Laporan Terminal Bulupitu PWT
Laporan Terminal Bulupitu PWT
Disusun Oleh :
Kelompok 2 (A1)
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui kualitas air di Terminal Bulupitu Purwokerto
b. Untuk mengetahui kualitas udara di Terminal Bulupitu Purwokerto
c. Untuk mengetahui kualitas tanah dan sampah air di Terminal Bulupitu Purwokerto
d. Untuk mengetahui kualitas makanan dan minuman di Terminal Bulupitu Purwokerto
e. Untuk mengetahui pengendalian vector dan tikus di Terminal Bulupitu Purwokerto
f. Untuk mengetahui kondisi fasilitas dasar di Terminal Bulupitu Purwokerto
g. Untuk mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di Terminal Bulupitu
Purwokerto
h. Untuk memberikan alternative pemecahan masalah di Terminal Bulupitu Purwokerto
B. TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
1. Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan
agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga,
atau binatang lainnya.
3. Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan
yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya
kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas
jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. Tempat umum semacam itu meliputi hotel, terminal
angkutan umum, pasar tradisional atau swalayan pertokoan, bioskop, salon kecantikan atau
tempat pangkas rambut, panti pijat, taman hiburan, gedung pertemuan, pondok pesantren,
tempat ibadah, objek wisata, dan lain-lain (Chandra, 2006).
Sebagai gambaran umum, terminal merupakan sebuah ruang tempat berkumpulnya
berbagai macam angkutan umum. Di dalamnya terdapat informasi dari terminal itu sendiri
maupun dari angkutan umum yang ada dalam terminal tersebut. Terminal adalah tempat
umum terdiri dari pelataran/landasan terbuka dan sejumlah bangunan permanen,semi
permanen di mana terdapat perpaduan kegiatan usaha jasa pelayanan penumpang dan atau
barang dengan kendaraan bus atau angkutan umum.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 41 Tahun 1993, terminal
adalah sarana transportasi untuk keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu simpul
jaringan transportasi. (http://lifeisanugrah.blogspot.co.id /2011/09/mata-kuliah-sanitasi-
tempat-tempat-umum.html, 2011).
Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawasn terminal meliputi:
1. Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara umum maupun personal
hygiene).
2. Alat-alat kebersihan
3. Tempat kegiatan.
C. HASIL KUNJUNGAN
1. Data umum
a. Keadaan Geografis
Terminal Bus Bulupitu Purwokerto Kabupaten Banyumas merupakan
tempat sarana transportasi yang ada di Kabupaten Banyumas, yang berlokasi di
Jalan Swatiyo Kelurahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan, Purwokerto.
Terminal Bus Bulupitu Purwokerto Kabupaten Banyumas beroperasi selama 24
jam. Kabupaten Banyumas memiliki beberapa terminal diantaranya adalah
Terminal Ajibarang dan Terminal Wangon (Tipe B). Batas wilayah Terminal Bus
Bulupitu Purwokerto Kabupaten Banyumas adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Purwokerto Timur
b. Sebelah Timur : Purwokerto Timur
c. Sebelah Barat : Jalan Raya
d. Sebelah Selatan : Purwokerto Selatan
b. Ruang Tunggu
- Bagi para calon penumpang bus, selama menungggu keberangkatan, keberadaan
ruang tunggu yang nyaman dengan berbagai ruang penunjang yang informatif
sangatlah didambakan. Dengan ruang tunggu yang terpadu dengan ruang-ruang
penunjang lainnya tentu menyebabkan para calon penumpang lebih bisa
menikmati suasana terminal dengan nyaman dan beraktivitas dengan lebih efisien.
- Kondisi ruang tunggu Terminal Bulupitu Purwokerto adalah :
1) Ruangan bersih.
2) Tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk.
3) Penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan.
4) Tersedia tempat sampah dan terbuat dari benda yang kedap air.
5) Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mudah dibersihkan.
c. Kualitas Air
- Dari segi kuantitas, penyediaan air di Terminal Bulupitu Purwokerto sudah
memenuhi syarat karena airnya mengalir dengan lancar dan memenuhi untuk
kebetuhan MCK, wudhu, masak-memasak dan keperluan lain. Sumber air
Terminal Bulupitu Purwokerto berasal dari PDAM. Tetapi apabila PDAM yang
digunakan sebagai sumber air terdapat masalah pada persediaannya, maka pihak
terminal menggunakan sumur gali yang ada di Terminal sebagai sumber airnya
hingga air dari PDAM bisa mengalir lancar kembali.
- Kapasitas air dari PDAM memenuhi untuk digunakan keperluan MCK, wudhu,
masak-memasak, dan keperluan lain.
- Air yang mengalir pada kamar mandi dan TPM di terminal mengalir dengan
lancar, meskipun ada sedikit kran air yang mengalirkan air dalam debit yang
kecil.
- Penampungan atau thoren yang ada di Terminal Kelas 1 Bulupitu Purwokerto
dalam kondisi fisik luar yang bagus yaitu dengan keadaan yang tidak retak,tidak
bocor, tertutup, dan tidak memungkinkan untuk perkembangbiakan vector dan
binatang pengganggu.
d. Kualitas Udara
- Pada Terminal Tipe A Bulupitu PurwokertoTerdapat tanaman atau lahan hijau
yang ditanami berbagai macam pohon dan tumbuhan salah satunya pohon
akasia.
- Kaca pada semua jendela dan pintu dalam keadaan utuh. Maksudnya kaca
dalam keadaan utuh yaitu tidak pecah dan tidak retak. Sehingga aman untuk
pengunjung, penumpang, ataupun karyawan. Kaca dan jendela juga dalam
keadaan bersih, tidak kusam dan tidak buram.
- Untuk area perkantoran, ventilasi menggunakan ventilasi mekanis sama seperti
bus bisnis/eksekutif juga menggunakan ventilasi mekanis berupa AC. Tetapi
pada beberapa ruangan menggunakan ventilasi alam dengan ventilasi minimum
10% dari luas lantai. Untuk bis ekonomi atau hanya bis antar kecamatan masih
menggunakan ventilasi alam dengan jendela yang dapat dibuka setiap saat.
- Sirkulasi udara baik dalam perkantora, area terminal dan didalam bus dikatakan
sudah lancar. Karena dalam kantor sudah menggunakan ventilasi mekanis dan
di area terminal merupakan lahan terbuka sehingga udara mengalir dengan
lancar. Oleh karena itu, terminal masih dalam keadaan tidak berbau dan tidak
pengap.
- Kualitas fisik udara seperti kelembapan berdasarkan Menkes No
1405/Menkes/SK/XI/2002 yaitu sekitar 40%-60%, berdasarkan penelitian yang
dilakukan Anugrah Putradana (2015) kelembapan Terminal Bulupitu tidak
memenuhi syarat kesehatan, suhu di Terminal Bulupitu tidak memenuhi
persyaratan yaitu 30˚C. Suhu yang memenuhi persyaratan berdasarkan Menkes
No 1405/Menkes/SK/XI/2002 antara 18˚C-28˚C. Pencahayaan dalam ruangan
sesuai dengan kebutuhan untuk melihat benda sekitar dan membaca.
e. Sanitasi Sampah dan Tanah
Sampah :
- Sampah yang dihasilkan pengunjung pada tiap harinya sekitar 3 – 4 m3 per
harinya. Dikarenakan pengunjung Terminal Bulupitu Purwokerto sekitar 1500
pengunjung tiap harinya. Pengelolaan sampah di Terminal Bulupitu Purwokerto
masih kurang baik karena sampah langsung dibuang ke TPA tanpa melalui
pemilahan terlebih dahuulu. Sampah yang dihasilkan pengunjung tiap harinya
dibuang ke tempat sampah yang ada pada tiap titik di Terminal Bulupitu
Purwokerto, kemudian sebanyak 2x tempat sampah dikosongkan (tanpa
dibersihkan) dan sampah yang ditimbulkan dibawa ke Tempat Pembuangan
Sampah Sementara yang terletak di area selatan Terminal Bulupitu Purwokerto
dengan menggunakan Sulo atau mereka biasa menyebutnya dengan troli.
- Tempat sampah di Terminal Bulupitu Purwokerto sudah terdapat di tiap titik
dengan kira-kira radius 20 meter dengan kondisi tempat sampah yang sudah
terbuat dari bahan kedap air, tidak rusak, bahan tidak mudah berkarat karena
dari plastic,terbuat dari bahan yang kuat sehingga tidak mudah pecah, tetapi
tutup dari tempat sampah banyak yang kotor sehingga apabila dibuka dengan
tangan maka otomatis akan mengotori tangan kita. Di Terminal Bulupitu
Purwokerto belum ada peringatan atau tulisan agar membuang sampah ditempat
sampah atau tidak membuang sampah sembarangan sehingga pengunjung
banyak yang menghiraukan dan akhirnya membuang sampahnya sembarangan.
- Timbulan sampah mengalami peledakan atau meluap apabila musim liburan
atau musim mudik, yang dikarenakan intensitas pengunjung bertambah pada
saat itu dan ditambah dengan kapasitas tempat sampah tidak sebanding dengan
timbulan sampah yang ada. Sampah yang ditimbulkan belum dimanfaatkan
secara maksimal sehingga sampah hanya langsung dibuang dari Tempat
Sampah tiap titik ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara.
- Kemudian dari pihak DLH Kabupaten Banyumas mengambil sampah yang ada
di Tempat Pembuangan Sampah Sementara untuk diangkut ke Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 2x dalam sehari. Pekerja yang bekerja pada
bagian pengelolaan sampah ini bekerja hanya dengan menggunakan sepatu
boots, dan ada yang sebagian menggunakan sarung tangan dan masker.
- Pembaruan perlengkapan pengelolaan sampah dilakukan secara rutin jika
perlengkapan dalam keadaan rusak/cacat. Perlengkapan pengelolaan sampah
jauh dari tempat pengelolaan makanan sehingga pengelolaan makanan jauh dari
pencemaran. Petugas kebersihan tidak mendapatkan pelatihan terlebih dahulu
sehingga dalam pemilahan sampah kurang diperhatikan dan kurangnya
pemanfaatan sampah yang masih bisa berguna.
Tanah :
- Tanah di Terminal Bulupitu Purwokerto tidak berlubang sehingga tidak
menimbulkan jalanan menjadi becek atau rawan longsor. Tanah di terminal ini
juga tidak pernah mengalami pencemaran sebelumnya karena tanah yang
digunakan merupakan tanah bekas area persawahan.
- Tanah atau lahan yang kosong rutin dilakukan perawatan penghijauan sehingga
tidak ada area atau lahan yang kosong
- Karyawan tidak pernah ada yang terjangkit penyakit akibat tanah sehingga
tanah di Terminal Bulupitu Purwokerto dapat dikatakan dalam kondisi baik.
f. Kualitas Makanan dan Minuman di Terminal
- Lokasi tempat pengolahan makanan di Terminal Bulupitu Purwokerto dapat
dikatakan bersih tetapi lokasinya masih dalam area 500 meter dari sumber
pencemar yaitu TPST atau Tempat Pembuangan Sampah Sementara dan
Septictank. Kontruksi bangunannya juga dalam kondisi sangat kuat, aman, dan
bebas dari kecelakaan. Lantai pada TPM sangat baik dengan kondisi kuat atau
utuh, bersih, kedap air, rata atau tidak ada selisih tinggi permukaan, tidak licin
dan mudah dibersihkan sehingga lantai sangat aman apabila digunakan untuk
berjalan atau beraktivitas. Dinding juga dalam keadaan baik karena berwarna
cerah atau terang, permukaan dinding rata halus, dan tidak lembab sehingga
dinding dapat mudah dibersihkan. Atap yang ada bebas dari retakan karena
masih dalam kondisi baik hanya saja tidak ada langit-langit sehingga debu dari
atap dapat langsung jatuh ke lantai.
- Pencahayaannya dikatakan cukup terang di bagian area terminal karena
merupakan lahan terbuka sehingga dapat langsung terkena sinar matahari.
Tetapi pada bagian terminal yang terdapat di lantai dua yaitu pada spot foto.
Karena pada lantai dua Terminal Bulupitu Purwokerto kurang pencahayaan atau
minim pencahayaan sehingga untuk digunakan berfoto kurang bagus apabila
minim pencahayaan.
- Pada TPM terdapat fasilitas berupa kulkas, atau freezer , termos panas, kompor
dan heater yang digunakan untuk keperluan memasak makanan. Ukuran dapur
yang ada pada TPM cukup memadai untuk digunakan aktivitas memasak. Pada
dapur TPM juga dilengkapi dengan tempat cuci tangan/bahan pangan/alat
masak dengan air yang mengalir lancar. Air yang mengalir dalam keadaan yang
bagus yaitu bersih, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Tetapi, pada
tiap TPM tidak mencuci peralatan/bahan pangan dengan cara desinfeksi terlebih
dahulu sehingga tidak ada bak khusus desinfeksi.
- Tempat sampah pada TPM terbuat dari bahan kedap air sehingga apabila ada air
tidak akan rembes kedalam maupun keluar.
- Perilaku penjamah makanan di TPM Terminal Bulupitu Purwokerto mempunyai
perilaku yang baik yaitu selalu mencuci tangan ketika akan menyajikan
makanan dan sesudah menyajikan makanan serta selalu membersihkan dapur
ketika sebelum dan sesudah memasak.
g. Bahan Makanan dan Makanan Jadi di TPM
- Kondisi fisik bahan makanan dalam keadaan baik yaitu dengan karakteristik
berwarna cerah, tidak bau atau masih bau khas bahan tersebut, tidak busuk, dan
bersih sehingga aman untuk diolah sebagai makanan siap saji.
- Makanan jadi dalam bentuk kemasan tidak ada tanda-tanda kerusakan
h. Pengendalian Vektor dan Tikus
- Pengendalian vektor dan tikus di Terminal Bulupitu menggunakan pihak ke 3.
Penampungan air bersih bebas dari jentik karena penampungan memiliki
kondisi fisik yang tertutup. Terdapat alat atau penahan untuk pengendalian
vektor dan binatang pengganggu. Terdapat metode pengendalian secara fisik
dan secara kimia. Kerja bakti dilakukan seminggu sekali dengan membersihkan
tempat-tempat yang menjadi tempat berkembangbiakanya vektor dan tikus.
Pengendalian secara kimia pernah dilakukan fogging di sekitar terminal.
D. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
1. Permasalahan yang ditemukan
a. Kualitas air
- Pada salah satu bak kamar mandi selatan di Terminal Bulupitu Purwokerto
terdapat kran air yang mengalirkan air tetapi kondisi fisik air tersebut tidak
memenuhi syarat. Air tersebut berwarna kuning, tetapi tidak keruh dan tidak ada
kotoran yang mengendap. Bau dari air tersebut seperti bau air yang berkarat.
Perubahan warna pada air dapat disebabkan oleh beberapa factor , antara lain
kandungan organic yang tinggi, tercemar oleh limbah sintesis serta kandungan
mineral-mineral yang tinggi seperti halnya besi didalam air dan dapat
menyebabkan air akan berubah warna menjadi kuning. Sehingga dari segi
kualitas air, air tersebut tidak memenuhi syarat sesuai bakumutu yang ditetapkan.
Pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 disebutkan
bahwa standar air bersih harus jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
berwarna. Sehingga dapat dikatakan bahwa air pada bak kamar mandi tersebut
tidak memenuhi persyaratan.
b. Kualitas Udara
- Karena Terminal merupakan tempat keluar masuknya bis, maka tidak heran
apabila banyak debu atau banyak asap yang berasal dari kendaraan. Sehingga
banyak menyebabkan pencemaran fisik yang terjadi di terminal. Hal tersebut
dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan pengunjung,
karyawan, maupun para sopir yang bekerja.
- Gas emisi dari bus atau kendaraan yang ada banyak yang mengeluarkan gas CO
(karbonmonoksida) karena akibat pembakaran yang tidak sempurna pada mesin.
Tempat Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat pencemar udara yang
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia,
serta lingkungan hidup. Emisi kendaraan yang mencemari udara dan lingkungan
dapat mengganggu kesehatan masyarakat, terutama bagi warga yang tinggal di
kota besar, yang bermukim di daerah industri dan padat lalulintas kendaraan
bermotor. Akibat polusi maka timbul asap dan uap yang berbau dan akan
mempengaruhi pernafasan, penciuman, penglihatan, badan menjadi lemas, IQ
berkurang dan bila dibiarkan terus akan mengakibatkan kematian massal. Akibat
itu tidak hanya berdampak pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan
tumbuhan. Ketika polusi timbul maka gas khususnya hydrocarbon (HC) dan Nox
tertimbung di udara maka akan menahan sinar matahari dan terjadilah reaksi
photochemical dan akan membentuk substansi kimia dan oksigen lain terutama
O3 (ozon) yang merupakan oksidan paling kuat sifatnya mengakibatkan
fenomena smog atau asapkabut.
c. Sanitasi Sampah dan Tanah
- Tempat Pembuangan Sampah Sementara di Terminal Bulupitu Purwokerto
terletak di bagian selatan terminal dan terletak di pinggir jalan keluarnya bus dari
Terminal. Kondisi fisik dari TPST tidak memenuhi syarat dikarenakan kondisinya
masih terbuka, tidak bertutup, dan sangat mudah menjadi sarang vector dan
binatang pengganggu lainnya. Ketika hujan pun pasti akan banyak air tergenang
didalam TPST karena tidak bertutup dan menyebabkan bau yang tidak sedap.
TPST tersebut juga tidak memliki sekat untuk pemilahan sampah organic dan an
organic
- Tempat sampah yang terpisah organic dan non-organik jarang ditemukan di
terminal Bulupitu. Sehingga pengunjung dan karyawan membuang sampah pada
satu tong besar yang tercampur antara sampah organic dan anorganik. Meskipun
kami juga menemukan ada satu-dua tempat sampah yang sudah bertuliskan
organic dan anorganik di bagian luarnya.
- Tempat sampah yang bertutup, kondisinya kotor dibagian atasnya. Sehingga
apabila kita akan membuang sampah, justru tangan kita malah ikut kotor karna
tutup dari tempat sampah tesebut. Sehingga, lebih baik jika tempat sampah
menggunakan pijakan kaki yang otomatis dapat membuka tutup tempat
sampahnya sehingga tidak perlu membuka dengan tangan.
d. Kualitas Makanan dan Minuman
- Lokasi : Jarak warung makan yang ada di Terminal Bulupitu terletak dekat
dengan tempat parkiran bis yang ada didepan warung makan persis. Jarak
parkiran dengan warung makan tidak ada 10m. Sehingga dikhawatirkan gas
buangan/emisi kendaraan, debu, dll dapat mencemari makanan yang disajikan dan
dikhawatirkan dapat menyebabkan masalah kesehatan
- Konstruksi Bangunan : Dari konstruksi bangunannya, banyak ditemukan barang-
barang bekas yang tak terpakai disudut-sudut terminal yang membuat
pemandangan tidak indah karena barang-barang tersebut sudah kotor dan berdebu.
Seharusnya pihak terminal lebih memperhatikan masalah sepele seperti ini yang
dapat mengurangi keindahan dari terminal itu sendiri.
- Langit-langit : Terminal Bulupitu Purwokerto tidak terdapat langit-langit atau
plafon untung melindungi rangka baja sehingga menyebabkan debu dari genting
mudah turun ke lantai. Rangka dari atap terminal sendiri terbuat dari baja, dan
keadaannya sangat kotor dan banyak terlihat sarang laba-laba diatasnya. Hal
tersebut membuat bagian atap terminal terlihat jelas dan terlihat jelas kotornya.
- Atap : Dengan tidak adanya langit-langit pada atap terminal, hal tersebut
menjadikan atap dapat menjadi sarang tikus dan serangga karena atapnya kotor.
- Pintu : Pintu yang digunakan pada tempat pengolahan makanan tidak
menggunakan pintu yang dapat ditutup sendiri, dan pintu yang menghubungkan
dapur dengan luar dapur tidak membuka ke arah luar melainkan membuka ke
dalam area dapur. Pintu tersebut juga tidak dipasang semacam gordyn penahan
lalat agar tidak masuk dan bau-bauan.
- Dapur : Fasilitas dapur tidak dilengkapi dengan cerobong asap yang menyalurkan
asap hasil proses memasak keluar dari ruangan dapur, sehingga asap yang
dihasilkan proses pembakaran keluar menuju ruangan di depan dapur.
- Dapur : Tempat sampah yang digunakan oleh pemilik TPM tidak tertutup
sehingga dapat menyebabkan lalat hinggap kedalam tempat sampah serta dapat
menimbulkan bau, dan mengurangi estetika keindahan dalam ruangan karena
sampah yang dihaislkan dapat terlihat jelas karena tidak terdapat tutupnya.
- Ruang Makan : Ruang makan tidak dilengkapi dengan wastafel untuk cuci tangan
sehingga apabila konsumen ingin cuci tangan, maka harus cuci tangan di kran air
tempat cuci piring yang ada di dapur tiap TPM.
- Gudang Bahan Makanan : Rak yang ada pada TPM tidak digunakan sebagaimana
mestinya. Jadi, bahan makanan yang ditaruh di rak tersebut tidak ditempatkan
sesuai ketentuan.
e. Proses Pengolahan
- Penjamah makanan tidak memakai tutup rambut ketika memasak, sehingga
ditakutkan rambut penjamah akan rontok dan masuk dalam makanan yang diolah
yang akan menyebabkan pencemaran fisik pada makanan.
- Penjamah makanan tidak menggunakan sarung tangan plastic sekali pakai untuk
melidungi kontak langsung tangan penjamah dengan makanan yang diolah.
Sehingga ditakutkan ada cemaran yang berasal dari tangan penjamah yang akan
mencemari makanan yang akan dilah atau makanan yang sudah diolah apabila
tangan penjamah kontak langsung dengan makanan tanpa menggunakan sarung
tangan.
f. Pengendalian Vektor dan Tikus
- Ventilasi yang ada pada Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto menggunakan
ventilasi gabuangan, yang mana merupakan gabungan antara ventilasi alam dan
ventilasi mekanis. Untuk ventilasi mekanis yang ruangan menggunakan kipas
angin, lubang ventilasi tidak tertutup kawat kasa sehingga tikus atau vector
lainnya dapat masuk melalui lubang tersebut dan menjadi sarana yang berpotensi
menjadi keberadaan vector.
- Keberadaan vector dan binatang pengganggu pasti ada karena Terminal Bulupitu
sendiri merupakan lahan yang terbuka sehingga tidak mungkin apabila di
Terminal tidak terdapat binatang pengganggu atau vektornya. Sehingga di
Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto tidak bebas tikus, nyamuk, kecoa dan lalat
karena banyak tempat yang dapat digunakan untuk perindukannya.
- Tidak dilakukan pengendalian vector dan binatang pengganggu seperti
pemasangan perangkap, pemasangan kawat kasa, atau metode pengendalian yang
lain
g. Tambahan
Saluran limbah yang rusak
- Terdapat saluran atau pipa air limbah yang bocor atau rusak, sehingga terlihat
tinja yang tergenang di selokan dekat pos pemantauan kendaraan keluar di Pintu
Selatan Terminal Bulupitu Purwokerto. Limbah yang terbuang tersebut
menimbulkan sedikit bau yang tidak sedap, dan tentunya dari segi estetika
lingkungan yang tidak baik dan tidak sehat.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan form inspeksi sanitasi terminal, Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto
mendapat nilai = 673, yang artinya sudah memenuhi persyaratan dan masuk dalam
kategori Baik. Terminal Tipe A Bulupitu bisa mencapai nilai maksimum = 1010 ,
apabila melengkapi komponen sarana dan prasarana yang kurang/belum memenuhi
syarat dan mengganti sarana dan prasarana yang mulai rusak, serta memperhatikan
aspek kesehatan lingkungan atau sanitasi yang ada pada Terminal Tipe A Bulupitu
Purwokerto.
2. Saran
a. Pihak UPT Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto harus memperhatikan sarana
dan prasarana yang sudah mulai tidak layak digunakan.
b. Pihak UPT Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto harus memperhatikan aspek
kesehatan lingkungan atau sanitasi yang ada pada Terminal Tipe A Bulupitu
Purwokerto
c. Pihak UPT Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto harus memberikan pelayanan
penyuluhan untuk menjaga hygiene penjamah makanan pada TPM yang ada di
Terminal, sehingga penjamah makanan dapat mendapatkan ilmu yang penting
mengenai hygiene dan sanitasi makanan
d. Pihak UPT Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto harus melakukan pengecekan
rutin air bersih karena ada beberapa kamar mandi yang airnya tidak memenuhi
syarat karena berwarna dan berbau
e. Pihak UPT Terminal Tipe A Bulupitu Purwokerto harus rajin membersihkan atap
yang kotor agar tidak menjadi sarang tikus atau vector lainnya.
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
A. Data Umum
Nama Lokasi : Terminal Bulupitu Purwokerto
Alamat/No. Telepon : Jl.Swatio Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan,
Banyumas
Nama Pimpinan/Penanggung Jawab :.Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Bulupitu
Purwokerto (Bapak Edi Suharto S.H.)
Jumlah Karyawan : 111 orang
No. Izin Bangunan : Tidak Ada
Nama Pemeriksa : Fadhilah Rahma Y, Dian Putri U, Annisa Mutia, Riska
M.S
Tanggal Pengambilan Data :. Rabu, 31 Oktober 2018
B. Data Khusus
NO. VARIABEL KOMPONEN PENILAIAN BOBOT NILAI SKOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
KUALITAS AIR
1. Kualitas fisik air bersih
a. Jernih 3
(SGL/SPT/PP/KU/PAH)
b. Tidak berbau 4 3
c. Tidak berwarna 2
d. Tidak berasa 2
2. Kuantitas air bersih a. Kapasitas air memenuhi
3
(SGL/SPT/PP/KU/PAH) untuk keperluan MCK
b. Kapasitas air memenuhi 3
2
untuk keperluan wudhu
c. Kapasitas air memenuhi 1
untuk keperluan masak-
memasak
d. Kapasitas air memenuhi
2
untuk keperluan lain-lain
e. Air mengalir dengan lancar 2
3. Penampungan a. Tidak bocor / retak 2
b. Tertutup 4
c. Tidak memungkinkan untuk
3
perkembangbiakan vektor 4
dan binatang pengganggu.
KUALITAS UDARA
1. Lingkungan luar a. Bersih 2
b. Terhindar dari sumber
2
pencemaran kimia
c. Terhindar dari sumber
2
pencemaran fisik
2
d. Terhindar dari sumber
2
pencemaran biologi
e. Terdapat tanaman atau
penghijauan di sekitar 2
lingkungan
2. Jenis kaca pada jendela & a. Kaca pada semua
Pintu jendela/pintu dalam keadaan 5
utuh 2
b. Kaca pintu /jendela tidak
5
kotor /buram/kusam
3. Ventilasi (pilih salah satu)
3.1 Ventilasi gabungan a. Ventilasi alam, lubang
ventilasi minimum10% dari 2 5
luas lantai
b. Ventilasi mekanis (fan, AC,
5
Exhauster)
3.2 Ventilasi alam a. Lubang ventilasi minimum
2 10
10% dari luas lantai
3.3 Ventilasi mekanis a. Fan, AC, exhauster 2 10
4. Kualitas fisik udara a. Sirkulasi udara lancar 2
b. Tidak berbau dan tidak
2
pengap
c. Kadar debu total maksimal
dalam transportasi,
1
pariwisata dan matra 0,15
mg/m3
d. Suhu transportasi, pariwisata
dan matra berkisar antara 18- 2
3
28˚C
e. Kelembaban transportasi,
pariwisata dan matra 40 – 60 1
%
f. Pencahayaan dalam ruangan
sesuai kebutuhan untuk
2
melihat benda sekitar dan
membaca
5. Kualitas kimia udara a. Kosentrasi maksimal gas
2
amonia (NH3) 17 mg/m3
b. Kosentrasi maksimal gas
2
asam sulfida (H2S) 1 mg/m3
2
c. Kosentrasi maksimal gas
karbon monoksida (CO) 29 2
mg/m3
d. Kosentrasi maksimal gas 2
nitrogen dioksida (NO2) 5,60
mg/m3
e. Kosentrasi maksimal gas
sulfur dioksida (SO2) 5,2 2
mg/m3
6. Kualitas biologi udara a. Angka kuman udara <700
2 10
CFU
SANITASI SAMPAH DAN TANAH
1. Kuantitas Tempat Sampah a. Tersedia tempat sampah (min
1 buah tempat sampah untuk 3 10
tiap radius 20 m)
2. Kualitas Tempat sampah atau a. Tempat sampah terbuat dari
2
kondisi Tempat sampah bahan kedap air
b. Tempat sampah tidak mudah
1
berkarat
c. Tempat sampah terbuat dari
1
bahan yang kuat
d. Tempat sampah mudah
1
dibersihkan 3
e. Mempunyai tutup yang
mudah dibuka tanpa 1
mengotori tangan
f. Tidak menjadi tempat
2
perindukan vektor
g. Terpisah antara organik dan
2
anorganik
3. Fasilitas Lainnya / Penunjang a. Terdapat peringatan untuk
Pembuangan Sampah membuang sampah di tempat 3 10
sampah
4. Penyehatan Tanah a. Tanah tidak becek 3 3
b. Tanah tidak rawan longsor 4
c. Kondisi tanah tidak
3
berlubang
KUALITAS MAKANAN DAN MINUMAN
TEMPAT PENGOLAHAN
1. Lokasi a. Bersih 5
b. Letaknya jauh dari sumber
pencemar (minimal 500 2 5
meter)
2. Kontruksi bangunan a. Kontruksi bangunan aman 2
b. Kontruksi bangunan kuat 3
c. Kontruksi bangunan terhindar
3
dari kecelakaan 3
d. Bersih, tidak kumuh, dan
bebas dari barang barang 2
bekas
4. Lantai a. Kuat/utuh 2
b. Bersih 1
c. Kedap air 2
3
d. Rata 1
e. Tidak licin 2
f. Mudah dibersihkan 2
5. Dinding a. Mudah dibersihkan 3
b. Berwarna terang 2
c. Tidak lembab 3 3
d. Permukaan dinding rata dan
2
halus
5. Atap a. Atap bersih dan mudah
3 3
dibersihkan
b. Tidak bocor 4
c. Atap bebas dari retakan dan
tidak menjadi sarang 3
serangga/tikus
6. Pintu a. Kuat 3
b. Terdapat pintu yang dapat
1
ditutup sendiri
3
c. Pintu dapur yang
berhubungan keluar, 2
membuka kearah luar
d. Membuka kedua arah dan
dipasang alat penahan lalat 1
dan bau-bauan.
e. Dapat mencegah masuknya
3
serangga dan tikus
7. Pencahayaan a. Intensitas cahaya cukup
(minimal 10 foot candle pada 2 10
titik 90 cm dari lantai)
8. Dapur a. Ada fasilitas penyimpanan
1
makanan (kulkas, freezer)
b. Tersedia fasilitas
penyimpanan makanan panas
1
(thermos panas, kompor
panas, heater)
3
c. Ukuran dapur cukup
1
memadai
d. Ada cerobong asap 1
e. Terpasang tulisan pesan-
pesan hygiene bagi 1
penjamah/karyawan
f. Ada tempat cuci
tangan/bahan pangan/ alat 1
masak
g. Air bersih yang cukup (tidak
berasa, tidak berwarna, dan 1
tidak berbau)
h. Tempat sampah yang kedap
1
air
i. Tempat sampah tertutup 1
j. Pembuangan air limbah
1
mengalir lancar
9. Ruang makan a. Perlengkapan ruang makan
3
bersih
b. Pintu masuk membuka kearah
2
keluar
c. Tersedia fasilitas cuci tangan 3
dan jumlahnya cukup untuk 3
pengunjung dan karyawan
d. Tersedia sabun / detergent
2
dan alat pengering / lap
10. Gudang bahan makanan a. Tidak terdapat bahan lain
2
selain bahan makanan
b. Tersedia rak-rak penempatan
bahan makanan sesuai dengan 3 3
ketentuan
c. Kapasitas gudang cukup
2
memadai
d. Rapat serangga dan tikus 3
BAHAN MAKANAN DAN
MAKANAN JADI
1. Bahan makanan a. Kondisi fisik bahan makanan
dalam keadaan baik (warna
3 10
cerah, bau tidak busuk,
bersih)
2. Makanan jadi a. Kondisi fisik makanan jadi
3
dalam keadaan baik.
b. Angka kuman makanan jadi 3
memenuhi persyaratan yang 2
ditentukan
c. Bahan kimia makanan jadi
memenuhi persyaratan yang 3
ditentukan
d. Makanan jadi kemasan tidak
2
ada tanda tanda kerusakan
PROSES PENGOLAHAN
1. Tenaga pengolah a. Menggunakan celemek 2
b. Menggunakan tutup rambut 3
c. Menggunakan sarung tangan
plastik sekali pakai atau alat
masak lain untuk melindungi 3 3
kontak langsung dengan
pangan
d. Tidak merokok dan makan
2
selama mengolah pangan
2. Peralatan a. Peralatan masak dan perlatan
makan harus terbuat dari 3
bahan tara pangan
2
b. Peralatan tidak mengeluarkan
bahan berbahaya dan logam 3
berat beracun
c. Keadaan peralatan harus
utuh, tidak cacat, tidak retak 4
dan mudah dibersihkan
TEMPAT
PENYIMPANAN BAHAN
MAKANAN DAN
MAKANAN JADI
1. Penyimpanan bahan a. Suhu dan kelembaban
makanan penyimpanan sesuai dengan 2
persyaratan jenis makanan.
b. Ketebalan penyimpanan
sesuai dengan persyaratan 2
jenis makanan.
c. Penempatannya terpisah 3
2
dengan makanan jadi.
d. Tempatnya bersih dan
2
terpelihara.
e. Disimpan dalam aturan
sejenis dan disusun dalam 2
rak-rak.
2. Penyimpanan makanan jadi a. Suhu dan waktu
penyimpanan dengan
3 5
persyaratan jenis makanan
jadi
b. Cara penyimpanan tertutup. 5
CARA PENYAJIAN
MAKANAN
1q1. Suhu a. Suhu makanan agar tetap
panas yaitu pada 600C atau 3 10
tetap dingin pada 40C.
2. Pewadahan a. Pewadahan dan penjamah
makanan jadi menggunakan 3 5
alat yang bersih
b. Wadah yang digunakan tidak
dalam keadaan yang cacat 5
secara fisik
3. Penyajian a. Cara membawa dan
menyajikan makanan dengan 3
tertutup
b. Penyajian makanan harus
3 3
pada tempat yang bersih
c. Pengangkutan tidak
tercampur dengan bahan lain 4
(B3, pupuk, obat, dll)
PENGENDALIAN VEKTOR DAN TIKUS
1. Sarana yang berpotensi a. Penampungan air bersih bebas
4
keberadaan vektor dari jentik
b. Lubang ventilasi tertutup
3
kawat kasa
c. Penampungan sampah tidak 3
memungkinkan sebagai
tempat 3
berkembangbiaknya vektor
dan binatang pengganggu
2. Keberadaan vektor dan
a. Bebas tikus 3
binatang pengganggu
b. Bebas nyamuk 3 2
c. Bebas kecoa 3
d. Bebas lalat 2
3. Upaya pengendalian vektor a. Terdapat alat atau bahan 3 4
dan binatang pengganggu untuk pengendalian vektor
dan binatang
pengganggu
b. Pemasangan perangkap tikus 4
c. Pemasangan kawat kasa 2
4. Metode engendalian vektor a. Fisik : Peralatan atau
dan binatang pengganggu perangkap pengendalian
vektor dan binatang
3 4
pengganggu tidak terbuat dari
bahan yang membahayakan
manusia.
b. Biologik : Predator pemakan
jentik (ikan, dan lain-lain).
Bakteri, virus, fungi, 3
manipulasi gen (penggunaan
jantan mandul, dll)
d. Kimia : Insektisida yang
dipakai memiliki toksisitas
3
rendah terhadap manusia dan
tidak bersifat persistent.
JUMLAH 100
A. Data Umum
Nama Lokasi : Terminal Bulupitu Purwokerto
Alamat/No. Telepon : Jl.Swatio Kelurahan Teluk, Purwokerto Selatan,
Banyumas
Nama Pimpinan/Penanggung Jawab : Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Bulupitu
Purwokerto (Bapak Edi Suharto S.H.)
Jumlah Karyawan : 111 orang
No. Izin Bangunan : Tidak ada
Nama Pemeriksa : Fadhilah Rahma Y, Dian Putri U, Annisa Mutia, Riska
M.S
Tanggal Pengambilan Data : Rabu, 31 Oktober 2018
B. Data Khusus
KUALITAS AIR
1. Apakah pernah dilakukan pemeriksaan air bersih?
Iya, pernah
2. Apakah pernah ada keluhan tentang air bersih seperti berbau, keruh dan berasa?
Iya, pernah. Ada satu kran di kamar mandi selatan yang mengalirkan air berwarna
kuning, keruh, dan berbau.
3. Apakah air yang digunakan menggunakan sumber air mengalir atau berasal dari bak
penampungan?
Air berasal dari penampungan air yang ada di Terminal
4. Apakah penampungan air dibersihkan secara berkala minimum 1 kali dalam seminggu
Tidak, karena kurangnya personil untuk membersihkan penampungan air
5. Sumber air bersih yang digunakan :
Sumber air yang digunakan kebanyakan berasal dari PAM , tetapi apabila ada
kendala di PAM maka menggunakan sumur gali yang ada di Terminal untuk
tambahan air
KUALITAS UDARA
1. Apakah ventilasi dibersihkan secara teratur?
Tidak, karena masih terdapat banyak debu di ventilasi
2. Apakah dilakukan pemeriksaan angka kuman udara secara berkala?
Tidak pernah
3. Apakah pernah dilakukan pengukuran parameter fisik seperti suhu ruangan, pecahayaan
ruangan, dan kelembapan ruangan?
Pernah, tetapi dari mahasiswa yang mengambil penelitian saja.
4. Apakah pemantauan pencemaran udara menggunakan indeks pencemar udara (ISPU)?
Belum ada
5. Apakah dilakukan upaya pengendalian dan penyehatan udara baik secara teknis dan non
teknis?
Belum pernah dilakukan
6. Apakah dilakukan kebersihan dan perawatan AC dalam jangka waktu 3 bulan sekali?
Iya dilakukan pembersihan oleh pihak ke-tiga
7. Apakah penangkap debu dibersihkan secara berkala?
Iya
8. Apakah ruangan dibersihkan dengan kain pel basah atau alat penyedot debu?
Iya, tetapi tidak rutin dilakukan untuk yang penyedot debu