Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENELITIAN INDUSTRI PEMBUATAN KRIPIK KENTANG

“ALBAETA” DESA BATUR, KECAMATAN BATUR, KABUPATEN


BANJARNEGARA

Disusun oleh:

1) Rini Latifatuz Zahrah (3101416057)

2) Hilda Reformasi Tamara (3101416067)

Pendidikan Sejarah Rombel 4B

Dosen pengampu:

1) Drs. Ba’in, M. Hum

2) Dra. Carolina Santi Muji Utami, M. Hum

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang

2018
LAPORAN PENELITIAN INDUSTRI PEMBUATAN KRIPIK KENTANG
“ALBAETA” DESA BATUR, KECAMATAN BATUR, KABUPATEN
BANJARNEGARA

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh : 1. Rini Latifatuz Zahrah (3101416057)

2. Hilda Reformasi Tamara (3101416067)

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Rombel : Pendidikan Sejarah/4B

Identitas Informan:

Nama : Ahmad Mu’tamir

Alamat : Dusun Sidareja rt 3/rw 2, Kel Batur, Kec


Batur, Banjarnegara

Tahun Perintisan / Awal Usaha : 1994

Status : Milik Sendiri

Hasil Penelitian

Batur merupakan suatu kecamatan yang berada di kaki Gunung


Petarangan, Banjarnegara. Letak wilayahnya yang berada di ketinggian antara
1.663-2.093 mdpl menjadikan Kecamatan Batur memiliki wilayah yang sejuk
dengan suhu berkisar 14-20ᵒc di siang hari dan 9-12ᵒc di malam hari. Dengan
kondisi tersebut membuat Kecamatan Batur memiliki jenis tanah andosol dengan
bentuk yang bergelombang atau berbukit-bukit sehingga sebagian besar tanahnya
subur untuk tanaman hortikultura jenis sayuran. Luas wilayah Kecamatan Batur
47.171 km² yang lebih di dominasi oleh lahan berupa tanah baik persawahan,
tanah perkebunan, tanah tegalan, serta tanah hutan kota. Banyaknya lahan subur di
wilayah Batur ini menjadikan sebagian masyarakatnya bermatapencaharian
sebagai petani, khususnya petani di lahan tanah kering dengan jenis tanaman
kentang, kol, sawi, wortel, cabai, dll. Hasil pertanian tersebut menjadi komoditas
utama Kecamatan Batur. Salah satu petani kentang yaitu Bapak Ahmad Mu’tamir
yang juga merupakan pengusaha keripik kentang sebagai narasumber pada
observasi kewirausahaan kami kali ini. Kami mendatangi rumah Bapak Ahmad
Mu’tamir atau biasa di sapa dengan sebutan Bapak Tamir yang berada di Dusun
Sidareja rt 3/rw 2, Kelurahan Batur, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Beliau
merupakan petani sekaligus pengusaha pembuat keripik kentang yang sudah
sangat terkenal bahkan sudah dijual sampai luar negeri.

Pemilihan lokasi usaha keripik kentang yang dipilih oleh Bapak Tamir
yaitu berada dirumahnya. Menurut penjelasan beliau, lokasi ini dipilih karena
dianggap sudah strategis mengingat daerah sekitar rumah Bapak Tamir ini adalah
surganya tanaman kentang, bahkan kentang yang dihasilkan dari tanah di
Kecamatan Batur ini sudah dikenal sebagai kentang terbaik sehingga tidak perlu
impor kentang dari negara lain. Hal ini memiliki keuntungan karena lokasi usaha
dekat dengan bahan baku. Selain itu, pemilihan lokasi usaha yang berada dirumah
milik beliau sendiri ini dinilai akan mempermudah dalam melakukan pengolahan
serta pengelolaan usaha keripik kentang miliknya.

Awal berdirinya usaha keripik kentang ini dimulai oleh Bapak Tamir
bersama dengan istrinya Ibu Ety dengan cara coba-coba. Pada awalnya Bapak
Tamir hanya bekerja sebagai petani kentang saja yang hasil panennya di ekspor ke
Singapura, kemudian beliau diberitahu oleh pemilik bibit kentang agraria dari
Belanda jika kentang jenis tersebut dapat diolah untuk meningkatkan nilai jual
hingga 15%. Selanjutnya menurut pemaparan beliau, pada saat tahun 1994
tepatnya di bulan ramadhan Bapak Tamir mencoba membuat makanan ringan
dengan bahan baku kentang yang ada dirumahnya. Karena bosan dengan suguhan
makanan ringan yang itu-itu saja, maka Bapak Tamir bersama istrinya membuat
inovasi lain yang belum ada di pasaran yaitu dengan membuat keripik berbahan
dasar kentang jenis agrarian dengan kualitas terbaik. Namun pada saat awal
pembuatannya, beliau masih menggunakam alat-alat sederhana yang ada
dirumahnya sehingga pembuatannya pun terbatas. Kemudian baru pada saat Hari
Raya, Bapak Tamir menyediakan keripik kentang yang sudah dibuatnya untuk
disuguhkan kepada para tamu yang berkunjung ke rumah Bapak Tamir. Tidak
disangka, menurut para tamu yang mencicipi keripik kentang buatan Bapak Tamir
dan Ibu Ety ini mendapat banyak komentar baik. Bahkan banyak yang ingin
membeli keripik kentang tersebut. Dari sinilah dimulai usaha keripik kentang
milik Bapak Tamir dan Ibu Ety dengan nama produksi Keripik Kentang
“ALBAETA”. Asal nama “ALBAETA” itu sendiri diambil dari singkatan nama
anggota keluarga Bapak Tamir, yang terdiri dari ketiga anaknya yang bernama
Ari, Lina, Bayu, Ety, dan Tamir. Jadi, usaha Keripik Kentang “ALBAETA” ini
berawal dari keberanian Bapak Tamir beserta istri untuk mencoba sesuatu yang
baru dan belum ada di pasaran. Selayaknya pengusaha lain, Bapak Tamir juga
mengalami kesulitan dalam memulai usahanya seperti terbatasnya modal, bahan
baku karena kentang memiliki masa tanam 3 bulan, dan tenaga kerja. Hal ini
diatasi oleh beliau dengan cara meminjam dana modal ke bank, serta mengadakan
pelatihan tenaga kerja supaya terlatih.

Setelah berhasil mendirikan usaha, maka yang perlu dilakukan adalah


mengembangkan produk yang diproduksi kemudian dijual di pasaran. Seperti kata
Bapak Tamir, adanya diferensiasi produk itu sangat penting dikarenakan produk
yang dibuat harus mampu bersaing dengan produk lain yang sejenis. Hal ini dapat
di tingkatkan dengan perbaikan dalam kualitas produk. Kriteria diferensiasi
produk yang baik itu seperti produk-produk yang memiliki suatu ciri khas
tersendiri, atau dengan kata lain berbeda dari produk yang lain yang sudah ada
dipasaran sehingga memiliki tempat tersendiri bagi para konsumennya. Namun,
tetap juga ada kendala dalam menciptakan diferensiasi produk ini seperti susah
dalam pemasaran, karena orang menganggap produk yang berbahan dasar sejenis
itu memiliki kualitas dan rasa yang sama saja. Oleh karena itu, perlu adanya
kreativitas dalam pembuatan produk usaha seperti dengan inovasi-inovasi baru
yang akan mudah diterima dan digemari para konsumen. Dengan begitu maka
pemasaran produk seperti keripik kentang akan jauh lebih mudah dan memiliki
banyak peminat.

Selanjutnya, menurut Bapak Tamir ada hal lain yang penting dalam
membangun sebuah usaha yaitu adanya modal. Modal ini adalah segenap dana
yang dipersiapkan untuk mengawali usaha guna membeli alat-alat produksi dan
juga bahan baku yang diperlukan. Modal ini juga akan mempermudah pemutaran
usaha, jika tidak ada modal akan susah apabila stok bahan produksi habis. Setelah
usaha mulai berjalan dan berkembang, modal harus selalu diperhatikan dan juga
dibukukan supaya uang keluar ataupun uang masuk jelas rinciannya, selain itu
juga untuk mengetahui jika adanya kenaikan bahan baku. Hal tersebut juga
merupakan cara yang berguna untuk menghindari penurunan dan bangkrut. Bapak
Tamir juga menjelaskan apabila sudah terlanjur terjadi kebangkrutan, hal yang
diperlu dilakukan yaitu mengkroscek semua pemasukan dan pengeluaran selama
berdirinya usaha, kemudian memulai dengan modal baru baik modal tabungan
maupun pinjaman dari bank, selanjutnya tetap semngat dan berdoa untuk
dimudahkan segala urusan usahanya. Selain itu, menurut beliau jangan mudah
tergiur dengan modal asing yang memang lebih menguntungkan, akan lebih aman
dan lebih kecil resikonya jika menggunakan modal sendiri meskipun modal
tersebut merupakan modal hasil pinjaman.

Selain modal, hal yang penting dalam sebuah usaha yaitu sumber daya
manusianya atau tenaga kerja. Saat di wawancarai tentang tenaga kerja, Bapak
Tamir mengakatan bahwa pada awal mulainya usaha beliau memiliki 3 tenaga
kerja karena pada saat itu perharinya hanya produksi 50Kg, namun pada saat ini
beliau sudah memiliki 21 tenaga kerja dengan sistem harian karena menurut
beliau tenaga kerjanya tersebut masih memiliki pekerjaan sendiri dirumah,
sehingga waktu kerjanya hanya setengah hari. Dengan sistem ini, perusahaan akan
menerima keuntungan berupa pekerjaan akan selesai lebih cepat sebelum para
tenaga kerja pulang. Tenaga kerja yang mendaftar pekerjaan di tempat usaha
Bapak Tamir ini tidak dilakukan seleksi apapun, hanya dengan syarat bersedia
dilatih selama 2 hari saja dan nanti mereka yang akan menyesuaikan dengan
pekerjaannya.

Dalam bidang kerjasama, Bapak Tamir mengaku jika dalam hari-hari


besar atau bulan tertentu harus menyediakan stok bahan baku banyak, sehingga
dulu beliau meminjam uang dengan bank, kemudian lama-kelamaan jika ada yang
kebutuhannya banyak saying yang pinjami mereka uang jadi seperti DP. Sistem
kerjasama Bapak Tamir yang dipakai dengan investor cukup sederhana, yaitu
yang memberi modal kebutuhannya terpenuhi. Misalkan permintaannya 1 ton,
maka beliau akan penuhi. Kerjasama tersebut dapat terjalin karena produk Keripik
Kentang “ALBAETA” ini sudah sangat terkenal. Awal produk ini dikenalkan oleh
Bapak Tamir yaitu melalui ajang pameran, beliau membuka sample untuk cicipan.
Hal tersebut dilakukan karena memang harga keripik kentang ini cukup mahal,
untuk ukuran 1/4Kg dijual dengan harga Rp.35.000. Kebanyakan orang jika hanya
melihat harga tanpa tahu rasanya pasti akan mundur.

Untuk pemasarannya sendiri Bapak Tamir memperkenalkan produk


keripik kentangnya melalui pameran, selain itu produknya terkenal dari mulut ke
mulut oleh konsumen yang pernah membeli keripik kentang miliknya. Menurut
Bapak Tamir sendiri, pemasaran produknya ini tidak melalui toko-toko atau
dititipkan. Pembelian Keripik Kentang “ALBAETA” ini melalui pesanan, karena
pada kemasan produk terdapat nomor telepon yang bisa dihubungi sehingga
kebanyakan orang membeli keripik kentang milik Bapak Tamir melalui pesanan
via telepon/online. Selain itu, pastinya dalam usaha akan mengalami adanya
persaingan dengan pengusaha lain yang menjual produk sejenis. Menurut
penuturan Bapak Tamir, beliau menjual produk keripik kentang berdasar
kualitasnya. Meskipun dengan harga yang sedikit lebih mahal, namun konsumen
tahu mana keripik kentang dengan kualitas baik dan enak. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pemasaran Keripik Kentang “ALBAETA” yang sudah sampai
keluar Jawa meliputi Bali, Balikpapan, Baturaja, dsb. Selama berdirinya usaha
keripik kentang tersebut, Bapak Tamir mengaku puas dengan pelayanan yang
diberikan untuk pelanggan karena beliau sangat memperhatikan kualitas keripik
kentangnya. Namun tetap saja ada keluhan dari pelanggan jika ada stok lama yang
kelewatan ikut dikirimkan. Bapak Tamir merasa tidak keberatan dengan hal
tersebut, beliau akan mengganti dengan stok yang baru. Ada juga call center
untuk menampung keluhan tersebut sekaligus nomor yang digunakan untuk
memesan keripik kentang yaitu 0286 5986293.

Selanjutnya mengenai pentingnya manajemen keuangan, salah satunya


yaitu dengan cara menyusun laporan keuangan bagi perusahaan. Menurut Bapak
Tamir, pentingnya menyusun laporan keuangan yaitu untuk mengontrol laba dan
rugi maupun adanya kenaikan bahan baku produksi agar dapat stabil setiap
bulannya. Hal tersebut juga berguna sebagai kontrol terhadap pemasukan dan
pengeluaran untuk gaji, uang operasional, kendaraan, dll. Ketika sudah jadi uang
maka dikembalikan, misal ada penyusutan alat atau listrik yang termasuk biaya
produksi. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak tamir, perhitungan uangnya harus
jelas. Laba yang didapat rata-rata 10-15%, saat hari biasa perputaran modal sekitar
4juta dan sekitar 15juta saat bulan puasa mendekati Hari Raya dengan modal 14-
15juta untuk setiap 7kwintal kentang.

Terlepas dari hal-hal apa saja yang sangat berpengaruh terhadap


kelangsungan suatu usaha, ada pula hal yang penting bagi para pegawai/tenaga
kerja. Dalam hal ini dapat dikatakan sebagai feedback dari perusahaan kepada
tenaga kerja yang berupa adanya tunjangan operasional. Seperti yang diberikan
oleh perusahaan Keripik Kentang “ALBAETA” milik Bapak Tamir ini, beliau
mengatakan bahwa untuk setiap pegawainya akan mendapat Tunjangan Hari raya
(THR) berupa sembako, pakaian, serta uang. THR yang berupa uang tersebut
setara dengan gaji mereka sebulan yang diberikan pada saat bulan puasa. Selain
itu juga terdapat bonus yang diberikan perusahaan kepada para tenaga kerja
dengan agenda liburan/piknik setelah lebaran.
LAMPIRAN

Dokumentasi Penelitian

Bersama pemilik industri Keripik Kentang “ALBAETA” Bapak Ahmad Mu’tamir


dan Ibu Ety Subekti

Proses wawancara dengan pemilik usaha bapak Ahmad Mu’tamir


Produk keripik kentang siap jual

Proses pengemasan keripik kentang


Proses pengupasan kentang Proses Pengorengan

Penyimpanan kentang Proses penirisan minyak


INSTRUMEN PENELITIAN

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Identitas Informan :

Nama/ Umur : Ahmad Mu’tamir / 60 tahun

Jenis Usaha : Keripik Kentang

Tahun Perintisan : 1994

Status : Usaha sendiri dari awal

Pemilihan Lokasi
1. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan bapak/ibu untuk
mendirikan/menempatkan usaha ditempat ini ? sudah berapa lama ?
Jawaban : Pertama dulu saya menjadi petani dan hasilnya untuk di
exspor ke Singapura, namun setelah diberitahu oleh pemilik bibit kentang
agria dari Belanda kentang jenis ini dapat diolah untuk meningkatkan nilai
jual, kemudian saya mencoba membuat keripik dan hasilnya lumayan,
katakan saja jika di jual sayur kalau harganya 15.000 untungnya 25.000
kemudian diolah lagi ada nilai tambah 15% lagi. Saya mendirikan disisni
karna yang dekat bahan baku yaitu kentang, usaha saya berjalan dari tahun
1994

2. Menurut bapak/ibu apakah lokasi disini sudah dianggap strategis?


Mengapa ?
Jawaban : Menurut saya sudah strategis, karena disini surganya
tanaman kentang serta tanah dan suhunyapun sangat cocok untuk
menghasilkan kentang yang berkualitas dan tidak kalah saing dengan
kentang di daerah lain dan daerah sini juga sudah terkenal sebagai
penghasil kentang terbaik

3. Seandainya bapak/ibu/saudara memiliki lokasi usaha yang kurang


strategis, bagaimana cara bapak/ibu menyiasati agar usaha tetap berjalan ?
Jawaban : Jika memiliki usaha yang kurang strategis maka saya akan
membuka cabang usaha baru di luar daerah sini untuk meningkatkan hasil
usaha dan agar usaha ini tetap berjalan, semisal belum bisa membuka
cabang maka saya akan akan menitipkan hasil produksi ke toko oleh –
oleh disekitar dan di luar daerah agar usahanya tetap jalan

4. Apakah ada keinginan bapak/ibu untuk mengembangkan lokasi usaha ini?


Sebagai tempat apa(produksi,distribusi,pemasaran) ? mengapa
Jawaban : Jika keinginan mengembangkan lokasi seperti membuka
cabang sebenarnya ingin tapi terpancang oleh bahan baku yaitu
kentangnya, sebenarnya kentang itu tidak musiman sewaktu – waktu bisa
tapi untuk menunggu masa panenya itu bisa sampai tiga bulan, jika
membuka cabang maka memerlukan bahan baku yang banyak dan jika
dihitung – hitung bahan bakunya kurang untuk membuka cabang.

Mengawai Usaha
5. Kemampuan apa saja yang Bp/Ibu miliki untuk memulai usaha
[keuletan,keberanian menghadapi tantangan,tanggungjawab,pengetahuan
tentang usaha tersebut(darimana ? -pengalaman,sudah pernah jadi pekerja,
mengikuti kursus,meneruskan)
Jawaban : Kemampuan yang saya miliki untuk mendirikan usaha ini
yaitu dengan keberanian, karena pada awalnya saya hanya petani kentang
kemudian diberitahu oleh pemilik bibit kentang agria dari Belanda bahwa
kentang jenis ini bisa diolah untuk meningkatkan harga jual, kebetulan
waktu itu bulan Ramadhan saya buat kripik kentang untuk lebaran, waktu
lebaran saya hidangkan untuk tamu – tamu yang berkunjung mereka suka
dengan kripik kentang buatan saya, ahirnya saya mencoba membuat untuk
dipasarkan
6. Bagaimana Proes Pendirian Usaha ini ?
Jawaban : Karena seperti halnya diatas yang diberitahu oleh pemilik
bibit ahirnya saya mencoba, pertama saya coba – coba kebetulan waktu itu
bulan Ramadhan kemudian pas hari Raya saya suguhkan ternyata banyak
yang suka, dan ahirnya saya memutuskan untuk membuat kripik kentang
untuk di pasarkan

7. Kesulitan yang seperti apa ketika anda mengawali usaha ini ?


Jawaban : kesulitan ketika awal mendirikan usaha yaitu pertama
bahan baku yaitu kentangnya karena untuk menunggu dari menanam
sampai panen memerlukan waktu tiga bulan sehingga kadang kekurangan
bahan baku, yang kedua yaitu pemasarannya karena kripik kentang ini
makanan yang berbeda dengan yang lain semisal yang lain makananya
menggunakan tepung kalau ini hanya dari kentang saja

8. Faktor apa saja yang dipertimbangkan/yang dimiliki dalam memulai usaha


baru/mewarisi/meneruskan ?
Jawaban : Faktor yang pertama yaitu modal karena modal itu sangat
penting dalam proses penjalanan usaha, waktu pertama mendirikan usaha
modal saya dapatkan meminjam uang dari bank, yang kedua yaitu kualitas
disini produk saya sangat mementingkan kualitas karena untuk jangka
panjang agar tetap mempunyai pelanggan banyak di sini yang membuat
kripik kentang banyak tapi tidak banyak yang memikirkan kualitas hanya
bersaing dengn harganya yang murah

9. Bagaimana strategi/cara yang saudara / bp/ibu lakukan dalam memulai


usaha baru ?
Jawaban : Cara yang saya lakukan untuk memulai usaha baru yaitu
dengan meikirkan kualitas agar produk yang saya pasarkan itu banyak
peminatnya dan berbeda dengan produk kripik kentang yang lain sehingga
mempunyai kekhasan tersendiri, dulu saya pernah ikut pameran di Jogja
dan awalnya tidak laku lalu saya buka satu bungkus untuk sample
akhirnya banyak yang beli karena rasanya enak

10. Bagaimana cara Bp/Ibu dalam menghadapi hambatan yang muncul ketika
memulai suatu usaha ? Sarana prasarana(lahan/lokasi,alat dan
bahan,tenaga kerja) apa saja yang saudara persiapkan saat akan
mendirikan perusahaan
Jawaban : Hambatannya yaitu kita kadang kurang bahan bakunya
karena lama menunggu panen kentangnya yaitu dalam kurun waktu 3
bulan maka yang saya persiapkan dalam mendirikan usaha baru ini yaitu
dengan bekerja sama dengan petani sekitar kita menyediakan bibit dan
modal kemudian petaninya yang menggarap di kebun. Hambatan yang
kedua yaitu tenaga kerja karena jika ada tambahan tenaga kerja harus
dilatih dulu tidak langsung bekerja. Untuk lokasi dan alat kita tidak ada
hambatan

Produk dan Pengembangan Produk


1. Menurut pendapat Bapak/ Ibu, Diferensiasi Produk itu penting atau tidak?
Mengapa?
Jawaban : Menurut saya diferensi produk penting karena dengan
adanya diferensi pada produk tertentu akan memudahkan pelanggan untuk
membedakan produknya dan juga agar tidak mudah ditiru oleh produk yang
sejenis sehingga ada kekhasanya masing - masing
2. Bagaimana Kriteria Diferensiasi Produk yang baik menurut Bapak/ Ibu?
Jawaban : Diferensi yang baik itu yang tidak mudah ditiru oleh
produk lain, jadi disini produk saya menciptakan rasa yang khas dari kripik
kentang produk saya sehingga pelanggan bisa merasakan perbedannya dan
yang unggul dari produk saya yaitu tanpa MSG dan pengawet
3. Menurut Bapak/ Ibu hal-hal apa sajakah yang perlu diperhatikan dalam
menciptakan Diferensiasi Produk yang baik?
Jawaban : Hal yang perlu diperhatikan adalah kekhasan rasanya
yaitu pada kualitasnya disini produk kami tidak menggunakan MSG dan
pengawet dan harus menciptakan produk yang rasanya enak sehingga
banyak diminati, jadi lebih tepatnya mementingkan kualitas

4. Apa saja yang menjadi kendala dalam menciptakan sebuah Diferensiasi


Produk?
Jawaban : Kendalanya yaitu banyak produk yang sama disekitar
tempat produksi kami karena disini kami mementingkan kualitas agar
banyak diminati maka harga yang kami patok sesuai kualitas, jadi kadang
banyak orang yang mundur setelah melihat harga tetapi setelah menyicipi
rasanya mereka akan membelinya

5. Bagaimana cara agar Diferensiasi Produk yang telah diciptakan tidak


mudah ditiru oleh pesaing lainnya
Jawaban : Caranya yang pertama membuat merek sendiri kemudian
menciptakan kekhasan rasanya agar ada perbedaan tersendiri dengan
produk tersebut, membuat logo yang menarik di kemasan

6. Bagaimana upaya meningkatkan pemasaran ?


Jawaban : Upaya yang saya lakukan untuk meningkatkan pemasaran
yaitu dengan mempertahankan kualitas, kita bersaing kualitas kalo yang
lain bersaing jual murah – murahan tapi kami bersaing kualitas, kalo
bersaing jualnya murah – murahan keuntungan sesaat tapi kalo bersaing
kualitas untuk jangka panjang
Permodalan
1. menurut bapak/ibu/sdra/sdri mengapa modal dianggap sangat penting
dalam membangun sebuah usaha?
Jawaban : Karena modal untuk mempermudah pemutaran usaha,
katakan saja kalo tidak ada modal untuk menyetok kentang, minyak dan
bahan lainnya susah kalo tenaga kerja kan bisa bayar dari uang luar hasil
usaha

2. menurut bapak/ibu/sdra/sdri bagaimana cara yang baik dalam mengolah


modal awal usaha saat usaha itu sendiri sudah berkembang, supaya dapat
menghindari terjadinya koleps atau bangkrut dalam jangka waktu yang
terbilang cukup singkat?
Jawaban : Kita setiap saat harus menghitung biaya produksi misal
ada kenaikan bahan baku harus selalu dihitung, pengolah makanan kan
mengambil keuntungan 10 – 15 % dari biaya produksi

3. Apa yang Bp/Ibu, saudara lakukan ketika perusahaan mengalami


penurunan baik dari segi laba dan produksi,pemasaran ?
Jawaban : Menurut saya keuntungan selalu stabil karena kita selalu
menghitung biaya produksi berapa nanti untuk menentukan harga jual, jadi
harga jual ditentukan dengan menghitung biaya produki dulu

4. apakah menurut Bapak/ibu/sdra/sdri dalam membangun sebuah usaha


diperlukan sebuah modal? apabila kita tidak memiliki modal berupa
financial, modal seperti apa yang akan di pakai?
Jawaban : Modal itu sangat penting karena untuk pemutaran usaha
lagi seperti yang sudah saya jelaskan diatas, apabila tidak memiliki modal
berupa uang yang saya lakukan pada awal usaha dengan meminjam Bank
5. menurut bapak/ibu/sdra/sdri modal seperti apa yang mampu mendorong /
memotivasi seorang wirausahawan muda untuk selalu berkembang dan
memikirkan ide-ide kreatif?
Jawaban : Modal untuk memotivasi saya untuk selalu berkembang
adalah saya ingin selalu memuaskan para pembeli agar tidak ada
kekecewaan, dan ingin memperkenalkan jajanan khas dieng agar terkenal
diseluruh Indonesia bahkan luar negeri
6. bagaimana menurut bapak/ibu/sdra/sdri mengenai modal asing yang setiap
saat mengimingi keuntungan besar, lebih menguntung mana antara modal
asing dan modal pribadi?
Jawaban : Saya tidak tergiur oleh moda asing karena cukup dengan
modal sendiri saja karna akan lebih aman juga jika menggunakan modal
sendiri

Sumber Daya Manusia


1. Berapa jumlah tenaga kerja yang terlibat pada awal berdirinya usaha bapak
atau ibu ? dalam perkembangannya mencapai berapa tenaga kerja ?
(bertambah/berkurang/dinamika) mengapa ?
Jawaban : Awal produksi Cuma 3 orang karena dulu awal produksi 1
hari cuman 50 Kg, pengembangan pemasaran dulu saya awalnya titip di
toko oleh – oleh setelah laku langsung suruh bayar kes, terus pemasaran
kaya misal Alfamart, Indomart saya diajak kerjasama gak mau karena jika
ada kerusakan dikembalikan jadi tidak menanggung resiko . Sekarang
tenaga kerjanya 21 orang

2. Sistem ketenagakerjaan seperti apa yang dipakai


(harian,bulanan,tetap/tidak tetap,kontrak,borongan) ?
Jawaban : Sistemnya harian, mereka masih punya pekerjaan sendiri
di rumah, jadi kerjanya setengah hari dan sorenya untuk pekerjaan sendiri
di rumah
3. Bagaimana bentuk pemberian tanggungjawab/kepedulian perusahaan
bapak/ibu kepada karyawan dan lingkungan?
Jawaban : Saya memberikan pelatihan sebelum karyawan mulai
bekerja disini, pelatihan tersebut sekitar 1 – 2 hari mereka sudah bisa
menirunya kemuduin jika sudah dilatih maka tiap bagian mengerjakan
sesuai apa yang sudah dilatihkan misal pengemasan, pengupasan,
penggorengan, dll

4. Ketika awal penerimaan karyawan baru dalam usaha bapak atau ibu,
apakah diadakan seleksi?
Jika iya, pasti ada syarat dalam pemberkasan. Syarat apa saja yang
diterapkan bapak atau ibu(kesehatan,LB Pendidikan,pengalaman kerja) ?
mengapa ?
Adakah proses seperti wawancara atau tertulis? (apa yang diharapkan dari
proses itu)?
Jawaban : Dalam penerimaan karyawan baru tidak ada seleksi atau
sejenisnya hanya saja disini bagi karyawan baru sebelum mulai bekerja
saya beri pelatihan agar bisa bekerja sesuai bidangnya, pelatihannya
selama 1 – 2 hari

5. Bagaimana penetapan sistem kepegawaian( seperti tetap, kontrak,


maupun lepas/harian/mingguan). kepegawaian seperti apa yang diterapkan
dalam usaha bapak atau ibu?
-Jika tetap, syarat apakah yang harus dimiliki karyawan untuk kriteria
pegawai/karyawan tetap? Mengapa memilih sistem karyawan tetap? Apa
keutungan/kerugian bagi bapak atau ibu ketika memilih sistem tetap?
-Sistem Kontrak:
Jika kontrak, bagaimana sistem yang bapak atau ibu terapkan dalam
karyawan kontrak? Mengapa memilih kontrak? Apa keuntungan/kerugian
bagi bapak atau ibu ketika memilih sistem karyawan kontrak?
-Sistem Lepas: Apabila menggunakan sistem lepas, bagaimana prosedur
yang digunakan bapak atau ibu?
Mengapa memilih lepas? Apa keuntungan/kerugian bagi bapak atau ibu
memiliki sistem lepas?
-Sistem Part time: Adakah pegawai part time dalam usaha bapak atau ibu?
Jika ada, persyaratan apakah yang bapak atau ibu targetkan terhadap calon
karyawan part time? Mengapa bapak atau ibu menggunakan karyawan
dengan sistem part time? Adakah keuntungan/kerugian yang bapak atau
ibu dapatkan melalui sistem part time
Jawaban : Seperti yang sudah saya jelaskan tadi pada pertanyaan
sebelumnya, Sistemnya harian, mereka masih punya pekerjaan sendiri di
rumah, jadi kerjanya setengah hari dan sorenya untuk pekerjaan sendiri di
rumah

Menjalin Kerjasama
1. Hal apa yang bapak/ibu persiapkan ketika akan menjalin kerjasama dengan
para calon investor/pebisnis ?
Jawaban : Saya kalo hari – hari tertentu atau bulan – bulan tertentu
harus nyetok bahan baku banyak jadi dulu saya pinjem bank lama – lama
yang kebutuhannya banyak saya pinjemi uang jadi seperti DP

2. Bagaimana cara bapak/ibu mengenalkan perusahaan dan meyakinkan


kepada investor untuk menjalin kerjasama?
Jawaban : Kalau dalam usaha saya ini yang penting saya memberi
modal kepada yang saya ajak kerjasama misal saya bekerja sama dengan
petani kentang sekitar kita yang memberi modal petaninya yang
menggarap

3. Bagaimana sistem yang dibangun antara perusahaan bapak/ibu dengan


investor(orang yang memberikan modal,bantuan) dan kreditor(pinjaman)?
Jawaban : Yang penting modal kebutuhannya terpenuhi, misalkan
permintaan 1 ton ya saya penuhi, jadi seperti yang telah dijelaskan diatas,
saya bekerja sama dengan petani kentang sekitar kita yang memberi modal
petaninya yang menggarap

Pemasaran
1. Bagaimana cara bapak/ibu memperkenalkan produknya agar dikenal
masyarakat ? (leaflet,dari mulut ke mulut,media
elektronik,pameran,showroom,)
Jawaban : Saya kalo pameran biasanya ada sample untuk cicipan,
dulu saya pernah pamean di Jogja gak laku karena orang lihat cuman liat
harga ¼ kg saya jual 35.000 kan mahal dibandingkan makanan lai ahirnya
saya buka 1 untuk sample ahirnya baru laku, jadi rata – rata orang beli
lihat harga mundur tapi setelah tau rasanya baru mau beli

2. Dalam pemasaran saluran apa saja yang dipakai untuk memasarkan hasil
produksi (distributor,agen,pasar,tengkulak,pengijon,konsumen
langsung,pelanggan,pemesanan) ? mengapa hal itu yang dipakai ?
Jawaban : Pemasaran melalui online karena sekarang zaman sudah
semakain maju jualnya seperti di bukalapak, tokopedia dan juga melalui
pemesanan misal ada yang memberi oleh – oleh kepada saudara
dikemasannya tercantum nomor telepon dari monor tersebut mereka
memesan kemudian dirim lewat pos, dan bisa juga datang langsung ke
rumah untuk membeli.

3. Bagaimanakah strategi yang bapak/ibu lakukan pada saat pemasarannya


mengalami peningkatan,mendapatkan banyak keuntungan ?
Jawaban : kualitasnya, sementara ini di daerah Dieng carica atau
kripik kentang tu banyak dan besaing dengan harganya yang murah, kalo
murah rasanya tetap gak enak
4. Kemana sajakah bapak/ibu memasarkan hasil usahanya (local/disekitar
wilyah produksi,regional/wilayah kabupaten sekitar,nasional/luar
jawa/provinsi?
Jawaban : Sekitar wilayah produksi kita titipkan di restoran, dan
sudah sampai luar Jawa yaitu Bali, Balikpapan, Baturaja, Ketapang,
Padang, dan masih banyak lagi

5. Apakah pelayanan yang sudah diterapkan bapak/Ibu sudah mampu


memberikan kepuasan bagi pelanggan ?
Jawaban : Saya rasa sudah karna kami mementingkan kualitas , di
daerah sini kan banyak yang buat kripik kentang tapi mereka tidak
memikirkan masa depannya mereka asal goreng tidak memikirkan kualitas

6. Keluhan-keluhan seperti apa yang sering bapak/ibu dapatkan dalam


pelayanan Customer Servis ?
Jawaban : Kadang – kadang ada, kadang yang stoknya banyak ada
yang kelewatan yang stok lama dibeli orang kemudian yang beli telepon
mengeluh rasanya berbeda tidak kaya biasanya, kemudian suruh saya
kembalikan saya ganti

Manajemen Keuangan
1. Bagaimana menurut saudara (bapak/ibu ) mengenai pentingya menyusun
laporan keuangan bagi perusahaan ?
Jawaban : Biar usahanya stabil kalo gak selalu dihitung untung
ruginya tidak terkontrol katakan ada kenaikan bahan baku kalau tidak
selalu dihitung nantinya tidak terkontrol

2. Bagaiamana cara saudara (bapak/ibu ) dalam pembuatan penyusunan


laporan keuangan agar sesuai dengan realiata yang ada dalam perusahaan ?
Jawaban : Caranya dengan mengelompokan hasil uang dari usaha
tersebut misal untuk listrik, untuk bahan baku, dll dikelompokan masing –
masing agar mudah membaginya

3. Dengan pemasukan dari hasil berwirausaha bagaimana saudara (bapak/ibu


) dapat membagi pemasukan tersebut dengan pengeluaran dari usahanya
meliputi modal, gaji karyawan, uang operasional dll
Jawaban : Setelah jadi uang dikembalikan misal ada penyusutan alat
atau listrik itu termasuk biaya produksi jadi dikembalikan masing –
masing katakan 1 hari ada untung 100.000 untuk listrik sekian, penyusutan
alat sekian, untuk kendaraan sekian, itu harus dihitung ada 2 sarana
transportasi

Kesejahteraan Pekerja
1. Apakah di perusahaan terdapat tunjangan operasional pegawai atau
karyawan ?
Jawaban : Ada tentunya misalnya saja kalau hari raya ada THR
seperti roti, pakaian, dll kemudian habis lebaran biasanya kami
mengajak untuk refresing atau pelsir untuk menghilangkan penat kerja

2. Sebagai seorang pengusaha apakah bapak atau ibu memiliki jaminan


kesejahteraan sosial bagi setiap pegawai( seperti asuransi yang meliputi
kesehatan, jiwa, kecelakaan, kerugian, sosial) ? mengapa ?
- Apakah bapak/ibu memiliki asuransi bagi usahanya ?
- Jika iya, asuransi jenis apa yang bapak atau ibu gunakan?
- Mengapa bapak atau ibu memilih asuransi tersebut? Apakah ada
keuntungan/keugiannya bagi bapak atau ibu?
Jawaban : Tidak ada tapi jika semisal terjadi kecelakakan bkerja
kami yang tanggung, tapi alhamdulilah sampai saat ini belum ada
4. Seberapa besar keuntungan yang didapat dari usaha bapak/ibu untuk
diberikan kepada karyawan sebagai reward/penghargaan ? kapan
memberikannya ?
Jawaban : Besar keuntungan yang didapat rata- rata 10 – 15% saya
kalau hari – hari biasa perputaran modal sekitar 4juta tapi kalo hari puasa
sekitar 15juta ,dan ada hari – hari tertentu yang rame seperti Ramadhan itu
satu hari goreng 7 kwintal dan modalnya sekitar 14 – 15 juta . reward itu
seperti dapat THR tapi jumlah uangnya sama kaya gaji sebulan atau dalam
istilah PNS tu gaji ke 13
Ahmad Mu’tamir

Dusun Sidareja rt3/rw2, Kel Batur, Kec Batur, Banjarnegara

Rini Latifatus Zahrah 3101416057 Pend. Sejarah


Hilda Reformasi Tamara 3101416067 Pend. Sejarah

Anda mungkin juga menyukai