Oleh
Iis Suhaeni (1143070092)
3. Banking Ratio
Banking Ratio bertujuan mengukur tingkat likuiditas bank dengan
membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang
dimiliki. Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuditas bank semakin rendah
tingkat likuiditas bank. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut:
4. Assets To Loan Ratio
Assets to Loan Ratio merupakan rasio untuk mengukur jumlah kredit yang
disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio,
menunjukan semakin rendahnya tingkat likuiditas bank. Rasio ini dapat dihitung
dengan rumus berikut:
6. Cash Ratio
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat
menutupi hutang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban
lancar tahun yang bersangkutan.
Cash Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank melunasi
kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank
tersebut. Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus berikut:
3. Capital Ratio
Merupakan rasio untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan
dalam menaggung pekreditan, terutama resiko yang terjadi karena bunga gagal
ditagih. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus berikut:
4. Capital Risk
Capital Risk sama dengan Secondary Risk Ratio. Merupakan rasio untuk
mengukur penurunan aset yang mempunyai risiko lebih tinggi. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus berikut:
Atau
7. Gross Yield On Total Assets
Untuk mengukur kemampuan manajemen menghasilkan income dari
pengelolaan assets. Rumus untuk mencari Gross Yield on Total Assets sebagai
berikut:
Atau
C. RASIO RENTABILITAS
1. Gross Profit Margin
Merupakan perbandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga
Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor
yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Rasio ini digunakan untuk mengetahui persentasi laba dari kegiatan usaha
murni dari bank yang bersangkutan. Setelah dikurangi biaya-biaya. Rasio ini
dapat dihitung dengan rumus berikut:
2. Net Profit Margin
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah
pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Net Profit Margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank
dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Rasio ini dapat
dihitung dengan rumus berikut:
Atau
8. Leverage Multiplier
Merupakan alat ukur mengukur kemampuan manajemen dalam dalam
mengelola asetnya, karena adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat
penggunaan aktiva. Rumus untuk mencari Leverage Multiplier sebagai berikut:
9. Assets Utilization
Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan
manajemen suatu bank dalam mengelola aset dalam rangka menghasilkan
operating income dan nonoperating income. Rumus untuk mencari Assets
utilization sebagai berikut :
Syafri Harahap, Sofyan. 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Wahyono, Hadi. 2002. Komperasi Kinerja Perusahaan Bank dan Asuransi Studi
Empiris di Bursa Efek Jakarta, Jurnal riset ekonomi dan manajemen, vol.
2 No. 2, Mei 2002
https://www.scribd.com/document/330824315/Laporan-Keuangan-Bank-Dan-
Rasio-Keuangan-Bank [diakses pada tanggal 15 november 2016]