1. SENI(CABANG,PRINSIP,UNSUR)
seni adalah suatu ekspresi perasaan manusia yang memiliki unsur keindahan di dalamnya
dan diungkapkan melalui suatu media yang sifatnya nyata, baik itu dalam bentuk nada,
rupa, gerak, dan syair, serta dapat dirasakan oleh panca indera manusia.
CABANG SENI
1. Seni Audio (Auditory Art)
Seni audio merupakan seni yang dapat dinikmati melalui indra pendengaran, dalam perkembangannya seni audio
atau auditory art dibagi kedalam tiga bagian, yaitu:
Seni Musik : Seni musik adalah seni yang dapat dinikmati melalui nada, misalnya musik instrumental dari alat tunggal
seperti piano dan biola, atau juga musik instrumental dari gabungan dari beberapa alat musik seperti pada
pertunjukan orkestra.
Seni Sastra : Seni satra adalah seni yang dapat dinikmati melalui keindahan kata dan bahasa, misalnya pada
pembacaan puisi atau pementasan drama.
Seni Suara : Seni suara merupakan seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata, misalnya pada karya lagu,
musikalisasi puisi, atau tembang.
Seni visual atau visual art adalah seni yang dinikmati melalui indra penglihatan (mata). Seni visual dibagi menjadi
dua, yaitu seni dua dimensi dan seni tiga dimensi.
Seni dua dimensi : Seni dua dimensi meliputi seni dua dimensi tanpa gerak seperti karya seni rupa (lukisan, gambar),
dan juga seni dua dimensi dengan gerak seperti seni sinematografi.
Seni tiga dimensi : Dalam seni tiga dimensi juga dapat dibedakan menjadi seni tiga dimensi tanpa gerak seperti
patung, pahatan. Dan seni tiga dimensi dengan gerak seperti seni tari dan pantomim.
Seni audio visual atau auditory visual art merupakan seni yang dapat dinikmati oleh indra pendengaran sekaligus
indra penglihatan. Seni audio visual dapat dibagi menjadi berikut
Seni tari, seni yang menampilkan keindahan perpaduan antara gerak dan nada
Seni drama, yaitu seni yang menampilkan perpaduan gerak, kata, dan visual
Seni opera, yaitu seni yang menampilkan perpaduan gerak, nada, dan visual
CABANG SENI RUPA
1. Seni Lukis
2. Seni Grafis
Seni grafis merupakan salah satu cabang seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak,
biasanya di atas kertas.
3. Seni Patung
Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara
memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Patung adalah hasil ekspresi
jiwa manusia yang diwujudkan dengan membuat bentuk visual melalui media tiga dimensi untuk tujuan pemuasan
kebutuhan estetika..
4. Seni Instalasi
Seni instalasi adalah seni yang memasang, menyatukan, dan mengkontruksi sejumlah benda yang dianggap bisa
merujuk pada suatu konteks kesadaran akan makna tertentu. Pada umumnya makna dalam persoalan-persoalan
sosial-politik dan hal lain yang bersifat kontemporer diangkat dalam konsep seni instalasi ini. Seni instalasi dalam
konteks visual merupakan perupaan yang menyajikan visual tiga dimensional yang memperhitungkan elemen-
elemen ruang, waktu, suara, cahaya, gerak dan interaksi spektator (pengunjung pameran) sebagai konsepsi akhir
dari olah rupa
5. Seni Keramik
Seni keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik untuk membuat karya seni dari yang bersifat
tradisional sampai kontemporer. Selain itu dibedakan pula kegiatan kriya keramik berdasarkan prinsip fungsionalitas
dan produksinya. Venus of Dolni Vestonice adalah karya keramik tertua yang pernah ditemukan.
contohnya gucci atau piring keramik yang memiliki nilai seni yang dianggap sangat tinggi, biasnya kerajinan seni
kramik misalnya sebuah piring akan tidak digunakan sebagai alat untuk makan akan tetapi lebih kepada
penggunaanya sebagai pajangan yang memperkuat nilai estetika dari kesenian tersebut..
6. Relief
Relief dalam arti seni adalah gambar atau lukisan yang ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi (tri marta) diatas
bidang dua dimendi (dwi marta).
7. Seni Kaligrafi
8. Mosaik
9. Ukiran
Ukiran adalah seni memahat batu atau kayu menjadi bentuk yang diinginkan
B.Desain
Desain adalah salah satu cabang dari seni rupa yang lebih menitik beratkan fungsi dan kemudahan dalam
menjalankan produksinya. Istilah desain serng dikaitkan dengan suatu penyusunan polaatau rancangan yang
menjadi dasar pembuatan suatu bendabuatan. Dengan kata lain desain adalah suatu rencana yang terdiri dari
beberapa unsur untuk mewujudkan suatu hasil karya yang nyata. Syarat pembuatan desain yang baik adalah desain
yang mudah dimengerti dan mudah untuk dikerjakan dengan jelas.
Dalam seni rupa desain terdiri dari beberapa bentuk, diantaranya adalah
1. Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup
merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota,
perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Dalam dunia arsitektur, ada tiga unsur dasar yang membangun arsitektur yang pertama adalah strenght (kekuatan),
yang kedua adalah beauty (keindahan), dan yang ketiga adalah convenience (kenyamanan) yang nantinya akan
mempengaruhi efek estetis dari suatu bangunan. Arsitek juga erat hubunganya dengan istilah perancangan.
2. Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi
atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi
simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.
Seperti jenis disain lainnya, disain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang
dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain). Seni disain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata
letak.
3. Desain industri
Desain industri adalah seni terapan di mana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan suatu barang)
suatu barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis
atau warna atau garis dan warna atau gabungannya, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi, yang memberi kesan estetis,
dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan.
4.Desain Interior
Desain Interior adalah ilmu yang memperlajari perancangan suatu karya seni yang ada didalam suatu bangunan dan
digunakan untuk memecahkn masalah manusia.
5. Desain Busana
Desain busana adalah rancangan sebuah busana sebelum dibuat, jadi sebelum melalui proses pembuatanya sebuah
karya busana akan dibuat desainya terlebih dahulu, desain busana yang akan dibuat harus sesuai dengan keadaan
seseorang yang notabene adalah calon pemakai dari busana yang dibuat.
C.Seni Kriya
Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada ketrampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya.
Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni”.
Secara garis besar fungsi seni kriya memiliki kegunaan atau fungsi utama sebagai hiasan atau dekorasi, benda
terapan yang siap pakai, dan juga sebagai mainan. Bentuk-bentuk dari seni kriya di nusantara juga sangat beragam ,
tidak sedikit pembuatanya berbahan alami. Dari beragam hiasan tersebut masih ada banyak kerajinan tradisional
yang dibuat dengan penuh dasr seni dan juga sebagian untuk mengembangkan tuntutan pasar.
1. Kriya tekstil
banyak ditemukan berbagai karya seni kriya atau seni terapan yang berkaitan atau menggunakan bahan tekstil,
antara lain : segala bentuk rancangan tenun, rancangan pakaian, rancangan motif dan rancangan barang-barang
rumah tangga dan asesoris, batik, aksesori misal bando, pita, kipas, tas tangan, perlengkapan rumah tangga dan
hiasan ruangan misalnya taplak meja, kain korden, hiasan dinding, serbet makan, celemek, sarung bantal, sprei dan
sebagainya.
2. Kriya kayu
Kriya kayu yaitu kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah
ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel,
relief dan lain-lain.
3. Kriya keramik
Kriya keramik adalah kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa
(dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang
indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.
Pembuatan seni kriya keramik adalah dengan teknik slabatau lempeng, putar/throwing, pilin, dan cetak tuang.
Seni kriya logam adalah seni kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda kerajinan. teknik
pembuatan seni kriya logam terdiri dari dua macam teknik, yang pertama adalah teknik A cire perdue atau cetal lilin,
dan yang kedua adalah teknik bivalve.
PRINSIP PRINSIP SENIRUPA
Prinsip Seni Rupa dan Gambarnya
1. Kesatuan (Unity)
Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam seni rupa sehingga unsur-unsur
seni rupa saling berhubungan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri. Sehingga unsur seni rupa
akan bersatu padu dalam membangun sebuah komposisi yang indah, serasi, dan menarik. Prinsip
kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya seni.
2. Keseimbangan (Balance)
Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya seni. Karya seni diatur
agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan ini memberikan
pengaruh besar pada kesan suatu susunan unsur-unsur seni rupa. Balance bisa dibuat
secara formal/simetris dan dengan informal/asimetris serta keseimbangan radial/memancar.
3. Irama (Rythme)
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan terus menerus
sehingga mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa berwujud bentuk, garis, atau rupa-
rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat yang sama maka akan terlihat
statis, berbeda dengan irama harmonis maka menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu
pintar-pintar dalam melakukan variasi warna, ukuran, jarak, dan tekstur.
4. Komposisi
Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi dasar keindahan dari
sebuah karya seni. Karena komposisi berhubungan dengan penyusunan unsur-unsur seni rupa
sehingga menjadi susunan yang teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya seni yang bagus dan
menarik sehingga dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.
5. Proporsi (Kesebandingan)
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya sehingga
terlihat selaras dan enak dipandang. Besar kecil, panjang pendek, luas sempit, tinggi
rendah adalah masalah prinsip proporsi. Contoh mudah yang bisa kita jadikan gambaran yaitu
ketika akan membuat lukisan tubuh manusia maka bagian tubuh (kita ambil wajah) ukuran antara
alis, mata, hidung, mulus harus seimbang.
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk menampilkan bagian
tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol atau gampang nya terlihat berbeda
dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa dilakukan dengan cara mengatur posisi, warna,
ukuran, dan unsur lainnya.
7. Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa dari berbagai
bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan, dan tidak
bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan dengan cara mengatur warna, pencahayaan, bentuk
dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan prinsip harmoni ini untuk
menciptakan perpaduan yang selaras.
8. Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang
digunakan di dalam karya seni secara berangsur angsur. Prinsip gradasi sering digunakan saat
membuat karikatur, lukisan, mozaik, dan seni rupa 2 dimensi lain. Karena gradasi
berperan menghidupkan karya seni.
9. Penekanan (Kontras)
Kontras mengatur perbedaan dari 2 unsur yang berlawanan, perbedaan mencolok terletak di
warna, bentuk, dan ukuran sehingga karya seni tidak terkesan selalu lama. Dengan prinsip seni
rupa ini maka hasilnya karya seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.
Titik adalah unsur seni rupa paling dasar. Titik berada pada dimensi 1 dan titik juga menjadi unsur paling
kecil dalam membentuk garis, bentuk atau bidang. Bisa didefinisikan bahwa segala ide karya seni dimulai
dari sebuah titik kecil.
2. Garis
Garis juga termasuk unsur seni rupa 2 dimensi. Unsur ini merupakan dari unsur titik-titik hingga
membentuk sebuah garis. Sebuah garis memiliki dimensi memanjang dengan arah tertentu. Ada
beberapa macam-macam garis seperti garis pendek, garis panjang, garis vertikal atau garis horizontal.
3. Bidang
Bidang adalah unsur seni rupa yang dihasilkan dengan menggabungkan beberapa garis hingga
membentuk beberapa sisi. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki ukuran panjang dan lebar.
Contoh bidang misalnya adalah persegi, segitiga, trapesium dan lain-lain.
4. Bentuk
Unsur-unsur seni rupa yang berikutnya adalah bentuk. Unsur ini membuat sebuah seni rupa menjadi
lebih hidup dan dapat diamati sebagai karya seni yang utuh. Bentuk terdiri dari beberapa bidang. Ada
beberapa jenis bentuk yakni bentuk geometris seperti kubus, balok, tabung atau bentuk non-geometris
seperti manusia, hewan, alam.
5. Ruang
Ruang merupakan unsur seni rupa yang memiliki dua sifat yaitu semu dan nyata. Dalam karya 2 dimensi,
ruang bersifat semu karena hanya berupa penggambaran saja. Sementara dalam karya 3 dimensi, ruang
bersifat nyata dan dapat dirasakan secara langsung.
6. Warna
Salah satu unsur seni rupa adalah warna. Warna membuat karya seni menjadi lebih hidup dan eksresif.
Berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Dalam teori warna seni rupa
terdapat teori warna pigmen yaitu pengelompokkan warna sebagai berikut.
Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain,
contohnya adalah merah, kuning dan biru.
Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan mencampur dua warna dasar dalam takaran
tertentu, contohnya adalah oranye, ungu dan hijau.
Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder.
Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya
kuning kehijau-hijauan atau oranye kemerah-merahan.
Warna komplementer yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna,
misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-lain.
7. Tekstur
Tekstur juga termasuk salah satu unsur-unsur seni rupa 3 dimensi. Pengertian tekstur pada seni rupa
adalah sifat dan keadaan permukaan bidang pada suatu karya. Tiap benda tentu memiliki tekstur yang
berbeda-beda, meski ada juga yang hampir sama. Tekstur terdiri atas dua jenis yaitu nyata dan semu.
8. Gelap Terang
Unsur seni rupa yang terakhir adalah gelap terang. Unsur ini bergantung terhadap intensitas cahaya.
Artinya semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang, sebaliknya semakin kecil intensitas
cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya 2 dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan
gradiensi dan pemilihan warna.
2. SENI LUKIS
ALAT DAN BAHAN
1. Alat
Kehadiran alat lukis sangat penting bagi seorang seniman lukis untuk
menghasilkan karya yang berkualitas. Berbagai alat yang biasa
digunakan adalah kuas, palet, pisau palet, penjepit kanvas, dan
pembersih kuas. Alat-alat tersebut mempunyai fungsi untuk menunjang
kelancaran proses melukis.
2. Bahan
Selain alat, seorang pelukis juga membutuhkan bahan yang baik. Ada
berbagai macam bahan yang bisa digunakan oleh pelukis, namun tinta
atau cat merupakan bahan utama. Cat lukis yang biasa digunakan oleh
para seniman antara lain cat minyak, cat air, cat tekstil, cat akrilik, dan
berbagai jenis cat lukis lainnya.
1. TEKNIK AQUAREL
Teknik aqurel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan
sapuan warna yang tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan bernuansa transparan.
2. TEKNIK PLAKAT
Teknik plakat merupakan teknik melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik maupun cat
minyak dengan sapuan tebal dan komposisi cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang
colorfull pada setiap karya.
3. TEKNIK SPRAY
Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis. Tujuan menggunakan
teknik ini yakni untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih visual. CONTOH : GRAFITI
DI TEMBOK JALAN
4. TEKNIK POINTILIS
Teknik ini membutuhkan kesabaran yang lebih daripada teknik lukis lainnya, karena cara kerjanya
dengan menggunakan titik-titik untuk menghasilkan lukisan yang menawan. Sering kali para pelukis
menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap terang lukisan
5. TEKNIK TEMPERA
Teknik lukis tempera merupakan teknik melukis dengan cara mencampurkan kuning telur(KUNING
TELUR UNTUK MENGILATKAN) ke dalam cat sebagai bahan perekat. Lukisan ini sebagian
menggunakan kayu sebagai kanvasnya dan ada juga yang langsung melukiskan ke tembok.
6. TEKNIK IMPASTO
Impasto adalah teknik lukisan di mana cat dilapiskan dengan sangat tebal di atas kanvas
LANGSUNG sehingga arah goresan sangat mudah terlihat.
TEKNIK LUKISAN DENGAN CAT MINYAK
1. TEKNIK BASAH
Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan
menggunakan linseed oil atau minyak cat. Setelah cat diencerkan dalam kekentalan tertentu,
barulah di poleskan di atas permukaan kanvas.
2. TEKNIK KERING
Kebalikan dengan teknik basah, teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan linseed oil
atau minyak cat.
Kuas yang digunakan pada teknik kering haruslah dalam keadaan kering serta tidak
berminyak. Untuk teknik ini disarankan menggunakan cat yang baru keluar dari dalam tube
3. TEKNIK CAMPURAN
Campuran antara teknik basah dan kering
MACAM CAT
1. CAT AIR : air sbg pengencernya,kertas medianya
2. CAT POSTER : pengencernya air,namun sifat lebih pekat warnanya,
3. CAT AKRILIK: air pengencernya,sifatnya pekat,untuk dikanvas
4. CAT TEKSTIL : melukis di atas kain
5. Cat Minyak : memiliki minyak pengencer khusus yang biasanya dijual terpisah dalam kemasan
botol. Namun dapat juga menggunakan Thinner sebagai pengencer dan membuat cat lebih
cepat mengering.
ALIRAN ALIRAN DALAM SENI LUKIS
1. Aliran Abstraksionisme
Non-figuratif
Abstark kubistis.
Aliran ini menampilkan unsur-unsur seni lukis yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam.
Bentuk, garis, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli dari alam.
Tokoh Seni Rupa Indonesia Aliran Seni Lukis Abstraksionisme:
2. Aliran Dadaisme
Duchamp
Hans Arp
Roull Haussmann
3. Aliran Ekspresionisme
Lebih banyak mengungkapkan emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang.
Ungkapan isi hati seseorang.
Pemilihan warna juga yang diutamakan.
Imajinasi seseorang.
Affandi
Ernast Ludwig
Paul Gaugiuin
Popo Iskandar
Vincent Van Gogh
Zaini
4. Aliran Fauvisme
Lukisan yang dihasilkan adalah lukisan yang menggunakan warna-warna yang liar dan kontras.
Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya.
Penggunaan garis dalam lukisan ini disederhanakan. Sehingga, penikmat lukisan ini bisa mendeteksi keberadaan
gais yang jelas dan kuat.
Andre Dirrain
Henry Matisse
Kess Van Dongen
Maurice de Vlamink
Rauol Dufi
5. Aliran Futurisme
Keindahan gerak
Garis
Visual
Warna sebagai seni lukis anti-kubisme yang statis.
Carlo Carrà
Giacomo Balla
Sculptor
Umberto Boccioni
6. Aliran Gotik
Aliran Gotik adalah salah satu aliran dalam seni lukis yang
akan menggambarkan sebuah objek dengan menggunakan garis tebal dan memiliki bentuk ramping serta
menegaskan sesuatu lukisan dengan berdasarkan warna.
Objek yang dilukis biasanya adalah tokoh suci, ksatria, raja, dan ratu.
Lukisan gaya seperti ini banyak terdapat di kerajaan-kerajaan, rumah ibadah, dan juga kastil atau bangunan klasik.
Albert Durer
Jan Van Eyck
Mathias Grunnewald
Pieter Droughel
7. Aliran Impresionisme
Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya seperti sketsa, hal ini dengan alasan untuk memberikan kemudahan
pelukis menangkap esensi subjek ketimbang detailnya.
Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari sebuah objek untuk kemudian diterapkan ke dalam lukisan.
Lukisan ini dibuat di luar ruangan atau en plein air.
Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (hitam tidak digunakan sebagai bayangan.
Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
Warna didapatkan dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Hal ini diharapkan, warna
tercampur secara optis oleh retina.
Aguste Renoir
Casmile Pissaro
Claude Monet
Edward Degas
Mary Cassat
Sisley
8. Aliraan Klasikisme
Bartholome Vignon
Jan Ingles
Jaques Lovis David
9. Aliran Konstruktivisme
Objek utama yang dilukis adalah bangunan dan latar yang berada di sekitar bangunan dari satu sudut lukis.
Objek bisa berupa bangunan kuno, klasik, modern atau bangunan apa pun.
Segitiga
Kubus
Segiempat
Silinder
Lingkaran
Kerucut
Kotak-kotak, dan sebagainya.
Braque
Fernand Leger
Gezanne
Metzinger
Pablo Picasso
Robert Delaunay
11. Aliran Naturalisme
Objek yang dilukis akan terlihat sangat jelas dari kejauhan dan agak baur jika dinikmati dari dekat.
Titik yang digunakan terdiri dari berbagai macam variasi, baik besar-kecil, tebal-tipis, maupun berwarna-hitam putih.
Fransisco de Goya
Gustove Corbert
Honore Umier
Eugene Delacroix
Jean Baptiste
Raden Saleh
Theodore Gericault
15. Aliran Surealisme
Amang Rahman
Andre Masson
Joan Miro
Salvador Dali
Sudiardjo
3.MENGGAMBAR
Teknik :
a. TEKNIK DUSEL
Teknik dusel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis
b. TEKNIK ARSIR
Teknik arsir adalah pengulangan garis secar acak & saling menyilang dengan tujuan mengisi
bidang gambar yang kosong.
C.TEKNIK POINTILIS
MACAM PENSIL
1. Lunak
Jenis ini biasanya ditandai dengan kode-kode seperti 2b, 3b, 4b, 5b, 6b, dan 7b. Semakin
besar angka di depan huruf B (Black), semakin lunak kepadatannya dan semakin pekat
warna hitamnya.
2. Sedang
Jenis pensil sedang ini tidak begitu keras dan tidak begitu lunak, biasanya jenis ini juga
digunakan untuk menulis dan biasyanya ditandai dengan huruf dan angka seperti H, HB,
F, B, 2H, dan 3H.
B=black, HB= Half black, H= hard, F= firm
3. Keras
Pensil dengan kepadatan yang keras, biasanya digunakan untuk membuat sketch bangunan
karena memiliki efek warna yang tidak begitu gelap bahkan cenderung berwarna abu-abu.
Jenis ini biasanya ditandai dengan kode huruf dan angka 4H, 5H, 6H, 7H,8H, 9H
Pensil dengan tingkat ketebalan rendah seperti H, B, HB, dan 2B lebih sering digunakan
untuk membuat sket awal atau gambar rancang. Untuk tingkat ketebalan sedang seperti 3B,
4B, dan 5B digunakan untuk membuat outline dan arsiran. Sedangkan pensil dengan kadar
kehitaman tinggi seperti 6B, 7B, dan 8B khusus yang digunakan untuk kepentingan
menggambar. Jenis ini biasanya digunakan untuk membuat efek air, kaca, dan pencahayaan
4. PAMERAN
MACAM-MACAM PAMERAN
Menurut jumlah pesertanya
-Pameran tunggal, yaitu pameran yang hanya diselenggarakan secara individual (perorangan).
Menurut sifatnya.
-Pameran incidental, yaitu pameran yang diselenggarakan secara berkala yang didasarkan atas
kebutuhan yang ada, misalnya: pameran kaligrafi guna mengongsong perayaan Isro’ Mi’raj.
-Pameran rutin, yaitu pameran yang diselenggarakan pada periode tertentu secara tetap dan
berkelanjutan. Misalnya: pentas seni yang dilakukan setiap akhir semester.
-Pameran permanen, yaitu pameran yang diselenggarakan secara tetap terbuka dan terus menerus.
-Pameran homogeny, yaitu pameran yang hanya menggelar satu jenis karya seni yang seragam.
-Pameran heterogen, yaitu pameran yang menggelar berbagai jenis karya seni.
-Pameran terbuka, yaitu pameran yang diselenggarakan di luar ruangan secara terbuka.
-Pameran bergerak, yaitu pameran dengan menggunakan alat yang bergerak, misalnya mobil.
FUNGSI PAMERAN DAN PERGELARAN SENI RUPA DAN KERAJINAN TANGAN
-Mendidik siswa untuk belajar dan berlatih berdikari guna menyongsong era globalisasi.
-Menciptakan manusia Indonesia yang bermoral, berakhlak mulia, berbudi luhur, arif dan bijaksana.
-Meningkatkan semangat siswa untuk berkarya guna menghadapi Negara yang baru dilanda krisis
multidimensi.
PERENCANAAN PAMERAN
Dalam menyelenggarakan suatu pameran perlu disiapkan perencanaan secara matang dan sedini
mungkin.
-Bukti kongkrit adanya perencanaan pameran dan pergelaran tertuang dalam bentuk proposal.
-Proposal adalah pengajuan secara tertulis tentang garis besar segala kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pendahuluan.
Dasar pemikiran.
Tujuan Kegiatan.
Waktu Kegiatan.
Biaya /Sumber Dana.
Penutup.
5. KERAMIK/GERABAH
Tanah liat (Clay ) Pasir Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat
dalam pasir menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.
Feldspar Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan
Menurunkan temperatur pembakaran.
Kaolin ,adalah tanah liat putih yang mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan
pembakaran.
Kuarsa Kuarsa Fungsi kuarsa di dalam pembuatan keramik pengarah benang adalah : Tidak mengurangi
keplastisan dan penyusutan pada bodi keramik, Mengurangi susut kering dan susut bakar dari tanah liat,
Memudahkan air untuk menguap sewaktu proses pengeringan dan proses pembakaran, Memberi sifat kuat
pada barang-barang yang dibuat dan dapat mencegah perubahan bentuk pada waktu dibakar, dan Dapat
mengurangi daya memuai dari benda yang sudah jadi
2. Alat
Macam-macam alat untuk membentuk keramik, yaitu;
Teknik Pembuatan
2. Teknik Pilin
Teknik pilin (coil) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual caranya
tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah. Cara membuat keramik dengan
teknik pilin antara lain sebagai berikut.
3. Teknik Lempengan
4. Teknik Cetak/SLAB
Teknik pembentukan dengan acuan alat cetak dapat digunakan untuk memproduksi produk
kerajinan keramik dalam jumlah yang banyak, dan waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran
yang sama pula. Teknik cetak meliputi: cetak padat dengan teknik press (tekan) dan cetak basah
atau cair dengan teknik cor.
6. SENI PATUNG
1. Berdasarkan Bentuknya
Figuratif. Jenis patung figuratif adalah patung yang dibentuk dengan meniru
bentuk yang ada dalam kehidupan nyata. Contohnya seperti
bentuk manusia, bentuk hewan, atau bentuk tumbuhan yang di buat
sedemikian menyerupai bentuk aslinya.
Non Figuratif. Jenis non figuratif merupakan jenis patung yang bentuknya
tidak menyerupai bentuk aslinya. Patung jenis ini biasanya hanya
menampilkan garis, lekukan atau bagian tertentu dari suatu objek.
2. Berdasarkan Jenisnya
Zonde Bosse. Patung jenis Zonde Bosse ini merupakan bentuk patung
yang berdiri sendiri (kanan kirinya lepas) dan tidak menempel pada satu sisi.
- PATUNG UTUH
- PATUNG COP (KEPALA AJA)
- PATUNG BUSTE (SETENGAH BADAN)
- PATUNG TORSO(BADAN AJA)
-RELIEF RENDAH
-RELIEF TENGGELAM
-RELIEF TEMBUS
TEKNIK PATUNG
1. Teknik Butsir
Butsir merupakan salah satu teknik pembuatan patung dengan cara mengurangi
bahan lunak seperti tanah liat,gips malam dan bahan yang berstruktur lunak lainnya
sehingga tercipta karya patung yang memiliki nilai estetika.
2. Teknik Modeling
Modeling merupakan teknik dalam membuat patung dengan cara membuat model
terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung sebenarnya.
Teknik ini biasanya digunakan pada proses pembuatan patung dengan bahan dasar
logam. Pembuatan diawali dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian
dituangkan dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
4. Teknik Merakit
Teknik ini hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara merakit bahan
dasar patung kemudian merangkainya.
5. Teknik Membentuk
Teknik ini merupakan teknik pembuatan patung dengan cara membentuk patung
secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan. Dalam teknik ini lebih
membutuhkan ketelitian dari senimannya. Tetapi kualitas patung yang diperoleh
biasanya lebih bagus karena menggunakan perasaan atau feelingdalam
membentuknya.
6. Teknik Pahat
Teknik pahat biasanya dilakukan pada proses pembuatan patung dengan bahan
dasar keras seperti kayu, tulang, batu ganit, batu granit dan bahan dasar yang
berstruktur keras lainnya dengan cara mengurangi bagian-bagian tertentu pada
bahan dasar hingga membentuk patung yang diinginkan.
CONTOH PATUNG TERKENAL DI INDONESIA :
1. PATUNG DIPONEGORO/KARTINI
OLEH : MUNIR PAMUNTJAK
4. PATUNG DIRGANTARA/PANCORAN
OLEH : EDHI SUNARSO
6. PATUNG PEMUDA MEMBANGUN
7. PENGGOLONGAN WARNA
Warna intermediate adalah warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna primer dan sekunder
pada lingkaran warna. Nama-nama warna Intermediate, yaitu:
- Kuning Hijau (sejenis Moon Green), yaitu warna yang ada diantara kuning dan hijau.
- Kuning Jingga (sejenis Deep Yellow), yaitu warna yang ada diantara kuning dan jingga.
- Merah Jingga (Red / Vermilion), yaitu warna yang ada diantara merah dan jingga.
- Merah Ungu (Purple), yaitu warna yang ada diantara merah dan ungu/ violet.
- Biru Violet (sejenis Blue/Indigo), yaitu warna yang ada diantara biru dan ungu / violet.
- Biru Hijau (sejenis Sea Green), yaitu warna yang ada diantara biru dan hijau
Warna tersier
Warna tersier adalah warna ketiga, yaitu warna hasil percampuran dari dua warna sekunder atau warna
kedua. Nama-nama warna tersier, yaitu:
- Coklat Kuning (disebut juga Siena Mentah, Kuning Tersier, Yellow Ochre, atau Olive), yaitu percampuran
warna jingga dan hijau.
- Coklat Merah (disebut juga Siene Bakar, Merah Tersier, Burnt Siena, atau Red Brown), yaitu percampuran
warna jingga dan ungu.
- Coklat biru (disebut juga Siena Sepia, Biru Tersier, Zaitun, atau Navy Blue), yaitu percampuran warna hijau
dan ungu
Warna kuarter
Adalah warna ke empat, yaitu warna hasil percampuran dari dua warna tersier atau warna ke tiga. Nama-
nama warna kuarter adalah:
- Coklat Jingga (Jingga / Oranye Kuarter, atau semacam Brown), yaitu hasil percampuran kuning tersier dan
merah tersier.
- Coklat Hijau (Hijau kuarter, semacam Moss Green), yaitu percampuran biru tersier dan kuning tersier.
- Coklat Ungu (Ungu / Violet kuarter, atau semacam Deep Purple), yaitu hasil percampuran merah tersier
dan biru tersier.
GOLONGAN WARNA:
- GOL . PANAS : MERAH,KUNING,JINGGA
- GOL.DINGIN : UNGU DAN BIRU
WARNA :
8. BATIK
9. KRITIK
Jenis Kritik Seni
Ada 4 jenis kritik seni dimana setiap tipe nya mempunyai ciri khusus masing-
masing.
1. Kritik Jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah atau
disampaikan secara terbuka. Tujuannya memberikan informasi mengenai
berbagai peristiwa dalam dunia kesenian.
Isi dari kritik jurnalistik berupa ulasan ringkasan yang jelas tentang suatu
pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan lain.
2. Kritik Pendagogik
Tipe kritik ini diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga
pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru kesenian.
3. Kritik Ilmiah
Kritik ilmiah atau akademi ini melakukan pengkajian nilai seni secara luas,
mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun mengkaji
banding kesejarahan critical judgment.
Penilaian kritik ilmiah tidak bersifat mutlak. Jenis kritik ini bersifat terbuka
dan siap dikoreksi oleh siapa saja demi penyempurnaan dan mencari nilai
karya seni yang sebenarnya.
4. Kritik Populer
Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tipe kritik
populer adalah suatu gejala umum dan kebanyakan dihasilkan oleh para
kritikus yang tidak ahli, terutama dilihat dari aspek profesionalisme kritisme
seni.
Pendekatan kritik seni rupa dibagi menjadi 3, berdasarkan titik tolak atau
landasan yang digunakan.
1. Pendekatan Formalistik
2. Pendekatan Ekspresivisme
3. Pendekatan Instrumentalistis
Seni dipandang sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu, nilai seni
terletak pada manfaat dan kegunaannya bagi masyarakat.
2. Affandi koesoema
3. Hendra gunawan
4. Henk ngantung
5. Popo iskandar