Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER

TEKTONIKA

Dosen Penngampu : Friska Agustin S.T.,M.T

Oleh :

Widya Mayank Sari

H1C016023

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PURBALINGGA

2017
Bagian I

1. B
2. B
3. B
4. B
5. B
6. B
7. B
8. S
9. B
10. S
11. B
12. B
13. S
14. B

Bagian II

1. Perhatikan Gambar 5, soal untuk menjawab nomer 5a dan 5b


Terangkan selengkapnya terjadinya suatu rekahan (rift) dikawasan benua yang
pada tahap awalnya dimulai dengan pembumbungan (arching, doming) ?
Apa nama mekanisme terjadinya rift seperti gambar 5 ? apakah alternative lainnya
sebab terjadinya rift kawasan benua ?

Rifting yang terjadi pada lempeng benua diawali dengan proses arching dan doming memiliki
proses:

 Pembumbungan (doming) akibat aktifitas magma yang naik dari mantel yang
mengakibatkan kenaikan permukaan lempeng

 Akibat dorongan arus konveksi pada mantel lempeng benua meregang pada overriding
plate yang menghasilkan sesar sesar turun dan penipisan kerak sehingga membentuk rift
valley
 Kerak benua yang terstruktur akan dengan mudah diterobos oleh magma, khususnya pada
bagian terendah rift valley karena relatif berada lebih dekat dengan astenosfer
membentuk volkanisma

 Jika magma dari mantel (yg umumnya bersifat basa) terus mensuplai vokanisma maka
lama kelamaan akan terbentuk kerak samudra baru

Alternatif lain yang dapat menyebabkan rekahan tengah benua adalah akibat tektonik regangan
yang menipiskan kerak yang diikuti terbentuknya sesar normal. Peristiwa ini dikenal sebagai
litospheric activity rift. Selain itu bisa terjadi akibat plume tectonic, rollback subduction dan
strike slipe (pull apart basin)

Pada gambar 5 menjelaskan tentang Roll back yang merupakan proses perpindahan
penunjaman kerak samudra dibawah kerak yang mengakibatkan semakin terjalnya sudut
penunjaman/subduksi yang berasosiasi dengan penurunan kecepatan penunjaman. Proses
roll back menyebabkan terbentuknya sesar anjak pada bagian palung (dan depan busur
gunungapi) yang membentuk morfologi prisma akresi, sedangkan pada bagian belang
busur menyebabkan terjadinya kompleks sesar turun sebagai kompensasi gaya akibat
pembentukan busur gunungapi. Proses roll back akan menghasilkan gaya extensional
pada overiding plate pada belakang busur sehingga akan membentuk rifting. Jika proses
rifting berlangsung dan menghasilkan basin namun belum menginisiasi terbentuknya mid
oeceanic ridge (MOR) maka cekungan tersebut disebut marginal sea/marginal basin.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur-struktur ramps, roll over, duplex
transpression dan duplex transtention ?, serta bagaimana cara terbentuknya ?

Pada sesar anjak dikenal istilat flat dan ramps. Flat merupakan gerakan sesar anjak yang
sejajar dengan bidang lapisan, sedangkang ramps merupakan bidang sesar yang
memotong bidang perlapisan. Struktur ini terbentuk pada dasar pergeseran.
Roll over merupakan pergeseran pada hangging wall yang menimbulkan rotasi dan
membentuk listric fault yang membentuk lengkungan pada hanging wall akibat internal
strain.
Duplex merupakan bidang yang dibatasi oleh dua sesar baik bagian atas maupun bagian
bawah.duplex transtensional merupakan daerah yang terbentuk akibat tarikan yang terjadi
pada daerah kanan dan kiri yang membentuk kompleks sesar turun yang saling
berhadapan (pull apart)

3. Sebutkan sekurang-kurangnya tiga hal faktor yang mengontrol geometri zona


penunjaman menurut cross dan pilger (1962)? Dan dalam hal-hal apakah akan
diperoleh adanya suatu lempeng kerak samudera yang menunjam terjal ?
Faktor yang mengkontrol penunjaman lempeng antara lain:

 Kecepatan relatif tumbukan antar lempeng

Jika kecepatan konvergen lambat akan mengakibatkan sudut penyusupan menjadi terjal dan arc
trench gap yang terbentuk sempit. Perbedaan densitas lempeng yang besar akan menyebabkan
lempeng samudra akan terbenam dengan sudut lebih curam

 Kecepatan absolut gerak lempeng yang menumpang

Gerak lempeng yang lambat akan sulit melintasi palung, sehingga akan menambah pengaruh
tarikan gaya berat untuk tenggelam dengan sudut yang lebih curam.

 Umur kerak samudra

Lempeng samudra memiliki densitas yang tinggi dan akan semakin tinggi sejalan dengan
usianya. Semakin tua umur lempeng samudra akan menunjam semakin terjal.

4. Sebutkan sekurang kurangnya 2 gejala apa yang dapat dijumpai pada kawasan lempeng
bagian atas yang membedakan antara model penunjaman tipe chili dan model
penunjaman mariana?

Pembeda Tipe Chili Tipe Mariana

Tegasan tektonik Tinggi (high stress), Rendah (low stress),


kompresi apabila tidak ada rifting akibat rifting di back arc
di back arc

Kegempaan Intensif Kurang intensif

Bentukan topografi Rangkaian pegunungan Palung denga kerak tipis,


dengan kerak benua yang dengan batuan thoelit
tebal hingga intermediet
Kecepatan pengangkatan Cepat Lebih lambat

Erupsi volkanisme Sedikit, berupa Banyak, berupa lava


andesitan-dasit dari thoelit dari gunungapi
gunugapi yang tinggi bawah laut

Tipe eksplosif Tipe efusif

Karakter Magma Bersuhu rendah Bersuhu tinggi, sifat


sama atau hampir sama
Tipe, magma mengalami
dengan geokimia mantel
diferensiasi dan
kontaminasi

5. Jelaskan sifat penjalaran keempat jenis gelombang seismic dengan gambar atau bagan ?

 Gelombang P

Gelombang P disebut dengan gelombang kompresi/gelombang longitudinal.Gelombang ini


memiliki kecepatan rambat paling besar dibandingkan dengan gelombang seismik yang lain,
dapat merambat melalui medium padat, cair dan gas. Persamaan dari kecepatan gelombang P
adalah sebagai berikut :

Dengan :

l : Konstanta Lame
m : Rigiditas

ρ : densitas

Penjalaran gelombang P

Gelombang P memiliki keceaptan gelombang 1,4 hingga 6,4 km/s. Gelombang P akan
menjalar lebih cepat pada medium padat, dan akan meningkat kecepatan rambatnya pada zona
yang memiliki densitas lebih besar. Gelombang P sesuai dengan sifatnya, yakni longitudinal
maka apabila dilewatkan pada medium fluid, gelombang ini tetap masih akan bisa menjalar
dengan baik. Hal ini diakarenakan medium fluid bisa berearksi dengan kompresi.

Dari perbedaan inilah, gelombang P identik untuk mendeteksi material yang


dilaluinya.Hal ini dapat terbaca dari cepat rambat gelombang pada masing masing medium yang
dilewati.

 Gelombang S

Gelombang S disebut juga gelombang shearatau gelombang transversal. Gelombang


inimemiliki cepat rambat yang lebih lambat bila dibandingkan dengan gelombang P dan hanya
dapat merambat pada medium padat saja.Gelombang S tegak lurus terhadap arah rambatnya.
Persamaan dari kecepatan Gelombang S(Vs) adalah sebagai berikut :

Persamaan gelombang S
Penjalaran Gelombang S

Ilustrasi gambar 2 menunjukkan bahwa Gelombang S menjalar berupa pergerakan yang


tranversal dan tegak lurus terhadap arahnya.Hal ini menuntut medium yang dilewatinya
mbersifat plastis (dapat dipuntir).Atas dasar konsep inilah, maka gelombang S hanya dapat
merambant pada medium padat, dan tidak bisa merambat pada medium fluid.Hal ini dikarenakan
medium fluid tidak bisa dieberi sebuah puntiran.

 Gelombang Love

Gelombang Love adalah gelombang geser (S wave) yang terpolarisasi secara horizontal dan
tidak menghasilkan perpindahan vertikal. Gelombang love terbentuk karena interferensi
konstruktif dari pantulan –pantulan gelombang seismik pada permukaan bebas. Gelombang ini
merambat dengan kecepatan 2 3/4 km/s. Pergerakan partikel gelombang love sejajar dengan
permukaan tetapi tegak lurus dengan arah rambatnya. Gelombang love lebih cepat daripada
gelombang Rayleigh dan lebih dulu sampai pada seismograph.
 Gelombang Reyleigh

Gelombang Rayleigh adalah gelombang yang lintasan gerak partikelnya menyerupai ellips.
Dihasilkan oleh gelombang datang P dan gelombang S yang berinteraksi pada permukaan bebas
dan merambat sejajar dengan permukaan tersebut. Gerakan partikelnya ke belakang (bawah maju
atas mundur) dan gelombang ini menjalar melalui permukaan media yang homogen. Gelombang
Rayleigh merambat dengan kecepatan sekitar 2 1/4 mil sehingga menimbulkan efek gerakan
tanah yang sirkuler dan hasilnya tanah akan bergerak naik turun seperti ombak di laut.

6. Jelaskan dan gambarkan tentang teori tektonik lempeng, sifat kemagnetan purba.
Kegempaan, heat flow anomaly dan vulkanisme?

 Hipotesis tentang teori tektonik lempeng ( continental drift ) pertama kali diusulkan oleh
Alferd Wegener (1912) berdasarkan observasi keidentikan pantai timur Amerika Selatan
dengan pantai barat Afrika yang didukung kesamaan paleontologi, paleoklimatologi,
flora, fauna, paleomagmatisme, karakteristik sedimen dan stratigrafi. Masalah yang
belum mampu dijelaskan adalah gaya penyebab yang menggerakan terpisahnya massa
kedua daratan tersebut.
7. Cari paper tentang
a. Model evolusi active continental margin dan passive continental margin kawasan
Indonesia tengah dan timur
b. Fasies framework fore arc basin di sumatera
c. Arc trench gap dan trench slope break pada system konvergen dua lempeng
litosfer pada kawasan Indonesia barat

Jeda/rumpang busur gunungapi merupakan sistem yang berada diantara busur gunungapi dan
palung/trench slope break pada kerak benua.

 Trench slope merupakan bagian belakang dari prisma akresi. Pada lokasi ini akan banyak
dijumpai sesar anjak

 Trench slope break merupakan bagian prisma akresi dengan pengangkatan paling tinggi.
Akan banyak dijumpai sesar anjak
 Arc trench gap akan menghasilkan rendahan yang dikontrol sesar sesar turun sehingga
membentuk cekungan depan busur gunungapi

Bagian barat pulau Sumatra merupakan contoh arc trench gap yang ideal. Kepulauan yang ada
di lepas bantai barat Sumatra (Nias, Siberut, dan Mentawai) merupakan morfologi Trench slope
break pada prisma akresi yang tersingkap di permukaan

Gambar Model arc trench gap pada zona subduksi yang menghasilkan cekungan depan busur
gunungapi

Anda mungkin juga menyukai