Anda di halaman 1dari 69

Resume Buku Akuntansi Internasional Bab 1-4

BAB I
PENDAHULUAN
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Perbedaan studi Akuntansi Internasional adalah pada :
1. Pelaporan untuk MNC/MNE
2. Batas Negara
3. Pelaporan untuk pihak lain di Negara yang berbeda
4. Perpajakan Internasional
5. Transaksi Internasional
PROSES AKUNTANSI
1. Pengukuran
Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitas ekonomi dan transaksi, memberikan
masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi
2. Pengungkapan
Proses mengkomunikasikan kepada para pengguna
3. Auditing
Proses atestasi terhadap keandalan pengukuran dan komunikasi
SUDUT PANDANG SEJARAH
1. Double entry bookkeeping (lucapacioli) Italia Inggris (selanjutnya ke persemakmuran Inggris
termasuk AS)
2. Model Akuntansi Belanda diimpor ke Indonesia
3. Perkembangan Akuntansi didukung oleh adanya pendidikan (munculnya sekolah bisnis)
4. Seiring perubahan jaman dan perkembangan hubungan internasional, kerumitan akuntansi semakin
menjadi
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan
bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari
satu kondisi nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya
pengembangan terus-menerus dalam bidang teori dan praktek di seluruh dunia.
Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama
abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Sekolah-
sekolah bisnis membantu perkembangan tersebut dengan meneruskan bidang-bidang masalah
dan pada akhirnya mengakuinya sebagai suatu disiplin ilmu akademik sendiri pada berbagai
sekolah tinggi dan universitas. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa
dengan sendirinya pada Dunia Barat, khususnya di Jerman dan Jepang. Pada tingkatan yang agak
kurang, faktor yang sama juga dapat dilihat secara langsung di Negara-negara seperti Brasil,
Israel, Meksiko, Philipina, Swedia dan Taiwan.

Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di
banyak Negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional, dengan standar dan praktik
nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Hanya
terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan Negara lain. Namun demikian,
akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional.

Mengatasi paradoks sejarah akuntansi ini telah lama menjadi perhatian baik bagi para
pengguna maupun penyusun informasi akuntansi. Dalam tahun-tahun terakhir, usaha-usaha
institusi untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan dan proses auditing
di seluruh dunia semakin intensif dilakukan.

SUDUT PANDANG KONTEMPORER


1. Adanya uasaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2. Pengendalian Modal
3. Valuta Asing
4. Investasi asing langsung
5. Liberalisasi transaksi
6. Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan
investasi lintas batas)
7. Kemajuan dalam teknologi informasi
Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu
yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah
pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan
yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara
nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.

Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan
transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga
mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.

Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam


ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertical tidak lagi menjadi
bukti model operasibyang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi
makna bahwa produksi semakin dialihkontrakkan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun
dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau
suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbale-balik yang menjadi karakter
hubunngan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan
hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan, dan
pelanggan dari pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta:


Salemba Empat,2005.

emmy.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17734/bab+1.ppt

BAB II
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI

PERKEMBANGAN
Faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu:
1. Sumber Pendanaan. Dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi
yang konservatif.

2. Sistem Hukum. Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi.
3. Perpajakan. Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengkalimnya untuk keperluan pajak.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi. Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem Pencatatan Berpasangan yang berawal di Italia pada
tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan dengan gagasan-
gagasan pembaruan lainnya.
5. Inflasi. Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya historis dan mempengaruhi
kecenderungan suatu Negara untuk menerapkan perubahan harga terhadap akun-akun
perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi. Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Pada
gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi.
7. Tingkat Pendidikan. Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak
berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan
8. Budaya. Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede : individualisme, jarak kekuasaan,
penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.

KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL


Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara: dengan pertimbangan
dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan
pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan
basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Ada empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi, yaitu :
1. Berdasarkan pendekatan Makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk
meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan Mikroekonomi, Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk
bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan Independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang
secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis
yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang Seragam, Akuntansi di standarisasi dan digunakan sebagai alat
untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran,
pengungkapan dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak bahkan
manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Sitem hukum: akuntansi hukum umum dengan hukum kode
1. Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakter berorientasi terhadap penyajian
wajar, transparansi dan pengungkapan penuh dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan
pajak. Pasar saham mendominasi sumber-sumber keuangan dan pelaporan keuangan ditunjukkan
untuk kebutuhan informasi investor luar.
2. Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi legalistik, tidak
membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan
pajak.
Sistem praktik: penyajian wajar versus kepatuhan hukum menimbulkan pengaruh yang
besar terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti :
1. Depresiasi, di mana beban ditentukan berdasarkan penurunan suatu aktiva selama masa manfaat
ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak (kepatuhan
hukum).
2. Sewa guna usaha yang memiliki substansi pembelian aktiva tetap diperlakukan seperti itu
(penyajian wajar)atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang biasa (kepatuhan
hukum).
3. Pensiun dengan biaya yang diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan atau dibebankan
menurut dasar dibayar pada saat berhenti kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta:


Salemba Empat,2010.

BAB III
(AKUNTANSI KOMPARATIF I)

Pada bab sebelumnya kita mempelajari faktor faktor yang memperngaruhi perkembangan
system akuntansi suatu Negara, termasuk sumber keuangan, system hukum, perpajakan. Dalam
bab ini akan membahas mengenai komite standar akuntansi international dari keenam Negara,
tentunya akan berbeda dengan Negara yang satu dengan yang lain. Di Negara Negara tersebut,
perusahaan bebas untuk memilih standar akuntansi yang berbeda terhadap laporan keuanga
konsolidasi. Keenam Negara tersebut adalah Prancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan
Amerika Serikat.
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan ( termasuk pula hukum dan anggaran
dasar ) yang mengatur penyusunan laporan Negara. Penetapan standar adalah perumusan atau
formulasi standar akuntansi. Namun dalam pratik sebenarnya mungkin berbeda dari yang
ditentukan oleh standar.
Empat alasan perbedaan dalam pratik sebenarnya
a. Dikebanyakan Negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi
cenderung lemah dan tidak efektif
b. Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan
c. Beberapa Negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntasi dengan
melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil
d. Di beberapa Negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan secara
tersendiri
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak
dalam satu arah. Dalam beberapa kasus, pratik berasal dari standar, pada kesempatan lain,
standar berasal dari pratik.
Enam system akuntasi suatu Negara
1. PRANCIS
Akuntansi di Prancis sangat terkait dengan kode etik sehingga sangat mungkin untuk
melewatkan kenyataan bahwa legislasi hukum komersial ( yaitu code de commerce ) dan hokum
pajak sebenarnya menentukan banyak praktik akuntasi dan pelaporan keuangan diprancis. Code
de Commerce berwal ordinasi Coulbert ( menteri keuangan pada era Louis XIV pada tahun 1673
dan 1681 dan diberlakukan oleh Napoleon pada tahun 1807 sebagai bagian dari system hokum
yang diciptakannya. Hokum pajak penghasilan pertama disetujui pada tahun 1914. Dasar utama
aturan akuntansi di prancis adalah hokum akuntansi 1983 dan dekrit akuntansi 1983, yang
membuat plan comptable general wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Kedua dokumen
tersebut menjadi bagian dari code de commerce.
Plan comptable general berisis :
a. Tujuan dan prisip akuntansi serta pelaporan keuangan
b. Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegangn saham, pendapatan dan beban
c. Aturan pengakuan dan penilaian
d. Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya dan ketentuan tata buku lainnya
e. Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI


Di Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:
a. Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
b. Comita de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
c. Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d. Orde des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
e. Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional)

PELAPORAN KEUANGAN
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan auditor

Ciri utama pelaporan di prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan yang ekstensif
dan detail, yang meliputi hal hal berikut :
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan ( contoh kebijakan akuntansi )
- Perlakuan akuntansi untuk pos pos dalam mata uang asin
- Laporan perubahan aktica tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Detail revauasi yang dilakukan
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata rata jumlah karyawan sesuai golongan
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis

Di dalamnya, informasi yang harus diberikan antara alin :


- Konsumsi air, bahan mentah dan energy serta tindakan yang diambil untuk meningkatkan
efisien energy
- Kegiatan untuk mengurangi polusi udara, air atau tanah, termasuk polusi suara dan biayannya
dan
- Jumlah provisi untuk resiko lingkungan

PENGUKURAN AKUNTANSI
Akuntansi diPrancis memiliki karakteristik ganda : perusahaan secara tersendiri harus
mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memilki fleksibilitas
lebih besar. Akuntansi unutk perusahaan secara invidual merupakan dasar hokum untuk
membagikan dividend an menghitung pendapatan kena pajak.
- Aktiva berwujud umumnya dinilai berdasarkan biaya historis
- Revaluasi tetap dikenakan pajak sehingga jarang ditemukan dalam praktik
- Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak, umunya menurut dasar garis lurus atau
saldo berganda
- Persediaan harus dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan
menggunakan metode masuk perma keluar pertama ( FIFO ) atau metode rata rata tertimbang
- Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat
dikapitalisasikan dalam keadaan yang tertentu.
- Kebanyakan resiko dan ketidak pastian lainnya dapat dicadangkan
Dengan beberapa pengecualian, laporan keuangan konsolidasi prancis mengikuti pendekatan
penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.

2. JERMAN
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan hasilnya luar
biasa sejak berkahirnya perang Duni II. Dalam suatu peristiwa yang besar, hokum perusahaan
tahun 1965 mengubah system pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide ide
Inggris-Amerika ( tetapi hanya berlaku bagi perusahaan besar ). Pada awal tahun 1970-an Uni
Eropa ( UE ) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi yang harus diadopsi oleh Negara Negara
anggotanya kedalam hukum nasional.

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI


Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi
keuangan sebagaiman yang dipahami dinegara Negara berbahasa inggris. Komite Standar
Akuntansi Jerman ( German Accounting Standars Committee-GASC) atau dalam bahasa Jerman,
Deutsches Rechunungslegungs standar committee ( DRSC ).
GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman ( German Accounting Standars
Board – GASB ) yang melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi GASB
terdiri dari tujuh ahli independen yang berlatar belakan dibidang auditing, analisis, keuangan,
akademik, dan industry.
Secara garis besar system penetapan standar akuntansi yang baru di Jerman mirip dengan system
yang ada di Inggris dan Amerika. Standar GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku
untuk laporan keuangan konsolidasi.

PELAPORAN KEUANGAN
Undang undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menetukan ketentuan akuntasi,
auditing dan pelaporan keuangan ang berbeda beda menurut ukuran perusahaan, bukan menurut
bentuk organisasi.
Undang undang akuntansi tahung 1985 secara khusus menetukan isi dan bentuk laporan
keuangan, yang meliputi :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan manajemen
- Laporan auditor
Ciri utama system pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor
kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan laporan ini berisi
pendapat terhadap prospek mada depan perusahaan dan khususnya factor factor yang
mengancam kelangsunganhidup perusahaan.

PENGUKURAN AKUNTANSI
Berdasarkan hokum komersial ( HGB )
- metode pembelian ( akuisisi adalah metode konsolidasi yang utama, meskipun penyatuan
kepemilikan juga dapata diterapkan dalam kondisi yang terbatas.
- Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang
tersisa merupak goodwill
- Goodwill dapar disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara
sistematis selama umur manfaat eknominya.
- Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau
metode ekuitas
- Perhatiak khusus diberikan terhadap catatan laporan metode translasi mata uangan asing harus
dijelaskan
- Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud
- Persediaan dinilai yang lebih rendah antara biaya atau pasa
- FIFO dan metode rata merupkan metode yang digunakan untuk menentukan biaya
- Aktiva tetap yang dapat disusutkan ditentukan oleh teris depresiasi pajak
- Biaya penelitian dan pengenban dibebankan pada saat terjadinnya
- Sega guna usaha pembiyaan umunya tidak dikapitalisasikan
- Pajak tangguhan umumnya tidak terdapat dalam akun perusahaan individu

3. JEPANG
Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang undang : hokum komersial, undang
undang pasar modal dan undang undang pajak pernhasilkan perusahaan. Untuk memahami
akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang.
Seluruh perusahaan yang dirikan menurut hokum komesial diwajibkan untuk memenuhi provisi
akuntansi, yang dimuat dalam “ aturan aturan menyangkut neraca, laporan laba rugi, laporan
usaha dan skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban terbatas.
PELAPORAN KEUANGAN
Perusahaan yang didirikan menurut hokum komerisial diwajibkan untuk menyusun
laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang
berisi hal hal berikut :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Laporan usaha
- Proposal atas penetuan pengguna ( apropriasi) laba ditahan
- Skedul pendukung
Sejumlah skedul pendukung juga wajib dibuat, terpisah dari catatan atas laporan keuangan, yang
meliputi :
- Perubahan dalam modal sahan dan cadangan wajib
- Perubahan dalam obligasi dan utang jangka pendek dan jangka panjang
- Perubahan dalam aktiva tetap dan akumulasi depresiasi
- Aktiva dalam penjaminan
- Jaminan utang
- Perubahan dalam provisi
- Jumlah yang terutang kepada dan yang tertagih dari pemegang, saham pengendali
- Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan dan jumlah lembar saham perusahaan yang
dimiliki oleh anak perusahaan tersebut
- Piutang yang berasal dari anak perusahaan
- Transaksi dengan direktur, auditor wajib, pemegang saham pengendali, dan pihak ketiga yang
menimbulkan konflik kepentingan
- Remunerasi yang dibayarkan keapda direktur dan auditor wajib

PENGUKURAN AKUNTANSI
- Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
- Anak perusahaan dikonsolidasikan
- Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisadi
selama maksimum 20 tahun
- Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak
perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan oprasionalnya
- Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya perolehan atau mana yang lebih rendah antara biaya
atau harga pasar
- FIFO, LIFO dan rata rata seluruhnya merupkan metode arus biaya yang dapat diterima
- Aktiva tetap dinilai sebesar biaya perolehan dan disusutkan seusai dengan hokum pajak
- Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya
- Pajak tangguhan terjadi untuk seluruh perbedaaan karena waktu dengan menggunakan metode
kewajiban
4. BELANDA
Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar akuntansi internasional
untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam
menentukan praktik yang dapat diterima. Di Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari
ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan terhadap topik topik
akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi.

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI


Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika undang undang laporan
keuangan tahunan diberlakukan. Undang undang merupakan bagian dari program besar
perubahan dalam bidang hokum peusahaan. Di antara provisi utama undang undang tahun 1970
tersebut adalah sebagai berikut :
- Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil
keuangan selama suatu tahun , dan seluruh pos didalamnya haru dikelompokkan dan dijelaskan
secara memadai
- Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik ( yaitu akuntansi dapat
diterima oleh kalangan usaha )
- Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
- Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material
dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
- Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan
keuangan dan catatan kaki yang
- Menyertainya Undang undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok studi akuntansi
tiga pihak ( Tripartit ) ( yang digantikan oleh Dewan pelporan tahunan pada tahun 1981 ) dan
melahirkan kamar dagang
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan di Belanda harus memuat hal hal berikut :
- Neraca
- Laporan laba rugi
- Catatan catatan
- Laporan direksi
- Informasi lain yang direkomendasikan
Perusahaan perusahaan Belanda diperbolehkan untuk menyusun laporan keuangan
menggunakan IFRS atau GAAP AS selain standar akuntansi Belanda

PENGUKURAN AKUNTANSI
- Goodwill merupakan perbedaan antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban
dibeli
- Metode ekuitas digunakan apabila investor memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan
usaha dan keuangan
- Usaha patungan dapat dicata dengan menggunkan metode ekuitas
- Biaya penelitian dan pengembangan dikapitalisasi hanya jika jumlah tersebut dapat dipulikan
dan cukup pasti
- Pajak penghasilan diakui berdasarkan konsep alokasi komprehensif ( provisi penuh ) dan diukur
menurut metode kewajiban

5. INGGRIS
Akuntasi di inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan sevara
pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Inggris merupakan Negara pertama didunia
yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Masyarakat akuntansi
pertama yang diakui adalah masyarakt akuntansi di Edinburgh, yang disahkan oleh akta kerjaan
pada tahun 1854. Masyarakat yang serupa secara resmi diakui di Glasgow pada tahun 1855 dan
di Aberdeen pada tahun 1867. Akuntansi profesiona bermula pada masyarakat professional ini.

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI


Kegiatan perusahaan yang didirkan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut
sebagai undang undang perusahaan. Sebagai contoh, pada tahun 1981 direktif keempat UE
diberlakukan, menambah aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip akuntansi dan konvensi dasar
akuntansi.
Undang undang tahung 1981juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
- Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akural
- Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai
secara terpisah
- Prinsip konservatisme diterapkan, khususnya dalan pengakuan realisasi laba dan seluruh
kewajiban dan kerugian yang diketahui
- Penerapan kebihakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibakan
- Prinsip kelangsungan usaha diterapkan unguk perusahaan yang menggunakan akutansi
Berikut enam badan akutansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif badan
akuntansi yang berdiri pada tahun 1970 :
- Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales ( The Institue of Chartered Accountants in
England and Wales-ICAWE )
- Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia ( The Institute of Chartered Accountants Ireland –
ICAI )
- Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia ( The Institute of Chartered Accountants in
Scotland – ICAS )
- Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat ( the Association of Chartered Certified
Accountants - ACCA)
- Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi ( The Chartered Instute of Management
Accountants – CIMA )
- Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi ( the Chartered Institute of Public
Finamce and Accountancy – CIPFA )
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi
di atas.

PELAPORAN KEUANGAN
Pelaporan keuangan di inggris termasuk yang paling komprehensif didunia. Laporan
keuangan umumnya mencakup :
- Laporan direksi
- Laporan laba dan rugi dan neraca
- Laporan arus kas
- Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui
- Laporan kebijakan akuntansi
- Catatan atas referensi dalam laporan keuangan
- Laporan auditor

PENGUKURAN AKUNTANSI
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat akuntansi
untuk penggabungan usaha. Goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar penyerahan
yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh. Aktiva dapat dinilai dengan menggunakan
biaya historis, biaya kini atau menggunakan gabungan keduannya. Depresiasi dan amortisasi
harus berhubungan dengan dasar pengukuran yang digunakan terhadap aktiva terkait. Pajak
tangguhan dihitung berdasarkan metode kewajiban dengan dasar provisi penuh untuk kebanyak
perbedaan waktu.

6. AMERIKA SERIKAT
Akuntasi di Amerika serikat diatur oleh badan sector sawasta ( Badan Standar Akuntansi
Keuangan, atau Financial Accounting Standards Board – FASB ). Hingga tahun 2000, Institut
Amerika untuk Akuntan Publik ( American Institute of Certified Public Accountants – AICPA ).

REGULASI DAN PENEGAKAN ATURAN AKUNTANSI


System AS tidak memiliki ketentuan hokum secara umum mengenai penerbitan laporan
keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan di AS diberntuk berdasarkan hokum Negara
bagian, bukan hokum federal. Prinsip prinsip akuntansi yang diterima secara umum ( GAAP )
terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan yang harus diperhatikan
ketika menyusun laporan keuangan. Karena, FASB dan SEC mempertimabangkan untuk
mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan menuju standar berdasarkan prinsip.

PELAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan AS yang besar
meliputi komponen berikut ini :
- Laporan manajemen
- Laporan auditor
- Laporan keugan utama ( laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba komprehensif
dan laporan ekuitas pemegang saham )
- Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi keuangan
- Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan
keuangan
- Catatan atas laporan keuangan
- Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
- Data kuartal terpilih

PENGUKURAN AKUNTANSI
Aturan pengukuran akuntansi Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha
akan terus melangsungka usahanya. Menggunakan biaya historis untuk menilai aktiva berwujud
dan tidak berwujud. Metode LIFO, FIFO dan rata diperbolehkan dan digunakan secara luas
dalam penetuan harga persediaan. LIFO yang popular karena dapat digunakan untuk keperluan
pajak penghasil federal. Pajak penghasilan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban.

DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta:


Salemba Empat,2005.

BAB 4
AKUNTANSI KOMPARATIF II
AMERIKA & ASIA
Dalam materi ini akan dibahas mengenai sistem akuntansi di 5 negara, yaitu 2 negara di
benua Amerika (Amerika Serikat dan Meksiko)dan 3 negara di Benua Asia (India, China, dan
Jepang). Alasan menggunakan kelima negara tersebut antara lain, Amerika dan Jepang
merupakan 2 negara dengan tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi, menjadi pusat
perekonomian dan negara pendiri Komite Standart Akuntansi Internasional (IASB –
International Accounting Standart Board). Sementara Meksiko, India dan China merupakan
negara dengan perekonomian yang baru”muncul”. Selain itu, sistem akuntansi di Meksiko
memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi dinegara-negara latin lainnya. Sedangkan
China merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan perekonomiannya
berubah dari perekonomian terpusat menjadi market-oriented. Begitu juga dengan negara India
yang merupakan negara dengan populasi terbesar kedua setelah China.
LIMA SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN NASIONAL
AMERIKA SERIKAT
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi di Ameriak Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh sektor khusus Dewan
Standart Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board- FASB), namun untuk
kewenangannnya dibawah SEC ( Securities and Exchange Commisson). Yaitu, SEC memiliki
kewenangan penuh untuk menjelaskan standart akuntansi dan laporan perusahaan publik akan
tetapi bergantung pada sektor swsta dalam penerapan standardisasi tersebut. FASB dibentuk
pada tahun 1973 dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standart Akuntansi
Keuangan 158 ( 158 Statement of Financial Accounting Standards-SFASs) dengan tujuan untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang
berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengembil kredit,
investasi dsb.
Prinsip Akuntansi yang Berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles- GAAP)
terdiri atas seluruh standar akuntansi keuangan, peraturan, dan regulasi yang harus dipatuhi
dalam mempersiapkan laporan keuangan dengan komponen utama dari GAAP ini adalah
SFASs. Pada tahun 2002 FASB dan IASB menandatangani Norwalk Agreement dengan tujuan
untuk menghilangkan perbedaan yang muncul diantara standardisasi mereka serta
mengkoordinasikan agenda pengaturan standardisasi sehingga permasalahan utama yang muncul
dapat diselesaikan bersama. Pada tahun yang sama , 2002, ditandatangani UU Sarbanes-Oaxley
Act yang secara signifikan memperluas persyaratan AS dalam perusahaan pemerintah,
penjelasan, dan laporan serta regulasi proesi audit.
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan di Amerika Serikat meliputi:
1. Laporan Manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi
komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisa hasil operasional dan kondisi keuangan
5. Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laoran
keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10 tahun
8. Data triwulan terpilih
Patokan Akuntansi
 Penggabungan bisnis dihitung seprti sebuah pembelian
 Goodwill dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan harga
pasar dibwah aet bersih yang diperoleh
 Aset berwujud dan tidak berwujud inilai dengan harga perolehan
 Persediaan menggunakan metode FIFO, LIFO dan average
 LIFO digunakan untuk tujuan kepentingan pajak
 Penyesuaian mata uang asing megikuti persyaratan dari SFASs no.52 yang berdsarkan pada
tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi penyesuaian pertukaran
mata uang asing
 Penyusutan dan amorrtisasi ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis
 Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan saat terjadinya
MESIKO
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sistem akuntansi negara Meksiko adalah Code Law, dan standardisasi akuntansinya dikeluarkan
oleh Council for Research and Development of Financial Information Standards (Consejo
Mexicano Para La Investigacion y Dessarollo de Normas de Informacion Financiera - CINIF).
Untuk standardsasi proses audit dikeluarkan oleh Mexican Institute of Public Accountants
(Instituto Mexicano de Contadores Publicos) melalui Auditing standards and Procedures
Commision. Sistem akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan sistem Inggris-Amerika atau
Anglo-Saxon, daripada pendekatan Eropa Kontinental. Prinsip akuntansi di Meksiko tidak
membedakan antara perusahaan besar dan kecil serta dapat diaplikasikan ke semua bidang
bisnis.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan di Meksiko harus disesuaikan dengan tingkat inflasi yang terjadi, dan harus
meliputi:
1. Neraca
2. laporan Laba-Rugi
3. Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan perubahan posisi keuangan
5. Catatan, merupakan bagian yang melengkapi laporan perubahan posisi keuangan, yang
meliputi antara lain :
 Kebijakan akuntani pada perusahaan
 Ketersediaan material
 Komitmen untuk pembelian saham substansial atau dibawah hak kontrak
 Penjelasan mendetail mengenai utang jangka panjang dan kurs mata uang asing
 Batasan Dividen
 Jaminan
 Rencana pensiun pegawai
 Transaksi dengan perusahaan sejawat
 Pajak
Patokan Akuntansi
 Bisnis gabungan menggunakan metode pembelian
 Goodwill merupakan kelebihan harga pembelian terhadap nilai sekarang aset bersih yang
didapatkan
 Aset berwujud/ tidak berwujud didepresiasi / diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya
(biasanya tidak lebih dari 20tahun)
 Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya, dan biaya pengembangan dikapitalisasi dan
diamortisasi saat kemungkinan teknoligi hadir
 Sewa guna usaha termasuk ke dalam financial lease atau operational lease
 Kerugian bersyarat diakui ketika mungkin terjadi dan dapat diukur
 Cadangan tak terduga tidak dapat diterima oleh GAAP Meksiko
 Pajak tangguhan disediakan dengan menggunakan metode kewajiban

JEPANG
Pembukuan dan laporan keuangan di Jepang menggambarkan adanya percampuran dari
pengaruh domestik dan internasional. Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus
memahami budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Perusahaan Jepang memiliki ketertarikan
ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung dengan firma milik pribadi yang lain.
Keterhubungan daerah investasi industri konglomerat raksasa ini disebut keiretsu.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy low),
undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan undang-undang
pajak penghasilan perusahaan (corporate income tax law). Ketiga badan hukum tersebut saling
berhubungan dan berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular.
Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum tersebut merupakan
inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar. Semua
perusahaan yang didirikan berdasrkan undang-undang perusahaan diwajibkan untuk memenuhi
ketentuan akuntansi.
Berdasarkan Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukung pada
perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor yang
berwenang. Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit laporan
keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan
sekuritas. Auditor yang berwenang tidak memerlukan kuallifikasi profesional dan ditugasi oleh
perusahaan secara penuh. Audit berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur dan baik
bekerja sesuai dengan kewenangannya tau tidak. Auditor independen melibatkan pemeriksaan
terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publik bersertifikasi
(certified public accountans - CPAs).
Laporan Keuangan
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk
mempersiapkan laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang
isinya antara lain:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan bisnis
5. Jadwal terkait
Patokan Akuntansi
Metode pooling of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi
tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnya. Sebaliknya,
bisnis gabungan dihitung karena pembelian. Goodwill dihitung dengan dasar harga pasar aset
bersih yang didapatkan dan diamortisasi lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes
penurunan nilai. Metode ekuitas digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika
perusahaan induk memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan finansial.
Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional
tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata uang, aset dan kewajiban dari anak
perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat itu (akhir tahun), pendapatan dan beban
dalam rata-rata, serta penyesuaian pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang
saham.
Persediaan yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai
keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost
flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer. Investasi dalam saham dinilai pada harga
pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan.
Metode declining balance (saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset
bersih juga diuji dengan penurunan nilai.
Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa
keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional. Pajak
tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode
kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat
diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan dejumlah
minimal 10 persen kas dividen dan bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwang
hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.

CINA
• Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program terpusat
gaya Soviet menuju sistem yang lebih berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai
komunis.
• Ekonomi Cina saat ini digambarkan sebagao ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol
komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti perdagangan dan sektor
swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar.
• Melihat perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi di
Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
• Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business
Enterprises (ASBE).
• ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan
standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan
menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
• Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China
Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen
keuangan yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
• Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan
ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
Pelaporan Keuangan
• Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan.
• Laporan Keuangan terdiri atas:
a. Neraca
b. Laporan laba rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan ekuitas
e. Catatan
Patokan Akuntansi
• Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
• Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
• Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
• Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan.
• Biaya depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
• Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.
.
INDIA
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
a. Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa inggris
b. Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang
berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
 Harus memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan
perusahaan
 Harus tetap pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
c. Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan
proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut berencana
untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
d. Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan oleh Dewan
Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi dan Auditing atau (Auditing
Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar
e. Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India (SEBI)
Pelaporan Keuangan
1. Neraca dua tahun
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas
4. Kebijakan Akuntansi dan Catatan
Pengukuran Akuntansi
 Penggabungan
 Untuk penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar
menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
 Goodwill
 Dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
 Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak
berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun
 Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat
direalisasi, FIFO, dan rata-rata
 Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa
penggunaan sewa
 Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus

RANGKUMAN PERBEDAAN PRAKTIK AKUNTANSI


Amerika Meksiko Jepang Cina India
Serikat
1. Penggabungan Pembelian Pembelian Keduanya Pembelian Keduanya
usaha: pembelian
atau pooling
2. Goodwill Kapitalisasi Kapitalisasi Kapitalisasi, Kapitalisasi Kapitalisasi,
dan uji dan uji dan dan uji dan amortisasi
penurunan penurunan amortisasi penurunan dan uji
nilai nilai dan uji nilai penurunan
penurunan nilai
nilai
3. Assosiasi Metode Metode Metode Metode Metode
ekuitas ekuitas ekuitas ekuitas ekuitas
4. Penilaian asset Harga Penyesuaian Harga Harga Harga
perolehan kisaran harga perolehan perolehan perolehan
5. Biaya depresiasi Berbasis Berbasis Berbasis Berbasis Berbasis
ekonomi ekonomi pajak ekonomi ekonomi
6. Penilaian Boleh Tidak Boleh Dilarang Dilarang
persediaan LIFO digunakan
7. Kemungkinan Diakui Diakui Diakui Diakui Diakui
rugi (accrued) (accrued) (accrued) (accrued) (accrued)
8. Sewa Dikapitalisasi Dikapitalisasi Dikapitalisasi Dikapitalisasi Dikapitalisasi
pembiayaan
9. Pajak tangguhan Diakui Diakui Diakui Diakui Diakui
(accrued) (accrued) (accrued) (accrued) (accrued)
10. Cadangan untuk Tidak Tidak Tidak Tidak Beberapa
memuluskan
pendapatan

DAFTAR PUSTAKA

Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta:


Salemba Empat,2010
Resume Akuntansi Internasional Bab 5

BAB 5
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
 Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, undang-undang,
berhubungan dengan politik dan ekonomi, tingkat perkembangan ekonomi, pendidikan, budaya
dan faktor-faktor lainnya.
 Perbedaan pengungkapan nasional sebagian besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan
keuangan perusahaan.
Pengungkapan Sukarela
- Manajer memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai performa perusahaan
mereka saat ini dan ke depannya. Manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu
secara sukarela.
- Pemilihan pengungkapan manajer mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan
dan insentif mereka untuk menguraikan informasi dengan sukarela.
Kebutuhan Pengaturan Pengungkapan
 Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas menentukan laporan dan kebutuhan
pengungkapan pada perusahaan domestik dan asing yang mencari akses untuk pasar mereka.
 Pengungkapan yang menyeluruh dan dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan investor,
dimana akan meningkatkan likuiditas, mengurangi biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas
pasar keseluruhan.
Pembahasan Laporan Keuangan SEC Amrika Serikat
 Secara umum SEC mewajibkan pendaftar asing untuk melengkapi informasi keuangan yang
pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik.
 Syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan
sekuritas mereka yang ada di AS, sebaliknya sistem akuntansi dan pengungkapan terkini
melindungi investor dan memastikan kualitas pasar modal AS.

PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN


Praktik pengungkapan laporan tahunan memperlihatkan respons manajer terhadap kebutuhan
pengungkapan dan insentif mereka untuk menyediakan informasi laporan keuangan kepada
pengguna secara sukarela.
Pengungkapan Informasi Progresif
 Informasi progresif meliputi (1) Perkiraan pendapatan, laba rugi, arus kas, pengeluaran modal,
dan hal keuangan lainnya; (2) Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi masa
depan; (3) Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.
 Tujuan utama investor dan analis tersebut adalah menilai pendapatan dan arus kas di masa
depan.
Pengungkapan Segmen
Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami
bagaimana bagian-bagian perusahaan menata semuanya.
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi
tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan lingkungan.
Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-domestik Dan Prinsip
Akuntansi Yang Digunakan
Laporan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik meliputi (1)
“Laporan ulang yang mudah” tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing; (2)
pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama
dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya; (3) posisi laporan keuangan ulang terbatas di
ketetapan prinsip akuntansi kedua; (4) sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang
berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua.
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
 Komponen dari rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan adalah
infrastruktur pasar, lingkungan hukum, pengaturan lingkungan, dan informasi infrastruktur.
 Pengungkapan pengelolaan perusahaan mencakup laporan bagaimana pemerintah mengelola
informasi tentang jajaran direktur, dan sebuah pembahasan pengendalian internal.
Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
 World Wibe Web terus digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi, dengan media
cetak yang selalu mendapat peran kedua.
 Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui Web adalah
eXtensible Bussiness Reporting Language (XBRL) yaitu sebuah sistem penamaan informasi atau
data.

PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR


BARU MUNCUL
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara dengan pasar yang baru muncul
biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada perusahaan dari Negara berkembang.

IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN MANAJER


Penguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan
keuangan yang luas sehingga manajer harus dan sukarela mengungkapkan laporan keuangan
walaupun akan berpengaruh pada biaya.

Sumber :
http://endahsoksibuk.blogspot.com/2011/10/outline-akuntansi-internasional-bab-5.html
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta: Salemba Empat,2005.
Resume Akuntansi Internasional Bab 6

BAB 6
TRANSLASI MATA UANG ASING

PENGERTIAN TRANSLASI
Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan keuangan dari satu mata uang ke
mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai methode translasi yang dapat
digunakan dan perlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-hasil
laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau perusahaan yang sama dalam
periode yang berbeda menjadi hal yang sulit.
ALASAN TRANSLASI
 Perusahaan dengan operasi luar negeri yaitu Perusahaan dengan operasi yang luas, tidak dapat
menyiapkan laporan keuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan akun-akun subsidiaries
tidak diungkapkan dalam satu mata uang.
 Skala kegiatan investasi internasional yang meluas saat ini meningkatkan kebutuhan
penyampaian informasi kepada pembaca di negara lain yg signifikan menyusun laporan
keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan
pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri
TERMINOLOGI
Konversi
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu transalasi mata uang secara fisik.
Transalasi mata uang asing merupakan transalasi dengan ekspresi moneter, seperti saat nerasca
menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam dolar AS. Tidak terjadi
transalasi secara fisik, dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti konversi
Pasar SPOT
Kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata uang dengan mata uang lain yang
harus diserahkan dalam 2 hari.
Nilai tukar dinyatakan dalam 2 cara:
Kuotasi langsung ($1=Rp 9.000)
Kuotasi tidak langsung (Rp1=$0,0001111111111)
Pasar Forward
Kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata uang dengan mata uang lain di masa
yang akan datang
Spread
Laba (profit) yang diperoleh dari perbedaan harga pembelian (harga bid) dengan harga jual
(harga asking).
Valuta Fungsional
Valuta utama sebuah perusahaan dalam melakukan operasinya di luar negeri, biasanya valuta
negara tempat operasi perusahaan yang bersangkutan.
Metode Translasi Mata Uang Asing
1. Single Rate Method

Berdasarkan pendekatan translasi ini, laporan keuangan operasi luar negeri, yang dianggap
oleh perusahaan induk sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili pelaporan mereka sendiri.
Untuk mempertahankan “rasa” lokal dari laporan valuta, suatu cara harus ditemukan agar
translasi bisa dilaksanakan dengan distorsi yang minimal. Cara yang paling baik adalah
penggunaan metode kurs berlaku.
Meskipun menarik dan sederhana secara konseptual, metode kurs berlaku dipersalahkan oleh
sebagian orang karena merusak tujuan dasar dari laporan keuangan konsolidasi, yaitu karena
menyajikan, untuk keuntungan pemegang saham perusahaan induk, hasil-hasil operasi dan posisi
keuangan perusahaan induk dan perusahaan-perusahaan anaknya dari perspektif valuta tunggal
yaitu. mempertahankan valuta pelaporan perusahaan induk sebagai unit pengukuran.
Dalam metode kurs berlaku, hasil-hasil konsolidasi akan mencerminkan perspekfif-perspektif
valuta dari masing-masing negara tempat dimana perusahaan-perusahaan anak berada. Misalnya,
jika sebuah aktiva dip=roleh sebuah perusahaan anak di luar negeri seharga VA 1,000 ketika
kursnya adalah VA 1=$1, maka biaya historisnya dari perspektif dolar adalah $1.000; dari
perspektif valuta lokal juga $1,000. Jika kurs berubah menjadi VA 5 = $1, biaya historis aset
tersebut dari perspektif dolar (translas’ biaya historis) tetap $1,000. Jika valuta lokal tetap
dipertahankan sebagai unit pengukuran, nifai aset akan diekspresikan sebesar $200 (translasi
kurs berlaku).
Metode kurs berlaku juga dipersalahkan karena mengasumsikan bahwa semua aktiva-valuta
lokal dipengaruhi oleh risiko nilai tukar (yaitu, mengasumsikan bahwa fluktuasi valuta domestik
yang ekivalen, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs translasi berjalan, merupakan indikator
perubahan nilai intrinsik aktiva-aktiva tersebut). Hal ini jarang benar karena nilai persediaan dan
aktiva-aktiva tetap di luar negeri umumnya didukung oleh inflasi lokal.

2. Multiple Rate Methods

Metode-metode kurs berganda mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam
proses translasi. Tiga metode semacam itu akan dibahas berikut ini :
 Metode berlaku-historis. Berdasarkan pendekatan berlaku-historis, yang populer di AS dan
ditempat-tempat lain sebelum tahun 1976, aktiva lancar dan kewajiban lancar sebuah perusahaan
anak di luar negeri ditranslasikan kedalam valuta pelaporan perusahaan induknya dengan
menggunakan kurs berlaku. Aktiva dan kewajiban non-lancar ditranslasikan dengan kurs historis.
Item-item laporan laba-rugi, kecuali beban depresiasi dan amortisasi, ditranslasikan dengan kurs
rata-rata masing-masing bulan operasi atau dengan basis rata-rata tertimbang dari seluruh
periode yang akan dilaporkan. Beban depresiasi dan amortisasi ditranslasikan dengan memakai
kurs historis yang berlaku pada saat aset yang bersangkutan diperoleh.
Namun, kelemahan dari metodologi ini adalah kurang memilik justifikasi konseptual. Definisi-
definisi yang ada mengenai aktiva dan kewajiban lancar dan non-lancar tidak menjelaskan
mengapa cara klasifikasi seperti itu menentukan kurs mana yang akan digunakan dalam proses
transiasi.
 Metode moneter-nonmoneter. Metode moniter-nonmoneter memakai pola klasifikasi neraca
untuk menentukan kurs translasi yang tepat. Karena item-item moneter diselesaikan dalam kas;
pemakaian kurs berlaku untuk mentranslasikan item-item valuta asing menghasilkan valuta
domestik ekivalen yang mencerminkan nilai realisasi atau nilai penyelesaiannya.
 Metode Temporal. Menurut pendekatan temporal, translasi valuta merupakan suatu proses
konversi pengukuran (yaitu, penyajian ulang nilai tertentu). Karena itu, metode ini tidak dapat
digunakan untuk mengubah atribut suatu item yang sedang diukur; metode ini hanya dapat
mengubah unit pengukuran. Translasi saldo valuta asing, misalnya, hanya mengubah (restate)
denominasi persediaan. tidak penilaian aktualnya.
Menurut Lorensen, cara terbaik untuk mempertahankan basis-basis akuntansi yang digunakan
untuk mengukur item-item valuta asing adalah dengan mentranslasikan jumlah uang luar
negerinya dengan kurs yang berlaku pada tanggal pengukuran uang luar negeri berlangsung.
Prinsip temporal dengan demikian menyatakan bahwa uang, piutang, dan hutang yang diukur
pada jumlah yang dijanjikan seharusnya ditranslasikan memakai kurs yang berlaku pada tanggal
neraca. Aktiva dan kewajiban yang diukur pada harga uang seharusnya ditranslasikan memakai
kurs yang berlaku pada tanggal yang berkenaan dengan harga uang tersebut.
Metode translasi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis metode yang menggunakan kurs
translasi tunggal untuk menyajikan ulang saldo dalam mata uang asing ke dalam nilai ekuivalen
dalam mata uang domestic atau metode yang menggunakan berbagai macam kurs, yaitu : Metode
Kurs Tunggal. Metode ini sudah lama popular di Eropa, menerapkan suatu kurs nilai tukar, yaitu
kurs terkini dan kurs penutupan, untuk seluruh aktiva dan kewajiban lancer. Pendapatan dan
beban dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan dengan menggunakan kurs nilai tukar
yang berlaku pada saat pos-pos tersebut diakui. Namun demikian untuk memudahkan pos-pos ini
umumnya ditranslasikan dengan menggunakan rata-rata tertimbang kurs nilai tukar yang tepat
untuk periode tersebut.
- Metode Kurs Berganda. Metode Kurs Berganda menggabungkan kurs nilai tukar histories dan
kurs nilai tukar kini dalam proses translasi.
- Metode Kini-Nonkini. Berdasarkan Metode Kini-Non Kini, aktiva lancar dan kewajiban lancer
anak perusahaan luar negeri ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan induk perusahaannya
berdasarkan kurs kini. Aktiva dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan berdasarkan kurs
histories. Pos-pos laporan laba rugi (kecuali beban depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan
berdasarkan kurs rata-rata yang berlaku dalam setiap bulan operasi atau berdasarkan rata-rata
tertimbang selama keseluruhan periode pelaporan. Beban depresiasi dan amortisasi
ditranslasikan berdasarkan kurs histories yang tercatat saaat aktiva tersebut diperoleh.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs
akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancer secara tidak langsung menunjukkan bahwa kas,
piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi resiko nilai tukar.
- Metode Moneter-Nonmoneter. Metode Moneter-Non Moneter juga menggunakan skema
klasifikasi neraca unutk menentukan kurs translasi yang tepat. Aktiva dan kewajiban moneter
ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Pos-pos non moneter aktiva tetap, investasi jangka panjang,
dan persediaan investor ditranslasikan dengan menggunakan kurs histories. Pos-pos laporan laba
rugi ditranslasikan dengan menggunakan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan untuk
konsep kini-non kini.
- Metode Temporal. Dengan menggunakan metode temporal, tranlasi mata uang merupakan
proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode ini tidak mengubah
atribut suatu pos yang diukur, melainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-
saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut tetapi
bukan penilaian sesungguhnya.

HUBUNGAN TRANSLASI MATA UANG ASING DENGAN INFLASI


Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang
berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata
uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang
bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi
yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan
pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah
biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi
lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar negeri
dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut
tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan
keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai
mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan
hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata
uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan
kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham
akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata
uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.

Sumber :
 http://nisoygeboy.blogspot.com/2011/04/translasi-mata-uang-asing-pengertian.html
 Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek,International Accounting, Jakarta: Salemba
Empat,2005.
 http://sarrahceria.blogspot.com/2012/04/bab-6-dan-bab-7-translasi-mata-uang.html
Resume Akuntansi Internasional Bab 7

BAB 7
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA

Definisi Perubahan Harga


Untuk memahami istilah perubahan harga, kita harus membedakan antara pergerakan harga
umum dan pergerakan harga spesifik. Perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata
harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Disebut inflasi
jika terjadi kenaikan harga secara keseluruhan dan disebut deflasi jika terjadi penurunan harga.
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang
disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode


Perubahan Harga?
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang
mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan
beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini
mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran
yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi
pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan
menyebabkan :
a. Kenaikan dalam proporsi pajak.
b. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
c. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
d. Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).

Penyesuaian Tingkat Harga Umum


Mata uang konstan biaya historis atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang
yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal
merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa.
Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan
didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila
biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban
depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang
mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli.
Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang
agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini.

Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi


Berbagai negara telah mencoba metode inflasi yang berbeda. Praktik aktual juga mencerminkan
pertimbangan paragmatis seperti parahnya laju inflasi nasional dan pandangan pihak yang secara
langsung dipengaruhi oleh angka akuntansi inflasi. Mengamati beberapa metode akuntansi
inflasi yang berbeda sangat bermanfaat pada saat menilai kondisi paling mutakhir saat ini.
Amerika Serikat
Pada tahun 1979, FSAB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (statement of
financial accounting standards-SFAS) No. 33. Berjudul “pelaporan keuangan dan perubahan
harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan
aktiva tetap.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33
mengemukakan bahwa :
1. Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan.
2. Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar.
3. Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data
biaya kini.

Inggris
Komite Standar Akuntansi Inggris (Accounting Standard Commitee-ASC) menerbitkan
Pernyataan Standard Praktik Akuntansi 16 (Statement Of Standard Accounting Practice-SSAP
16), “akuntansi biaya kini”.

Perbedaan SSAP 16 dengan SFAS 33 yaitu :


1. Apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi
hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal.
2. Apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pad laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris
mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta pencatatan penjelasan.
Dalam perlakuan keuntungan dan kerugian terkait dengan pos-pos moneter, FAS 33
mengharuskan pengungkapan terpisah untuk tiap-tiap angka. SSAP 16 mengharuskan dua angka,
yang keduanya mencerminkan pengaruh perubahan harga spesifik, diantaranya penyesuaian
modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian.

Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :


1. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap
biaya historis.
2. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun
pelengkap biaya kini.
3. Menyediakan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi
biaya historis yang memadai.

Badan Standar Akuntansi Internasional


IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam
mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi.
Secara khusus laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang
perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya
kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga
berlaku untuk angka terkait dalam periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli
yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukan kedalam laba kini.
Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan :
a. Fakta bahwa penyajian ulang untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan
b. Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama yaitu penilaian
biaya historis atau biaya kini
c. Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama
periode pelaporan
d. Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut

Isu-Isu Mengenai Inflasi


Terdapat 4 isu akuntansi inflasi diantaranya adalah
a. Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih baik mengukur pengaruh inflasi.
b. Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
c. Akuntansi inflasi luar negeri
d. Menghindari fenomena kejatuhan ganda.

Keuntungan Dan Kerugian Inflasi


Perlakuan keuntungan dan kerugian pos-pos moneter (yaitu kas, piutang, dan utang) tergolong
kontroversial. Penelitian kami terhadap praktik di berbagai negara mengungkapkan perbedaan
yang penting dalam hal ini.
Di Amerika, keuntungan atau kerugian pos-pos moneter dientukan dengan menyajikan ulang
dalam dolar konstan, saldo awal dan saldo akhir. Serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan
kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang), angka yang dihasilkan diungkapkan
sebagai saldo terpisah. Perlakuan ini memandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter
sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain.

Keuntungan Dan Kerugian Kepemilikan


Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi 2 bagian :
1. Laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi).
2. Keuntungan yang belum direalisasi yang imbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai
pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi.
Meskipun pengukuran keuntungan kepemilikan dilakukan secara langsung, namun perlakuan
akuntansinya tidaklah seperti demikian. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi yaitu
proyeksi arus keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peralatan, bukanlah suatu keuntungan
baik itu direalisasikan atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan
perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva
operasi lainnya merupakan revaluasi equitas pemilik yang merupakan bagian dari laba yang
harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya.

Akuntansi Untuk Inflasi Diluar Negeri


Para investor memberi perhatian terhadap potensi perusahaan untuk menghasilkan deviden,
karena nilai investasi mereka sangat tergantung pada deviden dimasa depan. Potensi suatu
perusahaan untuk menghasilkan deviden berkaitan langsung dengan kapasitasnya untuk
memproduksi barang dan jasa.
Jika suatu perusahaan mempertahankan kapasitas produksinya, baru ada suatu deviden masa
depan yang dapat dipertimbangkan. Menyajikan ulang akun-akun perusahan luar negeri dan
domestik menjadi ekuivalen harga kini akan menghasilkan informasi yang relevan dengan
keputusan. Informasi ini memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh informasi
sebanyak mungkin yang menyangkut deviden dimasa depan. Jauh lebih mudah untuk
membandingkan dan mengevaluasi hasil konsolidasi seluruh perusahaan daripada yang
dilakukan dewasa ini.

Menghindari Kejatuhan Ganda


Ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda tergantung pada kurs
dan perbedaan inflasi dan berhubungan secara negatif. Penyesuaian inflasi terhadap harga pokok
penjualan atau beban depresiasi dimaksudkan untuk mengurangi besarnya laba untuk
menghindari penilaian lebih laba bersih.
Karena pengaruh hubungan terbalik antara inflasi lokal dan nilai mata uang, perubahan kurs
valuta asing diantara laporan keuangan yang berurutan yang umumnya disebabkan oleh inflasi
menyebabkan timbulnya sebagian pengaruh inflasi terhadap hasil operasi perusahaan.
Untuk menghindari proses penyesuaian terhadap pengaruh inflasi sebanyak dua kali,
penyesuaian inflasi harus memperhitungkan kerugian translasi yang sudah tercemin dalam
hasildari suatu perusahaan.

Sumber :
http://ninisug.blogspot.com/2011/05/nama-niswatun-amaro-npm-20207788-kelas.html
BAB 8 (Resume) – Harmonisasi Akuntansi Internasional

Akuntansi Internasional

BAB 8 (Resume) – Harmonisasi Akuntansi Internasional

Pendahuluan

“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas


(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari
konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi
keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi
standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar
Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional
merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar
akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun
atau menggunakan laporan keuangan.

Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :

1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)

2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan


penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek

3.Standar audit

Keuntungan Harmonisasi Internasional

Sebuah tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang
terharmonisasi. Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:

1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.

2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan
lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.

3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan


strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan
dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.

Kritik Atas Standar Internasional

Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971
(sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang
rumit. Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki
flesibilitas yang terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai
terpenting yang dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan dapat
menjadi fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang,
tradisi, dan lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat
bahwa hal ini akan menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat
diterima terhadap kedaulatan nasional.

Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan


menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap
susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan
semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan
berbiaya besar.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:

1. Rekonsiliasi

Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan


menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi
antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas
pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan
dilaporkan.

2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)

Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara
asal.

Evaluasi
Perdebatan mengenai harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan
dengan penuh. Beberapa argumen yang menentang harmonisasi mengandung
sejumlah kebenaran. Namun demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa
tujuan harmonisasi internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima
begitu luas sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan
berlanjut atau bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela
mengadopsi Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial
Reporting Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara
keseluruhan, menggunakan IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan
penerapan IFRS. Perbedaan nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan
perbedaan dalam akuntansi, pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit
karena pasar modal dan produk semakin internasional.

Penerapan Standar Internasional

Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :

1. Perjanjian internasional atau politis

2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)

3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional

Beberapa Peristiwa penting Dalam Sejarah Penentuan Standar Akuntansi


Internasional

1959- Jacob Kraayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen Eropa yang
utama, mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai.

1961- Group d’Etudes, yang terdiri dari akuntan professional yang berpraktik, didirikan di
Eropa untuk memberikan nasihat kepada pihak berwenang Uni Eropa dalam
masalah-masalah yang menyangkut akuntansi.

1966- Kelompok Studi Internasional Akuntan didirikan oleh institute professional di


Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.

1973- Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standard


Committee-IASC) didirikan.

1976- Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for
Economic Coorporation and Development-OECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi
dalam Perusahaan Multinasional yang berisi panduan untuk “Pengungkapan
Informasi”.
1977- Federasi Internasional Akuntan (International Federation of Accounting-IFAC)
didirikan.

1977- Kelompok Para Ahli yang ditunjuk oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-bangsa mengeluarkan laporan yang terdiri dari empat bagian mengenai
Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan Transnasional.

1978- Komisi Masyarakat ropa mengeluarkan Direktif Keempat sebagai langkah pertama
menuju harmonisasi akuntansi Eropa.

1981- IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi nonanggota
untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional.

1984- Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-
perusahaan yang mencatatkan sahamnya tetapi tidak didirikan di Inggris atau
Irlandia menyesuaikan dengan standar akuntansi internasional.

1987- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO) menyatakan dalam konferensi
tahunannya untuk mendorong penggunaan standar yang umum dalam praktik
akuntansi dan audit.

1989- IASC mengeluarkan Draf Eksposure 32 mengenai perbandingan laporan keuangan.


Kerangka Dasar untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan diterbitkan
aoleh IASC.

1995- Dewan IASC dan Komisi Teknis IOSCO menyetujui suatu rencana kerja yang
penyelesaiannya kemudian berhasil mengeluarkan IAS yang membentuk satu
kelompok inti standar yang komprehensif. Keberhasilan dalam penyelesaian
standar-standar ini menmungkinkan Komisi Teknis IOSCO untuk merekomendasikan
pengesahan IAS dalam pengumpulan Modal lintas batas dan keperluan pencatatan
saham di seluruh pasar global.

1995- Komisi Eropa mengadopsi sebuah pendekatan daru dalam harmonisasi akuntansi
yang akan memungkinkan penggunaan IAS oleh perusahaan-perusahaan yang
melakukan pencatatan saham dalam pasar modal internasional.

1996- Komisi Pasar Modal AS (SEC) mengumumkan bahwa pihaknya ”….mendukung


tujuan IASC untuk mengembangkan, secepat mungkin, standar akuntansi yang
dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan yang dapat digunakan dalam
penawaran surat berharga lintas batas.

1998- IOSCO menerbitkan laporan “Standar Pengungkapan Internasional untuk


Penawaran Lintas Batas dan Pencatatan Saham Perdana bagi Emiten Asing”.

1999- Forum Internasional untuk Pengembangan Akuntansi (International Forum on


Accountancy Development-IFDA) bertemu untuk pertama kalinya pada bulan Juni.
2000- IOSCO menerima, secara keseluruhan, seluruh 40 standar inti yang disusun oleh
IASC sebagai jawaban atas daftar keinginan IOSCO tahun 1993.

2001- Komisi Eropa mengusulkan sebuah aturan yang akan mewajibkan seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya pada suatu pasar yang diregulasi untuk
menyusun akun-akun konsolidasi sesuai dengan IAS selambatnya tahun 2005.

2001- Badan Standar Akuntansi Internasional (Internastiaonal Accounting Standars Board-


IASB) menggantikan IASC dan mengambil alih tanggung jawabnya per tanggal 1
April. Standar IASB disebut sebagai Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) dan termasuk didalamnya IAS yang dikeluarkan oleh IASC.

2002- Parlemen Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa secara nyata seluruh
perusahaan EU yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB dimulai
selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Negara-
negara anggota dapat memperluas ketentuan ini terhadap laporan keuangan
perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan pencatatan saham dan perusahaan
secara individu. Dewan Eropa kemudian mengadopsi aturan yang memungkinkan
hal ini tercapai.

2002- IASB dan FASB menandatangani “Perjanjian Norwalk” yang berisi komitmen
bersama terhadap konvergensi standar akuntansi internasional dan AS.

2003- Dewan Eropa menyetujui Direktif EU Keempat dan Ketujuh yang diamandemen,
yang menghapuskan ketidakkonsistenan antara direktif lama dengan IFRS.

2003- IASB menerbitkan IFRS 1 dan revisi terhadap 15 IAS.

Sekilas Mengenai Organisasi Internasional Utama yang Mendorong


Harmonisasi Akuntansi

Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :

1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)

2. Komisi Uni Eropa (EU)

3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)

5. Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar


Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and
Development –UNCTAD)

6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan


Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC)

Badan Standar Akuntansi Internasional

Tujuan IASB adalah :

1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi


global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang
mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan
dalam laporan keuangan.

2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang


ketat.

3. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi


Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas
tinggi.

Struktur IASB yang Baru

1. Badan wali

2. Dewan IASB

3. Dewan penasihat standar

4. Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional (IFRIC)

Uni Eropa (Europen Union-EU)

Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa. Untuk
tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif yang
sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi :

a. Perubahan modal dalam tingkat EU

b. Membuat kerangka dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan
derivatif yang terintegrasi
c. Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan
yang sahamnya tercatat.

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of


Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar
modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran
IOSCO:

Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan


pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun
internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:

 Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk


mendorong perkembangan pasar domestic.

 Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif


terhadap transaksi surat berharga internasional.

 Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas


pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif
terhadap pelanggaran.

IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan


standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara
efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk
memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk
memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar
modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB,
antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

FEDERASI INTERNASIONAL AKUNTAN (IFAC)

IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki 159 organisasi


anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang akuntan. Didirikan
tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung perkembangan profesi
akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa
berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum.

Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki seorang perwakilan
dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki suatu dewan, yang terdiri
dari para individu yang berasal dari 18 negara yang dipilih untuk masa 2.5 tahun.
Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya, menetapkan kebijakan IFAC dan
mengawasi operasinya. Administrasi harian dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang
berlokasi di New York, yang memiliki staf professional akuntansi dari seluruh dunia.

KELOMPOK KERJA ANTAR PEMERINTAH PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA


UNTUK PAKAR DALAM STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI DAN
PELAPORAN (ISAR)

ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan satu-satunya kelompok kerja
antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit pada tingkat perusahaan.
Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi standar akuntansi
nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut melalui pembahasan
dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB. ISAR
merupakan pendukung awal atas pelaporan lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif
terbaru berpusat pada tata kelola perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan
berukuran kecil dan menengah.

ORGANISASI UNTUK KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN (OECD)

OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara industry maju yang


berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri dari Negara-negara
industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan yang tangguh terhadap
badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi Internasional Persatuan
Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.

Sumber :

Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2.
Salemba Empat. Jakarta.
Rangkuman Akuntansi Internasional Bab VIII, IX, dan X serta Penyelesaian Kasus 10-1 Analisis
Investasi Asing Akuntansi Internasional (BAB 8) HARMONISASI AKUNTANSI
INTERNASIONAL 1. PERBEDAAN HARMONISASI DAN STANDARISASI YANG
BERLAKU DALAM STANDAR AKUNTANSI Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktek akuntansi dengan menentukan batasan –
batasan seberapa besar praktek – praktek tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas
dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparatibilitas (daya banding) informasi keuangan
yang berasal dari berbagai Negara. Istilah harmonisasi dan standardisasi berbeda, standardisasi
berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu
standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Penerapan standar internasional di dalam
akuntansi bersifat sukarela dan tergantung, untuk diterima, pada niat baik dari mereka yang
menggunakan standar akuntansi. Situasi termudah akan muncul ketika suatu standar
internasional hanya merupakan tiruan dari standar nasional. Ketika standar nasional dan
internasional berbeda satu sama lain praktek yang ada dewasa ini adalah mengunggulkan standar
nasional. Sedangkan untuk harmonisasi jauh lebih fleksibel (luwes) dan terbuka, sehingga tidak
menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan
dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam beberapa tahun terakhir.
Jadi istilah harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah rekonsiliasi atas
berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan
mendamaikan daripada standardisasi, terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur yang
dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain. Harmonisasi
menjadi suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas suatu
informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara internasional. 2. PRO DAN KONTRA
HARMONISASI STANDARISASI INTERNASIONAL Keuntungan harmonisasi akuntansi
internasional: 1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia
tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal. 2. Investor dapat membuat
keputusan investasi yang lebih baik, portfolio akan lebih beragam dan risiko keuangan
berkurang. 3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi
dalam bidang merger dan akuisisi. 4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan
standar dapatØ disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas standar internasional: Internasionalisasi standar akuntansi juga menuai kritik. Pada
awal tahun 1971 (sebelum pembentukan IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit.
Dinyatakan pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki fleksibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi
yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang dimilikinya. Lebih jauh lagi,
ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”.
Perusahaan harus merespons terhadap susunan tekanan nasional, social, politik, dan ekonomi
yang semakin meningkat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan
yang rumit dan berbiaya besar. Argumen terkait adalah perhatian politik nasional sering kali
berpengaruh terhadap standar akuntansi dan bahwa pengaruh politik internasional tidak
terhindari lagi akan menyebabkan kompromi standar akuntansi. 3. ARTI REKONSILIASI DAN
PENGAKUAN BERSAMA (TIMBAL BALIK) TERHADAP PERBEDAAN STANDAR
AKUNTANSI Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk
mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas : a. Rekonsiliasi.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan
standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran
akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di
negara dimana laporan keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC).
Rekonsiliasi berbiaya rendah bila dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap
berdasarkan prinsip akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan
ringkasan dan bukan gambaran perusahaan yang utuh. b. Pengakuan bersama / timbal balik /
resiprositas Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negeri asal menerima
laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip Negara asal.
Resiprositas tidak meningkatkan perbandingan laporan keuangan lintas Negara dan dapat
menimbulkan “lahan bermain yang tidak seimbang” yang mana memungkinkan perusahan-
perusahaan asing menerapkan standar yang tidak terlalu ketat bila dibandingkan dengan yang
diterapkan terhadap perusahaan domestic. Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan
keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
asing. Sejalan dengan perdagangan modal maka hermonisasi menjadi penting terhadap masalah-
masalah yang terkait dengan isi dengan isi laporan keuangan lintas Negara. Pendekatan
dilakukan dengan cara rekonsiliasi, dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan
keuangan yang lengkap berdasarkan prinsip yang berbeda. 4. ORGANISASI YANG
MEMPROMOSIKAN HARMONISASI DAN MEMILIKI PERAN PENTING DALAM
PENETAPAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL Organisasi Internasional
Pendorong Harmonisasi Akuntansi 1. International Accounting Standard Board (IASB). 2.
Komisi Uni Eropa (EU). 3. Organisasi International Komisi Pasar Modal (IOSCO). 4.
International Federation of Accountant (IFAC). 5. Kelompok kerja ahli pemerintah PBB dalam
ISAR dan UNTACD. 6. Kelompok kerja dalam OECD. Sebagai tanggapan atas kebutuhan
harmonisasi standar akuntansi, berbagai upaya telah dilakukan oleh negara kapitalis. Salah
satunya adalah dengan dengan mendirikan International Accounting Standard Committee(IASC)
pada tahun 1973, yang sekarang berubah nama menjadi International Accounting Standard Board
(IASB). Jumlah keanggotaan IASC sampai sekarang meliputi lebih dari 150 organisasi profesi
akuntansi yang berasal dari negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Tujuan IASC
adalah (1) merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan
keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta (2)
bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan
dengan pelaporan keuangan. Sampai sekarang IASB telah mengeluarkan lebih dari 50 standar
akuntansi. Meskipun IASB berhak untuk menetapkan dan mengeluarkan standar akuntansi,
badan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum untuk memaksakan penerapan standar akuntansi
yang dihasilkan. IASC memiliki kelompok konsultatif yang disebut IASC Consultative Group
yang terdiri dari pihak-pihak yang mewakili para pengguna laporan keuangan, pembuat laporan
keuangan, lembaga-lembaga pembuat standar, dan pengamat dari organisasi antar-pemerintah.
Kelompok ini bertemu secara teratur untuk membicarakan kebijakan, prinsip dan hal-hal yang
berkaitan dengan peranan IASC. Pembentukan IASC merupakan salah satu usaha harmonisasi
standar akuntansi yaitu untuk membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di berbagai
negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus menghilangkan standar akuntansi
yang berlaku di setiap negara dan juga tidak menutup kemungkinan bahwa standar akuntansi
internasional yang disusun oleh IASC diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.
Konvergensi IFRS Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi
yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS. Hampir semua negara di dunia
beralih ke standar tersebut, termasuk Indonesia . Isu hangat tentang harmonisasi standar
akuntansi international berhubungan dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang terjadi saat ini.
Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan perdagangan antar negara yang mengakibatkan
munculnya perusahaan multi nasional. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya kebutuhan
harmonisasi akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia. IASC
( International Accounting Standard Commite) sebagi lembaga yang bertujuan merumuskan dan
menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikan
untuk bisa diterima secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan
harmonisasi standard dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan.
International Accounting Standards, yang lebih dikenal sebagai International Financial Reporting
Standards(IFRS), merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan
pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai
substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini
muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu Negara ikut
serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku
sama di semua Negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar
internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation
model, yaitu kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan
keuangan disajikan dengan basis ‘true and fair‘. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan
keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam
laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang: Transparan bagi para
pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan. Menyediakan titik awal
yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS. Dapat dihasilkan dengan biaya
yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. 5. PENDEKATAN BARU UNI EROPA DAN
KAITANNYA DENGAN INTEGRASI PASAR KALANGAN EROPA Komisi mengumumkan
bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas
bahwa perusahaan yang sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan
pasar-pasar dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC
juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan standar
internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala internasional. Pada tahun 2000, EC
mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah
usulan aturan bahwa seluruh perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank,
perusahaan asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-
akun konsolidais sesuai dengan IFRS. Referensi: Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005,
INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat. Akuntansi
Internasional (BAB 9) ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL Analisa
laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu,
dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi
dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak
sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa
ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana. Analisa rasio keuangan adalah perbandingan
antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode tertentu, data tersebut bisa antar
data dari neraca dan data laporan laba rugi. Tujuannya adalah memberi gambaran kelemahan dan
kemampuan finansial perusahaan dari tahun ketahun. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah :
a. Rasio Likuiditas Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Ada 3 (tiga) macam rasio likuiditas yang digunakan,
yaitu 1. Current Ratio 2. Acid Test Ratio 3. Cash Position Ratio b. Rasio Solvabilitas Rasio ini
berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-
kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang). Ada 4 (empat) rasio
solvabilitas yang digunakan. yaitu : 1. Total Debt To Equity Ratio 2. Total Debt To Total Assets
Ratio 3. Long Term Debt To Equity 4. Long Term Debt To Total Assets c . Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam
suatu periode tertentu. Ada 4 (empat rasio profitabilitas yang digunakan, yaitu : 1. Return On
Equity (ROE) 2. Return On Assets (ROA) 3. Net Profit Margin 4. Gross Profit Margin
PELUANG DAN TANTANGAN DALAM ANALISIS LINTAS BATAS Sejumlah negara
memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem
hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan
usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang
efektif diwilayah lain. Para analisis juga sering menghadapi tantangan besar untuk memperoleh
informasi yang kredibel. Di kebanyakna pasar berkembang, para analisis keuangan sering
memiliki tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas. Analisis dan penilaian keuangan
internasional ditandai dengan banyaknya kontrakdiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses
harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia. Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama
dalam analisis pelaporan keuangan. Analisis ini memberi pemahaman kualitatif atas perusahaan
dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu
para analisis untuk membuat peramalan yang realitis. Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam
tekologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan perusahaan-
perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdangan yang meningkat masih terus
berlanjut. Secara bersama-sama kekuatan ini memberikan insentif bagi perusahaan untuk
memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka. Globalisasi dan perbaikan dalam
akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan perbedaan antara
analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah. KERANGKA DASAR ANALISIS
USAHA Palepu, Bernard, dan Healy membuat suatu kerangka dasar yang bermanfaat untuk
analisis dan penilaian usaha dnegan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri dari empat tahap analsis: 1. Analisis strategi usaha 2. Analisis akuntansi 3.
Analisis keuangan 4. Analisis prospektif ANALISIS STRATEGI USAHA INTERNASIONAL
Analisis strategi usaha merupakan langkah penting dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini
memerikan pemahaman kualitiatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan
lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa analisis kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan perspektif holistik. Dengan mengidentifikasikan faktor pendorong laba dan risiko
usaha yang utama, analisis strategi usaha membantu para analis untuk membuat peralaman yang
realistis. Analisis strategi usaha sering kali rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan
internasional. Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya dibeberapa negara karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Pemerintah di negara maju
kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistik ekonomi yang keliru atau menyesatkan.
Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negera dan jumlah
serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi khusus
mengenai perusahaan sangat rendah di banyak negara berkembang. Keterbatasan data membuat
upaya untuk melakukan analsis starategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional
menjadi sukar dilakukan. Seringkali, perlu dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis
setempat dan bagaimana industri dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya dinegara-
negara pasar berkembang. WWW juga menawarkan akses yang sangat cepat terhadap informasi
yang hingga akhir-akhir ini masih belum tersedia atau sukar untuk diperoleh. Informasi negara
juga dapat ditemukan dalam penerbitan ”siaran internasional” yang disebarkan oleh kantor
akuntan besar, bank, dan broker. PENGGUNAAN WEBSITE UNTUK MEMPEROLEH
INFORMASI PENELITIAN PERUSAHAAN 1. Mayoritas perusahaan Web site tersendiri dan
mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan informasi keuangan
terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi. Tidak banyak, kurang dari 40%
perusahaan yang memberikan informasi keuangan tambahan (catatan atas laporan keuangan,
pendapat auditor dan analisis manajemen). 2. Mayoritas perusahaannya memberikan duplikasi
informasi atau sebagian dari informasi hard copy laporan historis yang diubah dalam bentuk
hyperttext atau format pdf. 3. Tidak banyak perusahaan yang benar-benar memanfaatkan fitur
internet secara optimal. Hal ini terbukti dari 10% dari perusahaan sampel yang menampaikan
informasi mengenai pergerakan saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page
menampilkan press release, tetapi kurang dari 35 % yang melakukan update atas informasi yang
ditampilkan. ANALISIS PROSPEKTIF INTERNASIONAL Analisis prospektif Mencakup tahap
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai
prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi dan analisis
keuangan. Ketika melakukan penilaian, analisis mengubah ramalan kuantitatif menjadi suatu
estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak
keputusan usaha. Terdeapat banyak pendekatan penilaian yang berbeda digunakan dalam praktik,
mulai dari analisis arus kas terdiskonto hingga teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan
perkalian berbasis harga. Para pakar dalam melakukan penilaian internasional memberikan
peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan analisis prospektif internasional. Setiap
aturan yang telah dipelajari di negera asal anda menjadi tidak berlaku di LN. Fluktuasi kurs,
perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar modal, dan
banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian
internasional. Tujuan Analisis Keuangan : Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya dapat
dipertahankan. Terdapat dua alat penting dalam melakukan analisis keuangan : a. Analisis Rasio
Analisis ini mencakup perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiscal
yang lain dan atau perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. b. Analisis Arus Kas
Analisis ini berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan
pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas secara
periodic. Misalkan, apakah perusahaan telah menghasilkan arus kas yang positif dari operasinya.
1. Analisis Rasio Ada dua masalah yang harus dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam
lingkungan internasional : Apakah perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi
menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang dilaporkan
perusahaan dari Negara yang berbeda? Seberapa jauh perbedaan dalam budaya serta kondisi
persaingan dan ekonomi local memperngaruhi interpertasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan,
meskipun pengukuran akuntansi dari negeri yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “ daya
banding akuntansi”? Sejumlah bukti yang kuat menunjukkan adanya perberdaan besar
antarnegara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan keuangan lainnya
yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi. Seberapa besar perbedaan dalam pos-pos
laporan keuangan disebabkan oleh perbedaan prinsip-prinsip akuntansi nasional ? Ratusan
perusahaan non AS yang mencatatkan saham di Bursa-bursa efek AS melakukan pengungkapan
rekonsiliasi berupa catatan kaki yang memberikan bukti terhadap pernyataan ini, setidaknya
dalam konteks perbedaan antara nilai akuntansi berdasarkan GAAP AS dan berdasarkan GAAP
non AS. Lima jenis perbedaan laporan keuangan yang diungkapkan oleh sejumlah besar emiten
adalah: 1. Depresiasi dan amortisasi 2. Biaya yang ditangguhkan 3. Pajak tangguhan 4. Pensiun
5. Transaksi mata uang asing 2. Analisis Arus Kas Laporan arus kas yang sangat mendetal sangat
diwajibkan menurut GAAP AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi di sejumlah Negara
yang jumlahnya semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat
bermanfaat khusunya dalam analisis internasional karena tidak telalu dipengaruhi oleh perbedaan
prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba Apabila laporan arus
kas tidak disajikan, sering kali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan
ukuran arus kas lainya dengan menyelesaikan laba berbasis actual. Mekanisme untuk Mengatasi
Untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas Negara, beberapa analis menyajikan ulang
ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara internasional atau sesuai
dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa yang lain mengembangkan pemahaman yang
lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara tertentu dan membatasinya analisis mereka
terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut. ANALISIS
STRATEGI BISNIS INTERNASIONAL Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting
pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas
perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan
mengidentifikasi factor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau
usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis. Kesulitan-kesulitan
analisis strategi bisnis internasional : a. Ketersediaan informasi Analisis strategi usaha sulit
dilakukan khususnya di beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai
perkembangan makro ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan
di banyak Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang.
Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di
pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih ke prinsip
akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan keuangan internasional. b.
Rekomendasi untuk melakukan analisis Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan
analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan.
Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan
industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar
berkembang. ANALISIS AKUNTANSI Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis
sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu
untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat dan ruang
lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer perusahaan diperbolehkan untuk
membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih
banyak mengenai kondisi operasi dan keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan
seringkali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Langkah-langah dalam
melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan: a. Identifikasikanlah kebijakan
akuntansi utama b. Analisislah fleksibilitas akuntansi c. Evaluasilah strategi akuntansi d.
Evaluasilah kualitas pengungkapan e. Indentifikasikanlah potensi terjadinya masalah f. Buatlah
penyesuaian atas distorsi akuntansi ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
(ALKI) Diperlukan karena adanya kecenderungan meningkatnya investasi internasional dan
dilakukan dengan maksud agar data keuangan dapat dibandingkan. Sumber informasi untuk
analisis laporan keuangan internasional adalah : · Laporan keuangan, jadwal pendukung serta
catatan atas laporan keuangan · Latar belakang kekayaan perusahaan dan pengungkapannya.
Teknik-teknik analisis Keuangan Internasional yang telah dipakai adalah : · Analisa Trend
Membandingkan item-item data secara periodic selama 2 tahun atau lebih seperti trend laba, debt
rating, perubahan revenue, pertumbuhan geometric dsb. · Analisa Rasio Membandingkan item
satu dengan item yang lain laporan keuangan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang sama
tentang profitabilitas perusahaan, leverage, likuiditas dan efisiensi. a. Penyesuaian depresiasi
Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi
aktiva yang harus diputuskan manajemen. b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO Persediaan
harus dikonversikan dalam metode FIFO c. Cadangan Cadangan adalah kemampuan perusahaan
untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban. d. Reformulasi Laporan
Keuangan Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada
point-point tsb di atas. MEKANISME UNTUK MENGATASI PERBEDAAN PRINSIP
AKUNTANSI ANTAR NEGARA Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan yaitu : · Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui secara
internasional atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. · Beberapa yang lain
mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di sekelompok Negara
tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap perusahaan-perusahaan yang berlokasi di
Negara-negara tersebut. KESULITAN DAN KELEMAHAN DALAM ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN INTERNASIONAL a. Akses informasi Informasi mengenai ribuan perusahaan
dari seluruh dunia telah tersedia secara luas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi
dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web (WWW).
Perusahaan di dunia saat ini memiliki situs web dan laporan tahunannya tersedia secara Cuma-
Cuma dari berbagai sumber lainnya. b. Ketepatan waktu informasi Ketepatan waktu laporan
keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator berbeda-beda di tiap Negara. c.
Hambatan bahasa dan terminology. d. Masalah mata uang asing. e. Perbedaan dalam jenis dan
format laporan keuangan. Referensi: Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005,
INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat. Akuntansi
Internasional (BAB 10) PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN EMPAT DIMENSI
DALAM PEMBUATAN MODEL BISNIS Survei terbaru menemukan bahwa akuntan
manajemen menghabiskan lebih banyak waktu dalam masalah perencanaan strategis
dibandingkan dengan masa sebelumnya. Penentuan model usaha merupakan gambaran besar, dan
terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan.
Hal ini mencakup empat dimensi utama. 1. Mengidentifikasikan faktor-faktor utama yang
relevan terhadap kemajuan perusahaan di masa depan. 2. Merumuskan teknik yang memadai
untuk meramalkan perkembangan masa depan dan menganalisis kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri atau memanfaatkan perkembangan tersebut. 3. Mengembangkan sumber-
sumber data untuk menditkung pilihan-pilihan strategis. 4. Mentranslasikan pilihan-pilihan
tertentu menjadi serangkaian tindakan yang spesifik. PERKIRAAN PENGEMBALIAN
INVESTASI LUAR NEGERI Seorang manajer harus menentukan tingkat pengembalian yang
relevan untk mengalisis kesempatan investasi asing. Namun, tingkat pengembalian yang relevan
merupakan masalah sudut pandang: proyek luar negeri atau induk perusahaan. Pengembalian
dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal: 1. pembatasan
oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal 2. biaya izin, royalt, dan pembayaran lain yang
merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak 3. perusahaan
perbedaan laju inflasi nasional 4. perubahan kurs valuta asing 5. perbedaan pajak Manajer
keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok
investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Jika siatu investasi asing tidak
menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko yang nilainya lebih dari pengembalian
yang diperoleh pesaing local, maka pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk
berinvestasi langsung di perusahaan local. Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur
ekspektasi arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan
penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti penagihan. Beban
operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. PROSES PERHITUNGAN BIAYA
MODAL PERUSAHAAN MULTINASIONAL Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan
menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan
sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian
yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan
(hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan sebagai berikut. Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan
multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang
populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat
pertumbuhan dividen. Dengan mengasumsikan Di = ekspektasi dividen per lembar saham pada
akhir periode. Po = harga pasar kini saham pada awal periode dan g = ekspektasi tingkat
pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas, Ke dihitung sebagai berikut Ke = Di/Po + g.
Meskipun modal untuk mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham-saham
perusahaan multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan g. Pertama-
tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen tergantung pada arus kas operasi
perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor
lingkungan. Terlebih lagi pengukuran tingkat pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus
kas masa depan diperumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya dalam
transfer dana lintas batas. MASALAH DAN KERUMITAN DALAM MERANCANG SISTEM
PENGENDALIAN KEUANGAN DAN INFORMASI PERUSAHAAN MULTINASIONAL Isu
yang Berkaitan dengan Sistem Jarak merupakan kerumitan yang jelas terlihat. Disebabkan oleh
keadaan geografis, komunikasi informasi secara formal umumnya menggantikan kontak pribadi
antar manajer operasi lokal dengan manajemen kantor pusat. Tiga strategi teknologi informasi
global, yang masing-masing berhubungan dengan jenis organisasi multinasional tertentu.
Keberhasilan yang dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan system dengan strategi
perusahaan : 1. penyebaran rendah dengan sentralisasi yang tinggi. Digunakan oleh organisasi
yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas dan system informasi domestik
mendominasi kebutuhan 2. penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah. Anak perusahaan
lokal diberi kendali yang signifikan atas pengembangan strategi teknologi infomasi dan system
terkait mereka sendiri. 3. Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang tinggi. Disini strategi
teknologi informasi global lokal dijalankan oleh perusahaan global dengan aliansi strategi di
seluruh dunia. System informasi dirancang untuk mencerminkan kebutuhan perusahaan yang
disesuaikan dengan keadaan lokal Akuntan manajemen mempersiapkan sejumlah informasi
untuk manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan
ramalan operasional berupa berbagai jenis pengeluaran beban. Untuk setiap kelompok data yang
disampaikan manajemen perusahaan harus menentukan periode waktu yang relevan untuk
laporan, tingkat akurasi yang diperlukan, frekuensi pelaporan dan biaya serta manfaat
penyusutan dan penyampaian tepat waktu. Disini faktor-faktor lingkungan juga mempengaruhi
penggunaan informasi yang dihasilakn secara translasi. Laporan dari operasi luar negeri
perusaaan multinasioanal AS umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen doalr agar para
manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
MENGANALISA VARIANS NILAI TUKAR 1. Informasi Finansial Penilaian kinerja finansial
diukur berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan dengan
menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara aktual dengan yang dianggarkan. Analisis
varians secara garis besar berfokus pada: a. Varians pendapatan (revenue variance) b. Varians
pengeluaran (expenditure variance) - Varians belanja rutin (recurrent expenditure variance) -
Varians belanja investasi/modal (capital expenditure variance) Setelah dilakukan analisis varians,
maka dilakukan identifikai sumber penyebab terjadinya varians dengan menelusur varians
tersebut hingga level manajemen paling bawah. 2. Informasi Nonfinansial Informasi nonfinansial
dapat dijadikan sebagai tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan
terhadap kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang
komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini adalah balance
scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur tidak hanya berdasarkan aspek
financial saja, akan tetapi juga aspek nonfinansial. Pengukuran dengan metode balance scorecard
melibatkan empat aspek, yaitu: 1. Perspektif financial (financial perspective), 2. Perspektif
kepuasan pelanggan (costumer perspective), 3. Perspektif efisiensi proses internal (internal
process efficiency), dan 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth
perspective). Referensi: Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005, INTERNATIONAL
ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat. Tugas Akuntansi Internasional
PENYELESAIAN KASUS 10-1 ANALISIS INVESTASI ASING Menurut saya MBI
merupakan kandidat akuisisi yang menarik karena jika dilihat dari laporan keuangan konsolidasi
MBI Corporation pada tahun 2002 , 2003 dan 2004. Laba bersih yang di hasilkan oleh
perusahaan tersebut selalu meningkat. Karena bila laba yang di hasilkan perusahaan tersebut
selalu meningkat menunjukan perusahaan tersebut selalu berkembang dan menginovasi produk
yang di produksi sehingga konsumen tetap membeli produk tersebut, jika saya bergabung maka
saya yakin akan mendapat keuntungan karena harga saham dari perusahaan tersebut akan naik,
karena pada tahun 2005 pasti laba bersihnya akan naik. Selain itu dengan laba yang selalu
meningkat menunjukan kinerja perusahaan tersebut bagus. Walaupun harga rata-rata nilai tukar
untuk tahun 2004 menurun saya yakin pada tahun 2005 pasti akan naik apalagi jika kinerja
perusahaan tersebut lebih di tingkatkan. Referensi: Choi.D.S Frederick., Meek. K Gary, 2005,
INTERNATIONAL ACCOUNTING, Buku 1, Edisi 5, Jakarta: Salemba Empat.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu


Resume Akuntansi Internasional : Bab 11& Bab 12 + kasus

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam


mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan
sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko
kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak
lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian
atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan

Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen


dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.

Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar
manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang
dihadapi secara aktif.

Tujuan Manajemen Risiko

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi


kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut dengan
resiko pasar. Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu
mempertimbangkan resiko lainnya:

Risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat


diperdagangkan secara bebas,

Diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan
perubahan harga secara bertahap,

Risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak


manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
Risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang
penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,

Risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan

Risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat
dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.

Mengapa Mengelola Resiko Keuangan?

Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena


investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola
resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga
ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar &
kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa
konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat
terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada
produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga
bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.

Peranan Akuntansi

Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar,


mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko
alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu,
mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program
lindung nilai.

Identifikasi Risiko Pasar

Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai jenis risiko


market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan risiko. Kerangka ini
diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko pasar terhadap pemicu
nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya disebut sebagai kubus
pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos
kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko
pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku bunga, serta risiko harga
komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan risiko, melihat
kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing
pesaing utama perusahaan.
Menguantifikasi Penyeimbangan

Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko
meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif
strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai dan
dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang
dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar

Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang

Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum
dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs mengambang,
manajemen risiko mencakup :

Antisipasi pergerakan kurs,

Pengukuran risiko kurs valuta asing yang dihadapi perusahaan,

Perancangan strategi perlindungan yang memadai, dan

Pembuatan pengendalian manajemen risiko internal.

Peramalan atas Perubahan Kurs

Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu
depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut ini :

Perbedaan Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)

Neraca Perdagangan (balance of trade)

Neraca pembayaran (balance of payment)

Cadangan moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve
and debt capacity)

Anggaran nasional (national budget)

Kurs forward (forward exchange quotations)

Kurs tidak resmi (unofficial rates)

Perilaku mata uang terkait (behavior of related currencies)


Perbedaan suku bunga (interest rate differentials)

Harga opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)

Mendefinisikan dan menghitung resiko

Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga
mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran
akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi
risiko, yaitu translasi dan transaksi.

a. Potensi Resiko Translasi

Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing
yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya
ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan
pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini
menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau
kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu
perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk
perusahaan berubah.

b. Potensi Risiko Transaksi

Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar
valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam
mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan
kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.

Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan
masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar
negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor
pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan
berdasarkan mata uang dan negara, Perusahaan dapat melakukan kebijakan
lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.

Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakuan akuntansi yang


diperlukan
Strategi Perlindungan

a. Lindung Nilai Neraca

Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan


tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang
terpapar.

b. Lindung Nilai Operasional

Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang


mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.

c. Lindung Nilai Struktural

Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk mengurangi potensi
risiko yang dihadapi perusahaan.

d. Lindung Nilai Kontraktural

Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para
manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.

Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai

Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya


untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar
pada pundak pihak lain.

Produk ini mencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata
uang.

a. Contract Forward Valas

Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang


tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di
masa mendatang.

b. Future Keuangan

Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing
pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.

c. Opsi Mata Uang


Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu
mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu
pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.

d. SWAP Mata Uang

Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda
berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. SWAP mata uang
memungkinkan perusahaan untuk:

Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses
dengan biaya yang relatif rendah.

Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional.

Perlakuan Akuntansi

FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april
2003, unuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi
panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal
terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuat
standar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan
dikembangkan secara bertahap.

Isu Praktik

Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak
mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa
masalah. Yang pertama berkaitan dengan penentuan nilai wajar. Wallance
menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan
dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen
lindung nilai.

Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing

Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah
mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di
sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi
nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada
operasi luar negeri, dan sebagainya.
Pengungkapan

Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang
dilaporkan dan terhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar
dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak
telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:

Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai

Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai

Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai

Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai

Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai

Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan resiko pasar

Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif
yang digunakan selama periode berjalan

Poin-Poin Pengendalian Keuangan

Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini
mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan
anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan
mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai.
Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh
apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.

Acuan Yang Tepat

Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara


pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang
digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam
setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum
pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya
kesempatan.
Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan


internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan.
Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi
resiko dan akun-akunkeuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.

Referensi:

Choi Federick D.S dan Gary K. Meek. 2005. Akuntansi Internasional. Edisi kelima.
Jakarta: Salemba Empat.

PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL

KONSEP AWAL

Rumitnya hukum dan aturan yang menentukan pajak bagi perusahaan asing dan
laba yang dihasilkan diluar negeri sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar.
Konsep ini mencakup istilah :

Netralis pajak, berarti pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi
sumber daya

Equitas pajak, berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa
semestinya membayar pajak yang sama tetapi terdapat ketidaksetujuan antar
bagaimana menginterprestasikan konsep ini.

KEANEKARAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL

Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak memerlukan adanya pemahaman


sistem-sistem pajak nasional yang sangat berbeda dari suatu negara ke negara lain.
Perbedaan berkisar dari jenis pajak dan beban pajak hingga perbedaan dalam
penilaian pajak dan filosofi penagihan.

JENIS-JENIS PAJAK
Pajak Penghasilan Perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk
menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama
lainnya dengan kemungkinan pengecualian untuk bead an cukai.

Pajak pungutan adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen,
bunga, dan pembayaran royalty yang diterima oleh investor asing.

Pajak pertambahan nilai merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan
Kanada. Pajak ini umumnya dikenakan terhadap nilai tambah dari setiap tahap
produksi atau distribusi. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan
pembelian dari unit penjual perantara.

Pajak perbatasan seperti bea cukai dan bea impor umumnya ditujuan untuk
menjaga agara barang domestic dapat bersaing harga dengan barang impor.
Dengan demikian pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara
parallel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestic
barang yang sejenis.

Pajak transfer/pengiriman merupakan jenis pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini
dikenakan terhadap pengalihan (transfer) objek antarpembayar pajak dan dapat
menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur
akuisisi.

BEBAN PAJAK

Ketika semakin banyak perusahaan yang mengurangi tarif pajak perusahaan


marginal, banyak pula negara yang memperluas dasar pajak perusahaan. Dalam
dunia nyata tarif pajak efektif jarang sekali sama dengan tarif pajak nominal.
Dengan demikian tidaklah tepat untuk mendasarkan perbandingan antarnegara
pada tarif pajak wajib saja. Lagipula tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti
beban pajak yang lebih rendah. Secara internasional beban pajak harus selalu
ditentukan dengan mengamati tarif pajak efektif.

SISTEM ADMINISTRASI PAJAK

Untuk penyederhanaan terdapat dua sistem yaitu :

1. Sistem klasik

Pajak penghasilan perusahaan pada penghasilan kena pajak dibayarkan pada


tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham.

2. Sistem terintegrasi

Pajak-pajak perusahaan dan pemegang saham diintegrasikan untuk mengurangi


atau menghilangkan pajak ganda atas penghasilan perusahaan.
INSENTIF PAJAK LUAR NEGERI

Banyak negara menawarkan insentif pajak untuk menarik investasi luar negeri.
Insentif dapat berupa hibah tunai bebas pajak yang digunakan untuk biaya aktiva
tetap dari proses industri baru atau pengampunan untuk membayar pajak selama
beberapa periode waktu.

PERSAINGAN PAJAK YANG MEMBAHAYAKAN

Tren diseluh dunia yang mengarah pada penurunan tarif pajak penghasilan
perusahaan merupakan dampak langsung kompetisi pajak. Kompetisi yang
dilakukan oleh negara surga pajak akan bermanfaat jika dapat membuat
pemerintah menjadi lebih efesien. Sedangkan dampaknya berbahaya jika
mengalihkan pendapatan pajak bagi pemerintah yang sebenarnya memerlukan
pendapatan tersebut untuk menyediakan jasa yang dibutuhkan oleh kalangan
usaha.

PEMAJAKAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA

Kebanyakan negara menerapkan prinsip seluruh dunia dan mengenakan pajak


terhadap laba atau pendapatan perusahaan dan warga negara di dalamnya, tanpa
melihat wilayah negara. Gagasan yang mendasarinya adalah bahwa anak
perusahaan asing sebuah perusahaan lokal hanyalah suatu perusahaan lokal yang
kebetulan beroperasi di luar negeri.

PEMAKAIAN TERHADAP SUMBER LABA DARI LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA

Setiap Negara mengklaim hak untuk mengenakan pajak terhadap laba yang
dihasilkan di dalam wilayahnya. Namun demikian, filosofi nasional atas pengenaan
pajak terhadap sumber-sumber dari luar negeri itu berbeda-beda dan ini merupakan
hal yang penting dari sudut pandang seorang perencana pajak.

KREDIT PAJAK LUAR NEGERI

Pajak luar negeri dapat dihitung sebagai kredit langsung atas pajak penghasilan
yang dibayarkan atas laba cabang atau anak perusahaan dan setiap pajak yang
dipungut pada sumbernya seperti deviden, bunga, dan royalti yang dikirimkan
kembali kepada investor domestik. Kredit pajak juga dapat diperkitakan jika jumlah
pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlampau jelas.

PEMBATASAN KREDIT PAJAK

Pembatasan kredit pajak luar negeri tersendiri berlaku untuk pajak AS atas sumber
pajak penghasilan luar negeri untuk masing-masing jenis penghasilan berikut ini :

1. Pendapatan pasif

2. Pendapatan jasa keuangan

3. Pendapatan pajak pungutan yang tinggi

4. Pendapatan transportasi

5. Deviden untuk masing-masing perusahaan luar negeri dengan porsi kepemilikan


sebesar 10% hingga 50%

PERJANJIAN PAJAK

Perjanjian pajak mempengaruhi pajak pungutan atas deviden, bunga dan royalti
yang dibayarkan oleh perusahaan di suatu negara kepada pemegang saham asing.
Perjanjian ini biasanya memberikan pengurangan timbal balik atas pajak pungutan
deviden dan seringkali mengecualikan royalti dan bunga dari pajak pungutan.

PERTIMBANGAN MATA UANG ASING

Keuntungan atau kerugian dalam mata uang asing yang secara umum dilokasikan
antara sumber AS dan sumber luar negeri dengan mengacu pada tempat
kedudukan pembayar pajak yang di dalam buku akuntansinya mencerminkan aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing.sumber keuntungan atau kerugian adalah
amerika serikat.

DIMENSI PERENCANAAN PAJAK

Pengamatan atas masalah perencanaan pajak dimulai dengan dua hal dasar :

Pertimbangan pajak seharusnya tidak pernah mengendalikan strategi usaha/bisnis.


Kekuatan keuangan atau operasional dari transaksi bisnis harus berdiri sendiri.
Perubahan hukum pajak secara konstan membatasi manfaat perencanaan pajak
dalam jangka panjang

PERTIMBANGAN ORGANISASI

Jika operasi luar negeri pada awalnya diramalkan akan mendatangkan kerugian
mungkin akan menguntungkan secara pajak apabila diorganisasikan secara cabang
pada tahap awal. Jika anak perusahaan diorganisasikan di sebuah negara surga
pajak yang tidak mengenakan pajak sama sekali, maka penangguhan pajak akan
semakin terlihat menarik.

PERUSAHAAN LUAR NEGERI YANG DIKENDALIKAN DAN LABA SUBBAGIAN F

Amerika Serikat menutup lubang kelemahan ini dengan Perusahaan Luar Negeri
yang dikendalikan dan provisi laba Subbagian F. Laba Subbagian F mencakup
beberapa pendapatan penjualan dan jasa dengan pihak berhubungan istimewa.

INDUK PERUSAHAAN DI LUAR NEGERI

Induk perusahaan ini yang menyangkut pajak antara lain :

Mempertahankan manfaat tingkat pajak pungutan atas deviden, bunga, royalti, dan
pembayaran serupa lainnya.

Menunda pajak AS atas laba luar negeri hingga laba tersebut direpatriasikan ke
induk perusahaan AS (yaitu dengan menanamkan kembali laba tersebut di luar
negeri)

Menunda pajak AS atas keuntungan dari penjualan saham anak perusahaan operasi
luar negeri

PERUSAHAAN PENJUALAN LUAR NEGERI

Amerika Serikat menciptakan perusahaan penjualan luar negeri FSC untuk


mendorong ekspor dan memperbaiki posisi neraca pembayaran AS yang makin
memburuk. Berdasarkan provisi FSC sebagian laba dari ekspor AS yang dilakukan
oleh FASC dikecualikan oleh pajak penghasilan AS.

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN PENDANAAN
Sebagaimana yang ditunjukan oleh diagram berikut perusahaan afiliasi pendanaan
luar negeri juga dapat digunakan untuk mengalihkan laba dari negara dengan pajak
tinggi yang menjadi lokasi induk perusahaan atau perusahaan afiliasike negara
yang yurisdiksi pajak rendah tempat perusahaan afiliasi yang memberikan
pendanaan.

PENGGABUNGAN KREDIT PAJAK

Laba yang digabungkan dari banyak sumber memungkinkan kelebihan kredit yang
dihasilkan dari negara dengan tarif pajak tinggi untuk mengurangi laba yang
diterima dari wilayah dengan tarif pajak rendah.kelebihan kredit pajak dapat
diperluas untukpajak-pajak yang dibayarkan berkaitan dengan deviden yang
dibagikan oleh perusahaan luar negeri lapis kedua dan ketiga dalam suatu jaringan
perusahaan multinasional.

ALOKASI AKUNTANSI BIAYA

Alokasi biaya internal diantara kelompok perusahaan merupakan sarana lain untuk
menggeser laba dari negara dengan pajak tinggi negara dengan pajak rendah. Yang
paling umum adalah alokasi beban overhead perusahaan kepada perusahaan
afiliasi di negara-negara dengan pajak tinggi.

LOKASI DAN PENENTUAN HARGA TRANSFER

Lokasi sistem produksi dan distribusi juga menawarkan keuntungan pajak. Laba
bagi sistem perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan dengan
menentukan harga transfer yang tinggi atas komponen yang dikirimkan dari anak
perusahaan di negara-negara dengan tingkat pajak yang relatif rendah danharga
transfer rendah atas komponen-komponen yang dikirimkan dari anak perusahaan
yang berada di negara-negara dengan tarif pajak yang relatif tinggi.

PENETAPAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL : VARIABEL YANG RUMIT

Penentuan harga transfer merupakan sesuatu yang baru timbul belakangan ini.
Penentuan harga transfer di Amerika Serikat berkembang bersamaan dengan
pergerakan desentralisasi yang mempengaruhi banyak usaha Amerika selama
paruh pertama abad ke-20. Sekali perusahaan berekspansi secara internasional
masalah penentuan harga transfer juga berekspansi dengan cepat. Terdapat faktor-
faktor diantaranya:
a. Faktor Pajak

b. Faktor Tarif

c. Fator Daya Saing

d. Faktor Evaluasi Kerja

METODOLOGI PENENTUAN HARGA TRANSFER

Dalam suatu dunia dengan pasar yang sangat kompetitif, tidak akan menjadi
masalah besar ketika hendak menetapkan harga transfer sumber daya dan jasa
antarperusahaan. Harga transfer dapat didasarkan pada biaya selisih kenaikan atau
harga pasar. Pengaruh lingkungan atas harga transfer juga menimbulkan sejumlah
pertanyaan mengenai metodologi penentuan harga.

HARGA VERSUS BIAYA VERSUS

Sistem harga transfer berbasis biaya dapat menanggulangi kekurangan ini. Lagi
pula sistem ini sederhana untukdigunakan, didasarkan pada data yang langsung
tersedia, mudah untuk dijelaskan kepada otoritas pajak, merupakan hal yang rutin
dilakukan sehingga dapat menghindarkan terjadinya friksi internal yang sering
terjadi apabila sistem arbiter digunakan.

Sistem berbasis biaya terlalu mengandalkan biaya historis yang mengabaikan


hubungan permintaan dan penawaran secara kompetitif dan tidak mengalokasikan
biaya pada produk atau jasa dengan cara yang memuaskan. Masalah penentuan
biaya sangat terasa dalam tingkat internasional karena konsep akuntansi biaya ini
berada dari satu negara ke negara.

PRINSIP WAJAR

OECD mengidentifikasikan beberapa meode yang lebih luas untuk memastikan


harga wajar ini. Metode itu adalah :

1. Metode harga tidak terkontrol yang setara (bebas)

Berdasarkan metode ini harga transfer ditentukan dengan mengacu pada harga
yang digunakan dalam transaksi setara antara perusahaan yang independent atau
setara perusahaan dengan pihak ketiga yang tidak berkaitan.

2. Metode transaksi tidak terkontrol yang setara (bebas)


Metode ini diterapkan untuk pengalihan aktiva tidak berwujud. Metode ini
mengidentifikasikan tingkat royalty acuan dengan mengacu pada transaksi yang
tidak terkontrol di mana aktiva tidak berwujud yang sama atau serupa dialihkan.
Sebagaimana metode harga tidak terkontrol yang setara, metode ini bergantung
pada perbandingan pasar.

3. Metode harga jual kembali

Metode ini menghitung harga transaksi yang wajar yang diawali dengan harga yang
dikenakan atas penjualan barang yang dimaksud kepada pembeli yang
independent. Margin yang memadai untuk menutup beban dan laba nomal
kemudian dikurangkan dari harga ini untuk memperoleh harga transfer
antarperusahaan.

4. Metode biaya plus (biaya lebih)

Metode ini berguna apabila barang semi jadi dialihkan antarperusahaan afiliasi luar
negeri atau jika suatu entitas merupakan sub kontraktor bagi perusahaan lain.

5. Metode laba sebanding

Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Metode ini
mencakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak
berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang
wajar.

6. Metode pemisahan laba

Metode ini digunakan jika acuan produk atau pasar tidak tersedia. Metode ini
mencakup pembagian laba yang dihasilkan melalui transaksi dengan pihak
berhubungan istimewa yaitu antara perusahaan afiliasi berdasarkan cara yang
wajar.

7. Metode penentuan harga lainnya

Metode ini dapat digunakan jika menghasilkan ukuran harga wajar yang lebih
akurat.

PRAKTIK HARGA TRANSFER

Dalam praktiknya, beberapa metode penentuan harga transfer digunakan


bersamaan. Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode harga transfer
antara lain tujuan perusahaan: apakah tujuannya adalah mengelola beban pajak,
atau mempertahankan posisi daya saing perusahaan, atau memprromosikan
evaluasi kerja yang setara.
MASA DEPAN

Setiap negara akan mengenakan pajak atas sebagian laba berdasarkan tarif yang
dipandang sesuai. Jelasnya perpajakan dimasa depan menghadapi banyak
perubahan dan tantangan. Teknologi dan perekonomian global menimbulkan
tantangan sendiri bagi banyak prinsip-prinsip yang mendasari perpajakan
internasional, bahwa setiap setiap bangsa memiliki hak menentukan untuk dirinya
sendiri seberapa banyak pajak yang dapat dikumpulkan dari rakyatnya dan
kalangan usaha yang ada di dalam wilayahnya. Namun, pemerintah di seluruh
dunia mengharuskan metode penentuan harga transfer pada prinsip harga wajar.

Referensi:

Choi, Frederick D.S and Gary K. Meek. 2010. International Accounting. Buku 2.
Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai