Anda di halaman 1dari 3

Kereta Cepat Jakarta Bandung

Beberapa negara di dunia cenderung untuk melakukan pembangunan


negaranya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Indonesia melalui seluruh
unsur kenegaraannya juga berupaya untuk meningkatkan pembangunan negaranya.
Salah satu bentuk pembangunan dalam suatu negara adalah pembangunan pada sektor
infrastruktur. Hal ini dikarenakan, infrastruktur yang memadai merupakan kunci sukses
dalam percepatan pembangunan suatu negara, baik menyangkut pembangunan
ekonomi dan sosial. Salah satu infrastruktur yang berperan penting dalam
kelangsungan aktivitas masyarakat Indonesia adalah transportasi massal.

Impian Indonesia untuk memiliki transportasi massal yang canggih, murah,


aman dan nyaman seperti yang dimiliki negara maju rupanya masih dalam angan-
angan. Saat ini hampir di semua benua sejak tahun 1990-an sudah menikmati
canggihnya transportasi umum di negara mereka. Tetapi di Indonesia, masih banyak
potret nyata sulitnya masyarakat mendapatkan transportasi umum yang memadai
sehingga bisa memudahkan mobilitas seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain.

Ketika negara lain sudah menyadari pentingnya transportasi umum, pemerintah


Indonesia baru belakangan menyadari bahwa transportasi bisa menjadi kunci pembuka
ekonomi antar daerah di negeri ini. Pemerintah mulai gencar melakukan pembangunan
terkait transportasi massal, salah satunya adalah proyek pembangunan kereta api cepat
Jakarta-Bandung.

Ide proyek kereta api cepat terus bergaung di era kepemimpinan Jokowi. Hanya
saja, peta proyek berubah seiring dengan masuknya Cina. Negeri Tirai Bambu itu
mencoba menarik perhatian Indonesia ketika Jokowi hadir pada pertemuan ke – 22
KTT APEC di Beijing 10 – 11 November 2014. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi
sempat merasakan langsung kereta cepat Beijing- Tianjin sepanjang 120 km yang
ditempuh hanya 33 menit. Pada kesempatan itu, ada penandatanganan nota
kesepahaman kereta cepat Jakarta – Surabaya 800 km antara China Railway
Construction Corporation Limited dengan PT. Resteel Industry Indonesia.
Penandatanganan kerja sama itu dilaksanakan pada acara Indonesia – China Trade
Investment and Economic Forum di Beijing. "Tiongkok sangat antusias dengan proyek
yang diperebutkan banyak negara ini," kata Ketua Komite Penyelenggara Indonesia –
China Trade Investment and Economic Forum Didi Suwondo. Berselang dua pekan,
investor kereta cepat Cina langsung datang ke Indonesia untuk menindaklanjuti nota
kesepahaman. Pada Maret 2015, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kenegaraan
ke Presiden Cina XI Jinping di Cina. Berbarengan dengan kunjungan tersebut, Menteri
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menandatangani nota
kesepahaman proyek pembangunan kereta cepat Jakarta – Bandung dengan Komisi
Nasional Pembangunan dan Reformasi Cina. Sejak saat itu, Cina resmi menjadi
penantang Jepang pada proyek kereta cepat di Indonesia. 1

Pada karya tulis ini akan saya sampaikan beberapa pendapat mengenai proyek
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, pertama, membangun transportasi massal
bukan hanya tentang membangun konstruksi nya, tapi juga membangun pola
komunikasi baru antara masyarakat selaku pengguna dan pemerintah selaku pemberi
jasa pelayanan. Bagaimana pemerintah dapat meyakinkan kepada masyarakat bahwa
kereta cepat ini layak untuk digunakan dibandingkan dengan moda transportasi lain,
dengan cara menciptakan sistem keamanan mulai dari pintu masuk stasiun hingga pintu
keluar stasiun. Bagaimana pula pemerintah meyakinkan kepada masyarakat bahwa
nilai uang yang mereka keluarkan akan mendapatkan fasilitas yang sesuai. Kemudian
bagaimana pemerintah menciptakan moda transportasi massal pasca menaiki kereta api
cepat, karena transportasi ini merupakan transportasi massal, maka sudah sebaiknya
pula terintegrasi dengan transportasi massal yang lain, misalnya menuju ke bandara,
atau bahkan ke tempat tinggal pengguna transportasi, hal ini yang sering dilupakan
dalam pembangunan suatu transportasi massal, dimana tidak adanya integrasi antara

1
Suhendra, “Proyek Kereta Cepat Ketika China Menelikung Jepang”, dalam https://tirto.id/proyek-kereta-
cepat-ketika-cina-menelikung-jepang-qeK diakses pada tanggal 20-7-2018 pukul 20.31 WIB
satu transportasi massal menuju transportasi massal yang lain. Kedua, Indonesia
sebagai negara yang besar dan negara berkembang, sudah semestinya mengingat
tentang adanya 14 poin Sustainable Development Goals, dimana ada 2 poin yang secara
tidak langsung berhubungan dengan pembangunan kereta api cepat ini, 2 poin tersebut
adalah poin 7 yakni tentang energi yang bersih dan ramah lingkungan, yaitu jika kereta
api cepat ini beroperasi dapat menggunakan energi yang dapat diperbaharui, tenaga
surya, angin dll misalnya. Kemudian poin berikutnya yang berkaitan adalah poin 11
tentang tata kota yang berkelanjutan, harapannya dengan beroperasinya kereta api
cepat ini dapat mendukung terbentuk tata kelola kota yang terintegrasi dan
memudahkan dalam aktivitas masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai