Anda di halaman 1dari 11

Pasar elektronik (e-marketplace) adalah pertukaran elektronik

tempat perusahaan dapat mendaftar sebagai pembeli atau penjual


dan melakukan kegiatan bisnis menggunakan internet. Biasanya,
pasar elektronik menarik perusahaan dari setiap elemen rantai
pasokan industri untuk meningkatkan efisiensi komunikasi dan
melakukan transaksi. Ada banyak jenis e-marketplaces dan masing-
masing mengoperasikan model bisnis yang sesuai dengan maksud
dan tujuan pemilik. Beberapa dapat diatur sebagai penawaran bisnis
dengan perantara yang menyediakan layanan bernilai tambah
seperti sistem pembayaran. Yang lain dapat beroperasi berdasarkan
pemulihan biaya oleh pihak ketiga industri (asosiasi industri adalah
contohnya). Ada sejumlah besar layanan yang ditawarkan oleh e-
marketplaces, termasuk direktori bisnis, layanan transaksi dan
katalog elektronik, untuk daftar inventaris produk dan layanan
inventaris produk dan layanan. Ada tiga jenis utama pasar
elektronik:

g Pertukaran publik: plat perdagangan B2B yang dioperasikan


secara independen untuk memfasilitasi transaksi online antara
mitra dagang. Ini terbuka untuk bisnis atau grup bisnis apa pun.

g Pertukaran konsorsium: pertukaran yang dimiliki dan dioperasikan


oleh sekelompok bisnis yang bersaing yang menggabungkan daya
beli mereka untuk memperoleh penghematan di seluruh kelompok
atas pasokan bahan.

g Pertukaran pribadi: pertukaran yang dimiliki dan dioperasikan oleh


satu perusahaan untuk menghubungkan sistem perdagangannya
langsung dengan pemasoknya.

Keuntungan utama yang ditawarkan oleh e-marketplaces meliputi:

g Ruang lingkup yang jauh lebih besar bagi perusahaan untuk


membentuk kemitraan perdagangan; g Peluang untuk biaya yang
lebih rendah terkait dengan negosiasi dan transaksi produk dan
layanan melalui

penggunaan sistem otomatis;


g Manfaat dari lingkungan penetapan harga yang lebih terbuka dan
transparan;

g Peluang yang disajikan oleh akses ke layanan bernilai tambah


menggunakan sistem elektronik;

g Peluang untuk akses ke pasar global, khususnya untuk usaha


kecil dan menengah (UKM).

E-marketplaces dapat digunakan oleh perusahaan untuk


mendapatkan input, dan menjual output, secara elektronik,
sehingga menghemat biaya pencarian dan biaya transaksi. Karena
sebagian besar produk yang dibeli dan dijual di pasar B2B
membutuhkan transportasi, model pertukaran selalu termasuk
fasilitas transaksi multi-pihak otomatis. Misalnya, pembeli produk
kimia dapat memperoleh layanan transportasi secara bersamaan. E-
marketplaces telah menjadi katalisator untuk perubahan struktural
dalam industri juga. Industri yang sebelumnya terfragmentasi
sekarang mendapat manfaat dari integrasi jaringan yang telah
ditimbulkan oleh pertukaran e-marketplace. Contohnya termasuk
baja, bahan kimia, perlengkapan kantor, bunga, plastik, dan listrik.
Pertukaran informasi dan produk telah sangat disederhanakan oleh
pengembangan pasar elektronik spesifik industri. Gambar 3.2
menggambarkan proses ini.

Bersamaan dengan pertukaran online, sebagian besar pasar


elektronik juga menampilkan katalog online dan lelang online.
Dalam katalog online, penjual memberikan daftar produk mereka
bersama dengan data terkait lainnya yang berkaitan untuk harga,
spesifikasi, ketersediaan, dan persyaratan pengiriman. Pembeli
dapat memesan melalui situs web. Model lelang didasarkan pada
model B2C yang sukses yang dikembangkan secara efektif oleh
perusahaan-perusahaan seperti e-Bay. Dalam pasar B2B perusahaan
dapat melelang inventaris berlebih untuk meningkatkan pendapatan
dan mengurangi biaya penyimpanan. Gambar 3.3 mengilustrasikan
dinamika antara hubungan sisi beli dan sisi jual dalam pertukaran e-
marketplace.
Definisi: E- Marketplace
E-market place adalah platform pasar online virtual di mana perusahaan dapat mendaftar sebagai pembeli dan
penjual untuk melakukan transaksi bisnis ke bisnis melalui internet. Penggunaan internet telah membantu
menghilangkan perantara dalam suatu transaksi. Ini adalah sistem informasi berbasis web yang memberikan
peluang bagi pemasok dan pembeli.
Ini memungkinkan pembeli untuk membandingkan berbagai produk dan layanan dengan ukuran yang berbeda
seperti kinerja, kualitas, harga dll. Pembeli mendapatkan akses ke berbagai produk dan layanan yang lebih luas. Di
sisi lain penjual dapat menjangkau pelanggan dengan lebih nyaman dan terjangkau. Penjual dapat memasuki pasar
baru, menemukan pembeli baru dan meningkatkan penjualan dengan menghasilkan nilai lebih bagi pembeli.

Jenis-jenis pasar elektronik


Pasar elektronik umumnya diklasifikasikan ke dalam 4 jenis
1. Pasar elektronik mandiri
Motif dasar dari model ini adalah untuk menghasilkan pendapatan. Platform B2B yang dikelola oleh pihak ketiga
dan terbuka untuk pembeli dan penjual dari industri tertentu. Ketika salah satu pihak mendaftar di e-marketplace
independen, ia akan mendapat penawaran atau penawaran di sektor tertentu.
Contoh- Alibaba

2. Pasar berorientasi pembeli


Sekelompok orang dengan minat bisnis serupa berkumpul untuk menciptakan lingkungan pembelian yang
efisien. Ini membantu suatu pihak mendapatkan daya tawar yang cukup untuk membeli dengan harga yang
diinginkan dari pemasok. Pemasok juga dapat mengambil manfaat dari pasar ini karena memberi mereka basis
pelanggan yang dengannya mereka dapat membagikan katalog mereka.
Contoh - Amazon

3. Pasar berorientasi pemasok


Jenis pasar ini juga dikenal sebagai direktori pemasok.Ini menyediakan platform bagi penjual untuk meningkatkan
visibilitas mereka melalui berbagai media komunikasi. Pemasok dapat menargetkan sejumlah besar pembeli
potensial.
Contoh - Ebay

4. Pasar horisontal dan vertikal


Pasar horisontal - Pembeli dan pemasok dari berbagai industri atau wilayah dapat bersatu untuk melakukan
transaksi.
Vertical marketplace- Ini menyediakan akses melalui internet ke berbagai segmen industri tertentu naik turun
hierarki.

Keuntungan
• Biaya pelanggan berkurang secara signifikan karena mereka dapat mengakses informasi tentang berbagai
alternatif dan memilih yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
• Ini dapat membebankan biaya switching yang lebih tinggi pada pembeli dan penjual.
• Ini menyediakan skala dan ruang lingkup ekonomi.
• Pembeli dan pemasok yang berbeda dapat bekerja dalam kolaborasi untuk mendapatkan manfaat yang lebih
besar dari satu sama lain.
Oleh karena itu, ini menyimpulkan definisi E-Marketplace beserta tinjauannya.
E-marketplace adalah pasar online tempat terjadinya jual beli, biasanya dilakukan antar perusahaan (B2B mendominasi hingga 75%
e-marketplace). Secara fungsi, sebenarnya fungsi e-marketplace tidak berbeda dengan pasar biasa, yaitu:

1. Mencocokkan antara penjual dan pembeli.


2. Sebagai fasilitas transaksi
3. Sebagai infrastruktur institusional.
Perbedaan yang paling krusial hanya terletak pada online nya. Pada e-marketplace, kita bisa ‘pergi ke pasar’ kapan saja dan dimana
saja selama ada akses internet. Fitur-fiturnya pun semakin memudahkan proses jual beli. Kita bisa mencari barang atau jasa yang
kita butuhkan hanya dengan mengetikkan spesifikasinya, maka sistem langsung dengan cepat mencocokkan. Lebih hemat waktu,
energi, dan juga biaya.

Selain fungsi, ada juga komponen-komponen dalam e-marketplace, yaitu:


1. Penjual
Pembeli ini terdiri dari front end, back end, dan intermediaries.

-Front end adalah bagian dari penjual yang berkomunikasi langsung dengan calon pembeli. Misalnya administrator sebuah toko
online.

-Back end adalah bagian penjual di balik layar yang mengurusi hal-hal seperti logistic, pengemasan produk, pengiriman, dsb.

-Intermediaries adalah pihak ketiga yang mendukung kegiatan penjualan. Biasanya ada dua macam intermediaries: pertama,
intermediaries yang memberikan informasi mengenai pasar, permintaan, penawaran, dsb; kedua, intermediaries yang memberikan
nilai tambah seperti memberi strategy advise untuk perusahaan tersebut. Kalau kata dosenku sih, sebaiknya intermediaries yang
pertama dihilangkan saja karena hal itu sebenarnya bisa dikerjakan oleh back end. Penghilangan intermediaries
disebut disintermediation. Jika suatu intermediary sebelumnya tidak ada kemudian diadakan, maka istilahnya
disebut reintermediation. Tetapi untuk jenis intermediaries yang kedua sebaiknya dipertahankan saja karena dapat meningkatkan
performa penjual.

1. Pembeli
2. Produk berupa barang atau jasa. Di e-marketplace produknya bisa dalam bentuk digital.
3. Infrastruktur. Dalam e-marketplace juga tetap ada kebijakan yang mengatur jalannya jual beli, kesepakatan-kesepakatan,
dsb.
Ada tiga tipe e-marketplace, antara lain

a. Private e-marketplace, berupa pasar online tertutup dimana salah satu pihak (penjual/pembeli) menentukan siapa pihak yang
bertransaksi dengannya, sistemnya one to many. Dalam private e-marketplace, ada dua macam metode:

-Sell side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai penjual menentukan siapa saja pembelinya, kemudian pembeli dengan
penawaran harga terbaik yang akan bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam lelang tertutup.

-Buy side e-marketplace, perusahaan bertindak sebagai pembeli, menentukan siapa saja penjual yang qualified, kemudian penjual
dengan penawaran produk dan harga terbaik lah yang akan bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Jadi ini semacam open tender
gitu lho.

b. Public e-marketplace, berupa pasar online terbuka dengan banyak penjual dan pembeli (many to many)

c. Consortia

Trus, gimana aja sih bentuk-bentuk e-marketplace? Ada tiga bentuk utama e-marketplace yaitu: web store, electronic
stores/malls, dan web portals.

1. Webstore, adalah website toko online yang didirikan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya.
Contohnya http://www.kuvisha.com (nah kan promosi lagi. Hehehe) yang memasarkan produk lewat toko online nya
sendiri.
2. Electronic stores/malls, namanya juga mall, tentunya ada banyak toko disana. Nah, e-mall ini adalah tempat dimana
penjual-penjual berkumpul memasarkan produknya. Jenis-jenis e-mall antara lain:
-General E-malls, mall online tempat dipasarkannya berbagai jenis produk dari berbagai penjual. Contohnya seperti Zalora,
Lazada, dll.

-Specified e-malls, mall online tempat dipasarkannya satu jenis produk dari berbagai penjual.

-Regional e-malls, mall online yang hanya ada di daerah tertentu (masih melayani secara regional)

-Global e-malls, mall online yang sudah mendunia.

-Pure e-malls, barang yang dijual digital semua.


-Click and mortar e-malls, mall online yang produknya belum digital semua.

c. Web Portals, adalah portal online yang menjadi gateway ke produk atau informasi yang dibutuhkan. Misalnya kamu masuk ke
suatu halaman web yang menampilkan link-link ke toko online berdasarkan spesifikasi tertentu, nah itulah yang disebut Portal. Jauh
beda dengan portal yang ada di jalanan komplek perumahan ya. Hehehe.

–Commercial portals, portal untuk tujuan komersil.

-Corporate portals, portal milik perusahaan.

-Publishing portals, portal dengan interest tertentu.

-Personal portals, dimana kamu bisa mempunyai portal tempat menaruh link-link yang kamu butuhkan.

-Knowledge portals, portal yang menghubungkan kamu ke link-link pengetahuan (knowledge base)

-Mobile portals, portal yang bisa diakses secara mobile lewat handphone.

-Voice portals, portal yang bisa diakses lewat suara.

Dalam e-marketplace, tentunya banyak interaksi yang terjadi. Mekanisme interaksi yang terjadi dalam e-marketplace antara lain:

a. Broker

-Sell/Buy fulfillment, misalnya pemenuhan barang-barang kebutuhan perusahaan. Jenis broker ini secara otomatis selalu siap
menyetok atau membeli barang-barang yang dibutuhkan.

-Virtual malls, konsepnya sama kayak e-malls tadi ya.

-Comparison agent, broker ini bertindak sebagai agen yang memberikan perbandingan antara satu produk dengan produk lainnya.

-Shopping facilitator, broker jenis ini mengarahkan dan membantu pembeli dalam memilih-milih produk yang akan ia beli. Bisa
juga memberikan shopping advise.

–Matching services, broker ini memberikan jasa mencocokkan pembeli dengan barang atau jasa yang diinginkan. Contohnya biro
jodoh. Hayooo ada yang pernah coba? Hehehe

b. Infomediary

Memberikan atau menjual informasi pembeli untuk keperluan market research, atau sebaliknya, memberikan atau menjual
informasi mengenai produk kepada pembeli.

c.E-distributor

E-distributor mengumpulkan katalog online sebanyak-banyaknya untuk dihimpun dalam satu tempat dan disuguhkan pada pembeli.

Oh ya, di postingan yang lalu juga sempat disebut-sebut tentang lelang kan? Nah, apakah lelang online itu termasuk dalam e-
marketplace? Ya, lelang (auction) adalah salah satu kegiatan dalam e-marketplace. Di bawah ini adalah beberapa tipe lelang online:

1. a. One Buyer One Seller. Lelang ini lebih berupa negosiasi harga antara satu penjual dan pembeli.
2. b. Forward Auctions. Sistemnya lelang dimana ada satu penjual dengan banyak pembeli dan harga yang progresif.
Pembeli dengan harga terbaik lah yang akan mendapatkan produk yang dilelang. Forward auctions ini ada tiga modelnya:
-English auction, model pelelangannya terbuka, setiap penawar tahu berapa harga yang ditawarkan oleh penawar lainnya untuk
barang itu.

-Yankees auction, model pelelangannya tertutup, setiap penawar tidak saling tahu harga yang ditawarkan untuk barang itu. Tahu-
tahu nantinya pelelang langsung mengumumkan siapa yang berhasil mendapatkan barang tsb.

-Reverse auction, kalau misalnya lelang itu biasanya untuk harga tertinggi, reverse auction justru sebaliknya, mencari pembeli
dengan harga terendah. Lha?! Eh tapi ini beneran ada lho. Jadi barang tsb memang sengaja dinaikkan dulu harganya setinggi langit,
barulah calon pembeli menawar serendah-rendahnya.

c. One Buyer, Many Potential Sellers. Jadi ini modelnya kayak open tender. Satu pembeli memilih calon penjual yang barangnya
akan ia beli. Biasanya ini terjadi pada e-procurement. Apa itu e-procurement? Nanti deh ya kapan-kapan aku jelaskan. Hehehe.

d. Many Buyers, Many Potential Sellers. Banyak penjual dan pembeli.


INTERACTIVE TELEVISION
DEFINISI

TV Interaktif berbeda dengan website, dalam website terdapat hyperlink yang menghubungkan
satu situs ke dalam jaringan besar diantara sekumpulan halaman yang saling terkait. Tidak ada
satupun hak untuk melepaskan diri untuk melepaskan diri dari sistem tersebut. Dalam TV Interaktif,
pencipta konten bekerja lebih sebagai perusahaan pengiklan daripada penyiar pada umunya.
Seiring perkembangannya, kegiatan menonton televisi sudah tidak seperti dulu lagi. Para
pengguna tidak lagi mau menjadi budak dari jadwal yang kaku layaknya yang ada pada TV
konvensional. Pemirsa ingin bisa memutuskan , kecuali program tersebut sangat ingin mereka
tonton secara langsung, misalnya cara olahraga. TV interaktif bisa diwujudkan dengan IPTV
(internet Protocol Television) sebagai pilihan TV interaktif. IPTV sendiri adalah sistem dimana
layanan televisi digital dapat dinikmati dengan protokol internet melalui infrastruktur jaringan yang
juga memuat pengiriman lewat koneksi broadband. Sementara itu, definisi umum untuk IPTV
adalah program-program televisi yang tidak dilantarkan dengan sistem penyiaran konvensional,
melainkan diterima oleh pemirsanya lewat teknologi yang digunakan untuk jaringan komputer.
Kebanyakan layanan IPTV - terutama VoD services - tidaklah gratis. Mereka ada berdasarkan
pembayaran pengguna atas abonemen tiap bulan. Dibeberapa negara, terdapat saluran free-to-
air yang dibiayai oleh ongkos lisensi atau pajak perangkat TV, dimana mereka harus menunjukkan
kepada setiap orang siapa yang memiliki perangkat TV. Dalam industri TV ini, pihak penyiar
mengirim produksi seri televisi dan program acara mereka kepada perusahaan produksi
Independen, peran mereka adalah mengkoordinasi pemograman, menjual iklan dan berperan
sebagai jembatan terhadap penyedia layanan IPTV dan operator jaringan

Televisi protokol Internet adalah layanan televisi dengan jaringan Internet yang menggunakan
arsitektur jaringan dan metode suite protokol Internet melalui paket-switched Jaringan
Infrastruktur, misalnya, Internet dan jaringan Internet akses broadband , bukan menggunakan
frekuensi radio, sinyal satelit, dan televisi kabel. IPTV layanan Mei Jadilah Berbintang Ke tiga
kelompok utama: TV, waktu bergeser pemrograman, dan video on demand (VOD). Hal ini
Distinguished dari layanan internet berbasis web atau multimedia berbasis umum dengan proses
Standardisasi on-akan-nya (misalnya, Institut Standar Telekomunikasi Eropa) dan skenario
penyebaran Preferential dalam jaringan Telekomunikasi berbasis pelanggan dengan saluran
akses berkecepatan tinggi pengguna akhir bangunan Ke melalui kotak set-top atau lain-lokasi
pelanggan tetap. Secara historis, banyak definisi yang berbeda-beda IPTV Apakah Muncul,
Termasuk dasar stream melalui jaringan IP, transportasi sungai melalui jaringan IP dan sejumlah
sistem berpemilik.

Definisi resmi disetujui oleh kelompok Telekomunikasi fokus pada IPTV International Union (ITU-
T FG IPTV) adalah sebagai berikut:

"IPTV didefinisikan sebagai pelayanan multimedia diantaranya televisi / video / audio / text / grafik
/ data yang disampaikan melalui jaringan berbasis IP. Sistem ini mampu memberikan tingkat
kualitas pelayanan dan pengalaman, keamanan, interaktivitas dan keandalan yang dibutuhkan."
Definisi Lain yang resmi dan lebih rinci IPTV datang dari Alians Telecomunication Industry Solution
(ATIS), IPTV eksplorasi Group pada tahun 2005:

IPTV didefinisikan sebagai pengiriman aman dan dapat diandalkan untuk pelanggan dari hiburan
video dan layanan terkait. Layanan tersebut meliputi Mei, misalnya, Live TV, Video On Demand
(VOD) dan Interactive TV (iTV). Layanan ini di mengakses Disampaikan agnostik, packet switched
protokol jaringan mempekerjakan Itu IP untuk mengangkut audio, video dan sinyal kontrol.
Berbeda dengan video melalui Internet publik, dengan penyebaran IPTV, keamanan jaringan dan
kinerja yang ketat berhasil Memastikan pengalaman hiburan unggul, Hasil dalam lingkungan bisnis
yang menarik bagi penyedia konten, pengiklan dan sama Pelanggan. Salah satu definisi untuk
pemakai IPTV ini untuk transportasi program satu atau beberapa sungai (MPTS) yang bersumber
oleh operator jaringan yang sama memiliki atau langsung kontrol itu mil yang "terakhir" ke lokasi
konsumen [rujukan?]. Ini kontrol atas Memungkinkan pengiriman Dijamin kualitas pelayanan
(QoS), Dan Juga Memungkinkan penyedia layanan untuk menawarkan pengalaman pengguna
yang ditingkatkan sebagai panduan program yang lebih baik seperti itu, layanan interaktif dll. Di
lingkungan komersial IPTV banyak digunakan untuk distribusi TV, saluran playout video dan Video
on Demand (VOD) materi di LAN atau WAN IP jaringan infrastruktur, dengan QoS dikontrol.

FUNGSI

Content Sources

Content Sources berfungsi untuk mengirimkan video-video dari produser-produser ataupun


sumber-sumber lain, dan setelah itu video-video tersebut akan dikodekan dan kirimkan sesuai
dengan databasenya untuk VoD.

Service Nodes

Service Nodes ini berfungsi untuk menerima video stream dalam berbagai format yang berbeda,
dan setelah itu video tersebut akan di format ulang dan mempaketkannya untuk segera
ditransmisikan dengan indikasi QoS yang sesuai menuju wide-area network. Pada bagian service
nodes ini video siap untuk dikirimkan ke konsumen.
Wide Area Distribution Networks
Wide Area Distribution Network dibangun untuk pendistribusian kemampuan, kapasitas dan
kualitas dari suatu layanan. Wide Area Distribution Network terdiri dari core dan access network
yang melingkupi optical distribution backbone network dan berbagai variasi digital subscriber line
access multiplexers (DSLAMs). Wide Area Distribution Network juga memiliki kemampuan seperti
multicast yang sangat dibutuhkan untuk pendistribusain data stream IPTV dari suatu service nodes
ke customer premises.
Customer Access Links

Pada Customer Access Links dibutuhkan teknologi DSL kecepatan tinggi seperti ADSL2+ dan
VDSL; dengan kemampuan dari teknologi tersebut pengiriman ke konsumen dapat dilakukan
melalui jalur yang sudah ada dan dapat melewati jalur telepon ke rumah-rumah. Teknologi lain
yang bisa digunakan oleh service provider adalah kombinasi dari fiber-to-the curb (FTTC) dan
teknologi DSL untuk pengiriman ke konsumen. Namun, tetap saja hasil terbaik tergantung dari
kekayaan layanan IPTV yang bisa ditawarkan.
Customer Premises Equipment (CPE)

Customer Premises Equipment (CPE) berlokasi di mana konsumen berada (customer premises).
CPE merupakan perhentian dari suatu jaringan broadband . Fungsi dari CPE diimplementasikan
berupa set-top-box yang dipasang pada tiap televise konsumen.

IPTV Client

IPTV Client memiliki fungsi sebagai perhentian dari suatu proses pengiriman layanan IPTV. IPTV
client merupakan suatu alat seperti set-top-box, didalam set-top-box akan dilakukan proses-
proses fungsional seperti pengaturan koneksi dan pengaturan QoS dengan service nodes,
pengkodean video stream, dan pergantian channel, pengontrolan display dan koneksi ke monitor
yang digunakan konsumen.

DAMPAK
TV Interaktif (IPTV) sangat membantu kebutuhan manusia dalam bidang teknologi dan informasi,
karena penggunanya tanpa memerlukan perangkat komputer ataupun gadget internet untuk
masuk ke dalam dunia virtual online, selain itu TV interaktif juga membuat kehidupan penggunanya
lebih menghemat waktu. Kedepannya TV Interaktif (IPTV) akan semakin maju dan juga berupaya
sebagai memperkuat bisnis multimedia sekaligus merevitalisasi jaringan kabel Indonesia. IPTV
merupakan platform layanan yang merupakan tahap lebih lanjut dari bentuk interaksi multimedia
yang ada saat ini. IPTV merupakan teknologi yang menyediakan layanan konvergen dalam bentuk
siaran radio dan televisi, video, audio, teks, grafik dan data yang disalurkan ke pelanggan melalui
jaringan IP (Internet Protocol). Ramalan kedepan dari TV Interaktif ini akan semakin berkembang
dengan seiring perkembangan teknologi yang sangat cepat dan mampu mengeser sekaligus
mengantikan posisi TV analog maupun digital dan beralih dengan TV interaktif. Dengan
berkembangnya teknologi saat ini tidak akan sulit untuk melakukan transisikan teknologi TV yang
baru “TV Interaktif”.Dampak dari TV Interaktif, dari dahulu teknologi memang dibuat untuk
memudahkan penggunanya tetapi terkadang membuat seseorang malas untuk beranjak dari
teknologi tersebut walaupun banyak hal lain yang masih bermanfaat, tentunya TV Interaktif
mempunyai manfaat untuk menghubungkan manusia dengan internet, jika dalam jaringan internet
yang terhubung dengan TV Interaktif ini tidak difilter dengan baik maka sangat bisa disalah
gunakan, terutama bagi para remaja yang mempunyai rasa penasaran yang sangat tinggi,
misalnya dengan TV Interaktif ini remaja dapat melihat content porno dan menjadi ketagihan
karenanya, padahal masih banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan dengan adanya TV
Interaktif tersebut.

Dampak IPTV terhadap industri dapat dibedakan dalam 3 domain:


Content Teknologi IPTV memudahkan produksi content dan memudahkan akses dalam
mendapatkan content dan menjaga keamanan saat mengakses.
Convergence Pemakaian jaringan IP memudahkan aplikasi tunggal untuk digunakan oleh
berbagai perangkat akhir di dalam sebuah jaringan layanan.
Interactivity Pola alamiah jaringan IP yang dua arah memudahkan dialog pemangku kepentingan
(pelanggan, penyedia jasa content dan penyedia layanan).

Dari segi bisnis pun TV Interaktif juga cukup menjanjikan keuntungannya dari perusahaan-
perusahaan multimedia. Seperti perusahaan Tekom yang merupakan pelopor pertama di
Indonesia yang telah merilis TV Interaktif (IPTV) “Groovia TV”. Telkom menilai potensi IPTV ini
cukup besar walaupun segmen yang dibidik lebih ditujukan kepada segmen premium atau kelas
atas. Bagi Telkom, Groovia TV adalah langkah pertama dalam penggelaran aplikasi multimedia
dengan interaktivitas tinggi di atas jaringan true broadband access. IPTV menawarkan
pengalaman digital yang lebih interaktif, mudah, nyaman dan lengkap bagi pelanggan Telkom
Group. dengan diluncurkannya Groovia TV yang menggunakan platform IPTV ini, TelkomVision
semakin menegaskan posisinya sebagai pemain terdepan dalam industri TV berbayar dengan
layanan yang paling lengkap dan inovatif.

Anda mungkin juga menyukai