0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan3 halaman
Dokumen ini berisi ringkasan tentang pelajaran agama Kristen mengenai demokrasi berdasarkan ayat Alkitab Galatia 5:13-15. Ringkasannya adalah bahwa demokrasi memberi kebebasan kepada rakyat untuk berpendapat tetapi kebebasan itu tidak boleh disalahgunakan dan harus selalu didasarkan pada nilai-nilai kasih dan saling menghormati.
Dokumen ini berisi ringkasan tentang pelajaran agama Kristen mengenai demokrasi berdasarkan ayat Alkitab Galatia 5:13-15. Ringkasannya adalah bahwa demokrasi memberi kebebasan kepada rakyat untuk berpendapat tetapi kebebasan itu tidak boleh disalahgunakan dan harus selalu didasarkan pada nilai-nilai kasih dan saling menghormati.
Dokumen ini berisi ringkasan tentang pelajaran agama Kristen mengenai demokrasi berdasarkan ayat Alkitab Galatia 5:13-15. Ringkasannya adalah bahwa demokrasi memberi kebebasan kepada rakyat untuk berpendapat tetapi kebebasan itu tidak boleh disalahgunakan dan harus selalu didasarkan pada nilai-nilai kasih dan saling menghormati.
GALATIA 5:13-15 ”DEMOKRASI YANG MENGGAMBARKAN KETELADANAN”
NAMA : VIVIAN PATTIPEILOHY
KELAS : 12 IPA 10 SEKOLAH : SMA NEGERI 9 MANADO PEMBACAAN: GALATIA 5:13-15
5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah
dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. 5:14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" 5:15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan. Dalam ayat alkitab tentang demokrasi ini berisi “Saudara- saudara memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.” Negara yang berdemokrasi tentunya membebaskan semua rakyatnya untuk bebas dalam mengemukaan pendapat dan lain sebagainya, meskipun semua orang bebas untuk berpendapat bukan berarti nilai kesopanan dan saling mengasihi dapat kita singkirkan. Seperti ada istilah bebas bukan berarti bebas dalam melakukan semua hal yang di inginkan, bebas yang sejati memiliki cara dan seni nya tersendiri yang akan selalu terikat dengan semua hal yang ada dikehidupan kita ke depannya. Tuhan Yesus sebagai kepala dari gereja nya ingin agar anggota tubuhNya yakni orang-orang percaya dapat menerapkan satu kepahaman yang terarah hanya kepadaNya serta memahami makna kelahiran Yesus Kristus sebagai salah satu bentuk janji Tuhan kepada orang percaya. Sejatinya demokrasi boleh ada hingga saat ini semata-mata sebagai bentuk kasih Allah terhadap manusia sehingga apa yang terbaik dan diperlukan oleh manusia akan Allah berikan namun itu semua haruslah kembali berakar kepada Allah dan untuk Allah.