RAN Gilut Edit 230416 PDF
RAN Gilut Edit 230416 PDF
DEWASA
UKGS SMP/A
LANSIA & Remaja
UKGS
tingkat dasar
Pelayanan gigi
di PAUD/
Posyandu
Pelayanan gigi
bagi batita
Pelayanan gigi
Pemeriksaan bagi bayi
kehamilan
KATA PENGANTAR
Penyusun
1
PENYUSUN
dr. Gita Maya Koemara Sakti, MPH
drg. Kartini Rustandi, M.Kes
dr. Novana Perdana Putri
drg. Saraswati, MPH
drg. Dewi Kartini Sari, M.Kes
dr. Laode M.Hajar Dony
dr. Upik Rukmini, MKM
drg. Renta Yulfa Zaini;
KONTRIBUTOR
Dr. drg. R. Dharmawan Setijanto, M.Kes; dr. KM Taufik, M.Kes;
Prof. drg. Armasastra Bahar, PhD; Dr.dr. Adang Bachtiar, MPH,
DSc; Prof. Dr. H. Eky S.Soeria S., drg. Sp.Ort (K); Epi Nopiah
S.Pd., M.AP; drg. Farichah Hanum, M.Kes; Dr. drg. Sri
Susilawati, M.Kes; Prof. Dr. drg. Suhardjo, Sitam, MS, SpRKG
(K); drg. Haslinda, M.Kes; Dr. drg. Laksmi Dwiati, MM, MHA;
drg. Nyiayu H.A. Sonia, M.Kes; Dr. Corputty Johan E.M. drg,
SpBM; Suroto, AMTG Spd. M.Kes; C Sri Astari; drg. Luh Ike
Kristiani, SpKG; dr. Yeni Hasrita Ekasari; dr. Maria Siska
Mudina; Gusti bagus Kertayasa, SKM. MARS; drg. Astiti
Handayani, GDFO; drg. Naniek Isnaini, M.Kes; dr. Bertha
Pasaribu, MARS; drg. RR. Nurindah, M.Kes; drg. Idawatylina,
M.Kes; drg. Bulan Rachmadi, M.Kes; Meily Arovi Qulsum, SKM;
drg. Yan Yan Susilawati; drg. Inna Hertyasanti; drg. Rima
Kuraisina; Yeni Arsika Wati, SKM; Susanti Djalilu, SKM; drg.
Diah Handaryati; drg. Indra R. Dharmawan; Sri Sumariyah;
Emma Ningrum, SH; Berlin Silalahi, SE
2
DAFTAR ISI
SK MENTERI KESEHATAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. DASAR HUKUM
D. SASARAN
E. RUANG LINGKUP
3
C. PETA JALAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI
DAN MULUT
BAB IV KEBIJAKAN, STRATEGI DAN SASARAN
RENCANA AKSI NASIONAL PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
GAMBAR
TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral
Pembangunan Nasional. Perencanaan pembangunan
nasional dituangkan dalam Undang-Undang R.I. Nomor 17
tahun 2007 dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 – 2025, yang
dilaksanakan secara bertahap.
6
2. Penerapan pelayanan kesehatan dengan pendekatan
berkelanjutan mengikuti siklus hidup manusia
(continuum of care).
3. Intervensi berbasis risiko kesehatan (health risk).
7
Pertimbangan risiko dan dampak kesehatan gigi dan
mulut menjadi perhatian pemerintah sehingga dibuat peta
jalan (roadmap) pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk
jangka panjang (2015-2030) yang akan diterjemahkan dalam
rencana aksi yang menjadi prioritas nasional setiap lima
tahun ke depan.
Peta jalan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut disusun
untuk menjadi acuan bagi pemangku kepentingan/stake
holder dalam perencanaan maupun pelaksanaan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, sehingga dapat mendukung
terwujudnya Indonesia Sehat Bebas Karies 2030.
Peta jalan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
diterjemahkan dalam bentuk RAN 2015 – 2019 sebagai
rencana aksi yang bersifat terintegrasi, konkrit, terukur dan
dapat diimplementasikan.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Rencana aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan mulut
2015 – 2019 untuk memperkuat pelayanan kesehatan gigi
dan mulut guna mendukung tercapainya Indonesia Sehat
Bebas Karies 2030.
Tujuan Khusus
1. Tersedianya acuan untuk mengembangkan dan
melaksanakan berbagai kegiatan untuk mempercepat
pencapaian target pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
8
2. Tersedianya bahan advokasi untuk memperoleh
dukungan dari berbagai pemangku kepentingan terkait
dalam perencanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3. Terjadinya sinergi atas kegiatan – kegiatan yang
dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan
dalam memperkuat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang RI No 24 tahun 2004 tentang Sistem
jaminan Sosial Nasional;
2. Undang-Undang RI No 29 tahun 2004 tentang Praktik
kedokteran;
3. Undang-Undang RI No 17 tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
4. Undang-Undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
5. Undang -Undang No 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
6. Peraturan Pemerintah No 38 tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Daerah
Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Presiden No 72 tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
8. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Presiden No 111 Tahun 2013 tentang
perubahan Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan Nasional;
9
10. Keputusan Menteri Kesehatan No
HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan 2010-2014;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan
Tatalaksana Kementerian Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
71/Menkes/Per/2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional;
13. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
14. Peraturan Menteri Kesehatan No 59 tahun 2014 tentang
Standar Tarif Jaminan Kesehatan Nasional;
D. Sasaran
Rencana aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan
mulut ini diharapkan menjadi acuan dalam mendukung dan
mengembangkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
menuju Indonesia Sehat Bebas Karies 2030 oleh :
1. Kementerian Kesehatan
2. Lintas Sektor terkait
3. Dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota
4. Fasilitas pelayanan kesehatan primer dan sekunder
5. Dunia pendidikan
6. NGO, Swasta dan Masyarakat Madani
7. Pemangku kepentingan/Stake holders yang terkait dalam
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
10
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup rencana aksi nasional pelayanan kesehatan
gigi dan mulut ini adalah sebagai berikut :
1. Kondisi dan permasalahan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
2. Analisa situasi dan peta jalan pelayanan kesehatan gigi
dan mulut.
3. Kebijakan, sasaran dan tahapan pelaksanaan rencana
aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan mulut
4. Rencana aksi nasional pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
5. Peran pemerintah dalam monitoring dan evaluasi
pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
BAB II
11
KONDISI DAN PERMASALAHAN
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
A. KONDISI SAAT INI
1. Status Kesehatan Gigi dan Mulut
Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 prevalensi karies di
Indonesia sebesar 76,2% dan DMF-T 4,5
Gambar 1
Gambaran DMF-T di Indonesia
(Riskesdas 2013)
12
Kalimatan Selatan (7,2), Kalimantan Barat (6,2), Sulawesi
Selatan (6,6) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (5,9).
Gambar 2
Gambaran Prevalensi Karies di Indonesia
(Riskesdas 2013)
13
2. Tenaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Gambar 3
14
Gambar 4
DATA TENAGA DOKTER GIGI DAN DOKTER GIGI SPESIALIS DI
RUMAH SAKIT
(BPPSDMK,2013)
15
3. Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Gambar 5
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
(Rifaskes,2011)
16
B. PERMASALAHAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
18
BAB III
ANALISA SITUASI DAN PETA JALAN
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
A. Analisa Situasi (SWOT)
Dalam menyusun rencana aksi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut perlu di analisis faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Dengan menggunakan analisis SWOT (Strength,
Weakness, Oppurtinties, Threats) akan terindentifikasi faktor
kekuatan dan kelemahan relatif terhadap pencapaian tujuan.
a. Strength/Kekuatan
19
b. Weakness/Kelemahan
1) Belum seluruh fasilitas pelayanan kesehatan
mempunyai sumber daya pelayanan kesehatan gigi
dan mulut.
2) Belum semua fasilitas pelayanan kesehatan gigi
mempunyai sarana, prasarana dan alat yang
sesuai standar.
3) Upaya pelayanan kesehatan gigi dan mulut kuratif
lebih besar dari promotif dan preventif.
4) Masih lemahnya monitoring, evaluasi dan
pembinaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
5) Sistem informasi, pencatatan, dan pelaporan
tentang pelayanan kesehatan gigi dan mulut belum
optimal, baik di tingkat kab/kota, provinsi,
maupun nasional.
20
4) Adanya kebijakan pelayanan kesehatan gigi
merupakan salah satu pelayanan yang dijamin
dalam JKN Kesehatan
5) Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
b. Threath/ancaman
1) Perilaku dan kesadaran masyarakat dalam
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) khususnya kesehatan gigi dan mulut
dengan status sosial ekonomi menengah kebawah
masih rendah.
2) Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat.
3) Kemampuan ekonomi masyarakat.
21
Analisis Posisi Bersaing
22
5. Sistem informasi, pencatatan, dan -2 15% -0,3
pelaporan tentang pelayanan
kesehatan gigi dan mulut belum
optimal, baik di tingkat kab/kota,
provinsi, maupun nasional
23
Analisis Posisi Bersaing
Penetapan Kuadran
24
Dari penetapan kuadran di atas, Kesehatan Gigi dan
Mulut berada di kuadran I yang mengindikasikan mempunyai
posisi bersaing dengan situasi yang sangat baik karena ada
kekuatan yang dimanfaatkan untuk meraih peluang yang
menguntungkan untuk itu dikembangkan strategi
pengembangan (agresif).
25
Tabel 1
Formulasi Strategi SWOT
Factor internal
STRENGTH WEAKNESS
Fakt eksternal
1. Kurangnya
1. Tersedianya beberapa pendanaan dlm
kebijakan sbg yankesgilut
pendukung 2. Belum seluruh
yankesgilut fasilitas pelayanan
2. Tersedianya kesehatan
saryankes gilut di mempunyai sumber
tingkat yankes dasar daya yankes gilut
dan rujukan 3. Masih lemahnya
3. Tersedianya nakes Monitoring, evalauasi
gilut yang dihasilkan dan pembinaan
oleh institusi pelayanan kesehatan
pendidikan gigi dan mulut
4. Telah berjalannya 4. Sistem informasi,
upaya pelayanan pencatatan, dan
kesehatan gigi dan pelaporan
mulut perseorangan yankesgilut belum
maupun upaya optimal, baik di
kesehatan tingkat Kab/Kota,
masyarakat Provinsi ,maupun
Nasional
26
C. Peta Jalan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
27
Dasar pemikiran pencapaian Indonesia Bebas Karies Tahun
2030 adalah memperkuat program UKGS dan UKGM serta
peningkatan kemandiriam masyarakat.
28
3. Rencana Aksi Nasional (RAN) pelayanan kesehatan gigi dan
mulut 2025-2030 fokus pada penguatan kebijakan, sumber
daya dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam
mencapai :
a. DMF-T anak kelompok umur 12 tahun mencapai 1
b. 75 % Puskesmas dengan standar Program Kesehatan Gigi
dan Mulut yang baik
c. 75 % SD dengan UKGS tahap III
d. 50 % pelaksanaan UKGM di UKBM
29
BAB IV
KEBIJAKAN, STRATEGI DAN SASARAN
RENCANA AKSI NASIONAL PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
2015 - 2019
A. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Berdasarkan kondisi dan permasalahan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut tersebut diatas maka kebijakan
yang ditetapkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan
gigi 2015 – 2019 adalah :
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
bermutu.
2. Terwujudnya masyarakat yang peduli pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
30
4. Meningkatkan peran serta pemangku kepentingan
/stakeholders terkait pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
31
BAB V
RENCANA AKSI NASIONAL PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
2015 - 2019
Dalam mewujudkan rencana aksi nasional pelayanan
kesehatan gigi dan mulut perlu dilakukan strategi dan masing
masing strategi tersebut diwujudkan dalam beberapa program
dan untuk menilai keberhasilan dari program yang dilaksanakan
tiap program memiliki beberapa indikator. Indikator ini
merupakan tolak ukur dalam pencapaian pelayanan kesehatan
gigi dan mulut, adapun strategi tersebut antara lain :
33
Tabel 2
Alur Pemikiran RAN Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Arah
Strategi Rencana Aksi
Kebijakan
34
Gambar 7
RAN Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
2019
1. 70 % Puskesmas
2018
dgn pelayanan
1. 58% Puskesmas dgn kesgilut sesuai
pelayanan kesgilut standar
2017 sesuai standar 2. 80% Puskesmas dgn
2. 75% Puskesmas dgn tenaga kesgilut
1. 46% Puskesmas dgn tenaga kesgilut 3. 70% Puskesmas dgn
pelayanan kesgilut 3. 58% Puskesmas dgn sarpras sesuai
sesuai standar sarpras sesuai standar
2. 70% Puskesmas dgn standar
tenaga kesgilut
2016 3. 46% Puskesmas dgn
sarpras sesuai
1. 36% Puskesmas dgn
standar
pelayanan kesgilut
sesuai standar
2. 65% Puskesmas dgn
tenaga kesgilut
2015 3. 36% Puskesmas dgn
sarpras sesuai standar
1. 25% Puskesmas dgn
pelayanan kesgilut
sesuai standar
2. 60% Puskesmas dgn
tenaga kesgilut
3. 25% Puskesmas dgn
sarpras sesuai standar
35
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
PELAYANAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
Di era desentralisasi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
indikator keberhasilan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
dalam menuju Indonesia sehat bebas karies secara berjenjang
dimulai dari di tingkat kabupaten/kota, Provinsi dan tingkat
Pusat yang melibatkan peran dari stake holder yang terkait
sesuai tugas pokok dan fungsi masing masing.
1. Pemerintah Pusat
a. Mempersiapkan kebijakan, Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria (NSPK) penyelenggaraan program pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
b. Melakukan sosialisasi dan advokasi kepada para
pengambil keputusan dan Lintas Sektor di Pusat,
Provinsi dan Kabupaten/kota, untuk mendukung
pengembangan program pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
c. Melakukan bimbingan dan fasilitasi termasuk dukungan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi serta Kabupaten/kota,
dalam pengembangan program pelayanan kesehatan gigi
dan mulut.
36
2. Dinas Kesehatan Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi selaku perpanjangan tangan
Kementerian Kesehatan, mengkoordinasikan serta
bimbingan dan fasilitasi termasuk dukungan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi serta Kabupaten/kota, dalam
pengembangan dan pembiayaan program pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
37
BAB VII
PENUTUP
38
Lampiran 1.
STRATEGI : Meningkatkan Upaya Promotif dan Preventif dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Target Pencapaian
No Program Indikator Penanggung
Kegiatan
Keberhasilan Jawab
2015 2016 2017 2018 2019
1 Peningkatan kemandirian Pembinaan dan % Puskesmas 5% 10% 15% 20% 25% Dinkes
melalui peran serta masyarakat pelatihan kader yang memiliki Kab./Kota
dalam pelihara diri terhadap (UKGS dan UKGM) Kader kesehatan
pelayanan gigi dan mulut Puskesmas
kesehatan gigi dan mulut
kesehatan gigi dan
mulai dari janin sampai lansia mulut
(continuum of care)
2 Peningkatan Usaha Kesehatan Pelaksanaan UKGS % SD/MI yang 10% 20% 30% 40% 50% Puskesmas
Gigi Sekolah (UKGS) Tahap III di Sekolah melaksanakan
Dasar/Madrasah UKGS Tahap III
Ibtidaiyah
3 Peningkatan Usaha Kesehatan Pelaksanaan UKGM % UKBM yang 5% 10% 15% 20% 25% Puskesmas
Gigi Masyarakat (UKGM) di UKBM melaksanakan
UKGMI
39
Lampiran 2.
STRATEGI : Meningkatkan Aksesibilitas terhadap Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Target Pencapaian
No Program Indikator Penanggung
Kegiatan
Keberhasilan Jawab
2015 2016 2017 2018 2019
1 Tersedianya pelayanan Pelayanan % Puskesmas 25% 36% 46% 58% 70% Provinsi dan
kesehatan gigi dan mulut di kesehatan gigi dan dengan standar Kab./Kota
fasilitas pelayanan kesehatan mulut UKM dan pelayanan
UKP di Puskesmas kesehatan gigi dan
tingkat pertama
mulut
2 Optimalisasi fasilitas Pelayanan % rumah sakit 25% 31,3% 37,5% 43,8% 50% Provinsi dan
pelayanan kesehatan tingkat kesehatan gigi dan dengan standar Kab./Kota
lanjut dalam pelayanan mulut di rumah pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sakit kesehatan gigi dan
mulut
40
Lampiran 3.
STRATEGI : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Target Pencapaian
No Program Indikator Penanggung
Kegiatan
Keberhasilan Jawab
2015 2016 2017 2018 2019
1 Tersedianya sarana dan Pengadaan sarana dan % Puskesmas dengan 25% 36% 46% 58% 70% Provinsi dan
prasarana sesuai standar prasarana pelayanan sarana dan prasana Kab./Kota
pelayanan kesehatan gigi kesehatan gigi dan pelayanan kesehatan
mulut yang sesuai gigi dan mulut sesuai
dan mulut
standar standar
2 Tersedianya tenaga Menyiapkan dan % Puskesmas dengan 60% 65% 70% 75% 80% Provinsi dan
kesehatan gigi dan mulut mendistribusikan tenaga kesehatan gigi Kab./Kota
yang berkompeten dan tenaga kesehatan gigi dan mulut sesuai
dan mulut standar
berbudaya kinerja
41
Target Pencapaian
No Program Indikator Penanggung
Kegiatan
Keberhasilan Jawab
2015 2016 2017 2018 2019
3 Optimalisasi upaya Peningkatan mutu % Puskesmas dan 25% 33,6% 41,7% 50,9% 60% Provinsi dan
pelayanan kesehatan gigi pelayanan kesehatan Rumah Sakit dengan Kab./Kota
dan mulut di fasilitas gigi dan mulut sesuai pelayanan kesehatan
standar gigi dan mulut sesuai
pelayanan kesehatan
standar
42
Lampiran 4.
STRATEGI : Meningkatkan peran serta stakeholders terkait pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Target Pencapaian
No Program Indikator Penanggung
Kegiatan
Keberhasilan Jawab
2015 2016 2017 2018 2019
43
Target Pencapaian
No Program Indikator Penanggung
Kegiatan
Keberhasilan Jawab
2015 2016 2017 2018 2019
44
Lampiran 5.
RENCANA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM MENDUKUNG
RENCANA AKSI NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT 2015-2019
45
NO STRATEGI KEGIATAN SASARAN
4 Meningkatkan peran 1. Penyusunan NSPK DKI Jatim DKI Jatim DKI Jakarta
Jakarta Jakarta
serta pemangku 2. Sosialisasi dan Lampung Lampung Jabar, Banten
advokasi Jabar Jabar
kepentingan Sumut Sumut Jateng, Jatim
/stakeholders terkait Banten Banten
3. Monev Sumsel Sumsel Lampung, Sumut
pelayanan kesehatan Jateng Jateng
Sulsel Sulsel Sumsel, Sulsel
gigi dan mulut
46
Lampiran 6.
Keterangan : Keberhasilan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara nasional tergantung dari keberhasilan pencapaian indicator
di tingkat UKBM,SD/MI, Puskesmas, Kab./Kota dan Provinsi.
Kegiatan dan pendekatan program yang dilakukan diterapkan di masing-masing sasaran strategis
47
DAFTAR PUSTAKA
10. Kemenkes RI, 2012, Laporan Akhir Riset Fasilitas Kesehatan di Puskesmas
2011, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta
11. Kemenkes RI, 2012, Laporan Akhir Riset Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit
2011, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta
12. Kemenkes RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar 2013, Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, Jakarta
13. Kemenkes RI, 2012, Rencana Program Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut,
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar, Jakarta
14. Department of Health, Social Service and Public Safety, 2006, Primary Dental
Care Strategy, Belfast Nort Ireland
15. World Health Organization, 2013, Strategy for Oral Health in South-East Asia,
2013-2020, New Delhi.
48
49