Fikri Indra Silmy-Fsh PDF
Fikri Indra Silmy-Fsh PDF
Skripsi
Oleh:
NIM: 107046102077
J AK A R T A
1432H/2011M
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Hidayatullah Jakarta.
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Biodata Pribadi
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
ii
Abstract
iii
Abstrak
iv
Kata Pengantar
Bismilaahirrahmaanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
Karunia yang telah diberikanNya, serta shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad
SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang
kekurangan yang dapat dikoreksi. Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini bukan hanya semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, melainkan
berkat bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang tak ternilai
harganya.
Bapak yang selalu memberikan kasih sayang dengan sepenuh hati untuk memberikan
dukungan baik moril maupun materiil yang tak terhingga. Kak Leli, Aam, dan
Atas dasar itu penulis dengan tulus ikhlas mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan setiap masalah yang penulis
1. Bapak Prof. Dr. Amin Suma, SH, MH, MM selaku Dekan Fakultas Syariah.
v
2. Ketua Program Studi Muamalat Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, Sekretaris Program
Studi Bapak Mu’min Rauf yang telah memberikan keluasan kesempatan untuk
3. Bapak Dr. Ir. Iwan Pontjowinoto, MM., dan Bapak A. Chairul Hadi, MA yang
4. Tim Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, terutama Bapak Taufiq, Mbak
Yane, Linda, Sashi, dan Nina yang telah banyak membantu dalam penyebaran
6. Seluruh Staf pengajar beserta Asisten Dosen dan Karyawan UIN Syarif
semangat kepada penulis, dan bersedia untuk diajak diskusi terkait penelitian
vi
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kepada pihak-pihak yang
kepada semua pihak yang berkepentingan, dengan harapan skripsi ini dapat
bermanfaat.
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
E. Kerangka Pemikiran 9
F. Sistematika Penulisan 11
3. Jenis Saham 19
B. Perilaku Konsumen 27
1. Persepsi 29
2. Motivasi 37
3. Proses Belajar 43
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 50
A. Jenis Penelitian 50
B. Pendekatan Penelitian 50
a. Analisis Kualitatif 54
b. Uji Validitas 55
c. Uji Reliabilitas 55
e. Uji Hipotesis 57
BAB IV PEMBAHASAN
1. Uji Validitas 66
2. Uji Reliabilitas 71
1. Variabel Independen 72
a. Persepsi 72
b. Motivasi 77
c. Belajar 81
ix
2. Variabel Dependen 85
A. Kesimpulan 99
B. Keterbatasan 100
C. Saran 101
LAMPIRAN 114
x
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Motivasi 77
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
negara tersebut. Jika investasi di suatu negara kecil maka lapangan pekerjaan pun
banyak yang menganggur, angka kriminalitas juga akan meningkat. Allah SWT
unsur. Pertama, pengeluaran sumber daya sekarang yang bersifat pasti. Kedua,
seperti kisah sapi betina. Sapi betina memiliki empat hal yang dapat
dimanfaatkan, yaitu susu, pupuk, anak, dan daging. Untuk mendapatkan sapi,
Selanjutnya ia akan mendapatkan hasil berupa susu, pupuk (dari kotoran sapi),
anak, dan dagingnya. Namun, investor juga belum tentu mendapatkan hasil
tersebut, karena sapi bisa jatuh sakit sehingga tidak dapat menghasilkan susu,
1
2
menghadapi risiko saham, budaya masyarakat yang mencari aman, atau karena
Pada akhir September 2010 proporsi kepemilikan saham oleh investor asing
sebesar 66,7% lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 67,8%.1 Hal itu
dinyatakan analisis karena lebih dipicu aktivitas investor domestik di lantai bursa
efek Indonesia.
pemodal domestik dari ritel masih sangat kecil, sekitar 11,7 miliar dollar AS, per
September 2010. Jumlah tersebut hanya sekitar 9,58 persen dari keseluruhan dana
Rendahnya kepemilikan investor ritel dalam negeri itu tidak terlepas dari
Indonesia (KSEI). “Estimasi bursa saja baru mencapai 1 juta investor. Nilai itu
1
Koran Jakarta, Persentase Dominasi Asing Menurun, artikel diakses tanggal 26 Oktober
2010 dari http://mediakit.koran-jakarta.com/print-berita.php?id=65429
3
Indonesia untuk berinvestasi di lantai bursa. Jika minat rakyat untuk membeli
Belum lagi, saat ini banyak saham-saham yang masuk dalam golongan
Daftar Efek Syariah. Data menunjukkan proporsi saham syariah dalam persen
mencapai 48% di bulan Mei 2010. Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah
muslim, seharusnya ini merupakan berita gembira dan pendorong agar dapat
Tabel 1.1
Perkembangan Jumlah Daftar Efek Syariah
Periode Tanggal Terbit Saham Syariah Jumlah Saham %
Sumber: www.idx.co.id
dalam memasarkan produk atau jasa yang ditawarkan harus dapat menetapkan
4
harga dengan etis, promosi dengan sentuhan simpatik, hingga komunikasi di jalur
Hawkins, Best, dan Coney (1995) menyatakan, “The marketing mix is the
harus cocok dengan fasilitas yang ada. Distribusi harus baik, karena dengan
Komunikasi dengan konsumen juga harus baik. Kemudian yang terakhir menurut
mereka adalah servis, penyediaan servis adalah suatu hal yang urgent tapi
perusahaan harus memilih servis mana yang paling penting untuk mengenai
sasaran konsumen.
kekuatan psikologis. Hal ini sesuai dengan pendapat William J. Santon (1981:
1. Motivasi, merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
tersebut.
yang harus dilakukan perusahaan sekuritas sehingga penelitian ini nantinya akan
menghasilkan titik temu antara keduanya. Oleh karena itu, penulis mengambil
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini saya berikan judul
Syariah”.
6
sebagai berikut:
Tujuan
Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademisi
2. Bagi Praktisi
Keputusan Pembelian Produk Sabun Lux (Studi Kasus Mahasiswi UIN Syarif
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun
2010. Pada penelitian tersebut penulis mencoba untuk meneliti ada tidaknya
digunakan adalah uji asumsi klasik, dan uji hipotesis pada regresi linear
Cirebon, dan meneliti ada tidaknya pengaruh kebudayaan, faktor sosial faktor
Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, dan uji
hipotesis pada regresi linear berganda. Hasil penelitian yang didapat adalah
yang paling dominan dalam penelitian ini adalah faktor individu. Korelasi (R)
adalah 0,219 atau 21,9% yang berarti terdapat 78,1% dipengaruhi oleh
faktor consumer behavior yang penulis teliti adalah persepsi, motivasi, dan
Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tahun 2008. Pada
maupun secara parsial. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi
klasik, dan uji hipotesis pada regresi linear berganda. Hasilnya adalah terdapat
independen dengan variabel dependen adalah 0,597 atau 59,7% korelasi yang
yang digunakan penulis adalah persepsi, motivasi, dan belajar sedangkan yang
E. Kerangka Pemikiran
dan sikap seseorang mempengaruhi perilaku investasinya. Hal ini juga sejalan
dengan yang tertulis dalam Wikipedia, yaitu terdapat empat hal yang
10
Sedangkan Hawkin, Best, dan Coney menyatakan bahwa terdapat lima faktor
demikian dengan segala keterbatasan, penulis hanya menguji tiga variabel yang
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Perception
Learning and
Memory
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian yang saya ajukan merujuk pada Buku
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
sistematika penelitian.
Bab III menyajikan data hasil penelitian, berupa deskripsi data berkenaan
Bab IV memaparkan analisa dan pembahasan dari penelitian. Dalam bab ini
akan dibahas temuan penelitian dan peneliti akan mencoba memodifikasi teori
selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
dalam Manan mengartikan investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha
pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk baru
that the future proceeds from the share will justify both the time that her money is
(Investasi adalah sebuah komitmen dari uang atau sumber daya lainnya dalam
1
Abdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah
Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 183
2
Ibid, h. 183
3
Bodie, Kane, Marcus. Essentials of Investment, (New York: McGraw Hill, 2004), h. 3
12
13
dalam bentuk uang tunai, aset, dan surat-surat berharga lainnya dengan harapan
akan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai pendapatan dari
investasi tersebut.4
berupa harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil
Sedangkan saham menurut Z. Alwi dalam Fauzi, saham adalah surat tanda
bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual
beli di bursa efek, saham atau sering disebut share merupakan instrumen yang
Saham syariah menurut fatwa DSN MUI No. 40 tahun 2003 adalah bukti
tercantum dalam pasal 3, yaitu jenis usaha; produk barang; jasa yang diberikan
4
Henricus W Ismanthono., Kamus Istilah Ekonomi Populer, (Jakarta: Kompas Media
Nusantara, 2006), h. 121
5
Dr. Muhammad Firdaus NH. Sistem Keuangan & Investasi Syariah. (Jakarta: Renaisan,
2005), h. 12
6
Fahmi Fauzi. Dampak Pengumuman Deviden Meningkat dan Deviden Menurun Terhadap
Perubahan Harga Saham (Abnormal Return) Sebelum Dan Sesudah Ex-Dividend Rate”, (Skripsi FEIS,
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009), h. 15
14
dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang
Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah, kriteria saham syariah adalah:
dan
dan
10%;
suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan
49, yang menerangkan bahwa untuk mempersiapkan masa paceklik yang akan
mereka akan dapat menghadapi masa sulit yang digambarkan Nabi Yusuf.
دأ!
رو إ
آن$ %
ل رن
/ () إ
&ن$'( )
$اد *آ, % -( ذ$ * / ()
() ون01*
ث ا(
س و4*
م-( ذ1! $ *
Artinya: Yusuf berkata: “Supaya kamu bertanam tujuh tahun
(lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah
kamu biarkan ditangkainya kecuali sedikit yang kamu makan.
7
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.28
16
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang
menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun
sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.
Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia
diberikan hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras
anggur.
yang menjadi bekal manusia untuk hari perhitungan kelak. Karena tidak ada
seorang pun di dunia ini yang mengetahui masa depan, sehingga Allah
ini sesuai dengan firman Allah dalam Alqur’an Surat Al-Hasy: 18, yaitu:
! 0= ; و ا<ا ا; إن ا,4( 6
789 0:)( أا ا<ا ا; و$*(**'
ا
() ن1
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah
dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya
untuk hari esok dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
dengan zakat. Harta yang tidak berputar (idle) merupakan harta yang menjadi
objek zakat. Dengan demikian agar harta tersebut tidak habis karena zakat
8
Ibid, h. 30
17
)(وا أال ا0> =@
ب
ل ا$! 0 أن4! 9 أ-(
$ A&* B*
9
(9
D( آ ا(آ
ة )روا ا
Artinya: Hadits Yahya dari Malik yang menyampaikannya dari Umar
Bin Khattab berkata: berdaganglah (berinvestasilah) dalam harta anak
yatim (agar harta tersebut) tidak habis oleh zakat (HR. Syaibani).
seperti dana, keahlian, pekerjaan, dan reputasi. Kemudian akad syirkah juga
pemberian modal, dalam akad musyarakah shahibul mal terdiri dari seluruh
partner, tetapi dalam mudharabah hanya satu pihak yang memberikan modal
tempat berinvestasi harus sesuai dengan ketentuan prinsip syariah dalam pasar
9
Muhammad al-Zurqani, Syarh al-Zarqani ‘ala Muwatta al-Imam Malik, Juz: 2, (Beirut: Daar
al-Fikr, 1411 H), hlm. 103
10
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam & Lembaga-Lembaga Terkait, Cet: 4
(Jakarta: PT RajaGrafindo, 2004), h. 219
18
namun tidak memiliki modal dengan masyarakat yang memiliki modal tetapi
bersama. Tentunya seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,
yang menyesatkan atau dengan menipu atau dengan korupsi, maka Allah akan
9 أ:
( *<ل1 ; إن ا:م. ا; –
ل رل ا; صAEة ر0*0 أ! ه$
!'
)روا$ 6K0= ذا =
نL ,
H
أ ه$I* (
$J*0, B(
/
(&& ا(&
آH أ! داود و
11
Iwan P. Pontjowinoto, Kaya & Bahagia Cara Syariah, (Jakarta: Penerbit Hikmah, 2010),
Cet. Pertama, h. 182
19
3. Jenis Saham
1) Saham atas nama, yaitu saham yang nama pemilik saham tertera di
2) Saham atas unjuk, yaitu saham yang nama pemilik saham tersebut
12
Sunariyah, S.E., MSi. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. (Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2011), h. 73
20
saham biasa.
yang berasal dari presentase keuntungan suatu perusahaan. Jadi, setiap akhir
adanya risiko dalam setiap aktivitas investasi. Dalam kondisi normal risiko
13
Natan Adri. Investasi Mudah & Murah. (Jakarta: Penebar Plus+, 2010), h 73
21
saham tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika kinerja perusahaan memiliki tren
yang negatif maka harga sahamnya akan mengalami penurunan dan investor
akan mendapatkan capital loss. Fluktuasi saham inilah yang menjadi risiko
kerugian.
Risiko tidak sistematis adalah risiko yang terkait dengan fluktuasi dan
siklus bisnis dari industri tertentu. Setiap industri memiliki karakteristik risiko
tidak sistematis yang sama. Risiko ini juga biasa disebut dengan risiko bisnis.
14
Dyah Ratih Sulistyastuti. Saham dan Obligasi: Ringkasan Teori dan Soal Jawab.
(Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002), h.10
22
Hal ini disebabkan karena tidak lakunya saham di bursa saat akan dijual.
hubungan risiko dan return yang positif, maka kuranglah tepat jika
terjadinya kerugian.
15
Willian F. Sharpe, Gordon J. Alexander, Jeffery V. Bailey; Alih Bahasa, Henry
Njooliangtik, Agustiono. Investasi. (Jakarta: Prenhlindo, 1999), h. 11
23
Bursa Efek Indonesia, menyatakan bahwa yang paling penting saat masuk
b. Analisis Sekuritas
atau beberapa kelompok yang masuk dalam kategori luas dari aset
1) Analisis Teknikal
2) Analisis Fundamental
asset finansial sama dengan present value dari semua aliran tunai
a) Analisa Ekonomi
16
Anonimous, Modul Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Intermidiate,
(Jakarta: Bursa Efek Indonesia, 2010), h. 67
25
b) Analisa Industri
harus diperhatikan.
17
Rr Tini Anggraeni, ST, M.Si, Analisis dan Penilaian Surat Berharga, Modul Kuliah
Manajemen Investasi Syariah, 2010, slide, 16
26
rasio leverage.
saham.
c. Konstruksi Portofolio
d. Merevisi Portofolio
e. Mengevaluasi Portofolio
return yang didapatkan dari portofolio dan juga risiko yang harus
B. Perilaku Konsumen
18
Anwar Prabu Mangkunegara. Perilaku Konsumen. (Bandung: Refika Aditama, 2002), h. 3
28
menentukan produk, servis, ide, atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginannya.)
keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses
19
Michael R. Solomon. Consumer Behavior. (Massachusetts: Allyn and Bacon, 1994), h. 7
20
Mangkunegara, Perilaku Konsumen, h. 3
29
jasa atau barang yang dapat memenuhi segala kebutuhan dan keinginan seorang
1. Persepsi
direspon oleh alat sensor rangsangan (seperti mata, telinga, hidung, dan lain
lain.
a. Proses Persepsi
akan dipromosikan.
23
Hawkins, Best, Coney. Consumer Behavior: Implication for Marketing Strategy (Sixth
Edition). (United State Of America: Richard D. Irwin, Inc), h. 237
31
1) Exposure
keinginan mereka.
2) Attention
The trouble is that we had a hard time getting people to read it”24
(itu adalah program yang bagus dan sangat efektif, tetapi kami
membacanya).
menjadi sia-sia.
24
________, Consumer Behavior: Implication for Marketing Strategy (Sixth Edition), h. 241
33
3) Interpretation
4) Memory
b. Consumer Imagery
mereka cocok dengan image dalam diri mereka dan sebaliknya mereka
akan “menutup mata” terhadap jasa yang mereka anggap tidak cocok
dengan mereka.
34
Bank Indonesia yaitu 5% tetap saja tiap tahun lahir pemain baru dalam
syariah. Saham pun seakan tidak mau ketinggalan, sejak periode I (30
memiliki pangsa pasar 46% dari total saham yang beredar di Bursa
Efek Indonesia.
25
Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie Lazar., Consumer Behavior. (New Jersey: Prentice-
Hl, 1997), h. 171
35
harga dua kali lipat dari orang tersebut. Harga yang kurang wajar
dari intrinsik yang ada dalam produk atau jasa. Namun demikian,
perusahaan tersebut.
2. Motivasi
berkreativitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan
26
Mangkunegara, Perilaku Konsumen, h. 11
38
a. Proses Motivasi
ada tadi. Hal ini di sebut dengan drive. Faktor-faktor tadi bergabung
27
Ibid, h. 11
28
Solomon, Consumer Behavior, h. 181
39
Gambar: 2.1
Motivation Process
NEED
RECOGNITION
Tension Reduction
Goal Want
b. Teori-teori Motivasi29
a) Teori Insting
29
Mangkunegara, Perilaku Konsumen, h. 13
40
b) Teori Drive
kebutuhannya.
hidup.
c) Teori Lapangan
fungsi dari lapangan pada momen waktu. Ia juga yakin pada para
30
Ibid, h. 14
42
Tabel 2.1
Beberapa Daftar Motif-motif Sosial
Social Motive Brief Description
Counteraction To master of to make up for a failure by
retrieving.
Dominance To control one’s human environment.
Exhibition To make an impression.
Inavoidance To avoid humiliation.
Order To achieve cleanliness, arrangement,
organization, balance, neatness, tidiness, and
precision
Rejection To snub or jilt an object.
Sentinence To seek and enjoy sensuous impression.
Sex To form sexual intercourse.
Succorance To always have a supporter.
Understanding To ask or answer general question.
Abasement To submit passively to extreme force.
Achievement To accomplish something difficult.
Affiliation To draw near and enjoyable cooperate or
reciprocate with an allied other.
Aggression To overcome opposition forcefully.
Autonomy To get free, to be independent.
Sumber: Mangkunegara, hlm.15
43
3. Proses Belajar
menerus direvisi karena terkena rangsangan atau input baru dan feedback
a. Pengaruh keadaan
31
Hawkins, Best, Coney, Consumer Behavior: Implication for Marketing Strategy (Sixth
Edition), h. 278
32
Solomon, Consumer Behavior, h.110
44
1) Classical Conditioning
2) Operant Conditioning
33
Ibid, h. 112
34
Hawkins, Best, Coney, Consumer Behavior: Implication for Marketing Strategy, h. 273
45
ditawarkan.
Gambar 2.2
Consumer Learning by Operant Conditioning
Increases probability of
response to stimulus
35
Solomon, Consumer Behavior, h. 114
46
1) Kekuatan Pembelajaran
pembelajaran
(reinforcement).
pembelian:36
36
Prof. Dr. J. Supranto. MA. APU, Dr. H. Nandan Umakrisna, Ir., MM., CQM, Perilaku
Konsumen & Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis, (Jakarta: Penerbit Mitra
Wacana Media, 2011), h. 122
47
mempelajarinya.
c. Memory
belajar. Memory terbagi menjadi dua hal, yaitu memori jangka panjang
37
Ibid, h. 127
38
Ibid, h. 126
49
sebelumnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
analisis data dengan proses statistika baik manual maupun dengan menggunakan
bantuan piranti lunak komputer. Pada penelitian kuantitatif, teori atau paradigma
B. Pendekatan Penelitian
parametik, yang berarti akan menggunakan sampel. Kemudian hasil yang didapat
skala interval dan rasio yang digunakan berdasarkan pada populasi yang
berdistribusi normal.
1
Prof. Dr. H. M. Burhan Bungin, S.Sos., M. Si. Metodologi Penelitian Kuantitatif:
Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik, serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta: Prenada Media
Group, 2008), hlm. 25
50
51
pasar modal di tanggal 4, 5, dan 11 Mei 2011. Untuk tanggal 4 dan 5 Mei 2011
merupakan masyarakat peserta sekolah pasar modal level intermediate, dan untuk
tanggal 11 Mei 2011 adalah peserta level advance. Jumlah seluruh peserta yang
hadir dalam tiga SPM tersebut adalah 307 orang. Untuk daftar perserta akan
dilampirkan.
Sampling ialah cara pengumpulan data atau penelitian kalau hanya elemen sampel
(2007: 51) sampling adalah proses pemilihan sejumlah elemen dari populasi
untuk menjadi sampel dalam penelitian ini. Dalam teknik ini peneliti memiliki
2
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumsi, (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2008),
hlm: 36
3
Prof. J. Supranto, M. A., APU., Teknik Sampling Untuk Survey dan Eksperimen, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2007), hlm. 3
52
Slovin, yaitu:
ܰ
݊=
ܰ. ݀ଶ + 1
Keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
d : presisi (5%)
maka:
307
݊= = 173,69
307. 0,05ଶ + 1
Nilai sampel yang harus diambil dalam penelitian ini adalah 173,69 yang
Karena subjek dalam penelitian ini terdiri dari beberapa grup maka
berikut:
ܰ݅
݊݅ = .݊
ܰ
Keterangan;
n : Sampel
N : Populasi
53
Tabel 3.1
Proporsi Sampel
Tanggal Pelaksanaan (N) (n) Ni ni Ni (dibulatkan)
4 Mei 2011 307 174 92 52,14 52
5 Mei 2011 307 174 124 70,28 70
11 Mei 2011 307 174 91 51,58 52
Total Sampel yang diambil setelah pembulatan 174
Sumber: Data primer yang diolah
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari
hasil kuesioner yang disebarkan ke seluruh sampel. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer masyarakat yang mengikuti sekolah pasar modal
yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari tiga kelompok,
yaitu dua kelompok kelas intermediate, dan satu kelompok kelas advance.
1. Observasi
2. Wawancara
dengan cara mengadakan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung
3. Kuesioner
Kuesioner dikenal juga dengan nama angket. Ini merupakan salah satu
1. Analisis Kualitatif
variable endogen, data yang tidak dapat diukur dengan skala rasio dan internal
4
Ridwan, Drs, MBA., DR. Engkos Ahmad Kuncoro, SE, MM., Cara Menggunakan dan
Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 19
55
2. Uji Validitas
>0,3, semakin tinggi angka indeks validitas (semakin mendekati 1,00) maka
3. Uji Reliabilitas
konsitensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep dan berguna
untuk mengakses “kebaikan” dari suatu pengukur.6 Ghiselli, et all (1981: 191)
5
Prof. Jogiyanto, HM., Akt., MBA., Ph.D., Metodologi Penelitian Sistem Informasi,
(Yogyakarta: CV Andi, 2008), hlm. 164
6
Ibid, hlm. 164
7
Ibid, hlm 164
56
dengan grafik polygon yang akan menyerupai bentuk lonceng atau bel.
b) Uji Multikolinearitas
Makin kecil korelasi antar variabel independen makin baik untuk model
nilai tolerance mendekati 1 dan nilai VIF < 5 dalam tabel coefficients
8
Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2009), hlm. 91
9
Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2004), hlm. 89
10
Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, hlm. 92
11
Iim Qoimudin, Modul Kuliah Statistika II: Suplemen 3, Jakarta: Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah. 2009, hlm. 3
57
c) Uji Homoskedastisitas
antar kelompok yang diuji berbeda atau tidak, variasinya homogen atau
heterogen.12
5. Uji Hipotesis
a) Korelasi (R)
Tabel 3.2
Ukuran Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.80 – 1,000 Sangat kuat
0,60 – 0,790 Kuat
0,40 – 0,590 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Ridwan, Drs, MBA., DR. Engkos Ahmad Kuncoro, SE, MM. Cara
Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis), hlm. 161
12
Ibid, hlm. 92
13
Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS, hlm. 83
58
c) Uji t
Atau kita dapat melihat nilai signifikansi (sig), jika nilai sig <0.05
maka Ho ditolak.
d) Uji F
e) Hipotesis
1) Hipotesis utama
14
Ibid, hlm. 86
15
Ibid, hlm. 87
16
Ibid, hlm. 86
59
2) Hipotesis Parsial
Tabel 3.3
Pengukuran Variabel
PEMBAHASAN
Sekolah Pasar Modal (SPM) dimulai sekitar tahun 2006, dahulu dimulai
dari kecil, kecil, kecil hingga membentuk sebuah pola. Hingga akhirnya materi
terstandar dan pematerinya pun terstandar. Dahulu sistemnya tidak seperti saat ini
yang menggabungkan empat sesi dalam satu hari, melainkan dibagi menjadi
empat pertemuan atau satu sesi perminggu. Hal ini dinilai oleh penanggung jawab
SPM, yaitu divisi pemasaran BEI sangat mengulur waktu dan akan merepotkan
peserta. Sehingga akhirnya saat ini semua sesi digabungkan dalam satu hari agar
Pemateri dalam SPM terdiri dari praktisi, regulator, dan pemateri dari
BEI. SPM terbagi menjadi empat level, yaitu level basic, intermediate, advance,
dan yang baru-baru ini diluncurkan adalah SPM Syariah. Pada level basic, peserta
dikenalkan dengan istilah-istilah dalam pasar modal seperti apa itu saham,
dengan analisis teknikal dan fundamental saham. Dalam level intermediate juga
1
Wawancara Pribadi dengan Taufiq Rochman. Jakarta. 13 Mei 2011
61
62
dilakukan simulasi perdagangan dalam bursa efek, sehingga peserta lebih teknis
mengetahui perdagangan dalam bursa efek. Selanjutnya level advance, level ini
dikhususkan bagi orang-orang yang sudah memiliki rekening efek yang ingin
ini. Selanjutnya yang baru-baru ini diluncurkan adalah SPM Syariah. Materi-
materi yang disampaikan dalam SPM Syariah antara lain terkait dengan fatwa-
Target peserta sudah jelas di dalam website, yaitu masyarakat yang sudah
berumur 25 tahun, artinya statusnya sudah lulus atau sudah mulai bekerja. Namun
Visi dari adanya SPM adalah agar kiprah pemodal lokal dapat menjadi
dominan. Saat ini yang menjadi tren dalam pasar modal Indonesia masih investor
asing. Seharusnya yang dominan investor domestik. Karena jika yang dominan
investor asing, nantinya jika ada masalah seperti yang terjadi di tahun 2008
Indonesia akan terkena dampak juga. Tapi kalau seperti di Malaysia atau
organisasi. Penanggung jawabnya adalah divisi pemasaran BEI. BEI bekerja sama
dengan KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), KPEI (Kliring dan Penjaminan
Efek Indonesia), beserta beberapa broker yang ingin bekerjasama dalam sekolah
pasar modal.
1. Menurut Usia
Tabel 4.1
60 tahun, dan 3 responden berumur > 60 tahun. Dari tabel tersebut kebayakan
2. Menurut Kelamin
Tabel 4.2
berkelamin laki-laki.
Tabel 4.3
D1/D2/D3, 102 responden lulusan S1, dan 28 responden lulusan S2/S3. Dari
4. Menurut Pekerjaan
Tabel 4.4
lainnya seperti pensiunan, dan ibu rumah tangga. Dari tabel tersebut
Tabel 4.5
1. Uji Validitas
tersebut.
67
Variabel persepsi terbagi menjadi dua sub variabel, yaitu interpretasi dan
terdapat empat sub variabel, yaitu fisiologi, rasa aman, sosial, dan
terdapat dua sub variable, yaitu respon, dan stimulus, yang memiliki 7
dua sub variabel, yaitu investasi, dan investasi syariah dengan 9 indikator.
Tabel 4.6
Hasil Tryout Variabel Persepsi
Persepsi
Pearson
No. Penyataan Keterangan
Correlation
1. Saya melihat perkembangan saham 0,630 Valid
syariah sangat pesat
2. Saya setuju bahwa saham syariah 0,385 Valid
diperuntukkan bagi semua pihak
3. Secara prinsip, saya tidak mendapatkan 0,570 Valid
perbedaan antara saham syariah dengan
saham lainnya
4. Saya ingin berinvestasi di saham syariah 0,641 Valid
5. Saya setuju dengan harga pembukaan 0,575 Valid
efek untuk saham syariah sama dengan
saham lainnya
6. Saya yakin pergerakkan saham syariah 0,684 Valid
sama dengan saham lainnya
7. Dari segi nominal keuntungan dan resiko, 0,466 Valid
menurut saya antara saham syariah dan
saham lain tidak ada perbedaan
68
pernyataan dalam variabel tersebut memenuhi kriteria validitas yaitu > 0,3.
Tabel 4.7
Hasil Tryout Variabel Motivasi
Motivasi
Pearson
No. Penyataan Keterangan
Correlation
1. Saya akan mendapatkan keuntungan 0,123 Tidak Valid
financial jika berinvestasi di saham
syariah
2. Selain keuntungan financial, saya juga 0,562 Valid
akan mendapatkan keberkahan dalam
berinvestasi di saham syariah
3. Pendapatan yang akan saya dapatkan dari 0,639 Valid
saham syariah terjamin sebagai
pendapatan yang baik
4. Selain baik, pendapatan tersebut juga 0,595 Valid
halal
5. Saya akan berinvestasi jika rekan, 0,536 Valid
kerabat, atau orang yang saya kenal juga
ikut berinvestasi
6. Dengan berinvestasi berarti saya 0,408 Valid
membantu pengusaha untuk berkembang
7. Dengan investasi saham syariah berarti 0,641 Valid
saya ikut serta dalam pengembangan
keuangan syariah
69
saham syariah”, dan “saya akan lebih mengaktualisasi diri saya, ketika sudah
memiliki nilai validitas 0,123 dan 0,127. Dengan demikian, kedua pernyataan
Tabel 4.8
Hasil Trout Variabel Belajar
Belajar
Pearson
No. Penyataan Keterangan
Correlation
1. Sebagai calon investor saya memerlukan 0,250 Tidak Valid
sosialisasi investasi saham syariah
2. Saya percaya dengan menjadi investor 0,753 Valid
saya akan lebih banyak mendapatkan
ilmu investasi
3. Saya pikir pembelajaran dalam Sekolah 0,631 Valid
Pasar Modal sudah mencukupi
pengetahuan dasar investasi
4. Saya harus mengetahui pengetahuan 0,790 Valid
dasar saham, sebelum investasi di saham
syariah
70
Tabel 4.9
Hasil Tryout Variabel Investasi Saham Syariah
Investasi Saham Syariah
Pearson
No. Penyataan Keterangan
Correlation
1. Menurut saya investasi merupakan hal 0,779 Valid
yang sangat dianjurkan
2. Menurut saya investasi dapat membantu 0,667 Valid
peningkatan kesejahteraan
3. Menurut saya investasi merupakan 0,857 Valid
instrument penting dalam pembangunan
4. Menurut saya investasi saham 0,894 Valid
memberikan keuntungan yang besar
sejalan dengan risikonya
5. Menurut saya investasi membutuhkan 0,417 Valid
modal yang mahal
6. Menurut saya investasi saham syariah 0,709 Valid
lebih condong dengan sector ril
71
investasi saham syariah, terdapat satu instrumen yang tidak valid yaitu
nilai -0,089.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Responden
Dalam tabel 4.10 tentang uji reliabilitas, terdapat nilai 0,886 atau
1. Variabel Independen
belajar.
a) Persepsi
Tabel 4.11
Statistik Deskriptif Persepsi
tanggal 4,5, dan 11 Mei 2011, mean variabel persepsi adalah 37,49. Nilai
Tabel 4.12
Hasil Kuesioner Variabel Persepsi
pernyataan tersebut.
pernyataan tersebut.
terdapat responden yang sangat tidak setuju atas pernyataan bahwa harga
pernyataan tersebut.
pernyataan tersebut.
76
terdapat 5 responden yang sangat tidak setuju atas pernyataan bahwa dari
tersebut.
pernyataan tersebut.
pernyataan tersebut.
b) Motivasi
Tabel 4.13
Statistik Deskriptif Motivasi
Tabel 4.14
Hasil Kuesioner Variabel Motivasi
No. Penyataan STS TS RR S SS
1. Selain keuntungan financial, 2 11 37 79 45
saya juga akan mendapatkan
keberkahan dalam
berinvestasi di saham
syariah
2. Pendapatan yang akan saya 3 8 31 96 36
dapatkan dari saham syariah
terjamin sebagai pendapatan
yang baik
3. Selain baik, pendapatan 1 5 27 89 52
tersebut juga halal
4. Saya akan berinvestasi jika 12 55 42 52 13
rekan, kerabat, atau orang
yang saya kenal juga ikut
berinvestasi
5. Dengan berinvestasi berarti 2 7 23 110 32
saya membantu pengusaha
untuk berkembang
6. Dengan investasi saham 0 7 24 98 45
syariah berarti saya ikut
serta dalam pengembangan
keuangan syariah
7. Dengan berinvestasi saham 2 6 26 104 36
syariah, berarti saya
menjadi pemilik perusahaan
tempat saya berinvestasi
8. Saya akan berinvestasi jika 5 26 27 84 32
segala kebutuhan saya
sudah terpenuhi
Sumber: Data primer yang diolah
79
responden akan berinvestasi jika rekan, kerabat, atau orang yang dikenal
terdapat responden yang sangat tidak setuju atas pernyataan bahwa dengan
c) Belajar
Tabel 4.15
Statistik Deskriptif Belajar
tanggal 4, 5, dan 11 Mei 2011, mean variabel belajar adalah 25,82. Nilai
Tabel 4.16
Hasil Kuesioner Variabel Belajar
No. Penyataan STS TS RR S SS
1. Saya percaya dengan 0 5 7 103 59
menjadi investor saya akan
lebih banyak mendapatkan
ilmu investasi
2. Saya pikir pembelajaran 1 25 23 98 27
dalam Sekolah Pasar Modal
sudah mencukupi
pengetahuan dasar investasi
3. Saya harus mengetahui 0 1 8 84 81
pengetahuan dasar saham,
sebelum investasi di saham
syariah
4. Sebagai calon investor, saya 0 0 7 67 100
rasa pembelajaran dasar
investasi sangat penting
5. Saya akan lebih mengerti 0 0 6 85 83
investasi saham, jika dasar-
dasarnya sudah dimengerti
6. Menurut saya acara 0 1 8 73 92
sosialisasi investasi sangat
penting sebagai penjaring
investor-investor baru
Sumber: Data primer yang diolah
83
terdapat responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju atas
terdapat responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju atas
2. Variabel Dependen
Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.
Sedangkan teknis transaksi dalam saham diatur dalam fatwa-fatwa DSN MUI.
Baru-baru ini, telah diterbitkan fatwa DSN MUI No. 80 tentang penerapan prinsip
bursa efek.
Tabel 4.17
Statistik Deskriptif Investasi Saham Syariah
yang mengikuti sekolah pasar modal kelas intermediate dan advance di bulan
Mei 2011, mean dalam variabel investasi saham syariah adalah 31,61. Nilai
pernyataan.
Tabel 4.18
Hasil Kuesioner Variabel Investasi Saham Syariah
No. Penyataan STS TS RR S SS
1. Menurut saya investasi 0 1 16 93 64
merupakan hal yang sangat
dianjurkan
2. Menurut saya investasi 0 0 11 91 72
dapat membantu
peningkatan kesejahteraan
3. Menurut saya investasi 1 1 13 98 61
merupakan instrument
penting dalam
pembangunan
4. Menurut saya investasi 1 2 21 90 60
saham memberikan
keuntungan yang besar
sejalan dengan risikonya
5. Menurut saya investasi 9 70 40 44 11
membutuhkan modal yang
mahal
6. Menurut saya investasi 0 12 78 65 19
saham syariah lebih
condong dengan sector ril
7. Menurut saya investasi 1 5 19 107 42
saham syariah juga
memiliki risiko seperti
investasi saham lainnya
8. Menurut saya investasi 0 4 19 105 46
saham syariah dapat
membantu perkembangan
keuangan syariah
Sumber: Data primer yang diolah
87
tersebut.
terdapat responden yang sangat tidak setuju dan tidak setuju dengan
tersebut.
88
pernyataan tersebut.
menurut responden investasi saham syariah lebih condong dengan sector riil,
tersebut.
89
pernyataan tersebut.
pernyataan tersebut.
a) Normalitas Data
Plot dapat dilihat pada gambar 4.1 untuk variabel dependen yaitu investasi
berada di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan
90
Gambar 4.1
seluruh variabel independen adalah lebih besar dari 5 (>0,5) yang berarti
bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas. Hal ini selaras
Tabel 4.19
Uji Multikolinearitas
c) Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola, sehingga dapat
heterokedastisitas.
a) Korelasi
Tabel 4.20
Pada tabel 4.20 nilai korelasi (R) antara variabel belajar, persepsi,
dengan nilai 0,340 atau 34%. Angka ini menunjukkan bahwa variabel
c) Uji F
Tabel 4.21
Hasil Uji F
terhadap variabel dependen (uji F), diperoleh nilai signifikansi 0,000 yang
94
d) Uji t
Tabel 4.22
Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t)
signifikan, yaitu variabel motivasi dan belajar. Hasil uji Korelasi Pearson
Tabel 4.23
Pearson Correlation
e) Model Regresi
Tabel 4.24
Constant : 10,789
Persepsi (X1) : 0,112
Motivasi (X2) : 0,223
Belajar (X3) : 0,381
Di mana:
X1 : Persepsi
X2 : Motivasi
X3 : Belajar
BAB V
A. Kesimpulan
investasi saham syariah. Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap 174
sampel peserta sekolah pasar modal tanggal 4, 5, dan 11 Mei 2011 diperoleh hasil
sebagai berikut:
syariah memiliki signifikansi 0,039 yang berarti lebih kecil (<) dibandingkan
saham syariah. Hal ini menunjukkan bahwa investasi saham syariah memiliki
syariah memiliki signifikansi 0,000 yang juga lebih kecil (<) dibandingkan
investasi saham syariah. Motivasi investor antara lain adalah kebutuhan fisik,
99
100
instumen pernyataan dalam variabel ini. Mayoritas dari responden pun setuju
syariah memiliki signifikansi 0,000 yang lebih kecil (<) dibandingkan dengan
B. Keterbatasan
1. Peserta yang menjadi sampel penelitian adalah hanya 174 orang dari sekian
banyak peserta jika dihitung selama satu tahun, sehingga kurang dapat
2. Periode penelitian yang dilakukan hanya di bulan Mei 2011 saja, sehingga
3. Variabel independen dalam penelitian hanya terdiri dari tiga hal, padahal
saham syariah.
101
C. Saran
periode yang lebih lama sehingga hasil yang akan diperoleh lebih
meyakinkan.
dan belajar, maka sekuritas harus dapat memahami motivasi investor seperti
faktor fisiologi, rasa aman, sosial, dan penghargaan yang ia dapatkan dari
DAFTAR PUSTAKA
Alqur’an Al-Karim
Adri, Natan. Investasi Mudah & Murah. Jakarta: Penebar Plus+, 2010
Anggraeni, Rr Tini ST, M.Si., “Analisis dan Penilaian Surat Berharga”, Modul Kuliah
Manajemen Investasi Syariah, Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah. 2010
_________, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic, Jakarta: Bursa
Efek Indonesia, 2010.
Biro Pusat Statistik, Produk Domestik Bruto Per Kapita, Produk Nasional Bruto Per
Kapita dan Pendapatan Nasional Per Kapita, 2000-2009 (Rupiah). Tabel
diakses pada tanggal 26 November 2010 dari
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=11&n
otab=76
Bodie, Zvi, dkk. “Essentials of Investment”, New York: The McGraw Hill Company,
2004
103
Bursa Efek Indonesia, Sharia Products. Artikel diakses pada 26 Oktober 2010 dari
http://www.idx.co.id/Home/ProductAndServices/ShariaMarket/ShariaProduct
s/tabid/157/language/id-ID/Default.aspx
Firdaus NH, Muhammad. Sistem Keuangan & Investasi Syariah. Jakarta: Renaisan,
2005.
Ghozie, Prita H. Menjadi Cantik, Gaya, & Tetap Kaya, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010.
Ismanthono, Henricus W., Kamus Istilah Ekonomi Populer, Jakarta: Kompas Media
Nusantara, 2006
Nafik HR, Muhammad. Bursa Efek & Investasi Syariah. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta, 2009.
104
Pardoe, James. Sukses Berinvestasi Ala Buffett. Penerjemah: Sri Isnani Husnayati,
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005.
Pontjowinoto, Iwan P. Kaya & Bahagia Cara Syariah, Bandung: Mizan Media
Utama, 2010
Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Misbah, Cet: VIII, Vol: 6 & 12, Jakarta: Lentera Hati,
2002.
Sarwoko, Statistik Inferensi untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2007.
Schiffman, Leon G. and Kanuk, Leslie Lazar. Consumer Behavior. New Jersey:
Prentice-Hall, 1997.
Solomon, Michael R., Consumer Behavior. Massachussetts: Allyn and Bacon, 1994.
Sulistyastuti, Dyah Ratih. Saham dan Obligasi: Ringkasan Teori dan Soal Jawab.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2002.
Sunariyah, S.E., MSi. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2011
Jenis Pendidikan
No. Nama Responden Usia Kelamin Terakhir
1 M. Andi Azis < 30 Laki-laki S1
2 Vitra Oktaviana < 30 Perempuan S1
3 Lili < 30 Perempuan SMA
4 Frydolin Siagian < 30 Laki-laki SMA
5 Febrina < 30 Perempuan SMA
6 Suresh Serwe < 30 Laki-laki SMA
7 Ino < 30 Laki-laki SMA
8 Khenwin < 30 Perempuan SMA
9 Suwendah < 30 Perempuan SMA
10 Joni < 30 Laki-laki SMA
11 Nurwakhidurrohman < 30 Laki-laki SMA
12 Thomas ANS 51 - 60 Laki-laki SMA
13 Tiara Amalia < 30 Perempuan SMA
14 Tri Suciati < 30 Perempuan SMA
15 Irfan < 30 Laki-laki SMA
16 Ika Kurnia Oktaviani < 30 Perempuan SMA
17 Julkifli < 30 Laki-laki SMA
18 Anggaraeni Wulandari < 30 Perempuan SMA
19 Alshal C < 30 Laki-laki SMA
20 Ajie Prasetyo < 30 Laki-laki SMA
21 Kong Bie Fung 31 - 40 Laki-laki SMA
22 Kidang Muhammad Emir < 30 Laki-laki SMA
23 Yohanes Priyana 51 - 60 Laki-laki SMA
24 Prihandana Adityando < 30 Perempuan SMA
25 Doni Sasmito 41 - 50 Laki-laki SMA
26 Hartono Suriya 51 - 60 Laki-laki SMA
27 Hendra Setyawan < 30 Laki-laki SMA
28 Achmad Fauzi < 30 Laki-laki SMA
29 Dondi Medina 31 - 40 Laki-laki SMA
30 Vinna < 30 Perempuan SMA
31 Arief Setiawan 31 - 40 Laki-laki D1/D2/D3
32 Haryo Pratomo 31 - 40 Laki-laki D1/D2/D3
33 Yulianto 41 - 50 Laki-laki D1/D2/D3
34 Hendrik Nainggolen < 30 Laki-laki D1/D2/D3
35 Hanny Widiyanti 31 - 40 Perempuan D1/D2/D3
36 Shinta Dewi 31 - 40 Perempuan D1/D2/D3
37 Yolanda Stevani < 30 Perempuan D1/D2/D3
38 Edwin < 30 Laki-laki D1/D2/D3
39 Decki Zulkarnaen 31 - 40 Laki-laki D1/D2/D3
40 Siti Kumala Sari < 30 Perempuan D1/D2/D3
41 Alma Margaretha 31 - 40 Perempuan D1/D2/D3
42 Renaldy < 30 Laki-laki D1/D2/D3
43 Muhammad Rizkhi < 30 Laki-laki D1/D2/D3
44 Erwin Ronuz 41 - 50 Laki-laki D1/D2/D3
45 Claudia 41 - 50 Perempuan D1/D2/D3
46 Firdaus Ari Nugroho 41 - 50 Laki-laki D1/D2/D3
47 Agus Indra Wijaya 41 - 50 Laki-laki S1
48 Christian K < 30 Laki-laki S1
49 David W. Nadapdap < 30 Laki-laki S1
50 Hery < 30 Laki-laki S1
51 Fadillah 31 - 40 Perempuan S1
52 Ratih 31 - 40 Perempuan S1
53 Syamsul < 30 Laki-laki S1
54 Ivonne Yulian S 41 - 50 Perempuan S1
55 Novany Joseph 31 - 40 Perempuan S1
56 Mohammad Sukma < 30 Laki-laki S1
57 Eko P 31 - 40 Laki-laki S1
58 Korim K. Gumilang < 30 Perempuan S1
59 Kartika < 30 Perempuan S1
60 Wandi K < 30 Perempuan S1
61 Grace < 30 Perempuan S1
62 Subianto 41 - 50 Laki-laki S1
63 William < 30 Laki-laki S1
64 Alwanih < 30 Laki-laki S1
65 Moch. Ma'mur 31 - 40 Laki-laki S1
66 Heri Cipta 41 - 50 Laki-laki S1
67 Iwan Prihartono < 30 Laki-laki S1
68 Herdi Naamin 41 - 50 Laki-laki S1
69 Mungna L 31 - 40 Perempuan S1
70 Darwin Hutabarat 41 - 50 Laki-laki S1
71 Laurentia < 30 Perempuan S1
72 Aries Sukamto 31 - 40 Laki-laki S1
73 Hartono Handoko < 30 Laki-laki S1
74 Mada Aryanugraha < 30 Laki-laki S1
75 S. Kurniawan 51 - 60 Laki-laki S1
76 Fransiska < 30 Perempuan S1
77 Abdul Syukur 41 - 50 Laki-laki S1
78 Anggoro < 30 Laki-laki S1
79 S. P. Ghufron > 60 Laki-laki S1
80 Dendi Sand 31 - 40 Laki-laki S1
81 Sri Dewi < 30 Perempuan S1
82 Sri Wati < 30 Perempuan S1
83 Deska Natalia < 30 Perempuan S1
84 Amelia Nursyirwan < 30 Perempuan S1
85 Putri Andriani < 30 Perempuan S1
86 Anggia Nurul < 30 Perempuan S1
87 Andin Rinanda < 30 Perempuan S1
88 Jenifer Kusuma 41 - 50 Perempuan S1
89 Winantiani 41 - 50 Perempuan S1
90 Junitha 31 - 40 Perempuan S1
91 Franciscus 31 - 40 Perempuan S1
92 Erika Medita 31 - 40 Perempuan S1
93 Fithratul Hidayah < 30 Perempuan S1
94 Lala Meilani < 30 Perempuan S1
95 Myrna Utari 31 - 40 Perempuan S1
96 Iyon Sutiyono < 30 Laki-laki S1
97 M. Agung < 30 Laki-laki S1
98 Ferhat 31 - 40 Laki-laki S1
99 Ade Guna < 30 Laki-laki S1
100 Hermanto 31 - 40 Laki-laki S1
101 Riscky Yonathan < 30 Laki-laki S1
102 Riscky Yonathan < 30 Laki-laki S1
103 Suekto < 30 Laki-laki S1
104 Lukman Budiadji < 30 Laki-laki S1
105 Dudi Soebriyanto 31 - 40 Laki-laki S1
106 Derta Herefendi 31 - 40 Laki-laki S1
107 Benny Kadarusman < 30 Laki-laki S1
108 Tengky Sulistio 51 - 60 Laki-laki S1
109 Aditiawarman > 60 Laki-laki S1
110 Asyur Zaldi 41 - 50 Laki-laki S1
111 Yazid Muamat < 30 Laki-laki S1
112 Azri Hinein 51 - 60 Laki-laki S1
113 Thedi Johanis < 30 Laki-laki S1
114 Yohanes Agung D < 30 Laki-laki S1
115 Gilang Praditiyo < 30 Laki-laki S1
116 Heru Budi Sidharta 31 - 40 Laki-laki S1
117 Ahmad < 30 Laki-laki S1
118 Zicky Kitanto 31 - 40 Laki-laki S1
119 Rudi Haerudin 31 - 40 Laki-laki S1
120 Prabowo Setyo < 30 Laki-laki S1
121 Agus Budi P 41 - 50 Laki-laki S1
122 Harmoko 31 - 40 Laki-laki S1
123 Dwi Cahyono 41 - 50 Laki-laki S1
124 Arif 31 - 40 Laki-laki S1
125 Alkudri 31 - 40 Laki-laki S1
126 A. P. Gultom > 60 Laki-laki S1
127 Endra Febri Setyawan < 30 Laki-laki S1
128 Adrian Elwin < 30 Laki-laki S1
129 Aries 41 - 50 Laki-laki S1
130 Deddy 31 - 40 Laki-laki S1
131 Ilham < 30 Laki-laki S1
132 Leo Rustiyanto 41 - 50 Laki-laki S1
133 Sony Yulianto 31 - 40 Laki-laki S1
134 Karina 31 - 40 Laki-laki S1
135 Rudyanto Djunaedi 51 - 60 Laki-laki S1
136 Silviany Djuhawa 41 - 50 Perempuan S1
137 Anastasya Shandra < 30 Perempuan S1
138 Devi < 30 Perempuan S1
139 Lydia Raksajaya 41 - 50 Perempuan S1
140 Harina 51 - 60 Perempuan S1
141 Kintarni 41 - 50 Perempuan S1
142 Jenifer Kusuma 41 - 50 Perempuan S1
143 Nagawati 31 - 40 Perempuan S1
144 Yuli Anggarkasih < 30 Perempuan S1
145 Julianti S 51 - 60 Perempuan S1
146 Husni Wijaya 41 - 50 Laki-laki S1
147 Lidya 41 - 50 Perempuan S2/S3
148 Rifqi Baisa 31 - 40 Laki-laki S2/S3
149 Irene Budianto < 30 Perempuan S2/S3
150 Iwan Eddy Putranto 51 - 60 Laki-laki S2/S3
151 Martha 41 - 50 Perempuan S2/S3
152 Thomas Verdianto 31 - 40 Laki-laki S2/S3
153 Yoyo Cahyadi 31 - 40 Laki-laki S2/S3
154 Kushendrata 31 - 40 Laki-laki S2/S3
155 Deni Hidayat 31 - 40 Laki-laki S2/S3
156 Nissa < 30 Perempuan S2/S3
157 Riama Luciana 31 - 40 Perempuan S2/S3
158 Diana < 30 Perempuan S2/S3
159 Yosephine Riane 31 - 40 Perempuan S2/S3
160 Lindawati Widjaja 41 - 50 Perempuan S2/S3
161 Tasik Wulan 41 - 50 Perempuan S2/S3
162 Fitri Nurlatifah 31 - 40 Perempuan S2/S3
163 Fitria Dermawati 31 - 40 Perempuan S2/S3
164 Abdul Kohar 41 - 50 Laki-laki S2/S3
165 Adli Rahmawan < 30 Laki-laki S2/S3
166 Dr. Kushendrata 41 - 50 Laki-laki S2/S3
167 Mario Sodikin < 30 Laki-laki S2/S3
168 Akira 41 - 50 Laki-laki S2/S3
169 R. Akhmad Santoso 31 - 40 Laki-laki S2/S3
170 Sutan P. Harahap 31 - 40 Laki-laki S2/S3
171 Rizal Hercalius 41 - 50 Laki-laki S2/S3
172 Agung Budiono 51 - 60 Laki-laki S2/S3
173 Dede Indra Cahyadi 41 - 50 Laki-laki S2/S3
174 Rachman Notowibowo 41 - 50 Laki-laki S2/S3
Lampiran 2: Variabel Penelitian
Investasi
No. Persepsi Motivasi Belajar Saham
Syariah
1 37 31 28 30
2 39 33 27 28
3 36 33 24 32
4 35 35 30 26
5 33 24 27 40
6 40 33 26 39
7 30 35 30 34
8 50 24 27 32
9 32 31 27 37
10 48 40 29 37
11 39 28 24 32
12 39 30 24 32
13 39 32 24 30
14 36 26 24 26
15 36 30 24 29
16 37 31 24 30
17 37 33 30 28
18 38 31 22 30
19 35 29 22 31
20 37 32 23 32
21 38 30 24 30
22 35 28 23 35
23 38 31 29 36
24 37 31 23 33
25 41 26 24 34
26 34 27 29 36
27 44 33 28 30
28 41 36 27 33
29 39 34 24 32
30 39 31 28 30
31 37 33 30 34
32 38 30 30 27
33 41 32 28 29
34 30 21 24 30
35 43 27 28 29
36 30 29 27 36
37 34 30 26 30
38 39 30 24 34
39 45 39 28 30
40 30 25 23 32
41 38 30 25 26
42 40 32 23 29
43 42 33 26 32
44 41 28 25 27
45 39 32 25 32
46 40 36 28 32
47 37 30 22 29
48 34 24 27 26
49 30 19 16 21
50 30 24 18 24
51 34 28 25 28
52 33 20 28 31
53 44 34 26 35
54 38 32 24 32
55 50 40 30 40
56 46 30 25 33
57 41 32 28 31
58 33 33 26 24
59 40 32 24 32
60 34 26 25 30
61 32 28 25 28
62 34 30 25 32
63 35 30 23 29
64 35 38 30 36
65 37 19 24 28
66 39 30 24 31
67 40 29 29 34
68 48 40 30 40
69 30 24 23 24
70 39 28 25 35
71 36 31 24 31
72 35 34 28 30
73 23 16 29 24
74 33 26 23 32
75 43 28 29 33
76 31 28 28 30
77 45 34 26 33
78 36 31 25 32
79 37 30 25 29
80 50 40 30 40
81 35 28 27 29
82 34 28 27 29
83 37 30 24 32
84 40 32 24 32
85 35 33 28 33
86 36 34 28 29
87 37 35 28 30
88 31 23 27 26
89 36 33 27 31
90 32 28 27 33
91 40 33 27 28
92 34 32 24 31
93 45 35 26 31
94 38 31 28 33
95 44 40 29 36
96 38 40 30 40
97 40 32 24 32
98 42 30 27 32
99 26 30 24 27
100 31 19 23 28
101 31 33 25 32
102 31 33 25 32
103 33 22 23 28
104 42 34 28 34
105 33 33 25 33
106 39 29 25 28
107 42 19 19 28
108 33 30 26 34
109 33 29 24 29
110 41 31 27 31
111 43 34 29 34
112 36 28 24 31
113 34 30 23 33
114 43 40 30 40
115 36 30 23 32
116 36 32 27 36
117 36 31 25 31
118 38 28 24 26
119 35 28 26 31
120 44 30 29 34
121 38 28 24 28
122 41 32 22 29
123 41 39 27 37
124 45 32 28 32
125 36 31 25 31
126 34 32 22 30
127 36 27 25 30
128 35 29 23 33
129 39 23 26 34
130 43 32 27 33
131 42 35 25 35
132 46 33 28 35
133 36 22 24 33
134 38 31 29 34
135 38 34 27 31
136 47 34 24 34
137 36 29 30 30
138 41 29 27 30
139 26 24 23 32
140 39 34 29 34
141 39 32 25 32
142 40 30 25 33
143 38 27 24 29
144 37 30 22 28
145 40 32 27 38
146 37 28 25 31
147 33 24 27 32
148 39 40 30 35
149 34 30 22 31
150 37 27 25 29
151 33 24 24 24
152 30 24 18 24
153 41 32 27 38
154 34 32 25 33
155 37 35 23 32
156 42 34 26 31
157 33 28 30 36
158 33 30 26 30
159 28 31 22 30
160 39 31 29 36
161 38 32 27 29
162 45 34 30 36
163 36 37 29 36
164 45 35 27 33
165 40 35 25 36
166 37 32 30 33
167 36 21 27 33
168 42 31 28 33
169 35 29 23 29
170 43 36 28 35
171 39 26 28 32
172 26 22 25 35
173 41 34 22 32
174 42 33 26 32
Lampiran 3: Uji Validitas Instrument
Lampiran IV: Proceeding Wawancara dengan Penanggung Jawab SPM, Bapak
Taufiq
Dimulai sekitar tahun 2006, dahulu dimulai dari kecil, kecil, kecil hingga
membentuk sebuah pola. Artinya materinya terstandar, pemeteri dari BEI, Praktisi,
regulator agar masyarakat yang ingin berkecimpung dalam pasar modal mengetahui
produk-produk pasar modal, resikonya, keuntungannya, judi atau tidak. Itu yang
perlu diperjelas dalam SPM. Kalau seandainya tidak tahu, kan repot.
Dahulu sistemnya tidak sehari penuh, yaitu setiap rabu selama 4x pertemuan.
Artinya, jika orang bekerja atau dari luar kota akan tersita waktunya. Sehingga
mendorong kami untuk membuatnya satu hari full agar lebih fleksibel dan tidak
terlalu memakan banyak waktu. Materinya-pun tidak berbeda dengan system
sebelumnya.
Sebenarnya untuk target peserta sudah jelas di dalam website, yaitu sudah
berumur 25 tahun, artinya dia statusnya sudah lulus atau sudah mulai bekerja.
Sehingga SPM ini akan menjaring investor-investor baru. Namun demikian, pihak
penyelenggara masih memberikan fleksibilitas bagi masyararakat yang belum
berumur 25 tahun. Materi pada kelas basic adalah dasar-dasar tentang pasar modal,
contohnya pengertian saham, obligasi, dan reksadana. Sedangkan di kelas
intermediate, peserta dibekali analisis teknikal dan fundamental untuk mengetahui
pergerakan saham.
Sedangkan kelas advance, harus sudah menjadi investor atau sudah memiliki
rekening efek. Artinya mereka sudah masuk pasar modal dan menginginkan
pengetahuan-pengatahuan lainnya. Untuk materinya, kalau dulu itu masih berputar
pada pasar-pasar derivative, option, swap, forward, dan sebagainya, kemudian pasar
modal syariah, obligasi yang lebih mendalam. Sedangkan untuk pasar modal syariah
merupakan program baru yang diluncurkan untuk umum sejak akhir bulan April
2011
Visi misi
Agar kiprah pemodal local dapat menjadi dominan. Saat ini kan yang
menjadi tren dalam pasar modal Indonesia masih investor asing. Seharusnya kan
yang dominan investor domestik. Karena kalau misalnya yang dominan investor
asing, nantinya jika ada masalah seperti yang terjadi di tahun 2008 Indonesia akan
terkena dampak juga. Tapi kalau seperti di Malaysia atau Singapura yang investor
domestiknya lebih banyak dibanding investor asing, mereka tidak terlalu terkena
dampak jika ditinggal investor asing.
Materi lebih ke teknis, pembicaranya dari Bapepam, DSN-MUI, dan dari BEI.
Contoh materinya fatwa-fatwa DSN, kalu Bapepam bicara tentang dukungan
pemerintah terhadap pasar modal syariah,
Penanggung jawabnya adalah divisi pemasaran BEI. BEI disini bekerja sama
dengan KSEI, BEI, KPEI, beserta beberapa broker yang ingin bekerjasama dalam
sekolah pasar modal.
Lampiran VI: Hasil Pengolahan Regresi
Regression
Charts