Penyakit Paru (PDPI) : Standar Pelayanan Medik
Penyakit Paru (PDPI) : Standar Pelayanan Medik
Jl. Panjang Arteri No. 26, Kedoya Utara , Jakarta Barat 11520
Telp. +62 21 2991 0999, Fax. +62 21 5694 2233
www.grhakedoya.com
0
No. ICD-X: J.851
1. Nama penyakit / diagnosis : Abses Paru
Abses paru adalah peradangan di jaringan
paru yang disertai pembentukan rongga
yang berisi nanah
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA & lateral
Laboratorium darah: leukosit, LED
meninggi
Sediaan apus sputum pulasan gram,
biakan dan uji resistensi terhadap
kuman mikroorganisme
1
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Istirahat
Fisioterapi bila sputum banyak
15. PA : -
2
17. Bidang terkait : Bedah Toraks
Rehabilitasi Medik
Mikrobiologi
3
No. ICD-X: J.80
1. Nama penyakit / diagnosis : Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS)
Adalah gagal napas akut yang ditandai
dengan hipoksemia berat dan edema paru
nonkardiogenik, akibat inflamasi akut,
peningkatan permeability kapiler dan
mengurangnya compliance paru. Etiologi
pneumonia bakteri, virus, Pneumocystis
carinii, legionela dan TB milier, aspirasi isi
lambung (syndrom Mendelson), terhirup
etilen glikol atau hidrokarbon, near
drowning, renjatan traumatik atau
hemoragik, emboli lemak atau cairan
amnion, kontusio paru, trauma nontoraks,
cedera kepala, peningkatan tekanan
intrakranial, pankreatitis, kelebihan dosis
heroin, metadon, propoksifen atau
barbiturat atau terhirup parakuat. Banyak
lagi keadaan lain yang dianggap sebagai
penyebab seperti terhirup asap,
penggunaan oksigen berkonsentrasi tinggi
pada bantuan ventilasi lama, uremia,
operasi pintas kardiopulmoner, DIC,
transfusi darah masif, sindrom Goodpasture
dll.
Catatan:
Gejala klinis tidak khas seperti batuk, sesak
(takipnea), takikardia, ronki di kedua paru.
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks
AGDA
4.2. Khusus : -
4
5. Konsultasi : Dokter spesialis paru
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Oksigen
Cairan infus
5
No. ICD-X: J.45
1. Nama penyakit / diagnosis : Asma Bronkiale
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Laboratorium
- darah rutin
- kadar eosinofil total
- kadar IgE
Foto toraks untuk menyingkirkan
penyakit lain
7. Terapi :
Terapi jangka panjang
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Avoidance (menghilangkan faktor
pencetus)
6
Fisioterapi
Senam asma
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit : Sinusitis
Emfisema subkutis
Pneumotoraks
Gagal napas
10. Informed consent (tertulis) : Perlu bila gagal napas dan membutuhkan
pemasangan mesin bantu napas (ventilator
mekanik)
15. PA : -
8
No. ICD-X: J.20
1. Nama penyakit / diagnosis : Bronkitis Akut
Ialah proses radang akut pada saluran
bawah. Tidak dijumpai kelainan radiologi.
Penyebab tersering adalah virus. Bila
berlangsung lebih dari 5 – 7 hari dan terjadi
perubahan warna sputum perlu dipikirkan
infeksi bakteri.
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA dan lateral
Laboratorium rutin darah
- Hitung leukosit mungkin meninggi
- Pada hitung jenis, terdapat dominasi
sel leukosit PMN
Sputum mikoroorganisme atas indikasi
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Istirahat
O2
Hidrasi (terapi cairan)
9
9. Penyulit (komplikasi)
9.1. Karena penyakit : Pneumonia
Abses paru
Empiema
Septikemia
15. PA : -
10
No. ICD-X: J.47
1. Nama penyakit / diagnosis : Bronkiektasis
Ialah penyakit paru yang ditandai oleh
dilatasi yang disertai destruksi dinding
bronkus yang kronik dan menetap.
Keadaan ini dapat terjadi akibat kelainan
kongenital, infeksi menahun dan berulang,
faktor mekanik, maupun gangguan saraf
perifer otot-otot bronkus.
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA & lateral
Laboratorium rutin darah: hitung
leukosit meninggi
MO sputum
11
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Oksigen
Fisioterapi
- postural drainage bila dahaak amat
banyak
- Breathing Exercises
- Coughing Exercise
Cuci bronkus atau bronchial toilet, bila
produksi sputum amat banyak
15. PA : -
13
No. ICD-X: J.81
1. Nama penyakit / diagnosis : Edema Paru
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks
AGDA
EKG
Enzim kardiak
7. Terapi :
Umum:
14
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Oksigen
Infus cairan
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit : Gagal napas
9.2. Karena tindakan : Cairan intravaskular berlebih atau
berkurang
10. Informed consent (tertulis) : Perlu terutama bila akan dilakukan
pemasangan ventilator mekanik
15. PA : -
15
No. ICD-X: J.90
1. Nama penyakit / diagnosis : Efusi Pleura
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA dan lateral (sesuai letak
cairan)
Analisis cairan pleura: kimia, hitung sel
Mikrobiologi
Sitologi
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : -
16
7.3. Terapi khusus : Punksi cairan pleura dan bila cairan cukup
banyak dilakukan pemasangan WSD
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Empiema
Penekanan paru dan organ-organ di
mediastinum
Schwarte (penebalan pleura)
10. Informed consent (tertulis) : Perlu untuk tindakan diagnostik dan terapi
invasif
17
No. ICD-X: I.26
1. Nama penyakit / diagnosis : Emboli Paru
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Laboratorium: leukosit, serum LDH,
enzym transaminase, bilirubin
Foto toraks
EKG
AGDA
18
4.2. Khusus : Scanning ventilasi perfusi
Dopler
Angiografi pulmoner
Impedance plethysmography (IPG)
Venografi
Ekokardiografi Transesofageal (TEE)
Helikal CT Scanning
7. Terapi :
Emboli submasif
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Istirahat
Oksigen
Emboli masif
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Oksigen dengan aliran tinggi
Infus
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Infark paru
Hemoptisis masif
ARDS
19
9.2. Karena tindakan -
10. Informed consent (tertulis) : Perlu terutama bila akan dilakukan tindakan
diagnostik invasif dan terapi agresif
15. PA : -
20
No. ICD-X: J.86
1. Nama penyakit / diagnosis : Empiema
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA dan lateral
Laboratorium
- sediaan apus cairan pleura dengan
* pulasan gram
* bakteriologi + BTA
- biakan kuman dan uji resistensi
untuk kuman TB dan kuman non TB
- bila diduga kuman anaerob sebagai
penyebab gunakan medium
transport BHI (Brain Heart Infusion)
- pemeriksaan parasitologi amuba
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Istirahat
21
8. Standar rumah sakit : Rumah sakit tipe D
Rujukan pada rumah sakit tipe C / B
dengan spesialis paru
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Septikemia
Fistula
10. Informed consent (tertulis) : Perlu untuk tindakan memasang WSD atau
tindakan bedah
22
No. ICD-X: J.96
1. Nama penyakit / diagnosis : Gagal Napas
Gagal napas ialah ketidakmampuan sistem
respirasi dalam mempertahankan
homeostasis oksigen dan karbondioksida
secara adekuat.
Etiologi
Gagal napas tipe I
Saluran napas dan parenkim paru:
- infeksi (virus, bakteri, jamur parasit
dll)
- trauma (kontusio paru, laserasi
paru)
- lain-lain (neoplasma, narkotika,
akibat payah jantung, ARDS, emboli
paru, atelektasis, perdarahan
alveolar, volume overload)
Gagal napas tipe II
- susunan saraf pusat
a. obat-obat (sedativa, hipnotika,
anestesi umum, racun)
b. gangguan metabolik
(hiponatremia, hipokalemia,
hipoksemia, pemberian
karbohidrat berlebihan, alkalosis,
hiperglikemia, hipotiroidisme)
c. neoplasma
d. infeksi (meningitis, ensefalitis,
abses)
e. peningkatan tekanan intrakanial
f.hipoventilasi
g. lain-lain
23
- Saraf dan otot
a. trauma (cedera mudulaspinalis,
cedera diafragma)
b. obat-obat (neuromuscular
blocking agents, aminoglikosida)
c. metabolic (hipokalemia,
hipomagnesemia,
hipofosfaatemia)
d. neoplasma
e. lain-lain (penyakit motor neuron,
meastenia gravis, multiple
sclerosis, distrofi otot, Guillain-
Barre syndrome)
- Dada
a. trauma (fraktur iga, flail chest,
burn eschar)
b. faktor lain (kifoskoliosis,
skleroderma, spondalitis,
pneumotoraks, efusi pleura,
fibrotoraks, posisi telentang,
obesitas, asitesis, nyeri)
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : AGDA
Foto toraks
EKG
Sputum gram
24
4.2. Khusus : AGDA serial
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Terapi oksigen
Fisioterapi
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Gagal jantung
9.2. Karena tindakan Akibat pemakaian pipa trakea dan ventilator
mekanik
Trauma intubasi
Gangguan hemodinamik
Pneumonia nosokomial
Barotrauma (pneumotoraks,
pneumomediastinum)
Kesulitan penyapihan dari ventilator
mekanik
12. Lama perawatan : Sampai klinik dan AGDA stabil dan foto
toraks menjadi tenang.
25
14. Output : Meragukan, tergantung faktor etiologik,
cepatnya penanganan kegawatan dan
respons terhadap pengobatan.
15. PA : -
26
No. ICD-X: C.34
1. Nama penyakit / diagnosis : Kanker Paru
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA dan lateral (sesuai letak
lesi)
Sitologi sputum
27
6. Perawatan rumah sakit : Rawat inap biasa untuk mempercepat
diagnosis
Rawat inap segera bila didapatkan
penyulit, misalnya sindrom vena kava
superior, obstruksi saluran napas besar
atau efusi pleura masif
Rawat inap untuk pemberian
kemoterapi
7. Terapi :
(tergantung jenis histologis,
derajat / stage dan tampilan) Untuk jenis histologis, dipakai klasifikasi
menurut WHO
Untuk penderajatan (staging)
digunakan pembagian menurut sistem
TNM yang disepakati oleh UICC &
AJCC tahun 1997
Untuk tampilan (performance status)
dipakai pembagian menurut skala
Karnofsky atau WHO
Derajat IIIA
- reseksi paru
- diseksi kelenjar getah bening yang
mungkin
- dilanjutkan radioterapi dan
kemoterapi
Derajat IV
- umumnya simptomatik / perawatan
paliatif dan bebas nyeri
- kemoterapi bila masih mungkin
28
Catatan:
Termasuk KPKBSK ialah karsinoma
skuamosa, adenokarsinoma dan karsinoma
sel besar.
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Sindrom vena kava superior
Gawat napas (penekanan bronkus
besar)
Batuk darah
Infeksi sekunder
Nyeri akibat metastasis
Hiperkalsemia
Berbagai gangguan hormonal
11.2. Pengobatan paliatif bebas nyeri Dokter umum dan spesialis lain terkait
29
Komplikasi
meninggal
30
No. ICD-X: C.34
1. Nama penyakit / diagnosis : Nodul Paru Soliter
Ialah lesi radiologik berbentuk bulat soliter
dikelilingi oleh jaringan paru yang normal.
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Laboratorium
- darah rutin: Hb, leuko, LED, hitung
jenis, eosinofil total
- feses: rutin + telur cacing
- serologi: jamur
Foto toraks PA dan lateral
Uji Mantoux
32
No. ICD-X: J 17.2
1. Nama penyakit / diagnosis : Penyakit Jamur Paru
Faktor predisposisi:
Penderita diabetes melitus
Penderita yang mendapat antibiotika
atau steroid untuk jangka waktu yang
lama
Penderita yang mendapat sitostatika
Penderita dengan defisiensi imunologis
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks
Mikroskopik dan biakan jamur dari
sputum, bilasan bronkus, biopsi paru
Serologi jamur
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Istirahat
Fisioterapi (atas indikasi)
33
7.2. Terapi medikamentosa : Tergantung jenis jamur, umumnya dipakai
obat golongan ketokonazol, itrakonazol atau
flukonazol. Kadang-kadang perlu
amfoterisin B.
7.3. Terapi khusus : Bila ada fungus ball disertai batuk darah
biasanya perlu pembedahan (reseksi paru)
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Batuk darah
Sepsis
34
No. ICD-X: J.60-64, J.66
1. Nama penyakit / diagnosis : Penyakit Paru Kerja
Penyakit paru akibat kerja meliputi antara
lain:
Pneumokoniosis pekerja tambang batu
bara (J60)
Asbestosis (J61)
Silikosis (J62)
Pneumokoniosis lain (J63-J64)
Bisinosis (J66)
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks
Uji faal paru
6. Perawatan rumah sakit : Pada kasus berat dan atau dengan kasus-
kasus komplikasi kardiopulmoner dan
komplikasi lain
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Korpulmonale
Gangguan paru dan pernapasan yang
menetap
Mesote;ioma dan kanker paru pada
paparan debu asbes
Tuberkulosis paru pada paparan debu
silika
9.2. Karena tindakan -
15. PA : -
36
17. Bidang terkait : Radiologi
Kesehatan kerja
37
No. ICD-X: A 15.6
1. Nama penyakit / diagnosis : Pleuritis Eksudativa TB
Pleuritis eksudativa TB adalah peradangan
pleura disertai terbentuknya cairan eksudat
yang disebabkan oleh infeksi tuberkulosis.
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA dan lateral
Foto toraks lateral dekubitus bila cairan
sedikit
Uji tuberkulin
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : -
38
7.3. Terapi khusus : Punksi pleura semaksimal mungkin baik
pada pasien sesak napas maupun tanpa
sesak napas
15. PA : Perlu
39
No. ICD-X: J.18
1. Nama penyakit / diagnosis : Pneumonia
ialah infeksi akut pada parenkim paru yang
dapat disebabkan oleh bakteri, virus
maupun parasit.
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA dan lateral
Laboratorium rutin darah
- jumlah leukosit meninggi
- pada hitung jenis terdapat dominasi
sel leukosit PMN
Pemeriksaan bakteriologik sputum
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Istirahat
O2
Hidrasi (terapi cairan)
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Abses paru
Empiema
Atelektasis
Septikemia
Gagal napas
15. PA : -
41
16. Autopsi / risalah rapat : -
42
No. ICD-X: J.93
1. Nama penyakit / diagnosis : Pneumotoraks
Ialah adanya udara bebas di dalam rongga
pleura antara dinding dada dan paru yang
disebabkan oleh trauma dada, penyakit
paru, atau yang terjadi secara spontan.
Kadang-kadang terjadi pada wanita akibat
endometriosis (yang terjadi bersamaan saat
haid)
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA
Kadang-kadang diperlukan foto dalam
ekspirasi maksimal bila dicurigai
pneumotoraks ringan atau foto lateral
bila diduga disertai efusi pleura
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Pemasangan “mini WSD”
Oksigen
Fisioterapi
43
7.2. Terapi medikamentosa : Jika disebabkan oleh TB paru diperlukan
obat-obat anti tuberkulosis (OAT)
8. Standar rumah sakit : Rumah Sakit Tipe C dan D bila gejala lebih
ringan dan kalau paru kolaps sebagian kecil
( 10%). Rumah Sakit tipe B dengan dokter
spesialis paru untuk tindakan khusus
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Emfisema subkutis
Efusi pleura
Empiema
Pada pneumotoraks tekan dapat terjadi
torsi jantung dan pembuluh darah besar
Gagal napas
10. Informed consent (tertulis) : Perlu terutama bila akan dilakukan tindakan
pemasangan WSD dan atau pembedahan
44
15. PA : -
45
No. ICD-X: J 44.8
1. Nama penyakit / diagnosis : Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Ialah kelompok penyakit paru kronik yang
tidak diketahui etiologinya, yang
mengakibatkan obstruksi jalan napas yang
irreversible dan ditandai dengan
peningkatan tahanan aliran udara di saluran
napas. ……
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA dan lateral
AGDA
7. Terapi :
Jangka panjang:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Domiciliary oxygen therapy dengan
aliran rendah +- 15 jam/hari bila PaO2 <
55 mmHg
Fisioterapi
- latihan relaksasi
46
- latihan bernapas
Rehabilitasi psikis
Rehabilitasi pekerjaan
Pendidikan kesehatan kepada
keluarganya
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Kor pulmonale
Gagal napas
47
14. Output : Sembuh parsial, penyakit bersifat
progresif, menjadi lebih berat walaupun
eksaserbasi sudah diatasi
Meninggal
15. PA : -
48
No. ICD-X: Y.21
1. Nama penyakit / diagnosis : Tenggelam
3. Diagnosis diferensial : -
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Laboratorium: hemoglobin, hematokrit,
uji hemolisis, elektrolit
AGDA
EKG
EEG
7. Terapi :
Pengobatan segera:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : Resusitasi kardiopulmoner (RKP)
Oksigen
Infus
Pemasanan bila suhu < 28-300C (cairan
infus dihangatkan, selimut)
49
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Infeksi
Hipoksemia karena aspirasi, edema
paru
Fibrilasi ventrikel (tenggelam di air
tawar)
Gangguan fungsi ginjal (albuminuria,
hemoglobulinuria, anuria)
Gangguan syaraf: koma lama
10. Informed consent (tertulis) : Perlu terutama bila akan dilakukan tindakan
ventilator mekanik
15. PA : -
50
No. ICD-X: A.15
1. Nama penyakit / diagnosis : Tuberkulosis Paru
Ialah penyakit infeksi di paru yang bersifat
kronik dan menular disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA (dan lateral, terutama
bila lesi terletak di lapangan tengah)
BTA sputum langsung
Biakan M.tuberculosis dan uji resistensi
- jumlah leukosit mungkin normal atau
sedikit meninggi
- LED > 30 mm/jam
- Hitung jenis, biasanya dominasi
limfosit
- HB rendah pada kasus yang sudah
lama
Uji Mantoux bila perlu
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Penyebaran milier
TB ekstrapulmoner
Destroyed lung / lobe
Batuk darah masif / berulang
52
Bronkoskopi
TTB
CT Scanning toraks dengan kontras
Hal ini perlu diperhatikan, karena amat
sering ditemukan kasus yang diduga TB,
ternyata belakangan terbukti kanker paru
dengan demikian diagnosis terlambat
53
No. ICD-X: D.38.3
1. Nama penyakit / diagnosis : Tumor Mediastinum
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : Foto toraks PA & lateral
7. Terapi :
54
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : -
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit Sindrom vena cava superior
Disfagia
Miastenia gravis
Kelumpuhan diafragma
Gagal napas
9.2. Karena tindakan Biopsi aspirasi transtorakal: perdarahan
15. PA : -
3. Diagnosis diferensial : -
4. Pemeriksaan penunjang
Anamnesis : Keluhan yang ada
Riwayat penyakit paru yang pernah
diderita atau yang masih diderita saat
ini
Riwayat penyakit lainnya yang pernah
atau masih diderita
Riwayat kebiasaan pribadi: merokok,
minuman keras
Riwayat pekerjaan: jenis pekerjaan,
lama bekerja, zat terpajan, keluhan
akibat pekerjaan
Riwayat lingkungan: tempat tinggal,
tempat bekerja
56
*Sitologi (pada kecurigaan
keganasan paru dan saluran napas)
- Radiologi lain (seperti fluoroskopi,
USG, CT Scanning toraks dll)
- Pemeriksaan lain yang dianggap
terkait langsung dengan kelainan di
paru
57
No. ICD-X:
1. Nama penyakit / diagnosis : …………
…………
2. Kriteria diagnosis : ….
…
3. Diagnosis diferensial : ..
….
…
4. Pemeriksaan penunjang
4.1. Umum : …
…
4.2. Khusus : …
…
….
5. Konsultasi : ..
..
7. Terapi :
Umum:
7.1. Terapi nonmedikamentosa : ..
..
9. Penyulit (komplikasi) :
9.1. Karena penyakit …
…
9.2. Karena tindakan …
…
58
11. Standar tenaga : …
…
14. Output : …
…
15. PA : -
59