasan hukumnya. Persamaan kedudukan dalam hukum bagi
berikut: semua warga negara harus tercermin di dalamnya.
1. Pemerintahan berdasarkan hukum: dalam penjelasan UUD 2. Indonesia menganut sistem konstitusional
1945 dikatakan: Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional (hukum dasar) dan
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang mutlak tidak terbatas).
dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), Sistem konstitusional ini lebih menegaskan bahwa pemerintah
b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dalam melaksanakan tugasnya dikendalikan atau dibatasi oleh
dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak ketentuan konstitusi, di samping oleh ketentuan-ketentuan hukum
terbatas), lainnya yang merupakan pokok konstitusional, seperti TAP MPR dan
c. Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR. Undang-undang.
2. Perlindungan terhadap hak asasi manusia, 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai
3. Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah, pemegang kekuasaan negara yang tertinggi
4. Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) Seperti telah disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada
merupakan badan yang merdeka, artinya terlepas dari halaman terdahulu, bahwa (kekuasaan negara tertinggi) ada di
pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR. Dengan
Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya. demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai penjelmaan
5. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena seluruh rakyat Indonesia. Sebagai pemegang kekuasaan negara yang
berfungsi untuk menyalurkan aspirasi rakyat. tertinggi MPR mempunyai tugas pokok, yaitu:
6. Pelaksanaan Pemilihan Umum. a. Menetapkan UUD;
7. Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya b. Menetapkan GBHN; dan
oleh MPR (pasal 1 ayat 2 UUD 1945), yang c. Memilih dan mengangkat presiden dan wakil presiden
berbunyai Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan Wewenang MPR, yaitu:
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat a. Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh
8. Keseimbangan antara hak dan kewajiban. lembaga negara lain, seperti penetapan GBHN yang pelaksanaannya
9. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral ditugaskan kepada Presiden;
kepada Tuhan YME, diri sendiri, masyarakat, dan negara b. Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris mengenai
ataupun orang lain. pelaksanaan GBHN;
10. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita Nasional. c. Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat Presiden
dan Wakil Presiden;
d. Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam masa
III. CIRI-CIRI DEMOKRASI PANCASILA jabatannya apabila presiden/mandataris sungguh-sungguh
melanggar haluan negara dan UUD;
Dalam bukunya, Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran e. Mengubah undang-undang.
Kewarganegaraan, Idris Israil (2005:52-53) menyebutkan ciri-ciri 4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang
demokrasi Indonesia sebagai berikut: tertinggi di bawah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat. Di bawah MPR, presiden ialah penyelenggara pemerintah negara
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong. tertinggi. Presiden selain diangkat oleh majelis juga harus tunduk
3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk dan bertanggung jawab kepada majelis. Presiden adalah Mandataris
mencapai mufakat. MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi. 5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR
6. Menghargai hak asasi manusia. mengawasi pelaksanaan mandat (kekuasaan pemerintah) yang
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dipegang oleh presiden dan DPR harus saling bekerja sama dalam
dan disalurkan melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk mengesahkan
adanya demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua undang-undang, presiden harus mendapat persetujuan dari DPR.
pihak. Hak DPR di bidang legislative ialah hak inisiatif, hak amandemen, dan
8. Tidak menganut sistem monopartai. hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan meliputi: negara barat, NKRI harga mati, demokrasi pancasila harus
a. Hak tanya/bertanya kepada pemerintah; dibudayakan kepada anak cucu kita.
b. Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan
kepada pemerintah; SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI PANCASILA
c. Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah;
d. Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal; SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI PANCASILA
e. Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada pemerintah.
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Pengertian pemerintahan
Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR
Dalam arti luas; pemerintahan adalah perbuatan
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif,
memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung
eksekutif, dan yudikatif disuatu negara dalam rangka
jawab kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal
mencapai tujuan penyelenggara negara
tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet
kepresidenan/presidensil. Dalam arti sempit; pemerintahan adalah perbuatan
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada presiden, memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta
tetapi mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggara
kekuasaan pemerintah dalam prakteknya berada di bawah negara
koordinasi presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas Menurut ahli ilmu pemerintahan ; pemerintahan sebagai
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan gabungan dari semua badan kenegaraan yang berkuasa
diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memerintah
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat
karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAHAN dan DEMOKRASI
DPR merangkap menjadi anggota MPR. DPR sejajar dengan presiden.
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh
V. FUNGSI DEMOKRASI PANCASILA yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang
bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam
Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut: mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.
1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani: demos dan
bernegara kratos/kratein. Demos berarti rakyat kratos berarti
Contohnya: memerintah kratein berarti pemerintahan. Jadi demokrasi
a. Ikut menyukseskan Pemilu; berarti pemerintahan rakyat.
b. Ikut menyukseskan Pembangunan;
c. Ikut duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai
2. Menjamin tetap tegaknya negara RI, "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat".
3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang
mempergunakan sistem konstitusional, CIRI-CIRI DEMOKRASI PANCASILA
4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila,
5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang 1. Kedaulatan ada di tangan rakyat.
antara lembaga negara, 2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royong.
6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab, 3. Cara pengambilan keputusan melalui musyawarah untuk
Contohnya: mencapai mufakat.
a. Presiden adalah Mandataris MPR, 4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai
b. Presiden bertanggung jawab kepada MPR. oposisi.
5. Diakui adanya keselarasan antara hak dan kewajiban.
VI. SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 6. Menghargai hak asasi manusia.
1945 7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah
1. UUD negara republikindonesia tahun 1945 tidak dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-wakil rakyat.
memmbatasi secara tajam bahwa tiap kekuasaan itu harus Tidak menghendaki adanya demonstrasi dan pemogokan
dilakukan oleh suatu organisasi/badan tertentu yg tdk karena merugikan semua pihak.
boleh campur tangan 8. Tidak menganut sistem monopartai.
2. UUD negara republik indonesia thn 1945 tdk membagi 9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
habis kekuasaan rakyat yg dilakukan mpr. Pasl 1 ayat (2) 10. Mengandung sistem mengambang.
kpd lembaga lembaga negara lainnnya 11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani minoritas.
12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan
A. KESIMPULAN umum.
Sistem pemerintahan republik indonesia menurut uud b. Ciri-Ciri Pemerintahan Yang Demokrasi
negara republik indonesia tahun 1945
Bahasa kata demokrasi pertama diperkenalkan kali oleh
UUD negara republik indonesia tahun 1945 tidak Aristoteles sebagai suatu bentuk pemerintahan, yaitu suatu
memmbatasi secara tajam bahwa tiap kekuasaan itu harus pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan berada di
dilakukan oleh suatu organisasi/badan tertentu yg tdk tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya,
boleh campur tangan demokrasi menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai
oleh hampir seluruh negara di dunia.Ciri-ciri suatu
UUD negara republik indonesia thn 1945 tdk membagi pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.
habis kekuasaan rakyat yg dilakukan MPR. Pasal 1 ayat (2)
kpd lembaga-lembaga negara lainnnya
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam
------------------------------------------------------------------------------------------ pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun
tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam
segala bidang.
3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga Setelah terbentuknya pemerintahan tanggal 18 agustus 1945,
negara. pemerintahan diatur berdasarkan hukum nasional, terlihat dalam
4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang pasal 1 ayat 2 dinyatakan “kedaulatan adalah ditangan rakyat dan
duduk di lembaga perwakilan rakyat dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”. Namun karena MPR belum
terbentuk maka, dalam aturan peralihan pasal IV ditegaskan
c. Prinsip-Prinsip Demokrasi “sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD, segala
kekuasaanya dijalankan oleh presiden dengan bantuan komite
nasional”. Dilihat dari dasar Negara dan UUD 1945 tersebut Negara
Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat
Indonesia antara tahun 1945-1949 adalah Negara demokrasi,
Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru
walaupun pelaksanaanya belum sesuai dengan prinsip-prinsip yang
demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah
diharapkan dalam UUD 1945. Hal ini terlihat kekuasaan presiden
sebagai berikut:
terlalu luas. Untuk mengembalikan prinsip demokrasi maka
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut
1. Kedaulatan rakyat; - KNIP diberi wewenang menjalankan fungsi legislative (didasarkan
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang maklumat wakil presiden no X tanggal 5 november).
diperintah; - Rakyat diberi kebebasan untuk mendirikan partai politik (dasar
3. Kekuasaan mayoritas; maklumat pemerintah tanggal 3 november 1945)
4. Hak-hak minoritas; - Maklumat presiden tanggal 14 november 1945 tentang perubahan
5. Jaminan hak asasi manusia; sistem perubahan presidensil menjadi parlementer.
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum; c. Pelaksanaan demokrasi liberal
8. Proses hukum yang wajar; Pelaksanaan demokrasi liberal di Indonesia terjadi antara kurun
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional; waktu 27 desember 1949 sampai dengan 5 juli 1959. Pada
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; tahun1950 bentuk Negara mengalami perubahan yaitu dari serikat
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan menjadi Negara kesatuan RI. UUD yang berlaku adalah UUDS 1950.
mufakat. Pelaksanaan UUD RIS sampai UUDS cenderung kearah kebebasan
yang tak terbatas, maka dapat dikatakan bahwa sistem demokrasi
d. Asas Pokok Demokrasi liberal yaitu sistem demokrasi yang mengagungkan kebebasan
individu secara mutlak. Karena adanya kebebasan yang mutlak
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan tersebut menyebabkan tidak adanya kesetabilan pemerintah
demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya sehingga kurun waktu 1950-1959 tidak kurang 6 kali ganti cabinet.
manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan Terpaksa presiden pada tanggal 5 juli 1959 mengeluarkan dekrit
sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas presiden yang isinya;
pokok demokrasi, yaitu: 1. Bubarkan konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950
3. Segera dibentuk MPRS dan DPAS
1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan,
misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga d. Pelaksanaan demokrasi terpimpin pada kurun waktu 5 juli 1959- 11
perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan maret 1966
rahasia serta adil; dan Menurut Ir. Soekarno demokrasi terpimpin adalah “demokrasi
2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya yang terpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraatan
adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak atau perwakilan”. Konsep demokrasi terpimpin sebenarnya baik
asasi manusia demi kepentingan bersama. karena didasarkan pada pancasila. Demokrasi terpimpin sebenarnya
untuk mengoreksi praktik demokrasi liberal yang terlalu
B. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA mengutamakan kebebasan individu ternyata tidak cocok dengan
Selama 50 tahun berdirinya republik Indonesia masalah pokok kepribadian Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan demokrasi
yang dihadapi adalah bagaimana masyarakat yang beraneka ragam terpimpin ternyata menyimpang dari Pancasila maupun UUD 1945
pola budayanya mempertinggi tingkat ekonominya, membina hal ini karena yang ditonjolkan bukan nilai-nilai demokrasi tetapi
kehidupan sosial, dan politik yang demokratis. Masalah ini berkisar terpimpinnya, terlihat setiap pengambilan keputusan bila tidak
pada cara menyusun suatu sistem politik dengan kepemimpinan dapat ditempuh mufakat maka keputusan diserahkan pada presiden.
cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan bangsa dengan
e. Demokrasi pancasila pada masa orde baru (11 maret 1966 – 21 mei
partisipasi rakyat serta menghindari timbulnya pemerintahan
1998)
totaliter.
Dengan terjadinya penyimpangan yang menonjol terhadap
a. Demokrasi diawal masa kemerdekaan pancasila dan UUd 1945 menyebabkan terjadinya kekacauan dari
Praktek demokrasi sebenarnya sudah dilakukan menjelang seluruh lapisan masyarakat, bangsa dan Negara yang meliputi segala
proklamasi kemerdekaan RI atau bahkan jauh sebelum itu, hal ini aspek kehidupan bahkan hampir saja menghancurkan Negara
terlihat dalam; proklamasi atau NKRI. Hal ini yang mendorong munculnya TRITURA
Rembuk desa dimasyarakat pedesaan yang akhirnya melandasi lahirnya orde baru yang tertekat
Sidang BPUPKI dalam rangka menyusun dasar Negara dan UUD melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
1945, melalui musyawarah dengan prinsip demokrasi. konsekuen. Dengan semangat itu seluruh kegiatan penyelenggaraan
Sidang PPKI yang memutuskan UUD serta memilih presiden dan Negara diupayakan dengan ketentuan yang bersumber pada
wakilnya. pancasila dan UUD 1945 (disebut demokrasi pancasila).
Pada masa ini terjadi perubahan yang mendasar, partai politik
b. Demokrasi dari tanggal 18 agustus 1945 dampai 27 desember 1949 mengalami penyederhanan sehingga peran partai politik dalam
Negara dpat dimaksimalkan. Bagi kepentingan rakyat, pemilu dapat
diselenggarakan secara periodik tiap 5 tahun, pembangunan 5. Bebas, artinya setiap warga Negara yang berhak memilih memilih
berencana dapat berjalan dengan lancar yang desebut PELITA, dapat menggunakan haknya berdasarkan hati nuraninya tanpa
kestabilan pemerintah terjamin bahkan pertumbuhan ekonomi pun adanya paksaan pengaruh dari manapun.
sangat menggembirakan. Kelemahan yang terjadi pada masa orde 6. Rahasia, setiap pemilih dijamin tak akan diketahui apapun
baru adalah dalam menafsirkan dan menerapkan UUD 1945. pilihannya.
Demokrasi pancasila pada masa orde baru memilki cirri-ciri c. Tujuan dari fungsi pemilu
sebagai berikut; 1. Tujuan pemilu
1. Pelaksanaan UUD 1945 secara formalitas sedangkan substansinya a. Melaksanakan kedaulatan rakyat
atau makna sebenarnya untuk menjamin kepentingan penguasa. Hal b. Sebagai perwujudan hak asasi politik
ini sulit bila dikatakan sebagai penyimpangan secara formal atau c. Untuk memilih wakil-wakil rakyat
konstitusional. d. Melaksanakan mekanisme pemerintah dengan konstitusional.
2. Pemilu berjalan secara periodic dan lancar. Namun dalam draft real e. Menjamin kesinambungan pembangunan nasional.
terjadi ketidakseimbangan kesempatan untuk berkembang dari 2. Fungsi pemilu
setiap parpol karena adanya single mayority. a. Mempertahankan dan mengembangkan sendi-sendi demokrasi
3. Control sosial dari masyarakat kurang berjalan lancar karena adanya di Indonesia
penerapan manajemen tertutup sehingga budaya ABS (asal bapak b. Mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur
senang) berdasarkan pancasila
4. Pada masa orde baru stabilitas politik dan keamanan terjamin sebab c. Menjamin suksesnya perjuangan Indonesia
memang pemerintah cenderung menerapkan pendekatan
keamanan. d. Pelaksanaan/penyelenggaraan pemilu di Indonesia
5. Munculnya praktek-praktek KKN (korupsi, Kolusi, dan nepotisme) Agar pelaksanaan pemilu berjalan lancar , tertib, aman maka
dalam tubuh pemerintahan. sesuai UU no 12 tahun 2003 dibentuklah organisasi penyelenggaraan
pemilu mulai dari tingkat pusat sampai ketempat pemungutan suara
yaitu KPU, PPI, PPD I, PPD II, PPK, dan PPS dilihat dari pengertian
f. Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi asas tujuan dan fungsi serta penyelenggaraan pemilu tersebut, maka
Reformasi merupakan istilah periode pemerintahan paska orde nampak dengan jelas bahwa pemilu merupakan suatu perwujudan
baru yang dartikan sebagai suatu gerakan untuk menata kembali dari Negara demokrasi.
kehidupan pemerintahan berdasarkan sandi-sandi kehidupan yang
dicita-citakan demi terwujudnya masyarakat madani, yaitu tata D. PENERAPAN BUDAYA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-
kehidupan masyarkat sipil yang tentram, damai, aman, dan HARI
demokratis serta terjaminnya HAM. 1. Di Lingkungan Keluarga
Selama masa yang singkat itu bangsa Indonesia berhasil Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat
menetapkan berbagai peraturan perundang-undangan yang penting diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
bagi pengembangan demokrasi. Perkembangan yang pesat dalam Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;
sendi-sendi demokrasi antara lain; Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
a. Adanya jaminan kebebasan pers Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
b. Adanya jaminan tata cara penyampaian pendapat dimuka umum Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
(kebebasan mimbar) yang diatur dalam UU. Seperti aksi unjuk rasa,
pawai, mogok kerja dan sebagainya. 2. Di Lingkungan Masyarakat
c. Kebebasan berpolitik dibuka seluas-luasnya Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat
d. Terbukanya kontrol sosial dari masyarkat terhadap pemerintah diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
seperti LSM, perorangan, organisasi/lembaga maupun dari DPR Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
e. Terselenggaranya pemilu yang transparan untuk memilih anggota Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa
legislatif, presiden dan wakil presiden langsung oleh rakyat. diskriminasi;
Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN
Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan
UMUM
warga lain.
a. Pengertian pemilu
Pemilihan umum merupakan suatu cara untuk memilih wakil
3. Di Lingkungan Sekolah
rakyat yang duduk dalam lembaga perwakilan dan sekaligus
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat
perwujudan Negara demokrasi. Jadi pemilu merupakan sarana
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
untuk mewujudkan demokrasi disamping sarana yang lain.
Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
b. Asas pemilu
Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras
Asas pemilu menurut UU No. 12 tahun 2003, tentang pemilu antara
dan agama;
lain;
Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda
1. Jujur, artinya setiap pemilih yang terkait dengan pelaksanaan pemilu
dengan kita;
harus bersikap jujur sesuai aturan permainan.
Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk
2. Adil, artinya setiap pemilih dan parpol mendapat perlakuan yang
menyelesaikan masalah;
sama
Sikap anti kekerasan.
3. Langsung, setiap pemilih dapat langsung memberikan suara tanpa
perwakilan
4. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
4. Umum, artinya pemilihan itu berlaku menyeluruh bagi semua warga
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara
Negara yang memenuhi syarat dan diskriminatif.
dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan
ikhlas;
Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan
menghargai pendapat warganya;
Memiliki kejujuran dan integritas;
Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
Menghargai hak-hak kaum minoritas;
Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk
menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.
------------------------------------------------------------------------------------