hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan
kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi.
Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine
diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim
kreatin kinase (creatin kinase, CK) (Junaedi, ade. 2009)
Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang
ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal. Senyawa ini dihasilkan
ketika terjadi kontraksi pada otot. Dalam darah, kreatinin dihilangkan
dengan proses filtrasi melalui glomerulus ginjal dan disekresikan dalam
bentuk urin. Ginjal yang sehat menghilangkan kreatinin dari darah dan
memasukkannya pada urin untuk dikeluarkan dari tubuh. Analisis
kadar kreatinin dalam tubuh merupakan indeks medis yang penting
untuk mengetahui kondisi laju filtrasi glomerulus, keadaan ginjal, dan
berfungsinya kerja otot (Spiritia, 2009)
1. Uji Kreatinin
ketelitian (presisi) dan ketepatan (akurasi) maka diperlukan alat ukur yang
sudah diakui secara internasional karena kalau pengukuran dengan menggunakan
anggota tubuh misalnya jari seperti contoh di atas tentu tidak akurat dan berubah-
ubah.
Oleh karena itu, kini Dian Aptana Tekindo telah mengembangkan LIS (laboratory
information system) yang khusus di rancang dan dibuat untuk klinik/lab kesehatan
dengan kemampuan mengirim data dan menerima data dari dan ke
mesin/insttument PALIO 100.
Sehingga operator alat atau instrument tidak perlu memasukkan parameter satu
per satu kedalam software PALIO. Operator hanya perlu menekan 1 tombol klik
di komputer dan data akan langsung masuk dari bagian registrasi pendaftaran.
LIS dari Dian Aptana Tekindo dan PALIO 100 akan mempercepat dan
mempermudah pekerjaan analis di laboratorium kesehatan.