Anda di halaman 1dari 13

JURNAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
UNTUK WILAYAH PELAYANAN KECAMATAN KANDEMAN
KABUPATEN BATANG

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan


Pendidikan Strata I pada Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro

Oleh :

DIMAS GALIH PUTRO NEGORO


NIM : L2J 003 711

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2011
PERANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
UNTUK WILAYAH PELAYANAN KECAMATAN KANDEMAN KABUPATEN BATANG

Dimas Galih Putro Negoro*, Wiharyanto Oktiawan **, Sri Sumiyati**

ABSTRAK

Cakupan pelayanan air bersih perkotaan melalui perpipaan terhadap Propinsi Jawa Tengah baru
mencapai 35,4 % dan pelayanan air bersih pedesaan baru mencapai 8 %. Mengingat potensi sumber
air baku untuk pengembangan pelayanan air bersih Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang hanya
Sungai Kaliboyo yang melintasi wilayah Kecamatan Tulis dan Kecamatan Blado, maka sebagai
alternatif pemecahan masalah pelayanan air bersih dan ketersediaan air baku adalah dengan
membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan mengambil air baku dari Sungai Kali Boyo. Das
Boyo adalah bagian dari Satuan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai DAS Banger Blukar . Luas
wilayah Das Boyo seluas 29.995,38 ha atau sebesar 0,8835 % dari luas seluruh wilayah BPDAS
Pemali Jratun. Das Boyo memiliki keliling DAS sepanjang 75,59 Km. Sungai Utama Das Boyo
adalah Kali Boyo dengan panjang sungai 43,77 km. Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat
perancangan instalasi tersebut dengan memanfaatkan air baku dari Sungai Kali Boyo. Instalasi
pengolahan air minum didesain sesuai dengan kondisi eksisting yang ada, standar kualitas air minum
yang berlaku saat ini, dan kriteria desain dari berbagai literature. Hasil analisis menunjukkan bahwa
kebutuhan air minum untuk wilayah perencanaan ( Q ) sebesar 60 l/dt dengan parameter kualitas
yang harus diolah adalah warna dan kekeruhan. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka desain
instalasi pengolahan air minum terdiri dari unit pengolahan yang meliputi intake, bak pengumpul,
koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan desinfeksi dengan kapasitas 60 l/dtk, dilengkapi
dengan reservoir berkapasitas 250 m3.

Kata kunci : Kebutuhan Air Bersih, Instalasi Pengolahan Air Minum

ABSTRACT

Coverage of urban water services through the piping of Central Java Province, has only reached
35.4% and a new rural water services to reach 8%. Given the potential sources of raw water for the
development of water services sub Kandeman Kaliboyo Batang River just across the District and
Sub Blado Compose, then as an alternative to solving the problem of clean water services and the
availability of raw water is to build Water Treatment Plant (WTP) by taking water Boyo standard of
Kali River. Das Boyo is part of the Watershed Management Unit Banger Blukar watershed. Das
Boyo covering an area of 29995.38 ha or equal to 0.8835% of the entire region BPDAS Pemali
Jratun. Das Boyo has a circumference of 75.59 km long watershed. Main River Kali Das Boyo Boyo
is 43.77 km long river. This final aim to create a design installation by using raw water from the
River Kali Boyo. Drinking water treatment plant designed in accordance with the existing condition
of existing, drinking water quality standards applicable at this time, and design criteria from a
variety of literature. The results showed that the drinking water needs for the planning area (Q) of
60 l / sec with quality parameters that must be processed is the color and turbidity. Based on the
results of the analysis, the design of drinking water treatment plant consists of processing units
which include intake, like collectors, coagulation, flocculation, sedimentation, filtration, and
disinfection with a capacity of 60 l / sec, equippedwith a reservoir capacity of 250 m3. Keywords:
Need for Clean Water, Water Treatment Plant
1. PENDAHULU wilayah perdesaan air bersih dan masalah agar dapat
60%. Cakupan ketersediaan air baku dilakukan
AN
pelayanan air bersih adalah dengan pembahasan lebih
perkotaan melalui membangun Instalasi mendalam. Penulisan
1.1 Latar Belakang perpipaan terhadap Pengolahan Air (IPA) laporan tugas akhir
Propinsi Jawa Tengah kapasitas 60 lt/dt dibatasi hanya pada
Wilayah
baru mencapai 35,4 dengan mengambil aspek teknis dari
perencanaan kegiatan
% dan pelayanan air air baku dari Sungai instalasi pengolahan
ini meliputi wilayah
bersih pedesaan baru Kali Boyo. air minum. Pada
pelayanan Kandeman
mencapai 8 %. pembahasan masalah
yang di suplai dari
Sebagian besar teknis instalasi
Sungai Kali Boyo.
mereka yang dapat 1.2 Tujuan pengolahan air
Jumlah penduduk
menikmati air bersih minum akan
wilayah Kecamatan Dengan rumusan
adalah penduduk difokuskan pada hal-
Kandeman pada masalah yang telah
yang tinggal di hal sebagai berikut :
tahun 2008 sebanyak dikemukakan diatas,
wilayah perkotaan, 1. Menganalisis
45.511 jiwa. maka perencanaan ini
sedangkan penduduk daerah
Kecamatan bertujuan:
yang tinggal di pelayanan,
Kandeman belum 1. Merancang
wilayah perdesaan kebutuhan air
dilayani air bersih desain teknis
pada umumnya minum, sumber
melalui PDAM unit pengolahan
kurang terlayani. air baku dan
sebelumnya sehingga dari instalasi
Berdasarkan kondisi lokasi di
rencana ini pengolahan air
konsensus tersebut sekitar sumber
merupakan desain minum (IPA)
nampak bahwa air baku.
baru. Dalam upaya wilayah
tingkat pelayanan air 2. Menentukan unit
peningkatan pelayanan daerah
bersih masih jauh pengolahan air
pemenuhan Kecamatan
dari yang diharapkan. minum yang
kebutuhan air bersih Kandeman
Sebagai tindak diperlukan sesuai
Kecamatan Kabupaten
lanjut terhadap dengan hasil
Kandeman, PDAM Batang dengan
permasalahan yang analisis yang
Tirta Dharma memanfaatkan
dihadapi di atas, telah dilakukan.
Kabupaten Batang air baku dari
maka perlu segera 3. Menentukan
menghadapi suatu Sungai
dilakukan langkah- dimensi dan
kendala yaitu kurang Kaliboyo.
langkah mencari spesifikasi teknis
dan sulitnya 2. Menghitung
sumber air baku yang dari masing-
menyediakan air biaya investasi
dapat menjamin masing unit
baku, terutama pada pembangunan
kelangsungan pengolahan
setiap musim instalasi
pelayanan air bersih dengan
kemarau. Jumlah ini pengolahan air
untuk jangka panjang melakukan
diprediksikan akan minum (IPA)
bagi masyarakat perhitungan.
bertambah pada masa wilayah
Kecamatan 4. Menentukan tata
yang akan datang pelayanan daerah
Kandeman. letak (layout)
seiring dengan Kecamatan
Mengingat potensi instalasi
meningkatnya Kandeman
sumber air baku pengolahan air
kebutuhan air bersih Kabupaten
untuk pengembangan minum yang
masyarakat Batang.
pelayanan air bersih sesuai dengan
Kecamatan
Kecamatan kondisi lokasi
Kandeman.
Kandeman hanya yang ada dan
Pada konsensus 1.3 Pembatasan
Sungai Kaliboyo berdasarkan hasil
MDG’s (Millenium Masalah
yang melintasi perhitungan
Development Goals)
wilayah Kecamatan dimensi masing-
untuk tahun 2015 Mengingat
Tulis dan Kecamatan masing unit
pelayanan air bersih permasalahan yang
Blado, maka sebagai pengolahan.
minimal untuk akan dikaji sangat
alternatif pemecahan 5. Membuat
wilayah perkotaan luas, maka perlu
masalah pelayanan gambar-gambar
adalah 80% dan adanya pembatasan
desain sesuai 2.2 Klasifikasi dengan bahan baku masa mendatang;
dengan hasil air permukaan, posisi inlet harus
perhitungan yang Sumber Air karena air ini tersedia benar-benar tepat
dilakukan. Baku terus dalam jumlah dimana titik
6. Membuat profil besar (Setyo et.al, penyadapan dapat
hidrolis instalasi Sumber air baku 1997). optimum; jauh dari
pengolahan air dapat diklasifikasikan sumber kontaminan;
minum menjadi air hujan, air 2.3 Pengolahan Air dan dilengkapi
berdasarkan tanah, dan air dengan screening.
permukaan. Air Minum
perhitungan yang River intake
dilakukan. permukaan tidak Pengolahan air merupakan intake
7. Menentukan dapat dikonsumsi adalah usaha untuk menyadap air
rencana secara langsung mengurangi baku yang berasal
anggaran biaya karena rentan konsentrasi masing- dari sungai atau
(RAB) yang terhadap penyebaran masing polutan danau. Tipe ini
sesuai dengan penyakit yang dapat dalam air, sehingga biasanya dilengkapi
kebutuhan teknis disebarkan melalui aman untuk dengan screen dan
instalasi air (water borne digunakan sesuai bak penampung
pengolahan air desease) dan dapat dengan dengan pintu air.
yang menyebabkan keperluannya. Secara River intake dapat
direncanakan. gangguan kesehatan, garis besar satuan diterapkan pada
misalnya sakit perut. operasi dalam proses sungai relatif dangkal
2. TINJAUAN Oleh karena itu, air pengolahan air yang dengan memodifikasi
permukaan perlu biasa dipergunakan bangunan
PUS diolah terlebih dahulu adalah intake, penampungnya.
TAK sebelum dikonsumsi koagulasi, flokulasi, Screen
manusia sedimentasi, filtrasi, digunakan untuk
A (Darmasetiawan, dan desinfeksi. menyisihkan material
2.1 Standar 2001). Intake adalah kasar/sampah yang
Air permukaan konstruksi yang terbawa aliran air
Kualitas Air dibagi menjadi air dibangun di sumber untuk mencegah
Minum danau, waduk, air baku untuk kerusakan pompa dan
sungai, dan kanal mengambil sejumlah unit pengolahan
Analisis kualitas irigasi. Kualitas air air yang berikutnya.
air baku digunakan sungai tergantung direncanakan. Faktor- Persamaan yang
untuk merencanakan dari karakter dan faktor yang harus digunakan adalah :
unit-unit pengolahan daerah tangkapan,
yang dibutuhkan
diperhatikan dalam hL =  (w/b)4/3
topografi, kondisi peletakan intake
untuk mengolah air hv sin 
musim, dan cuaca adalah ketinggian
baku. dimana hL adalah
(Kamala & Rao, tanah berhubungan
Data kualitas headloss saat
1993). Kuantitas air dengan sistem
sampel air yang melewati batang
sungai dipengaruhi pengaliran air baku;
berasal dari Sungai screen,  adalah
oleh musim, dimana sedekat mungkin
Kali Boyo kemudian faktor bentuk batang,
debit sungai pada dengan daerah
dibandingkan dengan w adalah tebal
musim hujan relatif pelayanan; dibangun
standar kualitas air batang, b adalah jarak
besar daripada pada tempat yang
minum yang berlaku antar batang, dan 
musim kemarau; aman, arus aliran
yaitu PERMENKES adalah kemiringan
debit sumber asal; tidak terlalu besar,
No.492/PER/IV/2010 batang dari horizontal
dan sifat serta luas dan pada daerah
, tanggal 19 april (Qasim, 1985).
catchment area. Dari sungai yang landai
2010, tentang Syarat- Pintu air
segi kontinuitas, air dan lurus; tanah di
syarat dan Pengawas digunakan untuk
permukaan dianggap sekitar intake harus
Kualitas Air Minum. mengatur aliran air
tidak menimbulkan stabil; dari sumber air baku
masalah yang besar mempertimbangkan ke saluran intake
untuk sistem peningkatan debit di sehingga diperoleh
penyediaan air bersih
debit pengaliran yang oleh unit pengolahan dari satu menit, dengan jar test
diinginkan. berikutnya. Bak sehingga koagulator (Darmasetiawan,
Pengaturan aliran air pengumpul juga disebut sebagai 2001).
ini juga dilakukan dilengkapi dengan pengaduk cepat Hasil tes
pada saat pompa intake dan (Darmasetiawan, digunakan untuk
pemeliharaan pengukur debit. 2001). Proses menghitung jenis dan
(pembersihan dan Persamaan yang koagulasi dapat kuantitas koagulan
perbaikan). digunakan adalah : menurunkan yang digunakan
Persamaan yang V kekeruhan, warna, dalam pengolahan air
digunakan menurut Q bau, rasa, dan bakteri (Peavy, 1985).
td
Triadmojo (1995) : yang ada di dalam air Dosis optimal =
V  A H
Q  0,6 BH 2 gh
(5)
baku. debit  dosisjartest
Pengadukan
A  pl cepat dengan 10 6
dengan Q adalah hydraulic mixing (8)
debit yang melewati Flokulasi
debit yang masuk bak tidak menggunakan
pintu, B adalah lebar merupakan
pengumpul, V adalah peralatan mekanis
pintu, H adalah pengadukan lambat
volume air yang dalam pengoperasian
tinggi bukaan pintu, untuk
masuk bak dan perawatannya,
dan h adalah menggabungkan
pengumpul, td adalah sehingga lebih
headloss pada pintu. partikel-partikel
waktu detensi, A mudah dan biaya
Saluran padat yang telah
adalah luas bak relatif lebih murah.
pembawa berfungsi terdestabilisasi
pengumpul, H adalah Contoh hydraulic
untuk menyalurkan menjadi flok-flok
kedalaman bak mixing adalah
air dari intake ke bak yang dapat
pengumpul, p adalah hydraulic jumps dan
pengumpul. Saluran diendapkan pada unit
panjang bak baffle channel
ini dapat pengolahan
pengumpul, dan l (Anonim, 2000).
mengunakan pipa berikutnya dengan
adalah lebar bak 1
atau berupa saluran  g .h  2 cepat. (Reynolds,
pengumpul (JWWA, G
terbuka. Persamaan 
1978).  .td  1982). Flokulasi
yang digunakan dapat dilakukan
Pada proses (7)
adalah menurut dengan cara
koagulasi, zat kimia dimana G adalah
rumus Hazen- pengadukan hidrolis,
koagulan dicampur gradien kecepatan, g
Williams, yaitu : mekanik, dan
dengan air baku adalah percepatan
selama beberapa saat gravitasi, h adalah pneumatik.
1,85
v L hingga merata di tinggi terjunan, dan  Pengadukan
h  6,82  hidrolis dengan
C  D1,167suatu reaktor adalah viskositas
koagulator. Setelah kinematis. buffle channel
(3) vertical
pencampuran ini Koagulan yang
dimana h adalah menitikberatkan pada
akan terjadi umum dipakai adalah
headloss pipa/saluran konstruksi pada celah
destabilisasi dari PAC (Poly
pembawa, v adalah antar buffle dengan
koloid zat padat yang Aluminium Chloride)
kecepatan aliran pada tingkat
ada di air baku. yang merupakan
pipa/saluran pengadukannya
Keadaan ini koagulan polimer
pembawa, L adalah diatur dengan pintu
menyebabkan koloid- kationik. Dosis
panjang pipa, D antar buffle. Gradien
koloid mengalami koagulan yang
adalah diameter kecepatan yang
saling tarik menarik diperlukan
pipa/saluran terjadi dapat dihitung
dan menggumpal tergantung dari jenis
pembawa, dan C dengan cara :
menjadi ukuran yang koagulan, kekeruhan
adalah koefisien G =
lebih besar. Proses air, warna, pH,
kekasaran Hazen- 1
koagulasi ini temperatur, dan  Qgh  2
Williams.
dilaksanakan dalam waktu pencampuran. HA 
Bak pengumpul  
satu tahap dan dalam Penentuan dosis
berfungsi untuk dimana h adalah beda
waktu yang relatif optimum koagulan
menampung air dari tinggi muka air, H
cepat, yaitu kurang secara eksperimental
intake untuk diolah adalah tinggi muka
air di bak, A adalah lumpur, dan outlet. (Darmasetiawan, sedimentasi. Oleh
luas dasar Air yang masuk ke 2001). Partikel/flok- karena itu diperlukan
kompartemen,  bak pengendap flok yang mengendap proses filtrasi, yaitu
adalah viskositas dengan tidak merata ditampung di dalam proses yang
kinematis dapat menimbulkan ruang lumpur yang mengalirkan air
(Darmasetiawan, turbulensi sehingga dapat dikuras secara melalui saringan
2001). dapat meruntuhkan berkala dengan pasir atau kombinasi
Proses bentuk flok yang periode waktu dari material keras.
sedimentasi didesain telah terbentuk di tertentu. Filter yang biasa
untuk memisahkan flokulator. Inlet yang Uniformitas dan digunakan adalah
sejumlah padatan dapat dibuat salah turbulensi aliran pada rapid sand filter dan
yang mudah satunya berupa pipa bidang pengendapan slow sand filter.
mengendap secara lateral yang sangat berpengaruh, Kedua filter berbeda
gravitasi. Efisiensi berlubang dengan sehingga bilangan proses pembersihan
bak sedimentasi yang arah ke bawah, Fraude (Fr) dan dan pemisahan
ideal adalah fungsi sehingga air yang bilangan Reynold partikel koloid dan
dari kecepatan keluar dapat dibagi (Re) yang terlarut.
pengendapan partikel merata sepanjang menggambarkan hal Headloss yang
untuk dipisahkan bidang pengendapan. tersebut harus terjadi pada filtrasi
(vs), area permukaan Diameter lubang memenuhi kriteria adalah :
bak (A), dan angka pada pipa inlet sebagai berikut a. Headloss pada
aliran melalui basin dihitung dengan (Kawamura, 1991) : media
(Q), yang dapat persamaan : vtR HL =
ditunjukkan dengan 1 Re  2
  2  k (1  f ) 2 6 n
pi
persamaan :
D
4Q  v    di
f3  
2
vs = Q/As  N  2 gh  2 
1 vt 2 g i 1

dimana Q/As lebih   Fr 


gR
dikenal sebagai b. Headloss pada
beban permukaan dengan h adalah sistem underdrain
headloss pada jari hidrolis, vt adalah
atau angka overflow
kecepatan pada tube v2
rate. lubang, vo adalah Hn = n k
settler, dan υ adalah 2g
Efisiensi bak kecepatan air pada
lubang, Qo adalah viskositas kinematik Desinfeksi
juga tidak terlepas
debit tiap lubang, D air. adalah proses untuk
dari kedalaman bak
adalah diameter Zone outlet membunuh bakteri,
dan waktu detensi,
lubang, Q adalah harus dirancang protozoa, dan virus
meskipun kedalaman
debit pipa, dan N sedemikian rupa dengan kuantitas
yang rendah secara
adalah jumlah sehingga air yang desinfektan yang
teoritis
lubang. keluar dari bak kecil dan tidak
menguntungkan
Pada zone pengendapan dapat beracun bagi
pengendapan
pengendapan, flok ditampung secara manusia. Reaksi
partikel. Waktu
yang sudah terbentuk merata dan tidak desinfeksi yang
detensi
diharapkan dapat mengganggu aliran terjadi harus
mempengaruhi
mengendap secara dalam bidang dilaksanakan di
efisiensi bak karena
gravitasi. Bak pengendapan. bawah kondisi
partikel flokulan
sedimentasi yang Struktur outlet dapat normal, termasuk
menjadi besar dan
digunakan berupa berupa pelimpah suhu, aliran, kualitas
berat akibat
bak persegi panjang datar memanjang, air, dan waktu
pencampuran dan
atau sirkular dan pelimpah berbentuk kontak. Hal ini akan
mengendap lebih
dilengkapi dengan V (V-notch), dan pipa membuat air menjadi
cepat (Kawamura,
tube settler atau plate berlubang. tidak beracun, tidak
1991).
settler untuk Partikel terlarut berasa, lebih mudah
Bak sedimentasi
meningkatkan dan koloid dalam air diolah, ekonomis,
memiliki beberapa
efisiensi tidak dapat serta akan
zone, yaitu inlet,
pengendapan dipisahkan dengan meninggalkan residu
pengendapan,
mudah oleh proses yang tetap untuk
jangka waktu yang Batas wilayah pelanggan ini dengan
aman, sehingga Kecamatan peningkatan
kontaminan dapat Kandeman adalah sambungan baru.
dihilangkan (Al- sebagai berikut : Sedangkan
Layla, 1980). ▪ masyarakat yang
Desinfeksi yang Sebelah utara belum memperoleh
sering digunakan : Laut Jawa. pelayanan air minum
adalah dengan ▪ dari PDAM
klorinasi Sebelah timur memenuhi kebutuhan
menggunakan gas : Kecamatan air minumnya dari
klor. Metode Tulis. sumber-sumber air
desinfeksi secara ▪ yang ada, seperti
umum ada dua, yaitu Sebelah selatan mata air dan sumur.
preklorinasi dan post : Masyarakat membuat
chlorination. Kec.Wonotung sumur, baik sumur
Kebutuhan gas klor = gal, Kec. dalam ataupun sumur
Q X Bandar. dangkal (sumur gali),
▪ secara perorangan
10 6 Sebelah barat maupun komunal.
dimana X adalah : Kecamatan Kebutuhan air untuk
dosis gas klor. Batang. wilayah pelayanan
Air yang telah Secara IKK Kandeman
melalui proses administrasi disuplai dari sumber
pengolahan Kecamatan mata air Bismo.
Gambar 1. Diagram
ditampung dalam Alir Metodologi Kandeman terbagi Bangunan
suatu reservoir Perencanaan dalam 13 Desa, penangkap berupa
sebelum dengan luas wilayah bronkaptering di
didistribusikan ke secara keseluruhan BNA Batang terdapat
konsumen. Menurut 4. KONDISI
EKSISTING 4.175,675 Ha. di Desa Bismo-
JWWA (1978), Jumlah Blado, hal ini karena
kapasitas efektif DAERAH
PEENCANAA pelanggan PDAM di sumber air baku yang
reservoir adalah Kabupaten Batang digunakan untuk
mampu menampung N
pada tahun 2010 melayani penduduk
air yang diproduksi terdiri dari 19.715 di BNA Batang
selama minimum satu Sebelum
melakukan pelanggan, sebagian berasal dari mata air
jam. besar berupa Bismo yang berasal
perancangan suatu
instalasi air minum sambungan rumah dari desa tersebut.
3. METODOLOG harus mengetahui tangga. Jumlah Broncaptering ini
kondisi eksisting tersebut meningkat mempunyai kapasitas
I jika dibandingkan terpasang sebesar
pada daerah yang
PER akan dilayani sebagai jumlah pelanggan 200 liter/detik dengan
dasar dalam PDAM bulan volume sebesar 100
ENC sebelumnya. Dari m3. Reservoir yang
perancangan,
ANA meliputi daerah jumlah pelanggan berasal dari sumber
pelayanan, kondisi yang semakin mata air Bismo
AN meningkat berjumlah 4 buah,
pelayanan, kapasitas
Diagram alir produksi, dan sumber menunjukkan bahwa volume masing-
metodologi air baku. Kecamatan kebutuhan masingnya adalah
perencanaan adalah Kandeman terletak di masyarakat akan air 100, 600, 500, dan
sebagai berikut. tengah Kabupaten bersih semakin 200 m3, sedangkan
Batang. Kecamatan meningkat dan volume reservoir
Kandeman memiliki PDAM Kabupaten yang berasal dari
luas wilayah terbesar Batang merespon sumber sumur dalam
diantara kecamatan dengan baik adalah 350 m3.
yang lain. peningkatan jumlah
Tabel 1. Proyeksi hari maksimum Faktor
5. PENGOLAHA Penduduk untuk daerah 8 pemakaian
sampai a. Hari
N DAN perencanaan Maksimum 1.15 1
dengan Tahun
ANALISIS ditetapkan sebesar b. Jam Puncak 1.5
2020
DATA 1,15 sedangkan Penduduk tiap
Penentuan prioritas faktor jam 9 unit
Tahun Jumlah Penduduk a. SR jiwa 4
daerah pelayanan maksimum sebesar
b. HU jiwa 100
dengan pertimbangan 2010 32740 1,50. Untuk daerah
– pertimbangan : perencanaan
2011 33061 B KEBUTUHAN DOMESTIK
1. Rencana yang direncanakan
2012 33382 1 Kebutuhan
disusun PDAM pelayanan 100 % Domestik
adalah 2013 33703 menggunakan l/dtk
a. SR 3.82
pengembangan 2014 34024
sambungan rumah
areal pelayanan karena dari data di b. HU l/dtk 0.06
yang 2015 34345 daerah perencanaan l/dtk
TTL DOMESTIK 3.88
diprioritaskan 2016 34666 pada tahun 2010 KBUT NON-
l/dtk
diwilayah IKK 2017 34987 sudah 100 % C DOMSTK 0.58
Kandeman yang pelayanan TOTAL
2018 35308 DOMESTIK+NON l/dtk
merupakan menggunakan SR.
D DOMESTIK 4.46
pembentukan 2019 35629 Berikut proyeksi KEHILANGAN
baru di wilayah 2020 35950 kebutuhan air bersih E AIR 1.29
Kabupaten Sumber : daerah perencanaan KEBUTUHAN AIR
Batang. perhitungan pada tahun 2010 dan F RATA-RATA 5.75
2. Perkembangan 2020. KEBUTUHAN
jumlah penduduk Tabel 2. Rekapitulasi G HARI MAKS 6.62
Kebutuhan KEBUTUHAN
yang pesat pada
Air Wilayah H JAM PUNCAK 8.63
daerah IKK
Perencanaan l/hari
Kandeman 385,360 3
Tahun 2010
Kabupaten dan 2020 m3/hari
Batang. 385 3
3. Sulitnya No. Uraian Sumber: Perhitungan
Satuan
memperoleh air A PENDUDUK
1 Penduduk Banyaknya air
bersih dari air
Tingkat baku yang tersedia,
tanah atau air
Gambar 2. Grafik 2 pelayanan yaitu debit Sungai
permukaan pada Sambungan
Proyeksi Kali Boyo tergantung
wilayah IKK Penduduk 3 Langsung
pada debit mata air di
Kandeman Wilayah a. Sambungan
Rumah Gunung Ungaran.
sehingga tingkat Perencanaa b. Hidran Selain itu juga
keinginan n Umum dipengaruhi oleh
berlangganan Total
Proyeksi kebutuhan iklim di daerah
melalui Konsumsi per
air yang akan diolah 4 kapita tersebut yang
sambungan
di dapat dari data a. SR meliputi curah hujan,
langsung dari
proyeksi penduduk
b. HU suhu, kelembaban,
PDAM sangat Penduduk
dan fasilitas-fasilitas dan penguapan.
tinggi. 5 terlayani
yang akan dilayani. Komponen-
Menurunnya a. Sambungan
Kebutuhan air Rumah (SR) komponen iklim
debit produksi dari
pada suatu kota akan b. Hidran tersebut saling
mata air untuk daerah
selalu mengalami
Umum (HU) berkaitan. Udara
perencanaan. Total
fluktuasi yang yang lembab dengan
Proyeksi penduduk penduduk
dikenal dalam terlayani suhu yang rendah
sampai dengan tahun
kebutuhan hari air 6 Rasio Pelayanan menyebabkan uap air
2020 dengan metode
maksimum dan a. SR hasil penguapan yang
linier sebagai berikut. b. HU
kebutuhan air jam telah tekumpul akan
Kebocoran
maksimum. Faktor terkondensasi
7 distribusi
menjadi hujan.
Sedangkan terletak di Desa 10 Nitrit mg/l 0,022 at
-
penguapan yang Kebon Agung 11 pH - 7,4 s
terjadi kemudian Kecamatan Tulis. y
12 Seng mg/l 0,036
akan menurun jika Sungai Kali Boyo ar
sering terjadi hujan. bagian hulu memiliki 13 Sianida mg/l 0,006 at
d
Hujan yang jatuh di debit rerata bulanan 14 Sulfat mg/l 26,223
a
daerah tangkapan maksimum sebesar 15 Sulfida mg/l 0,0093 n
(catchment area) 4.120 l/detik pada P
16 Tembaga mg/l 0,008 e
yaitu DAS Boyo bulan Februari dan
b. Kimia n
dapat menambah debit rerata bulanan Organik g
debit air baku, baik minimum sebesar 1 Detergen μg/l a
melalui aliran 546 l/detik pada w
Zat as
permukaan (run off) bulan Agustus. 2 organik, mg/l 8,36 K
maupun dari aliran Dari hasil KMnO4 u
dalam tanah. pemeriksaan kualitas 3
Kesadahan
mg/l 90,00 al
Dari rencana air baku Sungai , jml it
*Hasil pengukuran di as
upaya pemenuhan Kaligarang, dapat Balai Lab. Wahana A
kebutuhan air baku diketahui ada 2 Semarang, Desember ir
RKI (Rumah Tangga, parameter yang 2010. M
kantor dan Industri) memerlukan Batas Max = in
WS Pemali Comal pengolahan air baku u
P m
pada Kabupaten untuk dapat menjadi
er
Batang dapat dilihat air minum yaitu at Alternatif 1
pada tahun 2012 warna dan ur (pertama) merupakan
(jangka pendek), kekeruhan. a
Tabel 3. Parameter Air n unit-unit pengolahan
tahun 2017 (jangka
Baku Sungai M yang terpilih
menengah) dan 2027 e
Kali Boyo berdasarkan beberapa
(jangka panjang) nt
Hasil Uji pertimbangan yaitu
Departemen er
No Parameter Satuan Laboratorium i kemudahan
Pekerjaan Umum
K operasional dan biaya
Dirjen Sumber Daya FISIKA es yang operasional
Air mencanangkan e
1 Suhu o
C 24,8 yang murah. Unit-
program penambahan h
at unit pengolahan pada
debit untuk sungai 2 Warna PtCo 65 a alternatif 1 telah
Kali Boyo sebesar n mampu mereduksi
0,333 m3 / detik, 3 Bau - Tdk berbau 4
parameter berlebih 20
0,203 m3 / detik dan 9
4 Rasa - Tdk berasa 2/ sampai 90 % (Droste,
0,094 m3 / detik. Hal
M 1997), sehingga hasil
ini juga akan 5 Kekeruhan NTU 70,5 e air olahan dibawah
menambah kuantitas n
batas berdasarkan
debit sungai Kali KIMIA k
es Peraturan Menteri
Boyo untuk a. Kimia /P Kesehatan
mengimbangi Anorganik E 492/Menkes/PER/IV/
kebutuhan air di 1 TDS mg/l 197,40 R
2010, tanggal 19
masa mendatang. 2 Ammonia mg/l 0,331
/I
V april 2010.
Badan air yang
3 Arsen mg/l <0,01 /2 Untuk mengatasi
direncanakan akan 0
4 Besi mg/l 0,245 kekurangan terutama
digunakan sebagai 1
pada saat terjadi
sumber air baku bagi 5 Fluorida mg/l 0.465 0,
te perubahan kualitas
instalasi pengolahan 6 Klorida mg/l <0,05 nt air baku pada unit
air minum untuk Kromium, a
7 mg/l <0,05 flokulasi dilengkapi
wilayah IKK val +6 n
g dengan penstock
Kandeman ini adalah 8 Mangan mg/l 0,261
S untuk mengatur
Sungai Kali Boyo 9 Nitrat mg/l 2,942 y bukaan lubang yang
bagian hulu yaitu ar bertujuan
mendapatkan nilai dengan elevasi + 137 Tebal batang screen mm mm 25
gradient kecepatan meter di atas Jarak antar batang Headloss m 6
mm
screen Headloss total m 17
yang tepat. Alternatif permukaan air laut. Kemiringan batang
2 tidak Lokasi tersebut dari horizontal
direkomendasikan dipilih karena kondisi Jumlah batang screen buah6.2 Koagulasi
karena biaya topografinya yang Jumlah bukaan antar
buah
operasional dan relatif datar dengan batang Tabel 9. Desain
Kecepatan melalui
pemeliharaan mahal, kemiringan kurang screen
m/dt
sehingga tidak efektif dari 5 %. Selain itu, Headloss m
Koagulasi
dan kurang lokasi tersebut cukup Kriteria
Keterangan Satuan D
ekonomis. strategis karena Tabel 5. Desain Desain
sudah ada akses jalan Bak Pengaduk
hidrolis Saluran Pembawa hid
hidrolis yang melewati lokasi, Jenis
terj
Sedimentasi Filtrasi desinfeksi
POMPA pemukiman Keterangan Satuan Waktu detensi dt 20-60 6
penduduk yang ada Bentuk
400-
ke Tower Reservoir
Gradien kecepatan / dt 5
Koagulasi Flokulasi
di sekitar lokasi tidak Debit m
1000
padat dan lokasi yang Debit m3/dt O
Intake Backwash Lebar saluran m
Ground Reservoir Panjang bak m 3
dipilih masih berupa Panjang saluran m
Lebar bak m
sawah dengan luas Tinggi muka air
Gambar 3. Sketsa dalam saluran
m Kedalaman bak m
Pengolahan Air lahan yang cukup Kecepatan aliran
Tinggi terjunan m 1
luas, yaitu sekitar m/dt 20.000-
dalam saluran G x td 30
4.000 m2. 30.000
Rencana lokasi Kemiringan saluran
Diameter inch 1
instalasi pengolahan mm 2
air ini adalah di 6. PERANCANG Tabel 6. Desain Pintu Bak Koagulan
daerah jalan Pantura, AN Air Bahan kimia
Alum
INSTALASI S
di depan Kantor
Kelurahan PENGOLAHA Keterangan
Kedungbang N AIR MINUM Jumlah
Kecamatan Tulis Debit
Kabupaten Batang. 6.1 Intake Lebar pintu Tabel 9. Desain Bak
Tinggi bukaan pintu max
Alasan pemilihan Koagulan
Intake yang Headloss
lokasi ini karena pada
digunakan adalah (Lanjutan)
daerah ini merupakan
river intake yang
daerah yang paling Kriteria
dilengkapi dengan Keterangan Satuan
Desain
Desa
dekat Daerah Aliran
screen, pintu air dan Dosis optimum ml/l 25
Sungai Kali Boyo Tabel 7. Desain Bak
bangunan Waktu
dengan daerah pencampuran
jam 8
penampung. Pengumpul
pelayanan dan dekat Kebutuhan kg/hari 265
Bangunan intake
dengan akses jalan. Debit koagulan lt/hari 8,2
dilengkapi bendung Keterangan Satuan Volume larutan m3 65,9
Luas wilayah yang
setinggi 1 m yang Jumlah bak buah 2
akan digunakan Waktu detensi menit
berguna untuk empat p
untuk membangun Elevasi air m Bentuk
panja
mempertahankan
instalasi ini adalah Debit m3/dt Tinggi bak m 1
muka air pada saat
kurang lebih 4.000 Panjang bak m Free board m 0,2
debit sungai Panjang bak m 1
m2 dan merupakan Lebar m
minimum. Besarnya Lebar bak m 1
tanah milik
kapasitas sadap Pompa Dosing
masyarakat.Melihat Debit koagulan l/jam 8,2
rencana sebesar 60 Tabel 8. Perpipaan
kondisi yang ada di Jenis DME 1
l/dt.
sekitar Sungai Kali dan Pompa Tekanan Max bar 6
Tabel 4. Desain
Boyo, lokasi yang
Screen
dinilai tepat sebagai Keterangan Satuan
tempat instalasi Keterangan Satuan
Pipa Header Transmisi
pengolahan air Debit air baku m Kecepatan m/dt
minum adalah di tepi Lebar screen m Debit m3/dt
Elevasi air minimum m Panjang pipa m 6.3 Flokulasi
Sungai Kali Boyo
Diameter pipa inch
Tabel 10. Desain Jenis
Desinfektan
Sisa klor mg/l 4 Pengukuran Kembali Rp. 1,500,000.00
Flokulasi Jumlah bak unit DPC mg/l
Keterangan Satuan Waktu detensi jam Dosis klor mg/l SUB TOTAL Rp. 15,000,000.00
Surface loading m/jam Debit air l/dt
Flokulator Luas permukaan m2 Kebutuhan Cl2 kg/hr
Jenis Kedalaman bak m PEMBANGUNAN
Lebar m II IPA 60 LITER/DETIK
Jumlah bak buah Panjang m 6.7 Reservoir
Bentuk
Penampang tube A PEKERJAAN SIPIL
penampang Tabel 14. Desain PEMBANGUNAN
Jumlah channel buah Diameter mm
Jumlah belokan buah 1 IPA 60 LITER/DETIK
G x td total
Kemiringan tube ° Reservoir
Tinggi tube m
Td Total menit Kecepatan m/mnt a Unit Koagulasi Rp. 151,993,490.7
Volume bak total m3 N Reynold Keterangan Satuan
Volume per bak m3 N Fraude b Unit Flokulasi Rp. 389,979,346.6
Kedalaman awal m Waktu detensi jam
Zone Outlet
Panjang bak m m3/m. Elevasi air m c Unit Sedimentasi Rp. 742,410,254.3
Lebar bak m Beban pelimpah Kompartemen buah
jam
Tahap 1 Jumlah gutter/bak buah Panjang bak m d Unit Filtrasi Rp. 631,832,824.0
G /dt buah/ PEMBANGUNAN
Jumlah v-notch Lebar m
Td dt bak BANGUNAN
Headloss m 2 INTAKE Rp. 3,515,208,939
Tahap 2 PEMBANGUNAN
G /dt 6.5 Filtrasi RESERVOIR 250M3
Td dt 3 & RUMAH POMPA Rp. 497,167,857.
7. RENCANA
Headloss m Tabel 12. Desain
Tahap 3 ANG SUB TOTAL Rp. 5,928,592,712
G /dt Filtrasi
Td dt GAR
Headloss m PEMBEBASAN
Tahap 4
Keterangan Satuan AN IV TANAH 4000 M2 Rp. 700,000,000
G /dt Jenis BIAY
Td dt
Headloss m Jumlah bak buah A
Tahap 5 Kecepatan filtrasi m/jam JUMLAH Rp. 6,628,592,712
G /dt Luas
m2 Tabel 15. Rencana
Td dt permukaan /bak Anggaran PPN 10% Rp. 662,859,271.2
Headloss m Lebar m
Panjang m
Biaya
Tahap 6 TOTAL Rp. 7,291,451,983
G /dt Tebal pasir filter Desain
m
Td dt bed Perancang
PEMBULATAN Rp. 7,291,452,000
Headloss m Tebal gravel filter
m an
Headloss total m bed Instalasi
Jumlah nozzle/bak buah
Diameter nozzle mm
Air
6.4 Sedimentasi Kecepatan tiap Minum
m/dt
nozzle
Tabel 11. Desain Headloss saat
cm
7.1. RINCIAN RENCANA
filtrasi ANGGARAN BIAYA
Sedimentasi Kecepatan
m/jam
8. KESIMPULAN
backwash
Lama pencucian menit DESKRIPSI 1. Instalasi
Keterangan Satuan NO
Debit backwash m3/.dt PEKERJAAN pengolahan air
Zone Inlet Headloss saat minum ini
cm
backwash
Jenis
I PEKERJAAN dirancang untuk
PERSIAPAN memproduksi air
Jumlah pipa buah 1 Administrasi dan
Diameter pipa mm 6.6 Desinfeksi Dokumentasi (4
bersih guna
Kecepatan m/s Bulan) meningkatkan
Diameter lubang Tabel 13. Desain 2 Sewa Gudang/Direksi pelayanan di
cm
inlet Keet (8 Bulan) wilayah
Jumlah lubang tiap Desinfeksi 3 Papan Nama Proyek (3 pelayanan IKK
buah
pipa Unit)
Zone Sedimentasi
Kandeman
Keterangan Satuan
Kabupaten Supply Kualitas Air.
Batang. Engineering Akademi Peavy, Howard S.
2. Air baku untuk Design. Ann Teknik Tirta 1985.
instalasi Arbor Science, Wiyata. Environmental
pengolahan air Inc. Michigan. Magelang. Engineering
minum ini (International
berasal dari Anonim. 2000. Darmasetiawan, edition).
Sungai Kali Training of Martin. 2001. McGraw –
Boyo yang Technical Teori dan Hill Book
berlokasi di Desa Operation and Perencanaan Company.
Kebon Agung Maintenance Instalasi Singapore.
Kecamatan Tulis for Water Pengolahan
Kabupaten Supply and Air. Yayasan Qasim, Syed R.
Batang. Environmental Suryono. 1985. Waste
3. Instalasi Sanitation Bandung. Water
pengolahan air Semarang – Treatment
minum ini Surakarta Droste, Ronald L. Plants;
dirancang Urban 1997. Theory Planning,
dengan kapasitas Development and Practice Design, and
sebesar 60 l/dtk. Project (IBRD of Water and Operation.
4. Parameter air Loan No. Wastewater CBS College
baku yang harus 3749-IND). Treatment. Publishing.
diolah oleh Departemen John Wiley & New York.
instalasi Pemukiman Sons, Inc.
pengolahan air dan New York. Reynolds, Tom D.
minum ini Pengembanga 1982. Unit
terutama adalah n Wilayah JWWA. 1978. Operations
warna dan Pusat Design and Processes
kekeruhan. Pendidikan Criteria for in
5. Instalasi dan Pelatihan Waterworks Environmental
pengolahan air Balai Facilities. Engineering.
minum ini terdiri Pelatihan Air JWWA. Japan. Wadsworth,
dari intake, bak Bersih dan Inc.
pengumpul, Penyehatan Kamala, A. , Kanth California.
koagulasi, Lingkungan Rao, DL.
flokulasi, Pemukiman. 1993. Setyo, et.al. 1997.
sedimentasi, Semarang. Environmental Rekayasa
filtrasi, Engineering. Lingkungan,
desinfeksi dan ______. 2010. Tata McGraw Gunadarma.
reservoir Peraturan - Hill Jakarta.
kapasitas 250 Menteri Publishing
m3. Kesehatan Company Triadmojo, Bambang.
6. Biaya investasi Republik Limited. New 1995.
yang dibutuhkan Indonesia Delhi. Hidrolika I.
sebesar Rp. Nomor Beta Offset.
7,291,452,000.0 492/MenKes/P Kawamura, Susumu. Yogyakarta.
0. er/IV/2010 1991.
Tentang Integrated
Syarat-syarat Design of
9. DAFTAR dan Pengawas Water
PUSTAK Kualitas Air Treatment
A Minum. Facilities.
John Wiley &
Al-Layla, M. Anis. ______. 2003. Sons, Inc.
1980. Water Pelatihan New York.

Anda mungkin juga menyukai