Oleh :
Kelompok A
Asisten :
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2016
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Kelompok A
G1A01
I. PENDAHULUAN
A. Judul
Distribusiisoenzim CK relativespesifikjaringan.Sumberjaringanutama CK
adalahotakdanototpolos (BB), ototjantung (MB dan MM), danototrangka(MM;
ototrangka normal jugamemilikisejumlahkecil MB, kurangdari
1%).Pemakaianutama CK
untukkepentinganklinisadalahuntukmendeteksiinfarkmiokardiumakut
(MCI).Distribusi CK dalammiokardiumadalahsekitar 80% MM dan 20% MB,
sedangkanisoenzim di ototrangkahampirseluruhnyaadalahMM.
Dengandemikiankemunculanmendadak CK-MB dalam
serummengisyaratkanasaldarimiokardium, terutamapadasituasiklinis yang
pasiennyamengalaminyeri dada danperubahanelektrokardiogram. CK dan CK-MB
serummeningkatdalam 4 6 jam setelah MCI akut, mencapaipuncaknyadalam 18
24 jam (> 6 kali kadarnormalnya) dankembali normal dalam 3 4 hari,
kecualijikaterjadiperluasaninfarkataureinfark.Sensitivitas CK-MB sangatbaik
(hampir 100%) denganspesifisitasagakrendah.Peningkatan CK-MB
isoenzimdapatmenandakanterjadinyakerusakanototjantung.CK-MB
jugadapatmeninggipadakasus-kasusbukan MCI atau non-coronary obstructive
myocardial necrosis, sepertiperadangan, trauma, degenerasi.
Jumlah kreatin kinase yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung
pada masa otot dari pada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein. Hal ini
menyebabkan nilai kreatinin pada pria lebih tinggi karena jumlah massa otot pria
lebih besar dibandingkan jumlah massa otot wanita. Massa otot dan Metabolisme
protein pada umumnya sama- sama menimbulkan efek pembentukan kreatinin
yang tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif
yang menyebabkan kerusakan pada otot. Selain itu, usia juga memberi pengaruh
pada kadar kreatin kinase. Kadar kreatininakan menurun pada orang usia lanjut
yang massa ototnya berkurang.
III. METODE PRAKTIKUM
A. Metode Praktikum
Metode praktikum dalam memeriksa aktivitas creatine kinase (CK)
ini adalah Metode enzimatik.
B. Alat dan bahan
Alat
1. Spuit 3 cc
2. Torniquet
3. Vacuum tube red cap
4. Sentrifugator
5. Mikropipet (10 l 100 l)
7. Yellow tip
8. Blue tip
9. Tabung reaksi 3 ml
10. Rak tabung reaksi
11. Spektrofotometer
Bahan
1. Sampel serum
2. Reagen
C. Cara Kerja
A. Hasil Perhitungan
B. Pembahasan
Kadar kreatinin kinase normal adalah pada laki laki <160 U/L dan
pada perempuan <130 U/L pada pemeriksaan probandus didapatkan hasil
6 U/L. Hal ini merupakan abnormalitas pada jumlah kreatinin kinase pada
probandus. Penurunan kadar kreatinin kinase dapat disebabkan karena
(Riswanto, 2010) :
a. Obat obatan
b. Aktivitas fisik yang berlebihan
c. Kehamilan
d. Konsumsi daging merah dalam jumlah besar
e. Tingkat metabolisme protein
f. Cedera fisik yang berat
g. Penyakit degeneratif
Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat
yang terjadi di otot yang merupakan zat racun dalam darah, terdapat pada
seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal (Sacher,
2004).
Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot
rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin
phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi.Dalam sintesis ATP
(adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat
diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin
kinase, CK).Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah
secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh
glomerulus dan diekskresikan dalam urin (Marks, 2007).
Jumlah kreatinin yang dikeluarkan setiap organisme setiap hari
berbeda-beda, bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau
tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek.
Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera
fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan
masif pada otot (Schlattner, 2006).
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan diperoleh data
bahwa kadar CK NAC probandus adalah 90,575 U/I. Nilai ini merupakan
angka yang normal bagi laki-laki. Kadar kreatinin tiap orang berbeda-
beda.Adanya perbedaan ini diduga disebabkan fungsi ginjal dan otot tiap
orang yang berbeda-beda (Marks, 2012).
C. Aplikasi Klinis
1. Infark Miokard Akut (IMA)
a. Definisi :
Infark Miokard Akut (IMA) atau biasa dikenal dengan serangan
jantung adalah penyakit yang terjadi ketika suplai darah ke bagian
jantung terhambat, kemudian terjadi iskemia atau kurangnya oksigen
yang mengakibatkan kerusakan dan potensi kematian koroner otot
jantung. Ini merupakan suatu keadaan darurat dan merupakan penyebab
kematian tertinggi pada pria dan wanita di dunia(Alwi, 2007)..
b. Etiologi :
Penyebab IMA ini karena suplai oksigen ke jantung kurang, curah
jantung yang meningkat dan kebutuhan oksigen yang meningkat (Alwi,
2007).
c. Gambar
2. Angina Pektoris Tidak Stabil
a. Definisi :
Angina pektoris tak stabil adalah suatu spektrum dari sindroma
iskemik miokard akut yang berada di antara angina pektoris stabil dan
anfark miokard akut (Repository USU).
b. Terminologi(Repository USU):
Terminologi ATS harus tercakup dalam kriteria penampilan klinis
sebagai berikut :
1. Angina pertama kali Angina timbul pada saat aktifitas fisik. Baru
pertama kali dialami oleh penderita dalam priode 1 bulan terakhir
2. Angina progresif Angina timbul saat aktifitas fisik yang berubah
polanya dalam 1 bulan terakhir, yaitu menjadi lebih sering, lebih berat,
lebih lama, timbul dengan pencetus yang lebih ringan dari biasanya
dan tidak hilang dengan cara yang biasa dilakukan. Penderita
sebelumnya menderita angina pektoris stabil.
3. Angina waktu istirahat Angina timbul tanpa didahului aktifitas fisik
ataupun hal-hal yang dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan O2
miokard. Lama angina sedikitnya 15 menit.
4. Angina sesudah IMA Angina yang timbul dalam periode dini (1
bulan) setelah IMA. Kriteria penampilan klinis tersebut dapat terjadi
sendiri-sendiri atau bersamabersama tanpa adanya gejala
IMA.Nekrosis miokard yang terjadi pada IMA harus disingkirkan
misalnya dengan pemeriksaan enzim serial dan pencatatan EKG.
Gambar
V. KESIMPULAN
Kreatin kinase (CK) adalah enzim yang terdiri dari isoenzim terutama di
otot berupa CK M, di otak berupa CK-B, dan di otot jantung berupa
CKMB.Hasil pemeriksaan CK darah probandus adalah 52 U/L dengan
interpretasi normal.Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi validitas hasil
pemeriksaan adalah faktor dari pemeriksa, faktor dari alat-alat yang
digunakan, dan faktor dari subyek penelitian.Kesalahan perhitungan dapat
terjadi karena faktor praktikan, misalnya kekurang telitian praktikan dalam
melakukan pengukuran bahan-bahan praktikum dan faktor alat-alat praktikum,
misalnya alat yang digunakan masih terkontaminasi zat-zat lain sehingga hasil
praktikum kurang akurat.Aplikasi klinis dari pengukuran CKMB adalah infark
miokard akut dan angina pectoris.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Bender, D., Murray, R., Botham, K., Kennelly, P., Rodwell, V., weil, P. 2014.
Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta: EGC