Perbandingan Sistem Transportasi
Perbandingan Sistem Transportasi
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat dan karunianya sehingga karya tulis ini dapat selesai dengan
lancar. Makalah ini merupakan hasil telaah pustaka dan diskusi mengenai persamaan
dan perbedaan sistem transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris.
Diharapkan dengan telaah ini dapat diketahui aspek apa saja yang dapat dipelajari dan
diadaptasi oleh negara kita supaya dapat terwujud sistem transportasi yang baik di
Indonesia.
Karya tulis ini dapat selesai dengan lancar berkat bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa;
2. Dosen sekaligus fasilitator dalam Mata Kuliah Perbandingan
Administrasi Negara
3. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada
kami, serta berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan semua.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu kami menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya
penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat untuk semua pihak khususnya
masyarakat Indonesia.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
1
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
BAB I
PENDAHULUAN
2
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
Ketika dunia sedang berusaha disatukan dalam suatu tatanan yang integral
muncul pertanyaan pengaruh apa yang dihasilkan dari adanya globalisasi. Globalisasi
berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, nasionalisme,
komunikasi, sistem transportasi, dan bahkan lingkungan hidup. Sistem transportasi
menjadi hal yang penting dan krusial dalam masyakat yang sudah terglobalisasi.
Dunia yang semakin sempit tersebut menyebabkan manusia dapat lebih mudah untuk
melakukan perjalanan dikarenakan sistem transportasi yang ada menjadi lebih cepat,
mudah, massive, dan murah. Artinya, sistem transportasi menjadi bagian terpenting
dalam kehidupan sehari-hari manusia dan menjadi kebutuhan primer yang dapat
dirasakan langsung oleh masyarakat.
Berdasarkan pemaparan singkat mengenai globalisasi dan pengaruhnya
terhadap kebutuhan manusia akan sistem transportasi, penulis ingin mengetahui dan
mengkaji lebih jauh bagaimana sistem transportasi di Indonesia. Apakah sistem
transportasi Indonesia sudah lebih baik atau sebaliknya, menjadi semakin buruk dan
tidak terkontrol, terlebih apabila melihat fakta konkritnya yang terjadi di lapangan,
sistem transportasi di Indonesia cenderung disoroti sebagai sistem yang dijalankan
dengan kualitas yang dianggap rendah, berstandar keselamatan rendah, dan
kenyamanan yang juga rendah.
Oleh karenanya, permasalahan yang kemudian hendak dikaji dalam makalah
ini adalah bagaimana kualitas dan kemajuan sistem tranportasi di Indonesia,
khususnya pada sistem transportasi massal (Mass Rapid Transportation, MRT) seperti
angkutan kereta commuter dan bus perkotaan. Untuk memperoleh gambaran yang
nyata, makalah ini akan membandingkan sistem transportasi Indonesia dengan sistem
transportasi di negara-negara yang sudah maju seperti Amerika Serikat dan Inggris,
dimana masyarakat di dunia sudah mengakui kemajuan sistem transportasi di Amerika
Serikat dan Inggris. Berangkat dari kenyataan bahwa jumlah penduduk Indonesia
semakin banyak dan meningkat dari tahun ke tahun, tentu saja alangkah baiknya
untuk mencari tahu persamaan dan perbedaan sistem transportasi negara-negara
tersebut, pada segi MRT yang menyangkut aspek kehidupan pertransportasian sehari-
hari.
3
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
Apa saja persamaan dan perbedaan sistem transportasi ketiga negara tersebut
dan apa yang dapat dipelajari serta diaplikasikan di Indonesia dari sistem MRT
di Amerika Serikat dan Inggris ?
Bab I pendahuluan antara lain terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penulisan dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori yang terdiri atas
pengertian transportasi, fungsi dan manfaat transportasi, jenis transportasi, dan
transportasi publik . Bab III isi terdiri atas perbandingan sistem transportasi Indonesia
dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Inggris, serta persamaan dan perbedaan
sistem transportasi ketiga negara tersebut dan hal yang dapat dipelajari serta
diaplikasikan di Indonesia dari sistem MRT di Amerika Serikat dan Inggris . Bab IV
penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran.
4
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
BAB III
PEMBAHASAN
6
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
6.388 kereta, angka yang menakjubkan dan sebanding apabila dilihat dari permintaan
konsumen yang menggunakan alat transportasi tersebut. Selain kereta bawah tanah,
terdapat juga kereta commuter yaitu Long Island Railroad.
3. MTA Buses
Selain dalam bidang perkeretaapian, Metropolitan Transportation Authority
juga mengurusi masalah transportasi darat seperti bus yang dinamakan New York City
Transit Buses yang beroperasi di lima wilayah di New york City seperti Manhanttan,
The Bronx, Brooklyn, Staten Island, dan sebagian Queens dengan jumlah kapasitas
MTA buses sekitar 4.500 bus dan beroperasi mulai pukul lima pagi sampai pukul satu
dini hari. Adanya sistem bus ini dimaksudkan untuk melengkapi jalur rel kereta MTA
lainnya seperti subway, dan Long Island Railroad.
Sistem pembayaran ongkos MTA bus New York sedikit berbeda dengan yang
lain. Disini pembayaran ongkos melalui suatu mesin yang sudah disediakan di halte-
halte dekat tempat menunggu bus. Setiap penumpang yang akan naik dan
menggunakan fasilitas bus tersebut diharuskan untuk memasukkan sejumlah koin
yang telah ditentukan, setelah itu akan keluar bukti pembayaran yang dijadikan syarat
utama untuk dapat menggunakan fasilitas bus tersebut. Apabila terdapat masalah
8
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
dalam penggunaan mesin tersebut dihimbau agar calon penumpang menghubungi atau
melapor kepada petugas bus yang datang.
Biaya yang dibebankan kepada penumpang bus MTA adalah terbatas pada
setiap rute yang ada. Pembebanan biaya tidak tergantung dari berapa jauh jarak yang
ditempuh, untuk sekali perjalanan biaya yang dibebankan sebesar US $ 2,5 dan US $
1,10 untuk para manusia lanjut usia dan penyandang cacat.
Dalam sistem transportasi di negara maju seperti Amerika Serikat sangat
memperhatikan ketepatan waktu dalam melakukan pelayanan. Baik subway, Long
Island Railroad dan MTA bus memiliki jadwal keberangkatan yang telah ditentukan
dan dijalankan dengan konsisten, apabila terdapat penumpang sampai tempat tujuan
tidak sesuai dengan yang terdapat di jadwal, setiap keterlambatan 15 menit,
penumpang dapat menuntut haknya untuk mendapat kembali uangnya sebesar 50%
dan apabila keterlamatan sampai 30 menit, penumpang dapat meminta
pengembaliannya uangnya sebesar 100%.
4. Jetblue Airlines
Selain transportasi daratnya yang baik, New York juga memiliki transportasi
udara yang dikatakan efektif dan dapat memenuhi keinginan pelanggan. Jetblue
airline adalah salah satu low cost airline Amerika yang dipegang oleh Jetblue Airways
Corporation yang merupakan non-union airline. Dengan hal tersebut berarti dalam
pelaksanaan pelayanan transportasinya, Jet Blue Airline tidak memiliki ikatan dengan
pihak lain seperti kerjasama dengan pihak lain. Jet blue airways beroperasi terutama
di Jhon F. Kennedy Airport di New York City. Namun, terdapat bandara lain juga yang
menjadi tujuan dari Jetblue Airways, yaitu Logan Internasional Airport yang terdapat
di Boston, Fort Lauderdale-Holiwood Internasional Airport, Orlanda Internasional
Airport, dan Long Beach Airport.
Jet Blue Airline memiliki slogan happy jetting dengan tujuan agar penumpang
merasa nyaman dan senang menggunakan transportasi tersebut. JetBlue didirikan di
Delaware pada Agustus 1998 oleh David Neeleman. Pada mulanya JetBlue didirikan
dengan nama Newair. Karena beberapa eksekutif JetBlue termasuk Neeleman adalah
mantan karyaean Southwest Airlines maka ketika JetBlue didirikan dimulai dengan
mengikuti pendekatan yang dilaksanakan oleh Southwest Airlines dengan
menawarkan perjalanan murah, tetapi berusaha untuk membedakan dirinya dengan
fasilitas, seperti hiburan dalam penerbangan, TV di setiap kursi dan radio satelit. Hal
9
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
ini kembali lagi pada slogan dari Jet Blue, yaitu ingin mencipatakan kenyamanan
perjalanan bagi para penumpang terutama ketika melakukan perjalanan udara.
Dalam perjalanannya Jet Blue semakin baik dalam melakukan pelayanan
publik dalam bidang transportasi sehingga JetBlue dapat menjadi salah satu saham
maskapai penerbangan yang paling populer dalam sejarah dan saat ini memiliki
sekitar dua miliar dolar dalam kapitalisasi pasar. Karena hal tersebut banyak pihak
yang memuji keberhasilan JetBlue atas kecakapannya dalam melakukan pelayanan
dan dari hasil keuangan yang kuat.
Pada tahun 2004 Jet Blue memulai penerbangan dari Bandara LaGuardia, New
York City dan pada tahun 2005 Jet Blue menambahkan layanannya di Bandar Udara
Internasional Newark Liberty di Newark, New Jersey. Selain itu, Jet Blue
menambahkan layanan di John F. Kennedy yang sekarang menjadi basis utama Jet
Blue dan Logan Airport di Boston. Dengan penambahan yang terus menerus akhirnya
Jet Blue sekarang memegang ketiga bandara terbesar di New York City. Dalam satu
hari Jet Blue airlines dapat melakukan sepuluh penerbangan yang dapat menampung
100-190 penumpang sekali perjalanan. Kiprah Jet Blue tidak sampai disini saja, pada
bulan Oktober 2006 JetBlue mengumumkan mereka akan mulai layanan dari Stewart
Bandar Udara Internasional, di Newburgh, New York dan di Westchester Country
Airport yang lebih sering dikenal dengan White Plains.
(http://en.wikipedia.org/wiki/JetBlue_Airways).
Untuk meningkatkan pelayanannya Jet Blue Airlines terus menerus
menambahkan armadanya, seperti pada tahun 2006 Jetblue melakukan penambahan
36 pesawat untuk memperluas eksistensinya dalam pelayanan transportasi udara. Pada
tahun 2007 Jetblue menjadi maskapai penerbangan domestik nomor satu di Amerika
Serikat yang diberikan oleh ”Conde Nast Traveler” untuk ke-enam kalinya secara
berturut—turut dan pada tahun 2009 JetBlue menduduki peringkat tertinggi dalam
aspek kepuasan pelanggan dikarenakan pelayanan yang baik, tepat waktu, dan biaya
yang murah.
10
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
11
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
2. London Bus
Seperti London Underground, London Bus juga menerapkan sistem PPP,
dimana terjadi kerjasama pengelolaan antara publik dan swasta. Perbedaannya adalah
servis yang diberikan oleh London Bus lebih banyak disediakan oleh swasta. Publik
memiliki tugas sbagai berikut:
Perencanaan rute bus
Menentukan tingkat pelayanan
Pemantauan kualitas layanan
Pengelolaan stasiun bis dan bus berhenti dan layanan dukungan lainnya
Memberikan informasi bagi penumpang dalam bentuk jadwal dan peta di halte bus
dan online, dan online jasa perencanaan rute
Memproduksi selebaran peta, tersedia dari Travel Information Centre,
perpustakaan dll, dan sebagai online download.
Operasi CentreComm London Bus 24hour pusat Komando dan Kontrol berbasis
di Southwark
Kualitas Bus ini sendiri dapat dilihat melalui empat indikator di atas dengan
penjabaran sabagai berikut:
13
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
a. Ketepatan Waktu
London Bus merupakan salah satu alat transportasi di dunia yang terkenal jarang
mengalami keterlambatan. Rute dan jadwal bus ini dapat diakses di halte-halte bus
atau di website yang disediakan oke TfL.
b. Biaya Transportasi Berbanding dengan Pendapatan Per Kapita Inggris
Seperti halnya dengan London Underground, pembayaran pelayanan publik ini
dilakukan dengan uang tunai atau menggunakan kartu Oyster. Untuk dewasa, biaya
yang dibutuhkan adalah 63.80 pound sterling per bulan atau sebesar Rp. 863.000,
sedangkan untuk pelajar berusia 18 tahun ke atas dikenai 44.60 pound sterling
perbulan atau Rp. 603 500. Tiket diberikan secara gratis bagi para penyandang cacat
dan pelajar di bawah 18 tahun. Harga tersebut terjangkau dibanding pendapatan kotor
per kapita kota London yang mencapai 26.192 pound sterling.
c. Kenyamanan dan Keselamatan
Bus yang bertingkat dua ini memiliki fasilitas yang diberikan bisa dikatakan sangat
baik. Selain terdapat fasilitas umum bus, London Bus juga memiliki tempat duduk
khusus untuk para penyandang cacat dan untuk orang yang membawa anjing. Selain
itu London Bus dilengkapi iBus yang dipercanggih dengan GPS yang memungkinkan
para penumpang untuk mengetahui jarak pemberhentian berikutnya.
d. Kepadatan Penggunaan Transportasi
Jaringan bus lokal di London adalah salah satu yang terbesar dan paling komprehensif
di dunia. Lebih dari 6.800 bus dijadwalkan beroperasi pada lebih dari 700 rute yang
berbeda. Selama tahun jaringan ini membawa lebih dari 1,8 milyar perjalanan
penumpang.
14
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
Net
Year Passengers Turnover Profit/Loss Basic
Profit/Loss
Ended Flown (£) Before Tax (£) EPS (p)
(£)
31 March
33,117,000 8,992 (401) (358) (32.6)
2009
31 March
33,161,000 8,753 883 696 59.0
2008
31 March
33,068,000 8,492 611 438 25.5
2007
31 March
32,432,000 8,213 616 464 40.4
2006*
31 March
35,634,000 8,515 620 467 40.4
2006
31 March
35,717,000 7,772 513 392 35.2
2005
31 March
36,103,000 7,560 230 130 12.1
2004
31 March
38,019,000 7,688 135 72 6.7
2003
31 March
40,004,000 8,340 (200) (142) (13.2)
2002
31 March
36,221,000 9,278 150 114 10.5
2001
31 March
36,346,000 8,940 5 (21) (2.0)
2000
31 March
37,090,000 8,915 225 206 19.5
1999
31 March
34,377,000 8,642 580 460 44.7
1998
31 March
33,440,000 8,359 640 553 55.7
1997
31 March
32,272,000 7,760 585 473 49.4
1996
15
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
sedangkan setelah pukul sepuluh pagi terdapat layanan minuman dengan makanan
ringan, pengecualian bagi Skotlandia. Ada perbedaan sedikit dalam penerbangan ke
dan dari Heathrow di malam hari, di mana salad merupakan bagian dari menu setelah
makan malam. Selain itu, British Airways melakukan penerbangan untuk penerbangan
di wilayah Eropa dan Internasional dengan beberapa pilihan kelas. (British Airways :
2010)
British Airways memang jarang mengalami kecelakaan saat perjalanan, namun
pihak British Airways sendiri memiliki tindakan pencegahan dengan terus melakukan
renovasi pada pesawat-pesawatnya serta memperlengkapi pesawat dengan alat-alat
keselamatan pada umumnya. Selain itu, keselamatan yang diberikan oleh maskapai
penerbangan ini ditanggung melalui asuransi yang diberikan untuk setiap penumpang
yang memakai jasa transportasi udara ini. Asuransi tersebut dikenakan pula pada
bagasi penumpang.
16
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
17
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
tersebut di antaanya adalah isu sumber daya manusia (human resources issues), isu
utama (main issues), isu fasilitas (facility issues), isu infrastruktur (infrastructure
issues). (http://www.dephub.go.id/)
Isu sumber daya manusia (human resources issues) yaitu rendahnya
kedisiplinan akan aturan lalu lintas, rendahnya kesadaran akan keselamatan publik,
official competency dalan keselamatan lalu lintas masih belum mencukupi. Isu utama
(main issues) yaitu rendahnya koordinsi antara stekeholders dengan safety handling,
kurangnya dukungan organisasi dan financial, penegakan hukum yang tidak
membawa efek jera dan sistem informasi yang belum mencukupi. Isu fasilitas (facility
issues) yaitu keadilan kendaraan bermotor, ketersediaan safety facility bagi kendaraan,
desain dan teknologi kendaraan, pemeliharaan kendaraan. Isu infrastruktur
(infrastructure issues) yaitu kondisi jalan dan jembatan, jalan kereta api, rambu-rambu
lalu lintas, peralatan penguji kendaraan, jembatan timbang.
How Much is National Loss?
(estimated)
18
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
Air Conditioner (AC) yang menyejukkan. Saat ini ada tiga kategori atau kelas
pelayanan KRL Jabodetabek (commuter), antara lain Commuter ekonomi non-AC,
Commuter Ekonomi AC dan Commuter Ekspres AC.
Sistem pengoperasian Commuter terpadu di wilayah Jabotabek dimulai pada
tahun 2000, saat itu pemerintah Indonesia menerima hibah 72 unit KRL. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 50 unit gerbong bisa langsung digunakan dan dioperasikan sebagai
rangkaian-rangkaian KRL Pakuan yang melayani rute Jakarta – Bogor, PP.
KRL menjadi sarana transportasi pilihan para penglaju karena dinilai lebih
ekonomis dan dapat dijangkau dengan cepat. Pengguna sarana transportasi kereta
commuter sebagian besar adalah dengan maksud sekolah dan bekerja, yang dalam
sepekan melakukan perjalanan antara 5-6 kali. Alasan masyarakat memilih KRL yaitu
lebih murah dan lebih cepat.
Namun keterlambatan kereta masih sering dirasakan oleh masyarakat.
Gangguan utama yang dialami pengguna KRL adalah kepadatan penumpang dengan
kekurangan armada kereta. Kemudian keamanan penumpang dirasakan masih kurang
karena banyak pihak tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan kepadatan KRL.
Busway-Transjakarta
19
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
20
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
menuju Jakarta untuk dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS)
pada tahun 1949.
Garuda Indonesia resmi menjadi Perusahaan Negara pada tahun 1950, yang
kemudian berubah berdasarkan akta No. 8 tanggal 4 Maret 1975 dari Notaris
Soeleman Ardjasasmita, S.H., sebagai realisasi peraturan Pemerintah No. 67 tahun
1971, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (RI) No. 68 tanggal
26 Agustus 1975.
Menurut Akte Pendirian Perusahaan, tujuan Perusahaan adalah melaksanakan
dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah di bidang pembangunan dan
ekonomi nasional pada umumnya, khususnya di bidang jasa pengangkutan udara dan
bidang lainnya yang berkaitan dengan jasa pengangkutan udara serta memupuk
keuntungan bagi perseroan dengan menyelenggarakan angkutan penerbangan.
Garuda Indonesia menjalankan kegiatan usaha di bidang-bidang sebagai
berikut:
1. Pengangkutan udara penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri
2. Pengangkutan udara borongan untuk penumpang dan barang dalam negeri dan
luar negeri
21
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
maskapai negara lain seperti KLM dan Singapore Airlines. Penganugerahan itu
diberikan Bandar Udara Schiphol, Belanda. Ketepatan terkait dengan waktu
kedatangan dan keberangkatan.
Keselamatan dan kenyamanan
Dalam usaha peningkatan aspek keselamatan dan kenyamanan Garuda Indonesia
mendapatkan sertifikasi internasional mengenai keselamatan dan kemanan
internasional dan penurunan tingkat kecelakaan.
1. IOSA Certification
Setelah melalui proses yang cukup panjang, Garuda Indonesia berhasil meraih
IATA Operational Safety Audit (IOSA) Certification yang merupakan
sertifikasi tingkat dunia terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan
yang telah terakreditasi secara internasional. Garuda menjadi maskapai
pertama dan satu-satunya dari Indonesia yang memiliki sertifikasi IOSA ini.
2. Incide Rate (2002-2008)
Kepadatan
Jumlah penumpang domestik yang diangkut oleh seluruh maskapai penerbangan
domestik meningkat hanya 2,4% dari 31,2 juta orang pada tahun 2007 menjadi 31,9
orang pada tahun 2008, sesuai laporan BPS. Laju pertumbuhan trafik penumpang
mengalami tekanan dan pada triwulan ketiga dan keempat mengalami penurunan
masing-masing 9,9% dan 7,9%. Hal ini disebabkan oleh:
1. kenaikan harga tiket setelah diterapkan kebijakan fuel surcharge
23
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
III.2 Perbedaan, Persamaan, dan Hal yang dapat diaplikasikan di Indonesia dari
Sistem Transportasi Amerika Serikat dan Inggris
Tabel 1.1 Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia
Negara
No. Variabel
Amerika Serikat Inggris Indonesia
Belum jadi prioritas
1 Keselamatan Diperhatikan sekali Diperhatikan sekali
utama
24
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
a. kereta :
Sekitar US $ 2,5 +/- 3,3 pound
b. bus :
untuk umum dan dewasa: 2 pound a. Kereta:
pelajar >18 tahun : termurah Rp 2.000
US $ 1,1 untuk
2 Biaya termahal Rp 11.000
manu la dan 1,5 pound b. Bus Perkotaan:
penyandang cacat Rp 3.500
penyandang cacat.
dan pelajar < 18
tahun : gratis
Dari tabel diatas dapat dilihat perbedaan apa saja yang dimiliki oleh negara
Amerika Serikat, Inggris dan Indonesia dalam bidang transportasi. Untuk melihat
25
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
perbedaan apa yang terjadi dari sebuah sistem yang dijalankan, salah satunya dapat
diukur dari kualitas yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Dari tabel diatas dapat
terlihat dengan jelas perbedaan sistem transportasi yang dijalankan oleh Amerika
Serikat, Inggris dan Indonesia dilihat dari kualitas yang dirasakan langsung oleh
masyarakat, seperti kenyamanan, ketepatan waktu, biaya, kapasitas, dan keselamatan.
Dari perbedaan yang ada dapat dilihat bahwa aparatur negara Indonesia dalam
menyediakan pelayanan publik khususnya dalam bidang transpotasi baru memikirkan
kepada kepentingan atau pelaksanaan yang sifatnya hanya pada tahap primer, dimana
aparatur pemerintah atau para birokrat hanya berorientasi supaya penumpang dapat
sampai tepat waktu, ada alat transportasi yang dapat mengangkut para penumpang
sampai ke tujuan tanpa memikirkan keamanan dan kenyamanan para penumpang. Hal
tersebut juga dikarenakan biaya yang dibebankan pemerintah Indonesia tidak
sebanding dengan biaya yang dibebankan oleh pemerintah Amerika Serikat atau
Inggris.
Apabila diambil secara umum, dari segi perkeretaapian, biaya paling murah
yang dikeluarkan penumpang sekitar rentang Rp 2.000 – Rp 11.000, jika
dibandingkan dengan income perkapita Indonesia sekitar US $ 2.000 maka
perbandingannya sekitar 1 : 1636 sedangkan di negara Amerika Serikat dan Inggris,
tarif yang dikenakan untuk transportasi sekitar US $ 2,5. Perbandingan biaya
transportasi dengan angka pendapatan perkapita negara tersebut sekitar 1 : 16.000.
Hal itulah yang menyebabkan mengapa masyarakat di negara maju seperti Amerika
Serikat dan Inggris mendapatkan pelayanan yang lebih baik, dimana pemerintah
melakukan pelayanan sudah berorientasi pada tahap sekunder, yaitu sudah
memikirkan kepada kenyamanan dan keselamatan dari para penumpang bahkan sudah
ada yang akan mencapai pada tahap tersier yaitu sudah memperhitungkan
kemewahan.
Namun tidak serta merta dalam pelaksanaan sistem transportasinya, Amerika
Serikat, Inggris dan Indonesia hanya memiliki perbedaan saja, terdapat juga
persamaan yang dimiliki oleh ketiga negara tersebut. Pertama adalah ketiga negara
tersebut memandang dan sangat merasakan bahwa dengan adanya globalisasi yang
terjadi di dunia diperlukan adanya sistem transportasi yang baik, khususnya cepat.
Karena itu sistem transportasi yang cepat dan massal (Mass Rapid Transportation)
sudah menjadi bagian yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Kesamaan yang lain adalah ketiga negara tersebut sama-sama menggunakan
sistem Public Private Sector, dimana ada kemitraan antara pemerintah dan swasta atau
26
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah. Di Indonesia sendiri sistem ini hanya
dijalankan pada sistem transportasi busway (bus perkotaan) dimana Indonesia
bekerjasama dengan beberapa perusahaan swasta seperti Lorena. Namun hal tersebut
tidak ditemukan pada kereta commuter, dimana perkeretaapian Indonesia dipegang
seutuhnya oleh negara. Public Private Sector juga dijalankan di negara Amerika
serikat dan Inggris. Contohnya adalah di New York, Amerika Serikat, sistem
transportasi memang menjadi otoritas dan kewenangan negara, namun badan legislatif
negara Amerika Serikat memberikan kewenangan tersebut kepada Metropolitan
Transportation Authority untuk mengurusi masalah transportasi dan pemerintah
bertugas untuk membuat kebijakan dan mengawasi supaya jalannya sistem tersebut
dapat berjalan dengan baik.
III.3 Analisis
Dari penguraian diatas mengenai sistem transportasi di Indonesia, Amerika
Serikat dan Inggris dapat terlihat perbedaan ketiga negara tersebut dalam hal
administrasi negaranya. Ketiga negara tersebut menjalankan administrasi negara yang
berbeda satu sama lain. Ketika kita berbicara tentang administrasi negara ada dua hal
yang menjadi fokus utama, yaitu bagaimana membuat kebijakan yang tepat untuk
masyarakat dalam negara tersebut dan bagaimana mengimplementasikan atau hasil
pengimplementasian kebijakan tersebut. Jadi intinya administrasi negara berbicara
masalah politik yaitu bagaimana membuat suatu kebijakan serta berbicara masalah
administrasi yaitu bagaimana mengimplementasikan kebijakan tersebut.
Indonesia, Amerika Serikat dan Inggris memperlihatkan bagaimana ketiga
negara tersebut menjalankan adminitrasi yang berbeda, yaitu dari setiap kebijakan
pertransportasian yang dianut oleh Indonesia, Amerika Serikat dan Inggris. Contohnya
adalah kebijakan mengenai kepemilikan atau kepengurusan transportasi yang menjadi
salah satu bagian terpenting di suatu negara. Indonesia, Amerika Serikat dan Inggris
sama-sama menerapkan sistem Public Private Sector namun yang menjadi perbedaan,
Indonesia tidak menerapkan sistem Public Private Sector pada setiap jenis
transportasi massal yang ada. Kereta commuter tetap dipegang dan dikendalikan
27
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
sepenuhnya oleh negara dikarenakan negara melihat apabila itu diserahkan kepada
swasta akan muncul yang namanya kegagalan pasar karena adanya monopoli oleh
swasta sehingga masyarakat mengalami kerugian yang cukup besar yang akan
berakibat pada ketidaksejahteraan masyarakat di Indonesia.
Bahasan mengenai sistem transportasi Indonesia, Amerika Serikat dan Inggris
dapat dihubungkan dengan mata kuliah Managemen Pelayanan Umum. Menurut
Zeithaml Berry dan Parasuraman dalam melakukan pelayanan publik, kualitas jasa
yang diberikan oleh administrator negara dapat diukur menggunakan metode servqual
yang mengidentifikasikan kualitas jasa dalam lima dimensi, yaitu tangiable,
responsiveness, realibility, assurance, dan emphaty.
Tangiable (tampilan elemen fisik), dimensi ini mencakup tersedianya fasilitas
fisik, peralatan, sumberdaya manusia, materi-materi untuk komunikasi yang
merupakan bukti nyata pelayanan. Reliability (keandalan), dimensi ini mencakup
kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali
tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu
yang telah disepakati. Responsiveness (daya tanggap), dimensi ini mencakup
kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan
kemudian memberikan jasa secara cepat. Assurance (jaminan), dimensi ini mencakup
perilaku karyawan yang mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan
ini berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah
pelanggan dan yang terakhir adalah Emphaty (empati), berarti perusahaan memahami
masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta
memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi
yang nyaman.
Pelayanan publik dalam bidang transportasi di Amerika Serikat dan Inggris
pada dasarnya hampir sama, yaitu sudah memperhatikan kelima dimensi yang ada.
Amerika Serikat sudah sangat memperhatikan dimensi tangiable dari transportasinya,
dalam hal ini Amerika Serikat memperhatikan sekali dan melakukan perawatan
(maintenance) terhadap kendaraan angkutan, stasiun serta halte-halte bus agar
pelanggan dapat merasakan kenyamanan ketika sedang menunggu atau melakukan
perjalanan. Kedua adalah dimensi reability, kedatangan dan keberangkatan bus atau
kereta yang tepat waktu atau keterlambatan maksimal tiga menit dan pengembalian
28
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
uang kepada pelanggan apabila terjadi keterlambatan menjadi salah satu bentuk dari
keandalan yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Responsivessness ditunjukan dengan
sikap dari para petugas angkutan apabila terdapat mesin koin yang rusak dan
pelanggan merasa dirugikan akan hal tersebut. Dikarenakan pelayanannya yang baik
kepada masyarakat sehingga muncullah kepercayaan masyarakat untuk tetep
menggunakan transportasi massal yang telah disediakan, disini muncul akan apa yang
dimanakan dengan assurance. Dimensi yang terakhir adalah emphaty. Empati bukan
hanya bagaimana petugas memberikan pelayanan yang ramah kepada masyarakat
tetapi juga memiliki jam operasi yang nyaman, seperti terdapat jadwal yang tepat dan
angkutan yang sesuai dengan keperluan masyarakat di setiap jam-jam sibuk dalam
penggunaan pelayanan transportasi.
Sedangkan apabila kita melihat sistem transportasi di Indonesia, kelima
dimensi tersebut belum diterapkan seluruhnya dengan benar. Tangiable, angkutan di
Indonesia terutama kereta ekonomi sangat buruk dalam tampilan fisiknya, kurang ada
perawatan yang seimbang dibandingkan dengan jumlah penumpang dan jam
operasinya. Selain itu, tidak semua stasiun memberikan kenyamanan dan fasilitas
yang baik bagi para pelanggan yang sedang menunggu. Dalam dimensi
responsiveness, para petugas yang dtempatkan dilapangan (stasiun) kurang tanggap
dalam memberikan informasi dimana letak kereta yang paling cepat akan sampai ke
stasiun tersebut sehingga menimbulkan kebingungan bagi para penumpang yang
dalam keadaan terdesak. Reability, dalam aspek ini administrator negara telah
membuat kebijakan yang baik, yaitu dengan membuat jadwal yang harus diikuiti oleh
petugas kereta, namun terkadang rasa acuh yang dimiliki oleh petugas menjadi
momok sendiri bagi sistem perkeretaapian di Indonesia. Assurance, hal ini yang
sangat disoroti dari sistem transportasi Indonesia, terutama kereta. Masih banyaknya
tindakan kriminalitas diatas kereta dan di stasiun-stasiun menimbulkan rasa takut dan
khawatir bagi masyarakat yang akan menggunakan transportasi tersebut. Masyarakat
dihinggapi rasa takut dan cemas. Yang terakhir adalah dimensi emphaty, dimana
petugas yang melakukan pelayanan kadang dipengaruhi oleh keadaan dirinya
sehingga apabila keadaaan petugas tersebut sedang kurang baik, petugas akan
memberikan pelayanan yang kurang baik kepada masyarakat dan menimbulkan word
of mouth di masyarakat.
Apabila dilihat dari metode servqual tersebut, terdapat perbedaan bagaimana
administrator negara mengatur pelayanan publik dalam bidang transportasi. Amerika
29
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
Serikat dan Inggris yang sudah memperhatikan kelima dimensi tersebut sedangkan
Indonesia yang belum dapat melaksanakan pelayanan publik berdasarkan kelima
dimensi yang dikemukakan oleh Berry dan Parasuraman.
BAB IV
PENUTUP
IV. 1 Kesimpulan
30
Perbandingan Sistem Transportasi Amerika Serikat, Indonesia, dan Inggris
IV. 2 Saran
Sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar pelayanan
transportasi di Indonesia dapat diubah kearah yang lebih baik. Salah satunya dengan
melakukan reformasi administrasi yang dikemukakan oleh Han Been Lee. Ada dua
alternatif reform yang disarankan oleh Han Been Lee apabila organisasi ingin
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu dengan a new wine in an old
bottle atau an old bottle in a new wine.
A new wine in an old bottle adalah alternatif dimana dalam organisasi, tetap
menggunakan sistem yang lama tapi dengan orang-orang yang berbeda, sedangkan an
old bottle in a new wine adalah alternatif dimana organisasi tetap menggunakan
sumber daya manusia yang sama tapi dengan sistem atau peraturan yang berbeda.
Sebaiknya dalam masalah pertransportasiaan di Indonesia apabila ingin mendapatkan
bentuk pelayanan yang lebih baik diperlukan reform yang menggunakan an old bottle
in a new wine karena apabila semua sistem sudah diperbaiki, peraturan sudah
dijalankan dengan tepat, ketat dan tidak hanya sekedar formalitas, serta adanya sistem
reward and punishment, orang-orang dalam organisasi mau tidak mau harus
mengikuti peraturan ketat yang ada sehingga pelayanan akan jauh lebih baik dan
mengalami suatu perubahan ke arah yang lebih baik.
31