Makna : Menceritakan seorang pemuda yang menginjak dewasa dengan tampilan ekspresi kuat,
emosional tinggi, serta ulahnya yang energik dalam memikat hati seorang wanita.
Jenis : Tari putra tunggal keras yang biasanya ditarikan oleh penari putri.
Pencipta : Pan Wadres dalam bentuk Kebyar Legong yang kemudian disempurnakan oleh I Gede Manik.
Asal : Banyuwangi.
Musik : musik rebana dan kendang dengan tembang yang di lantunkan adalah baid-baid burdah,
(sholawatan)
Kostum : pakaian yang memenuhi syarat islam, seperti memakai kerudung dan sarung tangan, hingga
memakai kaos kaki yang menutupi seluruh aurat pada tubuh (berbentuk seperti burung kuntul)
Koreografi : gerakan burung garuda yang sedang terbang dan memamerkan sayap indahnya, dengan
gerak tampak keras, tegas, gagah, lincah, dan sedikit erotis.
Kostum : Baju layaknya burung garuda yang biasanya berlapis emas, merah, perak, dan hitam.
Tata Rias : alis tebal yang menyerupai burung garuda yang tegas dengan lipstik merah
Penari : 2 orang atau lebih dengan gerakan gerakan dan pola lantai yang asimetris,
Makna : Tarian ini menggambarkan tentang burung garuda yang memamerkan keindahan, kegagahan
dan kelincahanya.
Makna : Kata gandrung dapat diartikan ‘cinta’, ‘tertarik’, atau ‘terpesona', Tarian ini menggambarkan
tingkah laku Gatotkaca tatkala berangan-angan ingin mempersunting seorang putri menjadi istrinya.
1. Mahkota berwarna emas yang menggambarkan bahwa ia adalah seorang pangeran serta gelang
berwarna kuning keemasan.
2. Kain / baju dan celana setengah panjang , terbuat dari kain beledu hitam. Ikat pinggang terbuat dari
logam berkilauan, disebut pending.
Musik : alat iringan (semacam kentongan) yang disebut keprak, serta tembang yaitu lagu gunungsari.
Biasanya dilengkapi gendang dan gong
Keunikan Tari : Tari ini ingin menunjukkan sisi romantisme Gatotkaca yang selalu diidentikkan dengan
ksatria yang gagah perkasa di medan perang.
Tari Mesatya
Tari Bondan
Properti : payung kertas, kendil dan boneka bayi yang di gendong penari.
Sejarah : zaman dulu Tari Bondan ini merupakan tarian yang wajib dimainkan oleh para kembang desa
untuk menunjukan jati dirinya sebagai seorang ibu
Macam : Tari Bondan Cindogo (rasa sayang ibu terhadap anaknya yang sudah meninggal), Tari Bondan
Mardisiwi dan Tari Bondan Pegunungan/ Tari Bondan Tani.
Koreografi : gerakan menggendong boneka bayi dengan satu tangan, sementara tangan satunya
memegang payung kertas.
Ciri khas : Penari menari di atas sebuah kendil.
Musik : iringan musik gending. Pada awalnya tarian ini di iringi dengan lagu dolanan, namun dalam
perkembangannya tarian ini di iringi dengan gending lengkap.
Kostum : balutan kain wiron, jamang, baju kutang dan Pada bagian atas memakai sanggul.
Tari Mappadendang