Anda di halaman 1dari 14

Politeknik Negeri Malang 58

Unit 6 Rangkaian Tiga Fase

Tujuan
Setelah selesai mempelajari bagian ini, mahasiswa diharapkan akan mampu :
1. Menjelaskan keunggulan arus bolak-balik tiga fase dibandingkan dengan arus bolak-
balik satu fase..
2. Menggambarkan gelombang arus bolak-balik tiga.
3. Menjelaskan beban seimbang dan tidak seimbang..
4. Menggambarkan hubungan bintang dan delta.

6.1 Pembangkitan GGL Tiga Fase


Rangkaian listrik tiga fase diberi energi oleh tiga ggl bolak-balik yang dihasilkan dari
alternator tiga fase.

(b)
Gambar 6-1. Diagram bentuk gelombang dan phasor sistem tiga fase

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 59

Sistem tiga fase memiliki tiga tegangan, masing-masing tidak sefase atau terpisah 360/3
= 120 derajat elektrik. Tiga fase tersebut harus diidentifikasi untuk menunjukkan
urutannya. Dalam beberapa penerapan digunakan nama A, B dan C. Untuk suplai dan
distribusi secara umum, fase ditandai dengan kode warna merah, kuning dan hitam.

6.2 Keuntungan Sistem Tiga Fase


1. Sistem tiga fase dapat menyalurkan daya yang lebih besar dibandingkan dengan
sistem fase tunggal.
2. Daya yang disalurkan ke atau diambil dari sistem tiga fase lebih konstan. Karena daya
lebih konstan, torsi mesin yang berputar lebih konstan dan getaran dalam mesin
berkurang.
3. Jika tersedia dua tegangan, pilihan dapat dilakukan tergantung pada jenis beban.
4. Untuk output daya yang sama, mesin tiga fase ukuran fisiknya lebih kecil daripada
fase tunggal.
5. Dalam sistem distribusi, untuk daya yang sama, jumlah total material yang
dibutuhkan untuk mendistribusikan daya lebih kecil dibandingkan dengan bila
digunakan sistem fase tunggal.

6.3 Hubungan Bintang


Satu metode penyambungan sistem tiga fase adalah menghubungkan tiga ujung gulungan
menjadi satu seperti yang digambarkan di Gambar 6.2(a). Karena bentuk dari diagram
ini, sistem tiga fase ini disebut terhubung bintang dan titik hubungan bersama disebut
titik bintang.

Gambar 6.2. Sambungan tiga fase bintang

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 60

6.4 Hubungan Delta


Gulungan alternator tiga fase dapat juga disambung seperti diperlihatkan Gambar 6.3,
yang membentuk loop tertutup dengan ujung yang berbeda digabungkan bersama, dan
tegangan saluran dihubungkan ke persilangan tersebut. Sistem ini disebut sambungan
delta karena bentuk diagram mewakili huruf Latin  (delta/segitiga).

(a) (b)
Gambar 6.3. Sambungan tiga fase delta

6.5 Beban Seimbang Hubungan Bintang


Listrik tiga phasa dengan beban seimbang pengertian seimbang adalah apabila beban
masing-masing phasa identik.
Sistim tiga phasa dibebani
IA dengan beban seimbang.
A VAW 120  90
20<-300 IA  
VAN=120<-90 ZA 20  30
20<-300  6  60
N VBN=120<-300
IB VBN 120  30
20<-300 IB  
B ZB 20  30
VCN=120<1500  6  60 0
C
IC

Gambar 6.4. Beban seimbang hubungan bintang

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 61

VCW 120  150 0


I W  ( I A  I B  I C )  IC  
ZC 20  30
 (6  60  6  60 0  6(180)  0
 6  180 0

Jika masing-masing beban tidak sama besarnya maka disebut beban tidak seimbang.

Sebagai contoh:
Suatu sistim tiga phasa dengan tegangan 400 volt, dibebani dengan 10 kW, 8 kW dan 5
kW hitunglah arus masing-masing line dan arus yang mengalir pada penghantar netral.
Pemecahan:
IR
R
10Kw
231 volt
400 volt
231 volt 5Kw
8Kw
Y I
400volt 231 volt Y
B IB

Gambar 6.5. Beban tidak seimbang hubungan bintang


V2 400 volt
Jika keterangan line = 400 volt maka tegangan phasanya =   231 volt
V3 V3

I R  10.1000  43,3 A
231
I Y  80.1000  34,6 A
231
I B  5.1000  21,65 A
231
Jika diambil sudut phasa VRN<900 IR = 43,3<900
VYN=231<-300 IY = 34,6<-300
VBN=231<2100 IB = 21,65<2100

IN  (43,3  90  34,6  30  21,65  210 )  18,9 A


0 0 0

Beban seimbang, biasanya pada motor-motor listrik sedang beban tak seimbang terjadi
pada jaringan yang mengunakan bermacam-macam beban.

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 62

6.6 Beban Seimbang Hubungan Delta (Segitiga)


Contoh soal seperti gambar dibawah:
IA
A Diketahui:
VAB=110<1200
IAB 5<45 VBC=110<00
5<45 0
VCA=110<2400
IB 0
ICA
B 0
5<45
IBC hubungan delta
IC seimbang
Gambar 6.6. Beban
C
Arus masing-masing phasa adalah:
VAB 110  120
I AB    22  750  5,7  i 21,2
ZA 5  45
VCB 110  0
I BC    22  45 0  13,55  i15,55
Z 5  45
VCA 110  240
I CA    22  155 0  21,2  i5,7
Z 5  45

Arus yang mengalir pada line:


I AB  I A  I CA  I A  I AB  I CA
= 22 <650 – 22 <1950
I A  38,1  45 0
I BC  I B  I AB  I B  I BC  I AB
= 22 <450 – 22 <650
 38,1  70 0
I CA  I C  I BC  I C  I CA  I BC
= 22 <1950 – 22 < -450
 38,1  165 0
Keseimbangan untuk hubungan delta: Arus link = Arus phasa

6.7 Beban Hubungan Delta Tidak Seimbang


IA Jika diketahui beban hubungan delta seperti
A pada gambar.
IAB ICA
VAB Tegangan VAB = 240<1200
10 15<-30 VBC = 240<00
IB VCA = 240<2400
B
VBC VAC 10<30
IC
06. TeoriListrik IBC
Terapan Abdul Manaf 3/26/2019
C
Politeknik Negeri Malang 63

Gambar 6.7. Beban tidak seimbang hubungan delta.

Arus masing-masing phasa:


VAB 240  120 0
I AB    24  120 0
10 10
VBC 240  0 0
I BC    24  30 0
10  30 10  30 0

VCA 240  240 0


I CA    16  270 0
15  30 0
15  30 0

Arus yang mengalir dari sumber:


I A  I AB  I CA  24 <1200 – 16 <2600
= 38,6 <108,10
I B  I BC  I AB  24 <300 – 24 <1200
= 46,4 < - 450
I C  I CA  I BC  16<2600 – 24 < -300
= 21,2 <190,90

6.8 Menghitung Daya pada Beban Tiga Fase

Daya masing-masing phasa


P1 = Vphasa 1 Iphasa 1, Cos 
P2 = Vphasa 2, Iphasa 2, Cos 2
P3 = Vphasa 3, Iphasa 3, Cos 3

Daya tiga phasa = P1+P2+P3


Jika beban tidak seimbang maka P1+P2+P3 tetapi jika beban seimbang P1=P2=P3 =?
 P3 phasa  3.P  3.V phasa I phasa Cos
atau 3 V Line . I Line Cos

Contoh perhitungannya:
Motor tiga phasa beroperasi pada tegangan 400 Volt membangkitkan daya 20Kw
effisiensinya 0,86 dan factor dayanya 0,82 hitunglah:
a) Arus line
b) Arus phasa jika dihubungkan secara delta

Pemecahan:

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 64

daya out 20,000


a). Daya input  effisiensi  0,87  22,988 Watt
arus line = dicari sebagai berikut.
Daya tiga phasa = 3 V Line I Line Cos
22,988
 I Line   40,46
3 400 . 0,82

b). Untuk hubungan delta arus phasanya:


I Line  3 I phasa
I
I phasa  I Line
3
40,46
 23,359 A
3

6.9 Satu Wattmeter (Sistim Empat Kawat)


Gambar 5.1 mengambarkan wattmeter yang dihubungkan antara kawat fasa dan netral.
Jumlah datya yang dihasilkan dari catu daya tiga fasa sama dengan jumlah harga daya
yang dipakai oleh setip fasa :
Dalam beban setimbang (beban dan factor daya yang sama pada setiap fasa):
Ptotal = 3PA = 3PB = 3PC = 3 kali bacaan wattmeter

Pada beban tak setimbang, wattmeter harus dihubungkan atau dipindahkan bergantian
ke setiap fasa dan kemudian tambahkan bacaan daya masing-masing

Ptotal = PA+ PB + PC

Pembacaan Watt meter di peroleh dari perhitungan


P = I . V Cos .
I = arus yang menjalar pada Watt meter
V = tegangan yang terukur pada Watt meter
 = beda phasa antara V dan I

V+
L1 M L
W A

V
N B

L2

L3 C

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 65

Gambar 6.8. Hubungan satu wattmeter dalam rangkaian tiga fasa, sistim empat kawat

Keuntungan
1. Dibutuhkan hanya sebuah wattmeter.
2. Cocok untuk beban seimbang dan beban tidak seimbang.
Kerugian
1. Dibutuhkan hubungan netral untuk wattmeter.
2. Tidak tepat untuk beban tak setimbang yang berubah-ubah.
3. Wattmeter harus dihubungkan atau dipindahkan kesetiap fasa secara bergantian
untuk beban tidak setimbang.

6.10 Satu Wattmeter (Sistem Tiga Kawat)


Karena hanya tiga kawat yang digunakan, maka tidak terdapat netral dalam hubungan ini.
Karena terdapat 300 pergeseran fasa antara tegangan line dan fasa, maka perlu disediakan
titik bintang buatan sehingga diperoleh tegangan yang benar pada sudut fasa yang
diberikan pada wattmeter. Dua impedansi yang sepadan dengan impedansi rangkaian
tegangan dalam wattmeter, harus di hubungkan dalam bentuk bintang dengan rangkaian
tegangan pada meter (Gambar 6.10) dan ke dua saluran lainya.

Untuk beban seimbang saja:


Ptotal = 3PA= 3 kali bacaan wattmeter.

L1 W A
Z1
L2 B
Z2
06. TeoriListrik
L Terapan Abdul Manaf C 3/26/2019
3
Politeknik Negeri Malang 66

Gambar 6.9. Hubungan untuk atu wattmeter dalam tiga fasa, sistim tiga kawat

Untuk beban seimbang dan tak seimbang:

Ptotal = PA+ PB + PC

Keuntungan
1. Hanya dibutuhkan sebuah wattmeter
2. Sesuai untuk beban seimbang dan tak seimbang

Kerugian
1. Dibutuhkan dua impedansi yang sepadan untuk menghasilkan sebuah netral
buatan.
2. Tidak akurat untuk beban tak setimbang yang berubah-ubah
3. Wattmeter harus dihubungkan atau dipindahkan bergantian untuk beban tak
seimbang.

6.11 Dua Wattmeter (Sistim Tiga Kawat)


Kedua buah meter memiliki lilitan arus di dua saluran dan kedua lilitan tegangan
dihubungkan ke saluran ketiga. Meter sendiri tidak menunjukkan jumlah daya pada
rangkaian, tetapi kedua meter secara bersama-sama menunjukkan jumlah daya yang
digunakan. yaitu

Ptotal = W1+ W2

L1
W1 A

L2
B
W2
06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019
L3
C
Politeknik Negeri Malang 67

Gambar 6.10 Rangkaian pengukuran daya dengan mengunakan dua wattmeter

Kedua bacaan meter akan sama dengan beban setimbang dengan faktor daya sama
dengan satu
Untuk semua kondisi lainya, meter akan menunjukkan bacaan yang berbeda.
Metode dua wattmeter dapat digunakan pada sistem tiga fasa, tiga kawat untuk mengukur
besarnya daya beban, baik beban setimbang dan maupun tak setimbang atau dihubungkan
dalam bintang atau delta.
Metode ini tidak dapat digunakan pada sistem empat kawat, hubungan bintang karena
arus komponen satu fasa dapat mengalir dalam saluran (dan netral) yang tidak memiliki
hubungan dengan kumparan –arus wattmeter, dan daya yang dipakai tidak dicatat.
Jika factor daya beban lebih kecil dari 0,5 muara pembaca salah satu wattmeter akan
menunjukkan angka negatip, pembaca wattmeter dapat dilakukan dengan membalik arus
yang mengalir pada wattmeter.

W  W1 
tan   3  2 
W2  W1 

(hanya untuk beban seimbang dan bentuk gelombang sinusoida)


sudut  diperoleh dari tan-1 dan cos sudut ini merupakan faktor dari beban

Contoh 1
Ketika dihubungkan ke motor tiga fasa, dua wattmeter memberikan bacaan 5 kW dan –1
kW hitunglah besarnya:
(a). jumlah daya yang dipakai
(b). faktor daya motor
jawaban:
(a). Ptotal = W1+W2 = -1 + 5
W2  W1 
(b). tan   3.  
W2  W1 
 5    1 
 3.  
 5  ( 1) 

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 68

 5  1
 3. 
 5  1 
6
 3. X  3 X 1.5
4
 2.598
  = 68.9
 = cos=0.3592

Keuntungan
1. Hanya dua wattmeter yang diperlukan
2. Berguna untuk tiga fasa setimbang dan tak seimbang, beban tiga-kawat.
3. Faktor daya dapat diperoleh untuk beban setimbang.
4. Tidak dibutuhkan hubungan ke netral

Kerugian
1. Sesuai hanya untuk tiga fasa, beban tiga kawat.
2. Kehati-hatian ketika menentukan polaritas W1
3. Faktor daya tidak dapat diperoleh oleh beban tidak setimbang
4. Tidak sesuai untuk daya atau bacaan faktor daya dengan tiga fasa, sistim empat
kawat.

6.12 Tiga Wattmeter (Sistim Tiga Kawat)


Tidak terdapat netral pada sistim tiga kawat, sehingga netral buatan harus disediakan
namun jika wattmeter identik digunakan, ketiga rangkaian tegangan dapat dihubungkan
ke titik bintang (lihat gambar 6.12)

Ptotal = W1+ W2 +W3

L1 W1 A

L2 W2 B

W3 C
L3
06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019
Politeknik Negeri Malang 69

Gambar 6.11. Hubungan untuk tiga wattmeter ke sebuah sistem tiga fasa,
sistem tiga kawat

Keuntungan
1. Sesuai untuk beban setimbang dan tak setimbang.
2. Baik untuk memperoleh daya total
3. Lebih akurat daripada menggunakan sebuah wattmeter untuk beban yang
berubah-ubah.

Kerugian
1. Bibutuhkan tiga wattmeter

6.13 Tiga Wattmeter (Sistim Empat Kawat)


Tiga fasa, sitem empat kawat pada dasarnya merupakan tiga buah catu daya yang terpisah
dengan netral biasa. Jumlah daya diperoleh dengan menghubungkan tiga wattmeter
sebagaimana Gambar 6.12.

Ptotal = W1+ W2 +W3

L1 W1 A

L2 W2 B

W3 C
L3

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf N 3/26/2019


N
Politeknik Negeri Malang 70

Gambar 6.12. Hubungan untuk tiga wattmeter ke sistem tiga fasa sistim empat kawat

Keuntungan
1. sesuai untuk beban stimbang dan tak setimbang
2. baik untuk memperoleh daya total.
3. lebih akurat daripada sebuah wattmeter untuk beban yang berubah-ubah.

Kerugian
1. Dibutuhkan tiga wattmeter.

Daftar Pustaka

Boctor, SA. 1992. Electric Circuit Analysis, 2nd edition, Prentice-Hall, Englewood Cliffs,
New Jersey.
Edwards, RCL dan D.F. Meyer. 1955. Electrical and Electronic Trades Principles and
Applications, McGraw Hill, Sydney.

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019


Politeknik Negeri Malang 71

Edward Hughes, Electrical Technology.Longman, London


Gunawan, Hanapi 1984. Rangkaian dan Mesin Listrik Erlangga.
Hotkinson, GL.1979. Technician Electrical Principles.Cassel. London
Jenneson, JR. 1966. Electrical Principles for the Electrical Trades, 4th edition, McGraw-
Hill Book Company Australia Pty Ltd, Sydney, NSW.
Joseph A. Edminister, Electrical Circuit. Mc Graw-Hill, USA

06. TeoriListrik Terapan Abdul Manaf 3/26/2019

Anda mungkin juga menyukai