Anda di halaman 1dari 6

Contoh Kasus:

Program : Pendampingan Ibu Hamil dan Ibu Hamil Risti oleh Kader di Dinas
Kesehatan Kabupaten Mojokerto

A. Implementation
 Phase 1 Gain Acceptance For The Program
Merupakan tahapan diagnosis tingkat penerimaan program kegiatan
Pendampingan Bumil Oleh Kader di Kabupaten Mojokerto
Sosialisasi Program/Kegiatan
Peserta/Sasaran : Unsur tingka Kabupaten dan Unsur dari
beberapa Puskesmas yang memiliki angka kematian ibu dan
Bayi yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Camat, Bidan di desa,
Kepala Desa, Tim Penggerak PKK Kab. Tim Penggerak PKK
Kec, Tim Penggerak PKK Desa, Kader Kesehatan
Jumlah Peserta : 100 orang
Materi : Kehamilan dan Kehamilan resiko tinggi
Pendalaman Buku KIA
Skor Puji Rohyati
Gizi Bumil dan Bayi
Raport Kader
Narasumber : Dokter Umum/Kepala Puskesams
Koordinator Gizi Kabupaten
Koordinator Promkes Kabupaten
Dinkes Prop. Jatim

Tujuan dari kegiatan ini adalah tersampaikannya Program


Pendampingan Ibu Hamil mulai dari Pemangku Kebijakan di tingkat
Kabupaten sampai dengan tingkat desa.

 Phase 2 Specity tasks and estimate resource needs

Pada Tahap Ke 2 ini yaitu Menentukan Tugas Program dan


Mengestimasi Kebutuhan Sumber Daya
A. Langkah Langkah Kegiatan Pendampingan
1. Pendampingan dilakukan selama 10 bulan
2. Penapisan ibu hamil resiko tinggi yang akan didampingi dilakukan
oleh bidan desa berdasarkan urutan prioritas , yaitu
a. Ibu Hamil resiko tinggi/komplikasi dengan nilai KSPR (Kartu
Skor Poedji Rochjati ) lebih dari atau sama dengan 10 dan umur
Kehamilan maksimal trimester 2
b. Ibu Hamil resiko tinggi/ Komplikasi dengan KSPR lebih dari
atau sama dengan 10 dan umur Kehamilan maksimal trimester 3
c. Alasan/ Pertimbangan khusus misalnya kelainan fisik, kelainan
jantung, penyakit menahun dsb
3. Ibu Hamil yang terpilih, didampingi dan dipantau oleh kader mulai
dari masa kehamilan sampai dengan masa nifas
4. Selama kader mendampingi ibu hamil selalu
berkoordinasi/melaporkan hasil pendampingannya kepada bidan
desa
B. Tugas Masing Masing Komponen
1. Kader Kesehatan/Kader Pendampingan
Kader Kesehatan Melakuan Pendampingan terbagi dalam 4
periode yaitu
a. Masa Kehamilan
b. Persiapan Persalinan
c. Sesaat setelah melahirkan
d. Masa Nifas
a. Masa Kehamilan
 Melapor ke Bidan apabila ada ibu hamil baru
 Memotivasi ibu hamil, suami dan keluarganya untuk
memeriksakan kehamilannya secara rutin
 Mengantar ibu hamil memeriksakan kehamilannya (Bila
diperlukan )
 Melakukan detiksi dan dan memantau perkembangan
resikot tinggi pada ibu hamil dengan menggunakan Kartu
skor Poedji Rochjati ( KSPR )
 Memotivasi Ibu hamil untuk melakukan rujukan apabila
ditermukan tanda tanda bahaya
 Memberikan Ipenyuluhan gizi, tanda bahaya dan
perawatan ibu hamil
 Memberikan Ibu Hamil dama memahami isi buku KIA
 Memantau Kepatuhan minum tablet tambah darah
 Menyampaikan infirmasi kepada tenaga kesehatan (
bidan desa) hasil pelaksanan kunjungan rumah
b. Persiapan Persalinan
 Memotivasi untuk melakukan persalinan ke
Bidan/Polindes/ Puskesmas/Rumah Sakit
 Membantu mempersiapkan transportasi (koordinasi
dengan Pokja Tranpostasi)
 Membantu Mempersiapkan Pendanaan
 Mengantar ibu Ke tempat persalinan (apabila diperlukan
)
 Menyampaikan informasi kepada bidan di wilayahnya
terkait perkembangan ibu menjelang persalinan
c. Setelah Melahirkan
 Mendampingi ibu sesaat setelah melahirkan dengan
menganjurkan IMD
d. Masa Nifas
 Mencatat dan melaporkan ke bidan tentang persalian dan
bayi lahir
 Memantau kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Memotivasi ibu, suami dan keluarga untuk melakukan
rujukan bila diperlukan
 Memotivasi untuk melakukan pelayanan masa nifas ke
bidan/Puskesmas/Rumah sakit
 Memotivasi Ibu, suami dan keluarga untuk mengikuti
program KB setelah melahirkan
 Membantu menyiapkan tranportasi dan pendanaan
apabila diperlukan
 Mendampingi ibu dalam memahami isi Buku KIA
C. Sumber Daya
Sumber daya yang diperlukan adalah
1. Kader Pendamping Ibu Hamil
Adalah Kader Posyandu yang memahami serta mengetahui sasaran
ibu hamil diwilayah posyandu yang menjadi binaanya.
2. Bidan Desa
Adalah Nakes yang bertempat tinggal di desa yang menjadi
Binaanya
3. Anggaran
Kebutuhan yang dibutuhkan dalam kegiatan program tersebut adalah
sebagai berikut
1. Kegiatan Sosialisasi/Advokasi Kegiatan
Makan dan snack
100 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.000.000,-
Foto copi Materi
100 orang x Rp. 5.000,- Rp. 500.000,-
Honor Narasumber
2 orang x Rp. 450.000 ,- Rp. 900.000,-
1 orang x Rp. 1.000.000,- Rp. 1.000.000,-
2. Proses Pendampingan
Honor Kader
100 orang x 100.000x 10 bln Rp. 100.000.000,-

3. Evaluasi Pendampingan
Makan dan Snak
100 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.000.000,-

4. Cetal Leaflet
500 lembar x Rp. 2.000 Rp. 1.000.000,-
 Phase 3 Develop specific plans for programs

Tahap Ke 3 yaitu mengembangkan rencana spesifik untuk kegiatan


program

Adapun tahap ini dalam kegiatan Pendampingan Ibu hamil adalah

1. Adanya informasi kegiatan yang bisa dilakukan melalui kegiatan


yang sudah rutin dilaksanakan oleh masyarakat seperti Tahlilan,
Dasa Wisma, Rapat rutin Bulanan desa, serta masyarakat yang
memanfaatkan sarana layanan kesehatan di wilayah tersebut
2. Pemasangan poster poster tentang ibu hamil dan kesehatannya di
tempat tempat umum yang ada di wilayah tersebut
3. Kegiatan ini melibatkan stekholder tingkat kecamatan dan desa
sehingga kepala desa bertanggung jawab terhadap kelancaran
program.
 Phase 4 Establish a mechanism for program management
Tahap Ke 4 adalah memantapkan sistem untuk pengelolaan program
a. Waktu dan frekuensi pendampingan
- Pendampingan dilaksanakan selama 10 bulan. Jika masa
pendampingan bulmil telah berakhir sampai tetapi lama kader
mendampingi belum sampa 10 bulan maka kader akan
mendampingi bumil/bumil risti yang lain yang telah ditunjuk
oleh bidan desa.
- Pendampingan dilakukan dengan melihat faktor resiko yang
dialami oleh ibu hami sesuai KSPR
- Pendampingan bisa dilakukan sebanyak 4-5 kali dalam
sebulan
- Pendampingan dilakukan sesuai dengan tugasnya sebagai
kader

b. Evaluasi Kegiatan pendampingan dilakukan 4 kali selama masa


pendampingan.
c. Sumber Anggaran dari Kegiatan ini berasal dari APBD Dinas
Kesehatan kabupaten Mojokerto 2018
d. Indikator keberhasilan program adalah tidak adanya kematian Ibu
dan bayi di daerah tersebut yang tidak sesuai Standart operasional
Prosedur

 Phase 5 Put plant into action


Tahap Ke 5 adalah menetapkan Rencana dan Tindakan
Merupakan kegiatan pengecekan ulang tentang :
 Kesiapan sasaran (kader ) dalam menjalankan program.
Dilakukan pengkajian apakah setelah dilaksanakan kegiatan
seperti ini ada Penurunan Kematian ibu dan Bayi didaerah
tersebut
 Sumber daya, meliputi kesiapan alat dan bahan, tempat, waktu
 Review Perencanaan
Menganalisa ulang apakah ada kekurangan dalam program yang
akan diterapkan, bila ada kekurangan atau ada hal yang bisa
ditambahkan.
 Review Managemen
Menganalisa apakah program tersebut bisa mencapai target yang
diharapkan sesuai dengan perencanaan program.

---------------------mmm----------------------

Anda mungkin juga menyukai