Anda di halaman 1dari 44

KISI KISI SENIRUPA

1. SENI(CABANG,PRINSIP,UNSUR)
seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya
dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada,
rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.
 CABANG SENI
1. Seni Audio (Auditory Art)

Seni audio merupakan seni yang dapat dinikmati melalui indra pendengaran, dalam perkembangannya seni audio
atau auditory art dibagi kedalam tiga bagian, yaitu:

 Seni Musik : Seni musik adalah seni yang dapat dinikmati melalui nada, misalnya musik instrumental dari alat tunggal
seperti piano dan biola, atau juga musik instrumental dari gabungan dari beberapa alat musik seperti pada
pertunjukan orkestra.
 Seni Sastra : Seni satra adalah seni yang dapat dinikmati melalui keindahan kata dan bahasa, misalnya pada
pembacaan puisi atau pementasan drama.
 Seni Suara : Seni suara merupakan seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata, misalnya pada karya lagu,
musikalisasi puisi, atau tembang.

2. Seni Visual (Visual Art)/SENI RUPA


A. SENI RUPA MURNI(HANYA UTK KEINDAHAN)
B. SENI RUPA TERAPAN (FUNGSI DAN KEINDAHAN)

Seni visual atau visual art adalah seni yang dinikmati melalui indra penglihatan (mata). Seni visual dibagi menjadi
dua, yaitu seni dua dimensi dan seni tiga dimensi.

 Seni dua dimensi : Seni dua dimensi meliputi seni dua dimensi tanpa gerak seperti karya seni rupa (lukisan, gambar),
dan juga seni dua dimensi dengan gerak seperti seni sinematografi.
 Seni tiga dimensi : Dalam seni tiga dimensi juga dapat dibedakan menjadi seni tiga dimensi tanpa gerak seperti
patung, pahatan. Dan seni tiga dimensi dengan gerak seperti seni tari dan pantomim.

3. Seni Audio Visual (Auditory Visual Art)

Seni audio visual atau auditory visual art merupakan seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran sekaligus
indra penglihatan. Seni audio visual dapat dibagi menjadi berikut

 Seni tari, seni yang menampilkan keindahan perpaduan antara gerak dan nada
 Seni drama, yaitu seni yang menampilkan perpaduan gerak, kata, dan visual
 Seni opera, yaitu seni yang menampilkan perpaduan gerak, nada, dan visual
 CABANG SENI RUPA

A. Seni Rupa Murni


Fungsi dari seni rupa murni sendiri adalah sebagai hiasan atau untuk sekedar memenuhi kepuasan batin akan
estetik. Dan berikut adalah contoh dari seni rupa murni.

1. Seni Lukis

2. Seni Grafis

Seni grafis merupakan salah satu cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak,
biasanya di atas kertas.

3. Seni Patung

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara
memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Patung adalah hasil ekspresi
jiwa manusia yang diwujudkan dengan membuat bentuk visual melalui media tiga dimensi untuk tujuan pemuasan
kebutuhan estetika..

4. Seni Instalasi

Seni instalasi adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa
merujuk pada suatu konteks kesadaran akan makna tertentu. Pada umumnya makna dalam persoalan-persoalan
sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam
konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-
elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir
dari olah rupa

5. Seni Keramik

Seni keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat
tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas
dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.

contohnya gucci atau piring keramik yang memiliki nilai seni yang dianggap sangat tinggi, biasnya kerajinan seni
kramik misalnya sebuah piring akan tidak digunakan sebagai alat untuk makan akan tetapi lebih kepada
penggunaanya sebagai pajangan yang memperkuat nilai estetika dari kesenian tersebut..

6. Relief

Relief dalam arti seni adalah gambar atau lukisan yang ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi (tri marta) diatas
bidang dua dimendi (dwi marta).

7. Seni Kaligrafi
8. Mosaik

9. Ukiran

Ukiran adalah seni memahat batu atau kayu menjadi bentuk yang diinginkan

B.Desain
Desain adalah salah satu cabang dari seni rupa yang lebih menitik beratkan fungsi dan kemudahan dalam
menjalankan produksinya. Istilah desain serng dikaitkan dengan suatu penyusunan polaatau rancangan yang
menjadi dasar pembuatan suatu bendabuatan. Dengan kata lain desain adalah suatu rencana yang terdiri dari
beberapa unsur untuk mewujudkan suatu hasil karya yang nyata. Syarat pembuatan desain yang baik adalah desain
yang mudah dimengerti dan mudah untuk dikerjakan dengan jelas.

Dalam seni rupa desain terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya adalah

1. Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota,
perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Dalam dunia arsitektur, ada tiga unsur dasar yang membangun arsitektur yang pertama adalah strenght (kekuatan),
yang kedua adalah beauty (keindahan), dan yang ketiga adalah convenience (kenyamanan) yang nantinya akan
mempengaruhi efek estetis dari suatu bangunan. Arsitek juga erat hubunganya dengan istilah perancangan.

2. Desain Grafis

Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi
atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi
simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.

Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang
dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain). Seni disain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata
letak.

3. Desain industri
Desain industri adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang)
suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis,
dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.

4.Desain Interior

Desain Interior adalah ilmu yang memperlajari perancangan suatu karya seni yang ada didalam suatu bangunan dan
digunakan untuk memecahkn masalah manusia.

5. Desain Busana

Desain busana adalah rancangan sebuah busana sebelum dibuat, jadi sebelum melalui proses pembuatanya sebuah
karya busana akan dibuat desainya terlebih dahulu, desain busana yang akan dibuat harus sesuai dengan keadaan
seseorang yang notabene adalah calon pemakai dari busana yang dibuat.

C.Seni Kriya
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya.
Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni”.

Secara garis besar fungsi seni kriya memiliki kegunaan atau fungsi utama sebagai hiasan atau dekorasi, benda
terapan yang siap pakai, dan juga sebagai mainan. Bentuk-bentuk dari seni kriya di nusantara juga sangat beragam ,
tidak sedikit pembuatanya berbahan alami. Dari beragam hiasan tersebut masih ada banyak kerajinan tradisional
yang dibuat dengan penuh dasr seni dan juga sebagian untuk mengembangkan tuntutan pasar.

1. Kriya tekstil

Seni kriya tekstil adalah kriya dengan bahan dasar kain.

banyak ditemukan berbagai karya seni kriya atau seni terapan yang berkaitan atau menggunakan bahan tekstil,
antara lain : segala bentuk rancangan tenun, rancangan pakaian, rancangan motif dan rancangan barang-barang
rumah tangga dan asesoris, batik, aksesori misal bando, pita, kipas, tas tangan, perlengkapan rumah tangga dan
hiasan ruangan misalnya taplak meja, kain korden, hiasan dinding, serbet makan, celemek, sarung bantal, sprei dan
sebagainya.

2. Kriya kayu

Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel,
relief dan lain-lain.

3. Kriya keramik

Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa
(dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang
indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.

Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik slabatau lempeng, putar/throwing, pilin, dan cetak tuang.

4. Seni Kriya Logam

Seni kriya logam adalah seni kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda kerajinan. teknik
pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua macam teknik, yang pertama adalah teknik A cire perdue atau cetal lilin,
dan yang kedua adalah teknik bivalve.
 PRINSIP PRINSIP SENIRUPA
Prinsip Seni Rupa dan Gambarnya

1. Kesatuan (Unity)

Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam seni rupa sehingga unsur-unsur
seni rupa saling berhubungan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa
akan bersatu padu dalam membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik. Prinsip
kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya seni.

2. Keseimbangan (Balance)

Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya seni. Karya seni diatur
agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan
pengaruh besar pada kesan suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat
secara formal/simetris dan dengan informal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar.

Pelajari juga materi: Contoh Seni Rupa 2 Dimensi dan 3 Dimensi

Terdapat 4 jenis keseimbangan, yaitu:

 Keseimbangan Sentral (Terpusat)


 Keseimbangan Diagonal
 Keseimbangan Simetris
 Keseimbangan Asimetris

3. Irama (Rythme)

Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan terus menerus
sehingga mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-
rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat
statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu
pintar-pintar dalam melakukan variasi warna, ukuran, jarak, dan tekstur.

4. Komposisi

Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi dasar keindahan dari
sebuah karya seni. Karena komposisi berhubungan dengan penyusunan unsur-unsur seni rupa
sehingga menjadi susunan yang teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan
menarik sehingga dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.

5. Proporsi (Kesebandingan)
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga
terlihat selaras dan enak dipandang. Besar kecil, panjang pendek, luas sempit, tinggi
rendah adalah masalah prinsip proporsi. Contoh mudah yang bisa kita jadikan gambaran yaitu
ketika akan membuat lukisan tubuh manusia maka bagian tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara
alis, mata, hidung, mulus harus seimbang.

Materi pendukung: Pameran Seni Rupa

6. Pusat Perhatian (Center of Interes)

Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk menampilkan bagian
tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol atau gampang nya terlihat berbeda
dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna,
ukuran, dan unsur lainnya.

7. Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa dari berbagai
bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan tidak
bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk
dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk
menciptakan perpaduan yang selaras.

8. Gradasi

Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang
digunakan di dalam karya seni secara berangsur angsur. Prinsip gradasi sering digunakan saat
membuat karikatur, lukisan, mozaik, dan seni rupa 2 dimensi lain. Karena gradasi
berperan menghidupkan karya seni.

9. Penekanan (Kontras)
Kontras mengatur perbedaan dari 2 unsur yang berlawanan, perbedaan mencolok terletak di
warna, bentuk, dan ukuran sehingga karya seni tidak terkesan selalu lama. Dengan prinsip seni
rupa ini maka hasilnya karya seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.

 UNSUR SENI RUPA


1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa paling dasar. Titik berada pada dimensi 1 dan titik juga menjadi unsur paling
kecil dalam membentuk garis, bentuk atau bidang. Bisa didefinisikan bahwa segala ide karya seni dimulai
dari sebuah titik kecil.

2. Garis
Garis juga termasuk unsur seni rupa 2 dimensi. Unsur ini merupakan dari unsur titik-titik hingga
membentuk sebuah garis. Sebuah garis memiliki dimensi memanjang dengan arah tertentu. Ada
beberapa macam-macam garis seperti garis pendek, garis panjang, garis vertikal atau garis horizontal.

3. Bidang

Bidang adalah unsur seni rupa yang dihasilkan dengan menggabungkan beberapa garis hingga
membentuk beberapa sisi. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
Contoh bidang misalnya adalah persegi, segitiga, trapesium dan lain-lain.

4. Bentuk
Unsur-unsur seni rupa yang berikutnya adalah bentuk. Unsur ini membuat sebuah seni rupa menjadi
lebih hidup dan dapat diamati sebagai karya seni yang utuh. Bentuk terdiri dari beberapa bidang. Ada
beberapa jenis bentuk yakni bentuk geometris seperti kubus, balok, tabung atau bentuk non-geometris
seperti manusia, hewan, alam.

5. Ruang

Ruang merupakan unsur seni rupa yang memiliki dua sifat yaitu semu dan nyata. Dalam karya 2 dimensi,
ruang bersifat semu karena hanya berupa penggambaran saja. Sementara dalam karya 3 dimensi, ruang
bersifat nyata dan dapat dirasakan secara langsung.

6. Warna
Salah satu unsur seni rupa adalah warna. Warna membuat karya seni menjadi lebih hidup dan eksresif.
Berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Dalam teori warna seni rupa
terdapat teori warna pigmen yaitu pengelompokkan warna sebagai berikut.

Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain,
contohnya adalah merah, kuning dan biru.
Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan mencampur dua warna dasar dalam takaran
tertentu, contohnya adalah oranye, ungu dan hijau.

Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder.

Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya
kuning kehijau-hijauan atau oranye kemerah-merahan.

Warna komplementer yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna,
misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-lain.

7. Tekstur
Tekstur juga termasuk salah satu unsur-unsur seni rupa 3 dimensi. Pengertian tekstur pada seni rupa
adalah sifat dan keadaan permukaan bidang pada suatu karya. Tiap benda tentu memiliki tekstur yang
berbeda-beda, meski ada juga yang hampir sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu.

8. Gelap Terang

Unsur seni rupa yang terakhir adalah gelap terang. Unsur ini bergantung terhadap intensitas cahaya.
Artinya semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, sebaliknya semakin kecil intensitas
cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya 2 dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan
gradiensi dan pemilihan warna.

2. SENI LUKIS
 ALAT DAN BAHAN
1. Alat
 Kehadiran alat lukis sangat penting bagi seorang seniman lukis untuk
menghasilkan karya yang berkualitas. Berbagai alat yang biasa
digunakan adalah kuas, palet, pisau palet, penjepit kanvas, dan
pembersih kuas. Alat-alat tersebut mempunyai fungsi untuk menunjang
kelancaran proses melukis.

2. Bahan
 Selain alat, seorang pelukis juga membutuhkan bahan yang baik. Ada
berbagai macam bahan yang bisa digunakan oleh pelukis, namun tinta
atau cat merupakan bahan utama. Cat lukis yang biasa digunakan oleh
para seniman antara lain cat minyak, cat air, cat tekstil, cat akrilik, dan
berbagai jenis cat lukis lainnya.

 TEKNIK DALAM SENI LUKIS

1. TEKNIK AQUAREL
Teknik aqurel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan
sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan bernuansa transparan.

2. TEKNIK PLAKAT
Teknik plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik maupun cat
minyak dengan sapuan tebal dan komposisi cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang
colorfull pada setiap karya.

3. TEKNIK SPRAY
Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis. Tujuan menggunakan

teknik ini yakni untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih visual. CONTOH : GRAFITI

DI TEMBOK JALAN

4. TEKNIK POINTILIS

Teknik ini membutuhkan kesabaran yang lebih daripada teknik lukis lainnya, karena cara kerjanya
dengan menggunakan titik-titik untuk menghasilkan lukisan yang menawan. Sering kali para pelukis
menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap terang lukisan

5. TEKNIK TEMPERA
Teknik lukis tempera merupakan teknik melukis dengan cara mencampurkan kuning telur(KUNING
TELUR UNTUK MENGILATKAN) ke dalam cat sebagai bahan perekat. Lukisan ini sebagian
menggunakan kayu sebagai kanvasnya dan ada juga yang langsung melukiskan ke tembok.
6. TEKNIK IMPASTO

Impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas
LANGSUNG sehingga arah goresan sangat mudah terlihat.
 TEKNIK LUKISAN DENGAN CAT MINYAK
1. TEKNIK BASAH
Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan
menggunakan linseed oil atau minyak cat. Setelah cat diencerkan dalam kekentalan tertentu,
barulah di poleskan di atas permukaan kanvas.
2. TEKNIK KERING
Kebalikan dengan teknik basah, teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan linseed oil
atau minyak cat.
Kuas yang digunakan pada teknik kering haruslah dalam keadaan kering serta tidak
berminyak. Untuk teknik ini disarankan menggunakan cat yang baru keluar dari dalam tube
3. TEKNIK CAMPURAN
Campuran antara teknik basah dan kering
 MACAM CAT
1. CAT AIR : air sbg pengencernya,kertas medianya
2. CAT POSTER : pengencernya air,namun sifat lebih pekat warnanya,
3. CAT AKRILIK: air pengencernya,sifatnya pekat,untuk dikanvas
4. CAT TEKSTIL : melukis di atas kain
5. Cat Minyak : memiliki minyak pengencer khusus yang biasanya dijual terpisah dalam kemasan
botol. Namun dapat juga menggunakan Thinner sebagai pengencer dan membuat cat lebih
cepat mengering.
 ALIRAN ALIRAN DALAM SENI LUKIS

1. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionisme merupakan aliran seni lukis yang


menggunakan bentuk dan warna dalam cara non-representasional. Aliran ini juga dikenal dengan aliran seni lukis
yang menghindari peniruan objek secara mentah, memberikan sensasi keberadaan objek dan menggantikan Unsur
Seni Lukis seperti bentuk dan porsinya. Aliran ini dibedakan menjadi 2 jenis:

 Non-figuratif
 Abstark kubistis.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Abstraksionisme:

 Aliran ini menampilkan unsur-unsur seni lukis yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
 Bentuk, garis, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli dari alam.
Tokoh Seni Rupa Indonesia Aliran Seni Lukis Abstraksionisme:

 Adolf Got Lieb


 Bornet Newman
 Clyfford Stll
 Mark Rothko
 Robert Montherwell

2. Aliran Dadaisme

Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya


artistik dari bentuk yang seram, magis, mengerikan, kekanak-kanakan atau naive, dan terkadang mengesankan.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Dadaisme:

 Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.


 Dominasi warna hitam, merah, dan hijau dengan pewarnaan primer, tajam serta kontras.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Dadaisme:

 Duchamp
 Hans Arp
 Roull Haussmann
3. Aliran Ekspresionisme

Aliran Ekspresionisme adalah salah satu aliran dalam seni


lukis yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna agar bisa melahirkan emosi atau menyatakan sensasi
dari dalam, baik dari objek maupun senimannya.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Ekspresionisme:

 Lebih banyak mengungkapkan emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang.
 Ungkapan isi hati seseorang.
 Pemilihan warna juga yang diutamakan.
 Imajinasi seseorang.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Ekspresionisme:

 Affandi
 Ernast Ludwig
 Paul Gaugiuin
 Popo Iskandar
 Vincent Van Gogh
 Zaini
4. Aliran Fauvisme

Aliran Fauvisme adalah aliran seni lukis yang memberikan


kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Fauvisme:

 Lukisan yang dihasilkan adalah lukisan yang menggunakan warna-warna yang liar dan kontras.
 Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya.
 Penggunaan garis dalam lukisan ini disederhanakan. Sehingga, penikmat lukisan ini bisa mendeteksi keberadaan
gais yang jelas dan kuat.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Fauvisme

 Andre Dirrain
 Henry Matisse
 Kess Van Dongen
 Maurice de Vlamink
 Rauol Dufi
5. Aliran Futurisme

Aliran Futurisme merupakan aliran seni lukis yang


menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Sebuah objek digambarkan dengan beberapa kali
secara perspektif, secara sama. aliran ini menekankan pada :

 Keindahan gerak
 Garis
 Visual
 Warna sebagai seni lukis anti-kubisme yang statis.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Futurisme:

 Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan


 Memperhatikan tentang kedisiplinan, kedinamisan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan
waktu.
 Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain.
 Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau multiple viewpoints.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Futurisme:

 Carlo Carrà
 Giacomo Balla
 Sculptor
 Umberto Boccioni
6. Aliran Gotik

Aliran Gotik adalah salah satu aliran dalam seni lukis yang
akan menggambarkan sebuah objek dengan menggunakan garis tebal dan memiliki bentuk ramping serta
menegaskan sesuatu lukisan dengan berdasarkan warna.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Gotik:

 Objek yang dilukis biasanya adalah tokoh suci, ksatria, raja, dan ratu.
 Lukisan gaya seperti ini banyak terdapat di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, dan juga kastil atau bangunan klasik.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Gotik:

 Albert Durer
 Jan Van Eyck
 Mathias Grunnewald
 Pieter Droughel

7. Aliran Impresionisme

Aliran Impresionisme adalah aliran seni lukis yang berusaha


memperlihat kesan yang ditangkap oleh objek. Aliran dalam seni lukis ini memiliki gambar yang kurang detail
sehingga terlihat bahwa hasil lukisan sedikit kabur.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Impresionisme:

 Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya seperti sketsa, hal ini dengan alasan untuk memberikan kemudahan
pelukis menangkap esensi subjek ketimbang detailnya.
 Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari sebuah objek untuk kemudian diterapkan ke dalam lukisan.
 Lukisan ini dibuat di luar ruangan atau en plein air.
 Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
 Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (hitam tidak digunakan sebagai bayangan.
 Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
 Warna didapatkan dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Hal ini diharapkan, warna
tercampur secara optis oleh retina.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Impresionisme:

 Aguste Renoir
 Casmile Pissaro
 Claude Monet
 Edward Degas
 Mary Cassat
 Sisley

8. Aliraan Klasikisme

Aliran Klasikisme adalah salah satu aliran dalam seni lukis


yang akan memberikan tampilan gambar lebih klasik dan memiliki karakter dan ciri ciri tersendiri.Aliran ini banyak
ditemukan di nusantara dan mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Romawi dan Yunani.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Klasikisme:

 Berisi cerita lingkungan istana.


 Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
 Objek yang dilukis dalam wujud hiperbolis.
 Menggunakan batasan-batasan warna yang bersih dan statis.
 Raut muka tenang dan berkesan agung.
 Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Klasikisme:

 Bartholome Vignon
 Jan Ingles
 Jaques Lovis David

9. Aliran Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah salah satu aliran yang ada di dalam


seni lukis, dalam aliran ini lebih menekankan pada gambaran dengan fokus di sebuah bangunan.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Konstruktivisme:

 Objek utama yang dilukis adalah bangunan dan latar yang berada di sekitar bangunan dari satu sudut lukis.
 Objek bisa berupa bangunan kuno, klasik, modern atau bangunan apa pun.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Konstruktivisme:

 Jim Nyoman Nuarta


 Laszlo Moholy-Nagy
 Liubov Popova
 Naum Gabo
 Sprinka
 Victor Pasmore
10. Aliran Kubisme

Aliran Kubisme merupakan aliran seni lukis yang


mempunyai bentuk-bentuk geometris seperti :

 Segitiga
 Kubus
 Segiempat
 Silinder
 Lingkaran
 Kerucut
 Kotak-kotak, dan sebagainya.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Kubisme:

 Memiliki bentuk geometris.


 Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Kubisme:

 Braque
 Fernand Leger
 Gezanne
 Metzinger
 Pablo Picasso
 Robert Delaunay
11. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme yakni aliran seni lukis yang berusha


menyampaikan suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalisme ini memiliki kemiripan dengan realisme akan
tetapi naturalisme ini memiliki salah satu tambahan agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Naturalisme:


 Kebanyakan bertemakan alam.
 Memiliki teknik gradasi warna.
 Memiliki susunan perbandingan, perspektif, tekstur, perwarnaan, serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Naturalisme:


 Abdullah Sudrio Subroto
 Basuki Abdullah
 Gambir Anom
 Raden Saleh
 Trubus
12. Aliran Pointilisme

Aliran Pointilisme adalah salah satu aliran dalam seni lukis


yang memberikan gambaran suatu objek dan penggambarannya dengan menggunakan titik titik.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Pointilisme:

 Objek yang dilukis akan terlihat sangat jelas dari kejauhan dan agak baur jika dinikmati dari dekat.
 Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, maupun berwarna-hitam putih.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Pointilisme:

 Keo Budi Harijanto


 Rijaman
 Seurat’s La Parade
 Vincent Van Gogh

13. Aliran Realisme

Aliran Realisme adalah salah satu aliran seni yang memiliki


karya seni lukis dengan apa adanya yang ada di dalam kehidupan sehari – hari dan lukisan tersebut seperti nyata
tanpa ada tambahan.
Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Realisme:

 Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari-hari.


 Lukisannya apa adanya.
 Lukisannya juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Realisme:

 Fransisco de Goya
 Gustove Corbert
 Honore Umier

14. Aliran Romantisme

Aliran Romantisme adalah salah satu aliran seni lukis yang


akan menampilkan salah satu lukisan dengan fantastik dan indah. Aliran ini melukiskan tentang suatu hal yang
bersifat romance, seperti sebuah tragedi, sejarah, pemandangan alam, dan tentunya ditampilkan dengan lukisan
yang fantastik.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Romantisme:

 Kedahsyatan melebihi kenyataan


 Penuh gerak dan dinamis
 Memiliki cerita yang emosional dan dahsyat
 Mengandung kegetiran
 Menyentuh perasaan
 Pengaturan komposisi dinamis
 Warna bersifat kontras dan meriah

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Romantisme:

 Eugene Delacroix
 Jean Baptiste
 Raden Saleh
 Theodore Gericault
15. Aliran Surealisme

Aliran Surealisme adalah salah satu aliran yang memiliki


hubungan yang erat dengan dunia fantasi. Sehingga seakan akan pelukis berada di dalam dunia mimpi. Lukisan
aliran ini seringkali memiliki bentuk atau lukisan seperti khayalan atau yang tidak logis.

Ciri-ciri Aliran Seni Lukis Surealisme:

 Penuh dengan khayalan dan fantasi.


 Lukisan aneh dan asing.

Tokoh-tokoh Aliran Seni Lukis Surealisme:

 Amang Rahman
 Andre Masson
 Joan Miro
 Salvador Dali
 Sudiardjo

3.MENGGAMBAR

 Teknik :
a. TEKNIK DUSEL
Teknik dusel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis
b. TEKNIK ARSIR

Teknik arsir adalah pengulangan garis secar acak & saling menyilang dengan tujuan mengisi
bidang gambar yang kosong.

C.TEKNIK POINTILIS

Dengan menggambar titik2 sehingga berbentuk sebuah gambar

 MACAM PENSIL
1. Lunak

Jenis ini biasanya ditandai dengan kode-kode seperti 2b, 3b, 4b, 5b, 6b, dan 7b. Semakin
besar angka di depan huruf B (Black), semakin lunak kepadatannya dan semakin pekat
warna hitamnya.

2. Sedang

Jenis pensil sedang ini tidak begitu keras dan tidak begitu lunak, biasanya jenis ini juga
digunakan untuk menulis dan biasyanya ditandai dengan huruf dan angka seperti H, HB,
F, B, 2H, dan 3H.
B=black, HB= Half black, H= hard, F= firm

3. Keras

Pensil dengan kepadatan yang keras, biasanya digunakan untuk membuat sketch bangunan
karena memiliki efek warna yang tidak begitu gelap bahkan cenderung berwarna abu-abu.
Jenis ini biasanya ditandai dengan kode huruf dan angka 4H, 5H, 6H, 7H,8H, 9H

Pensil dengan tingkat ketebalan rendah seperti H, B, HB, dan 2B lebih sering digunakan
untuk membuat sket awal atau gambar rancang. Untuk tingkat ketebalan sedang seperti 3B,
4B, dan 5B digunakan untuk membuat outline dan arsiran. Sedangkan pensil dengan kadar
kehitaman tinggi seperti 6B, 7B, dan 8B khusus yang digunakan untuk kepentingan
menggambar. Jenis ini biasanya digunakan untuk membuat efek air, kaca, dan pencahayaan

4. PAMERAN

MACAM-MACAM PAMERAN
 Menurut jumlah pesertanya

-Pameran tunggal, yaitu pameran yang hanya diselenggarakan secara individual (perorangan).

-Pameran kelompok/bersama, yaitu pameran yang diselenggarakan oleh beberapah seniman/pengrajin.

 Menurut sifatnya.

-Pameran incidental, yaitu pameran yang diselenggarakan secara berkala yang didasarkan atas
kebutuhan yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna mengongsong perayaan Isro’ Mi’raj.

-Pameran rutin, yaitu pameran yang diselenggarakan pada periode tertentu secara tetap dan
berkelanjutan. Misalnya: pentas seni yang dilakukan setiap akhir semester.

-Pameran permanen, yaitu pameran yang diselenggarakan secara tetap terbuka dan terus menerus.

 Menurut ragam jenis karya yang digelar

-Pameran homogeny, yaitu pameran yang hanya menggelar satu jenis karya seni yang seragam.

-Pameran heterogen, yaitu pameran yang menggelar berbagai jenis karya seni.

 Menurut tempat berlangsungnya

-Pameran terbuka, yaitu pameran yang diselenggarakan di luar ruangan secara terbuka.

-Pameran tertutup, yaitu pameran yang diselenggarakan dalam ruangan gedung.

-Pameran bergerak, yaitu pameran dengan menggunakan alat yang bergerak, misalnya mobil.
FUNGSI PAMERAN DAN PERGELARAN SENI RUPA DAN KERAJINAN TANGAN

-Sebagai sarana edukasi.

-Sebagai sarana informasi dan komunikasi.

-Sebagi sarana rekreasi dan apresiasi.

-Meningkatkan daya kreativitas siswa di bidang seni yang digelutinya.

-Menumbuh kembangkan sikap rasa cinta terhadap karya seni.

-Memupuk semangat kekeluargaan, kegotongroyongan dan kerjasama antar sesama siswa.

-Memperluas cakrawala budaya nusantara di bidang keseniaan.

TUJUAN PENYELENGGARAAN PAMERAN DAN PERGELARAN SENI RUPA

-Meningkatkan daya kreativitas, sportivitas dan ekspresi terhadap karya seni.

-Mendidik siswa untuk belajar dan berlatih berdikari guna menyongsong era globalisasi.

-Memupuk siswa dalam mengekspresikan karya seni.

-Menciptakan manusia Indonesia yang bermoral, berakhlak mulia, berbudi luhur, arif dan bijaksana.

-Meningkatkan spoortivitas, disiplin dan tanggung jawab.

-Meningkatkan semangat siswa untuk berkarya guna menghadapi Negara yang baru dilanda krisis
multidimensi.

PERENCANAAN PAMERAN

Dalam menyelenggarakan suatu pameran perlu disiapkan perencanaan secara matang dan sedini
mungkin.

-Bukti kongkrit adanya perencanaan pameran dan pergelaran tertuang dalam bentuk proposal.

-Proposal adalah pengajuan secara tertulis tentang garis besar segala kegiatan yang akan dilaksanakan.

*Hal-hal yang termuat dalam proposal:

Pendahuluan.

Dasar pemikiran.

Tujuan Kegiatan.

Waktu Kegiatan.
Biaya /Sumber Dana.

Penutup.

 KATALOG : BERISI IDENTITAS KARYA


ISI KATALOG :

A. nama pembuat karya seni


b. judul karya
c. teknik dan media pembuatan

5. KERAMIK/GERABAH

A. Bahan dan Alat Pembuatan Keramik


1. Bahan

 Tanah liat (Clay ) Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat
dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
 Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan
Menurunkan temperatur pembakaran.
 Kaolin ,adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan
pembakaran.
 Kuarsa Kuarsa Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi
keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat,
Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat
pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat
mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi

2. Alat
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;

 Kayu bulat/penggiling berguna untuk membuat lempengan.


 Meja putar berguna untuk membuat keramik bentuk lingkaran atau silinder.
 Tali pemotong berguna untuk memotong tanah liat atau mengambil keramik yang masih basah dari meja
putar.
 Cetakan biasanya terbuat dari gips. bentuknya persis seperti model yang akan kita buat.
 Butsir berguna untuk membantu pembentukan tanah liat.
 Pisau pahat berguna untuk membuat dekorasi pada keramik.
 Sudip berguna untuk membuat hiasan saat tembikar masih basah.
 Tungku pembakaran berguna untuk membakar keramik yang sudah kering atau keramik berglasir.
 TEKNIK PEMBUATAN GERABAH/KERAMIK

1. Teknik Pijit Tekan


Teknik pijit tekan (pinch) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Caranya tanah
liat dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari
tangan. Cara membuat keramik dengan teknik pijit tekan antara lain sebagai berikut.

 Pijit tanah dengan ibu jari


 Tekan tanah kemudian diputar
 Bentuk leher dengan ibu jari
 Membuat tutup dengan cara yang sama
 Mengukur tutup dengan badan

Teknik Pembuatan
2. Teknik Pilin
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya
tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan
teknik pilin antara lain sebagai berikut.

 Buat pilinan di atas meja


 Buat lempengan lingkaran sebagai alas
 Lilitkan pilinan di atas lempengan Rapikan menggunakan butsir
 Selesaikan bentuk dengan pilinan

3. Teknik Lempengan

4. Teknik Cetak/SLAB
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk
kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran
yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah
atau cair dengan teknik cor.

 Tekan tanah ke dalam cetakan gips.


 Angkat tanah hasil cetakan menggunakan tanah.
 Rapikan bentuk menggunakan tusuk gigi.Tuang tanah cair ke dalam cetakan.
 Diamkan beberapa menit, lalu tuang sisa tanah cair dari cetakan.
 Balik cetakan untuk membersihkan sisa tanah cair.
 Buang sisa tanah yang tidak perlu.
 Copot cetakan dari tanah. Rapikan benda hasil cetakan dengan butsir.
 PEMBAKARAN :
- BAKARAN RENDAH (250C : gerabah belum dilapisi glasir)
- BAKARAN SEDANg/MENENGAH( 500-750c pake tunggu susah, ada
glasir)
- BAKARAN TINGGI (1250C GLASIR PAKE KACA)

6. SENI PATUNG

1. Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya , seni patung terbagi menjadi dua jenis yaitu :

 Figuratif. Jenis patung figuratif adalah patung yang dibentuk dengan meniru
bentuk yang ada dalam kehidupan nyata. Contohnya seperti
bentuk manusia, bentuk hewan, atau bentuk tumbuhan yang di buat
sedemikian menyerupai bentuk aslinya.
 Non Figuratif. Jenis non figuratif merupakan jenis patung yang bentuknya
tidak menyerupai bentuk aslinya. Patung jenis ini biasanya hanya
menampilkan garis, lekukan atau bagian tertentu dari suatu objek.

2. Berdasarkan Jenisnya

Berdasarkan jenisnya, seni patung terbagi menjadi dua kelompok yaitu :

 Zonde Bosse. Patung jenis Zonde Bosse ini merupakan bentuk patung
yang berdiri sendiri (kanan kirinya lepas) dan tidak menempel pada satu sisi.

- PATUNG UTUH
- PATUNG COP (KEPALA AJA)
- PATUNG BUSTE (SETENGAH BADAN)
- PATUNG TORSO(BADAN AJA)

 Relief. Patung jenis relief merupakan patung yang menempel pada


permukaan dinding. Biasanya patung relief ini menceritakan adegan penting
yang terdapat dalam suatu cerita.

-RELIEF TINGGI (YG NEMPEL DIDINDING)

-RELIEF RENDAH

- RELIEF DANGKAL (DINDING YG DIGORES PAKAI PAKU)]

-RELIEF TENGGELAM
-RELIEF TEMBUS

TEKNIK PATUNG

1. Teknik Butsir

Butsir merupakan salah satu teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi
bahan lunak seperti tanah liat,gips malam dan bahan yang berstruktur lunak lainnya
sehingga tercipta karya patung yang memiliki nilai estetika.

2. Teknik Modeling

Modeling merupakan teknik dalam membuat patung dengan cara membuat model
terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.

3. Teknik Merakit Atau Cor

Teknik ini biasanya digunakan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar
logam. Pembuatan diawali dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian
dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.

4. Teknik Merakit

Teknik ini hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara merakit bahan
dasar patung kemudian merangkainya.

5. Teknik Membentuk

Teknik ini merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk patung
secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan. Dalam teknik ini lebih
membutuhkan ketelitian dari senimannya. Tetapi kualitas patung yang diperoleh
biasanya lebih bagus karena menggunakan perasaan atau feelingdalam
membentuknya.

6. Teknik Pahat

Teknik pahat biasanya dilakukan pada proses pembuatan patung dengan bahan
dasar keras seperti kayu, tulang, batu ganit, batu granit dan bahan dasar yang
berstruktur keras lainnya dengan cara mengurangi bagian-bagian tertentu pada
bahan dasar hingga membentuk patung yang diinginkan.
 CONTOH PATUNG TERKENAL DI INDONESIA :
1. PATUNG DIPONEGORO/KARTINI
OLEH : MUNIR PAMUNTJAK

2. PATUNG JENDRAL SUDIRMAN.JAKPUS


OLEH : EDI SUNARYO

3. PATUNG SELAMAT DATANG . HI


OLEH EDHI SUNARSO

4. PATUNG DIRGANTARA/PANCORAN
OLEH : EDHI SUNARSO
6. PATUNG PEMUDA MEMBANGUN

7. PENGGOLONGAN WARNA

 WARNA DASAR /PRIMER: MERAH,KUNING DAN BIRU


 WARNA SEKUNDER : JINGGA/ORANGE, UNGU/VIOLET,HIJAU
 Warna intermediate

Warna intermediate adalah warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna primer dan sekunder
pada lingkaran warna. Nama-nama warna Intermediate, yaitu:
- Kuning Hijau (sejenis Moon Green), yaitu warna yang ada diantara kuning dan hijau.
- Kuning Jingga (sejenis Deep Yellow), yaitu warna yang ada diantara kuning dan jingga.
- Merah Jingga (Red / Vermilion), yaitu warna yang ada diantara merah dan jingga.
- Merah Ungu (Purple), yaitu warna yang ada diantara merah dan ungu/ violet.
- Biru Violet (sejenis Blue/Indigo), yaitu warna yang ada diantara biru dan ungu / violet.
- Biru Hijau (sejenis Sea Green), yaitu warna yang ada diantara biru dan hijau

 Warna tersier

Warna tersier adalah warna ketiga, yaitu warna hasil percampuran dari dua warna sekunder atau warna
kedua. Nama-nama warna tersier, yaitu:

- Coklat Kuning (disebut juga Siena Mentah, Kuning Tersier, Yellow Ochre, atau Olive), yaitu percampuran
warna jingga dan hijau.
- Coklat Merah (disebut juga Siene Bakar, Merah Tersier, Burnt Siena, atau Red Brown), yaitu percampuran
warna jingga dan ungu.
- Coklat biru (disebut juga Siena Sepia, Biru Tersier, Zaitun, atau Navy Blue), yaitu percampuran warna hijau
dan ungu

 Warna kuarter

Adalah warna ke empat, yaitu warna hasil percampuran dari dua warna tersier atau warna ke tiga. Nama-
nama warna kuarter adalah:

- Coklat Jingga (Jingga / Oranye Kuarter, atau semacam Brown), yaitu hasil percampuran kuning tersier dan
merah tersier.
- Coklat Hijau (Hijau kuarter, semacam Moss Green), yaitu percampuran biru tersier dan kuning tersier.
- Coklat Ungu (Ungu / Violet kuarter, atau semacam Deep Purple), yaitu hasil percampuran merah tersier
dan biru tersier.

GOLONGAN WARNA:
- GOL . PANAS : MERAH,KUNING,JINGGA
- GOL.DINGIN : UNGU DAN BIRU

GRADASI : - WARNA KROMATIN (KEARAH WARNA)

-SHADE (HITAM PUTIH)

WARNA :

- HERALIS (WARNA SESUNGGUHNYA : HIJAU ITU BUAT DAUN)


- SIMBOLIS ( DIPAKAI UTK SIMBOL,MERAH : AMARAH)
- PSIKOLOGIS (MMENGARUHI FISIK DAN MENTAL. DINDING BERWARNA HIJAU
AKAN BERPENGARUH UTK KITA,SEHINGGA CPT MENGANTUK)

8. BATIK

JENIS : - BATIK TULIS DENGAN CANTING(HARGA MAHAL)


1. CANTING : UTK MELILIN PD MOTIF AGAR TDK TERKENA
WARNA
2. LILIN : MENUTUPI KAIN BUKAN MEWARNAI KAIN
- BATIK CAP
- BATIK SEMI TULIS( CAP JUGA TULIS JG)
- BATIK PRINT(BUKAN TERMASUK BATIK,TAPI MOTIF BATIK)
PROSES :

1. KAIN BARU HARUS DICUCI AGAR TIDAK KAKU


2. PENJIPLAKAN MOTIF DGN PENSIL
3. PELILINAN
4. PEWARNAAN
5. PELORODAN
6. SELSEI

9. KRITIK
Jenis Kritik Seni

Ada 4 jenis kritik seni dimana setiap tipe nya mempunyai ciri khusus masing-
masing.

1. Kritik Jurnalistik

Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau
disampaikan secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai
berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.

Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu
pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.

2. Kritik Pendagogik

Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga
pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian.

Tujuannya terutama mengembangkan bakta dan potensi artistik-estetik


peserta didik agar mempunyai kemampuan mengenali bakat dan potensinya.

3. Kritik Ilmiah

Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas,
mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji
banding kesejarahan critical judgment.

Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka
dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai
karya seni yang sebenarnya.

4. Kritik Populer
Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik
populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para
kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme
seni.

D. Bentuk Kritik Seni

Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi 3, berdasarkan titik tolak atau
landasan yang digunakan.

1. Pendekatan Formalistik

Kritik seni formalistik mengasumsikan bahwa kehidupan seni mempunyai


dunia sendiri, artinya terlepas dari realitas kehidupan keseharian yang kita
alami.

Clive Bell (tokoh kritikus formalis) berpendapat bahwa:

“art is to be art, must be independent and self suficient“

Kriteria kritik formalis untuk menentukan ekselensi karya seni


adalah significant form, yakni kapasitas bentuk seni yang melahirkan emosi
estetis bagi pengamat seni.

2. Pendekatan Ekspresivisme

Teori seni ekspresif menganggap karya seni sebagai ekspresi perasaan


manusia. Kritik seni ekspresivisme menentukan kadar keberhasilan seni atas
kemampuannya membangkitkan emosi secara efektif, intensif, dan penuh
gairah.

3. Pendekatan Instrumentalistis

Teori seni instrumentalistis menganggap seni sebagai sarana untuk


memajukan dan mengembangkan tujuan moral, agama, politik, dan berbagai
tujuan psikologis dalam kesenian.

Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni
terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.

Para kritikus instrumentalis berpendapat bahwa kreasi artistik tidak terletak


pada kemampuan seniman untuk mengelola material seni atau pun pada
masalah internal karya seni.
10. Tokoh seni rupa
1. Basuki Abdullah

2. Affandi koesoema

3. Hendra gunawan
4. Henk ngantung

5. Popo iskandar

Anda mungkin juga menyukai