PENDAHULUAN
1
semakin lama area yang terendam banjir semakin meluas dan menyebabkan
kerugian yang besar, diantaranya membuat aktivitas masyarakat terganggu,
kerusakan bangunan, munculnya wabah penyakit, terhambatnya kegiatan ekonomi,
dan terganggunya konektivitas antara Kota Bandung dengan wilayah Bandung
Selatan. Banjir disebabkan perkembangan metropolitan cekungan Bandung sangat
pesat. Perkembangan tersebut terlihat dari semakin memadatnya bangunan dan
meningkatkan area kedap air, pembuangan berbagai jenis limbah ke sungai yang
mengakibatkan sedimentasi yang besar di Sungai Citarum, dan eksploitasi air tanah
sehingga terjadi penurunan muka tanah dari tahun ke tahun (Wawa, 2011)
a. Pencemaran air Sungai Citarum akibat limbah domestik dan industri yang
berada di Wilayah Sungai Citarum; dan
b. Kurangnya sumber air bersih bagi warga Kota Dayeuhkolot akibat tercemarnya
sumur warga dan eksploitasi air tanah oleh industri dan komersial di wilayah
cekungan Bandung.
2
1.3. Tujuan Perencanaan
Batas Lokasi
3
1.4.2. Fokus Perencanaan
Perencanaan ini fokus pada penataan fisik ruang Kota Dayeuhkolot untuk
mengatasi permasalahan banjir dan permasalahan lainnya serta meningkatkan
potensi kawasan. Komponen fisik yang direncanakan adalah tata bangunan dan
guna lahan, ruang terbuka hijau dan vegetasi, sirkulasi, sistem drainase, sistem
sanitasi dan persampahan, serta sistem air bersih.
Produk perencanaan berupa peta dengan skala 1:10.000 dan pendetailan titik
lokasi rencana dengan skala 1:100.
Penelitian ini mengkaji pemodelan secara spasial banjir. Model spasial ini
harus mendukung kebijakan sempadan sungai dan aturan tata ruang. Pemodelan ini
berfungsi untuk mengetahui area terdampak banjir secara periodik di Wilayah
Pengembangan Baleendah, Kabupaten Bandung. Hasil dari penelitian ini berupa
strategi penanggulangan banjir di sempadan sungai.
4
b. Evaluasi Perubahan Perilaku Erosi Daerah Aliran Sungai Citarum Hulu
dengan Pemodelan Spasial oleh Perbandono dkk. tahun 2006.
Desa Andir adalah desa yang memiliki sungai mati akibat proyek pelurusan
Sungai Cisangkuy. Sungai mati dan area di sekitarnya menjadi lahan kritis yang
tidak berguna dan hanya dimanfaatkan masyarakat untuk pembuangan sampah.
Penelitian ini memberikan suatu solusi dalam penanganan sungai mati yang ada di
lokasi penelitian tersebut. Solusi tersebut berupa penataan fisik sungai yang
disesuaikan dengan kondisi masyarakat di lokasi tersebut.
5
permukaan tanah biasa. Penelitian ini menghasilkan banyaknya kebutuhan lubang
biopori yang perlu ada di lokasi penelitian agar banjir tidak terjadi.
6
i. Revitalisasi Waterfront Kawasan Pantai Tapak Paderi Kota Bengkulu
dengan Pendekatan Urban Design oleh Satya Ragil Permana tahun 2015
7
(lanjutan)
Judul
No Peneliti Tahun Lokasi Ket.
Penelitian/Perencanaan
Dayeuhkolot, Kabupaten
Bandung)
Peremajaan Kawasan
Tepian Sungai Winongo
Fatimah Kota Skripsi
6 Kampung Badran yang 2014
Azzahra Yogyakarta S1
Berwawasan kota Hijau
(Green City)
Perencanaan Kawasan
Wisata Cultural
Waterfront dengan Dendy Kota Skripsi
7 2014
Konsep “Riverwalk” Di Rizky Palembang S1
Sekitar Jembatan
Ampera
Rencana Kawasan
Wisata Di Pesisir
Nasril Kota Banda Skripsi
8 Meuraya Menggunakan 2015
Azmi Aceh S1
Konesp Recreational
Riverfront
Revitalisasi Waterfront
Kawasan Pantai Tapak Satya
Skripsi
9 Paderi Kota Bengkulu Ragil 2015 Kota Bengkulu
S1
dengan Pendekatan Permana
Urban Design
Sumber: Analisis Penulis (2015)
BAB I Pendahuluan
8
BAB II Tinjauan Pustaka
Memaparkan mengenai unit amatan dan unit analisis, alat dan instrumen
perencanaan, cara pengumpulan data, cara analisis data, metode
perencanaan, dan tahapan perencanaan yang akan dilakukan.
BAB V Rencana
BAB VI Penutup