Bab Ii Kti PDF
Bab Ii Kti PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
atau rupture annulus fibrosus dengan tekanan dari nucleus pulposus yang
lumbal sering terjadi pada L4-L5 dan L5-S1. Kompresi saraf pada level
ini melibatkan root nerve L4, L5, dan S1. Hal ini akan menyebabkan
nyeri dari pantat dan menjalar ketungkai. Kebas dan nyeri menjalar yang
pada grup otot tertentu namun jarang terjadi pada banyak grup otot
Gambar 2.1
Hernia Nucleus Pulposus
(Muttaqin, 2008)
6
7
2. Etiologi
biasanya di daerah lumbal dapat menyembul atau pecah (Moore dan Agur,
2013)
karena adanya suatu trauma derajat sedang yang berulang mengenai discus
disebabkan oleh cidera pada diskus yang tidak terlihat selama beberapa
bulan atau bahkan dalam beberapa tahun. Kemudian pada generasi diskus
terhadap saraf spinal saat muncul dari kolumna spinal (Helmi, 2012).
3. Patofisiologi
menjadi lebih besar dan timbul sobekan radial. Apabila hal ini telah
terjadi, maka risiko HNP hanya menunggu waktu dan trauma berikutnya
saja. Gaya presipitasi itu dapat diasumsikan sebagai gaya traumatik ketika
8
sebagainya.
korpus vertebra dapat dilihat pada foto rontgen polos dan dikenal sebagai
nodus schmorl. Sobekan sirkum ferensial dan radial pada annulus fibrosus
merupakan kelainan yang mendasari low back pain subkronis atau kronis
yang kemudian disusul oleh nyeri sepanjang tungkai yang dikenal sebagai
sama dengan arteria radikularis yang berada dalam lapisan dura. Hal itu
terjadi jika penjebolan berada disisi lateral. Setelah terjadi HNP, sisa
punggung bawah disertai otot-otot sekitar lesi dan nyeri tekan. HNP
terbagi atas HNP sentral dan lateral. HNP sentral akan menimbulkan
bermanifestasi pada rasa nyeri dan nyeri tekan yang terletak pada
dan telapak kaki. Kekuatan ekstensi jari kelima kaki berkurang dan reflex
achiller negative. Pada HNP lateral L5-S1 rasa nyeri dan nyeri tekan
discus intervertebralis.
10
Gambar 2.2
Vertebra
(Eidelson, 2012)
1) Korpus
2014).
2) Arcus
3) Foramen vertebrale
4) Foramen intervertebrale
sesuai.
6) Processus Transversus
Gambar 2.3
Vertebra Lumbal
(Ellis, 2006)
7) Discus Intervertebralis
Gambar 2.4
Discus Intervertebralis
(Putz dan Pabst, 2012)
b. Ligament Vertebrae
1) Interspinous ligament
2) Ligamentum Flavum
14
fibrosus).
5) Capsular ligament
Gambar 2.5
ligament vertebra
(Putz dan Pabst, 2012)
c. Sistem Otot
1) M. Erector Spinae
Origo: berasal melalui tendo yang lebar dari bagian dorsal crista
vertebrae cervicalis.
2) M. Psoas Major
3) M. Rectus Abdominis
Gambar 2.6
Lapisan dalam otot-otot punggung
(Putz dan Pabst, 2012)
18
Gambar 2.7
Lapisan dalam otot-otot abdomen
(Putz dan Pabst, 2012)
d. Sistem Saraf
visera.radix anterior terdiri dari serabut eferen atau motoris untuk otot
Gambar 2.8
Plexus Lumbosacralis
(Putz dan Pabst, 2012)
e. Biomekanik
1) Osteokinematik
pada sagital plane, lateral fleksi pada frontal plane, dan rotasi
rotasi dengan sudut normal yang dibentuk adalah 45o (Reese dan
bandy, 2010).
2) Arthrokinematik
inferior facet dari vertebra pada superior facet dari caudal vertebra.
vertebra. Hingga facet joint terbuka pada fleksi dan tertutup pada
Gambar 2.9
Diskus Intervertebralis pada Saat Fleksi
(Reese dan Bandy, 2010)
22
Gambar 2.10
Discus Intervertebralis pada Saat Ekstensi
(Reese dan Bandy, 2010)
Gambar 2.11
Discus Intervertebralis pada Saat Lateral Fleksi
(Reese dan Bandy, 2010)
6. Diagnosa Banding
a. Spondylolisthesis
sebagai retrolisthesis.
23
b. Spondylosis
2014)
c. Neoplasma
a. Impairment
b. Fungtional Limitation
c. Disability
seorang PNS.
a. Definisi
Nucleus Pulposus.
25
b. Macam-macam TENS
sebelah proksimal titik nyeri atau pada cabang utama saraf yang
2006).
c. Metode TENS
berdampak analgesia.
2) Mekanisme segmental
menghilang.
3) Mekanisme ekstrasegmental
TENS pada kondisi (1) epilepsi, (2) nyeri yang diagnosa kausanya
belum jelas, (3) pasien dengan alat pacu jantung, (4) kehamilan dan
karotikus, (2) pada kulit yang terbuka, (3) di dalam mulut, (4)
a. Definisi
b. Teknik
2) Multifidus Activation
panggul.
c. Efek
a. Definisi
b. Teknik
yang kecil dan meningkat setiap set dan satu set 10 kali
c. Efek
pemendekan otot.