Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Kamis, 28 Februari 2019

Peralatan Industri Pertanian Dosen : Ir. Ade Iskandar, M.Si


Asisten :
1. Adzimatinur Asfiani (F34150004)
2. Faris Arkan (F34150009)
3. Haris Hutahaean (F34150065)

MOTOR LISTRIK DAN BOILER

Disusun Oleh :
Adam Firmansyah (F34170005)
Anis Yustika (F34170008)
Firda Ferdianita Adha (F34170020)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan semakin
meningkat. Kebutuhan yang semakin meningkat ini tentu akan mengakibatkan
jumlah produksi barang yang semakin meningkat pula. Barang produksi disetujui
dengan cepat ke tangan konsumen namun tetap dalam keadaan baik. Penanganan
bahan merupakan salah satu jenis pengangkutan yang dilakukan di perusahaan
industri untuk bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi dari tempat asal
ketempat tujuan yang telah ditetapkan. Penanganan material adalah suatu kegiatan
yang sangat penting dalam kegiatan produksi dan memiliki kaitan erat dengan
perencanaan tata letak fasilitas produksi (Wignjoscebroto, 2003).
Pemindahan material disini bagaikan cara terbaik untuk memindahkan
material dari satu tempat proses produksi ketempat proses produksi yang lain.
Kegiatan penanganan material adalah kegiatan tidak produktif, karena pada
kegiatan ini bahan pengganti mendapat perubahan bentuk atau pcrubahan nilai,
sehingga akan mengurangi kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos
penanganan material yang ditingkatkan. Menghilangkan transportasi tidak
mungkin dilakukan, jadi cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
hand-off yang berarti jumlah ongkos yang digunakan untuk biaya transportasi.
Menekan jumlah ongkos transportasi dapat dilakukan dengan cara: memindahkan
langkah transportasi, mekanisasi atau meminimalkan jarak (Anthara 2011)
Selain mempertimbangkan biaya transportasi, aktivitas penanganan
material atau pemindahan barang merupakan salah satu beban fisik yang diterima
oleh karyawan. Aktivitas ini membuat karyawan terhindar dari kerja seperti
terhindar dari cedera pada otot dan yang lainnya terletak. Cedera yang
menyebabkan dari pekerjaan dapat menyebabkan kerugian untuk perusahaan atau
perusahaan. Kerugian yang diperoleh karyawan adalah penyakit tulang, otot,
bahkan saraf seperti keseleo atau saraf terjepit. Sementara kerugian untuk
perusahaan adalah menurunnya tingkat pendapatan perusahaan dengan biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk perawatan karyawan, ketidakhadiran karyawan juga
akan menurukan kualitas kerja. Berdasarkan penjelasan atas kegiatan
pemindahann bahan yang ditujukan terhadap produktivitas suatu perusahaan. Oleh
karena itu, penting pengetahuan dan pengenalan akan penanganan material itu
sendiri. Pemahaman cara penggunaan dan prinsip kerja dari alat pemindah bahan
juga diperlukan agar karyawan yang menggunakan tidak salah dalam
menggunakan alat tersebut.

Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui pengertian dari alat
penanganan bahan (material handling), jenis-jenisnya beserta perbedaan dalam
masing-masing jenis, prinsip kerja dan pertimbangan pemilihan peralatan
penanganan bahan di industri serta aplikasi dari jenis peralatan material handling.
Pembahasan
Material Handling diartikan sebagai pergerakan (pergerakan),
penyimpanan (penyimpanan), perlindungan (perlindungan), pengendalian
(kontrol) bahan diseluruh proses manufaktur dan distribusi termasuk penggunaan
dan pembuangannya. Material Handling dapat diartikan pula sebagai penyediaan
bahan dalam jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, pada posisi yang tepat,
diwaktu yang tepat, di tempat yang tepat untuk mendapatkan biaya yang efisien.
Bahan adalah bahan yang diperlukan dalam suatu proses produksi. Salah satu
masalah penting dalam produksi dilihat dari kegiatan atau proses produksi adalah
bergeraknya bahan dari satu tingkat ke tingkat proses produksi berikutnya.
Kegiatan pemindahan bahan yang dibutuhkan agar proses produksi dapat berjalan
yang disebut dengan Material handling. Material handling memiliki definisi
material penanganan dalam jumlah yang tepat dari material yang cocok dalam
waktu yang baik di tempat yang cocok, pada waktu yang tepat dalam posisi yang
benar, dalam urutan yang sesuai dan biaya yang murah dengan menggunakan
metode yang benar (Anton et. al 2006). Penanganan bahan dapat digunakan
bahan-bahan jenis padatan dan fluida (cair dan gas). Ada berbagai macam bahan
penanganan pada industri, alat yang digunakan untuk bahan padat Diharapkan
adalah conveyor, crane, pallet . Proses penanganan bahan merupakan hal yang
penting dalam fasilitas produksi, karena aktivitas ini akan menentukan untuk
forklifi, sedangkan alat yang digunakan untuk bahan fluida biasanya digunakan
pompa fluida.
Konveyor dari kata "convoy" yang berarti berjalan bersama dalam suatu
grup besar. Conveyor bekerja mengangkut barang dalam jumlah besar dan dapat
saya gunakan untuk bahan ke arah horizontal atau scdikit miring ke atas atau ke
bawah. Konveyor juga digunakan untuk memindahkan material secara kontinyu
dengan jalur yang tetap (Suhardi 2008). Konveyor memiliki beberapa jenis yang
disesuaikan dengan karakteristik barang yang diangkut. Jenis konveyor sabuk,
konveyor rantai, konveyor sekrup, coveyer pneumatik. ngatasi jarak yang
diberikan. Tujuan konveyor pada umumnya digunakan Jenis konveyor yang
sering digunakan pada industri adalah konveyor sabuk, dimana dalam konveyor
sabuk menggunakan sabuk yang digunakan dalam transportasinya. Prinsip kerja
belt conveyor adalah mentransport material yang ada di atas belt dan setelah
mencapai ujung belt maka material ditumpahkan ke dalam wadah karena belt
berbalik arah. Rantai konveyor merupakan konveyor yang memiliki rantai pada
jenis konveyor untuk membuat tarikan dari unit penggerak dari beberapa hasil
pengangkutan untuk transportasi, konveyor rantai terdiri dari konveyor pengikis,
konveyor apron, dan konveyor ember. Biasanya terdiri dari poros yang terpasang
sekrup yang b penggerak. Sedangkan conveyor pneumatik merupakan mesin
pemindah bahan muatan curah (bulk load) di dalam suatu aliran udara yang
bergerak melalui pipa (saluran). Prinsip dari conveyor pneumatik ini adalah
perpindahan bahan olekh aliran udara yang bergerak sangat cepat.
Forklift adalah mobil berjalan yang memiliki dua tambalan yang dapat
digunakan untuk palet. Garpu forklifit sesuai kompatibel dengan palet yang
disponsori di pasaran. Lebih barang ditempatkan diatas pallet, baru kemudian
barang dipindahkan atau diangkat. Ada beberapa sumber energi yang bisa
digunakan untuk menggantikan bahan bakar solar, bahan bakar bensin, gas dan
baterai. Biasanya forklift digunakan di pabrik germen atau pergudangan. Forklift
dengan bahan bakar solar dan bensin biasanya digunakan di luar ruangan
Sementara forklift yang menggunakan gas dan baterai banyak digunakan di dalam
ruangan. Hal ini karena forklift yang menggunakan gas dan batetai tidak
menghasilkan secepatnya. Hal ini sangat penting untuk beberapa perusahaan
seperti industri germen, makan, minuman, dan perusahaan lain yang menghindari
masalah kebebasan atau asap (Basuki 2011) Berdasarkan cara pengoperasiannya
forklift dibedakan menjadi dua jenis yaitu transmisi manual dan transmisi
otomatis. Transmisi otomatis forklift pada umumnya lebih mudah dioperasikan
dari pada manual. Hal yang membedakannya adalah tuas handlenya. Tuas
menangani forklift otomatis ada 4 bagian, yaitu naik turun, maju mundur, cungkil,
geser kiri kanan. Transmisi manual jenis forklift ini memiliki pedal yang sama
seperti mobil pada umumnya, antara nya ada pedal gas, kopling, dan rem.
Pengoperasian forklift ini lebih sulit daripada otomatis. Manual forklift tidak
mundur seperti forklift otomatis yang tersedia menangani maju mundur seperti
automatic forklift.
Crane merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memindahkan benda-
benda berat dari satu titik ke titik lain. Jangkauan pemindahan benda berat
menggunakan crane dibatasi oleh panjang maksimal dari boom pada crane. Boom
merupakan lengan yang terdapat pada crane. Keadaan medan juga sangat penting
untuk diperhitungkan, karena saat crane beroperasi memikul benda berat medan
harus dapat menjamin keseimbangan dan kekuatan pijakan dari crane. Cara kerja
crane sebagai alat angkat adalah mengangkat secara vertical material atau
equipment yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian
menurunkan material di tempat yang diinginkan. Sebenarnya selain pekerjaan
pengakatan material atau equipment, crane juga dapat dipakai untuk penggalian
dan pemasangan tiang atau suatu material atau equipment yang membutuhkan
verticality (Hartono 2015). Bagian-bagian utama clawler crane ini dibagi menjadi
2,yaitu: bagian-bagian utama mesin yang berada diatas rangka (chassis) dan
bagian-bagian yang berada dibawah kerangka. Struktur bagian atas terdiri atas
:Dek berat penyeimbang (balancer),kabin, boom(lengan), mesin penggerak
utama, mekanisme untuk gerakan hoisting (pengangkatan), mekanisme untuk
gerak Derek(luffing),dan mekanisme untuk gerak travelling. Struktur bagian
bawah terdiri dari rangka (chassis),Meja putar (turn-table),sepatu-sepatu
baja(track-shoe), sprocket dan rantai(Imam et.al 2014).
Menurut drive direction-nya, ada 2 jenis pallet, yaitu 2 ways dan 4 ways.
Pallet jenis 2 ways hanya memungkinkan forklift untuk mengambil pallet dari 2
arah, depan dan belakang. Untuk pallet jenis 4 ways, forklift dapat membawa
pallet dari 4 sisi, depan, belakang, kanan, dan kiri. Seperti namanya, palet dua
arah dapat dimasukkan ke truk forklift baik dari depan maupun belakang. Palet
dua arah terdiri dari tiga elemen dasar: papan dek atas, pembawa di sisi dan papan
dek bawah atau alas tiang. Secara umum, palet dua arah lebih ekonomis untuk
diproduksi dan seringkali memberikan kekuatan dan daya tahan yang lebih besar
daripada palet empat arah. Keterbatasan utama dari palet tersebut terkait dengan
kurangnya fleksibilitas sehubungan dengan entri palet, membuat pemanfaatan
ruang penuh lebih menjadi tantangan saat memuat kendaraan pengangkut atau di
gudang atau fasilitas distribusi lainnya. Alasan pemanfaatan ruang dapat
dikompromikan adalah bahwa palet dua arah harus berorientasi dengan cara
tertentu agar dapat dimasukkan oleh forklift. Palet empat cara terdiri dari beberapa
elemen dasar: papan dek atas, stringer atau stringer board dan blok, dan papan dek
bawah. Dalam kasus palet stringer, stringer bertekuk untuk memungkinkan
masuknya fork. Ini dikenal sebagai palet entri empat arah parsial. Ketika dibangun
dengan balok, palet dikenal sebagai palet entri empat arah sejati dan dapat
dimasukkan dari kedua ujung dan kedua sisi dengan kedua FLT serta jack palet
bertenaga. Ini memungkinkan operator lebih mudah untuk bermanuver dalam
situasi distribusi atau penyimpanan daripada palet dua arah dan memberikan
utilisasi yang lebih baik dalam perjalanan. Palet jenis ini memberikan kekuatan
besar ketika dibutuhkan untuk beban berat dan umumnya dianggap lebih kuat dari
palet dua arah. Namun, mereka lebih sulit diperbaiki daripada dua arah.
Perencanaan material handling di dalam perusahaan atau pabrik haruslah
menyesuaikan dengan tata letak ataupun layout dari perusahaan karena tata letak
yang baik dapat menangani sistem material handling secara menyeluruh. Jika
sistem material handling yang kurang sistematis menjadi masalah yang cukup
besar dan mengganggu proses produksi (Susetyo et al. 2010). Rochman, et al.
(2010) mengatakan bahwa tujuan utama perencanaan material handling adalah
untuk mengurangi biaya produksi dan guna meningkatkan efisiensi perpindahan
material dari satu departemen ke departemen lainnya. Oleh karena itu, perlu
memperhatikan beberapa pertimbangan seperti karakteristik material, tingkat
aliran material, tipe tata letak pabrik dan peralatan yang sesuai. Pertimbangan lain
yang harus dilakukan adalah aliran material yang menyangkut jumlah material
dan jarak perpindahan material. Penggunaan alat pemindah material yang kurang
sesuai dengan material yang ditangani dapat meningkatkan biaya, dan semua hal
tersebut harus dihindari. Karakteristik dari suatu material atau barang dalam suatu
pabrik mutlak untuk diketahui terlebih dahulu. Karakteristik material antara lain
dapat dikategorikan berdasarkan , sifat fisik, ukuran, berat, bentuk, kondisi, resiko
keamanan

SIMPULAN DAN SARAN


Simpulan
Peralatan penanganan bahan (Material Handling) berkaitan dengan
penyimpanan, perlindungan, dan pengawasan bahan. Tujuan utama penggunaan
material handling dalam industri adalah untuk menekan biaya produksi dan
efisiensi kerja. Berdasarkan bahan yang diangkut, ada banyak macam alat
material handling yaitu crane,conveyor,forklift,pallet. Beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam memilih material handling di industri, yaitu harus
memperhatikan produk dan macam atau jenisnya, memperhatikan dari mana ke
mana bahan dipindah-pindahkan, memperhatikan keadaan ruangan dan bentuk
gedung, serta memperhatikan kontrol dari operator.

Saran
Diharapkan mahasiswa agar lebih mencari informasi dan materi mengenai
material handling dari beberapa sumber, sehingga mahasiswa lebih mudah
memahami kegiatan material handling dalam suatu pabrik.

Daftar Pustaka
Anthara A. 2011. Usulan Perbaikan Tata Letak La ntai Produksi dengan Metode
Craft untuk Meminimasi Penanganan Materiai Ongkos. Bandung (ID):
Majalah Ilmiah UNIKOM.

Anton J, Djunaidi M, Nugroho MT. 2006. Simulasi sistem teknologi kelompok


untuk penanganan bahan penanganan biaya dengan metode heuristic.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri. 4 (3): 129-138

Astuti RD, Patriansyah R, Rochman T. 2010. Peningkatan produktivitas kerja


operator melalui perbaikan alat penanganan material dengan
menggunakan ergonomis. Jurnal Performa. 9 (1): 1-10.

Basuki I. 2011. Penerapan peraturan keselamatan pada sistem transportasi


forklif dan derek sebagai sarana angkat dan angkut guna mencegah dan
mengendalikan kerusakan di PT Inka (Persero) Madiun. Surakarta (ID):
Universitas Negeri Surakarta.

Hartono P. 2015. Studi analisis penggunaan alat berat (crane) sebagai alat angkat
untuk instalasi equipment deodorizer di proyek cpo plant. Jurnal
Konstruksia.7(1):39-52.

Imam Z, Amiadji, Arief S.2014. Analisis struktur overhead crane kapasitas 35 ton.
Jurnal Teknik Pomits.3(1):1-3.

Rochman T, R. D. Astuti, R. Patriansyah. 2010. Peningkatan produkstivitas kerja


operator melalui perbaikan alat material handling dengan pendekatan
ergonomi. Performa, 9(1):1-10.
Susetyo J, R. A. Simanjuntak, J. M. Ramos. 2010. Perancangan ulang tata letak
fasilitas produksi dengan pendekatan group technology dan algoritma
blocplan untuk meminimasi ongkos material handling. Jurnal Teknologi,
3(1):75-84.

Wignjosoebroto S. 2003. Tata Letak dan Pemindahan Bahan. Surabaya (ID):


Penerbit Guna Widya.

Anda mungkin juga menyukai