MIX DESIGN
Rencanakan campuran beton untuk K225 pada umur 28 hari dengan data :
1. Agregat kasar yang dipakai : batu pecah
2. Agregat halus yang dipakai : pasir alami
3. Diameter agregat maksimum : 20 mm
4. Mutu semen yang di pakai : Type I
5. Struktur yang akan dibuat : Pondasi bertulang
6. Keadaan : basah-kering berganti-ganti
Agregat Halus
Ayakan Tertinggal Komulatif %
Saringan no. Gram Persentasi % Tinggal Lolos
4 mm 0 0 0 100
2 mm 13.15 2.63 2.63 97.37
1 mm 34.5 6.9 9.53 90.47
0,5 mm 65.85 13.17 22.7 77.3
0,25 mm 186.25 37.25 59.95 40.05
0,125 mm 188.85 37.77 97.72 2.28
PAN 11.40 2.28 100 0
Jumlah 500 192.53 (tanpa pan)
MKB Pasir = 1.92
Zona Gradasi =3
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl.Almamater Kampus USU - Medan 20155 - Telp(061) 8213951
90%
80%
70%
Persen Lolos %
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0.0625 0.125 0.25 0.5 1 2 4 8 16 32
Ukuran mata ayakan (mm)
90%
80%
70%
Persen Lolos %
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0.0625 0.125 0.25 0.5 1 2 4 8 16 32
Ukuran mata ayakan (mm)
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl.Almamater Kampus USU - Medan 20155 - Telp(061) 8213951
90%
80%
70%
Persen Lolos %
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0.0625 0.125 0.25 0.5 1 2 4 8 16 32
Ukuran mata ayakan (mm)
90%
80%
70%
Persen Lolos %
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0.0625 0.125 0.25 0.5 1 2 4 8 16 32
Ukuran mata ayakan (mm)
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl.Almamater Kampus USU - Medan 20155 - Telp(061) 8213951
Pemeriksaan Satuan I II
Berat benda uji kering oven sebelum dicuci A gram 493 470
Berat benda uji kering oven setelah dicuci B gram 471.5 459.2
A−B
Kadar Lumpur = x 100 % % 4.36 2.29
A
Pemeriksaan Satuan I II
Berat benda uji kering oven sebelum dicuci A gram 498.5 495.6
Berat benda uji kering oven setelah dicuci B gram 498.2 494.8
A−B
Kadar Lumpur = x 100 % % 0.06 0.16
A
Pemilihan besar slump : sesuai table untuk elemen struktur pondasi telapak bertulang, diambil
slump antara minimum 5.0 s/d maksimum 12.5 mm, maka diambil nilai rentang slump : 60 – 180 mm
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl.Almamater Kampus USU - Medan 20155 - Telp(061) 8213951
Deviasi standar diketahui dari besarnya jumlah (volume) campuran beton yang akan dibuat,
dalam hal ini dianggap untuk pembuatan 1000 m3 beton sehingga nilai S = 6 N/mm2 = 6 MPa atau
60 kg/cm2
Grafik 2.1
Setelah Dicari melalui grafik didapatkan harga factor air semen yang diperlukan sebesar 0,62
LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
Jl.Almamater Kampus USU - Medan 20155 - Telp(061) 8213951
8. Faktor air semen maksimum, dalam hal ini ditetapkan 0,55. Karena pada langkah 7 faktor air
semen semen yang didapat 0,62. Maka kita ambil nilai yang terkecil. Oleh karena itu kita memakai
ilia 0.55
10. Ukuran agregat maksimum ditetapkan 20 mm (dilihat dari ukuran butiran maksimum pada
analisa gradasi ayakan).
Tabel 1.2
Ukuran Jenis Slump (mm)
maks. Batuan
Agregat 0-10 10-30 30-60 60-180
(mm)
Alami 150 180 205 225
10
Batu pecah 180 205 230 250
Alami 135 160 180 195
20
Batu pecah 170 190 210 225
Alami 115 140 160 175
40
Batu pecah 155 175 190 205
15. Faktor air semen yang disesuaikan : dalam hal ini dapat diabaikan karena syarat minimum kadar
semen sudah dipenuhi.
16. Susunan butir agregat halus : dari hasil analisa ayakan di dapat bahwa pasir berada pada zona 3
17. Dari grafik 2.2 Prosentase agregat pasir (bahan yang lebih halus dari 4,8 mm) : Nilai yang dipakai
dapat diambil antar kedua nilai ini (biasanya nilai rata-rata). Dalam hal ini diambil nilai 35%
20. Berat Jenis beton : diperoleh dari grafik 2.3 dengan jalan membuat grafik linier baru yang sesuai
dengan nilai berat jenis agregat gabungan yaitu 2,584. Titik potong grafik baru ini sesuai dengan
garis tegak lurus yang menunjukkan kadar air bebas (dalam hal ini 205 kg/m3). Menunjukkan
nilai berta jenis beton yang dirancang, diperoleh angka 2335 kg/ m3
21. Kadar agregat gabungan adalah berat jenis beton dikurangi jumlah kadar semen dan kadar air =
2335 – 205 – 372.72 = 1757.28 kg/m3