Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

Judul Synthesis of a novel chalcone derivate from myristicin


for skin cancer preventive activity

Jurnal RASAYAN J. Chem.


Halaman dan Volume 1493-1498 dan 14(3)
Tahun 2021
Penulis H. M. Ansory, I. N. Fitriani, S. Handayani dan N. Aznam
Sumber Rasayanjaournal.co.in
Reviewer Ridho Ismail Imadudin (A28227000)
Tanggal Review 03 April 2023
Abstrak Jurnal dengan judul “ Syntesis of a Novel Chalcone
derivate from Myristicin for Skin Cancer preventive
activity “ ini berisi tentang sintesis derivate chalcone
dari mrysticin sebagai senyawa untuk mencegah kanker
kulit.
Abstrak atau bagian pendahuluan yang dicantumkan
penulis memuat point penting dalam keseluruhan jurnal,
dengan dimuatnya point bahasan utama dari keseluruhan
jurnal dapat memudahkan pembaca untuk memahami
urutan bahasan jurnal ini.
Pengantar Pada paragraph pertama pembahasan, penulis
menjelaskan myristisin sebagai bahan utama dalam
pembuatan derivate chalcone yang digunakan sebagai
senyawa dengan indikasi antikanker, myristicin
merupakan zat yang berasal dari alam, telah
menunjukkan aktivitas yang menjajikan dalam sejumlah
besar penelitian in vitro dan in vivo yang dilakukan.
Myristicin merupakan molekul yang terdapat pada
tumbuhan seperti pala, peterseli, wortel, paprika, dan
beberapa spesies endemik benua Asia. Myristin memiliki
efek pyscedelic yang merupakan metabolit turunan
amfetamin aktifnya, myristicin sedikit mampu
menghambat enzim monoamine oxidase (MAO), yang
akan menyebabkan efek pro-serotoninergik dan gejala
kardiovaskular. Studi telah menunjukkan bahwa
myristicin mampu mempromosikan anxiogenesis dan
mempengaruhi tindakan motorik dan disarankan bahwa
ia mampu memodulasi reseptor GABA, mungkin
bertindak sebagai antagonis, menghasilkan kecemasan.
Myristicin memiliki gugus alil yang dapat diubah
menjadi gugus aldehida menjadi turunan benzaldehida
melalui isomerase dan oksidasi, turunan benzaldehid dari
myristicin direaksikan dengan metil fenil keton untuk
didapatkan turunan chalcone baru.
Paragraph selanjutnya, penulis menjelaskan berkaitan
dengan kanker kulit, kanker kulit terjadi akibat dari
paparan sinar UV yang berlebih, paparan sinar UV yang
berlebih meningkatkan ekspresi protein DNA
methyltransferase 3B (DNMT3B) dan juga kadar
reactive oxygen species (ROS). Peningkatan dari ekspresi
protein DNMT3B mengakibatkan terjadinya metilasi
DNA, metilasi DNA merupakan proses penambahan
gugus metil yang dapat mengubah aktivitas ekspresi gen,
proses ini dapat mengalami gangguan yang menyebabkan
penyimpangan metilasi DNA. Penyimpangan dapat
berupa hipermetilasi dan hipometilasi, pada kanker
hipermetilasi dan hipometilasi merupakan penanda yang
fundamental. Hipermetilasi DNA adalah mekanisme
yang dapat menginduksi peredaman tumor suppressor
gene, sedangkan hipometilasi DNA adalah mekanisme
yang berkontribusi pada overekspresi onkogen.
Dalam penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa ekspresi dari DNMT3B naik secara signifikan
akibat paparan dari sinar ultraviolet B (UVB). Hal
tersebut berawal dari kenaikan produksi ROS dan
mengakibatkan hipermetilasi pada protein P16INK4 yang
merupakan tumor suppressor gene terendam, sehingga
memicu terjadinya kanker kulit. Proses tersebut
merupakan salah satu mekanisme fotokarsiogenesis, yang
mana fotokarsiogenesis dapat didefinisikan sebagai
proses berkembangnya kanker kulit yang disebabkan oleh
paparan sinar UV.
Pada pragraf selanjutnya, penulis membahas tentang
molekuler docking, molecular doking merupakan metode
yang dipakai untuk mengekplorasi molekul kecildi
tempat pengikatan protein target. Karena lebih banyak
struktur protein ditentukan secara eksperimental
menggunakan kristalografi sinar-X atau spektroskopi
resonansi magnetik nuklir (NMR), penambatan
molekuler semakin banyak digunakan sebagai alat dalam
penemuan obat. Docking terhadap target yang
dimodelkan homologi juga menjadi mungkin untuk
protein yang strukturnya tidak diketahui. Dengan strategi
docking, druggability senyawa dan spesifisitasnya
terhadap target tertentu dapat dihitung untuk proses
optimalisasi timbal lebih lanjut. Program penambatan
molekuler melakukan algoritma pencarian di mana
konformasi ligan dievaluasi secara rekursif hingga
konvergensi ke energi minimum tercapai. Akhirnya,
fungsi penilaian afinitas, ΔG [U total dalam kkal/mol],
digunakan untuk memeringkat pose kandidat sebagai
jumlah energi elektrostatik dan energi van der Waals.
Kekuatan pendorong untuk interaksi spesifik ini dalam
sistem biologis bertujuan untuk saling melengkapi antara
bentuk dan elektrostatik permukaan tempat pengikatan
dan ligan atau substrat.
Metode Metode yang digunakan dalam jurnal berupa prosedur
umum dalam sintesis secara bertingkat, bermula pada
prosedur umum sintesis isomrysticin (1), prosedur umum
sintesis 7-metoksibenzol[1,3] dioksol-5-karbaldehida (2),
prosedur umum sintesi 3-(7-metoksibenzol[1,3]dioksol-
5-il)-1-fenilprop-2-en-1-on (3).
Setelah didapat hasil dari prosedur umum (3) dilakukan
analisis GC-Ms yang merupakan pemisahan kromatografi
gas (GC) atau kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC)
dan teknologi deteksi spektrometri massa (MS) untuk
analisis obat-obatan bioaktif dan produk perawatan
pribadi (PPCP) dalam matriks lingkungan. Kami
menekankan persiapan sampel, pro dan kontra dari teknik
MS yang tersedia, manfaat menggunakan kontrol kualitas
dan protokol jaminan kualitas (QC/QA) selama analisis
rutin, dan kesulitan yang terkait dengan efek matriks
pada sumber ionisasi elektrospray (ESI).
Dan diakhiri pada analisis menggunakan molecular
docking untuk melihat ikatan antar molekul kecil dengan
protein target.
Kesimpulan Sintesis derivate chalcone dari mrysticin dilakukan
dengan 3 langkah sintesis prosedur umum dan
dikarakterisasi dengan GC-Ms, IR dan 1H NMR.
Didapatkan Senyawa 3 pada HSP90A memiliki ΔGbind -
7,5 kcal/mol. Hasil docking antara protein PTGS2 dan
DHODH dengan ligan dari senyawa turunan myristicin
menunjukkan hal itu hampir semua ligan dapat
berinteraksi dengan kedua target. Ligan memiliki nilai
ΔGbind terendah dan terbaik interaksi -10,3 kkal/mol dan
-8,6 kkal/mol dalam DHODH dan PTGS2. Dapat
diindentifikasi bahwa derivate chalcone 3 ini efektif
dalam pencegahan kanker kulit.
Kekuatan jurnal - Informasi yang dicantumkan diberikan secara
detail dengan penjabaran yang cukup jelas.
- Metode penelitian dengan terstuktur didukung
dengan media analisis yang teruji.

Kelemahan jurnal - Kurangnya informasi efek toksisitas pada subjek


yang diteliti(myristicin).
- serta penjelasan mekanisme dari kanker kulit
sehingga dipilih derivate 3 chalcone sebagai
senyawa pencegahannya.

Daftar Pustaka
https://bimfi.e-journal.id/bimfi/article/view/92 “DNMT3B Inhibition To Inhibited The Development
Of Skin Cancer With Cinnamon Essential Oil Compounds Through In Silico And Proteomic Studies”.
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S016599360700060X “GC-MS and HPLC-MS
analysis of bioactive pharmaceuticals and personal-care products in environmental matrices”.
https://www.mdpi.com/1420-3049/26/19/5914 “Pharmacological and Therapeutic Potential of
Myristicin: A Literature Review”.

Anda mungkin juga menyukai