Bab 5 Kekar & Rekahan PDF
Bab 5 Kekar & Rekahan PDF
V
KEKAR (JOINTS)
Seperti didiskusi pada bab sebelumnya bahw berdasarkan geometri ada dua
jenis struktur yang terbentuk yaitu yang continuous dan yang discontinuous.
Ada dua jenis struktur discontinous utama yaitu:
σ
1
b
a
c
σ
3
σ2
Gambar 53. Jenis (mode) rekahan pada batuan (Twiss dan Moore, 1992)
Secara umum dapat disimpulkan yang termasuk sesar adalah rekahan mode
II atau mode III, sedangkan kekar/joint adalah rekahan mode I.
KEKAR (JOINTS)
Walaupun joints sangat banyak dijumpai dan mempunyai peran yang sangat
penting, mereka sangat sulit untuk dianalisa dengan berbagai ketidakpastian
antara lain:
TERMINOLOGI JOINTS
Joint
zone
Joints in a
nonsystematic
joint set
Joint
trace
A. C.
Traces of
systematic
joints
B. D.
Kebanyakan joint sebenarnya terdiri dari sebuah joint zone yang terbentuk
dari “en echelon” set rekahan (Gambar 55).
Fringe Fringe
face steps
Fringe
Shoulder
Projected
Main terminal
joint fracture
face front
Rib
mark
Bedding plane
Cuspate rib
marks
Joint
surface
B.
Ramp-shapped
rib marks
Joint
surface
C.
Joint
surface
Ripple
mark
D.
Tensile joint yang sebenarnya tanpa ada pergeseran pada bidangnya hanya
bisa terjadi pada bagian bumi yang dangkal. Diagram Mohr dapat
memberikan gambaran kedalaman maksimum untuk pembentukan joint
yang sebenarnya.
Jika kita berasumsi bahwa dekat permukaan bumi s1 vertikal sehingga kita
bisa membuat persamaan stress sebagai fungsi dari kedalaman, kerapatan
massa dan tekanan pori:
Veins
Veins terbentuk ketika joints atau rekahan jenis lainya di dalam batuan
dengan sedikit pergeseran terisi oleh mineral yang terbentuk dari fluida.
Selain itu veins dapat mempunyai nilai ekomi yang tinggi karena banyak
endapan mineral dijumpai dalam bentuk veins (Gambar 59) .
Aspek yang paling berguna dari veins adalah mineral tumbuh dalam bentuk
serabut dari dinding veins, dimana sumbu panjang dari serabutnya sejajar
dengan arah dan besaran peregangan.
Ada dua jenis fibrous veins dan sangat penting untuk dibedakan sebelum bisa
digunakan dalam menganalisa struktur:
• Syntaxial veins terbentuk ketika veins mempunyai kompisisi yang
sama dengan batuan sampingnya (misalnya calcite vein di
batugamping). Mineral yang pertama akan terkristalisasi pada
dinding vein dan berkembang selanjutnya secara bertahap dari sana.
Material selanjutnya ditambah ditengah-tengah vein.
• Antitaxial veins terbentuk ketika vein material berbeda komposisi
dengan batuan samping (misalnya calcite vein dibatuan kwarsit).
Material baru selalu ditambah pada tepi vein.
Fibrous veins adalah salah satu dari sedikit struktur dialam yang
memperlihatkan sejarah perputaran dari deformasi yang sangat penting
dalam mempelajari deformasi simple shear.
Satu hal penting yang harus diingat bahwa serabut tidak terdeformasi.
Mereka hanya berkembang bersamaan dengan deformasi.
ini dinamakan sigmoidal veins atau sering dikenal sebagai “tension gashes”
(Gambar59). Vein ini juga bisa dijumpai sebagi syntaxial atau antitaxial,
sehingga dapat memberikan informasi tambahan.
Perkembangan semua vein jenis ini dalam satu system shear zones adalah
sebagai berikut (Gambar 62):
Didalam shear zone, sumbu dari infinitesimal strain ellipse akan selalu
berorintasi 45o terhadap bidangnya. Dikarena ujung dari sigmoid veins
selalu berkembang tegak-lurus pada arah sumbu utama extension, maka
orientasi ujungnya akan selalu mempunyai sudut 45o terhadap batas dari
shear zone (Gambar 62). Jika veins berkembang sebagai jenis syntaxial maka
serabutnya pada bagian ujung dan pada bagian ditengah dari vein juga akan
berorientasi 45o.
Joints dan veins mempunyai hubungan erat dengan dengan struktur geologi
lainnya terutama :
b b
b
c
a
b
a c c
a
a c
D.
c
a E.
A.
B. c
c
C. c a
a b
b
a b
c
a c
b
a
b
Gambar 63. Kekar yang terbentuk akibat perlipatan (Twiss dan Moore,
1992)
Mempelajari Kekar