Anda di halaman 1dari 7

BEDHAYA

KETAWANG
kelompok 3
Nama Kelompok
•> Afina Naila Oktavia .A.
•> Chika Amelia Putri
•> Denys Hanifiandra
•> Desy Amelia Putri
•> Muhammad Faizal .A.
•> Najma Amelia
Sejarah
Tari Bedhaya Ketawang merupakan sebuah seni pertunjukan warisan
budaya yang berasal dari Keraton Kasunanan Surakarta. Tari ini
merupakan tari kebesaran yang hanya di pertunjukan pada saat
penobatan serta peringatan kenaikan tahta raja di Keraton Kasunanan
Surakarta.
Tari Bedhaya Ketawang dianggap sebagai bedhaya yang tertua dan
dijadikan sebagai kiblat dari tari bedhaya lainnya yang lebih muda.
Dalam pementasannya, konon Nyai Roro Kidul akan ikut menari dan
menggenapi jumlah penari menjadi sepuluh orang.
Meskipun Tari Bedhaya Ketawang merupakan hasil warisan dari
kesultanan Mataram, namun tari ini hanya dipentaskan di Kasunanan
Surakarta.
Gerak
Gerakan khusus dan rinci pada Tari Bedhaya Ketawang
tentunya tidak bisa dikatakan biasa saja. Setiap gerakan yang
dilakukan memiliki makna mendalam dan menyeluruh di
dalamnya.

Secara struktural, gerak untuk tarian ini menggambarkan


wanita yang memiliki sikap santun dan lembut. Komponen ini bisa
dilihat dengan jelas dalam tariannya karena digambarkan
dengan baik pula.
Busana
Dalam pertunjukannya, busana yang di gunakan penari
dalam Tari Bedhaya Ketawang adalah busana yang di
gunakan oleh para pengantin perempuan jawa, yaitu
Dodot Ageng atau biasa di sebut Basahan. Pada bagian
rambut menggunakan Gelung Bokor Mengkurep, yaitu
gelungan yang ukurannya lebih besar dari gelungan
gaya Yogyakarta.
Iringan
Tari Bedhaya Ketawang di iringi oleh
iringan musik gending ketawang gedhe
dengan nada pelog. Instrumen yang di
gunakan diantaranya adalah kethuk,
kenong, gong, kendhang dan kemanak.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai