Pada percobaan kali dilakukan pembuatan suspensi dengan menggunakan beberapa
suspending agent, yaitu PGA, Veegum dan CMC. Pembuatan suspensi ini didasarkan atas kelarutan asam mefenamat yang praktis tidak larut dalam air. Suspensi merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi yang ideal merupakan suspensi yang memiliki kriteria yakni, partikel yang terdispersi harus mempunyai ukuran yang sama dan tidak mengendap cepat dalam wadah, endapan yang terbentuk tidak boleh keras, dan harus terdispersi dengan cepat dengan sedikit pengocokan, harus mudah dituang, memiliki rasa enak dan tahan terhadap serangan mikroba. Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini adalah adalah menyediakan alat dan bahan tak lupa kita membersihkan alat dan bahan tersebut untuk menjaga kebersihan dan tidak ada partikel asing yang hinggap di alat maupun di bahan yang dapat mengagalkan praktikum. Setelah semua alat siap dilakukan penimbangan beberapa bahan yang dibutuhkan pada percobaan ini. Kemudian setelah itu dibuat mucilago, yaitu dengan cara mengembangkan veegum dengan menaburkan veegum pada mortir berisi air dingin, digerus dengan cepat hingga terbentuk muchilago. Penggerusan cepat ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemisahan selama penggerusan. Masukan pada matkan lalu tambahkan asam mefenamat yang telah digerus dengan gliserin. Penggunaan gliserin ini dimaksudkan untuk zat pembasah, Serbuk asam mefenamat harus dibasahi terlebih dahulu dengan zat pembasah agar serbuk tersebut lebih bisa dipenetrasi oleh medium dispersi, glliserol digunakan sebagai zat pembasah bila suatu pembawa air akan digunakan sebagai fase dispersi. gliserol tersebut berfungsi menggantikan udara dicelah-celah partikel, mendispersikan partikel tersebut dan kemudian menyebabkan terjadinya penetrasi medium dispersi ke dalam serbuk. Setelah dimasukan ke dalam matkan kemudian ad 60 ml aquadest kemudian stirer sampai homogen. Setelah dilakukan pembuatan suspensi kemudian dilakukan evaluasi terhadap sediaan suspensi tersebut. Pengujian organoleptis menunjukkan bahwa warna suspense adalah putih susu, tidak menimbulkan bau yang menyengat, dan mempunyai rasa yang pahit karena tidak ditambahkannya pemanis pada pembuatan suspense ini. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap pH yaitu dengan menggunakan menggunakan indicator universal, dengan mencelupkan indicator universal kemudian setelah itu dicocokan dengan table universal. Hasilnya didapatkan bahwa suspense veegum ini mempunyai pH 6, pH ini sudah sesuai dengan pH optimum zat aktif asam mefenamat. Karena menurut Farmakope Indonesia III asam mefenamat stabil pada pH 4-7. Pada pengamatan homogenitas dapat diketahui bahwa suspense yang telah dibuat kurang homogen, ini bisa disebabkan karena kurang meratanya saat penggerusan, atau kurang homogennya pada saat dilakukan stirer. Setelah dilakukan pengamatan terhadap organoleptic, pH, dan homogenitas kemudian selanjutnya dilakukan pengmatan Setiap suspense dimasukan kedalam tabung sedimentasi yang volume tersedimentasi dengan cara memasukan suspense veegum pada tabung sedimentasi kemudian diamati pada menit t0, t20, t30, t60, t120, t1h, dan t5h.