Anda di halaman 1dari 12

PERCOBAAN 1

PERHITUNGAN IMPEDANSI KARAKTERISTIK KABEL KOAKSIAL


DAN SALURAN DUA KAWAT

I. TEORI

Parameter-parameter R, L, G, dan C dikenal sebagai konstanta-konstanta saluran


primer. Resistansi seri R, dalam ohm/meter; Induktansi seri L, dalam henry/meter;
Konduktansi shunt G, dalam siemen/meter; dan Kapasitansi C, dalam farad/meter.
Konstanta-konstanta primer tersebut sudah memperhitungkan kedua saluran-saluran pergi
dan kembali. Mereka konstan dalam arti tidak berubah dengan tegangan dan arus; tetapi,
sampai batas-batas tertentu, mereka adalah tergantung pada frekuensi.

Suatu karakteristik saluran yang paling berguna dalam praktek adalah Impedansi
Karakteristik, yang pada frekuensi-frekuensi tinggi ditentukan oleh induktansi seri dan
kapasitansi shunt. Untuk saluran dua-kawat, dengan penghantar-penghantar yang
ditempatkan dalam suatu medium dengan permitivitas dan permeabilitas ,
dan dengan dimensi-dimensi saluran dalam meter, induktansi primer dan kapasitansi per
satuan panjang secara pendekatan diberikan oleh

Saluran dua-kawat :

(1)

(2)

Saluran koaksial :

(3)

(4)

Untuk sebuah sinyal sinusoida dengan frekuensi sudut ,maka


Impedansi karakteristik yang dinyatakan dengan konstanta-konstanta primernya
ternyata adalah :
(5)

Pada frekuensi-frekuensi rendah, dimana , rumus


untuk ZO dapat diringkas menjadi

(6)

dan pada frekuensi-frekuensi tinggi, dimana , menjadi

(7)

Terlihat bahwa masing-masing nilai pembatas adalah resistif murni (tidak ada
koefisien j) dan tidak tergantung pada frekuensi. Diantara batas-batas ini ZO adalah
kompleks dan tergantung pada frekuensi, dan didapatkan pula bahwa untuk
kebanyakan saluran-saluran dalam praktek ZO adalah kapasitif. Tetapi, diatas
beberapa puluh kilo hertz untuk saluran-saluran dua-kawat, dan beberapa ratus
kilohertz untuk saluran-saluran koaksial, pendekatan frekuensi tinggi untuk ZO adalah
sudah cukup teliti untuk kebanyakan keperluan praktek.

Dengan memasukkan Persamaan (1) dan (2) ke dalam Persamaan (7),


diperoleh rumus ZO dengan dimensi-dimensi saluran, permitivitas, dan permeabilitas
sebagai suku-sukunya.

Untuk saluran dua-kawat :

(8)

Dan untuk saluran koaksial, dari Persamaan (3) dan (4), Persamaan (7) memberikan

(9)

Untuk dielektrikum-dielektrikum yang ditemukan dalam praktek,

permeabilitas akan sama dengan nilai untuk ruang bebas; ;


permitivitas diberikan oleh , di mana : adalah
permitivitas untuk ruang bebas dan adalah permitivitas relatif atau konstanta
dielektrikum. Dengan memasukkan ini ke dalam impedansi Persamaan (8) dan (9)
memberikan persamaan untuk
Saluran dua-kawat:

(10)

Koaksial :

(11)

Pada setiap keadaan, akan terlihat bahwa untuk suatu konstanta dielektrikum
tertentu, impedansi karakteristik ditentukan oleh perbandingan D/d.

PERHITUNGAN KALKULATOR
Calculate Cable Coaxial
D : 2 mm
d : 0.5 mm
ε : 2.25 (lilin)
D : 3 mm
d : 1 mm
ε: 2.25 (lilin)

D : 2.5 mm
d : 0.7 mm
ε : 2.25 (lilin)
D : 3.5 mm
d : 1.75 mm
ε : 2.25 (lilin)

D : 4 mm
d : 2.5 mm
ε : 2.25 (lilin)
SALURAN DUA KAWAT
s : 100 mm
d : 5 mm
ε : 2.25

s : 150 mm
d : 5 mm
ε : 2.25
s : 150 mm
d : 2.5 mm
ε : 2.25

s : 100 mm
d : 2.5 mm
ε : 2.25
s : 120 mm
d : 3 mm
ε : 2.25

PERHITUNGAN MANUAL
KABEL COAXIAL
D : 2 mm
d : 0.5 mm
ε : 2.25 (lilin)
2
138 𝑥 𝑙𝑜𝑔10 (0.5 )
Z0 = = 55.38 Ω
√2.25
7.354 𝑥 2.25
C= 2 = 27.48 pF
log 10 ( )
0.5

2
L = 140.4 x log10( ) = 84.5 nH
0.5
11.8
Fc = = 55.5 GHz
2+0.5
√2.25 𝑥 𝜋 𝑥 ( )
2
D : 3 mm
d : 1 mm
ε : 2.25 (lilin)
3
138 𝑥 𝑙𝑜𝑔10 ( )
1
Z0 = = 43.89 Ω
√2.25
7.354 𝑥 2.25
C= 3 = 34.67 pF
log 10 ( )
1
3
L = 140.4 x log10( ) = 66.98 nH
1
11.8
Fc = = 49.4 GHz
3+1
√2.25 𝑥 𝜋 𝑥 ( )
2

D : 2.5 mm
d : 0.7 mm
ε : 2.25 (lilin)
2.5
138 𝑥 𝑙𝑜𝑔10 (0.7 )
Z0 = = 50.86 Ω
√2.25
7.354 𝑥 2.25
C= 2.5 = 29.9 pF
log 10 (0.7)

2.5
L = 140.4 x log10( ) = 77.6 nH
0.7
11.8
Fc = = 70.3 GHz
2.5+0.7
√2.25 𝑥 𝜋 𝑥 ( )
2

D : 3.5 mm
d : 1.75 mm
ε : 2.25 (lilin)
3.5
138 𝑥 𝑙𝑜𝑔10 (1.75 )
Z0 = = 27.69 Ω
√2.25
7.354 𝑥 2.25
C= 3.5 54.9 pF
log 10 (1.75)

3.5
L = 140.4 x log10( ) = 42.2 nH
1.75
11.8
Fc = = 108.06 GHz
3.5+1.75
√2.25 𝑥 𝜋 𝑥 ( )
2

D : 4 mm
d : 2.5 mm
ε : 2.25 (lilin)
4
138 𝑥 𝑙𝑜𝑔10 ( )
2.5
Z0 = = 18.7 Ω
√2.25
7.354 𝑥 2.25
C= 4 = 81.06 nH
log 10 (2.5)

4
L = 140.4 x log10( ) = 28.6 pF
2.5
11.8
Fc = = 129.6 GHz
4+2.5
√2.25 𝑥 𝜋 𝑥 ( )
2

Saluran 2 kawat
D =100 mm
d = 5 mm
μ = 2.25

120 2𝑥100
Z0 = ln ( ) = 295.1 Ω
√2.25 5
𝜇 2𝐷 2.25 2𝑥100
L = ln = ln = 2.64 nH
𝜋 𝑑 3.14 5
𝜋𝜀 3.14 ×2.25
C= 2𝐷 = 2𝑥100 = 2.5 pF
ln( 𝑑 ) ln( 5
)

D =150 mm
d = 5 mm
μ = 2.25

120 2𝑥150
Z0 = ln ( ) = 327.5 Ω
√2.25 5
𝜇 2𝐷 2.25 2𝑥150
L = ln = ln = 2.9 nH
𝜋 𝑑 3.14 5
𝜋𝜀 3.14 ×2.25
C= 2𝐷 = 2𝑥150 = 1.72 pF
ln( 𝑑 ) ln( 5
)
D =150 mm
d = 2.5 mm
μ = 2.25

120 2𝑥150
Z0 = ln ( ) = 382.9Ω
√2.25 2.5
𝜇 2𝐷 2.25 2𝑥150
L = ln = ln = 3.4 nH
𝜋 𝑑 3.14 2.5
𝜋𝜀 3.14 ×2.25
C= 2𝐷 = 2𝑥150 = 1.47 pF
ln( 𝑑 ) ln( 2.5 )

D =100 mm
d = 2.5 mm
μ = 2.25

120 2𝑥100
Z0 = ln ( ) = 350.5 Ω
√2.25 2.5
𝜇 2𝐷 2.25 2𝑥100
L = ln = ln = 3.1 nH
𝜋 𝑑 3.14 2.5
𝜋𝜀 3.14 ×2.25
C= 2𝐷 = 2𝑥100 = 1.6 pF
ln( 𝑑 ) ln( 2.5 )

D =120 mm
d = 3 mm
μ = 2.25

120 2𝑥120
Z0 = ln ( ) = 350.5 Ω
√2.25 3
𝜇 2𝐷 2.25 2𝑥120
L = ln = ln = 3.1 nH
𝜋 𝑑 3.14 3
𝜋𝜀 3.14 ×2.25
C= 2𝐷 = 2𝑥100 = 1.6 pF
ln( 𝑑 ) ln( 2.5 )

Anda mungkin juga menyukai