Anda di halaman 1dari 15

INTERVENSI DAN RASIONAL

NO Tujuan (NOC)
Konsep Keperawatan Intervensi (NIC) Rasional
dan Kriteria Hasil
1. Retensi Urin (00023) Observasi 1. Melihat keseimbangan
Domain 3. Eiminasi dan 1. Monitor intake dan output antara pemasukan dan
Pertukaran 2. Monitor membrane mukosa, pengeluaran
Kelas 1. Fungsi Urinarius turgor kulit, dan respon haus 2. Memantau terjadinya
3. Monitor derajat distensi resiko kekurangan volume
Definisi: kandung kemih dengan cairan akibat drainase
Pengosongan kandung kemih palpasi dan perkusi cepat kadung kemih yang
tidak tuntas Mandiri: terlalu distensi secara
4. Dorong masukan cairan kronis. Dan terjadi
Batasan karakteristik sampai 3000 ml sehari, ketidakseimbangan
1. Berkemih sedikit dalam toleransi jantung, bila elektrolit (disfungsi ginjal)
2. Distensi kandung kemih diindikasikan 3. Distensi kandung kemih
3. Sensasi kandung kemih 5. Anjurkan pasien/keluarga dapat dirasakan diarea
penuh untuk mencatat urin output, suprapubik
4. Tidak ada haluaran urin sesuai kebutuhan 4. Penungkatan aliran cairan
6. Berikan rendam duduk mempertahankan perfusi
Faktor yang berhubungan sesuai indikasi ginjal dan membersihkan
1. Tekanan ureter tinggi 7. Dorong pasien untuk ginjal dan kandung kemih
berkemih tiap 2-4 jam dan dari pertumbuhan bakteri
bila tiba-tiba dirasakan 5. Retensi urin
8. Kateterisasi untuk residu meningkatkan tekanan
urine dan biarkan kateter tak dalam saluran perkemihan
menetap sesuai indikasi atas, yang dapat
9. Pertahankan kebersihan mempengaruhi fungsi
tangan yang baik sebelum, ginja, adanya deficit aliran
selama, dan setelah insersi darah ke ginjal
atau saat memanipulasi mengganggu
kateter kemampuannya untuk
10. Amankan kateter pada kulit memfilter dan
dengan plester yang sesuai menkonsentrasi subtansi
11. Tempatkan kantung 6. Meningkatkan relaksasi
drainase di bawah otot, penurunan edema,
permukaan kandung kemih dan dapat meningkatkan
12. Plester selang drainase pada upaya berkemih
paha dan kateter pada 7. Peningkatan aliran cairan
abdomen (bila traksi tidak mempertahankan perfusi
diperlukan ginjal dan membersihkan
13. Bersihakan daerah sekitar ginjal dan kandung kemih
kulit secara bekala dari pertumbuhan bakteri
14. Ganti alat drainase urin 8. Menghilangkan/mencegah
secara berkala, seperti yang retensi urine dan
diindikasikan dan mengesampingkan adanya
perprotokol lembaga struktur uretral. Catatan:
15. Posisikan pasien dan system Dekompresi kandung
drainase urin untuk kemih harus dilakukan
meningkatkan drainase urin dengan menambah 200 ml
( yaitu, memastikan kantung untuk mencegah
drainase berada di bawah hematuria (rupture
permukaan kandung kemih) pembuluh darah pada
16. Kosongkan alat drainase mukosa kandung kemih
secara berkala dengan yang terlalu distensi) dan
interval tertentu pingsan (stimulasi
17. Cabut kantung pada kaki di otonomik berlebihan)
malam hari dan hubungkan kateter oude diperlukan
ke kantung drainase di sisi karena ujung lengkung
tempat tidur memudahkan pasase
HE: melalui uretra prostat
18. Ajarkan pasien untuk 9. Agar kuman, bakteri
membersihkan selang maupun virus yang
kateter di waktu yang tepat terdapat di tangan tidak
Kolaborasi: terkontaminasi dengan
19. Berikan agen farmakologis selang drainase/ selang
untuk meningkatkan kateter
pengeluaran urin misalnya 10. K
Fenoksibenzamin 11. G
(Dibenzyline) 12. Mencegah penarikan
20. Koaborasikan dengan kandung kemih dan erosi
tenaga medis lain untuk pertemuan penis-skrotal
memberikan Supositoria 13. Agar tidak menjadi tempat
Rektal (B & O) penumpukan bakteri/virus
21. Siapkan/bantu untuk yang dapat beresiko
drainase urin dengan menginfeksi selang
Sistostomi drainase
22. Melakukan tindakan bedah 14. Untuk mencegah
beku terjadinya infeksi
23. Kolaborasikan dengan ahli 15. K
medis dalam melakukan 16. K
Hipertermia transurethral 17. J
24. Kolaborasikan dalam 18. Menurunkan risisko
prosedur balon infeksi
uretroplasti/dilatai 19. Diberikan untuk membuat
transuretal prostat berkemih lebih mudah
dengan merelaksasikan
otot polos prostat dan
menurunkan tahanan
terhadap aliran urin.
Digunakan dengan
kewaspadaan karena
mengecilkan kelenjar dan
mempunyai efek samping
tak enak seperti pusing
dan kelelahan
20. Supositoria diabsorbsi
dengan mudah melalui
mukosa kedalam jaringan
kandung kemih untuk
menghasilkan relaksasi
otot/menghilangkan
spasme
21. Diindikasikan untuk
mengalirkan selama
episode akut dengan
azotemia atau bila bedah
dikontraindikasikan
karena status kesehatan
pasien
22. Pembekuan kapsul prostat
menyebabkan
pengelupasan jaringan
prostat menghiangkan
obstruksi. Prosedur ini
tidak seefektif TURP dan
dilakukan secara
individual yang
dipertimbangkan beresiko
anastesi buruk
23. Pemanasan bagian sentral
prostat dengn memasukan
elemen pemanas melalui
uretra membuat
pengecilan prostat.
Tindakan dilakukan 1-2
kali/minggu untuk
beberapa minggu untuk
meningkatkan hasilyang
diinginkan
24. Inflasi balon ujung kateter
dalam area terobstruksi
mengubah letak jaringan
prostat, sehingga
memperbaiki aliran urin
2. Gangguan Eliminasi Urin Observasi: 25.
1. Monitor dan pertahankan
kecepatan aliran saat
melakukan irigasi kandung
kemih
2. Kaji kemampuan urgensi
berkemih pasien
1.
Mandiri
2. Siapkan peralatan irigasi
yang steril dan jaga secara
streril sesuai protocol
3. Catat jumlah cairan yang
digunakan, karakteristik
cairan, jumlah cairan yang
keluar, dan respon pasien
sesuai dengan prosedur
tetap yang ada.
Latihan otot pelvis
Observasi:
Mandiri:
3. Instruksikan pasien untuk
tidak mengkontraksikan
perut, pangkal paha, dan
pinggul; menahan nafas,
atau mengejan selama
latihan
4. Instruksikan pasien untuk
melakukan latihan
pengencangan otot, dengan
melaakukan 300 kontraksi
setiap hari, menahan
kontraksi selama 10 detik,
dan relaksasi selama 10
menit diantara sesi
kontraksi, sesuai dengan
protocol

3. Nyeri Akut (00132) Observasi: 1. Membantu informasi


Domain 12. Kenyamanan 1. Lakukan pengkajian nyeri untuk membantu dalam
Kelas 1. Kenyamanan Fisik komprehensif yang meliputi menentukan
lokasi, karakteristik, pilihan/keefektifan
onset/durasi, frekuensi, intervensi
Definisi: pengalaman sensori kulitas, intensitas (skala 0- 2. Untuk mengetahui
dan emosional tidak 10), atau beratnya nyeri dan keefektifan tidur klien
menyenangkan yang muncul faktor pencetus setiap harinya, dan
akibat kerusakan jaringan 2. Monitor pola tidur pasien meminimalakan masalah
actual atau potensial atau yang dan catat kondisi fisik yang terjadi yang dapat
igambarkan sebagai kerusakan (misalnya, apnea tidur, mengganggu pola tidur
sumbatan jalan nafas, klien
(internasional association or
nyeri/ketidaknyamanan, dan 3. Nyeri yang dirasakan
the study o the pain); awitan frekuensi buang air kecil) klien terjadi akibat adanya
yang tiba-tiba atau lambat dari dan/atau psikologis obstruksi. Sehingga nyeri
intensitas ringan hingga berat (misalnya, etakutan atau ini juga dapat
dengan akhir yang dapat kecemasan) keadaan yang menyebabkan pola tidur
diantisipasi atau diprediksi menganggu tidur yang tidak teratur
Mandiri: 4. Agar klien memhami apa
3. Tentukan akibat dari yang menyebabkan klien
Batasan karakteristik: pengalaman nyeri tehadap sering merasa nyeri dan
1. Ekspresi wajah nyeri kualitas hidup pasien dapat menghindari
(mis.,mata kurang (mialnya, tidur, nafsu aktivitas yang dapat
bercahaya, tampak kacau, makan, pengertian, meningkatkan nyeri
geraka mata berpencar perasaan, hubungan 5. Istirahat yang cukup dapat
atatu tetap pada satu focus, performa kerja dan meringankan nyeri yang
meringis) tanggung jawab peran) dirasakan klien. Dibantu
2. Focus pada diri sendiri 4. Berikan informasi mengenai dengan teknik relaksasi
3. Perilaku distraksi nyeri, seperti penyebab agar klien dapat merasa
4. Mengekspresikan perilaku nyeri, berapa lama nyeri aka nyaman saat istirahat
(mis., gelisah, merengek, dirasakan, dan antisipasi 6. Untuk mengetahui
menangis) dari ketidaknyamanan pemilihan intervensi yang
akibat prosedur tepat dalam mengatasi
5. Dukung istirahat/tidur yang nyeri yang dirasakan
adekuat untuk membantu 7. Tirah baring mungkin
penurunan nyeri) diperlukan pada awa
6. Tentukan lokasi, selama fase retensi
karakteristik, kaulitas, dan akut.namun, ambulasi dini
keparahan nyeri sebelum dapat memperbaiki pola
mengobati berkemih normal dan
7. Pertahankan tirah baring menghilangkan nyeri
bila diindikasikan kolik.
8. Berikan kebutuhan 8. Meningkatkan relaksasi,
kenyamanan dan aktivitas memfokuskan kembali
lain yang dapat membantu perhatian, dan dapat
relaksasi untuk meningkatkan kemampun
memfasilitasi penurunan koping
nyeri (contoh pijat pnggung, 9. Meningkatkan relaksasi
membantu klien melakukan otot
posisi yang nyaman, 10. Klien dapat melakukan
mendorong penggunaan majemen nyeri apabila
relaksasi/ latihan nafas nyeri dirasakan oleh klien
dalam; aktivitas terapeutik) seperti relaksasi/latihan
9. Dorong menggunakan nafas dalam, kompres air
rendam duduk, sabun hangat/dingin, imajinasi
hangat untuk perineum terbimbing terapi music
Health Education: dsbg.
10. Ajarkan prinsp-prinsip 11. Memfokuskan kembali
manajemen nyeri perhatian serta
11. Ajarkan penggunaan teknik menurunkan keparahan
non farmakologi (seperti, nyeri yang dirasakan
biofeedback, TENS, 12. Untuk menurunkan
hypnosis, relaksasi, rasanyeri dengan obat
bimbingan antisipatif, terapi enghilang rasa sakit
music, terapi bermain, terapi seperti untuk
aktivitas, akupressur, menghiangkan nyeri berat,
aplikasi panas/dingin dan
pijatan, sebelum, sesudah
dan jika memungkinkan,
ketika melakukan aktivitas
yang menimbulakan nyeri;
sebelum nyeri terjadi atau
meningkat; dan bersamaan
dengan tindakan penurunan
rasa nyeri lainnya)
Kolaborasi:
12. Tentukan pilihan obat
analgesic ( narkotik, non
narkotik, atau NSAID)
berdasarkan tipe dan
keparahan nyeri
4. Gangguan Pola Tidur Obsevasi: Observasi:
(000198) 1. Monitor/catat pola tidur 1. Untuk mengetahui
Domain 4. Aktivitas/Istirahat pasien dan jumlah jam tidur frekuensi polatidurnya
Kelas 1. Tidur/Istirahat 2. Monitor pola tidur pasien, kliendan untuk
dan catat kondisi fisik mengetahui intervensi
Definisi: (misalnya, selanjutnya
Interupsi jumlah waktu dan ketidaknyamanan dan 2. Untuk mengetahui apa
kualitas tidur akibat faktor frekuensi buang air saja yang dapat
eksternal keci)dan/atau keadaan yang menganggu pola tidurnya
menggangu tidur klien
Batasan Karakteristik Mandiri: Mandiri:
1. Ketidakpuasan tidur 3. Posisikan (pasien) untuk 3. Agar urin yang susah
2. Menyatakan tidak merasa meningkatkan drainase urin keluar dapat dikeluarkan
cukup istirahat 4. Dorong klien untuk dengan lancar dan tidak
3. Perubahan pola tidur mengambil posisi yang mengganggu klien saat
normal nyaman dengan pakaian sedang tidur
longgar dan mata tertutup 4. Untuk membuat klien
5. Dapatkan perilaku yang nyaman saat tidur
menunjukkan terjadinya 5. Untuk melihat apakah
relaksasi, misalnya bernafas klien dapat tidur dengan
dalam, menguap, pernafasan nyenyak, dengan
perut, atau bayangan yang merasakan rasa kantuk
menenangkan. tanpa adanya pikiran yang
6. Dorong pasien untuk mengganggu sehingga
menetapkan rutinitas tidur klien dapat tidur dengan
untuk memfasilitasi nyaman dan rileks
perpindahan dari terjga 6. Atur rutinitas yang biasa
menuju tidur dilakukan hingga tengah
7. Anjurkan pasien untuk malam sebaiknya diubah.
menghindari makanan Dengan mengubah
sebelum tidur dan minuman kebiasaan tersebut
yang megganggu tidur dilakukan setidaknya
8. Mulai/terapkan langkah- sebelum waktu tidur. Agar
langkah kenyamanan seperti klien tidak mengganggu
pijat, pemberian posisi, dan waktu tidur yang
sentuan efektif seharusnya dianjurkan.
HE: 7. Untuk membantu pasien
9. Ajarkan pasien bagaimana saat tidur dengan pola
melakukan relaksasi otot tidur yang bagus dan
autogenic atau bentuk non- untuk mengurangi
farmakologi lainnya untuk terjadinya nokturia
memancing tidur. 8. Untuk meningkatkan
relaksasi, memfokuskan
kembali koping dari klien
5. Resiko Infeksi (00004) Observasi: Observasi :
Domain 11. Keamanan/ 1. Monitor kerentanan 1. Untuk mengetahui apakah
perlindungan terhadap infeksi penyebab sampai klien
Kelas 1. Infeksi Mandiri: bisa resiko infeksi
1. Anjurkan pasien mengenal Mandiri:
Definisi: rentan mengalami teknik cuci tangan dengan 1. Dengan cuci tangan yang
invasi dan multiplikasi tepat baik dan benar dapat
patogenik yang dapat 2. Cuci tangan sebelum dan memutuskan mata rantai
menganggu kesehatan sesudah kegiatan perawatan terjadinya infeksi
pasien 2. Agar bakteri, kuman, atau
Faktor Resiko: 3. Gunakan kateterisasi virus yang terdapat di
1. intermiten untuk tangan dapat hilang dan
mengurangi kejadian infeksi dapat mencegah terjadinya
kandung kemih infeksi pada klien yang
4. Anjurkan pasien meminum akan dilakukan perawatan
antibiotic seperti yang 3. Unutk mencegah
diresepkan pemasukan bakteri dan
5. Periksa kulit dan selaput infeksi/sepsis lanjut.
lendir untuk adanya 4. Untuk mencegah atau
kemerahan, kehangatan mematikan bakteri yang
ekstrim, atau drainase berada di dalam tubuh
HE: 5. Untuk melihat apakah
6. Ajarkan pasien untuk adanya tanda-tanda infeksi
mendapatkan specimen urin HE:
aliran tengah yang sesuai
pada saat tanda pertama dari
kembalinya gejala
7. Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi dan
kapan harus melaporkannya
kepada penyedia perawatan
kesehatan
8. Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai bagaimana
menghindari infeksi
Kolaborasi:
9. Kolaborasikan pemberian
antibacterial, contoh
metamin hipurat (Hiprex)
6. Resiko perdarahan (00206)
Domain 11. Keamanan /
Perlindungan
Kelas 2. Cedera fisik

Definisi:
Rentan mengalami penurunan
volume darah, yang dapat
mengganggu kesehatan

Faktor Resiko:
7. Defisiensi Pengetahuan Observasi: 1. Memberikan dasar
(00126) 1. Kaji tingkat pengetahuan pengetahuan dimana
Domain 5. Persepsi/kognisi pasien terkait dengan proses pasien dapat membuat
Kelas 4. Kognisi penyakit yang spesifik pilihan informasi terapi
Mandiri : 2. D
Definisi: 2. Tentukan pengetahuan 3. D
Ketiadaan atau defisiensi kesehatan dan gaya hidup 4. D
informasi kognitif yang perilaku saat ini 5. D
berkaitan dengan topic 3. Tekankan pentingnya pola 6. D
tertentu makan yang sehat, tidur, 7. Memiliki informasi
berolahraga, dan lain-lain tentang anatomi
Batasan Karakteristik: bagi individu, keluarga, dan membantu pasien
1. Ketidakakuratan mengikuti keompok yang meneledani memahami implikasi
perintah nilai dan perilaku ini dari tindakan lanjut, sesuai
2. Kurang pengetahuan orang lain dengan efek penampilan
4. Jelaskan patofisiologi seksual
Faktor yang Berhubungan penyakit dan bagaimana 8. Kopi, alcohol dan
1. Kurang sumber hubungannya dengan mengemudikan mobil
pengetahuan anatomi dan fisiologi, sesuai lama dapat menyebabkan
2. Kurang informasi kebutuhan iritasi prostat dengan
5. Kenali pengetahuan pasien masalah kongesti.
mengenai kondisinya Peningkatan tib-tiba pada
6. Jelaskan tanda dan gejala aliran urine dapat
yang umum dari penyakit menyebabkan distensi
7. Berikan informasi tentang kandung kemih dan
anatomi dasar seksual. kehilangan tonus kandung
Dorong pertanyaan dan kemih, mengakibatkan
tingkatkan dialog tentang episode retensi urinary
masalaah. akut.
8. Diskusikan perubahan gaya 9. Mungkin merupakan
hidup yang mungkin ketakutan yang
diperlukan untuk mencegah dibicarakan.
komplikasi di masa yang 10. Membantu pasien
akan dating dan/atau mengalami perasaan dapat
mengkontrol proses merupakan rehabilitasi
penyakit seperti vital
menghindari makanan 11. Aktivitas seksual dapat
berbumbu, kopi, alcohol, meningkatkan nyeri
mengemudikan mobil lama, selama episode akut tetapi
pemasukan cairan cepat dapat memberikan suatu
(terutama alcohol) masase pada adanya
9. Berikan informasi bahwa penyakit kronis
kondisi tidak ditularkan 12. Hipertrofi berulang
secara seksual dan/atau infeksi
10. Dorong menyatakan rasa (disebabkan oleh
takut/ perasaan dan organisme yang sama atau
perhatian berbeda) tidak umum dan
11. Bicarakan masalah seksual, akan memerlukan
contoh bahwa selama perubahan terapi untuk
episode akut prostatitis, mencegah komplikasi
koitus dihindari tetapi serius.
membantu dalam 13. D
pengobatan kronis
12. Beri penguatan pentingnya
evaluasi medic untuk
sedikitnya 6 bulan - 1 tahun,
termasuk pemerisaan rektal,
urinlisa.
Health Education
13. Edukasikan pasien
mengenai tindakan untuk
mengontrol/meminimalkan
gejala

Anda mungkin juga menyukai