Anda di halaman 1dari 4

PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

PERAN ENZIM KREATIN KINASE SEBAGAI MARKER


DALAM PENYEMBUHAN LUKA

Dr. Saryono, SKp.,MKes.


Jurusan Keperawatan, FKIK Unsoed Purwokerto
Jl. Dr Soeparno, Karangwangkal, Purwokerto,
telp 08122752061, email: sarbiokim@gmail.com

Abstract
Wound isadiscontinuitynetworkconditionsdue totrauma. Creatine kinase(CK) system contains creatine
kinaseisoenzymeand creatinetransportersthat importantforprovidingenergyin muscles. The creatine kinaseenzyme
inmuscleexudatecancome outwithvaryingnumber according to the levelof muscledamage. The increaseCK enzim
activityis proportional to thecharacteristicof woundconditions. Inflammatoryandproliferative phaseof wound healingare
characterizedbyelevated levels ofCK-BB. During10-15daysof wound healing, there isan increaseuMtCK,
whichcorrelateswith theeliminationof apoptoticcellsandcellmatrixremodeling.

Keywords: creatinekinase, wound healing, biomarkers

Abstrak
Luka merupakan suatu kondisi diskontinuitas jaringan akibat trauma.Sistem kreatin kinase (CK) mengandung
isoenzim kreatin kinase dan transporter kreatin yang penting untuk menyediakan energi di dalam otot.Enzim kreatin
kinase di dalam otot dapat keluar bersama eksudat dengan jumlah bervariasi sesuai tingkat kerusakan otot.Peningkatan
konsentrasi enzim CK sebanding dengan karakteristik kondisi luka. Proses inflamasi dan fase proliferasi pada
penyembuhan luka dikarakteristikkan dengan peningkatan kadar CK-BB. Selama 10-15 hari penyembuhan luka, ada
peningkatan uMtCK, yang berkorelasi dengan eliminasi sel yang apoptosis dan remodeling matriks sel.

Kata kunci: kreatin kinase, penyembuhan luka, biomarker

Pendahuluan mempertimbangkan kondisi molekuler dan


Luka merupakan suatu kondisi seluler luka.Luas luka, kedalaman luka,
diskontinuitas jaringan akibat trauma fisik jumlah sekresi, pus, jumlah granulasi, dan
maupun kimiawi.Penyembuhan luka adanya jaringan nekrosis merupakan
merupakan masalah kesehatan yang umum indikator-indikator yang sering diamati pada
dijumpai oleh perawat. Luka yang tidak saat melakukan perawatan luka. Namun
segera menyembuh dapat menyebabkan indikator ini tidak akan terjadi tanpa
disabilitas, menurunkan kualitas hidup dan perubahan molekuler maupun seluler jaringan
memerlukan biaya yang mahal.Tidak hanya luka yang mendahuluinya(Eming SA, Krieg T
biaya terkait penyembuhan lukanya saja, and Davidson JM., 2007).
melainkan biaya tidak langsung seperti Sistem kreatin kinase (CK)
kehilangan penghasilan, depresi dan mengandung isoenzim kreatin kinase dan
dampaknya terhadap teman dan keluarganya transporter kreatin.Sistem ini penting untuk
(Martin JM, Zenilman JM and Lazarus GS. menyediakan energi di dalam otot sebagai
2010). sumber energi dalam melakukan aktivitas otot
Luka dapat ditimbulkan akibat (Schlattner et al., 2002).Penelitian ini
paparan zat kimia, trauma fisik/mekanik, bertujuan untuk mencari indikator biokimiawi
paparan benda panas, listrik maupun untuk menilai perkembangan jaringan luka
keganasan.Kondisi luka juga berkembang dari saat proses penyembuhan.
yang paling ringan seperti goresan, luka yang
lebar dan dalam hingga terjadi Metode Penelitian
nekrosis.Iskemia jaringan, penekanan pada Penelitian ini merupakan sistematik
luka dan pro-oksidan ikut berkontribusi dalam review.Artikel didapat dari database
memperberat kondisi luka.Umumnya elektronik seperti PubMed, ScienceDirect,
perawatan luka ditujukan hanya berorientasi dan Google Scholar yang dipublikasi dari
pada karakteristik pada permukaan luka tanpa tahun 2000 hingga 2014. Kata kunci yang

Peran Enzim Kreatin Kinase Sebagai Marker Dalam Penyembuhan Luka 23


Dr. Saryono, SKp.,MKes.
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

digunakan adalah: enzim kreatin kinase atau metionin) di dalam hepar untuk membentuk
kreatin fosfokinase dan penyembuhan luka. kreatin.Enzim CPK mengkatalis secara
Kriteria inklusinya berupa jurnal berbahasa reversible pemindahan fosfat berenergi tinggi
inggris, diterbitkan dari tahun 2000 hingga dari adenosine tri fosfat menjadi kreatin,
2014.Ditemukan 7 artikel yang memenuhi membentuk kreatin fosfat dan adenosine
kriteria inklusi. difosfat.Kreatin fosfat merupakan molekul
yang tidak stabil dan secara spontan berubah
Hasil dan Pembahasan menjadi kreatinin, yang diekskresikan melalui
Enzim kreatin kinase (CK) atau urin. Produksi kreatinin secara spontan terjadi
dengan namalain kreatin fosfokinase (CPK) secara konstan dan proporsional sesuai
merupakan enzim yang berfungsi untuk dengan massa otot tubuh (Murray et al.,
mengkatalis fosforilasi kreatin. Enzim CK 2000).
merupakan suatu molekul dimerik yang terdiri Jumlah ATP yang banyak tidak cocok
dari sepasang monomer berbeda yang disebut sebagai energi simpanan karena banyak reaksi
M (Muscle = berkaitan dengan otot), dan B yang dapat teraktivasi maupun terhambat oleh
(Brain = berkaitan dengan otak).Kombinasi adanya ATP khususnya untuk menghasilkan
kedua sub unit menghasilkan tiga isoenzim energi.Oleh karena itu, sel otot melakukan
kreatin kinase yang berbedayaitu CK1 (CK- penyimpanan fosfat berenergi tinggi dalam
BB), CK2 (CK-MB), dan CK3 (CK- bentuk kreatin fosfat. Ketika tubuh
MM).Enzim CK mengkatalis mengkatalis membutuhkan energi, kreatin fosfat akan
transfosforilasi secara reversible antara ATP mendonorkan fosfatnya ke ADP untuk
dan fosfokreatin.Terdapat dua isoenzim menghasilkan ATP sebagai sumber kontraksi
oktamerik mitokondria yaitu sMtCK otot.
(sarkomerik) dan uMtCK (ubiquitous) Sintesis kreatin dimulai di ginjal dan
(Schlattner et al., 2002). diselesaikan di hepar.Kombinasi glisin
Distribusi isoenzim CK relatif spesifik dengan arginine membentuk guanidoasetat.
pada jaringan. Sumber jaringan utama CK Guanidosetat kemudian dipindahkan ke hepar,
adalah otak dan otot polos (BB), otot jantung yangakan dimetilasi oleh S-adenosil
(MB dan MM), dan otot rangka (MM). Enzim methionine untuk membentuk kreatin. Kreatin
CK3 dan sMtCK ditemukan di otot skelet, yang terbentuk kemudian dilepaskan dari
sedangkan CK1 dan uMtCK banyak hepar dan dibawa ke jaringan lain terutama
ditemukan di otak, otot polos dan jaringan otot skelet, jantung dan otak melalui aliran
lain.Injuri pada jaringan otak dapat darah. Kreatin ini akan bereaksi dengan ATP
meningkatkan aktivitas CK-BB dalam cairan untuk membentuk senyawa berenergi tinggi
otak, tetapi jarang meningkatkan aktivitas CK kreatin fosfat. Reaksi ini dikatalis oleh kreatin
serum total. Enzim CK-MM dan CK-BB fosfokinase (CPK=CK). Dengan demikian sel
sama sekali tidak relevan untuk mendeteksi dapat menggunakan kreatin fosfat untuk
nekrosis pada otot jantung.Enzim CK-MB menghasilkan ATP (Murray et al., 2000).
mempunyai konsentrasi yang tinggi di otot
jantung, tetapi sedikit di otot skelet.Enzim
CK-MM mayoritas terdapat pada otot skelet
dan sedikit di otot jantung. Enzim ini akan
meningkat aktivitasnya seiring dengan
peningkatan aktivitas CK total (Zemtsov A,
2007).
Otot menggunakan kreatin fosfat Gambar 1.Fungsi Kreatin fosfokinasi (CPK)
untuk menyimpan ikatan energi tinggi.Kreatin di dalam otot (Modifikasi dari Murray et al.,
berasal dari arginine dan glisin di dalam ginjal 2000)
dan terbentuk guanidinoasetat yang
termetilasi (menggunakan S-adenosil

24 Peran Enzim Kreatin Kinase Sebagai Marker Dalam Penyembuhan Luka


Dr. Saryono, SKp.,MKes.
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

Kreatin fosfat berperan sebagai disbanding jaringan normal, kemudian


simpanan kecil fosfat berenergi tinggi yang menurun cepat mencapai normal setelah hari
dapat menghasilkan ATP dari ADP.Energi ini ke-7. Jumlah uMtCK cenderung konstan
penting dan dibutuhkan pada saat aktivitas selama periode ini, tetapi meningkat dalam
otot.Kreatin fosfat merupakan senyawa yang kadar yang bervariasi selama 10-15 hari
tidak stabil, secara spontan dalam jumlah setelah terjadi luka. CK-MM dan sMtCK ada
kecil secara irreversible berubah menjadi tetapi tidak tampak selama fase awal
kreatinin seiring dengan pemakaian penyembuhan luka (Schlattner et al., 2002).
energi.Kreatinin tidak dapat dimetabolisme Kreatin kinase mempunyai waktu
lanjut dan diekskresikan melalui urin. Jumlah paruh sangat pendek, aktivitasnya meningkat
kreatinin yang diekskresikan melalui urin cepat puncaknya pada 6-12 jam dan kembali
adalah tetap sesuai dengan massa otot tubuh. normal dalam 24-48 jam setelah injuri otot
Oleh karena itu, kreatinin dapat digunakan akut (He et al., 2008). Injuri otot yang
sebagai indicator fungsi eksresi ginjal.Kadar persisten akan menyebabkan konsentrasi
normal CK berkisar antara 20-200U/L dengan kreatin kinase tetap tinggi. Luka tusuk akibat
konsentrasi yang berbeda-beda tergantung jarum suntik maupun jarum infus dapat
pada jenis jaringandan peningkatan CK meningkatkan aktivitas CK 3-4 kali.Deteksi
merupakan indikasi terjadinya kerusakan otot peningkatan aktivitas CK dalam serum
yang ditandai kemungkinan adanya perlukaan berguna sebagai indikator injuri pada otot.
otot atau disebabkan pengobatan tertentu Kadar enzim CK sebanding dengan derajat
seperti obat golongan statin (Murray et al., kerusakan jaringan dan seiring dengan proses
2000). penyembuhan luka, kadar enzim CK akan
Kadar kreatin fosfokinase serum menurun. Hal ini sesuai dengan hasil
meningkat pada kasus luka bakar dan pasien penelitian Minematsu et al., (2010)
dengan nekrosis epidermal (Zemtsov A, menyatakan bahwa kadar CK dalam eksudat
2007).Konsentrasi fosfokreatin dan aktivitas merupakan biomarker yang lebih
kreatin fosfokinase juga meningkat pada sensitifdibanding CK serum untuk
kasus psoriasis kulit dan maligna non mengetahui derajat injuri jaringan otot bagian
melanoma dibandingkan dengan kulit dalam (jaringan subkutan).
normal.Fosfokreatin dan enzim kreatin
fosfokinase terletak secara ekslusif di dalam Kesimpulan
epidermis dan di folikel rambut.Enzim kreatin Tingkat kerusakan jaringan otot pada
fosfokinase dan fosfokreatin membantu luka dapat bervariasi sehingga akan
melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar menyebabkan keluarnya enzim spesifik yang
ultraviolet.Kreatin fosfokinase MM bekerja di dalam sel otot. Penyembuhan luka
merupakan isoenzim utama pada kulit normal. merupakan proses yang kompleks yang
Aktivitas enzimatik CPK total meningkat melibatkan proses inflamasi, pembentukan
pada psoriasis dan tumor kulit dan bukan jaringan baru dan remodeling jaringan. Enzim
diakibatkan oleh penurunan aktivitas enzim kreatin kinase di dalam otot dapat keluar
CPK sitosol (Zemtsov et al., 1994). Pada bersama eksudat dengan jumlah bervariasi
kasus patah tulang dengan kerusakan jaringan sesuai tingkat kerusakan otot.Peningkatan
otot yang berat juga akan meningkatkan kadar konsentrasi enzim CK sebanding dengan
enzim CK serum. karakteristik kondisi luka. Proses inflamasi
CK-BB terlokalisir di dalam epitel dan fase proliferasi pada penyembuhan luka
kulit sehingga dalam luka jaringan di kulit dikarakteristikkan dengan peningkatan kadar
terdeteksi adanya peningkatan 10 kali lebih CK-BB. Selama 10-15 hari penyembuhan
CK-BB. Setelah perlukaan, jumlah CK-BB luka, ada peningkatan uMtCK, yang
meningkat cepat dalam respon awal segera 12 berkorelasi dengan eliminasi sel yang
jam setelah luka. Setelah 24 jam, aktivitas apoptosis dan remodeling matriks sel.
CK-BB sedikitnya meningkat 3 kali lebih

Peran Enzim Kreatin Kinase Sebagai Marker Dalam Penyembuhan Luka 25


Dr. Saryono, SKp.,MKes.
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II PPNI JAWA TENGAH 2014

Daftar Pustaka biochemical aspects. Journal of Tissue


Eming SA, Krieg T and Davidson JM. 2007. Viability, Volume 19, Issue 2, May
Inflammation in Wound Repair: 2010, Pages 77-83.
Molecular and CellularMechanisms. Murray RK, Granner DK, Mayes PA and
Journal of Investigative Dermatology Rodwell VW. 2000. Harper’s
(2007) 127, 514–525. Illustrated Biochemistry, Twenty-
He L, Li G, Feng X, Shi H, Chang D, Ye K, Sixth Edition Lange Medical
Wang S.Effect of energy compound Books/McGraw-Hill, New York.
on skeletal muscle strain injury and Schlattner U, Möckli N, Speer O, Werner S,
regeneration in rats. Ind Health. 2008 Wallimann T.Creatine kinase and
Oct;46(5):506-12. creatine transporter in normal,
Martin JM, Zenilman JM and Lazarus GS. wounded, and diseased skin. J Invest
2010. Molecular Microbiology: New Dermatol. 2002 Mar;118(3):416-23.
Dimensions for CutaneousBiology and Zemtsov A, Cameron GS, Bradley CA,
Wound Healing.Journal of Montalvo-Lugo V, Mattioli
Investigative Dermatology;130, 38– F.Identification and activity of cytosol
48. creatine phosphokinase enzymes in
Minematsu T, Nakagami G, Sari Y, Akase T, normal and diseased skin. Am J Med
Sugama J, Nagase T, Sanada H. Sci. 1994 Dec;308(6):365-9.
Candidate biomarkers for deep tissue Zemtsov A. 2007. Skin phosphocreatine. Skin
damage from molecular biological and Res Technol;13(2):115-8.

26 Peran Enzim Kreatin Kinase Sebagai Marker Dalam Penyembuhan Luka


Dr. Saryono, SKp.,MKes.

Anda mungkin juga menyukai