Oleh :
Kelompok A
Asisten :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Kelompok A
G1A01
I. PENDAHULUAN
A. Judul
Jumlah kreatin kinase yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung
pada masa otot dari pada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein. Hal ini
menyebabkan nilai kreatinin pada pria lebih tinggi karena jumlah massa otot pria
lebih besar dibandingkan jumlah massa otot wanita. Massa otot dan Metabolisme
protein pada umumnya sama- sama menimbulkan efek pembentukan kreatinin
yang tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif
yang menyebabkan kerusakan pada otot. Selain itu, usia juga memberi pengaruh
pada kadar kreatin kinase. Kadar kreatininakan menurun pada orang usia lanjut
yang massa ototnya berkurang.
III. METODE PRAKTIKUM
A. Metode Praktikum
Metode praktikum dalam memeriksa aktivitas creatine kinase (CK)
ini adalah Metode enzimatik.
B. Alat dan bahan
Alat
1. Spuit 3 cc
2. Torniquet
3. Vacuum tube red cap
4. Sentrifugator
5. Mikropipet (10 l 100 l)
6. Mikropipet (100 l -1000 l)
7. Yellow tip
8. Blue tip
9. Tabung reaksi 3 ml
10. Rak tabung reaksi
11. Spektrofotometer
Bahan
1. Sampel serum
2. Reagen
C. Cara Kerja
A. Hasil Perhitungan
Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
B. Pembahasan
Kadar kreatinin kinase normal adalah pada laki laki <160 U/L dan
pada perempuan <130 U/L pada pemeriksaan probandus didapatkan hasil
4 U/L. Hal ini merupakan abnormalitas pada jumlah kreatinin kinase pada
probandus. Penurunan kadar kreatinin kinase dapat disebabkan karena
(Riswanto, 2010) :
a. Obat obatan
b. Aktivitas fisik yang berlebihan
c. Kehamilan
d. Konsumsi daging merah dalam jumlah besar
e. Tingkat metabolisme protein
f. Cedera fisik yang berat
g. Penyakit degeneratif
Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat
yang terjadi di otot yang merupakan zat racun dalam darah, terdapat pada
seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal (Sacher,
2004).
Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot
rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin
phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP
(adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat
diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin
kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah
secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh
glomerulus dan diekskresikan dalam urin (Marks, 2007).
Jumlah kreatinin yang dikeluarkan setiap organisme setiap hari
berbeda-beda, bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau
tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek.
Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera
fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan
masif pada otot (Schlattner, 2006).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh data
bahwa kadar CK NAC probandus adalah 90,575 U/I. Nilai ini merupakan
angka yang normal bagi laki-laki. Kadar kreatinin tiap orang berbeda-
beda. Adanya perbedaan ini diduga disebabkan fungsi ginjal dan otot tiap
orang yang berbeda-beda (Marks, 2012).
C. Aplikasi Klinis
1. Infark Miokard Akut (IMA)
a. Definisi :
Infark Miokard Akut (IMA) atau biasa dikenal dengan serangan
jantung adalah penyakit yang terjadi ketika suplai darah ke bagian
jantung terhambat, kemudian terjadi iskemia atau kurangnya oksigen
yang mengakibatkan kerusakan dan potensi kematian koroner otot
jantung. Ini merupakan suatu keadaan darurat dan merupakan penyebab
kematian tertinggi pada pria dan wanita di dunia(Alwi, 2007)..
b. Etiologi :
Penyebab IMA ini karena suplai oksigen ke jantung kurang, curah
jantung yang meningkat dan kebutuhan oksigen yang meningkat (Alwi,
2007).
c. Gambar
2. Angina Pektoris Tidak Stabil
a. Definisi :
Angina pektoris tak stabil atau Unstable Angina Pectoris (UAP)
disebut juga preinfrak angina, crescendo angina atau intermittent coronary
syndrome (Black & Hawk, 2009).
b. Etiologi (Black & Hawk, 2009):
Pada uap secara patologi dapat terjadi karena rupture plak yang
tidak stabil, sehingga tiba-tiba terjadi oklusi subtotal dari pembuluh
darah coroner yang sebelumnya terjadi penyempitan yang minimal.
Rupture plak yang tidak stabil terdiri dari inti yang mengandung
banyak lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Rupture dapat terjadi
pada bagian depan jaringan fibrosa yang mengakibatkan terjadinya
trombus, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara lemak, sel otot
polos dan kolagen. Pada UAP oklusi pembuluh darah oleh thrombus
terjadi pada partial pembuluh darah atau sumbatan pecah sebelum
terjadinya miokard infark.
Karakteristik dari UAP adalah meningkat dari tingkat, durasi dan
beratnya nyeri. Sifat nyeri UAP adalah nyeri timbul pada saat istirahat,
atau timbul saat aktivitas minimal, nyeri dada biasa tapi nyeri semakin
hari semakin sering timbul atau lebih berat dari sebelumnya, nyeri
dada yang bisa disertai mual dan muntah, sesak nafas, kadang-kadang
disertai keringat dingin. Gambaran EKG dapat menunjukkan adanya
kelainan tetapi kadang tidak ditemukan kelainan.
Gambar
V. KESIMPULAN
Kreatin kinase (CK) adalah enzim yang terdiri dari isoenzim terutama di
otot berupa CK M, di otak berupa CK-B, dan di otot jantung berupa CKMB.
Hasil pemeriksaan CK darah probandus adalah 52 U/L dengan interpretasi
normal. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi validitas hasil
pemeriksaan adalah faktor dari pemeriksa, faktor dari alat-alat yang
digunakan, dan faktor dari subyek penelitian. Kesalahan perhitungan dapat
terjadi karena faktor praktikan, misalnya kekurang telitian praktikan dalam
melakukan pengukuran bahan-bahan praktikum dan faktor alat-alat praktikum,
misalnya alat yang digunakan masih terkontaminasi zat-zat lain sehingga hasil
praktikum kurang akurat. Aplikasi klinis dari pengukuran CKMB adalah
infark miokard akut dan angina pectoris.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Bender, D., Murray, R., Botham, K., Kennelly, P., Rodwell, V., weil, P. 2014.
Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC