Anda di halaman 1dari 5

METODA PELAKSANAAN 2009

METODA PELAKSANAAN

SATUAN KERJA : REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI.


PEKERJAAN : IRIGASI D.I. JAMBO DALEM (ASEL 05)
LOKASI : KABUPATEN ACEH SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2009
PERUSAHAAN : CV. ARY MUNTANA

I. UMUM

1.1 PENDAHULUAN

Pelaksanaan pekerjaan pada suatu proyek sangat tergantung dari cara melaksanakan
pekerjaan (metode pelaksanaan) yang baik dan benar sehingga akan menghasilkan hasil
kerja yang memuaskan dengan harapan pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu
seperti yang ditentukan, Mutu yang baik sesuai dengan yang disyaratkan dalam
Spesifikasi, Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
Setelah mempelajari dokumen lelang dan mengikuti penjelasan pekerjaan (Aanwijzing)
yang diberikan oleh Panitia Pelelangan Pengamanan Pantai Permukiman Desa
Kutablang Kecamatan Sama Dua Kabupaten Aceh Selatan, diperlukan untuk dibuat
metode pelaksanaan pekerjaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
Pekerjaan Pengamanan Pantai Permukiman Desa Kutablang Kecamatan Sama Dua
Kabupaten Aceh Selatan, akan dilaksanakan sesuai dengan dokumen lelang adalah :
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Tanah
III. Pekerjaan Revetment

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembersihan Lokasi

Pekerjaan ini dilaksanakan pada awal–awal masa pelaksanaan pekerjaan yang


menggunakan tenaga manusia (man power). Pembersihan area lokasi ini meliputi
pembersihan lokasi kerja dari kotoran-kotoran yang mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Hasil pembersihan tersebut akan ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu
pelaksanaan pekerjaan dan atau menurut instruksi direksi teknis pekerjaan, dan lokasi kerja
akan bebas dari kotoran tersebut. Pekerjaan ini meliputi pembersihan semua tanaman dan
kotoran-kotoran termasuk pembongkaran akar – akar yang terkena jalur atau area kerja
tersebut, termasuk pengupasan tanah jika diperlukan.

2. Direksi Keet
Sebelum proyek jalan dilaksanakan, suatu tempat kamp perlu dibuat untuk mendukung
tempat penginapan pengawas, tempat menaruh bahan, perkakas dan peralatan. Tempat
penginapan untuk menyediakan tempat staf yang nyaman, dan gudang yang cukup luas
dan juga keamanan bagi peralatan dan bahan-bahan

3. Pasang Bouwplank
1 PEKERJAAN PEMBANGUNAN D.I. JAMBO DALEM (ASEL 05)
KABUPATEN ACEH SELATAN | CV. ARY MUNTANA
METODA PELAKSANAAN 2009
Pekerjaan kayu bouwplank akan dipasang sedemikian rupa, sehingga akan memudahkan
pelaksanaan di lapangan untuk menentukan acuan saluran tersebut. Bahan yang
digunakan kayu ukuran 5/7. Bouwplank merupakan acuan kelurusan dan kesikuan
terhjadap setiap pekerjaan.

4. Pengaturan dan Pengendalian Lalu Lintas


a. Pengaturan jalan untuk menjamin keselamatan umum dan tidak mengganggu jadwal
penerbangan, memudahkan lalu lintas material, alat dan tenaga kerja selama
pelaksanaan proyek.
b. Pemasangan rambu lalu lintas, rintangan dan penempatan flagman di lokasi proyek.
c. Pembuatan jalur sementara ( bila diperlukan ) untuk mengalihkan rute lalu lintas dan
memberi batas antara lokasi pekerjaan dan jalur yang digunakan pemakai jalan.

5. Mobilisasi Peralatan
Pengangkutan / mobilisasi peralatan yang akan digunakan dalam penyelesaian proyek,
terutama alat – alat berat, laboratorium dan alat bantu lainnya.

6. Dokumentasi dan Pelaporan


Pengambilan gambar pada saat kondisi 0%, 50%, dan 100% sebagai dokumentasi proyek
dan kelengkapan pada pelaporan pekerjaan yang dilaksanakan.
Tentukan lokasi untuk pekerjaan utama yang akan difoto dengan persetujuan Direksi.

7. Pengadaan Air bersih


Dalam pelaksanaan proyek maka pengadaan air bersih yang sesuai dengan spesifikasi yang
diminta menjadi hal penting untuk mendukung kelancaran kegiatan.

8. Penerangan Proyek
Dalam pelaksanaan pembangunan proyek ini, penerangan disekitar proyek pada malam
hari harus terjaga dengan baik. Dengan penerangan yang memadai maka diharapkan tidak
terjadi kecelakaan lalu lintas akibat tidak ada penerangan disekitar lokasi proyek. Selain itu
juga penerangan berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan suasana yang terang untuk
pekerjaan bilamana diperlukan kerja lembur.
Untuk pelaksanaannya maka digunakan genset dan lampu yang ditempatkan sesuai
keperluan.

II. PEKERJAAN POKOK

Pekerjaan meliputi dari penyediaan semua perlengkapan, material dan pekerjaan serta
pelaksanaan semua kegiatan yang berhubungan dangan pelaksanaan pagar,
tergantung kepada persyaratan-persyaratan dari kontrak dan gambar-gambar yang
dipergunakan.
1. Pekerjaan Galian
Lingkup pekerjaan merupakan penggalian, penumpukan tanah atau bahan lain dari
jalan, saluran dan sekitarnya yang diperlukan, serta penanganan pembuangan hasil
galian. Jenis galian yang dihasilkan dari pekerjaan ini merupakan tipe galian tanah
biasa pada saluran. Dalam pelaksanaan pekerjaan galian dan pembuangan hasil
galian, aspek lingkungan harus diperhatikan. Sehingga lokasi pembuangan hasil

2 PEKERJAAN PEMBANGUNAN D.I. JAMBO DALEM (ASEL 05)


KABUPATEN ACEH SELATAN | CV. ARY MUNTANA
METODA PELAKSANAAN 2009
galian harus ditentukan sedemikian rupa jauh dari pemukiman penduduk dan aman
dan harus atas persetujuan Direksi. Peralatan dan pekerja yang digunakan dalam
proses penggalian badan jalan dan drainase adalah:
 Excavator
 Dump truck
 Mandor
 Pekerja
Tahapan pelaksanaan pekerjaan galian (tanah biasa dan untuk drainase) adalah
sebagai berikut:
Penggalian dilakukan untuk mendapatkan profil penampang saluran sesuai
dengan gambar rencana Geometrik Jalan. Sehingga untuk mendapatkan hasil
penampang yang baik dan benar maka dilakukan pengukuran dan pemberian
patok-patok pada tiap jarak 50 m. Yang harus diperhatikan pada proses pekerjaan
galian ini adalah elevasi galian yang harus sesuai dengan elevasi rencana. Galian
yang dilakukan pada daerah yang berlereng yang tingginya lebih dari 5 meter
harus dibuat terrasering/tangga untuk lebar tiap teras 1 meter.

2. Pasangan Batu 1 : 4
1. Pekerjaan pasangan Pasangan Batu gunung meliputi semua pekerjaan
pondasi dinding Saluran dan lain-lain sesuai dengan gambar.
2. Bahan batu kali yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a. Bahan batu adalah sejenis batu yang keras, berat, tidak porous.
b. Batu harus bersih dari tanah/lumpur dan kotoran-kotoran lainnya.
3. Bahan asal adalah batu besar kemudian dibelah menjadi batu belah
berukuran lebih kecil) dengan sudut-sudut tajam dan bersegi banyak (setelah
dibelah ukuran batu menjadi o < 20 cm).
4. Bahan/material yang digunakan, yaitu pasir/agregat halus, semen dan air.
Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Tidak berwarna
b. Tidak berbau
c. Bisa digunakan untuk konsumsi (diminum)
d. Mempunyai kadar keasaman dan basa netral (Ph + 7)
e. Dapat diperoleh dengan mudah disekitar lokasi Proyek.
5. Pemasangan pasangan Batu harus memenuhi ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :
a. Adukan/spesi yang digunakan minimal 1 Pc : 4 Ps
b. Sebelum pemasangan, dibuat profil yang ukurannya sesuai dengan
gambar-gambar yang dimaksud.
c. Pemasangan dilakukan lapis demi lapis. Antara batu dengan batu harus
diberi spesi (antara batu dengan batu tidak boleh bersentuhan langsung
tanpa spesi), dan rongga-rongga diisi dengan batu yang sesuai dengan
besarnya serta diberi spesi secukupnya.
d. Permukaan bagian atas Batu gunung harus rata (Water pass), diberi spesi
dan dikasarkan (digaris-garis silang).
6. Untuk pekerjaan pasangan batu memerlukan anggota kerja sekitar 25 orang
kerja terdiri dari kepala tukang 1 orang, 2 tukang dan 22 pekerja.

3. Plesteran 1 : 2
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan batubata transram 1 : 4 pada
pondasi.

3 PEKERJAAN PEMBANGUNAN D.I. JAMBO DALEM (ASEL 05)


KABUPATEN ACEH SELATAN | CV. ARY MUNTANA
METODA PELAKSANAAN 2009
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah di gariskan dalam pasal
pasangan transram 1 : 4 pada pondasi.
- Sebelum plesteran dilakukan, maka :
 Dinding pasangan transram dibersihkan dari semua kotoran
 Dinding pasangan transram dibasahi dengan air
 Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran dapat
merekat dengan baik.
- Adukan plesteran pas. batu gunung kedap air dipakai campuran 1 pc : 4 ps, .
- Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan tidak
diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan yang
diperbolehkan berkisar 1,50 cm. Untuk mencapai tebal plesteran yang rata sebaiknya
diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang
yang digerakan secara horizontal dan vertikal.
- Semua bidang plesteran harus dipelilhara kelembabannya selama seminggu sejak
permulaan plesteran.
- Untuk pekerjaan plesteran memerlukan anggota kerja sekitar 4 orang kerja terdiri dari
kepala tukang 1 tukang dan 3 pekerja yang dibagi dalam 1 team kerja karena
volumenya kecil.
4. Timbunan Tanah
Pekerjaan penimbunan diikuti dengan pembentukan, pemadatan dan pengujian
kepadatan tanah sesuai dengan persyaratan yang diminta atau bahan-bahan
berbutir kasar, pemeliharaan permukaan yang telah dipersiapkan sampai bahan-
bahan perkerasan jalan ditempatkan diatas semuanya sesuai gambar.
Peralatan yang dipakai : motor grader, vibro roller, bulldozer, water tank truck dan
dump truck.
5. Beton Bertulang K-175 dan K-250 dan Pembesian
Semua Pekerjaan struktur merupakan bagian dari pekerjaan bangunan yang terdiri
dari pekerjaan Pasangan Batu untuk didinding penahan tanah di sisi kiri dan kanan
jalan, Beton Bertulang K-225 dan K-175.

 Pekerjaan Pembesian Beton


Sediakan baja tulangan yang ukuran diameternya sesuai dengan permintaan
struktur/dimensi dalam gambar rencana, selanjutnya dilakukan pengukuran panjang
tulangan yang akan dipotong, dan dilanjutkan dengan pembengkokan. Setelah
pembengkokan selesai dilanjuti dengan perakitan tulangan di atas bekisting (form
work) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Agar susunan rangka tulangan tidak
berubah maka kerangka baja tulangan harus diikat dengan kawat beton dan tiap-
tiap sudut dipasang beton tahu. Pekerjaan tulangan harus dilakukan berdasrkan
gambar rencana dan atas persetujuan Direksi.

 Pengecoran Beton
Pekerjaan ini dilakukan setelah pembesian dan bekisting telah terpasang dengan
sempurna serta tersedianya material yang diperlukan, seperti pasir beton, batu
pecah/kerikil, semen, air dan alat pengaduk mortar (concrete mixer/mollen).
Proses pengerjaan dimulai dengan pencampuran semen, pasir beton, batu
bepah/kerikil, dan air ke dalam mollen, lalu diaduk untuk beberapa menit, agar
campuran bebar-benar homogen dan memenuhi standar yang diijinkan seperti
tertera dalam spesifikasi. Pencampuran material beton disesuaikan dengan
kebutuhan campuran dan karakteristis beton yang dikerjakan, yakni harus dibuat
job mix design untuk karakteristik beton, K-225 dan K-175. Selanjutnya mortar
(adukan beton) dituangkan dalam bekisting yang telah dipersipkan dan dilakukan

4 PEKERJAAN PEMBANGUNAN D.I. JAMBO DALEM (ASEL 05)


KABUPATEN ACEH SELATAN | CV. ARY MUNTANA
METODA PELAKSANAAN 2009
penggetaran agar tidak terjadi rongga udara sehingga diperoleh kekuatan yang
maksimal. Jika menggunakan beton ready mix terlebih dahulu kontraktor
menunjukkan sertifikasi mutu produksi beton dari supplier dan pengujian
laboratorium.

6. Pintu Air
Pemasangan Pintu pagar disesuaikan dengan diameter yang tertera dan
pemasangan Pintu pagar harus betul-betul rapi, tidak terjadi kecacatan pada
sambungan pipa dan saat pemakaiannya.
Penempatan Pintu pagar ini berdasarkan instruksi direksi teknis setelah dilakukan
pengecekan material.

Lhoksukon, .5. Februari 2008


CV. ARY MUNTANA

( AZHARI M. SYAM)
Direktur

5 PEKERJAAN PEMBANGUNAN D.I. JAMBO DALEM (ASEL 05)


KABUPATEN ACEH SELATAN | CV. ARY MUNTANA

Anda mungkin juga menyukai