Anda di halaman 1dari 3

TUGAS GEODINAMIKA

Nama : Muhammad Fadil Ilham


NIM : H22115306

1. Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami
depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara ekstrem sedimen yang tebal. Proses
pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen
yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk
pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan
mengalami metamorfosa.

Geantiklin merupakan bentuk yang positif dari geosinklin. Bentuk-bentuk ini adalah
pengembungan kerak bumi yang telah meliputi daerah luas, dan contohnya adalah geantiklin
barisan yang merupakan tulang punggung dari pulau Sumatra dan geantiklin di jawa dan nusa
tenggara. Struktur geantiklin ini pulau jawa tidak seberapa jelas karena tertutup oleh hasil-hasil
bahan peledakan gunung api- gunung api muda.

2. Awalnya gaya-gaya dari arus konveksi yang ada pada astenosfer terus bekerja dan
menarik batuan (extensional) kearah samping (Gerakan Divergen). Akibatnya kerak kontinen
mengalami penipisan. Dengan menipisnya kerak kontinen ini menyebabkan terjadinya intrusi
magma sehingga kerak mengalami partial melting dan memuai menyebabkan uplift disertai
timbulnya dike.

Gaya-gaya dari arus konveksi terus bekerja, menyebabkan kerak terus mengalami
“pemekaran”, bergerak saling menjauh. Hal ini menyebabkan zona uplift yang ada mengalami
pensesaran. Berkembanglah sesar-sesar normal, membentuk rekahan-rekahan yang sangat
panjang, sepanjang pengaruh gerakan divergen tersebut bekerja (terlihat pada gambar berwarna
hijau). Semakin lama, zona pemekaran ini membentuk lembah pemekaran (rift valleys).

Dengan terus berjalannya gerakan divergen ini, akan membentuk semakin terbukannya
rift valley. Dengan adanya siklus hidrologi, rift valley mulai tergenang oleh air. Selain itu pula
ada faktor erosi yang menyebabkan tererosinya lereng-lereng (flangks) membentuk dataran yang
rendah, menyebankan meluasnya rift valley. Sedimen hasil erosi ini kemudian terakumulasi pada
rift valley yang terbentuk.

Pergerakan divergen terus berlangsung. Kemudian akibat erosi dan gaya-gaya arus
konveksi yang menyebankan lempeng-lempeng semakin menjauh menyebabkan Kerak semakin
menipis. Sehingga magma keluar melalui kerak yang tipis ini. Magma yang keluar terus
berkembang dan mendorong batuan yang ada disampingnya, yang kemudian mendingin, dan
membeku, tenggelam (sinking) dibawah laut membentuk kerak samudera baru. Pergerakan ini
akan terus berlangsung menyebabkan terbentuknya cekungan samudera yang luas.

3. Semua titik pada permukaan geoid memiliki potensi efektif yang sama (jumlah energi
potensial gravitasi dan energi potensial sentrifugal ). Gaya gravitasi bekerja di mana-mana tegak
lurus terhadap geoid, yang berarti bahwa garis tegak lurus menunjuk tegak lurus dan permukaan
air sejajar dengan geoid jika hanya gravitasi dan percepatan rotasi yang bekerja. Permukaan
geoid lebih tinggi dari ellipsoid referensi di mana pun terdapat anomali gravitasi positif (massa
berlebih) dan lebih rendah daripada ellipsoid referensi di mana pin ada anomali gravitasi negatif
(defisit massa)

5. Kekar akibat proses deformasi sangat berhubungan dengan gaya yang menyebabkannya,
yaitu tegasan dan keterakan (stress dan strain) dibagi menjadi tiga jenis, yakni: 

a. Kekar gerus (shear joint/Compression joint), kekar yang terjadi akibat tekanan/kompresi.

Ciri-ciri di lapangan :

- Mempunyai pola sejajar dengan arah yang jelas


- Bidang kekar rata dan lurus
- Rekahan tertutup

b. Kekar tegangan (tension joint), kekar yang terbentuk akibat tarikan. Disebut juga extension
fracture, tension gashes (terisi mineral)

Cirri-ciri di lapangan :
- Tidak mempunyai pola dan arah yang jelas
- Bidang kekar tidak rata
- Rekahan terbuka.

c. Kekar hybrid (hybrid Joint), merupakan campuran dari kedua kekar diatas, dan umumnya
terisi mineral sekunder.

6. Porositas suatu medium adalah perbandingan volum rongga – rongga pori terhadap
volum total seluruh batuan. Perbandingan ini biasanya dinyatakan dalam persen dan disebut
porositas.

porositas juga dapat dinyatakan dalam ‘acre – feet’, yang berarti volum yang dinyatakan sebagai
luas dalam ‘acre’ dan ketebalan reservoir dalam kaki (feet).

Selain itu dikenal juga istilah porositas efektif, yaitu apabila bagian rongga – rongga di dalam
batuan berhubungan, sehingga dengan demikian porositas efektif biasanya lebih kecil daripada
rongga pori – pori total yang biasanya berkisar dari 10 sampai 15 persen.

Permeabilitas (K) merupakan salah satu parameter petrofisik yang berupa kemampuan
batuan untuk dapat meloloskan fluida. Satuan permeabilitas yang umum digunakan ialah Darcy.

Anda mungkin juga menyukai