Wali Songo
Wali Songo
Sunan Gresik merupakan salah satu nama-nama Wali Songo. Nama asli Sunan
Gresik adalah Maulana Malik Ibrahim. Sunan Gresik dianggap sebagai yang
pertama kali menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Dakwah Sunan Gresik dilakukan pada akhir masa kerajaan Majapahit. Pertama
kali beliau mendirikan masjid di desa Pasucinan, Manyar dekat kota Gresik.
Beliau berdakwah dengan mendekati masyarakat dengan ramah tamah dan
mengajarkan bercock tanam hingga membuat rakyat tertarik akan agama
Islam.
Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah salah satu nama Wali Songo. Nama asli Sunan Ampel
adalah Raden Rahmat. Beliau adalah anak dari Sunan Gresik dan Dewi Condro
Wulan. Sunan Ampel berdakwah Islam di daerah Surabaya.
Sunan Ampel berdakwah dengan metode yang unik. Salah satu ajarannya
yang terkenal adalah Moh Limo, yakni Moh Main (tidak main judi), Moh
Ngombe (tidak minum minuman keras), Moh Maling (tidak mencuri), Moh
Madat (tidak mengkonsumsi narkoba) dan Moh Madon (tidak berzina).
Beliau sempat mendirikan Masjid Agung Demak. Setelahnya, Sunan Ampel
diperkirakan wafat pada tahun 1481 di kota Demak. Ia kemudian dimakamkan
di sebelah Masjid Ampel di kota Surabaya.
Sunan Bonang
Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo. Nama asli Sunan Bonang adalah
Maulana Makhdum Ibrahim. Beliau adalah putra dari Sunan Ampel dan Nyai
Ageng Manila. Sunan Bonang merupakan keturunan ke-23 Nabi Muhammad
SAW.
Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Drajat. Nama asli Sunan Drajat
adalah Raden Qasim dan sempat mendapat gelar Raden Syarifudin. Ia adalah
putra dari Sunan Ampel serta saudara dari Sunan Bonang serta menjadi
keturunan ke-23 Rasulullah SAW.
Sunan Drajat sempat mencari ilmu agama pada Sunan Muria. Setelahnya
barulah beliau kembali ke daerah Gresik di desa Jelog, pesisir Banjarwati,
Lamongan. Ia kemudian mendirikan pesantren di desa Drajat, kecamatan
Paciran, Lamongan.
Nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Kudus. Nama asli Sunan Kudus
adalah Ja’far Shadiq. Beliau adalah cucu Sunan Ampel dan putra dari Sunan
Ngundung bersama Syarifah Ruhil. Sunan Kudus merupakan keturunan ke-24
dari Nabi Muhammad SAW.
Beliau lahir pada 9 September 1400. Sunan Kudus giat dalam mempelajari
ilmu agama, bahkan pernah belajar sampai ke kota Al-Quds, Yerusalam,
Palestina. Setelahnya Sunan Kudus kembali ke Indonesia dan mendirikan
pesantren di desa Loram, Kudus, Jawa Tengah.
Sunan Kudus menjadi ulama besar di daerah Kudus. Ia diberi gelar Wali Al-Ilmi
atau orang yang berilmu luas oleh wali-wali lain. Sunan Kudus memiliki peran
besar dalam pemerintahan Kesultanan Demak. Beliau banyak berdakwah di
semua kalangan dari masyarakat biasa sampai ke kalangan pejabat dan
penguasa.
Sunan Kudus diperkirakan wafat pada tahun 5 Mei 1550. Beliau dimakamkan
di kota Kudus, Jawa Tengah sesuai tempat dakwahnya.
Sunan Giri
Sunan Giri menjadi salah satu nama-nama Walisongo. Nama asli Sunan Giri
adalah Raden Paku atau Muhammad Ainul Yaqin. Beliau adalah putra Maulana
Ishaq, ulama dari Pasai, Malaka. Sunan Giri merupakan keturunan ke-23 Nabi
Muhammad SAW.
Sunan Giri lahir pada tahun 1442. Ia merupakan murid Sunan Ampel dan
saudara seperguruan Sunan Bonang. Beliau sempat berguru pada ayahnya
juga di Pasai, Malaka dan setelah ayahnya wafat, Sunan Giri menggantikan
ayahnya mengajar.
Sunan Giri diperkirakan wafat pada tahun 1506. Beliau dimakamkan di Desa
Giri, Keboman, Gresik sesuai dengan tempat dakwahnya.
Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga menjadi salah satu nama Walisongo yang cukup terkenal.
Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Beliau adalah anak Tumenggung
Wilatikta atau Radeh Sahur yang merupakan adipati Tuban yang sempat
memimpin pemberontakan Ronggolawe di zaman Majapahit.
Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1455. Ia merupakan murid dari Sunan Bonang.
Sunan Bonang mengajarkan pendidikan dan ilmu-ilmu agama pada Sunan
Kalijaga.
Sunan Kalijaga merupakan orang pribumi asli sehingga lebih efisien dalam
berdakwan ke masyarakat. Dakwah Sunan Kalijaga kerap dikombinasikan
dengan kesenian wayang dan gamelan agar mudah diterima masyarakat. Ia
menyelipkan budaya Jawa pada dakwah Islamnya.
Sunan Muria termasuk salah satu dari nama 9 Wali Songo. Nama asli Sunan
Muria adalah Raden Umar Said. Beliau merupakan anak dari Sunan Kalijaga
dan istrinya Dewi Sarah.
Beliau memilih tempat dakwah yang agak terpencil yakni di gunung Muria di
daerah Muria, Jawa Tengah. Jalur dakwah Sunan Muria pun menyebar di
wilayah sekitarnya seperti Jepara, Kudus dan Pati yang rata-rata berupa
wilayah pedesaan atau pesisir.
Sunan Muria diperkirakan wafat pada tahun 1551. Makam Sunan Muria
terletak di daerah Muria, Jawa Tengah selaku pusat tempatnya berdakwah.
Sunan Gunung Jati
Urutan nama-nama Wali Songo berikutnya adalah Sunan Gunung Jati. Nama
asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Beliau adalah anak dari
Syarif Abdullah Umdatuddin dan keturunan dari bangsawan Timur Tengah.
Beliau hijrah ke tanah Jawa karena teinspirasi perjalanan dakwah Sunan Gresik.
Sunan Gunung Jati lahir tahun 1448. Ia memilih kota Cirebon sebagai pusat
dakwahnya yang kemudian menjadi Kesultanana Cirebon. Di sana Sunan
Gunung Jati mendirikan pondok pesantren untuk mengajarkan ajaran Islam
pada masyarakat sekitar dengan penyampaian yang lugas khas Timur Tengah.
Agar lebih mudah dipahami, Sunan Gunung Jati juga menggabungkan budaya
Jawa pula. Beliau juga sempat dianugerahi gelar Raja Cirebon ke-2 dengan
gelar Maulana Jati.
Sunan Gunung Jati kemudian wafat pada tahun 1568. Beliau diperkirakan
wafat pada usia 120 tahun. Makam Sunan Gunung Jati terletak di Gunung Jati,
Cirebon.
Nah itulah sejarah wali songo terdiri dari nama-nama wali songo beserta
biografi, silsilah, foto/gambar dan riwayat hidupnya dari lahir sampai
meninggal. Sekian penjelasan biografi dan cerita Wali Songo kali ini, semoga
bisa menjadi referensi dan menambah wawasan