Anda di halaman 1dari 179

DATA DAN INFORMASI

PEMANFAATAN HUTAN
TAHUN 2012

DIREKTORAT WILAYAH PENGELOLAAN DAN PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN HUTAN

DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN


KEMENTERIAN KEHUTANAN
JAKARTA, DESEMBER 2012
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan Tahun 2012 ini dapat
tersusun dan selesai pada waktunya. Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan Tahun 2012
ini adalah merupakan publikasi lanjutan dari Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan tahun
sebelumnya.

Materi yang disajikan dalam Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan Tahun 2012 ini
meliputi peraturan perundang-undangan terkait perizinan pemanfaatan hutan, tata cara
permohonan pencadangan dan izin pemanfaatan hutan, pemanfaatan hutan seluruh Indonesia,
perkembangan permohonan dan penyelesaian peta areal kerja serta permohonan izin
pemanfaatan kawasan hutan dalam 60 KPH Model yang beroperasi tahun 2012.

Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan ini.

Akhirnya kami berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat dan menjadi salah satu
acuan dalam perencanaan pembangunan kehutanan ke depan khususnya yang terkait dengan
perencanaan pemanfaatan hutan.

Jakarta, Desember 2012

Direktur Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan


Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan

Ir. Is Mugiono, MM
NIP 19570726 198203 1 001

Buku Data dan I nform asi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 Page i
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN…………………..…………………………………………………………………….……………...1
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………..…..1
B. Maksud dan Tujuan……………………………………………………………………………………………….2
C. Ruang Lingkup……………………………………………………………………………………….…………..…2
II. DEFINISI ………………………………………………………………………………………………………….……..3
III. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN……………………………………………………………………..…6
A. Umum……………………………………………………………………………………………………….………...6
B. Teknis………………………………………………………………………………………………………….….....10
C. Pendukung……………………………………………………………………………………………………..…...20
IV. TATA CARA PERMOHONAN PENCADANGAN DAN IZIN PEMANFAATAN HUTAN………………24
A. Pemberian dan Perluasan Areal Kerja IUPHHK-HA/HTI/RE……………………………………....24
B. Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat
Dalam Hutan Tanaman…………………………………………………………………………………….....27
C. Penetapan Areal Kerja HD…………………………………………………………………………………….29
D. Penetapan Areal Kerja Hkm…………………………………………………………………………………..31
E. Penetapan KHDTK………………………………………………………………………………………..……..32
F. Silvo Pastura…………………………………………………………………………………………………..….33
V. PEMANFAATAN HUTAN INDONESIA…………………………………………………………………………..35
A. Luas Kawasan Hutan Indonesia, Kawasan Hutan Yang Sudah Dibebani Izin Pemanfaatan
dan Kawasan yang Belum di bebani Izin Pemanfaatan………………………………………..…..35
B. Pemanfaatan Hutan Indonesia Perprovinsi ……………………………………………….…………...47
C. Izin Pemanfaatan Kawasan Hutan dalam 60 KPH Model yang Beroperasi Tahun 2012..97
VI. PERMOHONAN IZIN PEMANFAATAN HUTAN INDONESIA S/D NOVEMBER 2012….…….…125
A. Perkembangan Permohonan Izin Pemanfaatan Hutan Indonesia Yang Sudah
Mendapatkan SP 1 s/d November 2012…………………………………….………………..………..125
B. Perkembangan Permohonan dan penyelesaian Peta areal kerja (WA/SP 2) Tahun 2012.
……………………………………………………………………………………………………………….………..130
C. Rekapitulasi Perkembangan Permohonan dan penyelesaian Peta areal kerja (WA/SP2)
Tahun 2010, 2011 dan 2012…………………………………………………………………………..…...136
D. Permohonan Izin Pemanfaatan Hutan dalam 60 KPH Model yang Beroperasi Tahun
2012………………………………………………………………………………………………………..…….….139
VII. PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………….….145
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………………………………....146
Peta Pemanfaatan Hutan Seluruh Indonesia S/D November 2012…………………………………...146

Buku Data dan I nform asi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 Page ii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mengiringi dinamika perkembangan pembangunan Indonesia, peran kawasan
hutan menjadi penting dalam mendukung peningkatan ekonomi bangsa. Maka sesuai
dengan amanat undang-undang, Pemanfaatan Hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan
kawasan hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan
kayu serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk
kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.
Pemanfaatan hutan dapat dilakukan antara lain melalui pemanfaatan hasil hutan kayu
pada Hutan Alam, Hutan Tanaman dan Restorasi Ekosistem melalui pemberian izin usaha
pemanfaatan kawasan hutan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Disamping itu
pemanfaatan kawasan hutan juga diberikan dalam bentuk Hutan Kemasyarakatan (HKm)
dan Hutan Desa serta Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang penetapan dan pencadangannya
dilakukan oleh Menteri Kehutanan.
Dalam rangka penyiapan peta areal kerja izin pemanfaatan kawasan hutan (IUPHHK-
HA/HTI/RE/penetapan HKm dan Hutan Desa serta pencadangan HTR, yang merupakan
salah satu tugas pokok Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan
Kawasan Hutan, diperlukan data dan informasi tentang areal kawasan hutan yang telah
dibebani izin-izin pemanfaatan kawasan hutan baik yang sudah diterbitkan izinnya maupun
yang sedang dalam proses. Data dan informasi tersebut dihimpun melalui konfirmasi dan
klarifikasi di tingkat pusat maupun di daerah.
Berdasarkan perkembangan pengukuhan kawasan hutan sampai dengan November
2012, luas kawasan hutan dan perairan seluruh Indonesia adalah 134.290.240,94 ha.
Menurut fungsinya,kawasan tersebut terdiri dari Hutan Konservasi (HK) perairan dan daratan
seluas 27.086.910,23 ha, Hutan Lindung (HL) seluas 30.539.823,36 ha, Hutan Produksi (HP)
seluas 30.810.790,34 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 27.967.604,50 ha dan
Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) seluas 17.885.112,50 ha.
Sampai dengan November 2012 luas kawasan Hutan Produksi yang telah dibebani izin
pemanfaatan adalah 34.624.957 ha dan yang sedang dalam proses perizinan adalah
2.677.722,79 ha sehingga Hutan Produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 42.038.550,34 ha.
Sesuai amanat pasal 17 UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan bahwa untuk
memastikan fungsi-fungsi penyelenggaraan pengelolaan hutan dapat terlaksana dan tetap
berpegang pada prinsip kelestarian hutan, maka diperlukan suatu penyelenggaraan
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 1
pengelolaan hutan di tingkat tapak melalui pembentukan unit Pengelolaan Hutan atau
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Implementasi dari amanat tersebut diatas, telah
dilakukan pembagian kawasan hutan ke dalam wilayah-wilayah KPH agar menjadi bagian
penguatan sistem pengurusan hutan nasional, provinsi, kab/kota. Berdasarkan Pasal 28
ayat (2) PP No 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan, unit pengelolaan hutan
terdiri dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK), Kesatuan Pengelolaan Hutan
Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). Setiap wilayah KPH akan
dikelola oleh organisasi pengelola KPH yang merupakan organisasi di tingkat tapak.
Organisasi KPHK merupakan organisasi perangkat pusat, sedangkan organisasi KPHL dan
KPHP merupakan organisasi perangkat daerah.
Berdasarkan SK Penetapan Wilayah, luas KPH Model seluruhnya adalah
8.169.933,50 ha dan luas ijin pemanfaatan didalam KPH model tersebut adalah
3.182.765,88 ha sehingga luas KPH Model yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
4.987.167,615 ha.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan dalam rangka mengakomodir amanat
Permenhut No P.7/Menhut-II/2011 tentang keterbukaan informasi publik di lingkungan
Kementerian Kehutanan maka perlu diterbitkan Buku Data dan Informasi Pemanfaatan
Hutan.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud pembuatan buku ini adalah untuk menyajikan data dan informasi yang terkait
dengan pemanfaatan hutan. Adapun tujuan penyusunan buku ini adalah tersusunnya buku
data dan informasi pemanfaatan kawasan hutan guna mendukung terciptanya transparansi
pelayanan data dan informasi tentang pemanfaatan kawasan hutan.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan tahun 2012
ini mencakup :
a. Peraturan perundangan terkait perizinan pemanfaatan hutan.
b. Tata cara pemberian izin pemanfaatan hutan.
c. Pemanfaatan hutan meliputi areal kerja izin IUPHHK-HA, HTI, RE, Pencadangan Areal
Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Kemasyarakatan (HKM), Hutan Desa (HD), KHDTK
dan Silvo Pastura.
d. Kawasan hutan yang belum dibebani izin.
e. Pemanfaatan kawasan di wilayah KPH Model.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 2


II. DEFINISI

Dalam Buku Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan ini pengertian dan istilah yang
dipakai adalah yang terkait dengan pemanfaatan hutan untuk izin usaha pemanfaatan hasil
hutan kayu, pencadangan areal HTR, penetapan areal kerja HKm dan HD :
1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam
hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu
dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
2. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
hutan.
3. Hutan produksi yang tidak produktif adalah hutan yang dicadangkan oleh menteri sebagai
areal pembangunan hutan tanaman.
4. Hutan alam adalah suatu lapangan yang bertumbuhan pohon-pohon alami yang secara
keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya.
5. Hutan tanaman industri yang selanjutnya disingkat HTI adalah hutan tanaman pada hutan
produksi yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan potensi
dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka memenuhi
kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.
6. Hutan tanaman rakyat yang selanjutnya disingkat HTR adalah hutan tanaman pada hutan
produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan
kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian
sumber daya hutan.
7. Hutan kemasyarakatan yang selanjutnya disingkat HKm adalah hutan negara yang
pemanfaatan utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.
8. Hutan desa adalah hutan negara yang belum dibebani izin/hak, yang dikelola oleh desa
dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan desa.
9. Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan hutan, memanfaatkan
jasa lingkungan, memanfaatkan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta memungut hasil
hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat
dengan tetap menjaga kelestariannya.
10. Pemanfaatan hasil hutan kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan mengusahakan
hasil hutan berupa kayu dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi fungsi
pokoknya.
11. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam yang selanjutnya disingkat
IUPHHK-HA yang sebelumnya disebut Hak Pengusahaan Hutan (HPH) adalah izin
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 3
memanfaatkan hutan produksi yang kegiatannya terdiri dari penebangan, pengangkutan,
penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan kayu.
12. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman industri dalam hutan
tanaman pada hutan produksi yang selanjutnya disingkat IUPHHK-HTI yang sebelumnya
disebut Hak Pengusahaan Hutan Tanaman (HPHT) atau Hak Pengusahaan Hutan Tanaman
Industri (HPHTI) atau Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman
Industri (IUPHHK-HTI) adalah izin usaha untuk membangun hutan tanaman pada hutan
produksi yang dibangun oleh kelompok industri untuk meningkatkan potensi dan kualitas
hutan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri.
13. IUPHHK restorasi ekosistem dalam hutan alam adalah izin usaha yang diberikan untuk
membangun kawasan dalam hutan alam pada hutan produksi yang memiliki ekosistem
penting sehingga dapat dipertahankan fungsi dan keterwakilannya melalui kegiatan
pemeliharaan, perlindungan dan pemulihan ekosistem hutan termasuk penanaman,
pengayaan, penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran flora dan fauna untuk
mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati (tanah, iklim dan
topografi) pada suatu kawasan kepada jenis yang asli, sehingga tercapai keseimbangan
hayati dan ekosistemnya.
14. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan tanaman rakyat yang selanjutnya
disingkat IUPHHK-HTR adalah izin usaha untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu
dan hasil hutan ikutannya pada hutan produksi yang diberikan kepada perorangan atau
koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan
silvikultur yang sesuai untuk menjamin kelestarian sumber daya hutan.
15. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan kemasyarakatan yang selanjutnya
disingkat IUPHHK-HKm adalah izin usaha yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan
berupa kayu dalam areal kerja IUPHHK-HKm pada hutan produksi.
16. Hak pengelolaan hutan desa adalah hak yang diberikan kepada desa untuk mengelola
hutan negara dalam batas waktu dan luasan tertentu.
17. AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau
kegiatan.
18. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup, yang
selanjutnya disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha
dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 4


diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
19. Kawasan hutan dengan tujuan khusus yang selanjutnya disingkat KHDTK adalah kawasan
hutan yang dikelola untuk keperluan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan
latihan, serta kepentingan religi dan budaya tanpa mengubah fungsi pokok kawasan hutan.
20. Izin usaha pemanfaatan kawasan silvo pastura yang selanjutnya disingkat IUPK-SP adalah
kegiatan kehutanan yang dikombinasikan secara proporsional dengan usaha peternakan di
dalam kawasan hutan produksi yang meliputi pelepasliaran dan atau pengandangan ternak
dalam rangka pengelolaan hutan lestari.
21. Kesatuan Pengelolaan Hutan selanjutnya disebut KPH adalah sebuah unit wilayah kelola,
institusi pengelola dan unit perencanaan pengelolaan hutan di tingkat tapak, dibentuk
dengan tujuan agar dapat dicapai pengelolaan hutan yang efisien dan lestari.
22. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung selanjutnya disebut KPHL adalah KPH yang luas
wilayahnya seluruh atau sebagian besar terdiri atas kawasan hutan lindung.
23. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi selanjutnya disebut KPHP adalah KPH yang luas
wilayahnya seluruh atau sebagian besar terdiri dari kawasan hutan produksi.
24. KPH Model adalah wujud awal dari KPH yang secara bertahap dikembangkan menuju
situasi dan kondisi aktual organisasi KPH di tingkat tapak.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 5


III. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Bab III ini disajikan dalam rangka mempermudah para pihak memahami payung hukum
yang berkaitan dengan pemanfaatan hutan khususnya terkait dengan Izin Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Alam, IUPHHK Restorasi Ekosistem, IUPHHK-HTI pada
Hutan Produksi dan pencadangan areal HTR serta penetapan areal kerja HKm & HD, mulai dari
Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Instruksi Presiden (Inpres) sampai dengan
Peraturan Menteri (Permen) yang akan dibagi menjadi 3 sub bab yaitu peraturan umum, teknis
dan pendukung.

A. Umum

1. Undang–undang nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah


dengan Undang-undang nomor 19 tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-undang
nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang.
Pasal 4 Undang-undang nomor 41 tahun 1999 mengamanatkan bahwa semua hutan di
wilayah Republik Indonesia termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam rangka penguasaan
tersebut negara memberi wewenang kepada pemerintah untuk mengatur dan mengurus
segala sesuatu yang berkaitan dengan hutan. Selanjutnya pada pasal 6 diamanatkan bahwa
pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok yaitu : hutan konservasi, hutan
lindung dan hutan produksi.
Pada pasal 23 diatur bahwa pemanfaatan hutan bertujuan untuk memperoleh manfaat yang
optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat secara berkeadilan dengan tetap menjaga
kelestariannya.
Pasal 28 mengatur antara lain bahwa pemanfaatan hutan produksi dapat berupa
pemanfaatan hasil hutan kayu.
Pada pasal 29 diatur bahwa izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dapat diberikan
kepada perorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Swasta Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara atau Badan Usaha Milik Daerah.
Pada pasal 30 disebutkan bahwa dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat, setiap
Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha Milik Swasta
Indonesia yang memperoleh izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu diwajibkan bekerja sama dengan koperasi
masyarakat setempat.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 6


Pasal 31 mengatur bahwa untuk menjamin azas keadilan, pemerataan dan lestari, maka izin
usaha pemanfaatan hutan dibatasi dengan mempertimbangkan aspek kelestarian hutan dan
aspek kepastian usaha.
Pasal 32 mengatur bahwa pemegang izin berkewajiban untuk menjaga, memelihara dan
melestarikan hutan tempat usahanya.
Pada pasal 33 diatur bahwa usaha pemanfaatan hasil hutan meliputi kegiatan penanaman,
pemeliharaan, pemanenan, pengolahan dan pemasaran hasil hutan. Pemanenan dan
pengolahan hasil hutan tidak boleh melebihi daya dukung hutan secara lestari.
Pasal 35 mengatur bahwa setiap pemegang izin usaha pemanfaatan hutan dikenakan iuran
izin usaha, provisi, dana reboisasi dan dana jaminan kinerja serta wajib menyediakan dana
investasi untuk biaya pelestarian hutan.
Pasal 48 mengatur bahwa pemegang izin usaha pemanfaatan hutan serta pihak-pihak yang
menerima wewenang pengelolaan hutan diwajibkan melindungi hutan dalam areal kerjanya.
Pasal 49 mengatur bahwa pemegang hak atau izin bertanggung jawab atas terjadinya
kebakaran hutan di areal kerjanya.
Pasal 50 menyebutkan bahwa setiap orang dilarang merusak sarana dan prasarana
perlindungan hutan. Setiap orang yang diberikan izin usaha pemanfaatan kawasan, izin
usaha pemanfaatan, jasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan
kayu serta izin pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, dilarang melakukan kegiatan
yang menimbulkan kerusakan hutan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP. No. 6 tahun 2007 jo PP. No. 3 tahun 2008
tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan.
Pada pasal 31 diatur bahwa pemanfaatan hutan pada hutan produksi dilaksanakan
berdasarkan prinsip untuk mengelola hutan lestari dan meningkatkan fungsi utamanya dan
dilakukan antara lain melalui kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan
alam dan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan tanaman.
Pada pasal 34 diatur bahwa pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam dapat
dilakukan melalui kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu atau pemanfaatan hasil
hutan kayu restorasi ekosistem.
Pada pasal 35 diatur bahwa usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam pada
hutan produksi meliputi kegiatan pemanenan, pengayaan, penanaman, pemeliharaan,
pengamanan dan pemasaran hasil, sesuai dengan rencana pengelolaan hutan yang telah
ditetapkan. Sedangkan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi ekosistem dalam
hutan alam pada hutan produksi meliputi kegiatan pemeliharaan, perlindungan dan

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 7


pemulihan ekosistem hutan termasuk penanaman, pengayaan, penjarangan, penangkaran
satwa, pelepasliaran flora dan fauna.
Selanjutnya pada pasal 36 diatur bahwa kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu restorasi
ekosistem dalam hutan alam pada hutan produksi hanya dilakukan dengan ketentuan :
hutan produksi harus berada dalam satu kesatuan kawasan hutan dan diutamakan pada
kawasan hutan produksi yang tidak produktif. Dalam hal kegiatan restorasi ekosistem dalam
hutan alam belum diperoleh keseimbangan, dapat diberikan IUPK, IUPJL atau IUPHHBK
pada hutan produksi kepada Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Sedangkan jika kegiatan
restorasi ekosistem dalam hutan alam telah diperoleh keseimbangan, dapat diberikan
IUPHHK pada hutan produksi.
Pada pasal 37 dan pasal 38 diatur bahwa pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan
tanaman pada hutan produksi dapat dilakukan pada : HTI, HTR atau HTHR, meliputi
kegiatan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan
pemasaran. Pemanfaatan hasil hutan kayu pada HTI dan HTR dalam hutan tanaman
dilakukan pada hutan produksi yang tidak produktif.
Pada pasal 40 dan pasal 41 diatur bahwa menteri mengalokasikan dan menetapkan areal
tertentu untuk membangun HTR berdasarkan usulan KPH atau pejabat yang ditunjuk. Untuk
melindungi hak-hak HTR, menteri menetapkan harga dasar penjualan kayu pada HTR.
Pada pasal 42 diatur bahwa menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat memberikan IUPHHK
pada HTI atau IUPHHK pada HTR kepada perorangan, koperasi, BUMN, atau BUMS.
Pada pasal 48 diatur bahwa dalam setiap kegiatan pemanfaatan hutan pada hutan produksi,
wajib disertai dengan izin pemanfaatan. Pemberi izin, dilarang mengeluarkan izin dalam
wilayah kerja BUMN bidang kehutanan yang telah mendapat pelimpahan untuk
menyelenggarakan pengelolaan hutan dan dalam areal yang telah dibebani izin usaha
pemanfaatan hutan.
Pasal 51 mengatur bahwa jangka waktu IUPHHK dalam hutan alam pada hutan produksi
diberikan paling lama 55 (lima puluh lima) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan
evaluasi yang dilakukan setiap 5 (lima) tahun oleh menteri.
Pasal 52 mengatur bahwa jangka waktu IUPHHK restorasi ekosistem dalam hutan alam pada
hutan produksi diberikan jangka waktu 60 (enam puluh) tahun dan dapat diperpanjang satu
kali untuk jangka waktu selama 35 (tiga puluh lima) tahun. IUPHHK restorasi ekosistem
dalam hutan alam dievaluasi setiap 5 (lima) tahun oleh menteri sebagai dasar kelangsungan
izin.
Pada pasal 53 diatur bahwa jangka waktu IUPHHK-HTI dalam hutan tanaman pada hutan
produksi dapat diberikan untuk jangka waktu 60 (enam puluh) tahun dan dapat

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 8


diperpanjang satu kali untuk jangka waktu selama 35 (tiga puluh lima) tahun, serta
dievaluasi setiap 5 (lima) tahun oleh menteri sebagai dasar kelangsungan izin.
Pasal 54 mengatur jangka waktu IUPHHK pada HTR dalam hutan tanaman pada hutan
produksi dapat diberikan untuk jangka waktu 60 (enam puluh) tahun dan dapat
diperpanjang satu kali untuk jangka waktu selama 35 (tiga puluh lima) tahun, dievaluasi
setiap 5 (lima) tahun oleh menteri sebagai dasar kelangsungan izin.
3. Peraturan Pemerintah nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Pasal 64 menjelaskan tentang :
(1). Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas :
a. kawasan peruntukan hutan produksi terbatas;
b. kawasan peruntukan hutan produksi tetap; dan
c. kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi.
(2). Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor
kemiringan lereng, jenis tanah dan intensitas hujan dengan jumlah skor 125 (seratus
dua puluh lima) sampai dengan 174 (seratus tujuh puluh empat).
(3). Kawasan peruntukan hutan produksi tetap ditetapkan dengan kriteria memiliki faktor
kemiringan lereng, jenis tanah dan intensitas hujan dengan jumlah skor paling besar
124 (seratus dua puluh empat).
(4). Kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi ditetapkan dengan kriteria :
a. memiliki faktor kemiringan lereng, jenis tanah, dan intensitas hujan dengan jumlah
skor paling besar 124 (seratus dua puluh empat); dan/atau
b. merupakan kawasan yang apabila dikonversi mampu mempertahankan daya dukung
dan daya tampung lingkungan.
(5). Kriteria teknis kawasan peruntukan hutan produksi terbatas, kawasan peruntukan hutan
produksi tetap dan kawasan peruntukan hutan produksi yang dapat dikonversi
ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang kehutanan.

Pada bagian penjelasan pasal 64 PP No 26 tahun 2008, menerangkan bahwa :


Ayat (1)
Penerapan kriteria kawasan peruntukan hutan produksi secara tepat diharapkan akan
mendorong terwujudnya kawasan hutan produksi yang dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
a. meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub sektor serta kegiatan
ekonomi sekitarnya;
b. meningkatkan fungsi lindung;

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 9


c. menyangga kawasan lindung terhadap pengembangan kawasan budi daya;
d. menjaga keseimbangan tata air dan lingkungan;
e. meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumber daya hutan;
f. meningkatkan pendapatan masyarakat terutama di daerah setempat;
g. meningkatkan pendapatan daerah dan nasional;
h. meningkatkan kesempatan kerja terutama untuk masyarakat daerah setempat;
i. meningkatkan nilai tambah produksi hasil hutan dan industri yang mengolahnya;
j. meningkatkan ekspor; atau
k. mendorong perkembangan usaha dan peran masyarakat terutama di daerah setempat.

Selain hal tersebut diatas, dijelaskan juga di penjelasan pasal 64 ayat 1, yaitu :
Penjelasan huruf a :
Yang dimaksud dengan “kawasan hutan produksi terbatas” adalah kawasan hutan yang
secara ruang digunakan untuk budi daya hutan alam.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan hutan produksi tetap” adalah kawasan hutan yang
secara ruang digunakan untuk budi daya hutan alam dan hutan tanaman.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi” adalah kawasan
hutan yang secara ruang dicadangkan untuk digunakan bagi perkembangan transportasi,
transmigrasi, permukiman, pertanian, perkebunan, industri, dan lain-lain.

Pada pasal 65 menjelaskan tentang :


(1). Kawasan peruntukan hutan rakyat ditetapkan dengan kriteria kawasan yang dapat
diusahakan sebagai hutan oleh orang pada tanah yang dibebani hak milik.
(2). Kriteria teknis kawasan peruntukan hutan rakyat ditetapkan oleh menteri yang tugas
dan tanggung jawabnya di bidang kehutanan.

B. Teknis

1. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.50/Menhut-II/2010 jo P.26/Menhut-II/2012 tentang


Tata cara Pemberian dan Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
(IUPHHK) dalam Hutan Alam, IUPHHK Restorasi Ekosistem atau IUPHHK Tanaman Industri
pada Hutan Produksi.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 10


Dalam rangka memberikan kepastian dan kemudahan berinvestasi serta untuk menghindari
tingginya biaya investasi maka proses pemberian izin usaha pemanfaatan hutan diatur
berdasarkan Permenhut No. P.50/Menhut-II/2010 tanggal 31 Desember 2010.
Dalam peraturan P.50/Menhut-II/2010 ini diatur tentang ketentuan umum persyaratan areal,
subjek pemohon, persyaratan permohonan, penilaian permohonan, persyaratan dan
pemberian izin perluasan dan pembayaran iuran izin usaha pemanfaatan hutan (IIUPH).
Pada pasal 2 diatur bahwa areal yang dimohon adalah kawasan hutan produksi yang tidak
dibebani izin/hak. Untuk IUPHHK-HTI dan IUPHHK-RE diutamakan pada hutan produksi yang
tidak produktif dan dicadangkan/ditunjuk oleh menteri sebagai areal untuk pembangunan
hutan tanaman atau untuk restorasi ekosistem.
Pada pasal 3 diatur bahwa pemohon yang dapat mengajukan permohonan adalah
perorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Swasta Indonesia, Badan Usaha Milik Negara atau
Badan Usaha Milik Daerah.
Pada pasal 4 diatur bahwa persyaratan permohonan terdiri dari : akte pendirian, surat izin
usaha, NPWP, pernyataan untuk membuka kantor cabang di provinsi atau kabupaten/kota,
rencana lokasi dilampiri peta, rekomendasi gubernur yang didasarkan pada pertimbangan
bupati/walikota dan analisis fungsi kawasan hutan dari kepala dinas kehutanan provinsi dan
kepala balai pemanfaatan kawasan hutan serta proposal teknis.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.50/Menhut-II/2010 jo P.26/Menhut-II/2012
dilakukan penghapusan pada pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) tentang :
Dalam hal pertimbangan bupati/walikota dalam waktu 10 (sepuluh hari) hari kerja sejak
diterimanya permohonan tidak diterima oleh gubernur, maka gubernur tetap memberikan
rekomendasi dan dalam hal Gubenur tidak memberikan rekomendasi dan setelah dimintakan
konfirmasi 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu masing-masing 10 (sepuluh) hari kerja,
menteri memproses permohonan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pada pasal 5 diatur bahwa permohonan diajukan kepada menteri dengan tembusan kepada
Direktur Jenderal BUK, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, gubernur, bupati/walikota
dan kepala balai pemanfaatan kawasan hutan.
Ketentuan pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) diubah dan menghapus ayat (3) serta menambah 1
(satu) ayat baru yaitu ayat (4), sehingga keseluruhan pasal 7 berbunyi sebagai berikut :
(1). Dalam hal hasil penilaian proposal teknis sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (4)
tidak lulus, Direktur Jenderal melapor kepada Menteri dan Menteri menerbitkan surat
penolakan permohonan izin.
(2). Dalam hal hasil penilaian proposal teknis sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (4)
dinyatakan lulus, Direktur Jenderal melapor kepada Menteri.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 11


(3). Berdasarkan laporan Direktur Jenderal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Menteri
menetapkan calon pemegang izin dengan menerbitkan Surat Perintah Pertama (SP-1)
yang berisi perintah untuk menyusun dan menyampaikan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketentuan pasal 8 ayat (1) dihapus dan ayat (2) dan ayat (3) diubah, sehingga keseluruhan
pasal 8 berbunyi sebagai berikut :
(1). AMDAL yang telah mendapat persetujuan atau pengesahan dari pejabat yang
berwenang, disampaikan oleh calon pemegang izin kepada Menteri melalui Direktur
Jenderal.
(2). Dalam hal penilaian proposal teknis IUPHHK-RE dinyatakan lulus dan ditetapkan sebagai
calon pemegang izin sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (4), calon pemegang
izin diwajibkan menyusun UKL dan UPL sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Diantara pasal 9 ayat (2) dan ayat (3) disisipkan ayat baru yaitu ayat (2a), sehingga
keseluruhan pasal 9 berbunyi sebagai berikut :
(1). AMDAL sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (2), diselesaikan dalam jangka waktu
paling lama 150 (seratus lima puluh) hari kerja dan UKL-UPL sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 ayat (3), diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh)
hari kerja.
(2). Dalam hal waktu penyelesaian AMDAL atau UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak terpenuhi, pemohon dapat mengajukan permohonan perpanjangan waktu
kepada Menteri c.q. Direktur Jenderal, dengan disertai alasan keterlambatan.
(2a) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberikan 2
(dua) kali perpanjangan dengan jangka waktu masing-masing 60 (enam puluh)
hari kerja untuk AMDAL dan 15 (lima belas) hari kerja untuk UKL-UPL.
(3). Direktur Jenderal atas nama Menteri dapat menerima atau menolak permohonan
perpanjangan jangka waktu penyelesaian AMDAL atau UKL dan UPL, dengan
mempertimbangkan alasan keterlambatan penyelesaian AMDAL atau UKL dan UPL.
(4). Dalam hal permohonan perpanjangan jangka waktu penyelesaian AMDAL atau UKL dan
UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterima, Direktur Jenderal atas nama
Menteri menerbitkan perpanjangan waktu penyelesaian AMDAL atau UKL dan UPL.
(5). Dalam hal pemohon telah diberikan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dan pemohon tetap tidak dapat menyelesaikan kewajibannya, maka SP-1 menjadi batal
dengan sendirinya dan tidak berlaku lagi.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 12


Pada pasal 12 ayat 1 sampai dengan ayat 5 diatur bahwa izin perluasan IUPHHK-HA, HTI,
RE dapat diberikan pada lokasi yang berada disekitarnya, sepanjang tidak dibebani izin
usaha pemanfaatan hutan dengan luasan tidak melebihi izin yang telah diberikan. Izin
perluasan juga dapat diberikan kepada pemegang IUPHHK-HA, HTI, RE dalam hutan
produksi yang berkinerja baik dengan mengajukan permohonan dan melampirkan rencana
lokasi dan proposal teknis kepada Menteri Kehutanan dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal BUK, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan kepala dinas provinsi. Dalam hal
wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) sudah dibentuk, perluasan
sebagaimana dimaksud diutamakan dalam wilayah KPHP yang sama.
Pada pasal 13 diatur bahwa keputusan tentang pemberian, perluasan areal kerja IUPHHK-
HA, HTI dan HTR diserah terimakan kepada pemohon setelah yang bersangkutan membayar
lunas Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan (IIUPH).
Ketentuan pasal 18 ayat (2) diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut Permohonan
IUPHHK-RE yang diajukan berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.61/Menhut-
II/2008 dan sudah sampai pada tingkat SP-1 (untuk membuat UKL dan UPL) atau sudah
dinyatakan lulus uji kelayakan untuk dapat diberikan SP-1, penyelesaian izinnya diproses
sesuai Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.61/Menhut-II/2008.
2. Peraturan Menteri Kehutanan No.P.55/Menhut-II/2011 tentang Tata Cara Permohonan Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Rakyat dalam Hutan Tanaman.
Dalam peraturan P.55/Menhut-II/2011 ini diatur tentang ketentuan penetapan areal,
kegiatan dan pola HTR, jenis tanaman, persyaratan dan tata cara permohonan,
kelembagaan kelompok dan pembiayaan serta hak dan kewajiban pemegang IUPHHK-HTR.
Pada pasal 2 diatur bahwa alokasi dan penetapan areal HTR dilakukan oleh Menteri
Kehutanan pada kawasan hutan produksi yang tidak produktif dan tidak dibebani izin/hak
lain, berupa pencadangan areal HTR yang didasarkan pada rencana pembangunan HTR
yang diusulkan oleh bupati/walikota atau kepala KPHP dan luas areal pencadangan
disesuaikan dengan keberadaan masyarakat sekitar hutan. Rencana pencadangan areal HTR
dimaksud dilampiri pertimbangan teknis dari kepala dinas kabupaten/kota atau kepala KPHP
dengan tembusan disampaikan kepada Direktur Jenderal BUK dan Direktur Jenderal
Planologi Kehutanan. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan melakukan verifikasi peta
usulan lokasi HTR yang disampaikan oleh bupati/walikota dan menyiapkan konsep peta
pencadangan areal HTR serta hasilnya disampaikan kepada Direktur Jenderal Bina Usaha
Kehutanan.
Pada pasal 4 diatur bahwa kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (UPHHK) pada
HTR melalui kegiatan penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan,

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 13


dan pemasaran. Adapun tanaman yang dihasilkan dari UPHHK pada HTR merupakan asset
pemegang izin usaha dan dapat dijadikan agunan sepanjang izin usahanya masih berlaku.
Dalam hal terdapat tegakan hutan alam pada areal yang dicadangkan sebagai areal
pencadangan HTR, areal hutan alam tersebut ditetapkan sebagai areal perlindungan
setempat dan pengembangan hasil hutan bukan kayu (HHBK).
Pada pasal 5 diatur bahwa pola HTR terdiri dari pola mandiri yang dibangun oleh pemegang
IUPHHK-HTR, pola kemitraan yang dibangun oleh pemegang IUPHHK-HTR bersama dengan
mitra yang difasilitasi oleh pemerintah/pemerintah daerah dan pola developer yang
dibangun oleh BUMN atau BUMS atas permintaan pemegang IUPHHK-HTR dan biaya
pembangunannya menjadi tanggung jawab pemegang IUPHHK-HTR.
Pada pasal 7 diatur bahwa jenis tanaman pokok yang dapat dikembangkan untuk
pembangunan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu HTR terdiri dari jenis tanaman pokok
sejenis yaitu tanaman hutan berkayu yang hanya terdiri dari satu jenis (spesies) dan varietas
serta jenis tanaman pokok berbagai jenis yaitu tanaman hutan berkayu yang dikombinasikan
dengan tanaman budidaya tahunan yang berkayu (paling luas 40%) antara lain karet,
tanaman berbuah, bergetah dan pohon penghasil pangan dan energi.
Pada pasal 9 diatur bahwa yang dapat memperoleh IUPHHK-HTR adalah perorangan dan
koperasi dalam skala usaha mikro kecil, menengah dan dibangun oleh masyarakat setempat
yang tinggal di desa terdekat dari hutan dan diutamakan penggarap lahan pada areal
pencadangan HTR.
Pada pasal 10 diatur bahwa luas areal HTR maksimum 15 hektar untuk setiap pemegang izin
perorangan dan maksimum 700 hektar untuk pemegang izin berbentuk koperasi didukung
oleh daftar nama anggota koperasi yang jelas identitasnya dan letak areal harus berada
dalam lokasi pencadangan HTR yang telah ditetapkan oleh menteri.
Pada pasal 11 diatur bahwa persyaratan permohonan adalah foto copy KTP/akte pendirian
koperasi, keterangan dari kepala desa dan sketsa areal/peta areal yang dimohon yang
pembuatannya difasilitasi oleh pendamping HTR.
Pada pasal 13 dan 14 diatur bahwa perorangan atau ketua kelompok koperasi mengajukan
permohonan kepada bupati/walikota atau kepala KPHP melalui kepala desa dengan
tembusan kepada kepala UPT dilampiri dengan persyaratan. Berdasarkan tembusan
permohonan kepala desa dan kepala UPT melakukan verifikasi berkoordinasi dengan BPKH
dan hasilnya disampaikan kepada bupati/walikota dan atau kepala KPHP. Selanjutnya
bupati/walikota atau kepala KPHP atas nama Menteri Kehutanan menerbitkan IUPHHK-HTR
dengan tembusan kepada menteri, gubernur, Dirjen BUK, kepala dinas kehutanan provinsi,
kepala dinas kehutanan kabupaten dan kepala UPT. Selanjutnya kepala UPT melaporkan

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 14


kepada menteri rekapitulasi penerbitan keputusan IUPHHK-HTR secara periodik setiap
3 bulan.
Pada pasal 15 diatur bahwa dalam hal areal yang dimohon untuk HTR berada diluar areal
yang telah ditetapkan oleh menteri, bupati/walikota atau kepala KPHP mengusulkan areal
yang dimaksud kepada menteri untuk ditetapkan sebagai areal pencadangan HTR.
Pada pasal 16 dan 17 diatur bahwa IUPHHK-HTR diberikan untuk jangka waktu 60 tahun
dan dapat diperpanjang satu kali untuk jangka waktu 35 tahun berdasarkan hasil evaluasi
yang dilakukan setiap 2 tahun. IUPHHK-HTR tidak dapat diperjualbelikan, dipindahtangankan
tanpa izin dan diwariskan. Dalam hal pemegang IUPHHK-HTR perorangan meninggal dunia
salah satu ahli waris diutamakan untuk memohon IUPHHK-HTR pada areal yang sama untuk
melanjutkan pembangunan HTR.
Pada pasal 21 diatur bahwa pembangunan HTR dapat dibiayai melalui pola pengelolaan
keuangan badan layanan umum, pusat pembiayaan pembangunan hutan (BLU Pusat P2H),
perbankan maupun pihak lain yang tidak mengikat.
Pada pasal 22 dan 23 diatur bahwa pemegang IUPHHK-HTR mempunyai hak melakukan
kegiatan sesuai izin, mendapatkan pinjaman dana bergulir sesuai ketentuan, bimbingan dan
penyuluhan teknis, mengikuti pendidikan dan latihan serta peluang mendirikan industri dan
memperoleh fasilitasi pemasaran hasil hutan. Sedangkan kewajibannya adalah menyusun
RKU PHHK-HTR dan RKT PHHK-HTR (dapat difasilitasi oleh pendamping HTR, UPT dan atau
perguruan tinggi dibidang kehutanan), melaksanakan pengukuran dan pemetaan areal kerja.
3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.49/Menhut-II/2008 jo P.14/Menhut-II/2010 jo
P.53/Menhut-II/2011 tentang Hutan Desa.
Dalam peraturan P.49/Menhut-II/2008 jo P.14/Menhut-II/2010 jo P.53/Menhut-II/2011
tentang Hutan Desa ini diatur tentang penetapan areal kerja hutan desa, fasilitasi, hak
pengelolaan hutan desa, hak dan kewajiban pemegang hak, rencana kerja, pelaporan,
pembinaan, pengendalian dan pembiayaan serta sanksi .
Pada pasal 2 diatur bahwa penyelenggaraan hutan desa dimaksudkan untuk memberikan
akses kepada masyarakat setempat melalui lembaga desa dalam memanfaatkan sumber
daya hutan secara lestari. Penyelenggaraan hutan desa bertujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan.
Pada pasal 4 diatur bahwa kriteria kawasan hutan yang dapat ditetapkan sebagai areal kerja
hutan desa adalah hutan lindung dan hutan produksi yang belum dibebani hak pengelolaan
atau izin pemanfaatan dan berada dalam wilayah administrasi desa yang bersangkutan.
Kriteria kawasan hutan tersebut didasarkan atas rekomendasi dari kepala KPH atau kepala
dinas kabupaten/kota yang diserahi tugas dan bertanggung jawab dibidang kehutanan.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 15


Pada pasal 5 dan 6 diatur bahwa UPT Direktorat Jenderal BPDASPS melakukan koordinasi
dengan UPT eselon I Kementerian Kehutanan terkait dan pemerintah daerah untuk
menentukan calon areal kerja hutan desa dan memfasilitasi pembentukan lembaga desa
membuat permohonan Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) kepada gubernur dengan
tembusan kepada bupati/walikota. Pada areal lain diluar areal yang dicalonkan, masyarakat
setempat dapat mengajukan permohonan penetapan areal kerja hutan desa kepada
bupati/walikota. Selanjutnya bupati/walikota mengajukan usulan penetapan areal kerja
hutan desa kepada menteri.
Pada pasal 7 dan 8 diatur bahwa usulan bupati/walikota dilakukan verifikasi oleh tim yang
dibentuk oleh menteri beranggotakan unsur-unsur eselon I terkait lingkup Kementerian
Kehutanan yang dikoordinasikan oleh Dirjen BPDASPS. Selanjutnya Dirjen BPDASPS
menugaskan UPT Kementerian Kehutanan untuk melakukan verifikasi ke lapangan serta
berkoordinasi dengan pemda setempat. Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, terhadap
usulan yang ditolak tim verifikasi menyampaikan pemberitahuan kepada bupati/walikota
dengan tembusan gubernur, sedangkan terhadap usulan penetapan yang diterima, menteri
menetapkan areal kerja hutan desa dan disampaikan kepada gubernur dan bupati/walikota
setempat.
Pada pasal 11 diatur bahwa hak pengelolaan hutan desa bukan merupakan hak kepemilikan
atas kawasan hutan dan dilarang memindahtangankan atau mengagunkan serta mengubah
status dan fungsi kawasan hutan dan dilarang digunakan untuk kepentingan lain diluar
rencana pengelolaan hutan dan harus dikelola berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan hutan
lestari.
Pada pasal 17 diatur bahwa hak pengelolaan hutan desa dapat diberikan untuk jangka
waktu paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan evaluasi
yang dilakukan paling lama setiap 5 (lima) tahun sekali oleh pemberi hak.
Pada pasal 18 dan 19 diatur bahwa hak pengelolaan hutan desa dapat mengajukan IUPHHK
dalam hutan desa yang terdiri dari IUPHHK-HA, HTI pada areal kerja yang berada dalam
hutan produksi. Permohonan IUPHHK diajukan oleh lembaga desa kepada menteri. Menteri
dapat melimpahkan wewenang penerbitan IUPHKK-HA dalam hutan desa kepada gubernur
dan IUPHHK-HT dalam hutan desa kepada bupati/walikota.
Pada pasal 23, 27, 28, 29, 30 dan 31 diatur bahwa pada hutan produksi pemegang hak
pengelolaan hutan desa berhak untuk memanfaatkan kawasan, jasa lingkungan,
pemanfaatan hutan kayu dan bukan kayu, pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu
melalui kegiatan budidaya tanaman obat, budidaya tanaman hias, budidaya jamur, budidaya
lebah, penangkaran satwa atau budidaya sarang burung walet, pemanfaatan jasa aliran air,

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 16


pemanfaatan air, wisata alam, perlindungan keanekaragaman hayati, penyelamatan dan
perlindungan lingkungan atau penyerapan dan penyimpanan karbon, pemanfaatan rotan,
sagu, nipah, bambu, getah, kulit kayu, daun, buah atau biji gaharu. Pemanfaatan hasil
hutan kayu hanya dapat dilakukan setelah mendapat IUPHHK.
Pada pasal 34 diatur bahwa pemegang hak pengelolaan hutan desa memiliki kewajiban
melaksanakan penataan batas HPHD, menyusun rencana kerja HPHD, melakukan
perlindungan hutan, melaksanakan rehabilitasi areal kerja hutan desa dan melaksanakan
pengkayaan tanaman kerja hutan desa.
Pada pasal 36 diatur bahwa dalam menyusun rencana kerja hak pengelolaan hutan desa,
lembaga desa dapat meminta fasilitasi kepada pemerintah, pemerintah daerah atau pihak
lain.
Pada pasal 43 diatur bahwa pemegang HPHD menyampaikan laporan kinerja kepada
gubernur dengan tembusan kepada menteri, bupati/walikota sedangkan pemegang IUPHHK
hutan desa menyampaikan laporan kepada menteri dengan tembusan gubernur dan
bupati/walikota.
Pasal 47 diatur bahwa pembiayaan untuk pelaksanaan hutan desa dibebankan kepada kas
desa sedangkan pembiayaan untuk fasilitasi, pembinaan dan pengendalian dalam
penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dibebankan kepada APBN, APBD atau sumber-
sumber yang tidak mengikat.
4. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.37/Menhut-II/2007 jo P.18/Menhut-II/2009 jo
P.13/Menhut-II/2010 jo P.52/Menhut-II/2011 tentang Hutan Kemasyarakatan.
Dalam peraturan P.37/Menhut-II/2007 jo P.18/Menhut-II/2009 jo P.13/Menhut-II/2010 jo
P.52/Menhut-II/2011 tentang Hutan Kemasyarakatan ini antara lain diatur tentang azas dan
prinsip penetapan areal kerja, perizinan, hak dan kewajiban serta pembiayaan HKm.
Pada pasal 2 diatur bahwa penyelenggaraan HKm berazaskan manfaat, musyawarah
mufakat dan keadilan dengan prinsip tidak mengubah status dan fungsi kawasan hutan,
pemanfaatan hasil hutan kayu hanya dapat dilakukan dari hasil kegiatan penanaman,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai pelaku utama dan partisipatif dalam
pengambilan keputusan.
Pada pasal 6 diatur bahwa kawasan hutan yang dapat ditetapkan sebagai areal kerja hutan
kemasyarakatan adalah kawasan hutan lindung dan kawasan hutan produksi dengan
ketentuan belum dibebani hak atau izin dalam pemanfaatan hasil hutan dan menjadi sumber
mata pencaharian masyarakat setempat.
Pada pasal 8 diatur bahwa UPT Direktorat Jenderal BPDASPS melakukan koordinasi dengan
UPT eselon I Kementerian Kehutanan terkait dan pemerintah daerah untuk menentukan

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 17


calon areal kerja hutan kemasyarakatan dan memfasilitasi masyarakat setempat untuk
membuat permohonan izin hutan kemasyarakatan kepada bupati/walikota. Pada areal lain
yang dicalonkan, masyarakat setempat dapat mengajukan permohonan penetapan areal
kerja hutan kemasyarakatan kepada bupati/walikota. Selanjutnya bupati/walikota
mengajukan usulan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan kepada menteri.
Pada pasal 11 s.d 14 diatur bahwa perizinan dalam hutan kemasyarakatan dilakukan melalui
tahapan fasilitasi dan pemberian izin. IUPHKm bukan merupakan hak kepemilikan atas
kawasan hutan dan dilarang dipindahtangankan, diagunkan atau digunakan untuk
kepentingan lain diluar rencana pengelolaan yang telah disahkan serta dilarang merubah
status dan fungsi kawasan hutan. IUPHKm dapat diberikan kepada kelompok masyarakat
setempat yang telah mendapat fasilitasi pada kawasan hutan yang telah ditetapkan sebagai
areal kerja HKm dengan surat keputusan menteri.
Pada pasal 15 dan 17 diatur bahwa IUPHKm yang berada pada hutan produksi meliputi
kegiatan pemanfaatan kawasan, penanaman tanaman hutan berkayu, pemanfaatan jasa
lingkungan, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, pemungutan hasil hutan kayu dan bukan
kayu melalui kegiatan budidaya tanaman obat, budidaya tanaman hias, budidaya jamur,
budidaya lebah, penangkaran satwa atau budidaya sarang burung walet, pemanfaatan jasa
aliran air, pemanfaatan air, wisata alam, perlindungan keanekaragaman hayati,
penyelamatan dan perlindungan lingkungan atau penyerapan dan penyimpanan karbon,
pemanfaatan rotan, sagu, nipah, bambu, getah, kulit kayu, daun, buah atau biji gaharu.
Pada pasal 20 s.d 22 diatur bahwa kelompok masyarakat yang telah memiliki IUPHHK dan
akan mengajukan permohonan IUPHHK-HKm kepada menteri wajib membentuk koperasi
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah diberikan izin. Menteri dapat menugaskan
penerbitan IUPHH-HKm kepada gubernur. IUPHH-HKm diberikan untuk jangka waktu 35
tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan hasil evaluasi setiap 5 (lima) tahun. IUPHHK-
HKm hanya dapat dilakukan pada hutan produksi untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan
tanaman berkayu yang merupakan hasil penanamannya.
Pada pasal 24 diatur bahwa pemegang IUPHHK-HKm berhak menebang hasil hutan kayu
yang merupakan hasil penanamannya untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sesuai dengan
rencana kerja tahunan dan rencana operasional serta mendapatkan pelayanan dokumen
sahnya hasil hutan sesuai ketentuan.
Pada pasal 25 diatur bahwa pemegang IUPHHK-HKm memiliki kewajiban membayar provisi
sumber daya hutan, menyusun rencana kerja pemanfaatan hasil hutan kayu, melaksanakan
penataan batas areal kerja, melakukan pengamanan areal tebangan antara lain pencegahan
kebakaran, melindungi pohon-pohon yang tumbuh secara alami/tidak menebang pohon

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 18


yang bukan hasil tanaman dan menyampaikan laporan kegiatan pemanfaatan HKm pada
pemberi izin.
Pada pasal 37 diatur bahwa pembiayaan penyelenggaraan HKm dapat bersumber dari APBN,
APBD dan atau sumber sumber lain yang tidak mengikat
5. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.63/Menhut-II/2009 tentang Tata cara pemberian izin
usaha pemanfaatan kawasan silvo pastura pada hutan produksi
Pada pasal 2 tentang persyaratan areal untuk silvo pastura mengatur bahwa areal untuk
usaha pemanfaatan kawasan silvo pastura tersebut adalah Hutan Produksi yang telah
dibebani ijin IUPHHK HTI dengan luas maksimal 500 ha dan yang belum dibebani IUPHHK
atau izin usaha lainnya dengan luas maksimal 5 ha.
Pada pasal 3 tentang persyaratan pemohon menerangkan bahwa untuk pemohon IUPK-SP
pada areal yang telah dibebani izin HTI khusus diperuntukkan bagi pemegang IUPHHK-HTI
yang bersangkutan.
Pemohon IUPK-SP pada areal yang belum dibebani izin, yang dapat mengajukan
permohonan adalah perorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Swasta Indonesia (BUMSI)
dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pada pasal 4 mengatur bahwa persyaratan permohonan IUPK-SP yang telah dibebani
IUPHHK-HTI adalah fotocopy SK pemberian izin IUPHHK-HTI dan izin usaha lainnya, peta
permohonan, rekomendasi gubernur, proposal teknis.
Sedangkan persyaratan permohonan IUPK-SP yang belum dibebani IUPHHK-HTI atau izin
usaha lainnya adalah :
x Rekomendasi gubernur apabila areal yang diusulkan berada pada lintas kabupaten, tidak
dibebani hak-hak lain dan dilampiri Peta lokasi skala 1: 100.000
x Rekomendasi bupati/balikota apabila areal yang diusulkan berada pada satu wilayah
kabupaten/kota, tidak dibebani hak-hak lain dan dilampiri peta lokasi skala 1: 100.000
x Pernyataan bersedia membuka kantor cabang di provinsi dan atau kabupaten/kota
x Akte pendirian Koperasi atau Badan Usaha beserta perubahan-perubahannya yang telah
disahkan oleh pejabat yang berwenang
x Bergerak di bidang usaha kehutanan/pertanian/perkebunan, peternakan
x Surat izin usaha dari instansi yang berwenang
x Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
x Proposal teknis yang berisi antara lain : kondisi umum areal dan perusahaan serta usulan
teknis kegiatan yang terdiri dari tujuan dan perencanaan.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 19


Rekomendasi gubernur atau bupati/walikota sebagaimana harus didasarkan analisa fungsi
kawasan oleh dinas kehutanan dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) antara lain
analisis izin-izin kehutanan, izin penggunaan kawasan hutan dan mutasi kawasan yang
dituangkan dalam data spatial.
Pada pasal 10 mengatur bahwa jangka waktu IUPK-SP pada hutan produksi diberikan paling
lama 25 (dua puluh lima) tahun sesuai dengan jenis usahanya dan dapat diperpanjang.
Pada pasal 13 menerangkan bahwa dalam hal areal pada hutan produksi telah ditetapkan
tata hutannya dalam 1 (satu) KPH, maka areal/lokasi permohonan izin baru atau perluasan
areal UPK-SP harus berada pada hutan produksi.

C. Pendukung

1. Instruksi Presiden No.10 tahun 2011 tentang Penundaan Izin Baru dan Penyempurnaan Tata
Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.
Dalam rangka menyeimbangkan dan menselaraskan pembangunan ekonomi, sosial, budaya
dan lingkungan serta upaya penurunan emisi gas rumah kaca yang dilakukan melalui
penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan, presiden menginstruksikan kepada
menteri terkait agar :
a. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan
masing-masing untuk mendukung penundaan pemberian izin baru hutan alam primer dan
lahan gambut yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi (hutan
produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi) dan area
penggunaan lain sebagaimana tercantum dalam peta indikatif penundaan izin baru.
b. Penundaan pemberian izin baru sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama berlaku
bagi penggunaan kawasan hutan alam primer dan lahan gambut, dengan pengecualian
diberikan kepada :
1) Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan.
2) Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital yaitu : geothermal, minyak
dan gas bumi, ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu.
3) Perpanjangan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang
telah ada sepanjang izin di bidang usahanya masih berlaku dan
4) Restorasi ekosistem.
Selanjutnya presiden pada diktum ketiga memberikan instruksi khusus kepada :
A. Menteri Kehutanan agar :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 20


1) Melakukan penundaan terhadap penerbitan izin baru pada hutan alam primer dan
lahan gambut yang berada di hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi (hutan
produksi terbatas, hutan produksi biasa/tetap, hutan produksi yang dapat dikonversi)
berdasarkan peta indikatif penundaan izin baru.
2) Menyempurnakan kebijakan tata kelola bagi izin pinjam pakai dan izin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam.
3) Meningkatkan efektivitas pengelolaan lahan kritis dengan memperhatikan kebijakan
tata kelola hutan dan lahan gambut yang baik, antara lain melalui restorasi ekosistem.
4) Melakukan revisi terhadap peta indikatif penundaan izin baru pada kawasan hutan
setiap 6 (enam) bulan sekali.
5) Menetapkan peta indikatif penundaan izin baru hutan alam primer dan lahan gambut
pada kawasan hutan yang telah direvisi.
B. Menteri Lingkungan Hidup agar melakukan upaya pengurangan emisi dari hutan dan
lahan gambut melalui perbaikan tata kelola pada kegiatan usaha yang diusulkan pada
hutan dan lahan gambut yang ditetapkan dalam peta indikatif penundaan izin baru
melalui izin lingkungan.
C. Menteri Dalam Negeri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap gubernur dan
bupati/walikota dalam pelaksanaan instruksi presiden ini.
D. Kepala Badan Pertanahan Nasional melakukan penundaan terhadap penerbitan hak-hak
atas tanah antara lain hak guna usaha, hak pakai pada areal penggunaan lain
berdasarkan peta indikatif penundaan izin baru.
E. Ketua Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional :
melakukan percepatan konsolidasi peta indikatif penundaan izin baru ke dalam revisi peta
tata ruang wilayah sebagai bagian dari pembenahan tata kelola penggunaan lahan
melalui kerja sama dengan gubernur, bupati/walikota dan ketua satuan tugas persiapan
pembentukan kelembagaan REDD+ atau ketua lembaga yang dibentuk untuk
melaksanakan tugas khusus di bidang REDD+.
F. Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional agar melakukan pembaharuan
peta tutupan hutan dan lahan gambut sesuai peta indikatif penundaan izin baru pada
kawasan hutan dan areal penggunaan lain setiap 6 (enam) bulan sekali melalui kerja
sama dengan Menteri Kehutanan, Kepala Badan Pertanahan Nasional dan Ketua Satuan
Tugas Persiapan Pembentukan Kelembagaan REDD+ atau ketua lembaga yang dibentuk
untuk melaksanakan tugas khusus di bidang REDD+.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 21


G. Para gubernur agar melakukan penundaan penerbitan rekomendasi dan izin lokasi baru
pada kawasan hutan dan lahan gambut serta areal penggunaan lain berdasarkan peta
indikatif penundaan izin baru.
H. Para bupati/walikota agar melakukan penundaan penerbitan rekomendasi dan izin lokasi
baru pada kawasan hutan dan lahan gambut serta areal penggunaan lain berdasarkan
peta indikatif penundaan izin baru.
Selanjutnya pada diktum kelima diinstruksikan bahwa penundaan pemberian izin baru,
rekomendasi dan pemberian izin lokasi dilakukan selama 2 (dua) tahun terhitung sejak
instruksi presiden ini dikeluarkan.
2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.3803/Menhut-VI/BRPUK/2012 tentang Penetapan
Indikatif pencadangan kawasan hutan produksi untuk usaha pemanfaatan hasil hutan kayu
menetapkan peta indikatif pencadangan kawasan hutan produksi untuk usaha pemanfaatan
hasil hutan kayu seluas ± 22.908.130 ha.
Luas indikatif pencadangan kawasan hutan tersebut adalah :
a. Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu untuk hutan alam seluas ± 6.516.711 ha.
b. Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu untuk restorasi ekosistem seluas ± 4.982.708 ha.
c. Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan tanaman yatui hutan tanaman industri
(HTI) dan atau hutan tanaman rakyat (HTR) seluas ± 11.075.592 ha.
d. Hutan Desa (HD) atau hutan Kemasyarakatan (HKm) seluas ± 333.119 ha.
Dalam hal pengajuan permohonan untuk izin usaha pemanfaatan hasil hutan yang tidak
sesuai dengan pencadangan maka kawasan yang dimohon wajib dilakukan analisis makro
dan atau analisis mikro sesuai dengan kiteria yang telah ditetapkan.
3. Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK.6315/Menhut-VII/IPSDH/2012 tentang penetapan
peta indikatif penundaan izin baru pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan dan
perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain (Revisi III).
Menetapkan peta indikatif penundaan izin baru pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan
hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan dan areal penggunaan lain Revisi II yang
meliputi : izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu, izin pemungutan hasil hutan kayu, izin
penggunaan kawasan hutan dan perubahan peruntukan kawasan hutan.
Penundaan pemberian izin baru ini tidak berlaku dalam perubahan peruntukan kawasan
hutan terkait dengan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi.
Peta indikatif ini tidak berlaku terhadap lokasi yang telah mendapat persetujuan prinsip dari
Menteri Kehutanan pada kawasan hutan yang telah diterbitkan sebelum intruksi presiden
nomor 10 tahun 2011 dan perizinan atau titel hak dari pejabat berwenang sesuai dengan

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 22


peraturan perundang-undangan pada areal penggunaan lain (APL) atau bukan kawasan
hutan yang diterbitkan sebelum intruksi presiden nomor 10 tahun 2011.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 23


IV. TATA CARA PERMOHONAN PENCADANGAN
DAN IZIN PEMANFAATAN HUTAN

Guna memperlancar proses permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Alam dan Hutan Tanaman Industri serta Restorasi Ekosistem, Pencadangan Areal HTR,
Penetapan Areal Kerja HKM dan HD, pada bab ini disajikan secara jelas tata cara pemberian izin
pemanfaatan, pencadangan areal HTR dan penetapan areal kerja HKm & HD dimaksud sebagai
berikut :

A. Pemberian dan Perluasan Areal Kerja IUPHHK-HA/HTI/RE

Dasar : Permenhut No. P.50/Menhut-II/2010 jo P.26 Menhut II/2012

Gambar 1 : Skema tata cara pencadangan areal kerja areal kerja IUPHHK-HA, IUPHHK-
HTI dan IUPHHK-RE sesuai dengan Permenhut No. P.50/Menhut-II/2010 jo
P.26 Menhut II/2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 24


1. Pemohon yang dapat mengajukan permohonan IUPHHK-HA, IUPHHK-HTI dan IUPHHK-
RE adalah :
a. Perorangan.
b. Koperasi.
c. Badan Usaha Milik Swasta Indonesia (BUMSI).
d. Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
e. Badan Usaha Milik Daerah.
Dalam hal permohonan IUPHHK-HTI perorangan tidak diperbolehkan mengajukan
permohonan.
2. Permohonan IUPHHK-HA atau IUPHHK-HTI atau IUPHHK-RE mengacu pada areal yang
telah dialokasikan dan dapat dilihat dalam website www.dephut.go.id dengan alamat
“Bina Usaha Kehutanan”. Permohonan diajukan dengan tembusan kepada :
a. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan.
b. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan.
c. Gubernur.
d. Bupati/Walikota.
e. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan.
dengan melengkapi persyaratan seperti rekomendasi gubernur, pertimbangan
bupati/walikota, pertimbangan teknis dinas kehutanan kabupaten/kota, analisis fungsi
kawasan hutan dari dinas kehutanan dan balai pemanfaatan kawasan hutan dan peta
lokasi serta proposal teknis. Permohonan tersebut diajukan dengan tembusan kepada
Direktur Jenderal BUK, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, gubernur, bupati/walikota
dan kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan.
3. Direktorat Jenderal BUK memeriksa kelengkapan persyaratan yang diajukan oleh
pemohon. Jika permohonan tidak memenuhi kelengkapan persyaratan, Direktur Jenderal
BUK atas nama Menteri Kehutanan menerbitkan surat penolakan, jika syarat-syarat
permohonan lengkap, Direktur Jenderal BUK memeriksa proposal teknis dengan tenggang
waktu 10 (sepuluh) hari kerja dan hasilnya disampaikan kepada Menteri Kehutanan.
Apabila satu areal telah dimohon dan memenuhi kelengkapan persyaratan, maka dalam
tenggang waktu 10 (sepuluh) hari kerja sejak pemohon pertama menyampaikan
permohonan dan lengkap persyaratan, diberi kesempatan kepada pemohon lain untuk
mengajukan permohonan pada areal yang sama.
4. Berdasarkan hasil penilaian proposal teknis terhadap pemohon yang dinyatakan lulus dan
diterima Menteri Kehutanan, Direktur Jenderal BUK atas nama Menteri Kehutanan
menerbitkan Surat Perintah Pertama (SP-1) kepada pemohon untuk menyusun dan

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 25


menyampaikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). AMDAL yang telah
mendapatkan persetujuan atau pengesahan dari pejabat yang berwenang diteruskan
untuk disampaikan oleh pemohon kepada Menteri Kehutanan melalui Direktur Jenderal
BUK. Dalam hal penilaian proposal teknis IUPHHK-RE dinyatakan lulus, pemohon harus
menyusun UKL dan UPL. AMDAL harus diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 150
(seratus lima puluh) hari kerja dan UKL-UPL harus diselesaikan dalam jangka waktu
paling lama 60 (enam puluh) hari kerja. Dalam hal waktu penyelesaian AMDAL atau UKL
dan UPL tidak terpenuhi, pemohon dapat mengajukan permohonan perpanjangan waktu
kepada Menteri Kehutanan c.q Direktur Jenderal BUK dengan disertai alasan
keterlambatan. Dalam hal pemohon telah diberikan perpanjangan sebagaimana
dimaksud, pemohon tetap tidak dapat menyelesaikan kewajibannya maka SP-1 menjadi
batal dengan sendirinya dan tidak berlaku lagi.
5. Berdasarkan AMDAL atau UKL dan UPL yang diterima, Direktur Jenderal BUK atas nama
Menteri Kehutanan menerbitkan Surat Perintah kedua (SP-2) kepada Direktur Jenderal
Planologi Kehutanan untuk menyiapkan peta areal kerja (working area/WA) paling lambat
15 (lima belas) hari kerja dan menyampaikan hasilnya kepada Direktur Jenderal BUK.
6. Berdasarkan peta areal kerja (working area/WA) yang disampaikan oleh Dirjen Planologi
Kehutanan, Direktur Jenderal BUK menyiapkan dan menyampaikan konsep keputusan
Menteri Kehutanan tentang pemberian IUPHHK-HA atau IUPHHK-HTI atau IUPHHK-RE
kepada Menteri Kehutanan melalui Sekretaris Jenderal.
7. Sekretaris Jenderal menelaah aspek hukum terhadap konsep Keputusan Menteri
Kehutanan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal diterimanya
konsep tersebut dan menyampaikan hasil telaahan kepada menteri.
8. Berdasarkan konsep keputusan yang diterima, Menteri Kehutanan menerbitkan keputusan
tentang pemberian IUPHHK-HA atau IUPHHK-HTI atau IUPHHK-RE.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 26


B. Permohonan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman
Rakyat dalam Hutan Tanaman

Dasar : Peraturan Menteri Kehutanan No. P.55/Menhut-II/2011

Gambar 2 : Skema tata cara pencadangan areal HTR berdasarkan Permenhut


No. P.55/Menhut-II/2011

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 27


1. Pencadangan areal HTR didasarkan kepada usulan rencana pembangunan HTR oleh
bupati/walikota atau kepala KPHP dengan dilampiri oleh pertimbangan teknis dari kepala
dinas kabupaten/kota atau kepala KPHP yang memuat :
- Informasi kondisi areal dan penutupan lahan, informasi (kawasan atau areal) tumpang
tindih perizinan, tanaman reboisasi dan rehabilitasi.
- Daftar nama-nama masyarakat calon pemegang izin IUPHHK-HTR yang diketahui oleh
camat dan kepala desa/lurah sesuai KTP setempat.
- Pernyataan bahwa aksesibilitas areal yang diusulkan tidak sulit.
- Peta usulan rencana pembangunan HTR skala 1: 50.000 atau skala 1: 100.000.
2. Bupati/walikota/kepala KPHP menyampaikan permohonan tersebut kepada Menteri
Kehutanan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal BUK dan Direktur Jenderal
Planologi Kehutanan.
3. Berdasarkan usulan bupati/walikota/kepala KPH maka Direktur Jenderal BUK dan Direktur
Jenderal Planologi Kehutanan melakukan verifikasi rencana pembangunan HTR dari aspek
teknis dan administratif sebagai berikut :
- Direktur Jenderal Planologi Kehutanan melakukan verifikasi peta usulan lokasi HTR
yang disampaikan oleh bupati/walikota dan menyiapkan konsep peta pencadangan
areal HTR serta hasilnya disampaikan kepada Direktur Jenderal BUK.
- Direktur Jenderal BUK melakukan verifikasi rencana pembangunan HTR yang
disampaikan oleh bupati/walikota dari aspek teknis dan administratif, kemudian
menyiapkan konsep keputusan menteri tentang penetapan/alokasi areal HTR dengan
dilampiri konsep peta pencadangan areal HTR dan mengusulkan melalui Sekretaris
Jenderal kepada Menteri Kehutanan untuk ditetapkan.
4. Sekretaris Jenderal menelaah aspek hukum terhadap konsep Keputusan Menteri
Kehutanan yang diusulkan oleh Dirjen BUK dan menyampaikan hasil telaahan tersebut
kepada menteri.
5. Menteri Kehutanan menerbitkan pencadangan areal untuk pembangunan HTR yang
nantinya akan disampaikan kepada bupati/walikota atau kepala KPHP dengan tembusan
kepada gubernur .
6. Berdasarkan pencadangan areal HTR, bupati/walikota atau kepala KPHP melakukan
sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi dapat dilakukan oleh lembaga swadaya
masyarakat yang ada di Jakarta, provinsi atau kabupaten/kota.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 28


C. Penetapan Areal Kerja Hutan Desa

Dasar : Permenhut No.P.49/Menhut-II/2008 jo Permenhut No.P.14/Menhut-II/2008 jo


Permenhut No.P.53/Menhut-II/2008

Gambar 3 : Skema tata cara penetapan hutan desa berdasarkan Permenhut


No.P.49/Menhut-II/2008 jo Permenhut No.P.14/Menhut-II/2008 jo Permenhut
No.P.53/Menhut-II/2008 jo Permenhut No.P.53/Menhut-II/2011

1. Kriteria kawasan hutan yang dapat ditetapkan sebagai calon areal kerja hutan desa
adalah
a) Hutan lindung atau hutan produksi yang belum dibebani hak pengelolaan atau izin
pemanfaatan.
b) Berada dalam wilayah administrasi desa yang bersangkutan.
c) Calon areal kerja yang dimohon harus didasarkan atas rekomendasi dari kepala KPH
atau kepala dinas kabupaten/kota yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 29


bidang kehutanan.
Pada areal lain di luar areal yang dicalonkan, masyarakat setempat melalui kepala desa
dapat mengajukan permohonan penetapan areal kerja hutan desa kepada bupati/walikota
dengan melampirkan :
a) Sketsa lokasi areal yang dimohon.
b) Surat usulan dari kepala desa/lurah.
c) Nama-nama calon anggota lembaga desa atau struktur lembaga desa jika sudah
terbentuk yang diketahui oleh camat dan kepala desa/lurah.
2. Bupati/walikota mengajukan usulan penetapan areal kerja hutan desa kepada menteri
dengan melengkapi :
- Peta digital lokasi calon areal kerja hutan desa dengan skala paling kecil 1: 50.000.
- Deskripsi wilayah, antara lain keadaan fisik wilayah, sosial ekonomi dan potensi
kawasan.
- Surat usulan dari kepala desa/lurah.
- Nama-nama calon anggota lembaga desa atau struktur lembaga desa jika sudah
terbentuk yang diketahui oleh camat dan kepala desa/lurah.
3. Usulan bupati tersebut dilakukan verifikasi oleh tim verifikasi yang beranggotakan unsur-
unsur eselon I Kementerian Kehutanan dengan penanggung jawab Direktur Jenderal
BPDASPS. Tim verifikasi ini terdiri dari BPKH dan BPDAS.
4. Jika verifikasi tersebut ditolak maka tim verifikasi atas nama menteri memberitahukan
kepada bupati/walikota dengan tembusan kepada gubernur.
5. Jika verifikasi diterima maka menteri dapat mengeluarkan keputusan penetapan hutan
desa.
6. Selanjutnya penetapan areal kerja disampaikan kepada gubernur dan bupati/walikota
untuk disosialisasikan kepada masyarakat.
7. Hasil dari sosialisasi tersebut adalah pembentukan lembaga desa yang dituangkan dalam
peraturan desa. Lembaga desa inilah yang dapat mengajukan hak pengelolaan hutan
desa kepada gubernur melalui bupati/walikota.
8. Selanjutnya gubernur akan melakukan verifikasi, jika hasil verifikasi memenuhi syarat,
gubernur memberikan hak pengelolaan hutan desa dalam bentuk SK pemberian hak
pengelolaan hutan desa.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 30


D. Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan

Dasar : Permenhut No.P.37/Menhut-II/2007 jo Permenhut No.P.18/Menhut-II/2009 jo


Permenhut No.P.13/Menhut-II/2010 jo Permenhut No.P.52/Menhut-II/2011.

Gambar 4 : Tata cara penetapan HKm dan permohonan IUPHHK-HKm sesuai dengan
Permenhut No.P.37/Menhut-II/2007 jo Permenhut No.P.18/Menhut-II/2009 jo
Permenhut No.P.13/Menhut-II/2010 jo Permenhut No.P.52/Menhut-II/2011.

1. Kriteria kawasan hutan yang dapat ditetapkan sebagai calon areal kerja hutan
kemasyarakatan adalah :
a) Hutan lindung atau hutan produksi yang belum dibebani hak pengelolaan atau izin
pemanfaatan.
b) Menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 31


Pada areal lain di luar areal yang dicalonkan masyarakat melalui ketua kelompok/kepala
desa/tokoh masyarakat dapat mengajukan IUPHKm kepada bupati/walikota dengan
melampirkan :
a) Sketsa lokasi areal yang dimohon.
b) Daftar nama masyarakat setempat calon kelompok hutan kemasyarakatan yang
diketahui oleh camat dan kepala desa/lurah.

2. Permohonan masyarakat setempat diajukan oleh ketua kelompok atau kepala desa atau
tokoh masyarakat kepada bupati/walikota. Permohonan awal ini akan diverifikasi tahap
pertama oleh tim yang dibentuk oleh gubernur atau bupati/walikota.

3. Berdasarkan hasil verifikasi ini maka tim dapat menolak atau menerima permohonan
penetapan areal hutan kemasyarakatan. Terhadap permohonan yang ditolak, tim
verifikasi melaporkan kepada gubernur atau bupati/walikota. Terhadap permohonan yang
diterima, tim verifikasi menyampaikan rekomendasi kepada gubernur dan atau
bupati/walikota.

4. Berdasarkan hasil verifikasi, gubernur atau bupati/walikota menyampaikan usulan


penetapan areal hutan kemasyarakatan kepada Menteri Kehutanan dilengkapi peta calon
areal kerja hutan kemasyarakatan dilengkapi dengan peta calon areal kerja hutan
kemasyarakatan dengan skala 1: 50.000 serta deskripsi wilayah antara lain keadaan fisik
wilayah, sosial ekonomi dan potensi kawasan sesuai petunjuk teknis pemetaan oleh
BPKH/BPDAS.

5. Hasil rekomendasi tim verifikasi yang telah dilampiri dengan peta calon areal HKm
tersebut kemudian akan diverfikasi oleh tim yang dibentuk oleh Menteri Kehutanan
dengan penanggung jawab Direktur Jenderal BPDASPS dengan menugaskan UPT terkait.

6. Jika verifikasi tersebut ditolak maka tim verifikasi menyampaikan pemberitahuan


penolakan tersebut kepada gubernur dan/atau bupati/walikota.

7. Jika verifikasi diterima maka menteri dapat menetapkan areal kerja hutan
kemasyarakatan dan bupati dapat menerbitkan IUPHHK-HKm.

E. Tata cara permohonan izin KHDTK

Dasar : UU 41 tahun 1999 tentang Kehutanan dan PP no 12 Tahun 2010, dan saat ini
sedang dipersiapkan Permenhut yang mengatur tentang KHDTK.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 32


F. Tata cara pemberian Izin usaha pemanfaatan silvo pastura pada hutan
produksi

Dasar : Permenhut No. P.63/Menhut-II/2009

Gambar 5 : Tata cara pemberian izin usaha pemanfaatan silvo pastura pada hutan
produksi sesuai dengan Permenhut no P.63/Menhut-II/2009
1. Penetapan Izin Usaha Pemanfaatan Silvo Pastura didasarkan dari usulan permohonan :
x Pemohon IUPK-SP pada areal yang telah dibebani izin HTI khusus diperuntukkan bagi
pemegang IUPHHK-HTI yang bersangkutan.
x Pemohon IUPK-SP pada areal yang belum dibebani izin, yang dapat mengajukan
permohonan adalah perorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Swasta Indonesia
(BUMSI) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Persyaratan areal untuk silvo pastura mengatur bahwa areal untuk usaha pemanfaatan
kawasan silvo pastura tersebut adalah Hutan Produksi yang telah dibebani ijin IUPHHK
HTI dengan luas maksimal 500 hektar dan yang belum dibebani IUPHHK atau izin usaha
lainnya dengan luas maksimal 5 hektar.
2. Persyaratan permohonan IUPK-SP yang telah dibebani IUPHHK-HTI adalah :
x Fotocopy SK pemberian izin IUPHHK-HTI dan izin usaha lainnya.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 33


x Peta permohonan.
x Rekomendasi Gubernur.
x Proposal teknis.
3. Sedangkan Persyaratan permohonan IUPK-SP yang belum dibebani IUPHHK-HTI atau izin
usaha lainnya adalah :
x Rekomendasi Gubernur apabila areal yang diusulkan berada pada lintas Kabupaten,
tidak dibebani hak-hak lain dan dilampiri Peta lokasi skala 1: 100.000.
x Rekomendasi Bupati/Walikota apabila areal yang diusulkan berada pada satu wilayah
Kabupaten/Kota, tidak dibebani hak-hak lain dan dilampiri Peta lokasi skala 1: 100.000.
x Pernyataan bersedia membuka kantor cabang di provinsi dan atau kabupaten/kota.
x Akte pendirian Koperasi atau Badan Usaha beserta perubahan-perubahannya yang
telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.
x Bergerak di bidang usaha kehutanan/pertanian/perkebunan, peternakan.
x Surat izin usaha dari instansi yang berwenang.
x Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
x Proposal teknis yang berisi antara lain : kondisi umum areal dan perusahaan serta
usulan teknis kegiatan yang terdiri dari tujuan dan perencanaan.
4. Rekomendasi gubernur atau bupati/walikota sebagaimana harus didasarkan analisa fungsi
kawasan oleh dinas kehutanan dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) antara lain
analisis izin-izin kehutanan, izin penggunaan kawasan hutan dan mutasi kawasan yang
dituangkan dalam data spatial.
5. Jika semua syarat terpenuhi, maka Menteri memerintahkan Dirjen Planologi Kehutanan
untuk membuat Peta areal kerja Izin Usaha Pemanfaatan Silvo Pastura.
6. Setelah selesai, Dirjen Planologi menyerahkan Peta Areal Kerja untuk ditelaah aspek
hukumnya di Sekjen.
7. Setelah semua terpenuhi, Menteri menetapkan SK Izin Usaha Pemanfaatan Silvo Pastura.
8. Pada pasal 10 mengatur bahwa jangka waktu IUPK-SP pada hutan produksi diberikan
paling lama 25 (dua puluh lima) tahun sesuai dengan jenis usahanya dan dapat
diperpanjang.
9. Dalam hal areal pada hutan produksi telah ditetapkan tata hutannya dalam 1 (satu) KPH,
maka areal/lokasi permohonan izin baru atau perluasan areal IUPK-SP harus berada pada
hutan produksi.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 34


V. PEMANFAATAN HUTAN INDONESIA

A. Luas Kawasan Hutan Indonesia, Kawasan Hutan Yang Dibebani Izin Pemanfaatan
dan Kawasan Hutan Yang Belum Dibebani Izin Pemanfaatan Hutan

Berdasarkan SK penunjukan kawasan hutan dan perairan sampai dengan bulan November
2012, luas kawasan hutan Indonesia adalah 134.290.240,94 ha yang terdiri dari : Hutan
Konservasi (KSA+KPA) 27.086.910,23 ha, Hutan Lindung (HL) 30.539.823,36 ha, total Hutan
Produksi (HP+HPT+HPK) 76.663.507,34 ha. Sampai dengan November 2012 luas kawasan
Hutan Produksi yang telah dibebani izin pemanfaatan adalah 34.871.041 ha sehingga Hutan
Produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah seluas 41.770.695 ha.

27.086.910
20%

Hutan Konservasi
76.663.507 30.539.823
57% 23% Hutan Lindung
Hutan Produksi

Gambar 6 : Diagram Luas Kawasan Hutan Indonesia

17.885.112,50
23%
27.967.604,50 HPT
30.810.790,34 37%
HP
40%
HPK

Gambar 7 : Diagram Luas Kawasan Hutan Produksi Indonesia

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 35


Adapun rincian luas kawasan hutan, luas kawasan hutan yang sudah dibebani ijin pemanfaatan dan luas kawasan hutan yang belum dibebani izin sampai dengan
November 2012 diseluruh Indonesia dapat terlihat pada tabel 1, 2 dan 3 dibawah ini.

Tabel 1 Luas Kawasan Hutan Indonesia berdasarkan SK Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan

KEPUTUSAN LUAS KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN (Ha)


Jumlah
Jumlah
KAWASAN KONSERVASI Hutan Produksi Total Hutan Kawasan
NO PROPINSI Kawasan
Produksi Hutan dan
NOMOR TANGGAL HL Hutan
Konservasi Konservasi Perairan
JUMLAH HPT HP HPK
Perairan Darat

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 D. I. Aceh 170/Kpts-II/2000 29 Juni 2000 214.100,00 852.633,00 1.066.733,00 1.844.500,00 37.300,00 601.280,00 0,00 638.580,00 3.335.713,00 3.549.813,00
16 Februari 2005
2 Sumatera Utara 44/Menhut-II/2005 - 477.070,00 477.070,00 1.297.330 879.270,00 1.035.690,00 52.760,00 1.967.720,00 3.742.120,00 3.742.120,00
15 Maret 2012
3 Sumatera Barat 141/Menhut-II/2012 37.164 769.716,00 806.880,00 792.114,00 233.157,00 360.382,00 188.257,00 781.796,00 2.343.626,00 2.380.790,00
06 Juni 2011
4 Riau (1) 173/Kpts-II/1986 - 451.240,00 451.240,00 397.150,00 1.971.553,00 1.866.132,00 4.770.085,00 8.607.770,00 9.456.160,00 9.456.160,00
Kepulauan Riau
-
5 (2) - - - - - - - - 0,00 0,00 -
15 Juni 1999
6 Jambi 421/Kpts-II/1999 - 676.120,00 676.120,00 191.130,00 340.700,00 971.490,00 - 1.312.190,00 2.179.440,00 2.179.440,00
10 Nopember 2011
7 Bengkulu 643/Menhut-II/2011 - 462.965,00 462.965,00 250.750,00 173.280,00 25.873,00 11.763 210.916,00 924.631,00 924.631,00
Sumatera
15 Maret 2001
8 Selatan 76/Kpts-II/2001 17.000,00 697.416,00 714.416,00 760.523,00 217.370,00 2.293.083,00 431.445,00 2.941.898,00 4.399.837,00 4.416.837,00
Kep. Bangka -
01 Oktober 2004
9 Belitung 357/Menhut-II/04 - 34.690,00 34.690,00 156.730,00 - 466.090,00 466.090,00 657.510,00 657.510,00
-
23 Agustus 2000
10 Lampung 256/Kpts-II/2000 - 462.030,00 462.030,00 317.615,00 33.358,00 191.732,00 225.090,00 1.004.735,00 1.004.735,00
02 Agustus 2000 -
11 DKI Jakarta 220/Kpts-II/2000 108.000,00 272,34 108.272,34 44,76 - 158,35 158,35 475,45 108.475,45
-
04 Juli 2003
12 Jawa Barat 195/Kpts-II/2003 - 132.180,00 132.180,00 291.306,00 190.152,00 202.965,00 393.117,00 816.603,00 816.603,00
-
15 Juni 1999
13 Banten (3) 419/Kpts-II/1999 51.467,000 112.991,000 164.458,00 12.359,000 49.439,000 26.998,000 76.437,00 201.787,00 253.254,00
01 Oktober 2004 -
14 Jawa Tengah 359/Menhut-II/04 110.117,00 16.413,00 126.530,00 84.430,00 183.930,00 362.360,00 546.290,00 647.133,00 757.250,00
-
29 Juni 2000
15 D.I Yogyakarta 171/Kpts-II/2000 - 910,34 910,34 2.057,90 - 13.851,28 13.851,28 16.819,52 16.819,52
-
21 Juli 2011
16 Jawa Timur 395/Menhut-II/2011 3.506 230.126,00 233.632,00 344.742,00 - 782.772,00 782.772,00 1.357.640,00 1.361.146,00
15 Juni 1999 -
17 Bali 433/Kpts-II/1999 3.415,00 22.878,59 26.293,59 95.766,06 6.719,26 1.907,10 8.626,36 127.271,01 130.686,01

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 36


KEPUTUSAN LUAS KAWASAN HUTAN DAN PERAIRAN (Ha)
Jumlah
Jumlah
KAWASAN KONSERVASI Hutan Produksi Total Hutan Kawasan
NO PROPINSI Kawasan
Produksi Hutan dan
NOMOR TANGGAL HL Hutan
Konservasi Konservasi Perairan
JUMLAH HPT HP HPK
Perairan Darat

02 Oktober 2009 -
18 NTB 598/Menhut-II/2009 11.121,00 168.044,00 179.165,00 430.485,00 286.700,00 150.609,00 437.309,00 1.035.838,00 1.046.959,00

19 NTT 423/Kpts-II/1999 15 Juni 1999 122.350,00 227.980,00 350.330,00 731.220,00 197.250,00 428.360,00 101.830,00 727.440,00 1.686.640,00 1.808.990,00

20 Kalimantan Barat 259/Kpts-II/2000 23 Agustus 2000 187.885,00 1.457.695,00 1.645.580,00 2.307.045,00 2.445.985,00 2.265.800,00 514.350,00 5.226.135,00 8.990.875,00 9.178.760,00
Kalimantan
25 September 2012
21 Tengah 529/Menhut-II/2012 22.542,00 1.608.286,00 1.630.828,00 1.346.066,00 3.317.461 ,00 3.324.675,00 3.881.817,00 9.721.042,00 12.697.165,00 12.719.707,00
Kalimantan -
15 Maret 2001
22 Timur 79/Kpts-II/2001 500,00 2.164.698,00 2.165.198,00 2.751.702,00 4.612.965,00 5.121.688,00 9.734.653,00 14.651.053,00 14.651.553,00
Kalimantan
23 Juli 2009
23 Selatan 435/Menhut-II/2009 - 213.285 213.285,00 526.425,00 126.660,00 762.188,00 151.424,00 1.040.272,00 1.779.982,00 1.779.982,00
Sulawesi Utara 17 Juni 1999
24 (5) 452/Kpts-II/1999 89.065,00 245.249,00 334.314,00 180.833,00 217.997,00 66.507,00 14.928,00 299.432,00 725.514,00 814.579,00
25 Mei 2010
25 Gorontalo 325/Menhut-II/2010 - 196.653 196.653,00 204.608 251.097 89.879 82.431 423.407,00 824.668,00 824.668,00
23 September 1999
26 Sulawesi Tengah 757/Kpts-II/1999 0,00 676.248,00 676.248,00 1.489.923,00 1.476.316,00 500.589,00 251.856,00 2.228.761,00 4.394.932,00 4.394.932,00
Sulawesi
09 Agustus 2011
27 Tenggara 465/Menhut-II/2011 1.504.160,00 282.924,00 1.787.084,00 1.081.489,00 466.854,00 401.581,00 93.571,00 962.006,00 2.326.419,00 3.830.579,00

28 Sulawesi Selatan 434/Menhut-II/2009 23 Juli 2009 606.804,00 244.463,00 851.267,00 1.232.683,00 494.846,00 124.024,00 22.976,00 641.846,00 2.118.992,00 2.725.796,00
Sulawesi Barat
14 Oktober 1999
29 (4) 890/Kpts-II/1999 8.458 1.283 9.741,00 677.872 361.775 65.001 79.735 506.511,00 1.185.666,00 1.194.124,00

30 Maluku (7) 415/Kpts-II/1999 15 Juni 1999 9.952,68 415.599,01 425.551,69 624.059,54 910.544,94 684.261,39 1.645.211,60 3.240.017,94 4.279.676,49 4.289.629,16

31 Maluku Utara 490/Menhut-II/2012 05 September 2012 0,00 218.557,48 218.557,48 583.975,28 667.192,66 482.284,33 567.614,16 1.717.091,15 2.519.623,91 2.519.623,91

32 Papua 458/Menhut-II/2012 15 Agustus 2012 1.029.560,14 6.753.181,35 7.782.741,49 7.881.084,60 5.968.491,99 4.739.401,69 4.069.847,77 14.777.741,45 29.412.007,40 30.441.567,54
Papua Barat
14 Oktober 1999 934.666,28 1.741.280,02 1.651.805,22 1.849.240,65 1.844.036,20 2.291.492,97
33 ((2),(6)) 891/Kpts-II/1999 2.675.946 5.984.769,82 9.377.855,06 10.312.521,34
5.071.833,10 22.015.077,14 27.086.910,23 30.539.823,36 27.967.604,50 30.810.790,34 17.885.112,50 76.663.507,34 129.218.407,84 134.290.240,94
JUMLAH - -

Sumber: Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan (November 2012)


Catatan:
1) Belum ada SK Penunjukan dan data masih berdasarkan TGHK.
2) Belum ada SK Penunjukan dan data masih bergabung dengan Provinsi Induk.
SK Perubahan Fungsi dan Peruntukan Kawasan Hutan baru
3) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov Jawa Barat
4) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Sulsel
5) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Gorontalo
SK Penunjukan baru
6) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Papua
7) Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Maluku Utara

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 37


35.000.000
30.441.568
30.000.000

25.000.000

20.000.000

14.651.553
15.000.000 12.675.364
9.456.160 10.312.521
9.178.760
10.000.000
3.742.120
4.416.837 1.808.990 4.394.932 3.830.579 4.289.629
5.000.000 3.549.813 1.004.735 130.686 2.725.796
2.380.790 2.179.440 1.779.982 1.194.124 2.519.624
924.631 657.51016.820 1.046.959 814.579 824.668
0

Kawasan Hutan (ha) Hutan Produksi (ha)

Gambar 8 : Luas Kawasan Hutan Indonesia dibandingkan dengan Luas Hutan Produksi

Berdasarkan grafik diatas, luas hutan produksi berbanding lurus dengan luas kawasan hutan dalam satu provinsi, semakin luas kawasan hutan dalam provinsi
tersebut akan semakin luas pula hutan produksinya. Kawasan hutan terluas terdapat pada Provinsi Papua dan Hutan Produksi terluas juga terdapat pada Provinsi
Papua dan Papua Barat.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 38


Rekapitulasi Izin Pemanfaatan Hutan Indonesia

Luas kawasan hutan yang telah dimanfaatkan (telah mendapat izin definitif) untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan kayu secara keseluruhan sampai dengan
akhir November 2012 adalah 34.871.041 ha dengan rincian sebagai berikut :
- Jumlah IUPHHK-HA 296 unit dengan luas 23.906.451 ha (68,53%)
- Jumlah IUPHHK-HTI 234 unit dengan luas 9.789.617 ha (28,06%)
- Jumlah IUPHHK-RE 5 unit dengan luas 219.350 ha (0,63%)
- Pencadangan areal HTR 112 lokasi dengan luas 700.831 ha (2,01%)
- Penetapan areal kerja HKm sebanyak 49 lokasi dengan luas 186.676 ha (0,54%) dan
- Penetapan areal kerja HD sebanyak 40 lokasi dengan luasan 83.401 ha (0,24%)

Perbandingan Kawasan Hutan Indonesia dengan Izin Pemanfatan Indonesia

34.871.041
26%
99.374.857 Kawasan Hutan Indonesia Yang
74% belum Ada Izin Pemanfaatan
Izin Pemanfaatan

Gambar 9 : Perbandingan Kawasan Hutan Indonesia dengan Izin Pemanfatan Indonesia

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 39


Berdasarkan izin pemanfaatan hutan yang telah diterbitkan oleh Menteri Kehutanan di seluruh provinsi di Indonesia, pemanfaatan hutan terbesar adalah untuk
IUPHHK-HA yaitu 68,53 % dan izin pemanfaatan hutan terkecil adalah untuk HD yaitu 0,24 %. Gambaran pemanfaatan kawasan hutan berdasarkan jenis
pemanfaatannya dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini.

DIAGRAM LUAS IZIN PEMANFAATAN INDONESIA DIAGRAM IZIN PEMANFAATAN INDONESIA DALAM UNIT
s/d NOVEMBER 2012 s/d NOVEMBER 2012

296
25.000.000 23.890.911 300

250 234
20.000.000

200
15.000.000

150
9.789.617 luas (ha) 112 Unit
10.000.000
100

50
5.000.000 40
50
219.350 700.831 186.931 83.401 5
0 0
HA HTI RE HTR HKM Hutan HA HTI RE HTR HKM Hutan
Desa Desa

Gambar 10 : Grafik Izin Pemanfaatan Hutan Indonesia dalam luas (ha) dan unit sampai dengan November 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 40


Tabel 2 Rekapitulasi jumlah dan unit izin pemanfaatan hutan definitif (berdasarkan jenis) per provinsi seluruh Indonesia sampai dengan November 2012
Hutan HA HTI RE HTR HKM Hutan Desa Jumlah Total
No Provinsi Persentase
Produksi Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha)
1 Aceh 638.580,00 7 405.129 5 226.820 7 10.884 3 17.010 22 659.843 1,89%
2 Sumatera Utara 1.967.720,00 7 343.603 8 394.947 10 50.755 1 200 26 789.505 2,26%
3 Sumatera Barat 781.796,00 3 106.145 3 50.649 2 5.345 2 1.738 10 163.877 0,47%
4 Riau dan Kepulauan Riau 8.607.770,00 6 308.158 50 1.632.801 1 20.265 7 93.605 62 2.054.829 5,89%
5 Jambi 1.312.190,00 2 56.045 17 644.134 1 46.385 7 49.703 24 53.978 51 850.245 2,44%
6 Sumatera Selatan 2.941.898,00 1 56.000 19 1.337.417 1 52.170 5 42.605 1 7.250 27 1.495.442 4,29%
7 Bengkulu 210.916,00 2 56.070 2 23.693 2 2.068 1 995 7 82.826 0,24%
8 Lampung 225.090,00 4 114.444 1 24.835 8 35.719 13 174.998 0,50%
9 Bangka Belitung 466.090,00 4 112.148 3 12.780 7 124.928 0,36%
10 DI Yogyakarta 13.851,28 1 328 2 1.284 3 1.612 0,00%
11 Bali 8.626,36 1 375 1 150 1 3.041 3 3.566 0,01%
12 Nusa Tenggara Barat 437.309,00 3 68.590 5 4.396 12 14.837 20 87.823 0,25%
13 Nusa Tenggara Timur 727.440,00 2 16.717 5 18.869 7 35.586 0,10%
14 Kalimantan Barat 5.226.135,00 26 1.267.620 34 1.736.176 4 40.690 2 78.465 6 14.325 72 3.137.276 8,99%
15 Kalimantan Tengah 9.721.042,00 59 4.020.595 17 528.650 1 11.942 1 3.590 78 4.564.777 13,08%
16 Kalimantan Selatan 1.040.272,00 4 243.241 13 497.560 6 29.758 23 770.559 2,21%
17 Kalimantan Timur 9.734.653,00 83 5.666.512 41 1.752.653 2 100.530 1 2.090 1 1.400 1 880 129 7.524.065 21,57%
18 Sulawesi Utara 299.432,00 1 26.800 1 7.500 9 48.140 11 82.440 0,24%
19 Sulawesi Tengah 2.228.761,00 12 779.245 1 13.400 5 23.375 2 3.130 1 490 21 819.640 2,35%
20 Sulawesi Selatan 641.846,00 13 40.535 5 8.930 3 704 21 50.169 0,14%
21 Sulawesi Tenggara 962.006,00 2 89.590 5 68.945 5 1.280 12 159.815 0,46%
22 Gorontalo 423.407,00 2 78.500 2 75.920 4 13.005 8 167.425 0,48%
23 Sulawesi Barat 506.511,00 4 184.285 2 23.900 5 32.860 11 241.045 0,69%
24 Maluku 3.240.017,94 13 816.445 2 66.205 15 882.650 2,53%
25 Maluku Utara 1.717.091,15 13 669.500 5 65.453 4 24.120 22 759.073 2,18%
26 Papua Barat 5.984.769,82 24 3.673.838 24 3.673.838 10,53%
27 Papua 14.777.741,45 25 5.059.130 3 440.250 2 29.350 30 5.528.730 15,85%
Jumlah 74.842.961,99 296 23.906.451 234 9.789.617 5 219.350 112 700.831 50 186.931 40 83.401 736 34.871.041 100,00%
Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen BUK & Ditjen BPDASPS), Tahun 2012
Keterangan: SK penunjukan kawasan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau masih menjadi satu. Luas Kawasan Hutan produksi tersebut diatas tidak termasuk kawasan hutan produksi yang terdapat seluas 1.820.545 di Jawa
Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten karena pengelolaanya oleh Perum Perhutani.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 41


Persentase Sebaran Izin Pemanfaatan Indonesia
25,0%

21,6%

20,0%

15,8%

15,0%
13,1%

10,5%
10,0% 9,0%
persentase
5,9%
4,3%
5,0%
2,4% 2,2% 2,3% 2,5% 2,2%
1,9% 2,2%
0,2% 0,5% 0,4% 0,1% 0,0% 0,0% 0,3% 0,1% 0,7%
0,5% 0,2% 0,1% 0,5% 0,5%
0,0%

Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen BUK & Ditjen BPDASPS), Tahun 2012)

Gambar 11 : Persentase Sebaran Izin Pemanfaatan Indonesia

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 42


Tabel 3 Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani Izin Pemanfaatan Hutan sampai dengan November 2012
Kawasan Hutan
Izin
Hutan yang belum
No Provinsi Pemanfaatan
Produksi dibebani izin
Hutan
pemanfaatan
1 Aceh 638.580 659.843 -21.263
2 Sumatera Utara 1.967.720 789.505 1.178.214 Diagram Perbandingan Izin Pemanfaatan Hutan Dan Kawasan
3 Sumatera Barat 781.796 163.877 617.919 Hutan Produksi Yang Belum Dibebani Izin Pemanfaatan
Riau dan Kepulauan
4 Riau 8.607.770 2.054.829 6.552.941
5 Jambi 1.312.190 850.245 461.945
6 Sumatera Selatan 2.941.898 1.495.442 1.446.456
7 Bengkulu 210.916 82.826 128.090
8 Lampung 225.090 174.998 50.092
Izin Pemanfaatan Hutan
9 Bangka Belitung 466.090 124.928 341.162 34.871.041
10 DI Yogyakarta 13.851 1.612 12.239
39.971.921 47%
11 Bali 8.626 3.566 5.060
53%
12 Nusa Tenggara Barat 437.309 87.823 349.487 Kawasan Hutan produksi
13 Nusa Tenggara Timur 727.440 35.586 691.854 yang belum dibebani izin
14 Kalimantan Barat 5.226.135 3.137.276 2.088.859 pemanfaatan
15 Kalimantan Tengah 9.721.042 4.564.777 5.156.265
16 Kalimantan Selatan 1.040.272 770.559 269.713
17 Kalimantan Timur 9.734.653 7.524.065 2.210.588
18 Sulawesi Utara 299.432 82.440 216.992
19 Sulawesi Tengah 2.228.761 819.640 1.409.121
20 Sulawesi Selatan 641.846 50.169 591.677
21 Sulawesi Tenggara 962.006 159.815 802.191
22 Gorontalo 423.407 167.425 255.982
23 Sulawesi Barat 506.511 241.045 265.466
24 Maluku 3.240.018 882.650 2.357.368
25 Maluku Utara 1.717.091 759.073 958.018
26 Papua Barat 5.984.770 3.673.838 2.310.932 Gambar 12 : Diagram Perbandingan Izin Pemanfaatan Hutan dan Kawasan Hutan
27 Papua 14.777.741 5.528.730 9.249.011 Produksi yang belum dibebani Izin Pemanfaatan
Jumlah 74.842.961 34.871.041 41.770.695
Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen BUK & Ditjen BPDASPS), Tahun 2012
Keterangan: SK penunjukan kawasan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau masih menjadi satu. Luas Kawasan Hutan produksi tersebut diatas tidak termasuk kawasan hutan produksi seluas 1.820.545 di Jawa barat, Jawa Timur,
Jawa Tengah dan Banten karena pengelolaanya oleh Perum Perhutani.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 43


.

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa Hutan Produksi di Provinsi Aceh seluruhnya telah dibebani izin pemanfaatan hutan, bahkan terdapat luas yang
perlu mendapat perhatian yaitu seluas – 21.273 ha. Hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya perubahan fungsi kawasan hutan dari Hutan Produksi menjadi
Hutan Lindung (berdasarkan SK Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Aceh SK. 170/Kpts-II/2000 tgl 29 Juni 2000) sehingga
menyebabkan adanya perbedaan luas fungsi kawasan hutan dengan SK Menteri Kehutanan tentang penerbitan izin definitif sebelum tahun 2000. Berdasarkan
tabel 2 dan 3 diatas dapat diperoleh hasil bahwa luas hutan produksi terbesar terdapat pada Provinsi Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah,
sedangkan pemanfaatan hutan terbesar didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan dan Papua. Provinsi Kalimantan Timur adalah provinsi yang izin
pemanfaatan hutannya terbesar sehingga sisa areal hutan produksi yang masih memungkinkan untuk diberikan izin pemanfaatan sangat kecil. Sedangkan hutan
produksi yang masih luas dapat dimanfaatkan terdapat di Provinsi Papua dan Papua Barat, karena izin pemanfaatan dan izin yang masih dalam proses lebih kecil
dibanding luas hutan produksi yang ada di provinsi tersebut. Kondisi tersebut tergambar pada grafik 1 dan 2 berikut :

16.000.000 14.777.741
14.000.000
12.000.000 9.721.042 9.734.653
10.000.000 8.607.770
8.000.000 5.984.770
5.226.135
6.000.000
2.941.898 466.090 962.006 3.240.018
4.000.000 1.967.720 437.309 2.228.761 506.511 1.717.091
781.796 1.312.190 225.090 8.626 727.440 1.040.272 641.846
2.000.000 638.580 210.916 13.851 299.432 423.407
0

Luas Hutan Produksi (ha) Luas Ijin Pemanfaatan (ha)

Gambar 13 :Perbandingan Luas Hutan Produksi dengan Izin Pemanfaatan Hutan Seluruh Indonesia

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 44


Berdasarkan grafik di atas pemanfaatan hutan terbesar masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan. Dapat terlihat bahwa Provinsi Kalimantan
Timur adalah provinsi di Indonesia yang izin pemanfaatan hutannya terbesar sehingga areal hutan produksi yang masih memungkinkan untuk diberikan izin
pemanfaatan sangat kecil. Hutan produksi yang terlihat masih luas dapat dimanfaatkan terdapat di Provinsi Papua dan Papua Barat karena izin pemanfaatan dan
izin yang masih dalam proses lebih kecil dibanding luas hutan produksi yang ada di provinsi tersebut.

Persebaran Izin pemanfaatan perprovinsi seluruh Indonesia menurut jenis izinnya, dapat juga digambarkan dalam grafik berikut ini :

6000000

5000000

4000000

HA
3000000
HTI
2000000 RE
HTR
1000000
HKM
0 Hutan Desa

Gambar 14 : Grafik Sebaran Izin Pemanfaatan Indonesia perprovinsi

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 45


Berdasarkan Tabel 2 dan 3 tersebut diatas jika dilihat dari sebaran jumlah luas IUPHHK-HA,
HTI, RE, pencadangan areal HTR, penetapan areal kerja HKm & HD maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. IUPHKK-HA Indonesia tersebar di 20 provinsi dengan sebaran areal paling luas berada di
Provinsi Kalimantan Timur.
2. IUPHKK-HTI Indonesia juga tersebar di 20 provinsi dengan sebaran areal paling luas juga
berada di Provinsi Kalimantan Timur.
3. Pencadangan areal HTR di Indonesia tersebar di 26 provinsi dan yang mempunyai areal
paling luas adalah di Provinsi Sulawesi Tenggara.
4. Untuk izin IUPHHK-RE, baru terbit 5 izin dan tersebar di 4 provinsi yaitu : Riau, Jambi,
Sumatera Selatan dan Kalimantan timur. Sebaran areal IUPHHK-RE paling luas juga berada
di Provinsi Kalimantan Timur.
5. Penetapan HKM sudah terbit 50 izin, tersebar di 14 Provinsi dengan sebaran areal paling luas
berada di provinsi Kalimantan Barat.
6. Untuk penetapan hutan desa, baru ditetapkan 40 unit di 9 provinsi dengan sebaran paling
luas berada di provinsi Jambi.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 46


B. Pemanfaatan Hutan Indonesia Perprovinsi

1. Provinsi Aceh

Luas kawasan hutan di Provinsi Aceh berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.170/Kpts-


II/2000 tanggal 29 Juni 2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi
Aceh adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 1.066.733 ha.
- Hutan Lindung (HL) : 1.844.500 ha.
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 37.300 ha.
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 601.280 ha.
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : - ha.
Jumlah Total : 3.549.813 ha.

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 638.580 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (7 unit) : 405.129 ha (tabel 4).
- IUPHHK-HTI (5 unit) : 226.820 ha (tabel 5).
- Pencadangan areal HTR (7 lokasi) : 10.884 ha (tabel 6).
- Penetapan areal kerja HKM (3 lokasi) : 17.010 ha (tabel 7).

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 659.843 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas -21.263 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 4 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Aceh


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 Kopontren 876/Kpts-VI/1999 14/10/1999 30.000 Bireuen HA-1
Najmussalam (Eks PT.
Narindu)
2 PT. Aceh Inti Timber 859/Kpts-VI/1999 12/10/1999 80.804 Aceh Jaya HA-2
3 PT. Alas Aceh Perkasa 68/Kpts-II/1991 01/02/1991 56.500 Aceh Jaya HA-3
4 PT. Lamuri Timber 863/Kpts-VI/1999 12/10/1999 44.400 Aceh Jaya HA-4
5 PT. Raja Garuda Mas 851/Kpts-VI/1999 11/10/1999 96.500 Aceh Barat HA-5
Lestari Unit II (Eks
PT. Bayben Woyla)
6 PT. Trijasa Mas Karya 29/Kpts-II/1991 12/01/1991 41.000 Pidie, Pidie HA-6
Inti Jaya
7 PT. Wiralanao 344/Kpts-II/1995 07/07/1995 55.925 Aceh Timur HA-7
Jumlah 405.129
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Aceh), Tahun 2012.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 47


Tabel 5 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Aceh
Luas Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Aceh Nusa 319/Menhut-II/2004 27/08/2004 111.000 Aceh Besar, HTI-1
Indrapuri (d/h PT. Pidie
Indonusa Indrapuri)
2 PT. Rimba 195/Kpts-II/1997 04/04/1997 6.150 Aceh Timur HTI-4
Penyangga Utama
3 PT. Rimba Timur 348/Menhut-II/2006 12/06/2006 6.250 Aceh Timur HTI-5
Sentosa
4 PT. Rimba Wawasan 349/Menhut-II/2006 12/06/2006 6.120 Aceh Timur HTI-6
Permai
5 PT. Tusam Hutani 325/Menhut-II/2004 27/08/2004 97.300 Bener Meriah, HTI-7
Lestari A. Tengah, A.
Utara, Bireun
Total Jumlah 226.820
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Aceh), Tahun 2012.

Tabel 6 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Aceh


SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spatial
1 Aceh Utara I 282/Menhut-II/2009 13/05/2009 811 HTR-2
2 Aceh Timur 399/Menhut-II/2010 06/07/2010 3.255 HTR-1
3 Aceh Utara II 721/Menhut-II/2009 19/10/2009 1.155 HTR-3
4 Bireun 723/Menhut-II/2009 19/10/2009 1.335 HTR-4
5 Pidie 722/Menhut-II/2009 19/10/2009 1.525 HTR-5
6 Aceh Singkil 68/Menhut-II/2011 28/02/2011 865 HTR-101
7 Aceh Besar 69/Menhut-II/2011 28/02/2011 1.938 HTR-100
Jumlah 10.884
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Aceh), Tahun 2012.

Tabel 7 Daftar Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan di Aceh


SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spatial
1 Aceh Timur I 607/Menhut-II/2010 28/10/2010 7.563 HKM-45
2 Aceh Timur II 155/Menhut-II/2012 26/03/2012 6.095 HKM-49
3 Aceh Tamiang 154/Menhut-II/2012 26/03/2012 3.352 HKM-48
JUMLAH 17.010
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi A ceh), Tahun 2012.

2. Provinsi Sumatera Utara

Luas kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara berdasarkan SK Menteri Kehutanan


No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Februari 2005 tentang Penunjukan Kawasan Hutan
dan Perairan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 477.070 ha
- Hutan Lindung (HL) : 1.297.330 ha

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 48


- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 879.270 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 1.035.690 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 52.760 ha

Jumlah Total 3.742.120 ha

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 1.967.720 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (7 unit) : 343.603 ha (tabel 8).
- IUPHHK-HTI (8 unit) : 370.697 ha (tabel 9).
- Pencadangan areal HTR (10 lokasi) : 50.755 ha (tabel 10).
- Penetapan areal kerja HKM (1 lokasi) : 200 ha (tabel 11).

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 765.255 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 1.202.465 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 8 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Sumatera Utara
Luas Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK Lokasi (Kab/Kota)
(ha) ± Spasial
1 PT. GRUTI (Gunung 32/Menhut-II/2007 22/1/2007 116.920 Dairi, Pakpak Bharat, HA-8
Raya Utama Timber Humbang Hasundutan,
Industries) Samosir, Nias Selatan,
Mandailing Selatan,
Tapanuli Selatan

2 PT. Inanta Timber 106/Kpts-II/2001 15/03/2001 40.610 Mandailing Natal HA-9


3 PT. Multi Sibolga 17/Menhut-II/2006 18/01/2006 28.670 Tapanuli Tengah, HA-10
Timber Tapanuli Selatan
4 PT. Mulya Karya 220/Kpts-II/1997 29/04/1997 47.000 Dairi HA-11
Jayaco
5 PT. Panei Lika 197/Menhut- 01/06/2006 12.460 Tapanuli Selatan HA-12
Sejahtera II/2006
6 PT. Teluk Nauli 414/Menhut- 19/10/2004 83.143 Tapanuli Selatan, HA-13
II/2004 Tapanuli Utara,
Tapanuli Tengah
7 PT. Barumun Raya 585/Menhut- 11/10/2011 14.800
Padang Langkat II/2011
JUMLAH 343.603
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara),Tahun 2012.

Tabel 9 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Sumatera Utara


Luas Lokasi
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Kode Spasial
(ha) ± (Kab/Kota)
Izin Definitif
1 PT. Anugerah Rimba 669/Menhut-II/2009 15/10/2009 49.230 Mandailing HTI-8
Makmur Natal
Luas Lokasi
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Kode Spasial
(ha) ± (Kab/Kota)
2 PT.Inti Indorayon 360/Kpts-II/1989 19/07/1989 30.000 HTI-10

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 49


Utama
3 PT. Hutan Barumun 324/Menhut-II/2004 27/08/2004 11.845 Tapanuli HTI-11
Perkasa Selatan
4 PT. Putra Lika Perkasa 136/Kpts-II/1997 10/03/1997 10.000 Labuhan Batu HTI-12
5 PT. Sinar Belantara 170/Menhut-II/2010 01/04/2010 5.197 Labuhan Batu HTI-13
Indah
6 PT. Sumatera Riang 208/Menhut-II/2007 25/05/2007 67.230 Labuhan Batu HTI-10
lestari d/h PT. Tapanuli
Sumatera Sinar
Plywood Industry
(luas TOTAL 215.305
ha, di Riau 148.075
ha)
7 PT. Sumatera Silva 82/Kpts-II/2001 15/03/2001 33.390 Tapanuli HTI-15
Lestari (luas total Selatan Rokan
42.530 ha, di Riau Hulu
9.140 ha)
8 PT. Toba Pulp Lestari 58/Menhut-II/2011 28/02/2011 188.055 Tapanuli Utara HTI-16
Tbk Dairi
JUMLAH 370.697
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara), Tahun 2012.

Tabel 10 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sumatera Utara


SK Pencadangan Menhut
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ± Kode Spasial
Nomor Tanggal
1 Simalungun 100/Menhut-II/2008 08/04/2008 11.760 HTR-11
2 Mandailing Natal 113/Menhut-II/2008 21/4/2008 9.815 HTR-9
3 Asahan 163/Menhut-II/2008 02/05/2008 1.540 HTR-6
4 Langkat 434/Menhut-II/2008 26/11/2008 3.085 HTR-8
5 Padang Lawas 508/Menhut-II/2009 04/09/2009 6.065 HTR-10
6 Labuhan Batu 48/Menhut-II/2010 15/01/2010 6.600 HTR-7
7 Asahan II 417/Menhut-II/2010 20/07/2010 3.885 HTR-98
8 Simalungun II 418/Menhut-II/2010 20/07/2010 5.200 HTR-102
9 Phakpak Barat 641/Menhut-II/2010 19/11/2010 2.470 HTR-108
10 Asahan III 381/Menhut-II/2011 18/07/2011 335 HTR-103
JUMLAH 50.755
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara), Tahun 2012.

Tabel 11 Daftar Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan di Provinsi Sumatera Utara

SK Pencadangan Menhut
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ± Kode Spasial
Nomor Tanggal
1 Serdang Bedagai 589/Menhut-II/2010 18/10/2010 200 HKM-44
JUMLAH 200
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara), Tahun 2012.

3. Provinsi Sumatera Barat


Luas kawasan hutan di Provinsi Sumatera Barat berdasarkan SK Menteri Kehutanan
No. 141/Menhut-II/2012 tanggal 15 Maret 2012 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 50


- Kawasan Konservasi : 806.880 ha
- Hutan Lindung (HL) : 792.114 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 233.157 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 360.382 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 188.257 ha

Jumlah Total 2.380.790 ha


Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 781.796 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (3 unit) : 106.145 ha (tabel 12).
- IUPHHK-HTI (3 unit) : 50.649 ha (tabel 13).
- pencadangan areal HTR (2 lokasi) : 5.345 ha (tabel 14).
- penetapan areal kerja HD (2 lokasi) : 1.738 ha (tabel 15).

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 163.877 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 617.919 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 12 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Sumatera Barat
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Andalas Merapi 82/Kpts-II/2000 22/12/2000 28.840 Solok HA-14
Timber Selatan
2 PT. Salaki Summa 413/Menhut- 19/10/2004 48.420 Mentawai HA-16
Sejahtera II/2004
3 PT.Multikarya Lisun 347/Menhut- 30/06/2011 28.885 HA-311
II/2011
JUMLAH 106.145
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat), Tahun 2012.
Tabel 13 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Sumatera Barat
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
Izin
Definitif
1 PT. Bukit Raya Mudisa 257/Kpts-II/2000 23/08/2000 28.617 Dharmasraya HTI-19
2 PT. Dhara Silva Lestari 621/Menhut-II/2009 05/10/2009 15.357 Dharmasraya HTI-17
3 PT. Rimba 129/Kpts-II/1998 24/02/1998 6.675 Pasaman HTI-21
Swasembada Semesta Barat
JUMLAH 50.649
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat), Tahun 2012.

Tabel 14 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sumatera Barat


Kabupaten/ SK Pencadangan Menhut Luas (ha)
No. Kode Spasial
Kota Nomor Tanggal ±
1 Sijunjung 356/Menhut-II/2009 18/06/2009 2.550 HTR-13

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 51


2 Pesisir Selatan 402/Menhut-II/2009 06/07/2009 2.795 HTR-12
JUMLAH 5.345
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK), Tahun 2012.

Tabel 15 Daftar Penetapan Areal Kerja Hutan Desa di Sumatera Barat


Kabupaten/ SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode Spasial
No.
Kota Nomor Tanggal ±
1 Solok 572/Menhut-II/2011 03/10/2011 1.088 HKM-37
2 Solok Selatan 573/Menhut-II/2011 01/10/2011 650 HKM-27
JUMLAH 1.738
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat), Tahun 2012.

4. Provinsi Riau dan Kepulauan Riau

Luas kawasan hutan di Provinsi Kepulauan Riau bergabung dengan Provinsi Riau
berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 173/Kpts-II/1986 tanggal 6 Juni 1986 tentang
Kawasan Hutan Provinsi Riau adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 451.240 ha
- Hutan Lindung (HL) : 397.150 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 1.971.553 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 1.866.132 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 4.770.085 ha

Jumlah Total 9.456.160 ha

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 8.607.770 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
Provinsi Riau Provinsi Kepulauan Riau
- IUPHHK-HA (6 Unit) : 308.158 ha (Tabel 16) Pencadangan HTR (2 Unit) :
- IUPHHK-HTI (50 Unit) : 1.657.051 ha (Tabel 17) 21.530 ha (Tabel 20)
- IUPHHK-RE (1 Unit) : 20.265 ha (Tabel 18)
- Pencadangan HTR (5 Unit) : 72.075 ha (Tabel 19)
Jumlah : 2.057.549 ha Jumlah 21.530 ha

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 2.079.079 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 6.528.691 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 16 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Riau

Luas (ha) Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Bhara Induk 802/Kpts-VI/1999 30/09/1999 47.687 Indragiri Hilir HA-17
(d/h Brajatama)
2 PT. Diamond Raya 443/Kpts-II/1998 08/05/1998 90.956 Rokan Hilir, HA-19

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 52


Timber Dumai
3 PT. Hutani Sola 804/Kpts-VI/1999 06/10/1999 45.990 Pelalawan, HA-20
Lestari Kuansing
4 PT. Mutiara Sabuk 109/Kpts-II/2000 29/12/2000 44.595 Indragiri Hilir HA-21
Khatulistiwa
5 PT. Siak Raya 89/Kpts-II/2001 15/03/2001 38.560 Pelalawan, HA-22
Timber Kampar
6 PT. The Best One 153/Menhut- 01/04/2009 40.370 Pelalawan HA-18
Uni Timber II/2009
JUMLAH 308.158
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Riau), Tahun 2012.

Tabel 17 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Riau

Luas Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Arara Abadi 743/Kpts-II/1996 25/11/1996 299.975 Kampar,Siak, HTI-26
Bengkalis,Dum
ai Pelalawan,
Pakanbaru,
Rokan Hilir,
Indragiri Hilir,
Indragiri Hulu
2 PT. Artelindo 122/Menhut- 02/04/2007 10.740 Indragiri Hulu HTI-38
Wiratama II/2007
3 PT. Balai Kayang 20/Menhut-II/2007 05/01/2007 22.250 Siak HTI-27
Mandiri
4 PT. Bina Daya Bentala 555/Menhut- 22/12/2006 19.870 Rokan Hulu HTI-40
II/2006
5 PT. Bina Daya Bintara 64/Menhut-II/2007 23/02/2007 7.550 Siak HTI-347
6 PT. Bina Duta Laksana 207/Menhut- 08/06/2006 28.890 Pelalawan HTI-42
II/2006
7 PT. Bukit Batu Hutani 365/Kpts-II/2003 30/10/2003 33.605 Bengkalis HTI-43
Alam
8 PT. Bukit Batabuh Sei 67/Menhut-II/2007 23/02/2007 13.420 Indragiri Hulu HTI-44
Indah
9 PT. Bukit Raya 70/Menhut-II/2007 23/02/2007 4.010 Pelalawan HTI-45
Pelalawan

10 PT. Citra Sumber 68/Menhut-II/2007 23/02/2007 15.360 Indragiri Hulu HTI-46


Sejahtera

11 PT. Dexter Timber 88/Menhut-II/2007 22/03/2007 21.880 Rokan Hilir HTI-22


Perkasa Indonesia

12 PT. Ekawana 733/Kpts-II/1997 01/12/1997 9.300 Siak Sri HTI-48


Lestaridharma Indrapura

13 KUD. Bina Jaya 228/Menhut- 20/06/2007 1.910 Pelalawan HTI-23


Langgam II/2007

Luas Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
14 PT.Lestari Unggul 217/Menhut-II/2007 31/05/2007 10.390 Bengkalis HTI-49
Makmur

15 PT. Merbau Pelalawan 69/Menhut-II/2007 23/02/2007 5.970 Pelalawan HTI-50


Lestari

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 53


16 PT. Mitra Hutani Jaya 101/Menhut-II/2006 11/04/2006 9.240 Pelalawan HTI-51
17 PT. Mitra Kembang 71/Menhut-II/2007 23/02/2007 14.800 Indragiri Hulu HTI-52
Selaras
18 PT. Mitra Taninusa 66/Menhut-II/2007 23/02/2007 7.480 Pelalawan HTI-53
Sejati
19 PT. National Timber 21/Menhut-II/2007 05/06/2007 9.300 Siak HTI-54
and Forest Product
20 PT. Nusa Prima 5221/Dishut/XI/2002 12/01/2002 4.412 Pelalawan HTI-47
Manunggal
21 PT. Nusa Wana Raya 241/Menhut-II/2008 19/07/2008 26.880 Kampar HTI-28
Pelalawan
22 PT. Perawang Sukses 249/Kpts-II/1998 27/02/1998 50.725 Kampar HTI-29
Perkasa
23 PT. Perkasa Baru 75/Menhut-II/2007 05/03/2007 13.170 Bengkalis HTI-56
24 PT.Prima Bangun 553/Menhut-II/2006 22/12/2006 8.670 Indragiri Hulu HTI-57
Sukses
25 PT.Putra Riau Perkasa 104/Menhut-II/2006 11/04/2006 15.640 Pelalawan HTI-58
26 PT.Riau Abadi Lestari 542/Kpts-II/1997 25/08/1997 12.000 Bengkalis,
Siak, Kampar
27 PT.Riau Andalan Pulp 327/Menhut-II/2009 12/06/2009 350.165 Kuantan HTI-59
& Paper Sengingi,
Pelalawan,
Kampar, Siak
28 PT.Riau Indo 61/Menhut-II/2006 22/03/2006 9.570 Indragiri Hilir HTI-30
Agropalma
29 PT.Rimba Lazuardi 79/Menhut-II/2007 05/03/2007 23.340 Indragiri Hulu HTI-24
30 PT.Rimba Mandau 552/Menhut-II/2006 22/12/2006 5.630 Siak HTI-61
Lestari
31 PT.Rimba Mutiara 65/Menhut-II/2007 23/02/2007 8.030 Pelalawan HTI-62
Permai
32 PT.Rimba Peranap 598/Kpts-II/1996 16/09/1996 11.620 Indragiri Hulu HTI-33
Indah
33 PT.Rimba Rokan 262/Kpts-II/1998 27/02/1998 14.875 Bengkalis, HTI-64
Lestari Rokan Hulu
34 PT.Rimba Rokan 554/Menhut-II/2006 22/12/2006 22.930 Siak HTI-65
Perkasa
35 PT.Rimba Seraya 599/Kpts-II/1996 16/09/1996 12.600 Kampar HTI-66
Utama
36 PT.Ruas Utama Jaya 18/Menhut-II/2007 05/01/2007 44.330 Rokan Hilir, HTI-67
Kota Dumai
37 PT.Sekato Pratama 366/Kpts-II/2003 30/10/2003 44.735 Bengkalis HTI-68
Makmur
38 PT.Sari Hijau Mutiara 378/Menhut-II/2008 28/10/2008 20.000 Indragiri Hilir HTI-306
39 PT.Satria Perkasa 244/Kpts-II/2000 22/08/2000 76.017 Indragiri Hulu, HTI-70
Agung
40 PT.Satria Perkasa 19/Menhut-II/2007 05/01/2007 9.300 Indragiri Hilir HTI-35
Agung (KTH Sinar
Merawang)
41 PT.Satria Perkasa 102/Menhut-II/2006 11/04/2006 11.830 Pelalawan HTI-36
Agung Unit Serapung
42 PT.Selaras Abadi 52221/IUPHHKHT/XI 30/12/2002 13.600 Pelalawan HTI-25
Utama I/ 2002/005
43 PT.Seraya Sumber 22/Menhut-II/2007 05/01/2007 19.450 Siak HTI-71
Lestari
44 PT.Siak Raya Timber 202/Menhut-II/2007 16/05/200 23.030 Pelalawan, HTI-72
7 Kampar
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
45 PT.Suntara Gajapati 71/Kpts-II/2001 15/03/200 34.792 Kota Dumai, HTI-73
1 Bengkalis
46 PT.Tuah Negeri 215/Menhut-II/2007 28/05/200 1.480 Pelalawan HTI-74
7

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 54


47 PT.Uniseraya 214/Menhut-II/2007 28/05/200 33.360 Pelalawan HTI-75
7
48 PT.Wananugraha Bina 362/Menhut-II/2007 25/10/200 7.465 Kampar, HTI-76
Lestari 7 Kuantan
Sengingi
49 PT. Sumatera Silva 82/Kpts-II/2001 15/03/200 9.140 Rokan Hulu
HTI-15
Lestari (luas TOTAL 1
42.530 ha: di Sumut
33.390 Ha)
50 PT. Sumatera Riang 208/Menhut-II/2007 25/05/200 148.075 Bengkalis, HTI-10
lestari d/h PT. 7 Rohil, Inhil
Sumatera Sinar
Plywood Industry
(luas TOTAL 215.305
ha: di Sumut 67.230
ha )
JUMLAH 1.657.051
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Riau), Tahun 2012.

Keterangan : PT. Sumatera Silva Lestari & PT. Sumatera Riang Lestari merupakan unit
IUPHHK-HTI yang lintas provinsi, kedua IUPHHK-HTI ini juga terdapat di Provinsi
Sumatera Utara.

Tabel 18 Daftar IUPHHK Restorasi Ekosistem di Provinsi Riau

Luas (ha) Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-RE Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Gemilang Cipta 395/Menhut- 24/07/2012 20.265 RE-5
Nusantara II/2102
JUMLAH 20.265
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Riau), Tahun 2012.
Tabel 19 Daftar Pencadangan HTR di Provinsi Riau

SK Pencadangan Menhut Kode


No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spatial
1 Kampar 97/Menhut-II/2009 06/03/2009 12.280 HTR-14
2 Rokan Hulu 421/Menhut-II/2010 20/07/2010 13.300 HTR-92
3 Kampar II 62/Menhut-II/2011 28/02/2011 695 HTR-106
4 Pelalawan 350/Menhut-II/2011 07/07/2011 6.120 HTR-109
5 Kep. Meranti 250/Menhut-II/2012 25/05/2012 39.680 HTR-112
JUMLAH 72.075
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Riau), Tahun 2012

Tabel 20 Pencadangan HTR Provinsi Kepulauan Riau


SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode
No Kabupaten/Kota
Nomor Tanggal ± Spasial
1 Karimun 370/Menhut-II/2010 21/06/2010 9.335 HTR-30
2 Lingga 368/Menhut-II/2010 21/06/2010 12.195 HTR-31
JUMLAH 21.530
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau), Tahun 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 55


5. Provinsi Jambi

Luas kawasan hutan di Provinsi Jambi berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.421/Kpts-


II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi
Jambi adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 676.120 ha
- Hutan Lindung (HL) : 191.130 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 340.700 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 971.490 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : - ha

Jumlah Total 2.179.440 ha

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 1.312.190 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (2 unit) : 56.045 ha (tabel 21).
- IUPHHK-HTI (17 unit) : 644.134 ha (tabel 22).
- IUPHHK-RE (1 unit) : 46.385 ha (tabel 23).
- Pencadangan areal HTR (7 lokasi) : 49.703 ha (tabel 24).
- Penetapan areal kerja HD (24 lokasi) : 53.978 ha (tabel 25).

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 850.245 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 461.945 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 21 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Jambi


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Putra Duta 269/Menhut-II/2009 13/05/2009 34.730 Muaro Jambi HA-26
Indah Wood
2 PT. Pesona 674/Menhut-II/2010 08/12/2010 21.315 HA-314
Belantara Persada
JUMLAH 56.045
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi), Tahun 2012.

Tabel 22 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Jambi


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Arangan Hutani 660/Kpts-II/1995 12/12/1995 9.400 Bungo, Tebo HTI-78
Lestari
2 PT. Agronusa Alam 464/Menhut-II/2009 05/08/2009 22.525 Sarolangun HTI-77
Sejahtera
3 PT.Bukit Kausar 95/Menhut-II/2010 24/02/2010 10.785 Sarolangun HTI79
4 PT. Dyera Hutani 31/Kpts-II/1997 03/01/1997 8.000 Muaro HTI-81
Lestari Jambi,
Batanghari

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 56


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
5 PT. Jebus Maju 342/Menhut-II/2004 09/09/2004 15.012 Sarolangun, HTI-83
Bungo
6 PT. Lestari Asri 141/Menhut-II/2010 31/03/2010 61.495 Tebo HTI-84
jaya
7 PT. Limbah Kayu 327/Kpts-II/1998 27/02/1998 19.300 Batanghari, HTI-85
Utama Bungo Tebo
8 PT. Malaka Agro 570/Menhut-II/2009 28/09/2009 24.485 Bungo HTI-86
Perkasa
9 PT. Mugi Triman 419/Menhut-II/2009 13/07/2009 37.500 Bungo HTI-87
International
10 PT. Rimba Hutani 68/Menhut-II/2004 09/03/2004 51.260 Tanjung HTI-88
Mas Jabung
Barat
11 PT. Samhutani 86/Kpts-II/1999 05/02/1999 35.955 Sarulangun HTI-89
12 PT. Tebo Multi 401/Menhut-II/2006 19/07/2006 19.770 Tebo HTI-90
Agro
13 PT. Wanamukti 275/Kpts-II/1998 27/02/1998 9.105 Tebo HTI-91
Wisesa
14 PT. Wana Perintis 781/Kpts-II/1996 18/12/1996 6.900 Batanghari, HTI-92
Sarolangun
15 PT. Wana Teladan 408/Kpts-II/1996 05/08/1996 9.800 Tanjung HTI-93
Jabung
Barat
16 PT. Wanakasita 672/Kpts-II/1995 18/12/1995 9.030 Batanghari, HTI-94
Nusantara Sarolangun
17 PT. Wirakarya Sakti 346/Menhut-II/2004 10/09/2004 293.812 Tanjung HTI-95
Jabung
Barat
&Timur,
Muaro
Jambi,
Batang Hari,
Tebo
JUMLAH 644.134
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi), Tahun 2012.

Tabel 23 Daftar IUPHHK Restorasi Ekosistem Provinsi Jambi


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-RE Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Restorasi 327/Menhut- 25/05/2010 46.385 Sarolangun, RE-2
Ekosistem Indonesia II/2010 Batanghari
JUMLAH 46.385
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi), Tahun 2012.

Tabel 24 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Jambi


SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spatial
1 Sarolangun 386/Menhut-II/2008 07/11/2008 18.840 HTR-19
2 Muaro Jambi 394/Menhut-II/2008 10/11/2008 668 HTR-18
3 Batanghari 436/Menhut-II/2008 26/11/2008 6.125 HTR-15
4 Tebo 438/Menhut-II/2008 26/11/2008 11.050 HTR-21
5 Tanjung Jabung Barat 70/Menhut-II/2009 26/02/2009 2.280 HTR-20
6 Merangin 223/Menhut-II/2010 14/04/2010 1.370 HTR-17
7 Kerinci 400/Menhut-II/2010 06/07/2010 9.370 HTR-16
JUMLAH 49.703
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi), Tahun 2012.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 57


Tabel 25 Daftar Penetapan Areal Kerja Hutan Desa di Provinsi Jambi
SK Penetapan Luas
Kabupaten/ Kode
No. Lokasi (ha)
Kota Nomor Tanggal Spasial
±
Dusun Lubuk
109/Menhut-II/2009 17/03/2009 2.356 HD-6
Beringin
Dusun Senamat 362/Menhut-II/2011 07/07/2011 1.661 HD-25
1 Bungo Kampung Sangi
543/Menhut-II/2011 26/09/2011 1.224
Letung/Dusun Buat
Kampung Sungai
362/Menhut-II/2011 07/07/2011 1.051 HD-26
Mengkuang
Desa Beringin 445/Menhut-II/2011 01/08/2011 2.038 HD-28
Desa Birun 127/Menhut-II/2011 21/03/2011 2.788 HD-19
Desa Durian 361/Menhut-II/2011 07/07/2011 4.484 HD-23
Desa Gedang 442/Menhut-II/2011 01/08/2011 1.766 HD-31
Desa Jangkat 125/Menhut-II/2011 21/03/2011 4.467 HD-18
Desa Kotobaru 443/Menhut-II/2011 01/08/2011 762 HD-29
Desa Kotorami 436/Menhut-II/2011 01/08/2011 1.855 HD-34
Desa Lubuk
128/Menhut-II/2011 21/03/2011 2.712 HD-22
Beringin
Desa Lubuk Birah 359/Menhut-II/2011 07/07/2011 4.638 HD-24
2 Desa Muaro Madras 439/Menhut-II/2011 01/08/2011 5.330 HD-36
Merangin
Desa Pematang
440/Menhut-II/2011 01/08/2011 2.957 HD-39
Pauh
Desa Talang
126/Menhut-II/2011 21/03/2011 2.707 HD-20
Tembago
Desa Tanjung Alam 42/Menhut-II/2011 17/02/2011 912 HD-21
Desa Tanjung
441/Menhut-II/2011 01/08/2011 1.254 HD-43
Benuang
Desa Tanjung
437/Menhut-II/2011 01/08/2011 2.160 HD-44
Dalam
Desa Tanjung Mudo 444/Menhut-II/2011 01/08/2011 1.058 HD-45
Desa Tuo 438/Menhut-II/2011 01/08/2011 2.235 HD-46
Desa Hajran 435/Menhut-II/2011 01/08/2011 90 HD-32
Batang Desa Jelutih 434/Menhut-II/2011 01/08/2011 2.752 HD-33
3
hari Desa Olak Besar 433/Menhut-II/2011 01/08/2011 721 HD-38
JUMLAH 53.978
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDASPS dan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi), Tahun 2012

6. Provinsi Sumatera Selatan

Luas kawasan hutan di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan SK Menteri Kehutanan


No.76/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 714.416 ha
- Hutan Lindung (HL) : 760.523 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 217.370 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 2.293.083 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 431.445 ha
Jumlah Total 4.416.837 ha

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 58


Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 2.941.898 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (1 unit) : 56.000 ha (tabel 26).
- IUPHHK-HTI (19 unit) : 1.337.417 ha (tabel 27).
- IUPHHK-RE (1 unit) : 52.170 ha (tabel 28).
- Pencadangan areal HTR (5 lokasi) : 42.605 ha (tabel 29).
- Penetapan areal kerja HD (1 lokasi) : 7.250 ha (tabel 30).

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 1.495.442 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 980.366 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 26 Daftar IUPHHK-Hutan Alam di Provinsi Sumatera Selatan
Luas Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Bumi Pratama Usaha 604/Kpts-II/1997 18/09/1997 56.000 Musi HA-27
Jaya Banyuasin
JUMLAH 56.000
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan), Tahun 2012.

Tabel 27 Daftar IUPHHK-Hutan Tanaman Industri di Provinsi Sumatera Selatan


Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Luas (ha) ±
(Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Buana Sriwijaya 686/Menhut-II/2009 29/10/2009 29.010 Musi Rawas HTI-97
Sejahtera
2 PT. Bumi Andalas 339/Menhut-II/2004 07/09/2004 192.700 Ogan HTI-98
Permai Komering Ilir
3 PT. Bumi Mekar Hijau 417/Menhut-II/2004 19/10/2004 250.370 Ogan HTI-99
Komering Ilir
4 PT. Bumi Persada 337/Menhut-II/2004 07/09/2004 59.345 Musi HTI-300
Permai I Banyuasin
5 PT. Bumi Persada 79/Menhut-II/2009 05/03/2009 24.050 Musi HTI-100
Permai II Banyuasin
6 PT. Cipta Mas Bumi 70/Menhut-II/2005 29/03/2005 7.550 Ogan HTI-101
Subur Komering
Ilir, Musi
7 PT. Musi Hutan 38/Kpts-II/1996 29/01/1996 296.400 Lahat, HTI-102
Persada Musirawas
8 PT. Paramitra Mulia 378/Menhut-II/2009 25/06/2009 70.130 Ogan HTI-104
Langgeng Kemering
Selatan
9 PT. Persada Karya 606/Menhut-II/2009 05/10/2009 48.347 Musi Rawas HTI-105
Kahuripan
10 PT. Rimba Hutani Mas 90/Menhut-II/2007 22/03/2007 67.100 Musi HTI-88
Banyuasin,
Banyuasin
11 PT. SBA Wood 347/Menhut-II/2004 10/09/2004 142.355 Ogan HTI-107
Industries Komering Ilir
12 PT. Sentosa Bahagia 249/Menhut-II/2009 24/04/2009 55.055 Musi HTI-108
Bersama Banyuasin
13 PT. Sumatera Alam 568/Menhut-II/2011 03/10/2011 5.485

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 59


Anugerah
Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Luas (ha) ±
(Kab/Kota) Spasial
14 PT. Sumatera Prima 379/Menhut-II/2009 25/06/2009 7.055 Musi Rawas HTI-110
Fibreboard
15 PT. Sumber Hijau 29/Menhut-II/2006 13/02/2006 30.040 Musi HTI-111
Permai Banyuasin,
Banyuasin
16 PT. Tri Pupajaya 583/Menhut-II/2009 02/10/2009 21.995 Musi HTI-112
Banyuasin,
Banyuasin
17 PT. Tunas Hutan 673/Menhut-II/2009 15/10/2009 10.130 Musi HTI-113
Pratama Banyuasin,
Banyuasin
18 PT. Wahana Agro 252/Menhut-II/2009 06/05/2009 6.290 MusiHTI-114
Mulia Banyuasin
19 PT.Wahana Lestari 484/Menhut-II/2009 19/08/2009 14.010 HTI-115
Makmur Sukses
JUMLAH 1.337.417
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012.

Tabel 28 Daftar IUPHHK Restorasi Ekosistem Provinsi Sumatera Selatan


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-RE Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. REIKI (Restorasi 293/Menhut- 28/08/2007 52.170 Musi Banyuasin RE-1
Ekosistem Indonesia) II/2007
JUMLAH 52.170
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan), Tahun 2012.

Tabel 29 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sumatera Selatan

SK Pencadangan Menhut Kode


No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spasial
1 Ogan Komering Ilir 357/Menhut-II/2009 18/06/2009 8.000 HTR-23
Ogan Komering Ulu 358/Menhut-II/2009 18/06/2009 HTR-24
2 5.530
Selatan
Ogan Komering Ulu 455/Menhut-II/2009 04/08/2009 2.700 HTR-26
3
Timur
4 Musi Rawas 46/Menhut-II/2010 15/01/2010 20.375 HTR-21
5 Ogan Komering Ulu 369/Menhut-II/2010 21/06/2010 6.000 HTR-24
JUMLAH 42.605
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan, Tahun 2012

Tabel 30 Daftar Penetapan Areal Kerja Hutan Desa di Provinsi Sumatera Selatan.

SK Penetapan Kode
Luas (ha)
No Kabupaten/Kota Lokasi Spasial
Nomor Tanggal ±
Desa Muara 54/Menhut-II/2010 21/01/2010 7.250 HD-5
Musi Banyuasin
Merang
JUMLAH 7.250
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan), Tahun 2012.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 60


7. Provinsi Bengkulu

Luas kawasan hutan di Provinsi Bengkulu berdasarkan SK Menteri Kehutanan


643/Menhut-II/2011 tanggal 10 November 2011 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 462.965 ha
- Hutan Lindung (HL) : 250.750 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 173.280 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 25.873 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 11.763 ha
Jumlah Total 924.631 ha

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 210.916 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (2 unit) : 56.070 ha (tabel 31).
- Pencadangan areal HTR (2 lokasi) : 23.693 ha (tabel 32).
- Penetapan areal kerja HKM (2 lokasi) : 2.068 ha (tabel 33).
- Penetapan areal kerja HD (1 lokasi) : 995 ha (tabel 34).

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 82.826 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 128.090 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 31 Daftar IUPHHK-Hutan Alam di Provinsi Bengkulu
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Anugrah Pratama 682/Kpts-II/2009 16/10/2009 33.070 Bengkulu HA-29
Inspirasi Utara, Muko-
muko
2 PT. Bentara Arga 74/Menhut- 19/02/2002 23.000 Muko-muko
HA-30
Timber II/2002
JUMLAH 56.070
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu) Tahun 2012

Tabel 32 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Bengkulu


SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode Spasial
Kabupaten/Kota
Nomor Tanggal ±
1 Kaur 280/Menhut-II/2009 13/05/2009 19.660 HTR-27
2 Bengkulu Selatan 602/Menhut-II/2011 20/10/2011 4.033 HTR-111
JUMLAH 23.693
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu) Tahun 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 61


Tabel 33 Daftar Penetapan Areal Kerja HKM di Provinsi Bengkulu
SK Penetapan
Kabupaten/ Luas (ha) Kode
No.
Kota Nomor Tanggal ± Spasial

1 Rejang Lebong 112/Menhut-II/2009 17/03/2009 348 HKM-2


2 Kepahiang 113/Menhut-II/2009 17/03/2009 1.720 HKM-1
JUMLAH 2.068
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu), Tahun 2012

Tabel 34 Daftar Penetapan Areal Kerja Hutan Desa di Provinsi Bengkulu


SK Penetapan
Kabupaten/ Luas (ha) Kode
No.
Kota Nomor Tanggal ± Spasial

1 Kepahiang 677/Menhut-II/2010 09/12/2010 995


JUMLAH 995
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu), Tahun 2012

8. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Luas kawasan hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berdasarkan SK Menteri


Kehutanan 357/Menhut-II/2004, tanggal 1 Oktober 2004 tentang Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 34.690 ha
- Hutan Lindung (HL) : 156.730 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : - ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 466.090 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : - ha
Jumlah Total : 657.510 ha

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 466.090 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HTI (4 Unit) : 112.148 ha (Tabel 35)
- Pencadangan HTR (3 Lokasi) : 12.780 ha (Tabel 36)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 124.928 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin
pemanfaatan adalah seluas 341.162 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 62


Tabel 35 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Kep. Bangka Belitung
Luas (ha) Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Lokasi (Kab/Kota)
± Spasial
Izin Definitif
1 PT. Bangkanesia 639/Menhut- 09/10/2009 51.205 Bangka Selatan, HTI-123
II/2009 Bangka Tengah
2 PT. Inhutani V 377/Menhut- 25/06/2009 16.730 Bangka, Bangka HTI-124
II/2009 Barat
3 PT. Istana Kawi 136/Menhut- 25/03/2011 13.440 Bangka
HTI-122
Kencana II/2011
4 PT.Agro Pratama 208/Menhut- 12/04/2011 30.733 HTI-316
Sejahtera II/2011
JUMLAH 112.148
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Bangka Belitung),Tahun 2012.

Tabel 36 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Kep. Bangka Belitung


SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode
No. Kabupaten/Kota
Nomor Tanggal ± Spatial
1 Bangka Barat 571/Menhut-II/2010 11/10/2010 HTR-99
4.570
2 Belitung Timur 225/Menhut-II/2010 14/04/2010 HTR-19
3.110
3 Belitung 124/Menhut-II/2011 21/03/2011 HTR-104
5.100
JUMLAH 12.780
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Bangka Belitung), Tahun 2012

9. Provinsi Lampung
Luas kawasan hutan di Provinsi Lampung berdasarkan SK Menteri Kehutanan 256/Kpts-
II/2000 tanggal 23 Agustus 2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :

- Kawasan Konservasi : 462.030 ha


- Hutan Lindung (HL) : 317.615 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 33.358 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 191.732 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : - ha
Jumlah Total : 1.004.735 ha

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 225.090 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HTI (4 Unit) : 114.444 ha (Tabel 37)
- Pencadangan HTR (1 Lokasi) : 24.835 ha (Tabel 38)
- Penetapan HKM (8 Lokasi) : 35.718,61 ha (Tabel 39)

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 174.997,61 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 50.092,39 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 63


Tabel 37 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Lampung
Luas Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Allindo Embryo 603/Menhut-II/2009 02/10/2009 6.925 HTI-117
Agro
2 PT. Budi Lampung 53/Kpts-II/1997 22/01/1997 9.600 HTI-119
Sejahtera Lampung Utara
3 PT. Inhutani V Way 144/Kpts-II/1999 19/03/1999 55.157 Tulang Bawang, HTI-121
Rebang - Muara Dua Way Kanan
4 PT. Silva Inhutani 37/Menhut-II/2006 09/02/2006 42.762 HTI-118
Lampung Lampung Utara
JUMLAH 114.444
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah
dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung), Tahun 2012
Tabel 38 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Lampung
SK Pencadangan Menhut Kode Spasial
No Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal
1 Lampung Barat 47/Menhut-II/2010 15/01/2010 24.835 HTR-28
JUMLAH 24.835
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung), Tahun 2012
Tabel 39 Daftar Penetapan HKM di Provinsi Lampung

Kabupaten/ SK Penetapan Luas (ha) Kode


No.
Kota Nomor Tanggal ± Spasial
1 Lampung Barat 434/Menhut-II/2007 11/12/2007 1.970,09 HKM-3
2 Lampung Barat II 58/Menhut-II/2010 21/01/2010 6.490,00 HKM-20
3 Lampung Utara 435/Menhut-II/2007 11/12/2007 1.200,00 HKM-21
4 Lampung Utara II 446/Menhut-II/2009 4/08/2009 4.410,00 HKM-5
5 Tanggamus 433/Menhut-II/2007 11/12/2007 2.547,22 HKM-6
6 Tanggamus II 751/Menhut-II/2009 4/11/2009 12.061,30 HKM-19
7 Lampung Tengah 53/Menhut-II/2010 21/01/2010 5.745,00 HKM-4
8 Way Kanan 447/Menhut II/2011 03/08/2011 1.295,00 HKM-38
JUMLAH 35.718,61
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung), Tahun 2012

10. Provinsi DIY


Luas kawasan hutan di Provinsi DIY berdasarkan SK Menteri Kehutanan 171/Kpts-II/2000
tanggal 29 Juni 2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi
D.I. Yogyakarta adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 910,34 ha
- Hutan Lindung (HL) : 2.057,90 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : - ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 13.851,28 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : - ha
Jumlah Total : 16.819,52 ha

Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 13.851,28 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 64
- Pencadangan HTR (1 Lokasi) : 328 ha (Tabel 40)
- Penetapan HKM (2 Lokasi) : 1.284,25 ha (Tabel 41)

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 1.612,25 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 12.239,03 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 40 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi DIY
SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode
No Kabupaten/Kota
Nomor Tanggal ± Spasial
1 Gunung Kidul 118/Menhut-II/2009 20/03/2009 328 HTR-32
JUMLAH 328
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi DIY), Tahun 2012
Tabel 41 Daftar Penetapan HKM di Provinsi DIY

Kabupaten/ SK Penetapan Luas (ha) Kode


No.
Kota Nomor Tanggal ± Spasial
1 Gunung Kidul 438/Menhut-II/2007 11/12/2007 1.087,45 HKM-7
2 Kulon Progo 437/Menhut-II/2007 11/12/2007 196,80 HKM-8
JUMLAH 1.284,25
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi DIY),
Tahun 2012

11. Provinsi Bali


Luas kawasan hutan di Provinsi Bali berdasarkan SK Menteri Kehutanan 433/Kpts-
II/1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi
Bali adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 26.293,59 ha
- Hutan Lindung (HL) : 95.766,06 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 6.719,26 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 1.907,10 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : - ha
Jumlah Total : 130.686,01 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 8.626,36 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- Pencadangan HTR (1 Lokasi) : 375 ha (Tabel 42)
- Penetapan HKM (1 Lokasi) : 150 ha (Tabel 43)
- Penetapan HD (7 Lokasi) : 3.041 ha (Tabel 44)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 3.566 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 5.060,36 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 65


Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 42 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Bali


SK Pencadangan Menhut Luas (ha)
No Kabupaten/Kota Kode Spasial
Nomor Tanggal ±
1 Buleleng 91/Menhut-II/2009 6/03/2009 375 HTR-33
JUMLAH 375
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan
Hutan (Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Bali), Tahun
2012
Tabel 43 Daftar Pencadangan Areal HKM di Provinsi Bali
SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode
No Kabupaten/Kota
Nomor Tanggal ± Spasial
1 Buleleng 111/Menhut-II/2009 17/03/2009 150 HKM-9
JUMLAH 150
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan
Hutan (Diolah dari data Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan
Provinsi Bali), Tahun 2012
Tabel 44 Daftar Penetapan Areal Kerja HD di Provinsi Bali
SK Penetapan Luas (ha) Kode
Kabupaten/Kota Lokasi Spasial
Nomor Tanggal ±
Desa Galungan 712 HD-14
Desa Lemukih 988 HD-7
Desa Selat 552 HD-9
Desa Sujadi 90 HD-11
Buleleng 629/Menhut-II/2010 11/11/2010
Desa Telaga 96 HD-8
Desa Wanagiri 250 HD-10
Tejakula 353 HD-12
JUMLAH 3.041
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Bali), Tahun 2012

12. Provinsi Nusa Tenggara Barat


Luas kawasan hutan di Provinsi NTB berdasarkan SK Menteri Kehutanan 598/Menhut-
II/2009 tanggal 2 Oktober 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi NTB adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 179.165 ha
- Hutan Lindung (HL) : 430.485 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 286.700 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 150.609 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : - ha
Jumlah Total : 1.046.959 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 437.309 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 66


- IUPHHK-HTI (3 Unit) : 68.590 ha (Tabel 45)
- Pencadangan HTR (5 Lokasi) : 4.396 ha (Tabel 46)
- Penetapan HKM (12 Lokasi) : 14.836,5 ha (Tabel 47)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 87.822,5 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 349.486,5 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 45 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi NTB
Luas (ha)
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Kode Spasial
±
Izin Definitif
1 PT.Koin Nesia 428/Menhut-II/2009 22/07/2009 41.960 HTI-125
2 PT.Sadhana Arifnusa 256/Menhut II/2011 12/05/2011 3.810 HTI-320
3 PT.Usahatani Lestari 682/Menhut-II/2009 15/10/2009 22.820 HTI-129
JUMLAH 68.590
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi NTB), Tahun 2012
Tabel 46 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi NTB
SK Pencadangan Menhut Luas (ha)
No. Kabupaten/Kota Kode Spatial
Nomor Tanggal ±
1 Dompu 509/Menhut-II/2009 04/09/2009 HTR-34 355
2 Lombok Barat 116/Menhut-II/2008 21/04/2008 1.495
HTR-35
3 Lombok Tengah 454/Menhut-II/2009 04/08/2009 HTR-36 895
4 Sumbawa 115/Menhut-II/2008 21/04/2008 HTR-37 491
5 Sumbawa Barat 65/Menhut-II/2011 28/02/2011 1.160
HTR-110
JUMLAH 4.396
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah
dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi NTB), Tahun 2012
Tabel 47 Daftar Penetapan HKM di Provinsi NTB
SK Pencadangan Menhut
No. Kabupaten/Kota Nomor Tanggal Luas (ha) ± Kode Spatial

1 Lombok Barat 445/Menhut-II/2009 04/08/2009 185 HKM-10


2 Lombok Barat II 358 /Menhut-II/2011 07/07/2011 226 HKM-34
3 Lombok Tengah 436/Menhut-II/2007 11/12/2007 1.809,5 HKM-11
4 Lombok Timur 444/Menhut-II/2009 04/08/2009 420 HKM-12
5 Lombok Timur II 356 /Menhut-II/2011 07/07/2011 1.450 HKM-36
6 Lombok Timur III 355 /Menhut-II/2011 07/07/2011 360 HKM-37
7 Lombok Utara 447/Menhut-II/2009 04/08/2009 758 HKM-13
8 Lombok Utara II 352 /Menhut-II/2011 07/07/2011 1.284 HKM-35
9 Sumbawa 448/Menhut-II/2009 04/08/2009 895 HKM-14
10 Kab. Bima 357 /Menhut-II/2011 07/07/2011 1.999 HKM-33
11 Kota Bima 354/Menhut-II/2011 07/07/2011 1.050 HKM-32
12 Dompu 353 /Menhut-II/2011 07/07/2011 4.400 HKM-31
JUMLAH 14.836,5
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi NTB), Tahun 2012

13. Provinsi Nusa Tenggara Timur

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 67


Luas kawasan hutan di Provinsi NTT berdasarkan SK Menteri Kehutanan 423/Kpts-II/1999
tanggal 15 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi NTT
adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 350.330 ha
- Hutan Lindung (HL) : 731.220 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 197.250 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 428.360 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 101.830 ha
Jumlah Total : 1.808.990 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 727.440 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- Pencadangan HTR (2 Lokasi) : 16.717 ha (Tabel 48)
- Penetapan HKM (5 Lokasi) : 18.869 ha (Tabel 49)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 35.586 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 691.854 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 48 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi NTT
SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spasial
1 Manggarai Timur 49/Menhut-II/2010 15/01/2010 10.730 HTR-38
2 Flores Timur 63/Menhut-II/2011 28/02/2011 5.987 HTR-101
JUMLAH 16.717
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan
(Diolah dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi NTT), Tahun 2012
Tabel 49 Daftar Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan di NTT
SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spasial
1. Kupang 443/Menhut-II/2009 4/08/2009 748 HKM-15
2. Sumba Timur 110/Menhut-II/2009 17/03/2009 500 HKM-16
3. Sikka 388/Menhut-II/2010 05/07/2010 16.755 HKM-22
4. Ngada SK.658/Menhut-II/2010 13/11/2010 652 HKM-41
5. Flores Timur SK 10/Menhut-II/2011 19/01/2011 214 HKM-25
JUMLAH 18.869
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan Diolah
dari data Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi NTT), Tahun 2012

14. Provinsi Kalimantan Barat

Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan SK Menteri Kehutanan


No. 259/Kpts-II/2000, tanggal 23 Agustus 2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 1.645.580 ha
- Hutan Lindung (HL) : 2.307.045 ha
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 68
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 2.265.800 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 2.445.985 ha
- Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) : 514.350 ha
Jumlah Total : 9.178.760 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 5.226.135 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (26 Unit) : 1.267.620 ha (Tabel 50)
- IUPHHK-HTI (34 Lokasi) : 1.736.176 ha (Tabel 51)
- Penetapan Areal HTR (4 Lokasi) : 40.690 ha (Tabel 52)
- Penetapan HKM (2 Lokasi) : 78.465 ha (Tabel 53)
- Penetapan HD (6 Lokasi) : 14.325 ha (Tabel 54)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 3.137.276 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 2.088.859 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 50 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Kalimantan Barat

Luas Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
1 CV. Bakti Dwipa Kariza 423/Menhut-II/2006 15/08/2006 11.010Kapuas Hulu HA-32
2 CV. Pangkar Begili 395/Menhut-II/2007 27/11/2007 30.195Sintang HA-33
3 PT. Batasan 416/Menhut-II/2004 19/10/2004 49.150Sintang HA-34
4 PT. Benua Indah 847/Kpts-VI/1999 08/10/1999 51.300Kapuas Hulu HA-35
5 PT. Bina Ovivipari 68/Menhut-II/2006 27/03/2006 10.100Pontianak, HA-36
Semesta Kubu Raya
6 PT. Bumi Raya Utama 268/Menhut-II/2004 21/07/2004 110.500 Kapuas Hulu HA-37
Wood Industry
7 PT. Duaja Corp. II 90/Kpts-II/2001 15/03/2001 74.860 Ketapang HA-38
8 PT. Harapan Kita Utama 803/Kpts-VI/1999 30/09/1999 40.500 Kapuas HA-39
Hulu,
Sintang
9 PT. Kalimantan Satya 101/Kpts-II/2001 15/05/2001 48.000 Melawi HA-40
Kencana-Add
10 PT. Kandelia Alam 249/Menhut-II/2008 24/06/2008 18.130 Pontianak HA-41
11 PT. Karunia Hutan 315/Menhut-II/2009 29/05/2009 41.700 Ketapang HA-42
Lestari
12 PT. Karya Rekanan 263/Menhut-II/2004 21/07/2004 43.810 Kapuas HA-43
Binabersama Hulu,
Sintang
13 PT. Kawedar Wood 414/Menhut-II/2009 09/07/2009 69.050 Ketapang, HA-44
Industry Kapuas Hulu
14 PT. Lanjak Deras Jaya 844/Kpts-VI/1999 07/10/1999 45.740 Kapuas Hulu HA-46
Raya
15 PT. Mohairson Pawan 216/Menhut-II/2008 09/06/2008 48.440 Ketapang HA-47
Khatulistiwa
16 PT. Sari Bumi Kusuma 58/Menhut-II/2007 22/02/2007 75.200 Sintang HA-48
17 PT. Sewaka Lahan 236/Menhut-II/2007 04/07/2007 32.180 Ketapang HA-49
Sentosa
18 PT. Sinergi Bumi Lestari 559/Menhut-II/2007 22/03/2007 12.770 Melawi, HA-50
Sintang
19 PT. Suka Jaya Makmur 106/Kpts-II/2000 29/12/2000 171.300 Ketapang, HA-51

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 69


Melawi
20 PT.Toras Banua Sukses 107/Menhut-II/2006 17/04/2006 24.920 Kapuas Hulu HA-52
21 PT. Wana Kayu Batu 163/Menhut-II/2005 07/06/2005 42.500 Ketapang HA-53
Putih
22 PT. Wanasokan 265/Kpts-II/2000 25/08/2000 49.000 Ketapang, HA-54
Hasilindo Melawi
Luas Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
23 PT Borneo Karunia Bupati Sintang No. 31/12/2001 12.000 Sintang -
Mandiri 1002 Th. 2001
24 PT. Cahaya Karya 26/Menhut-II/2012 26/01/2012
Dayaindo
25 PT. Utan Sibau Persada 168/Menhut-II/2012 03/04/2012 73.690
26 PT. Wana Mukti Lestari 401/Menhut-II/2012 01/08/2012 46.235
JUMLAH 1.267.620
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar), Tahun 2012.

Tabel 51 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Kalimantan Barat


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Asia Tani Persada 353/Menhut-II/ 2010 31/05/2010 20.740 HTI-132
2 PT. Bina Silva Nusa 286/Menhut-II/2007 16/08/2007 9.040 Pontianak HTI-133
3 PT. Buana Megatama 715/Menhut-II/2009 19/10/2009 43.800 HTI-134
Raya
4 PT. Bumi Mekar Hijau 179/Menhut-II/2007 01/05/2007 25.580 Sambas, Kota HTI-99
Singkawang
5 PT. Daya Tani Kalbar 60/Kpts-II/1997 28/01/1997 56.060 Kubu Raya, HTI-137
Ketapang
6 PT. Finnantara Intiga 750/Kpts-II/1996 02/12/1996 299.700 Sanggau, HTI-139
Sintang,
Sekadau
7 PT. Garuda 390/Menhut-II/2006 12/07/2006 39.570 Ketapang Hti-141
Kalimantan Lestari
8 PT. Kalimantan Subur 332/Menhut-II/2007 17/09/2007 13.270 Kubu Raya, HTI-144
Permai Landak,
Sanggau
9 PT. Kertas Basuki 59/Menhut-II/2007 22/02/2007 100.150 Ketapang HTI-145
Rachmat
10 PT. Kusuma 326/Kpts-II/1998 27/02/1998 9.614 Sintang HTI-146
Puspawana
11 PT. Lahan Cakrawala 727/Kpts-II/1997 25/11/1997 11.328 Melawi HTI-147
12 PT. Lahan Sukses 318/Kpts-II/1998 27/02/1998 14.460 Sanggau HTI-149
13 PT. Lembah Jati 92/Kpts-II/1998 16/02/1998 16.800 Kapuas Hulu HTI-150
Mutiara
14 PT. Mahkota Rimba 555/Menhut-II/2009 16/09/2009 74.480 HTI-152
Utama
15 PT Mayawana 723/Menhut-II/2010 30/12/2010 136.710 HTI-156
Persada
16 PT. Mayangkara 227/Menhut-II/2007 20/06/2007 29.755 Ketapang HTI-155
Tanaman Industri
17 PT. Mayangkara 480/Menhut-II/2009 14/08/2009 74.870 HTI-154
Tanaman Industri
18 PT. Menggala Rambu 503/Menhut-II/2009 03/09/2009 20.155 HTI-158
Utama
19 PT. Meranti Laksana 324/Kpts-II/1998 27/02/1998 17.300 Melawi HTI-160
20 PT. Meranti Lestari 315/Kpts-II/1998 27/02/1998 16.500 Melawi HTI-159
21 PT. Mitra Jaya Nusa 308/Menhut-II/2010 17/05/2010 46.595 HTI-162
Indah
22 PT. Nitiyasa Idola 329/Kpts-II/1998 27/02/1998 113.196 Bengkayang, HTI-164

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 70


Landak

23 PT. Prima Bumi 459/Menhut-II/2009 04/08/2009 70.080 Ketapang HTI-165


Sentosa
24 PT. Rimba Equator 320/Menhut-II/2004 27/08/2004 17.068 Melawi, HTI-166
Permai Sintang
25 PT. Sari Bumi 220/Menhut-II/2007 16/05/2007 40.040 Kubu Raya HTI-167
Kusuma
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
26 PT. Wanakerta 210/Menhut-II/2007 28/05/2007 27.250 Ketapang HTI-172
Ekalestari
27 PT. Sinar Kalbar Raya 601/Menhut-II/2009 02/10/2009 38.000 Pontianak, HTI-170
(perluasan) Sanggau
28 PT. Wana Hijau 719/Menhut-II/2009 19/10/2009 104.975 HTI-171
Pesaguan
29 PT.Gapura Persada SK.288/Menhut- 18/04/2011 8.250 HTI-140
Khatulistiwa II/2011
30 PT. Segah Bangun 450/Menhut-II/2011 04/08/2011 17.300 HTI-327
Persada
31 PT. Inhutani III 250/Kpts-V/1986 18/08/1986 119.080 Sintang HTI-142
Nangapinoh
32 PT. Boma Plantation 212/Menhut-II/2012 03/05/2012 46.430
33 PT. Unggul Karya Inti 311/Menhut-II/2012 15/06/2012 44.240
Jaya
34 PT. Muara Sungai 243/Menhut-II/2102 21/05/2012 13.790
Landak
JUMLAH 1.736.176
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah
dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat), Tahun 2012.

Tabel 52 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Kalimantan Barat


Kabupaten/ SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode
No.
Kota Nomor Tanggal ± Spasial
1 Sanggau 281/Menhut-II/2009 13/05/2009 4.180 HTR-40
2 Landak 45/Menhut-II/2010 15/01/2010 10.430 HTR-39
3 Sintang 294/Menhut-II/2010 04/05/2010 21.110 HTR-41
4 Kubu Raya 524/Menhut-II/2010 27/09/2010 4.970 HTR-93
JUMLAH 40.690
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat), Tahun 2012.

Tabel 53 Daftar Penetapan HKM di Provinsi Kalimantan Barat


Kabupaten/ SK Pencadangan Menhut Luas (ha) Kode
No.
Kota Nomor Tanggal ± Spasial
1 Sanggau 364/Menhut-II/2011 07/07/2011 76.090 HKM-29
2 Sekadau 563/Menhut-II/2011 30/09/2011 2.375 HKM-39
JUMLAH 78.465
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen DAS dan PS serta Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat), Tahun 2012

Tabel 54 Daftar Penetapan Areal Hutan Desa di Provinsi Kalimantan Barat


SK Penetapan Menhut Luas
Kode
No. Kabupaten/Kota Lokasi (ha)
Nomor Tanggal Spasial
±
1 Ds. Beringin Rayo 587/Menhut-II/2011 11/10/2011 1.645 HD-43
2 Ds.Laman Satong 493/Menhut-II/2011 24/08/2011 1.070 HD-35
Ketapang
3 Ds.Sebadak Raya 495/Menhut-II/2011 24/08/2011 2.425 HD-41
4 Ds.Sungai Besar 586/Menhut-II/2011 11/10/2011 6.825 HD-38

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 71


5 Ds.Sungai Pelang 494/Menhut-II/2011 24/08/2011 610 HD-42
Ds.Tanjung 588/Menhut-II/2011 11/10/2011 1.750 HD-43
6
Beulang
JUMLAH 14.325
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen DAS dan PS serta Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat), Tahun 2012

15. Provinsi Kalimantan Tengah

Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan SK Menteri Kehutanan


No. 529/Menhut-II/2012, tanggal 25 September 2012 tentang Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 1.630.828 ha
- Hutan Lindung (HL) : 1.346.066 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 3.881.817 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 3.317.461 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 2.543.535 ha
Jumlah Total : 12.719.707 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 9.742.813 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (59 Unit) : 4.020.595 ha (Tabel 55)
- IUPHHK-HTI (17 Unit) : 528.650 ha (Tabel 56)
- Pencadangan HTR (1 Unit) : 11.942 ha (Tabel 57)
- Penetapan HKM (1 Unit) : 3.590 ha (Tabel 58)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 4.564.777 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 5.178.036 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 55 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Kalimantan Tengah
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 Kop. Mandau Talawang 21/Menhut-II/2005 17/01/2005 47.700 Kapuas,G. HA-55
Mas
2 Kop. Putra Dayak Jaya 136/Menhut-II/2006 15/05/2006 24.610 Murung Raya HA-56
3 PT. Akhates Plywood 68/Menhut-II/2008 01/04/2008 94.380 Tabalong HA-57
4 PT. Amprah Mitra Jaya 521/Menhut-II/2006 30/11/2006 77.700 Lamandau, HA-58
Seruyan
5 PT. Anugrah Alam Barito 191/Menhut-II/2006 24/05/2006 39.500 Kapuas, HA-59
Katingan,
Seruyan
6 PT. Austral Byna 557/Menhut-II/2009 17/09/2009 Barito Utara, HA-60
Murung Raya
255.530
7 PT. Barito Putera 27/Kpts-II/2001 09/02/2001 42.380 Murung Raya HA-61
8 PT. Berkat Cahaya Timber 114/Kpts-II/2000 29/12/2000 124.950 Kota HA-62
Waringin
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 72
Timur
9 PT. Bina Multi Alam Lestari 137/Menhut-II/2006 15/05/2006 35.000 Barito Utara HA-63
10 PT. Bumimas Permata 656/Menhut-II/2009 15/10/2009 47.700 HA-64
Abadi
11 PT. Carus Indonesia 94/Kpts-II/2000 22/12/2000 73.281 Gunung Mas HA-65
12 PT. Central Kalimantan 10/Kpts-II/2000 27/11/2000 40.650 Seruyan HA-66
Abadi
13 PT. Dasa Intiga 440/Menhut-II/2009 29/07/2009 131.850 Kapuas HA-67

Luas (ha) Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
14 PT. Dwima Jaya Utama 267/Menhut-II/2004 21/07/2004 127.300 Katingan HA-68
15 PT.East Point Indonesia 370/Menhut-II/2010 17/05/2010 50.665 Gunung Mas HA-69
16 PT. Erna Djuliawati 15/Kpts-IV/1999 18/01/1999 184.206 Katingan, HA-70
Seruyan
17 PT. Erythrina Nugraha 72/Kpts-II/2001 15/03/2001 42.762 Kota HA-71
Megah Waringin
Barat,
Seruyan
18 PT. Fitamaya Asmapara 430/Menhut-II/2006 29/08/2006 43.880 Gunung Mas, HA-72
Katingan
19 PT. Fortuna Cipta 132/Menhut-II/2006 11/05/2006 53.960 Barito Utara, Ha-73
Sejahtera Murung Raya
20 PT. Gaung Satya Graha 102/Kpts-II/2001 13/03/2001 49.950 G. Mas, HA-74
Agrindo Katingan
21 PT. Graha Sentosa Permai 381/Menhut-II/2005 09/11/2005 44.970 Katingan HA-75
22 PT. Gunung Meranti 941/Kpts-VI/1999 14/10/1999 95.265 Kapuas, HA-76
Murung Raya
23 PT. Hasil Kalimantan Jaya 116/Kpts-II/2000 29/12/2000 49.500 Gunung Mas, HA-77
Palangkaraya
24 PT. Hasnur Jaya Utama 28/Kpts-II/2001 09/02/2001 38.445 Barito HA-78
Selatan,
Barito Utara
25 PT. Hutan Domas Raya 78/Kpts-II/2000 22/12/2000 99.870 Gunung Mas, HA-79
Kapuas,
Murung Raya
26 PT. Hutan Mulya 265/Menhut-II/2004 21/07/2004 52.100 Katingan HA-80
27 PT. Hutanindo Lestari Raya 15/Kpts-II/2001 26/01/2001 98.000 Seruyan, HA-81
Timber Kota
Waringin
Barat,
Lamandau
28 PT. Indexim Utama Corp. 806/Kpts-VI/1999 30/09/1999 52.480 Barito Utara HA-82
29 PT. Intrado Jaya Intiga 398/Menhut-II/2005 23/11/2005 51.040 Kota HA-83
Waringin
Barat,
Seruyan
30 PT. Kahayan Terang Abadi 75/Kpts-II/2000 22/12/2000 42.444 Gunung Mas, HA-84
Murung Raya
31 PT.Joloy Mosak 227/Menhut-II/11 15/03/2011 15.575 HA-322
32 PT. Karda Trades 76/Kpts-II/2000 22/12/2000 98.400 Kota HA-85
Waringin
Barat,
Lamandau
33 PT. Karya Delta Permai 429/Menhut-II/2004 19/10/2004 79.400 Murung Raya HA-86
34 PT. Kayu Ara Jaya Raya 850/Kpts-VI/1999 11/10/1999 85.210 Murung Raya HA-87
35 PT. Kayu Tribuana Rama 1002/Kpts-VI/1999 14/10/1999 73.017 Kota HA-88
Waringin
Timur
36 PT. Kayu Waja 81/Kpts-II/2000 12/02/2000 38.450 Katingan HA-89
37 PT. Lestari Damai Indah 133/Menhut-II/2006 11/05/2006 10.945 Barito Utara HA-90

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 73


Tbr
38 PT. Menorah Loggingindo 516/Menhut-II/2005 28/12/2005 57.830 Murung Raya HA-92
39 PT. Meranti Mustika 1001/Kpts-VI/1999 14/10/1999 46.829 Katingan HA-93
40 PT. Mitra Perdana Palangka 397/Menhut-II/2005 23/11/2005 56.000 Murung Raya HA-94
41 PT. Pandu Jaya Gemilang 111/Kpts-II/2000 29/12/2000 49.500 Kapuas, HA-95
Agung Murung Raya
42 PT. Pemantang Abaditama 942/Kpts-VI/1999 14/10/1999 49.370 Murung Raya HA-96
43 PT. Praba Nugraha Tech. 939/Kpts-VI/1999 14/10/1999 42.600 Gunung Mas, HA-97
Kapuas

Luas (ha) Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
44 PT. Rangau Abdinusa 170/Menhut-II/2009 14/04/2009 29.920 Kapuas, HA-98
Murung Raya
45 PT. Rinanda Inti Lestari 103/Kpts-II/2001 15/03/2001 30.160 Gunung Mas, HA-99
Katingan
46 PT. Sarana Piranti Utama 104/Kpts-II/2001 15/03/2001 49.700 Katingan HA-100
47 PT. Sarang Sapta Putra 398/Menhut-II/2006 17/07/2006 51.100 Murung Raya HA-101
48 PT. Sari Bumi Kusuma 201/Kpts-II/1998 27/02/1998 208.300 Lamandau & HA-102
Katingan
49 PT. Sarmiento Parakantja 266/Menhut-II/2004 21/07/2004 216.580 Katingan, HA-103
Tbr Kota
Waringin
Timur,
Seruyan
50 PT. Sikatan Wana Raya 107/Kpts-II/2000 29/12/2000 49.400 Gunung Mas HA-104
51 PT. Sindo Lumber 297/Menhut-II/2010 05/05/2010 36.215 Barito HA-112
Selatan,
Barito Utara
52 PT. Sinergi Hutan Sejati 67/Menhut-II/2006 27/03/2006 68.980 Barito Utara, HA-105
Kapuas
Barat,
Kapuas
Selatan
53 PT. Taman Raja Persada 262/Menhut-II/2008 16/07/2008 58.500 Murung Raya HA-106
54 PT. Tingang Karya Mandiri 73/Kpts-II/2000 22/12/2000 44.925 Barito HA-107
Selatan,
Kapuas
55 PT. Trisetia Citagraha 395/Menhut-II/2006 17/07/2006 28.200 Barito HA-108
Selatan,
Barito Utara
56 PT. Trisetia Intiga 113/Menhut-II/2006 19/04/2006 67.070 Barito Timur, HA-109
Kota
Waringin
Barat,
Lamandau,
Tabalong
57 PT. Wana Agung Asa 11/Kpts-II/2000 27/11/2000 42.750 Kapuas HA-110
Utama
58 PT. Wana Inti Kahuripan 393/Menhut-II/2005 22/11/2005 92.475 Barito Utara, HA-111
Intiga Murung Raya

59 PT. Yakin Timber Jaya 102/Kpts-II/2000 26/12/2000 29.126 Katingan HA-113

JUMLAH 4.020.595
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah), Tahun 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 74


Tabel 56 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Kalimantan Tengah
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
IZIN DEFINITIF
1 PT.Bukit Beringin 308/Menhut-II/2011 09/06/2011 46.170 HTI-331
Makmur
2 PT. Ceria Karya Pranawa 908/Kpts-II/1999 14/10/1999 74.730 Kotawaringin HTI-174
Timur
3 PT. Industrial Forest 664/Menhut-II/2009 15/10/2009 101.840 HTI-175
Plantation
4 PT. Korintiga Hutani 201/Menhut-II/2011 08/04/2011 94.384 Kobar HTI-177

5 PT. Kusuma Perkasa 79/Kpts-II/1997 06/02/1997 11.300 Seruyan, HTI-178


Wana Kotim
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
6 PT. Meranti Sembada 745/Kpts-II/1997 04/12/1997 15.995 Barito Utara HTI-179
7 PT. Parwata Rimba 161/Kpts-II/1997 24/03/1997 11.450 Barito HTI-181
Selatan
8 PT. Perintis Adiwana 554/Kpts-II/1997 01/09/1997 18.400 KapuasHTI-182
9 PT. Pola Inti Rimba 225/Menhut-II/2011 15/04/2011 9.550 HTI-183
10 PT. Purwa Permai 931/Kpts-II/1999 14/10/1999 20.500 Barito Utara HTI-185
11 PT. Pundiwana Semesta 492/Menhut-II/2010 03/09/2010 6.480 HTI-184
12 PT. Rimba Berlian Hijau 251/Kpts-II/1998 27/02/1998 13.700 Barito Utara HTI-188
13 PT. Rimba Argamas 322/Menhut-II/2009 29/05/2009 10.100 Kotawaringin HTI-187
Timur
14 PT. Rimba Elok 583/Kpts-II/1997 05/09/1997 18.820 Kotawaringin HTI-190
Barat
15 PT. Taiyoung Engreen 78/Menhut-II/2009 05/03/2009 59.810 Gunung Mas HTI-191
16 PT. Wana Damai 524/Menhut-II/2009 09/09/2009 8.900 Kotawaringin HTI-192
Timur
17 PT. Woyla Raya Abadi 297/Menhut-II/2009 18/05/2009 6.521 Kapuas HTI-346

JUMLAH 528.650

Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah), Tahun 2012

Tabel 57 Daftar Pencadangan HTR di Provinsi Kalimantan Tengah


SK Pencadangan Menhut
Luas (ha)
No Kabupaten/Kota Nomor Tanggal Kode Spasial
±
1 Kotawaringin Barat 114/Menhut-II/2008 21/04/2008 11.942 HTR-42

JUMLAH 11.942

Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah), Tahun 2012

Tabel 58 Daftar Penetapan HKM di Provinsi Kalimantan Tengah


SK Penetapan
Luas
No Kabupaten/Kota Nomor Tanggal Kode
(ha) ±
Spasial
1 Palangkaraya 518/Menhut-II/2010 27/09/2010 3.590 HKM-23

JUMLAH 3.590

Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Direktorat Jenderal BPDAS dan PS rta Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah), Tahun
2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 75


16. Provinsi Kalimantan Selatan
Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan SK Menteri Kehutanan
No. 435/Kpts-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 213.285 ha
- Hutan Lindung (HL) : 526.425 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 762.188 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 126.660 ha
- Hutan Produksi yang dapat Dikonversi (HPK) : 151.424 ha
Jumlah Total : 1.779.982 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 1.040.272 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (4 unit) : 243.241 ha (Tabel 59)
- IUPHHK-HTI (13 unit) : 497.560 ha (Tabel 60)
- Pencadangan areal HTR (6 lokasi) : 29.758 ha (Tabel 61)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 770.559 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 269.713 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 59 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Kalimantan Selatan
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Aya Yayang 840/Kpts-VI/1999 07/10/1999 87.241 Tabalong HA-325
Indonesia
2 PT. Elbana Abadi Jaya 139/Menhut-II/2007 11/04/2007 15.480 Tabalong HA-116
3 PT. Inhutani II (Unit 193/ Menhut-II/2006 24/05/2006 40.950 Kota Baru, HA-117
Pulau Laut) Tanah Bumbu
4 PT. Kodeco Timber 849/Kpts-VI/1999 11/10/1999 99.570 Kota Baru HA-118
JUMLAH 243.241
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan), Tahun 2012

Tabel 60 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Kalimantan Selatan


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Aya Yayang 513/Menhut- 26/12/2005 8.185 Tabalong HTI-326
Indonesia II/2005
2 PT. Dwima Intiga 717/Menhut- 19/10/2009 9.140 Tapin, Hulu HTI-333
II/2009 Selatan,
Banjar
3 PT. Hutan Rindang 86/Menhut-II/2006 06/04/2006 268.585 Kota Baru HTI-197
Banua (d/h PT.Menara
Hutan Buana)
4 PT. Hutan Sembada 445/Kpts-II/1997 07/08/1997 10.260 Tabalong HTI-198
5 PT. Inhutani II Unit 30/Menhut-II/2006 13/02/2006 48.720 Kota Baru HTI-199
Pulau Laut
6 PT. Inhutani II Unit 505/Menhut- 03/09/2009 30.730 HTI-193

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 76


Senakin II/2009
7 PT. Inhutani III Unit 358/Menhut- 13/10/2005 27.500 Tanah Laut HTI-201
Pelaihari II/2005
8 PT. Inni Joa 77/Menhut-II/2009 05/03/2009 28.335 Tanah HTI-202
Bumbu
9 PT. Janggala Semesta 143/Kpts-II/1997 24/03/1997 12.380 Tabalong HTI-203
10 PT. Kirana Chatulistiwa 764/Kpts-II/1996 22/10/1996 14.400 Kota Baru HTI-204
11 PT. Kodeco Timber 253/Kpts-II/1998 27/02/1998 13.090 Kota Baru HTI-206
12 PT. Prima Multi Buana 569/Menhut- 17/09/2009 12.690 HTI-208
II/2009
13 PT. Trikorindotama 127/Kpts-II/1998 18/02/1998 13.545 Tabalong, HTI-209
Wanakarya Barito
Selatan
JUMLAH 497.560
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan), Tahun 2012

Tabel 61 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Kalimantan Selatan


Kabupaten/ SK Pencadangan Menhut Luas (ha)
No. Kode Spasial
Kota Nomor Tanggal ±
1 Hulu Sungai Selatan 101/Menhut-II/2008 08/04/2008 818 HTR-44
2 Banjar 393/Menhut-II/2008 10/11/2008 3.160 HTR-43
3 Tabalong 395/Menhut-II/2008 10/11/2008 7.490 HTR-46
4 Tanah Laut 706/Menhut-II/2009 19/10/2009 5.355 HTR-48
5 Kota Baru 44/Menhut-II/2010 15/01/2010 3.900 HTR-45
6 Tanah Bumbu 50/Menhut-II/2010 15/01/2010 9.035 HTR-47
JUMLAH 29.758
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan), Tahun 2012

17. Provinsi Kalimantan Timur


Luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan SK Menteri Kehutanan
No. 79/Kpts-II/2001, tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 2.165.198 ha
- Hutan Lindung (HL) : 2.751.702 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 5.121.688 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 4.612.965 ha
Jumlah Total : 14.651.553 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 9.734.653 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (83 unit) : 5.666.512 ha (Tabel 62)
- IUPHHK-HTI (41 unit) : 1.752.653 ha (Tabel 63)
- IUPHHK-RE (2 unit) : 100.530 ha (Tabel 64)
- Pencadangan areal HTR (1 Lokasi) : 2.090 ha (Tabel 65)
- Penetapan areal HKM (1 Lokasi) : 1.400 ha (Tabel 66)
- Penetapan areal HD (1 Lokasi) : 880 ha (Tabel 67)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 7.524.065 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 77


Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 2.210.588 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 62 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Kalimantan Timur

Luas (ha) Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 CV. Pari Jaya Makmur 98/Menhut-II/2006 11/04/2006 12.730 Kutai Barat HA-119
2 Kopontren Darussalam 112/Kpts-II/2000 29/12/2000 21.690 Kutai Barat HA-120
3 KSU.Mayang Putri Prima 103/Menhut-II/2006 14/04/2006 13.110 Kutai Barat HA-121
4 KSU.Meranti Tumbuh 204/Menhut-II/2006 08/06/2006 15.080 Nunukan HA-122
Indah
5 PT. Adimitra Lestari 202/Menhut-II/2008 21/05/2008 52.100 Nunukan HA-125
6 PT. Aditya Kirana Mandiri 862/Kpts-VI/1999 12/10/1999 42.700 Berau HA-149
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
7 PT. Agro City Kaltim 100/Menhut-II/2006 11/04/2006 16.470 Kutai Barat HA-150
8 PT. Amindo Wana 940/Kpts-VI/1999 14/10/1999 43.680 Berau HA-151
Persada
9 PT. Aquila Silva 548/Menhut-II/2009 15/09/2009 Berau HA-126
55.300
10 PT. Balikpapan Forest 529/Menhut-II/2009 10/09/2009 140.845 Kutai Barat HA-127
Ind.
11 PT. Barito Nusantara 42/Menhut-II/2009 09/02/2009 94.685 Kutai Barat HA-31
Indah
12 PT. Batu Karang Sakti 66/Menhut-II/2006 27/03/2006 47.540 Malinau HA-152
13 PT. Belayan River Timber 181/ Menhut-II/2005 29/06/2005 97.500 Kutai HA-153
Kartanegara
14 PT. Borneo Karya Indah 474/Menhut-II/2006 05/05/2006 50.860 Kutai Timur HA-154
Mandiri
15 PT. Civika Wana Lestari 843/Kpts-VI/1999 07/10/1999 53.000 Malinau HA-155
(Eks PT. Damukti)
16 PT. Daisy Timber 113/Kpts-II/2000 29/12/2000 35.886 Berau HA-156
17 PT. Essam Timber 633/Kpts-II/1992 22/06/1992 355.800 Malinau HA-157
18 PT. Greaty Sukses Abadi 634/Menhut-II/2009 07/10/2009 16.865 Pasir HA-128

19 PT. Gunung Gajah Abadi 261/Kpts-II/1997 19/05/1997 81.000 Kutai Timur HA-158
20 PT. Gunung Sidi Sukses 123/Menhut-II/2010 18/03/2010 34.255 HA-129
Makmur
21 PT. Hanurata Coy Ltd 465/Menhut-II/2009 10/08/2009 108.650 Berau, Kutai HA-159
Periode II Unit Timur
Sangkulirang (62.400 ha)
- Unit Berau (79.200 Ha)
22 PT. Harapan Kaltim 187/Menhut-II/2006 19/04/2006 44.430 Kutai Barat HA-160
Lestari
23 PT. Hutani Kalimantan 323/Menhut-II/2009 29/05/2009 35.400 Bulungan HA-130
Abadi Permai
24 PT. Indowana Arga 211/Kpts-II/1996 07/05/1996 47.800 Kutai Barat HA-161
Timber
25 PT. Inhutani I (Unit 560/Menhut-II/2006 29/12/2006 120.760 Nunukan HA-165
Kunyit -Simendurut)
26 PT. Inhutani I (Unit 484/Menhut-II/2006 19/10/2006 138.210 Berau HA-166
Labanan)
27 PT. Inhutani I (Unit 561/Menhut-II/2006 29/12/2006 70.700 Berau HA-167
Meraang)
28 PT. Inhutani I (Unit 45/Menhut-II/2006 02/03/2006 50.230 Bulungan HA-162
Pangean)
29 PT. Inhutani I (Unit 200/Menhut-II/2006 02/06/2006 45.480 Bulungan HA-163

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 78


Pimping)
30 PT. Inhutani I (Unit 195/Menhut-II/2006 01/06/2006 106.020 Berau HA-164
Sambarata)
31 PT.Inhutani I (Unit Segah 44/Menhut-II/2006 02/03/2006 54.230 Bulungan, HA-168
Hulu) Berau
32 PT. Inhutani II (Sub Unit 664/Menhut-II/2011 24/11/2011 48.300
Malinau)
33 PT. Inhutani II (Eks PT. 158/Kpts-II/1994 20/04/1994 99.100 Malinau HA-169
Genwood)
34 PT. Inhutani II (Unit Sei 578/Menhut-II/2009 01/10/2009 71.375 Paser HA-170
Semamu)
35 PT. Intertropic Aditama 161/Menhut-II/2005 07/06/2005 46.230 Kutai Timur HA-132
36 PT. Intraca Wood 103/Menhut-II/2010 05/03/2010 195.110 Malinau HA-172
Manufacturing

37 PT. ITCI Kayan Hutani 160/Menhut-II/2005 07/06/2005 218.375 Bulungan HA-173


(PT. IKANI)
38 PT. Jaya Timber Trading 100/Kpts-II/2001 15/03/2001 53.200 Kutai Barat HA-174
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
39 PT. Karya Jaya 388/Kpts-II/1989 02/08/1989 40.000 Nunukan HA-175
Parakawan
40 PT. Karya Lestari 846/Kpts-VI/1999 09/10/1999 47.063 Berau HA-174
41 PT. Karya Wijaya Sukses 192/Menhut-II/2006 24/05/2006 22.320 Kutai Barat HA-177
42 PT. Kedap Sayaaq 292/Menhut-II/2008 28/08/2008 18.000 Kutai Barat HA-178
43 PT. Kedungmadu Tropical 269/Menhut-II/2007 06/08/2007 50.400 Kutai Timur HA-180
Wood
44 PT. Kemakmuran Berkah 217/Menhut-II/2008 09/06/2008 82.810 Kutai Barat HA-134
Timber
45 PT. Mardhika Insan Mulia 938/Kpts-VI/1999 14/10/1999 46.080 Berau HA-181
(Unit Labanan)
46 PT. Mardhika Insan Mulia 240/Menhut-II/2008 11/06/2008 25.630 Berau HA-136
(Unit Tabalar)
47 PT. Melapi Timber 105/Menhut-II/2005 25/04/2005 78.300 Kutai HA-183
Kartanegara
48 PT. Meranti Sakti 87/Kpts-II/2001 15/03/2001 46.200 Malinau HA-184
Indonesia
49 PT. Mutiara Kalja Permai 506/Menhut-II/2009 03/09/2009 65.875 Kutai HA-124
Kartanegara
50 PT. Nadila Indodaya 503/Menhut-II/2006 06/11/2006 44.090 Kutai Timur HA-137
51 PT. Narkata Rimba 278/Menhut-II/2008 12/08/2008 41.540 Kutai Timur, HA-138
Kutai Barat
52 PT. Oceanias Timber 456/Menhut-II/2005 09/12/2005 67.030 Kutai Timur HA-185
Products
53 PT. Panambangan 411/Menhut-II/2004 18/10/2004 43.240 Kutai HA-187
Kertanegara
54 PT. Permata Borneo 300/Menhut-II/2008 03/09/2008 34.000 Malinau HA-139
Abadi
55 PT. Ratah Timber 359/Menhut-II/2009 18/06/2009 93.425 Kutai Barat HA-140
56 PT. Rimba Karya 186/Menhut-II/2006 19/04/2006 40.630 Kutai Barat HA-141
Rayatama
57 PT. Rimba Karya 384/Menhut-II/2009 02/07/2009 143.970 Malinau HA-179
Rayatama
58 PT. Rimba Makmur 178/Menhut-II/2007 01/05/2007 43.530 Malinau HA-142
Sentosa
59 PT. Rimba Sempana 73/Menhut-II/2006 04/04/2006 27.425 Kutai Barat HA-189
Makmur
60 PT. Rizki Kacida Reana 354/Menhut-II/2006 15/06/2006 29.350 Pasir HA-190
61 PT. Rizki Kacida Reana 60/Menhut-II/2009 16/02/2009 55.150 Berau HA-143
62 PT. Rodamas Timber 94/Menhut II/2011 14/03/2011 110.030 Kutai Barat HA-191
Kalimantan
63 PT. Sarana Trirasa Bhakti 523/Menhut-II/2009 09/09/2009 35.090 Malinau HA-100

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 79


64 PT. Segara Indochem & 990/Kpts-VI/1999 14/10/1999 85.725 Berau HA-144
PT. Segara Timber
65 PT. Seroja Universum 97/Menhut-II/2008 08/04/2008 36.500 Kutai Barat HA-114
Narwastu
66 PT. Sumalindo Lestari 400/Menhut-II/2004 18/10/2004 267.600 Kutai Barat, HA-145
Jaya II Malinau
67 PT. Sumalindo Lestari 582/Menhut-II/2009 02/10/2009 63.550 Berau HA-146
Jaya IV (eks PT.
Madyakara Pacific)
68 PT. Sumalindo Lestari 321/Menhut-II/2009 29/05/2009 59.066 Kutai Barat HA-205
Jaya V
69 PT. Sumalindo Lestari 438/Menhut-II/2009 27/07/2009 69.765 - HA-147
Jaya Tbk
70 PT. Sumber Mas Timber 25/Menhut-II/2006 25/01/2006 53.400 Kutai Timur HA-194
71 PT.Telagamas 478/Kpts-II/1994 25/10/1994 124.675
Kalimantan
72 PT.Telakai Mandiri 106/Menhut-II/2006 17/04/2006 12.320
Sejahtera
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
73 PT.Timber Dana 80/Kpts-II/2000 22/12/2000 76.340
74 PT.Triwira Asta Barata 323/Menhut-II/2010 24/05/2010 53.430
75 PT.Utama Damai Indah 52/Menhut-II/2005 23/02/2005 49.250
Tbr
76 PT.Wana Adiprima 196/Menhut-II2006 01/06/2006 33.090
Mandiri
77 PT.Wana Bhakti Persada 864/Kpts-VI/1999 13/10/1999 44.402
78 PT.Wangsa Karya Lestari 348/Kpts-II/2008 22/09/2008 41.530
79 PT.Widya Artha Perdana 439/Menhut-II/2006 07/09/2006 14.800
80 PT. Daya Maju Lestari, 101/Kpts-II/00 jo. 07/02/2012 73.625
PT (d.h. PT. Marimun SK.96/Menhut-
Timber & Industries) II/2012
81 PT. Dewata Wanatama 738/Menhut-II/2011 23/07/2012 59.805
Lestari, PT. (d.h Darma jo. SK.390/Menhut-
Putera Wahana II/2012
82 PT. ITCI Kartika Utama 160/Menhut-II/2012 27/03/2012 173.395
83 PT.Kiani Lestari (eks PT SK.434/Menhut- 09/08/2012 134.950
GPI) II/2012
JUMLAH 5.666.512
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah
dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur), Tahun 2012

Tabel 63 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Kalimantan Timur


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
Izin Definitif
1 PT. Acasia Andalan 87/Menhut-VI/2007 22/03/2007 39.620 Kutai HTI-216
Utama Kartanegara
2 PT. Adindo Hutani 60/Kpts-II/2003 28/02/2003 201.821 Bulungan HTI-217
Lestari
3 PT. Barito Pacifik 519/Menhut-II/2009 08/09/2009 18.045 Kutai Timur HTI-340
Timber Unit Bengalun
4 PT. Belantara Persada 779/Kpts-II/1997 17/12/1997 17.150 Kutai Timur HTI-220
5 PT. Belantara Pusaka 20/Kpts-II/1998 07/01/1998 14.010 Berau HTI-221
6 PT. Belantara Subur 784/Kpts-II/1996 19/12/1996 16.475 Penajam HTI-222
Paser Utara
7 PT. Bhinneka Wana 61/Kpts-II/1997 28/01/1997 9.945 Kutai Barat HTI-223
8 PT. Fajar Surya 383/Kpts-II/1997 22/07/1997 66.659 Penajam HTI-226
Swadaya Paser Utara
9 PT. Hutan Kusuma 339/Kpts-II/1998 27/02/1998 13.325 Kutai HTI-227
Kartanegara

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 80


10 PT. Hutan Mahligai 47/Menhut- II /2006 06/03/2006 11.275 Kutai & Pasir HTI-228

11 PT. Inhutani I 239/Kpts-II/1998 27/02/1998 16.521 Penajam HTI-230


Batuampar - Mentawir Paser Utara
12 PT. Inhutani I Long 611/Kpts-II/1997 19/09/1997 50.259 HTI-231
Nah
13 PT. Inhutani II Tanah 504/Menhut-II/2009 03/09/2009 16.816 Penajam HTI-233
Grogot Paser Utara
14 PT. Intraca Hutani 323/Menhut-II/2004 27/08/2004 42.050 Bulungan HTI-234
Lestari
15 PT. ITCI Hutani 184/Kpts-II/1996 23/04/1996 161.127 Kutai HTI-235
Manunggal Kartanegara
16 PT. Kelawit Hutani 160/Kpts-II/1997 24/03/1997 9.180 Kutai Barat HTI-237
Lestari
17 PT. Kelawit Wana 169/Menhut-II/2005 16/06/2005 22.065 Kutai Barat HTI-238
Lestari
18 PT. Rimba Raya Lestari 300/Menhut-II/2007 03/09/2007 17.330 Kutai Barat HTI-240
19 PT. Sendawar Adhi 2/Menhut-II/2008 03/01/2008 25.400 Kutai HTI-241
Karya
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
20 PT. Sumalindo Hutani 407/Kpts-II/1996 05/08/1996 10.000 Kutai Timur HTI-243
Jaya I Unit S. Pesab
21 PT. Sumalindo Hutani 675/Kpts-II/1997 10/10/1997 70.300 Kutai HTI-244
Jaya II Kartanegara
22 PT. Sumalindo Alam 267/Menhut-II/2009 11/05/2009 32.550 Berau HTI-242
Lestari Unit I
23 PT. Sumalindo Lestari 722/Kpts-II/1996 11/11/1996 24.500 Kutai Timur HTI-246
Jaya Site Gonpu II
24 PT. Surya Hutani Jaya 317/Menhut-II/2004 27/08/2004 183.300 Kutai HTI-247
Kartanegara
25 PT. Sylvaduta 415/Menhut-II/2009 09/07/2009 47.025 Kutai HTI-249
Corporation
26 PT. Taman Daulat 362/Kpts-II/1997 14/07/1997 13.400 Paser HTI-250
Wananusa
27 PT. Tanjung Redeb 641/Kpts-II/1996 08/10/1996 180.330 Berau HTI-251
Hutani
28 PT. Wana Kaltim 06/Kpts-II/1998 05/01/1998 16.280 Kutai Timur HTI-253
Lestari
29 PT.Tirta Mahakam 328/Menhut-II/2010 25/03/2010 41.735 Kutai Barat HTI-252
Resources TBK
30 PT.Acacia Andalan 620/Menhut-II/2010 04/11/2010 21.965 HTI-210
Utama

31 PT.Buana Inti Energi 631/Menhut-II/2010 11/11/2010 26.345 HTI-224

32 PT.Mahakam Persada 619/Menhut-II/2010 04/11/2010 25.410 HTI-214


Sakti

33 PT.Bakayan Jaya Abadi 236/Menhut-II/2011 21/04/2011 15.475 HTI-339

34 PT.Cahaya mitra 449/Menhut-II/2011 04/08/2011 18.290 HTI-341


Wiratama

35 PT.Kayan Makmur 46/Menhut-II/2011 18/02/2011 13.375 HTI-236


Sejahtera

36 PT.Kelawit Wanalestari 301/Menhut-II/2011 09/06/2011 27.690 HTI-238

37 PT.Permata Borneo 84/Menhut II/2011 07/03/2011 49.000 HTI-239


Abadi

38 PT.Santan Borneo 313/Menhut-II/2011 15/06/2011 37.825 HTI-337


B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 81
Abadi
39 PT.Silva Rimba Lestari 165/Menhut-II/2011 04/04/2011 88.000 HTI-342
40 PT. Oceanias Timber 298/Menhut-II/2012 14/06/2012 15.935
Product
41 PT.Swadaya Perkasa 592/Menhut-II/2011 11/10/2011 24.850
JUMLAH 1.752.653
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah
dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur), Tahun 2012

Tabel 64 Daftar IUPHHK Restorasi Ekosistem di Provinsi Kalimantan Timur


No Nama IUPHHK Nomor SK Tanggal SK Luas (ha) Lokasi Kode
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Restorasi Habitat 464/Menhut-II/2010 18/08/2010 86.450 RE-3
Orangutan Indonesia
2 PT. Ekosistem 560/Menhut-II/2011 30/09/2011 14.080 RE-4
Khatulistiwa Lestari
JUMLAH 100.530
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah
dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur), Tahun 2012
Tabel 65 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Kalimantan Timur
Kabupaten/ SK Pencadangan Menhut
No. Luas (ha) ± Kode Spasial
Kota Nomor Tanggal
1 Bulungan 398/Menhut-II/2010 06/07/2010 2.090 HTR-49
JUMLAH 2.090
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah
dari data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur), Tahun 2012

Tabel 66 Daftar Penetapan HKM di Provinsi Kalimantan Timur


Kabupaten/ SK Penetapan Kode Spasial
No. Luas (ha) ±
Kota Nomor Tanggal
1 Balikpapan 129/Menhut-II/2011 23/03/2011 1.400 HKM-17
JUMLAH 1.400
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur),Tahun 2012
Tabel 67 Daftar Penetapan Areal Hutan Desa di Provinsi Kalimantan Timur
SK Penetapan Menhut Luas
Kode
No. Kabupaten/Kota Lokasi (ha)
Nomor Tanggal Spasial
±
1 Kutai Timur Desa Long Bentuk 184/Menhut-II/2012 18/04/2012 880 HD-47
JUMLAH 880
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Direktorat Jenderal BPDAS PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur),Tahun 2012

18. Provinsi Sulawesi Utara

Luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan SK Menteri Kehutanan


452/Kpts-II/1999 tanggal 17 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi Sulawesi Utara adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 334.314 ha
- Hutan Lindung (HL) : 180.833 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 217.997 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 66.507 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 14.928 ha
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 82
Jumlah Total : 814.579 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 299.432 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (1 Unit) : 26.800 ha (Tabel 68)
- IUPHHK-HTI (1 Unit) : 7.500 ha (Tabel 69)
- Pencadangan HTR (9 Unit) : 48.140 ha (Tabel 70)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 82.440 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 216.992 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

Tabel 68 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Sulawesi Utara


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Huma Sulut Lestari 39/Kpts-II/2001 15/02/2001 26.800 Bolmong Utara HA-206
JUMLAH 26.800
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara), Tahun 2012

Tabel 69 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Sulawesi Utara


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Kawanua Kahuripan 153 Tahun 2002 30/05/2002 7.500 Kab. Bolmong HTI-254
Pantera Selatan
JUMLAH 7.500
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara), Tahun 2012
Tabel 70 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sulawesi Utara
SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Nomor Tanggal Luas (ha) ± Spasial

1 Bolmong Timur 405/Menhut-II/2009 06/07/2009 2.380 HTR-52


2 Minahasa Utara 406/Menhut-II/2009 06/07/2009 7.950 HTR-58
3 Minahasa Tenggara 407/Menhut-II/2009 06/07/2009 7.270 HTR-57
4 Minahasa Selatan 408/Menhut-II/2009 06/07/2009 12.045 HTR-56
5 Minahasa 450/Menhut-II/2009 04/08/2009 4.700 HTR-55
6 Bolmong Selatan 451/Menhut-II/2009 04/08/2009 6.590 HTR-51
7 Bolmong Utara 452/Menhut-II/2009 04/08/2009 1.130 HTR-53
8 Bolmong 453/Menhut-II/2009 04/08/2009 4.300 HTR-50
9 Kep. Talaud 397/Menhut-II/2010 06/07/2010 1.775 HTR-54
JUMLAH 48.140
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara), Tahun 2012

19. Provinsi Sulawesi Tengah


Luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan SK Menteri Kehutanan
757/Kpts-II/1999 tanggal 23 September 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 83


- Kawasan Konservasi : 676.248 ha
- Hutan Lindung (HL) : 1.489.923 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 1.476.316 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 500.589 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 251.856 ha
Jumlah Total : 4.394.932 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 2.228.761 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (12 Unit) : 779.245 ha (Tabel 71)
- IUPHHK-HTI (1 Unit) : 13.400 ha (Tabel 72)
- Pencadangan HTR (5 Unit) : 23.375 ha (Tabel 73)
- Penetapan HKM (2 Unit) : 3.130 ha (Tabel 74)
- Penetepan HD (1 Unit) : 490 ha (Tabel 75)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 819.640 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan
adalah seluas 1.409.121 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas
secara rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 71 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK Luas Lokasi Kode
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial

1 PT. Balantak Rimba 1117/Kpts-II/1992 19/12/1992 109.500 Banggai, HA-209


Rejeki Morowali
2 PT. Bina Balantak Raya 334/Menhut-II/2004 31/08/2004 95.270 Banggai, Tojo HA-210
Una-Una
3 PT. Dahatama Adi 465/Kpts-II/1995 04/09/1995 64.620 Banggai, Tojo HA-211
Karya Una-Una
4 PT. Palopo Timber 269/Menhut-II/2004 21/07/2004 38.250 Banggai HA-208
Company
5 PT. Pasuruan Furnindo 34/Kpts-II/2001 13/02/2001 47.915 Poso, Tojo HA-212
Industri Una-Una
6 PT. Riu Mamba Karya 40/Menhut-II/2006 23/02/2006 34.610 Poso HA-213
Sentosa
7 PT. Satya Sena 81/Kpts-II/1997 06/02/1997 67.820 Parigi HA-216
Indratama Moutong
8 PT. Satyaguna Sulajaya 333/Menhut-II/2004 31/08/2004 27.740 Banggai HA-217
9 PT. Sentral Pitulempa 558/Menhut-II/2006 29/12/2006 40.540 Buol, Toli Toli HA-218
10 PT. Sulwood Export 220/Kpts-II/1998 27/02/1998 54.980 Parigi HA-219
Development Ltd Moutong
(Sulteng)
11 PT. Tri Tunggal Ebony 98/Kpts-II/2000 22/12/2000 98.000 Tojo Una-Una, HA-220
Poso,
Morowali
12 PT. Wahana Sari Sakti 595/Kpts-II/1991 11/08/1991 100.000 Pangkep, HA-221
Morowali
JUMLAH 779.245
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 84


Tabel 72 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Sulawesi Tengah
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Berkat Hutan 146/Kpts-II/1996 04/04/1996 13.400 Banggai HTI-256
Pusaka
JUMLAH 13.400
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2012

Tabel 73 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sulawesi Tengah


SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spasial
1 Parigi Moutong 456/Menhut-II/2009 06/07/2009 10.445 HTR-61
2 Tojo Una Una 403/Menhut-II/2009 04/08/2009 5.585 HTR-62
3 Banggai Kepulauan 51/Menhut-II/2010 15/01/2010 3.575 HTR-60
4 Banggai 132/Menhut-II/2010 24/03/2010 665 HTR-59
5 Tolitoli 133/Menhut-II/2010 24/03/2010 3.105 HTR-63
JUMLAH 23.375
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2012
Tabel 74 Daftar Penetapan HKM di Provinsi Sulawesi Tengah
SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal Spasial
1 Banggai 362/Menhut-II/2009 23/06/2009 500 HKM-17
2 Sigi 574/Menhut-II/2011 03/10/2011 2.630 HKM-40
JUMLAH 3.130
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS dan PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2012

Tabel 75 Daftar Penetapan HD di Provinsi Sulawesi Tengah


Kabupaten/ SK Penetapan Luas (ha) Kode
No Lokasi Spasial
Kota Nomor Tanggal ±
1 Sigi Desa Namo 64/Menhut-II/2011 28/02/2011 490 HD-72
JUMLAH 490
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Direktorat Jenderal BPDAS dan PS Provinsi Sulawesi Tengah), Tahun 2012

20. Provinsi Sulawesi Selatan


Luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan SK Menteri Kehutanan
434/Menhut-II/2009 tanggal 23 Juli 2009 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 851.267 ha
- Hutan Lindung (HL) : 1.232.683 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 494.846 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 124.024 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 22.976 ha
Jumlah Total : 2.725.796 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 641.846 ha dan yang sudah dimanfaatkan
(telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- Pencadangan HTR (13 Unit) : 40.535 ha (Tabel 76)

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 85


- Penetapan HKM (5 Unit) : 8.930 ha (Tabel 77)
- Penetapan HD (3 Unit) : 704 ha (Tabel 78)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 50.169 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 591.677 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 76 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sulawesi Selatan
SK Pencadangan Menhut
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ± Kode Spasial
Nomor Tanggal
1 Sopeng 272/Menhut-VI/2008 08/08/2008 3.736 HTR-72
2 Pinrang 279/Menhut-II/2009 13/05/2009 8.100 HTR-70
3 Enrekang 270/Menhut-VI/2008 08/08/2008 2.575 HTR-65
4 Barru 271/Menhut-VI/2008 08/08/2008 5.240 HTR-64
5 Maros 273/Menhut-VI/2008 08/08/2008 8.580 HTR-67
6 Takalar 269/Menhut-VI/2008 08/08/2008 1.900 HTR-73
7 Palopo 274/Menhut-VI/2008 08/08/2008 80 HTR-68
SK Pencadangan Menhut
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ± Kode Spasial
Nomor Tanggal
8Pangkep 275/Menhut-VI/2008 08/08/2008 960 HTR-69
9Tana Toraja 276/Menhut-VI/2008 08/08/2008 142 HTR-74
10Tana Toraja II 520/Menhut-II/2010 27/09/2010 4.930 HTR-96
11Sidrap 277/Menhut-VI/2008 08/08/2008 2.749 HTR-71
12Luwu Utara 392/Menhut-VII/2008 08/08/2008 473 HTR-66
13Wajo 523/Menhut-II/2010 27/09/2010 1.070 HTR-97
JUMLAH 40.535
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Tahun 2012

Tabel 77 Daftar Penetapan HKM di Provinsi Sulawesi Selatan


SK Pencadangan Menhut
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ± Kode Spasial
Nomor Tanggal
1Jeneponto 59/Menhut-II/2010 21/01/2010 890 HKM-18
2Sidrap 679/Menhut-II/2010 09/12/2010 1.130 HKM-42
3Bulukumba 363 /Menhut-II/2011 07/07/2011 2.265 HKM-30
4Toraja Utara (Tana 628/Menhut-II/2010 11/11/2010 4.380 HKM-43
Toraja)
5 Soppeng 589/Menhut-II/2011 10/11/2011 265
JUMLAH 8.930
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Direktorat
Jenderal BPDAS dan PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Tahun 2012

Tabel 78 Daftar Penetapan Areal Kerja HD di Provinsi Sulawesi Selatan


SK Penetapan Luas (ha) Kode
Kabupaten/Kota Lokasi Spasial
Nomor Tanggal ±
Desa Pattaneang 56/Menhut-II/2010 21/01/2010 339 HD-2
Bantaeng Desa Labo 57/Menhut-II/2010 21/01/2010 342 HD-4
Desa Campaga 55/Menhut-II/2010 21/01/2010 23 HD-1
JUMLAH 704
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Direktorat
Jenderal BPDAS dan PS dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan, Tahun 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 86


21. Provinsi Sulawesi Tenggara
Luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan SK Menteri Kehutanan
465/Menhut-II/2011 tanggal 9 Agustus 2011 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 1.787.084 ha
- Hutan Lindung (HL) : 1.081.489 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 466.854 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 401.581 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 93.571 ha
Jumlah Total : 3.830.579 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 962.006 ha dan yang sudah dimanfaatkan
(telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (2 Unit) : 89.590 ha (Tabel 79)
- Pencadangan HTR (5 Unit) : 68.945 ha (Tabel 80)
- Penetapan HKm (5 Unit) : 1.280 ha (Tabel 81)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 159.815 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 802.191 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 79 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Sulawesi Tenggara
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial

1 PT. Mijaraya 411/Menhut-II/2006 28/07/2006 48.140 Kolaka , Kolaka HA-223


Sembada Utara
2 PT. Tiar Bungin Elok 412/Menhut-II/2006 28/07/2006 41.450 Kolaka Utara, HA-224
Luwu Timur
JUMLAH 89.590
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara), Tahun 2012

Tabel 80 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sulawesi Tenggara


SK Pencadangan Menhut Kode Spasial
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal
1 Konawe Selatan 435/Menhut-II/2008 26/11/2008 9.835 HTR-78
2 Kolaka 437/Menhut-II/2008 26/11/2008 24.735 HTR-76
3 Buton Utara 290/Menhut-II/2009 18/05/2009 17.040 HTR-75
4 Konawe 224/Menhut-II/2011 14/04/2011 3.920 HTR-77
5 Muna 226/Menhut-II/2011 14/04/2011 13.415 HTR-79
JUMLAH 68.945
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara), Tahun 2012

Tabel 81 Daftar Penetapan HKM di Provinsi Sulawesi Tenggara


SK Pencadangan Menhut Kode Spasial
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal
1 Kec. Konda 685/Menhut-II/2011 13/12/2011 160 HKM-47

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 87


2 Kolaka 683/Menhut-II/2011 13/12/2011 515 HKM-46
3 Konsel (Kec. Palangga) 682/Menhut-II/2011 13/12/2011 360 HKM-28
4 Kota Kendari (Sambuli) 678/Menhut-II/2011 09/12/2011 210 HKM-26
Kota Kendari
5 684/Menhut-II/2011 13/12/2011 35 HKM-27
(Nanga-nanga)
JUMLAH 1.280
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara), Tahun 2012

22. Provinsi Gorontalo


Luas kawasan hutan di Provinsi Gorontalo berdasarkan SK Menteri Kehutanan 325/Kpts-II/2010
tanggal 25 Mei 2010 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Gorontalo
adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 196.653 ha
- Hutan Lindung (HL) : 204.608 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 251.097 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 89.879 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 82.431 ha
Jumlah Total : 824.668 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 423.407 ha dan yang sudah dimanfaatkan
(telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (2 Unit) : 78.500 ha (Tabel 82)
- IUPHHK-HTI (2 Unit) : 75.920 ha (Tabel 83)
- Pencadangan HTR (4 Unit) : 13.005 ha (Tabel 84)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 167.425 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 255.982 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 82 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Gorontalo
Luas (ha) Lokasi
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK Kode Spasial
± (Kab/Kota)
1 PT. GULAT II 701/Kpts-II/1993 01/11/1993 21.500 Gorontalo Utara HA-225
2 PT. Sapta Krida Kita 1046/Kpts-II/1992 10/09/1992 57.000 Pohuwato HA-226
JUMLAH 78.500
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Gorontalo), Tahun 2012
Tabel 83 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Gorontalo
Luas Lokasi
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Kode Spasial
(ha) ± (Kab/Kota)
261/Menhut- 15/05/2011 46.170 HTI-262
1 PT.Gorontalo Citra Lestari
II/2011
610 Menhut- 25/10/2011 29.750
2 PT. Gema Nusantara Jaya
II/2011
JUMLAH 75.920
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Gorontalo), Tahun 2012
Tabel 84 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Gorontalo
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 88
SK Pencadangan Menhut
No. Kabupaten/Kota Nomor Tanggal Luas (ha) ± Kode Spasial

1 Bone Bolango 42/Menhut-II/2010 15/01/2010 400 HTR-81


2. Boalemo 396/Menhut-II/2010 06/07/2010 4.775 HTR-80
3. Gorontalo 521/Menhut-II/2010 27/09/2010 3.290 HTR-94
4. Pohuwato 522/Menhut-II/2010 27/09/2010 4.540 HTR-95
JUMLAH 13.005
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Gorontalo), Tahun 2012

23. Provinsi Sulawesi Barat


Luas kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan SK Menteri Kehutanan 890/Kpts-
II/1999 tanggal 14 Oktober 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi
Sulawesi Barat adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 9.741 ha
- Hutan Lindung (HL) : 677.872 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 361.775 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 65.001 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 79.735 ha
Jumlah Total : 1.194.124 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 506.511 ha dan yang sudah dimanfaatkan
(telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
- IUPHHK-HA (4 Unit) : 184.285 ha (Tabel 85)
- IUPHHK-HTI (2 Unit) : 23.900 ha (Tabel 86)
- Pencadangan HTR (5 Unit) : 32.860 ha (Tabel 87)
Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 241.045 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 265.466 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 85 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Sulawesi Barat
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Inhutani I 350/Kpts-II/1996 05/07/1996 48.640 Mamuju HA-231
Mamuju
2 PT. Rante Mario 532/Menhut-II/2009 11/09/2009 84.040 Mamuju,Mamuju HA-228
Utara
3 PT. Sulwood 428/Menhut-II/2004 19/10/2004 21.080 Mamuju Utara HA-229
4 PT.Zedko Indonesia 264/Menhut-II/2004 21/07/2004 30.525 Mamuju,Mamuju HA-230
Utara
JUMLAH 184.285
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat), Tahun 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 89


Tabel 86 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Sulawesi Barat
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial

1 PT. Intan Hutani 256/Kpts-II/1998 27/02/1998 13.300 HTI-265


Lestari Mamuju
2 PT.Amal Nusantara 697/Menhut-II/2010 16/12/2010 10.600
JUMLAH 23.900

Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat), Tahun 2012

Tabel 87 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Sulawesi Barat


SK Pencadangan Menhut Kode Spasial
No. Kabupaten/Kota Nomor Tanggal Luas (ha) ±

1 Mamasa 404/Menhut-II/2009 06/07/2009 5.420 HTR-82


2. Mamuju 720/Menhut-II/2009 19/10/2009 15.175 HTR-83
3. Mamuju Utara 401/Menhut-II/2010 06/07/2010 6.480 HTR-84
4. Polewali Mandar 705/Menhut-II/2009 19/10/2009 2.495 HTR-85
5. Majene 686/Menhut-II/2010 13/12/2010 3.290 HTR-107
JUMLAH 32.860
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Barat), Tahun 2012

24. Provinsi Maluku


Luas kawasan hutan di Provinsi Maluku bergabung dengan Provinsi Maluku Utara berdasarkan
SK Menteri Kehutanan No. 415/Kpts-II/1999, tanggal 15 Juni 1999 tentang Kawasan Hutan
Provinsi Maluku adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 425.551,69 ha
- Hutan Lindung (HL) : 624.059,54 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 910.544,94 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 684.261,39 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 1.645.211,60 ha
Jumlah Total : 4.289.629,16 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 3.240.017,94 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
Provinsi Maluku
- IUPHHK-HA (13 Unit) : 816.445 ha (Tabel 88)
- IUPHHK-HTI (2 Unit) : 66.205 ha (Tabel 89)

Jumlah : 882.650 ha

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 882.650 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 2.357.368 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 90


Tabel 88 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Maluku
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 Kop. Wailo Wana 522.21-53 08/06/2001 29.955 Buru HA-232
Lestari
2 PD. Panca Karya 117/Kpts-II/2000 29/12/2000 63.440 Buru HA-233
3 PT. Gema Hutani 951/Kpts-II/1999 14/10/1999 148.450 Seram HA-236
Lestari (Patungan
PT. Inhutani I
dengan PT. Gema
Sanubari)
4 PT. Karya Jaya 117/Menhut-II/2009 19/03/2009 93.980 Maluku HA-237
Berdikari Tenggara Barat
5 PT. Maluku Sentosa 522.11-72 Th.2001 27/08/2001 12.600 Buru HA-238
6 PT. Mangole Timber 599/Kpts-II/1990 06/10/1990 101.800 Seram Timur HA-239
Prod. II
7 PT. Mangole Timber 30/Kpts-II/1997 13/01/1997 66.600 Seram HA-240
V (DH.PT.Seram
Cahaya Tbr)
8 PT. Nusa Padma 94/Menhut-II/2005 12/04/2005 39.920 Buru HA-234
Corporation
9 PT. Prima Bumi 17/Menhut-II/2007 05/01/2007 44.700 Seram Timur HA-241
Sakti
10 PT. Talisan Emas 346/Menhut-II/2008 22/09/2008 54.750 Maluku Tengah HA-242
11 PT. Wana Potensi 541/Kpts-II/1994 24/11/1994 41.000 Buru Selatan HA-243
Nusa
12 PT.Albasi Priangan 230/Menhut-II/2011 20/04/2011 64.690 Maluku Tengah HA-331
Lestari
13 PT. Wana Sejahtera 426/Menhut-II/2012 06/08/2012
54.560
Abadi
JUMLAH 816.445
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku), Tahun 2012

Tabel 89 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Maluku


Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Sentosa 677/Menhut-II/2011 06/12/2011 32.960
Pratama
2 PT. Waenibe Wood 155/Menhut-II/2009 03/04/2009 33.245 Buru HTI-269
Industries
JUMLAH 66.205
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari
data Ditjen BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku), Tahun 2012

25. Provinsi Maluku Utara


Luas kawasan hutan di Provinsi Maluku bergabung dengan Provinsi Maluku Utara berdasarkan
SK Menteri Kehutanan No. 490/Menhut-II/2012, tanggal 5 September 2012 tentang Kawasan
Hutan Provinsi Maluku Utara adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 218.557,48 ha
- Hutan Lindung (HL) : 583.975,28 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 667.192,66 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 482.284,33 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 567.614,16 ha
Jumlah Total : 2.519.623,91 ha

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 91


Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 1.717.091,15 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
Provinsi Maluku Utara
- IUPHHK-HA (13 Unit) : 669.500 ha (Tabel 90)
- IUPHHK-HTI (5 Unit) : 65.453 ha (Tabel 91)
- Pencadangan HTR (4 Unit) : 24.120 ha (Tabel 92)
Jumlah : 759.073 ha

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 759.073 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 958.018,15 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 90 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Maluku Utara
Luas (ha) Lokasi Kode
Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
No ± (Kab/Kota) Spasial

1 PT. Bela Berkat 389/Menhut-II/2006 12/07/2006 33.880 Halmahera HA-244


Anugerah Selatan
2 PT.Mangole Timber 192/Kpts-II/1998 27/02/1998 46.066 Kep.Sula HA-246
Unit I
3 PT.Mohtra Agung 400/Menhut-II/2006 19/07/2006 50.940 Halmahera HA-247
Persada tengah,
Halmahera
Timur
4 PT.Nusa Niwe Indah 410/Menhut-II/2004 18/10/2004 73.500 Halmahera HA-248
Utara,
Halmahera
Tengah
5 PT.Pusaka Agro 180/Menhut-II/2007 01/05/2007 15.540 Halmahera HA-251
Sejahtera Selatan
6 PT.Poleko Yurbarson 962/Kpts-II/1999 14/10/1999 86.599 Halmahera HA-250
Trad. Selatan
7 PT.Surya Kirana 670/Menhut-II/2009 15/10/2009 66.230 Halmahera HA-252
Dutamas Selatan
8 PT.TAIWI UNT II 394/Kpts-II/1992 22/04/1992 42.300 Halmahera HA-253
(PT. Tunas Forestra) Selatan,
Halmahera
Timur
9 PT.Telaga Bhakti 372/Menhut-II/2009 23/06/2009 63.405 Halmahera HA-255
Persada Selatan
10 PT.Tunas Pusaka 351/Menhut-II/2006 12/05/2006 24.430 Halmahera HA-256
Mandiri Utara,
Halmahera
Tengah
11 PT.Tunggal Aghatis 368/Menhut-II/2009 23/06/2009 73.375 Halmahera HA-257
(PT. TAIWI Unit I) Timur
12 PT.Wana Kencana 95/Menhut-II/2005 12/04/2005 47.410 Halmahera HA-258
Sejati Timur
13 PT.Wana Kencana 295/Menhut-II/2007 28/08/2007 45.825 Halmahera HA-259
Sejati II Timur,
Halmahera
Tengah
JUMLAH 669.500

Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara), Tahun 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 92


Tabel 91 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Maluku Utara
Luas Lokasi
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK Kode Spasial
(ha) ± (Kab/Kota)

1 PT.Kirana Cakrawala 184/Kpts-II/1997 31/03/1996 21.265 Halmahera HTI-270


Timur
2 PT.Kalpika Wanatama 612/Menhut-II/2009 15/10/2009 11.780 Kep.Sula
HTI-271
Unit I
3 PT.Mangole Timber 191/Kpts-II/1998 27/02/1998 14.851 Mangole HTI-303
Producers
4 PT.Kalpika Wanatama 189/Kpts-II/1998 27/02/1998 11.242 Mangole HTI-272
Unit II
5 PT.Nne Plantaion 312/Menhut-II/2011 15/06/2011 6.315
JUMLAH 65.453
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara), Tahun 2012

Tabel 92 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Maluku Utara


SK Pencadangan Menhut Kode Spasial
No. Kabupaten/Kota Luas (ha) ±
Nomor Tanggal
1 Halmahera Selatan 66/Menhut-II/2009 18/02/2009 7.330 HTR-87
2 Halmahera Barat 704/Menhut-II/2009 19/10/2009 8.640 HTR-86
3 Halmahera Timur 43/Menhut-II/2010 15/01/2010 7.020 HTR-88
4 Pulau Morotai 134/Menhut-II/2010 24/03/2010 1.130 HTR-89
JUMLAH 24.120
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Maluku Utara), Tahun 2012.

26. Provinsi Papua Barat


Luas kawasan hutan di Provinsi Papua bergabung dengan Provinsi Papua Barat berdasarkan SK
Menteri Kehutanan No. 891/Kpts-II/1999, tanggal 14 Oktober 1999 tentang Kawasan Hutan
Provinsi Papua adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 2.675.946,00 ha
- Hutan Lindung (HL) : 1.651.805,22 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 1.849.240,65 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 1.844.036,20 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 2.291.492,97 ha
Jumlah Total : 10.312.521,34 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 5.984.769,82 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
Provinsi Papua Barat
- IUPHHK-HA (24 Unit) : 3.673.838 ha (Tabel 93)
Jumlah : 3.673.838 ha

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas 3.673.838 ha.
Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas 2.310.931,82 ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 93


Tabel 93 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Papua Barat

Luas (ha) Lokasi Kode


No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Arfak Indra 333/Menhut-II/2009 15/06/2009 177.900 Fak-fak HA-265
2 PT. Asco Prima 82/Menhut-II/2009 05/03/2009 171.270 Kaimana HA-266
Nusantara
3 PT. Bangun Kayu 122/Menhut-II/2012 01/03/2012 282.620 Sorong HA-267
Irian Selatan
4 PT. Bintuni Utama 213/Menhut-II/2007 28/05/2007 82.120 Teluk Bintuni HA-268
Murni Industries
5 PT. Hanurata Coy 81/Kpts-II/1994 25/02/1994 417.570 Fak-fak HA-269
Ltd Unit I, II dan III
(4 lembar)
6 PT. Hasrat Wira 735/Kpts-II/1993 08/11/1993 119.700 Sorong HA-270
Mandiri
7 PT. Irmasulindo Unit 04/Kpts-II/2001 11/01/2001 70.348 Kaimana HA-271
II
8 PT. Kaltim Hutama 652/Menhut-II/2009 15/10/2009 161.670 Kaimana HA-261

9 PT. Kurniatama 648/Menhut-II/2009 15/10/2009 115.800 HA-262


Sejahtera
10 PT. Mancaraya Agro 55/Menhut-II/2006 14/03/2006 97.820 Sorong , HA-272
Mandiri Sorong
Selatan
11 PT. Manokwari 366/Menhut-II/11 07/07/2011 90.980 Bintuni HA-273
Mandiri Lestari
12 PT. Mitra 714/Menhut-II/2009 19/10/2009 83.950 HA-263
Pembangunan
Global
13 PT. Megapura 397/Menhut-II/2006 17/07/2006 55.100 Manokwari, HA-274
Mambramo Bangun Tel Bintuni
14 PT. Multi Wahana 159/Menhut-II/2011 31/3/2011 139.000 Sorong HA-275
Wijaya
15 PT. Papua Satya 647/Menhut-II/2009 15/10/2009 195.420 HA-276
Kencana
16 PT. Teluk Bintuni 393/Kpts-II/1992 22/04/1992 239.000 Tel Bintuni, HA-277
Mina Agro Karya Fakfak,
17 PT. Wana Galang 464/Kpts-II/1992 22/10/1992 212.000 Kaimana HA-264
Utama
18 PT. Wana Irian 936/Kpts-II/1992 25/9/1992 76.900 Kaimana HA-278
Perkasa
19 PT. Wana Kayu 547/Kpts-II/1997 27/08/1997 84.000 Tel Bintuni, HA-279
Hasilindo Sorong
Selatan
20 PT. Wukirasari 477/Menhut-II/2008 31/12/2008 116.320 Kaimana, Tel. HA-281
Bintuni
21 PT. Yotefa Sarana 811/Kpts-II/1991 30/10/1991 182.000 Tel. Bintuni HA-282
Timber

22 PT. Centrico 154/Kpts-II/1993 07/02/1993 95.000


23 PT.Wapoga Mutiara 723/Menhut-II/2011 20/12/2011 0
Timber (Unit I,
Papua : 178.800 Ha)
& Unit II, Irjabar :
196.900 Ha)
24 PT.WAPOGA. III. 169/Kpts-II/1997 25/11/1997 407.350
d/h. PT. Kayu
Ekaria
JUMLAH 3.673.838
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua barat), Tahun 2012.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 94


27. Provinsi Papua
Luas kawasan hutan di Provinsi Papua bergabung dengan Provinsi Papua Barat berdasarkan SK
Menteri Kehutanan No. 458/Menhut-II/2012, tanggal 15 Agustus 2012 tentang Kawasan Hutan
Provinsi Papua adalah sebagai berikut :
- Kawasan Konservasi : 7.782.741,49 ha
- Hutan Lindung (HL) : 7.881.084,60 ha
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 5.968.491,99 ha
- Hutan Produksi Tetap (HP) : 4.739.401,69 ha
- Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) : 4.069.847,77 ha
Jumlah Total : 30.441.567,54 ha
Luas kawasan hutan produksi seluruhnya adalah 14.777.741,45 ha dan yang sudah
dimanfaatkan (telah terbit SK) adalah sebagai berikut :
Provinsi Papua
- IUPHHK-HA (25 Unit) : 5.059.130 ha (Tabel 94)
- IUPHHK-HTI (3 Unit) : 440.250 ha (Tabel 95)
- Pencadangan HTR (2 Lokasi ) : 29.350 ha (Tabel 96)
Jumlah : 5.528.730 ha

Luas kawasan hutan yang telah termanfaatkan adalah seluas ha.


Dari data tersebut, diperoleh luas hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah
seluas ha.
Kawasan hutan produksi yang sudah memiliki izin pemanfaatan seperti tersebut diatas secara
rinci disajikan pada tabel-tabel berikut :
Tabel 94 Daftar IUPHHK Hutan Alam di Provinsi Papua
Luas (ha) Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HA Nomor SK Tanggal SK
± (Kab/Kota) Spasial

1 PT. Alas Tirta Kencana 649/Kpts-II/1995 30/11/1995 87.500 Mimika HA-285


2 PT. Bade Makmur 57/Kpts-II/1993 09/02/1993 462.600 Boven Digoel HA-286
Orissa
3 PT. Batasan 342/Kpts-II/1997 02/07/1997 106.643 Kerom HA-287
4 PT. Bina Balantak 365/Menhut- 07/07/2011 298.710 Sarmi HA-288
Raya Utama II/2011
5 PT. Citra Lembah 489/Kpts-II/1995 14/09/1995 167.000 HA-290
Kencana (PT. Tunggal
Yudi Unit IV)
6 PT. Damai Setiatama 948/Kpts-II/1991 30/12/1991 305.000 Mappi HA-291
Tbr
7 PT. Darmali Mahkota 248/Kpts-II/1994 07/06/1994 156.000 Boven Digoel HA-292
Tbr
8 PT. Diadyani Timber 292/Menhut- 18/05/2009 206.160 Mimika HA-293
II/2009
9 PT. Digul Dayasakti 354/Kpts-II/1997 09/07/1997 347.000 Boven Digoel HA-294
10 PT. Global Partners 39/Menhut- 09/02/2009 144.940 Asmat, HA-296
Indonesia II/2009 Yahukimo
11 PT. Hanurata Co. Ltd 688/Kpts-II/1995 26/12/1995 169.500 Kota Jayapura HA-297
Unit I (Jayapura)
12 PT. Irmasulindo Unit 04/Kpts-II/2001 11/01/2001 104.192 Waropen HA-271
I(Unit II di Papua
Barat 70.348 Ha;

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 95


TOTAL luas 174.540
Ha)
13 PT. Jati Dharma Indah 69/Kpts-II/1997 31/01/1997 207.410 Nabire HA-298
14 PT. Kayu Pusaka Bumi 70/Kpts-IV/1996 26/02/1996 171.100 Jaya Wijaya, HA-299
Makmur Asmat
15 PT. Membramo Alas 980/Kpts-II/1999 14/10/1999 677.310 Sarmi HA-300
Mandiri
16 PT. Mondialindo Setya 466/Menhut- 19/09/2006 94.800 Sarmi HA-301
II/2006
17 PT. Mukti Artha Yoga 57/Menhut- 22/02/2007 151.690 Mappi HA-302
II/2007
18 PT. Papua Hutan 334/Menhut- 15/06/2009 103.510 Boven Digoel, HA-284
Lestari Makmur II/2009 Sarmi,
Jayapura
19 PT. Rimba Megah 303/Kpts-II/1996 17/07/2006 250.000 HA-303
Lestari
20 PT. Salaki Mandiri 396/Menhut- 17/07/2006 79.130 Sarmi HA-304
Sejahtera II/2006
21 PT. Sumber Mitra Jaya 396/Menhut- 23/11/2005 102.250 Jayapura, HA-305
II/2005 Sarmi
22 PT. Sumber Mitra Jaya 556/Menhut- 22/12/2006 52.160 Jayapura HA-308
II/2006
23 PT. Tunas Sawaerma 101/Menhut- 01/03/2009 214.935 Boven Digoel HA-306
II/2009
24 PT.Wapoga Mutiara 169/Kpts-II/1997 25/3/1997 407.350 Yapen HA-307
Timber Unit III d/h. Waropen
PT. Kayu Ekaria
25 Pt. Inocin Abadi (D/H 606/Menhut- 21/10/2010 99.665 Merauke HA-342
Pt. Inocin Kalimantan) II/2011
JUMLAH 5.059.130
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua), Tahun 2012.

Keterangan : PT.Irmasulindo dan PT Wapoga Mutiara Timber (proses perpanjangan) merupakan unit
IUPHHK yang lintas Provinsi , kedua IUPHHK ini juga terdapat di Provinsi Papua Barat

Tabel 95 Daftar IUPHHK Hutan Tanaman Industri di Provinsi Papua


Luas Lokasi Kode
No Nama IUPHHK-HTI Nomor SK Tanggal SK
(ha) ± (Kab/Kota) Spasial
1 PT. Merauke Rayon 251/Menhut- 01/07/2008 206.800 Merauke HTI-278
Jaya II/2008
2 PT.Plasma Nutfah 648/Menhut- 14/11/2011 64.050
Marind Papua II/2011
3 PT. Selaras Inti 18/Menhut- 22/01/2009 169.400 Merauke HTI-280
Semesta II/2009
JUMLAH 440.250
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua), Tahun 2012.

Tabel 96 Daftar Pencadangan Areal HTR di Provinsi Papua


SK Pencadangan Menhut Kode
No. Kabupaten/Kota Nomor Tanggal Luas (ha) ± Spasial

1 Biak Numfor 71/Menhut-II/2009 26/02/2009 3.185 HTR-90


2 Nabire 278/Menhut-II/2009 13/05/2009 26.165 HTR-91
JUMLAH 29.350
Sumber : Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data Ditjen
BUK dan Dinas Kehutanan Provinsi Papua), Tahun 2012.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 96


C. Izin Pemanfaatan Hutan dalam 60 KPH Model yang Beroperasi Tahun 2012

Salah satu tugas dan fungsi dari KPH adalah menyelenggarakan pengelolaan hutan yang
meliputi :
ƒ Tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan;
ƒ Pemanfaatan hutan;
ƒ Penggunaan kawasan hutan;
ƒ Rehabilitasi hutan dan reklamasi; dan
ƒ Perlindungan hutan dan konservasi alam.
Untuk memberikan data dan Informasi tentang pengelolaan hutan tersebut, khususnya
tentang pemanfaatan hutan didalam KPH model maka pada bab ini akan membahas tentang
izin pemanfaatan hutan didalam 60 KPH Model yang menjadi prioritas 2012.
Berdasarkan SK Penetapan Wilayah, luas KPH Model seluruhnya adalah 8.006.893 ha
dan Luas Ijin pemanfaatan didalam KPH model tersebut adalah 2.872.399 ha sehingga luas
KPH Model yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah 5.134.494 ha. Data izin
pemanfaatan didalam KPH Model dapat dilihat lebih lengkap pada tabel berikut.
Tabel 97 Luas izin pemanfaatan Hutan didalam 60 KPH Model
Luas Yang
Luas Luas Izin Belum
NO Provinsi Kabupaten Nama KPH Model SK KPH KPH Pemanfaatan Dibebani Izin
Model Hutan (ha) Pemanfaatan
Hutan (ha)

KPHP MODEL 159.166 96.598,46 62.568


1 Sumatera Utara Mandailing Natal MANDAILING NATAL
SK. 332/Menhut-II/2010

KPHL MODEL 150.492 20.695,98 129.796


2 Sumatera Barat Sijunjung SIJUNJUNG
SK. 331/Menhut-II/2010

KPHL MODEL SOLOK 130.346 1.075,48 129.271


3 Sumatera Barat Solok (UNIT VI)
SK.42/Menhut-II/2012

KPHL MODEL 117.552 0,08 117.552


4 Sumatera Barat Limapuluh Kota LIMAPULUH KOTA
SK.44/Menhut-II/2012

KPHP MODEL MUKO- 78.274 26.911,76 51.362


5 Bengkulu Muko-Muko MUKO
SK. 330/Menhut-II/2010

265.953 148.275,22 117.678


6 Sumatera Selatan Musi Banyuasin KPHP MODEL LALAN SK. 789/Menhut-ll/2009

76.776 34.499,50 42.277


7 Sumatera Selatan Musirawas KPHP MODEL LAKITAN SK. 790/Menhut-ll/2009

Tanggamus,
Lampung KPHL MODEL BATU 58.162 3.760,58 54.401
8 Lampung TEGI
SK. 650/Menhut-ll/2010
Tengah,
Lampung Barat

Lampung KPHP MODEL REG. 47 12.500 0,00 12.500


9 Lampung WAY TERUSAN
SK. 794/Menhut-ll/2009
Tengah
KPHP MODEL MUARA 49.134 47.586,05 1.548
10 Lampung Muara Dua DUA
SK.236/Menhut-II/2012

KPHL MODEL KOTA 56.020 3.760,58 52.259


11 Lampung Tanggamus AGUNG UTARA (UNIT X)
SK.379/Menhut-II/2011

Lampung Selatan 30.243 0,00 30.243


KPHP MODEL GEDONG
12 Lampung Dan Lampung WANI (UNIT XVI)
SK.427/Menhut-II/2011
Timur

5.160 0,00 5.160


13 Lampung Lampung Selatan KPHL MODEL RAJABASA SK.367/Menhut-II/2011

KPHP MODEL TASIK 513.276 358.417,39 154.859


14 Riau Pelalawan, Siak BESAR SERKAP
SK. 509/Menhut-II/2010

KPHP MODEL KAMPAR 143.783 33.824,12 109.959


15 Riau Kampar KIRI (UNIT XVIII)
SK. 640/Menhut-II/2011

Kepulauan KPHP MODEL TEBING 69.747 24.780,91 44.966


16 Riau TINGGI
SK.343/Menhut-II/2011
Meranti

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 97


Luas Yang
Luas Luas Izin Belum
NO Provinsi Kabupaten Nama KPH Model SK KPH KPH Pemanfaatan Dibebani Izin
Model Hutan (ha) Pemanfaatan
Hutan (ha)
17.607 2.489,55 15.117
17 Kep.Riau Karimun KPHL MODEL KARIMUN SK.442/Menhut-II/2012

Tanjung Jabung KPHL MODEL SUNGAI 15.965 1.725,48 14.240


18 Jambi BERAM HITAM
SK. 787/Menhut-ll/2009
Barat
121.102 821,05 120.281
19 Jambi Sorolangun KPHP LIMAU (UNIT VII) SK. 714/Menhut-II/2011

KPHP MODEL 76.137 15.177,07 60.960


20 Jambi Merangin MERANGIN
SK.43/Menhut-II/2012

Kep. Bangka KPHP MODEL SUNGAI 39.413 574,90 38.838


21 Bangka Tengah SEMBULAN
SK. 329/Menhut-II/2010
Belitung

Kulon Progo, 15.725 1.706,20 14.019


22 Di Yogyakarta Bantul, Dan KPHP YOGYAKARTA SK. 721/Menhut-II/2011
Gunung Kidul

Jembrana, 63.350 602,10 62.748


KPHL MODEL BALI
23 Bali Buleleng, BARAT
Sk. 784/Menhut-ll/2009
Tabanan

Buleleng, Bangli, 14.651 2.425,95 12.225


KPHL MODEL BALI
24 Bali Tabanan Dan TENGAH (UNIT II)
SK. 620/Menhut-II/2011
Badung

Buleleng, Karang 22.978 307,54 22.670


KPHL MODEL BALI
25 Bali Asem, Bangli TIMUR (UNIT III)
SK. 621/Menhut-II/2011
Dan Klungkung

Nusa Tenggara Lombok Barat, KPHL MODEL RINJANI 40.963 3.493,66 37.469
26 SK. 785/Menhut-ll/2009
Barat Lombok Utara BARAT

Nusa Tenggara KPHP MODEL BATU 32.776 0,00 32.776


27 Sumbawa LANTEH
SK.342/Menhut-II/2011
Barat
Nusa Tenggara KPHL MODEL RINJANI 37.589 3.716,37 33.873
28 Lombok Timur TIMUR (UNIT IV)
SK.225/Menhut-II/2012
Barat
Nusa Tenggara KPHP MODEL ROTE 40.730 0,00 40.730
29 Rote Ndao NDAO
SK. 333/Menhut-II/2010
Timur

Kupang. Timor
Nusa Tenggara Tengah Selatan 115.380 0,00 115.380
30 KPHL MUTIS TIMAU SK.41/Menhut-II/2012
Timur Dan Timor
Tengah Utara

56.893 5.096,96 51.796


31 Kalimantan Barat Sintang KPHP MODEL SINTANG SK. 791/Menhut-ll/2009

KPHP MODEL KAPUAS 458.025 143.278,08 314.747


32 Kalimantan Barat Kapuas Hulu HULU (UNIT XVIII DAN SK.380/Menhut-II/2011
XIX)
KPHP MODEL 178.851 145.107,56 33.743
33 Kalimantan Barat Ketapang KENDAWANGAN
SK.60/Menhut-II/2012

4.623 0,00 4.623


34 Kalimantan Timur Kota Tarakan KPHL MODEL TARAKAN SK. 783/Menhut-ll/2009

KPHP MODEL BERAU 775.539 493.894,13 281.645


35 Kalimantan Timur Berau BARAT
SK. 649/Menhut-ll/2010

KPHP MODEL MALINAU 715.512 298.299,60 417.212


36 Kalimantan Timur Malinau (UNIT X)
SK.224/Menhut-II/2012

KPHP MODEL KAYAN 487.842 298.299,63 189.542


37 Kalimantan Timur Bulungan (UNIT V) BULUNGAN
SK.223/Menhut-II/2012

Kalimantan 105.372 0,00 105.372


38 Kapuas KPHL MODEL KAPUAS SK. 247/Menhut-II/2011
Tengah
Kalimantan KPHP SERUYAN (UNIT 373.909 308.069,11 65.840
39 Seruyan XXI)
SK. 716/Menhut-II/2011
Tengah
Kalimantan 139.957 68.684,21 71.273
40 Banjar KPHP MODEL BANJAR SK. 793/Menhut-ll/2009
Selatan
KPHP MODEL PULAU
Kalimantan 112.258 67.405,25 44.853
41 Kota Baru LAUT DAN SEBUKU SK.226/Menhut-II/2012
Selatan (UNIT III)

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 98


Luas Yang
Luas Luas Izin Belum
NO Provinsi Kabupaten Nama KPH Model SK KPH KPH Pemanfaatan Dibebani Izin
Model Hutan (ha) Pemanfaatan
Hutan (ha)

Kalimantan KPHP MODEL TANAH 92.641 50.051,21 42.590


42 Tanah Laut LAUT
SK.440/Menhut-II/2012
Selatan

Bolaangmongond 41.598 4.163,65 37.434


43 Sulawesi Utara ow, Minahasa KPHP MODEL POIGAR SK. 788/Menhut-ll/2009
Selatan

KPHL MODEL UNIT III 116.275 3.089,87 113.185


44 Gorontalo Pohuwato POHUWATO
SK. 334/Menhut-II/2010

KPHP MODEL BOALEMO 96.926 2.525,08 94.401


45 Gorontalo Boalemo (UNIT V)
SK.402/Menhut-II/2011

Donggala, Parigi KPHP MODEL 100.912 0,00 100.912


46 Sulawesi Tengah DAMPELAS TINOMBO
SK. 792/Menhut-ll/2009
Moutong

KPHP MODEL RANO 137.430 34.992,10 102.438


47 Sulawesi Tengah Poso PATANU (UNIT XI)
SK. 639/Menhut-II/2011

77.196 2.177,07 75.019


48 Sulawesi Barat Polewali Mandar KPHL MODEL MAPILLI SK. 651/Menhut-ll/2010

KPHL MODEL UNIT II 57.916 20.967,21 36.949


49 Sulawesi Barat Mamuju Utara LARIANG
SK. 60/Menhut-II/2011

KPHL MODEL MAMASA 37.962 2.144,47 35.818


50 Sulawesi Barat Mamasa TENGAH
SK.340/Menhut-II/2011

KPHP MODEL MAMASA 53.555 11.821,17 41.734


51 Sulawesi Barat Mamasa BARAT
SK.341/Menhut-II/2011

Sulawesi KPHP MODEL UNIT III 30.600 0,00 30.600


52 Buton LAKOMPA
SK. 795/Menhut-ll/2009
Tenggara

Sulawesi Konawe Selatan, KPHP MODEL UNIT XXIV 134.419 11.015,55 123.403
53 SK. 61/Menhut-II/2011
Tenggara Kota Kendari GULARAYA

241.992 98,10 241.894


54 Sulawesi Selatan Luwu Timur KPHL LARONA MALILI SK. 722/Menhut-II/2011

Bone, Sinjai,
Bulukumba,Bant 160.854 24.694,16 136.160
KPHP JENEBERANG
55 Sulawesi Selatan aeng,Gowa, (UNIT IX)
SK. 715/Menhut-II/2011
Jeneponto, Dan
Takalar

Halmahera
Tengah, Kota KPHP MODEL GUNUNG 44.577 744,93 43.832
56 Maluku Utara SINOPA
SK. 337/Menhut-II/2010
Tidore
Kepulauan
KPHP MODEL WAE 67.057 0,00 67.057
57 Maluku Maluku Tengah SAPALEWA
SK. 336/Menhut-II/2010

223.369 40.460,14 182.909


58 Papua Barat Sorong KPHP MODEL SORONG SK. 701/Menhut-II/2010

KPHL MODEL BIAK 206.016 2.093,81 203.922


59 Papua Biak Numfor NUMFOR
SK. 648/Menhut-ll/2010

105.867 0,00 105.867


60 Papua Kepulauan Yapen KPHP MODEL YAPEN SK. 786/Menhut-ll/2009

8.006.893 2.872.399,03 5.134.495


Jumlah

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 99


Dari data tersebut dapat juga digambarkan dalam diagram dibawah ini :

Gambar 15 : Diagram Perbandingan Luas KPH Model, Izin Pemanfaatan didalam KPH Model
dan Luas yang belum dimanfaatkan dalam KPH Model Perprovinsi

2.500.000

2.000.000

1.500.000

1.000.000

500.000

0
Lampung
Riau

Bengkulu

Nusa Tenggara Barat

Maluku
Gorontalo

Papua
Bali
DI Yogyakarta

Maluku Utara
Sumatera Barat

Jambi

Kep. Bangka Belitung


Kep.Riau

Sulawesi Utara

Sulawesi Barat

Papua Barat
Kalimantan Barat
Sumatera Selatan

Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Timur

Sulawesi Selatan
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur

Sulawesi Tenggara
Sumatera Utara

Kalimantan Tengah

Luas KPH Model (ha) Izin Pemanfaatan (ha) Luas Areal Yang Belum Dimanfaatkan (ha)

Gambar 16 : Diagram Izin Pemanfaatan dalam KPH Model dan Luas KPH Model yang belum
Dimanfaatkan

2.872.399
36%
Izin Pemanfaatan (ha)
5.134.494
64% Luas KPH Yang Belum Dibebani Izin
Pemanfaatan (ha)

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 100
Gambar 17 : Diagram Perbandingan Luas KPH Model, Izin Pemanfaatan didalam KPH Model dan Luas yang belum Dimanfaatkan dalam KPH Model PerKPH Model

900.000

800.000

700.000

600.000

500.000

400.000

300.000

200.000

100.000

Luas KPH Model(ha) Luas Izin Pemanfaatan(ha) Luas KPH Model Yang Belum Dimanfaatakan(ha)

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 101
Untuk memberikan data secara lengkap tentang izin pemanfaatan didalam KPH Model, maka
berikut ini kita sampaikan data lengkap izin-izin pemanfaatan di dalam 60 KPH Model
Prioritas 2012.
1. KPHP Model Mandailing Natal
x SK Nomor : 332/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Mandailing Natal : 159.166 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. Anugerah Rimba HTI 669/MENHUT-II/2009 15/10/09 44.797,57
Makmur
2 PT.Gruti HA 32/Menhut-II/2007 22/01/07 1.027,49
3 PT.Inanta Timber HA 106/Kpts-II/2001 15/03/01 30.200,58
4 PT.Panei Lika HA 197/Menhut-II/2006 01/06/06 36,17
Sejahtera
5 PT.Teluk Nauli HA 414/Menhut-II/04 19/10/04 20.536,65
Jumlah 96.598,46

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model
Mandailing Natal : 62.567,54 ha.

2. KPHL Model Sijunjung


x SK Nomor : 331/Menhut-II/2010.
x Luas KPHL Model Sijunjung : 150.492 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. Multikarya Lisun HA 347/Menhut-II/2011 30/06/11 18.147,04
Prima
2 Sijunjung HTR 356/Menhut-II/2009 2.548,94
Jumlah 20.695,98

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model
Sijunjung : 129.796,02 ha.

3. KPHL Model Solok (Unit VI)


x SK Nomor : 42/Menhut-II/2012.
x Luas KPHL Model Solok (Unit VI) : 130.346 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Nagari Simanau HD 572 /Menhut-II/2011 03/10/11 1.075,48
x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Solok
(Unit VI) : 129.270,52 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 102
4. KPHL Model Limapuluh Kota (Unit II)
x SK Nomor : 44/Menhut-II/2012.
x Luas KPHL Model Limapuluh Kota (Unit II) : 117.552 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Kampar HTR 97/Menhut-II/2009 06/03/09 0,08

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Limapuluh
Kota (Unit II) : 117.551,92 ha.

5. KPHP Model Muko-Muko


x SK Nomor : 330/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Muko-Muko : 78.274,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT Anugerah HA 682 /Menhut-II/2009 16/10/09 7.279,13
Pratama Inspirasi
2 PT Bentara Agra HA 74/Menhut-II/ 2002 19/02/02 19.632,63
Timber
Jumlah 26.911,76

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Muko-
Muko : 51.362,24 ha.

6. KPHP Model Lalan


x SK Nomor : 789/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Lalan : 265.953 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Muara Merang HD 54/Menhut-II/2010 21/01/10 7.260,16
2 PT. Bumi Persada HTI 337/Menhut-II/2004 07/06/04 20.089,17
Permai (SK 337)
3 PT. Bumi Pratama HA 604/Kpts-II/97 18/09/97 41.806,75
Usaha Jaya
4 PT. Rimba Hutani HTI 90/Menhut-II/2007 22/03/97 50.566,25
Mas
5 PT. Sumber Hijau HTI 29/Menhut-II/2006 13/02/06 4.179,54
Permai
6 PT. Tri Pupajaya HTI 583/Menhut-II/2009 02/10/09 3.684,07

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 103
7 PT. Tunas Hutan HTI 673/MENHUT-II/2009 15/10/09 7.597,06
Pratama
8 PT. Wahana Lestari HTI 484/MENHUT-II/2009 19/08/09 13.092,22
Makmur Sukses
Jumlah 148.275,22

x Tidak ada izin pencadangan HTR dan penetapan HKM.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model
Lalan : 117.678 ha.

7. KPHP Model Lakitan


x SK Nomor : 789/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Lakitan : 76.776 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Musirawas HTR 46/Menhut-II/2010 15/01/10 183,91
2 PT. Musi Hutan HTI 38/Kpts-II/1996 29/01/96 10.471,04
Persada
3 PT. Paramitra Mulia HTI 378/Menhut-II/2009 25/06/09 23.844,55
Langgeng
Jumlah 34.499,5

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model
Lakitan : 42.276,50 ha.

8. KPHL Model Batu Tegi


x SK Nomor : 650/Menhut-II/2010.
x Luas KPHL Model Batu Tegi : 58.162 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Tanggamus HKM 751/Menhut-II/2009 04/11/09 2.216,84
2 Tanggamus (Sk 433) HKM 433/Menhut-II/2007 11/12/07 1.543,74
Jumlah 3.760,58

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HD.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHL Model
Batu Tegi : 54.401,42 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 104
9. KPHP Model Register 47 Way Terusan
x SK Nomor : 794/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Register 47 Way Terusan : 12,500 ha.

x Tidak ada izin IUPHHK-HA,HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Register
47 Way Terusan : 12.500 ha.

10. KPHP Model Muara Dua (Unit IV)


x SK Nomor : 236/Menhut-II/2012.
x Luas KPHP Model Muara Dua (Unit IV) : 49,134 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. Paramitra Mulia HTI 378/Menhut-II/2009 25/06/09 29,38
Langgeng
2 PT.Budi Lampung HTI 53/Kpts-II/97 22/01/97 9.286,36
Sejahtera
3 PT.Inhutani V Way HTI 398/Kpts-II/96 31/07/96 38.270,31
Rebang Muar
Jumlah 47.586,05

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Muara
Dua (Unit IV) : 1.547,95 ha.

11. KPHL Model Kota Agung Utara (Unit X)


x SK Nomor : 379/Menhut-II/2010.
x Luas KPHL Model Kota Agung Utara (Unit X) : 56,020 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Tanggamus HKM 751/Menhut-II/2009 04/11/09 2.216,84
2 Tanggamus (Sk 433) HKM 433/Menhut-II/2007 11/12/07 1.543,74
Jumlah 3.760,58

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Kota
Agung Utara (Unit X) : 52.259,42 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 105
12. KPHP Model Gedong Wani (Unit XVI)
x SK Nomor : 427/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Gedong Wani (Unit XVI) : 30.243,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Gedong
Wani (Unit XVI) : 30.243,00 ha.

13. KPHL Model Rajabasa


x SK Nomor : 367/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Rajabasa : 5.160,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model
Rajabasa : 5.160,00 ha.

14. KPHP Model Tasik Besar Serkap


x SK Nomor : 509/Menhut-II/2010
x Luas KPHP Model Tasik Besar Serkap : 513,276 ha
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 CV BHAKTI PRAJA MULIA HTI SK Bupati 5.842,83
2 CV MUTIARA LESTARI HTI SK Bupati 122,36
3 CV. HARAPAN JAYA HTI SK Bupati 5.047,52
4 PT MADUKORO HTI SK Bupati 14.824,84
5 PT SELARAS ABADI UTAMA HTI 52221IUPHHKHT/XII/2 30/12/02 11.686,06
6 PT. ALAM LESTARI HTI SK Bupati 4.784,18
7 PT. ARARA ABADI HTI 743/Kpts-II/1996 25/11/96 44.342,60
8 PT. BALAI KAYANG MANDIRI HTI 20/Menhut-II/2007 05/01/07 5.848,92
9 PT. SATRIA PERKASA AGUNG HTI 102/Menhut-II/2006 11/04/06 11.863,52
UNIT (SK 102)
10 PT. THE BEST ONE UNIT TIMBER HA 153/Menhut-II/2009 01/04/09 39.374,39
11 PT.EKAWANA LESTARI DARMA HTI 733/Kpts-II/97 01/12/97 9.018,52
12 PT.Mitra Hutani Jaya HTI 101/Menhut-II/2006 11/04/06 8.799,88
13 PT.National Timber and Forest HTI 21/Menhut-II/2007 05/06/07 7.936,18
14 PT.PUTRA RIAU PERKASA HTI 104/Menhut-II/2006 11/04/06 16.574,87
15 PT.RIAU ANDALAN PULP & PAPER HTI 327/Menhut-II/2009 12/06/09 177.076,33
16 PT.TUAH NEGERI HTI 215/Menhut-II/2007 28/05/07 1.489,61
17 PT.UNISERAYA HTI 214/Menhut-II/07 28/05/07 31.308,39
Jumlah 395.941

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 106
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Tasik
Besar Serkap : 117.335 ha.

15. KPHP Model Kampar Kiri (Unit XVIII)


x SK Nomor : 640/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Kampar Kiri (Unit XVIII) : 143,783 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Kampar HTR 97/Menhut-II/2009 06/03/09 8.957,33
2 PT. Perawang Sukses Perkasa HTI 249/Kpts-II/1998 27/02/98 23.646,20
3 PT.Riau Andalan Pulp & Paper HTI 237/Menhut-II/2009 12/06/09 1.220,59
Jumlah 33.824,12

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Kampar
Kiri (Unit XVIII) : 109.958,88 ha.

16. KPHP Model Tebing Tinggi (XXIV)


x SK Nomor : 343/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Tebing Tinggi (XXIV) : 143,783 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT.Lestari Unggul HTI 217/Menhut-II/2007 31/05/07 10.555,75
Makmur
2 PT.National Sago IUPHHBK 380/Menhut-II/2009 25/06/09 13.779,69
Prima
3 PT.Perkasa Baru HTI 75/Menhut-II/2007 05/03/07 445,48
Jumlah 24.780,92

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Tebing
Tinggi (XXIV) : 44.966,08 ha.

17. KPHL Model Karimun (Unit I)


x SK Nomor : 343/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Karimun (Unit I) : 17.607,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Karimun HTR 370/Menhut-II/2010 21/06/10 2.489,55

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, Penetapan HKM dan HD.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 107
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Karimun
(Unit I) : 15.117,45 ha.

18. KPHL Model Sungai Beram Hitam


x SK Nomor : 787/Menhut-II/2009.
x Luas KPHL Model Sungai Beram Hitam : 15.965,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Wira Karya Sakti HTI 346/Menhut-II/2004 10/09/04 1.725,48

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR, Penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Sungai
Beram Hitam : 14.239,52 ha.

19. KPHP Model Limau (Unit VII)


x SK Nomor : 714/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Limau (Unit VII) : 121.102,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Muaro Madras HD 439/Menhut-II/2011 01/08/11 126,11
2 Pematang Pauh HD 440/Menhut-II/2011 01/08/11 2,85
3 PT. PERSADA KARYA HTI 606/Menhut-II/2009 05/10/09 692,09
KAHURIPAN
Jumlah 821,05
x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model Limau (Unit VII) :
82.631,35 ha.

20. KPHP Model Merangin (Unit VI)


x SK Nomor : 43/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Merangin (Unit VI) : 76.137 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Beringin Tinggi HD 445/Menhut-II/2011 01/08/11 2.907,48
2 Jangkat HD 125/Menhut-II/2011 21/03/11 4.465,80
3 Muaro Madras HD 439/Menhut-II/2011 01/08/11 2.150,09

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 108
4 Pematang Pauh HD 440/Menhut-II/2011 01/08/11 2.954,15
5 Talang Tembago HD 126/Menhut-II/2011 21/03/11 2.699,55
Jumlah 15.177,07

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR dan penetapan HKM.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Merangin
(Unit VI) : 60.960 ha.

21. KPHP Model Sungai Sembulan


x SK Nomor : 329/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Sungai Sembulan : 76.137 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. AGRO PRATAMA SEJAHTERA HTI 208/Menhut-II/2011 12/04/11 574,90
Jumlah 574,90

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model Sungai
Sembulan : 38.838 ha.

22. KPHP Model Yogyakarta


x SK Nomor : 721/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Yogyakarta : 15.725,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 HTR HTR 118 /Menhut-II/2009 20/03/09 347,16
2 Gunung Kidul HTR 438 /Menhut-II/2007 11/12/07 1.132,01
3 Kulon Progo HTR 437 /Menhut-II/2007 11/12/07 227,03
Jumlah 1.706,20

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model
Yogyakarta : 13.671,64 ha.

23. KPHL Model Bali Barat


x SK Nomor : 784/Menhut-II/2009.
x Luas KPHL Model Bali Barat : 63.350,00 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 109
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Buleleng HKM 111/Menhut II/2009 17/3/09 160,83
2 Bali Barat HTR 91/Menhut-II/2009 2009 379,56
3 Telaga HD 629 /Menhut-II/2010 11/11/10 61,72
Jumlah 602,11

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI dan RE.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan dalam KPHL Model Bali
Barat adalah 62.747,89 ha.

24. KPHL Model Bali Tengah (Unit II)


x SK Nomor : 620/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Bali Tengah (Unit II) : 14.651,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Galungan HD 629 /Menhut-II/2010 11/11/10 627,66
2 Lemukih HD 629 /Menhut-II/2010 11/11/10 962,29
3 Selat HD 629 /Menhut-II/2010 11/11/10 505,39
4 Sudaji HD 629 /Menhut-II/2010 11/11/10 88,73
5 Wanagiri HD 629 /Menhut-II/2010 11/11/10 241,88
Jumlah 2.425,95

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, pencadangan HTR dan penetapan HKM.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Bali
Tengah (Unit II) : 12.225,05 ha.

25. KPHL Model Bali Timur (Unit III)


x SK Nomor : 621/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Bali Timur (Unit III) : 22.978,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Tejakula HD 629 /Menhut-II/2010 11/11/10 307,54

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, pencadangan HTR dan penetapan HKM.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Bali Timur
(Unit III) : 22.670,46 ha.

26. KPHL Model Rinjani Barat


x SK Nomor : 785/Menhut-II/2009.
x Luas KPHL Model Rinjani Barat : 40,963 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 110
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Lombok Barat HKM 445/Menhut-II/2009 04/08/09 47,20
2 Lombok Barat (Batu layar) HKM 358 /Menhut-II/2011 07/07/11 230,66
3 Lombok Utara HKM 447/Menhut-II/2009 04/08/09 635,20
4 Lombok Utara (Jenggala) HKM 352 /Menhut-II/2011 07/07/11 1.312,63
5 PT. SADHANA ARIF NUSA HTI 256/Menhut II/2011 12/05/11 1.267,97
Jumlah 3.493,66

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR dan penetapan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Rinjani
Barat : 37.469,34 ha.

27. KPHP Model Batulanteh (Unit IX)


x SK Nomor : 342/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Batulanteh (Unit IX) : 32,776 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model Batulanteh (Unit
IX) : 32.776,00 ha.

28. KPHL Model Rinjani Timur (unit IV)


x SK Nomor : 225/Menhut-II/2012.
x Luas KPHL Model Rinjani Timur (unit IV) : 37,589 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Lombok Timur HKM 444/Menhut-II/2009 04/08/11 444,29
2 Lombok Timur (Sampager) HKM 355/Menhut-II/2011 07/07/11 368,78
3 Lombok Timur (Sekaroh) HKM 356/Menhut-II/2011 07/07/11 975,01
4 PT. SADHANA ARIF NUSA HTI 256/Menhut II/2011 12/05/11 1.928,29
Jumlah 3.716,37

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR dan penetapan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Rinjani
Timur (unit IV) : 33.872,63 ha.

29. KPHP Model Rote Ndao


x SK Nomor : 333/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Rote Ndao : 40,730 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Rote
Ndao : 40.730 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 111
30. KPHL Model Mutis Timau
x SK Nomor : 41/Menhut-II/2012.
x Luas KPHL Model Mutis Timau : 115,380 ha.

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHL Model Mutis Timau :
115.380 ha.

31. KPHP Model Sintang


x SK Nomor : 791/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Sintang : 56.893 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Sintang HTR 294/Menhut-II/2010 04/05/10 5.096,96
Jumlah 5.096,96

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model
Sintang : 51.796 ha.

32. KPHP Model Kapuas Hulu (Unit XVIII dan Unit XIX)
x SK Nomor : 380/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Kapuas Hulu (Unit XVIII dan Unit XIX) : 458.025 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. BENUA INDAH HA 847/Kpts-VI/1999 08/10/99 8.256,21
2 PT. BUMI RAYA UTAMA HA 268/Menhut-II/2004 21/07/04 76.765,74
WOOD
3 PT. LANJAK DERAS HA 844/Kpts-VI/99 07/10/99 25.771,03
JAYA RAYA
4 PT. LEMBAH HTI 92/Kpts-II/1998 16/02/98 9.395,57
JATIMUTIARA
5 PT. TORAS BANUA HA 107/Menhut-II/2006 17/04/06 23.089,53
SUKSES
Jumlah 143.278,08

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 112
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model Kapuas Hulu (Unit
XVIII dan Unit XIX) : 314.746,91 ha.

33. KPHP Model Kendawangan


x SK Nomor : 60/Menhut-II/2012 (23/11/2012).
x Luas KPHP Model Kendawangan : 178.851 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. Buana Megatama HTI 715/MENHUT-II/2009 19/10/09 44.427,09
Jaya
2 PT. Garuda HTI 390/Menhut-II/2006 12/07/06 32.666,54
Kalimantan Lestari
3 PT. Kertas Basuki HTI 59/Menhut-II/2007 22/02/07 38.378,26
Rahmat
4 PT. Mayangkara HTI 227/Menhut-II/2007 20/06/07 29.635,67
Tanaman IndustrI
Jumlah 145.107,56

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model
Kendawangan : 33.743,44 ha.

34. KPHL Model Tarakan


x SK Nomor : 783/Menhut-II/2009.
x Luas KPHL Model Tarakan : 40,730 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Tarakan :
4.623 ha.

35. KPHP Model Berau Barat


x SK Nomor : 649/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Berau Barat : 775.539 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. Acacia Andalan Utama (SK HTI 620/MENHUT II/2010 04/11/10 0,27
620)
2 PT. Aquila Silva HA 548/Menhut-II/2009 15/09/09 55.199,67
3 PT. Hutani Kalimantan Abadi HA 323/Menhut-II/2009 29/05/09 3,66
Permai

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 113
4 PT. SUMALINDO JAYA IV HA 582/Menhut-II/2009 02/10/09 62.283,33
5 PT.ADITYA KIRANA MANDIRI HA 862/Kpts-VI/1999 12/10/99 37.665,42
6 PT.AMINDO WANA PERSADA HA 940/Kpts-VI/99 14/10/99 48.874,37
7 PT.BELANTARA PUSAKA HTI 20/Kpts-II/98 07/01/98 13.219,58
8 PT.GUNUNG GAJAH ABADI HA 261/Kpts-II/1997 19/05/97 7.276,22
9 PT.INHUTANI I (UNIT HA SK 484/Menhut-II/06 19/10/06 120.425,93
LABANAN)
10 PT.INHUTANI I (UNIT SEGAH HA SK 44/Menhut-II/06 12/03/06 9.396,78
HULU)
11 PT.KARYA LESTARI HA 846/Kpts-VI/99 09/01/99 47.746,46
12 PT.MARDHIKA INSAN MULIA HA 1003/Kpts-VI/99; 14/10/99 38.180,53
938/Kpts-VI/99
13 PT.UTAMA DAMAI INDAH Tbr HA SK 52/Menhut-II/05 23/02/05 6.381,38
14 PT.WANA BHAKTI PERSADA U. HA 864/Kpts-VI/99 13/10/99 47.240,53
Jumlah 493.894,13

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model Berau Barat :
281.644,87 ha.

36. KPHP Model Malinau (Unit X)


x SK Nomor : 224/Menhut-II/2012.
x Luas KPHP Model Malinau (Unit X) : 715.512 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. GUNUNG SIDI
SUKSES MAKMUR HA 123/Menhut-II/2010 18/03/10 34.104,69
2 PT. PERMATA BORNEO
ABADI HA 300/Menhut-II/2008 03/09/08 56,22
3 PT. RIMBA MAKMUR
SENTOSA HA 178/Menhut-II/2007 01/05/07 30.976,09
4 PT.BATU KARANG SAKTI HA SK 66/Menhut-II/06 27/03/06 23.985,65
5 PT.CIVIKA WANA (Eks
DAMUKTI) HA 843/Kpts-VI/99 07/10/99 43.158,77
6 PT.INHUTANI II (UNIT
MALINAU) HA 64/Kpts-II/91 31/01/91 37.469,12
7 PT.INTRACA HUTANI
LESTARI HTI 838/Kpts-II/1999 27/08/04 4.791,96
8 PT.INTRACA WOOD IND HA SK.355/Menhut-II/04 2004 48.548,00
9 PT.ITCI KAYAN HUTANI
(IKANI) HA 160/Menhut-II/05 07/06/05 681,62

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 114
10 PT.MERANTI SAKTI
INDONESIA II HA 87/Kpts-II/01 15/03/01 39.749,43
11 PT.Permata Borneo
Abadi HTI Sk 84/Menhut II/2011 07/03/11 1.469,62
12 PT.SARANA TRISARA
BHAKTI HA 523/Menhut-II/2009 2009 33.308,46
298.299,63

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model Malinau (Unit X) :
417.212,37 ha.

37. KPHP Model Kayan (Unit V)


x SK Nomor : 223/Menhut-II/2012.
x Luas KPHP Model Kayan (Unit V) : 487.842 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. GUNUNG SIDI HA 123/Menhut-II/2010 18/03/10 34.104,69
SUKSES MAKMUR
2 PT. PERMATA BORNEO HA 300/Menhut-II/2008 03/09/08 56,22
ABADI
3 PT. RIMBA MAKMUR HA 178/Menhut-II/2007 01/05/07 30.976,09
SENTOSA
4 PT.BATU KARANG SAKTI HA SK 66/Menhut-II/06 27/03/06 23.985,65
5 PT.CIVIKA WANA (Eks HA 843/Kpts-VI/99 07/10/99 43.158,77
DAMUKTI)
6 PT.INHUTANI II (UNIT HA 64/Kpts-II/91 31/01/91 37.469,12
MALINAU)
7 PT.INTRACA HUTANI HTI 838/Kpts-II/1999 ../../99 4.791,96
LESTARI
8 PT.INTRACA WOOD IND HA SK.355/Menhut-II/04 48.548,00
9 PT.ITCI KAYAN HUTANI HA 160/Menhut-II/05 07/06/05 681,62
(IKANI)
10 PT.MERANTI SAKTI HA 87/Kpts-II/01 15/03/01 39.749,43
INDONESIA II
11 PT.Permata Borneo HTI Sk 84/Menhut II/2011 07/03/11 1.469,62
Abadi
12 PT.SARANA TRISARA HA 523/Menhut-II/2009 09/09/09 33.308,46
BHAKTI
Jumlah 298.299,63

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 115
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model Kayan (Unit V) :
417.212 ha.
38. KPHL Model Kapuas
x SK Nomor : 247/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Kapuas : 105.372,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Kapuas :
105.372,00 ha.

39. KPHP Model Seruyan (Unit XXI)


x SK Nomor : 716/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Seruyan (Unit XXI) : 373.909 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. BERKAT CAHAYA HA 114/Kpts-II/2000 29/12/00 1.240,97
TIMBER
2 PT. CENTRAL HA 10/Kpts-II/2000 27/11/00 15.443,10
KALIMANTAN ABADI
3 PT. ERNA JULIAWATI HA 15/Kpts-IV/1999 18/01/99 162.707,54
4 PT. ERYTHRINA HA 72/Kpts-II/2001 15/03/01 15.652,61
NUGRAHA MEGAH
5 PT. HUTANINDO HA 15/Kpts-II/2001 26/01/01 81.313,73
LESTARI RAYA
TIMBER
6 PT. INHUTANI III HTI 90/Kpts-IV/1990 01/03/90 440,56
SANGGAU
7 PT. KALIMANTAN HA 101/Kpts-II/2001 15/05/01 47,37
SATYA KENCANA
8 PT. KARDA TRADES HA 76/Kpts-II/2000 22/12/00 4.606,58
9 PT. MERANTI HA 1001/Kpts-VI/1999 14/10/99 2.103,22
MUSTIKA
10 PT. SARI BUMI HA 201/Kpts-II/1998 27/02/98 19.664,58
KUSUMA (UNIT I
DAN II)
11 PT. SARMIENTO HA 266/Menhut-II/2004 21/07/04 4.848,85
PARAKANCA Tbr
Jumlah 308.069,11

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Seruyan
(Unit XXI) : 65.839,89 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 116
40. KPHP Model Banjar
x SK Nomor : 793/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Banjar : 139.958 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Banjar HTR 393/Menhut-II/2008 10/11/08 3.089,31
2 PT. DWIMA INTIGA HTI 717/Menhut-II/2009 19/10/09 637,59
(Digit baru)
3 PT.Hutan Rindang HTI 86/Menhut-II/2006 06/04/06 36.538,44
Banua
4 PT.Inhutani III Riam HTI 117/Kpts-V/1989 01/11/89 14.989,54
Kiwa
5 PT.KIRANA RIMBA HTI 262/Kpts-V/1992 21/02/92 813,95
6 PT.PRIMA MULTI HTI 569/MENHUT-II/2009 17/09/09 12.615,38
BUANA
Jumlah 68.684,21

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Banjar :
59.230,06 ha.

41. KPHP Model Pulau Laut dan Sebuku (Unit III)


x SK Nomor : 226/Menhut-II/2012.
x Luas KPHP Model Pulau Laut dan Sebuku (Unit III) : 112.258 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT.INHUTANI II HA 193/Menhut-II/06 24/05/06 26.172,30
(UNIT PULAU LAUT)
2 PT.INHUTANI II HTI 30/ Menhut-II/2006 13/02/06 41.232,95
UNIT P. LAUT
Jumlah 67.405,25

x Tidak ada izin IUPHHK-RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Pulau Laut
dan Sebuku (Unit III) : 71.273 ha.

42. KPHP Model Tanah Laut (Unit VII)

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 117
x SK Nomor : 440/Menhut-II/2012.
x Luas KPHP Model Tanah Laut (Unit VII) : 92.461 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT.Hutan Rindang HTI 86/Menhut-II/2006 06/04/06 17.768,99
Banua
2 PT.Inhutani III HTI 358/MENHUT II2005 13/10/05 27.601,00
Pelaihari
3 Tanah Laut HTR 706/Menhut-II/2009 19/10/09 4.681,22
Jumlah 50.051,21

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Tanah
Laut (Unit VII) : 42.590 ha.

43. KPHP Model Poigar


x SK Nomor : 788/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Poigar : 41.598 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Bolaang Mongondow HTR 453/Menhut-II/2009 04/08/09 1.216,51
2 Minahasa Selatan HTR 408/Menhut-II/2009 06/07/09 2.947,14
Jumlah 4.163,65

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Poigar :
37.434,35 ha.

44. KPHL Model Unit III Pohuwato


x SK Nomor : 334/Menhut-II/2012.
x Luas KPHL Model Unit III Pohuwato : 116.275 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT Sapta Krida Kita HA 1046/Kpts-II/92 10/09/92 2.415,00
2 Boalemo HTR 396/Menhut-II/2010 06/07/10 1,80
3 Pohuwato HTR 522/Menhut-II/2010 27/09/10 673,07
Jumlah 3.089,87

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 118
x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Unit III
Pohuwato : 113.185 ha.

45. KPHP Model Boalemo (Unit V)


x SK Nomor : 402/Menhut-II/2011.Luas KPHP Model Boalemo (Unit V) : 96.926,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Boalemo HTR 396/Menhut-II/2010 06/07/10 2.523,47
2 Pohuwato HTR 522/Menhut-II/2010 27/09/10 1,61
Jumlah 2.525,08

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Boalemo
(Unit V) : 94.401 ha.

46. KPHP Model Dampelas Tinombo


x SK Nomor : 792/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP model Dampelas Tinombo : 100.912 ha.

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Dampelas
Tinombo : 100.912 ha.

47. KPHP Model Rano Patanu


x SK Nomor : 639/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Rano Patanu : 137.430 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT.PASURUAN FURNINDO INDS HA 34/Kpts-II/01 13/02/01 34.992,10

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Rano
Patanu : 102.437,90 ha.

48. KPHL Model Model Mapili


x SK Nomor : 651/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Mapili : 137.430 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 119
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Polewali Mandar HTR 705/Menhut-II/2009 19/10/09 2.177,07

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Mapili :
75.018,93 ha.

49. KPHL Model Unit II Lariang


x SK Nomor : 60/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Unit II Lariang : 57.916 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. Sulwood HA 428/Menhut-II/04 19/10/04 20.375,43
2 PT. Zedsko Indonesia HA 264/Menhut-II/2004 21/07/04 586,94
3 PT.Satya Sena HA 81/Kpts-II/1997 06/02/97 4,84
Indratama
Jumlah 20.967,21

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Unit II
Lariang : 36.948,79 ha.

50. KPHL Model Mamasa Tengah (Unit VIII)


x SK Nomor : 340/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Mamasa Tengah (Unit VIII) : 37.962 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Mamasa HTR 403/Menhut-II/2009 06/07/09 1.896,09
2 Polewali Mandar HTR 705/Menhut-II/2009 19/10/09 248,38
Jumlah 2.144,47

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Mamasa
Tengah (Unit VIII) : 35.817,53 ha.

51. KPHP Model Mamasa Barat (Unit VII)


x SK Nomor : 341/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Mamasa Barat (Unit VII) : 53.555 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 120
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Mamasa HTR 403/Menhut-II/2009 06/07/09 2.196,32
2 PT. Amal Nusantara HTI 697/Menhut-II/2010 16/12/10 9.624,84
Jumlah 11.821,16

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, RE, penetapan HKM dan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Mamasa
Barat (Unit VII) : 41.733,84 ha.

52. KPHP Model Unit III Lakompa


x SK Nomor : 795/2009.
x Luas KPHP Model Unit III Lakompa: 30.600,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Unit III
Lakompa : 30.600,00 ha.

53. KPHP Model Unit XXIV (Gularaya)


x SK Nomor : 61/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Unit XXIV (Gularaya) : 134.419 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Kendari (Sambuli) HKM 684/Menhut-II/2010 13/12/10 0,87
2 Kendari (Nanga-nanga) HKM 678/Menhut-II/2010 09/12/10 192,77
3 Konawe Selatan HTR 435/Menhut-II/2008 26/11/08 10.305,60
4 Konda HKM 685/Menhut-II/2010 13/12/10 159,72
5 Konsel (Palangga) HKM 682/Menhut-II/2010 13/12/10 356,59
Jumlah 11.015,55

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, penetapan HD.


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Unit XXIV
(Gularaya) : 123.403 ha.

54. KPHL Model Larona Malili (Unit I)


x SK Nomor : 722/Menhut-II/2011.
x Luas KPHL Model Larona Malili (Unit I) : 241.992 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT. Tiar Bungin Elok HA 412/Menhut-II/2006 28/07/06 98,10

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 121
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Larona
Malili (Unit I) : 241.893,90 ha.

55. KPHP Model Jeneberang (Unit IX)


x SK Nomor : 715/Menhut-II/2011.
x Luas KPHP Model Jeneberang (Unit IX) : 160.854 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Bulukumba HKM 363 /Menhut-II/2011 07/07/11 1.705,94
2 Campaga HD 55/Menhut-II/2010 21/01/10 22,94
3 Jeneponto HKM 59/Menhut-II/2010 21/01/10 895,34
4 Labbo HD 57/Menhut-II/2010 21/01/10 344,07
5 Pattaneteang HD 56/Menhut-II/2010 21/01/10 341,72
6 PT.INHUTANI I GOWA MAROS HTI 87/Kpts-V/1990 01/04/90 19.491,40
7 Takalar HTR 269/Menhut-VI/2008 08/08/08 1.892,75
Jumlah 24.694,16

x Tidak ada izin IUPHHK-HA dan RE


x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model
Jeneberang (Unit IX) : 136.160 ha.

56. KPHP Model Gunung Sinopa


x SK Nomor : 337/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Gunung Sinopa : 44.577 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT Taiwi Unit II HA 394 /Menhut-II/1992 22/04/92 744,93

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Gunung
Sinopa : 43.832,07 ha.

57. KPHP Model Wae Sapalewa


x SK Nomor : 336/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Wae Sapalewa : 67.057,00 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT Talisan Emas HA 346 /Menhut-II/2008 22/09/08 54.162,38

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 122
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Wae
Sapalewa : 12.894,62 ha.

58. KPHP Model Sorong


x SK Nomor : 701/Menhut-II/2010.
x Luas KPHP Model Sorong: 223,369 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 PT.Mancaraya Agro Mandiri HA 55/Menhut-II/06 14/03/06 40.460,14

x Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE, pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Sorong :
182.908,86 ha.

59. KPHL Model Biak Numfor


x SK Nomor : 648/Menhut-II/2010.
x Luas KPHL Model Biak Numfor : 206,016 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan adalah sebagai berikut :
No Nama Jenis No SK Tanggal SK Luas (ha)
1 Biak Numfor HTR 71/Menhut-II/2009 26/02/09 2.093,81

x Tidak ada izin IUPHHK-HA, HTI, RE, penetapan HKM dan HD.
x Luas kawasan hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Model Biak
Numfor : 203.922,19 ha.

60. KPHP Model Yapen


x SK Nomor : 786/Menhut-II/2009.
x Luas KPHP Model Yapen : 105,867 ha.
x Areal yang sudah dibebani izin pemanfaatan tidak ada.
x Luas kawasan hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHP Model
Yapen : 105,867 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 123
VI. PERMOHONAN IZIN PEMANFAATAN HUTAN INDONESIA
s/d NOVEMBER 2012

A. Perkembangani Permohonan Izin Pemanfaatan Hutan Indonesia Perprovinsi Yang


Sudah Mendapatkan SP 1 s/d November 2012

Luas kawasan hutan yang masih sudah mendapatkan SP 1 dan atau Izin Prinsip secara
keseluruhan sampai dengan akhir November 2012 adalah 5.738.482 ha dengan rincian
sebagai berikut :
- Jumlah IUPHHK-HA 22 unit dengan luas 1.515.369 ha.
- Jumlah IUPHHK-HTI 74 unit dengan luas 3.243.758 ha.
- Jumlah IUPHHK-RE 2 unit dengan luas 249.685 ha.
- Pencadangan areal HTR 39 lokasi dengan luas 268.027 ha.
- Penetapan areal kerja HKM sebanyak 37 lokasi dengan luas 194.485 ha.
- Penetapan areal kerja HD sebanyak 92 lokasi dengan luas 267.158 ha.
Luas izin pemanfaatan hutan yang masih dalam proses terbesar adalah untuk IUPHHK-HTI
yaitu sebesar 57 % sedangkan yang terkecil adalah untuk HKM yaitu sebesar 3% dari total
keseluruhan luas izin yang masih dalam proses.
Secara terperinci rekapitulasi tentang jumlah unit dan luas IUPHHK-HA, HTI, RE,
pencadangan areal HTR serta penetapan areal kerja HKM dan HD per provinsi dapat dilihat
pada tabel 101 di bawah ini :
Tabel 98 Rekapitulasi jumlah dan unit izin pemanfaatan yang masih dalam proses sampai
dengan November 2012.
Hutan Desa
HA proses HTI proses RE proses HTR proses HKM proses Jumlah Total proses
proses
No Provinsi
Luas Luas Luas Luas
Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Unit Unit Unit Unit Luas (ha)
(ha) (ha) (ha) (ha)
1 Aceh 2 17.094 1 700 3 26.501 6 44.295
Sumatera
2 1 4.512 11 55.568 6 50.913 7 13.477 25 124.470
Utara
Sumatera
3 2 117.030 2 22.555 2 3.180 3 7.977 9 150.742
Barat
4 Riau 1 38.440 8 82.884 1 17.705 2 4.000 12 143.029

5 Jambi 3 112.843 2 9.132 3 3.461 8 125.436


Sumatera
6 5 83.742 2 5.435 3 1.415 3 27.400 13 117.992
Selatan
7 Bengkulu 7 33.860 7 33.860

8 Lampung 1 13.510 1 6.746 2 20.256


Bangka
9 4 201.545 1 12.840 5 214.385
Belitung
10 Kep.Riau 1 286 1 286

11 DKI Jakarta 0 0

12 Jawa Barat 0 0

13 Jawa Tengah 0 0

14 DI Yogyakarta 6 490 6 490

15 Jawa Timur 0 0

16 Banten 0 0

17 Bali 9 957 9 957


Nusa
18 Tenggara 1 28.644 1 2.585 2 3.844 4 35.073
Barat

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 124
Hutan Desa
HA proses HTI proses RE proses HTR proses HKM proses Jumlah Total proses
proses
No Provinsi
Luas Luas Luas Luas
Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Unit Unit Unit Unit Luas (ha)
(ha) (ha) (ha) (ha)
Nusa
19 Tenggara 2 90.725 1 14.000 1 500 4 105.225
Timur
Kalimantan
20 3 103.135 15 769.210 8 58.926 26 931.271
Barat
Kalimantan
21 2 197.335 7 129.884 2 249.685 2 19.010 2 16.507 15 612.421
Tengah
Kalimantan
22 4 88.205 2 19.947 2 1.116 8 109.268
Selatan
Kalimantan
23 4 382.355 11 236.564 2 36.570 14 104.990 31 760.479
Timur
24 Sulawesi Utara 1 6.571 2 500 3 7.071
Sulawesi
25 1 40.380 2 106.542 1 1.260 1 866 5 149.048
Tengah
Sulawesi
26 4 71.925 4 4.398 1 3.766 12 9.888 21 89.977
Selatan
Sulawesi
27 1 34.053 3 6.335 1 5.000 5 45.388
Tenggara
28 Gorontalo 19 3.950 19 3.950

29 Sulawesi Barat 2 89.595 0 0 1 1.300 3 90.895

30 Maluku 4 217.481 1 57.090 5 274.571

31 Maluku Utara 1 57.157 1 13.235 1 690 3 71.082

32 Papua Barat 1 96.462 1 14.330 2 110.792

33 Papua 2 236.950 6 1.111.579 1 17.244 9 1.365.773

Jumlah 22 1.515.369 74 3.243.758 2 249.685 39 268.027 37 194.485 92 267.158 266 5.738.482

Sumber: Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan (Diolah dari data
Ditjen BUK & Ditjen BPDASPS), Tahun 2012.

92 22
Unit HA Proses
34% 8% 74
28% Unit HTI Proses
Unit RE Proses
37 39 Unit HTR Proses
14% 15% Unit HKM Proses

2 Unit Hutan Desa Proses


1%

Gambar 26 : Perbandingan Unit Permohonan Izin

268.027 194.485 267.158


5% 3% 5%
249.685 Luas HA proses (ha)
4% 1.515.369
26% Luas HTI Proses (ha)
Luas RE Proses (ha)
Luas HTR Proses (ha)
3.243.758
57% Luas HKM Proses (ha)
Luas Hutan Desa Proses (ha)

Gambar 27 : Perbandingan Luas Permohonan Izin (ha)

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 125
Tabel 99 Rekapitulasi Luas Kawasan Hutan Produksi Yang Belum Dibebani Izin Pemanfaatan
Proses Izin Luas HP yang Belum
Izin Pemanfaatan
Pemanfaatan Dibebani Izin dan
No Provinsi Luas HP (ha)
Proses Izin
Unit Luas (ha) Unit Luas (ha)
Pemanfaatan
1 Aceh 638.580,00 22 659.843 6 44.295 -65.558,00

2 Sumatera Utara 1.967.720,00 26 789.505 25 124.470 1.053.744,56

3 Sumatera Barat 781.796,00 10 163.877 9 150.742 467.177,00

4 Riau 8.607.770,00 62 2.054.829 12 143.029 6.409.626,23

5 Jambi 1.312.190,00 51 850.245 8 125.436 336.509,00

6 Sumatera Selatan 2.941.898,00 27 1.495.442 13 117.992 1.328.464,00

7 Bengkulu 210.916,00 7 82.826 7 33.860 94.230,00

8 Lampung 225.090,00 13 174.998 2 20.256 29.836,39

9 Bangka Belitung 466.090,00 7 124.928 5 214.385 126.777,23

10 Kep.Riau 0,00 2 1 286

11 DKI Jakarta 158,35 0 0 0 0 158,35

12 Jawa Barat 393.117,00 0 0 0 0 393.117,00

13 Jawa Tengah 546.290,00 0 0 0 0 546.290,00

14 DI Yogyakarta 13.851,28 3 1.612 6 490 11.749,30

15 Jawa Timur 782.772,00 0 0 0 0 782.772,00

16 Banten 76.437,00 0 0 0 0 76.437,00

17 Bali 8.626,36 3 3.566 9 957 4.103,36

18 Nusa Tenggara Barat 437.309,00 20 87.823 4 35.073 314.413,66

19 Nusa Tenggara Timur 727.440,00 7 35.586 4 105.225 586.629,00

20 Kalimantan Barat 5.226.135,00 72 3.137.276 26 931.271 1.157.588,00

21 Kalimantan Tengah 9.742.813,00 78 4.564.777 15 612.421 4.565.614,80

22 Kalimantan Selatan 1.040.272,00 23 770.559 8 109.268 160.445,00

23 Kalimantan Timur 9.734.653,00 129 7.524.065 31 760.479 1.450.108,92

24 Sulawesi Utara 299.432,00 11 82.440 3 7.071 209.921,00

25 Sulawesi Tengah 2.228.761,00 21 819.640 5 149.048 1.260.073,00

26 Sulawesi Selatan 641.846,00 21 50.169 21 89.977 501.700,00

27 Sulawesi Tenggara 962.006,00 12 159.815 5 45.388 756.803,21

28 Gorontalo 423.407,00 8 167.425 19 3.950 252.032,00

29 Sulawesi Barat 506.511,00 11 241.045 3 90.895 174.571,00

30 Maluku 3.240.017,94 15 882.650 5 274.571 2.082.796,94

31 Maluku Utara 1.717.091,15 21 743.533 3 71.082 902.476,15

32 Papua Barat 5.984.769,82 24 3.673.838 2 110.792 2.200.139,82

33 Papua 14.777.741,45 30 5.528.730 9 1.365.773 7.883.238,45

Jumlah 76.663.507,35 736 34.871.041 266 5.738.482 36.053.984,36

Gambar 28 : Perbandingan Luas hutan produksi, Izin Pemanfaatan dan Proses Izin Pemanfaatan

Izin Pemanfaatan (ha)


36.053.984 34.871.041
47% 46% Proses Izin Pemanfaatan (ha)

Luas HP yang Belum Dibebani Izin


Pemanfaatan (ha)
5.738.482
7%

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 126
Gambar 29 : Diagram Luas hutan produksi, Izin Pemanfaatan dan Proses Izin Pemanfaatan

16.000.000,00

14.000.000,00

12.000.000,00

10.000.000,00

8.000.000,00

6.000.000,00

4.000.000,00

2.000.000,00

0,00

Luas HP (ha) Izin Pemanfaatan (ha) Proses Izin Pemanfaatan

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 127
B. Perkembangan Permohonan dan Penyelesaian Peta Areal Kerja (WA/SP 2) Tahun
2012

Direktorat Wilayah Penyelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan,


Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan bertugas :

1. Berdasarkan P.50/Menhut-II/2010 jo P.26/Menhut-II/2012 pada pasal 10 ayat 1,


menyiapkan peta areal kerja (WA) IUPHHK-HA, HTI, RE setelah mendapat Surat Perintah
Kedua (SP-2) dari Direktorat Jenderal BUK atas nama Menteri Kehutanan.

2. Berdasarkan P.55/Menhut-II/2011 berkontribusi untuk membantu verifikasi peta usulan


HTR serta menyiapkan konsep pencadangan areal HTR serta hasilnya disampaikan
kepada Direktur Jenderal BUK.

3. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.37/Menhut-II/2007 jo P.18/Menhut-


II/2009 jo P.13/Menhut-II/2010 jo P.52/Menhut-II/2011 melalui UPT di daerah (BPKH)
adalah memberikan petunjuk teknis terhadap peta calon areal kerja HKM & HD dan
memberikan verifikasi terhadap peta calon areal kerja HKM & HD

4. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.49/Menhut-II/2008 jo P.14/Menhut-


II/2010 jo P.53/Menhut-II/2011 UPT di daerah (BPKH) adalah memberikan petunjuk
teknis terhadap peta calon areal kerja HKM & HD dan memberikan verifikasi terhadap
peta calon areal kerja HKM & HD.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut diatas, Direktorat Wilayah Penyelolaan dan Penyiapan
Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan selama tahun 2012 telah menyelesaikan pembuatan
peta areal kerja sebanyak 85 unit dengan luas 2.924.933,76 ha. Adapun untuk rinciannya
dapat dilihat dari tabel berikut.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 128
Tabel 100 Rekapitulasi Permohonan Pembuatan Peta Areal Kerja (WA) IUPHHK-HA, HTI, RE, Peta Pencadangan Areal HTR, Peta Penetapan Areal Kerja HKM &
HD Seluruh Indonesia Bulan Januari – November 2012.

PERMOHONAN

Tahun 2012
NO JENIS IZIN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Total 2012

Luas Luas Luas Luas


Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Unit Luas (ha) Unit Unit Unit Luas (ha) Unit Luas (ha) Unit Luas (ha)
(ha) (ha) (ha) (ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 21 22
Penyiapan Peta Areal
I
Kerja (WA)
0 0 9 1.075.600
1. IUPHHK-HA 2 357.000 0 0 0 0 3 375.095 1 86.510 1 38.750 1 78.245 0 0 0 0 1 140.000

1 133.660 14 820.128
2. IUPHHK-HTI 3 110.349 2 99.242 0 0 2 185.477 1 145.202 2 20.561 1 15.080 0 0 1 41.327 1 69.230

0 0 2 233.273
3. IUPHHK-RE 0 0 1 206.448 1 26.825 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0
4. IUPK-Silvo Pastura 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 133.660 25 2.129.001
JUMLAH 5 467.349 3 305.690 1 26.825 5 560.572 2 231.712 3 59.311 2 93.325 0 0 1 41.327 2 209.230

Penyiapan Peta 5 68.195 12 101.476


II Pencadangan Areal 0 0 0 0 1 4.398 0 0 1 1.500 0 0 1 17.244 0 0 0 0 0 0
HTR
5 68.195 12 101.476
JUMLAH 0 0 0 0 1 4.398 0 0 1 1.500 0 0 1 17.244 0 0 0 0 0 0

Penyiapan Peta
III
Penetapan Areal Kerja
6 19.647 26 159.298
1. HKm 0 0 0 0 0 0 0 0 15 107.586 4 10.139 2 19.947 0 0 3 12.118 0 0

33 68.172
2. HD 0 0 1 576 0 0 0 0 19 3.950 0 0 6 23.262 0 0 6 27.651 1 12.733

6 19.647 63 241.429
JUMLAH 0 0 1 576 0 0 0 0 34 115.356 4 10.139 8 43.209 0 0 9 39.769 1 12.733

Penyiapan Peta 1 338


IV 0 0 0 0 0 0 1 338 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pencadangan KHDTK
0 1 338
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 1 338 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 221.502 97 2.462.106
TOTAL MOHON 5 467.349 4 306.266 2 31.223 6 560.910 37 348.568 7 69.450 11 153.778 0 0 10 81.096 3 221.963

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 129
Tabel 101 Rekapitulasi Realisasi Penyelesaian Pembuatan Peta Areal Kerja (WA) IUPHHK-HA, HTI, RE, Peta Pencadangan Areal HTR, Peta Penetapan Areal
Kerja HKM & HD Seluruh Indonesia Bulan Januari – November 2012.

REALISASI

Tahun 2012
NO JENIS IZIN
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Total 2012

Luas Luas Luas Luas Luas Luas Luas Luas Luas Luas Luas
Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Luas (ha)
(ha) (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) (ha) (ha)

1 2 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 47 48 49 50 41 42

I Penyiapan Peta Areal Kerja (WA)


0 0 7 892.595
1. IUPHHK-HA 2 392.400 1 74.980 0 0 0 0 0 0 1 91.230 1 56.325 2 277.660 0 0 0 0

1 41.515 10 425.492
2. IUPHHK-HTI 0 0 5 182.210 0 0 0 0 2 149.732 1 36.995 0 0 0 0 0 0 1 15.040

0 0 2 223.835
3. IUPHHK-RE 0 0 0 0 1 203.570 1 20.265 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0
4. IUPK-Silvo Pastura 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 41.515 19 1.541.922
JUMLAH 2 392.400 6 257.190 1 203.570 1 20.265 2 149.732 2 128.225 1 56.325 2 277.660 0 0 1 15.040

5 9.006 14 63.709
II Penyiapan Peta Pencadangan Areal HTR 0 0 0 0 3 7.378 0 0 3 28.970 1 12.320 2 6.035 0 0 0 0 0 0

5 9.006 14
JUMLAH 0 0 0 0 3 7.378 0 0 3 28.970 1 12.320 2 6.035 0 0 0 0 0 0 0

III Penyiapan Peta Penetapan Areal Kerja


2 8.734 15 75.896
1. HKm 2 2.190 0 0 0 0 0 0 7 44.940 0 0 2 13.719 2 6.313 0 0 0 0

7 45.870
2. HD 1 880 1 565 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 400 2 44.025

2 8.734 17 97.812
JUMLAH 3 3.070 1 565 0 0 0 0 2 20.986 0 0 2 13.719 2 6.313 3 400 2 44.025

0 0
IV Penyiapan Peta Pencadangan KHDTK 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 59.255 50 1.703.443
TOTAL REALISASI 5 395.470 7 257.755 4 210.948 1 20.265 7 199.688 3 140.545 5 76.079 4 283.973 3 400 3 59.065

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 130
Dari data tabel diatas, dapat dilihat bahwa permohonan izin yang paling banyak adalah hutan desa dengan total permohonan sebanyak 33 unit, sedangkan
permohonan yang paling sedikit adalah permohonan izin silvo pastura. Selain itu, dapat juga di informasikan permohonan terbanyak terdapat di bulan mei yang
mencapai 37 unit sedangkan pada bulan agustus tidak ada permohonan izin yang masuk. Sebaran unit dan luas permohonan serta realisasi dapat juga dilihat
pada grafik berikut.
Gambar 18 : Grafik permohonan dan realisasi pembuatan WA berdasarkan perbulan s/d November 2012

40 37 600.000 560.910

35
500.000 467.349
30
400.000
25 344.748
306.266
20 300.000
221.963 221.502
15 12
11 200.000 153.778
10
10 7
5 6 69.450 81.096
4 100.000
5 2 3 31.223

0 0

Luas Mohon Luas Realisasi


Unit Mohon Unit Realisasi

Keteangan : Realisasi lebih besar karena menyelesaikan bulan sebelumnya

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 131
Gambar 19 : Grafik permohonan dan realisasi berdasarkan izin s/d November 2012

35 1.200.000
33
1.075.600

30
1.000.000
26

25 820.128
800.000

20
Unit mohon 600.000 Luas Mohon
15
14 14 Unit realisasi luas Realisasi (ha)
15
12
10 400.000
10 9
7 7 233.273

200.000 159.298
5
101.476
2 2 68.172
1
338
0 0
HA HTI RE HTR HKM HD KHDTK HA HTI RE HTR HKM HD KHDTK

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 132
Gambar 20 : Grafik permohonan dan realisasi perprovinsi berdasarkan unit Tahun s/d November 2012

20 19

18

16

14

12

10

8 7 7
6 6 6 6
6 5 5
4 4 4
4 3 3
2 2 2
2 1 1 1 1 1 1

Unit mohon Unit realisasi

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 133
Gambar 21 : Grafik permohonan dan realisasi perprovinsi berdasarkan luas (ha) s/d November 2012

800.000
692.740
700.000
600.000
500.000 447.571
400.000 366.843

300.000 233.051
200.000 161.535
127.073 104.266
58.538 79.823
100.000 26.06034.020
3.950
32.583
338 17.991 6.746 2.100 1.300 8.034 866 6.571 11.43434.852
0

Luas mohon luas realisasi (ha)

Dari 2 grafik diatas didapatkan informasi, bahwa unit permohonan tertinggi berada di gorontalo sedangkan luas permohonan tertinggi berada di provinsi papua
barat.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 134
Keseluruhan perbandingan permohonan dan Realisasi pada tahun 2012, dapat digambarkan
pada diagram dibawah ini.
Gambar 22 : Perbandingan permohonan dan Realisasi pada tahun 2012

Perbandingan Unit Mohon dan Realisasi Perbandingan Luas Mohon dan Realisasi
s/d November 2012 s/d November 2012

Luas Mohon(ha)
55 1.727.397
Unit Mohon
96
Unit Realisasi Luas
Realisasi(ha)

2.457.947

Dari semua data tersebut diatas, dihasilkan bahwa realisasi dari semua permohonan masuk
pada tahun 2012 adalah 57%. Sedangkan persentase Permohonan dan realisasi berdasarkan
izin dapat digambarkan sebagai berikut.

Tahun 2012 ini, jumlah realisasi pembuatan WA untuk HTI, HA, HKm dan Hutan desa yang
belum mencapai 100%. Hal ini dimungkinkan karena pada saat pembuatan buku masih di
bulan November sehingga kemungkinan diselesaikan pada bulan Desember ataupun tahun
berikutnya. Sedangkan untuk realisasi dari Pencadangan HTR yang lebih banyak dari jumlah
unit permohonan dikarenakan proses perizinan yang dimohon tahun-tahun sebelumnya baru
dapat diselesaikan pada tahun 2012.

Gambar 23 : Grafik persen realisasi terhadap permohonan perizinan tahun 2012

Persen Realisasi Terhadap Permohonan Perizin


Tahun 2012
117%
120%
100%
100%
78%
80% 71%
58%
60% Persen Realisasi Terhadap
Permohonan Tahun 2012
40%
21%
20%
0%
0%
HA HTI RE HTR HKM HD KHDTK

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 135
C. Perkembangan Permohonan dan Penyelesaian Peta Areal Kerja (WA/SP 2) Tahun
2010, 2011 dan 2012

Berdasarkan rekapitulasi permohonan dan penyelesaian pembuatan peta verifikasi/telaahan


untuk permohonan IUPHHK-HA, HTI, RE dan perkembangan pembuatan peta areal kerja
IUPHHK-HA, HTI, RE, pencadangan areal HTR, penetapan areal kerja HKM & Hutan Desa,
terlihat bahwa Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan
Hutan telah menyelesaikan :
1. Berdasarkan peraturan terbaru yaitu P.50/Menhut-II/2010 jo P.26 Menhut II/2012
tentang Tata cara Pemberian dan Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK) dalam Hutan Alam, IUPHHK Restorasi Ekosistem atau IUPHHK
Tanaman Industri pada Hutan Produksi mengatur bahwa telaahan IUPHHK-HA, HTI, RE
tidak lagi dilakukan oleh Planologi Pusat namun dilakukan oleh UPT Planologi (BPKH) pada
masing-masing daerah sehingga mulai tehun ini sudah tidak ada lagi permohonan
verifikasi/telaahan yang dilaksanakan Direktorat WP3H.
2. Jumlah permohonan pembuatan WA IUPHHK-HA dan IUPHHK-HTI pada tahun 2012
menurun dibandingkan dengan tahun 2011. IUPHHK-HA menurun sejumlah 40% dan
IUPHHK-HTI sejumlah 40%. Hal ini dikarenakan karena masih berlakunya kebijakan
tentang penundaan izin baru dan penyempurnaan tata kelola Hutan Alam Primer dan
Lahan Gambut yang tertuang dalam Intruksi Presiden No.10 tahun 2011.
3. Jumlah Permohonan RE pada tahun 2012 mengalami grafik peningkatan dibandingkan
dengan tahun 2011. Hal ini disebabkan karena Intruksi Presiden No. 10 tahun 2011
tentang Moratorium mengecualikan terhadap :
a) Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan;
b) Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal , minyak
dan gas bumi, ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu;
c) Perpanjangan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang
telah ada sepanjang izin di bidang usahanya masih berlaku; dan
d) Restorasi ekosistem.
4. Jumlah permohonan pembuatan WA untuk pencadangan HTR juga mengalami penurunan
sebesar 29%. Hal ini dimungkinkan karena juga masih berlakunya Intruksi Presiden No.10
tahun 2011.
5. Jumlah Permohonan pembuatan WA untuk HKm dan Hutan Desa mengalami lonjakan
yang cukup signifikan, yaitu HKm naik sebanyak 37% dan Hutan desa naik relative drastic
sebanyak 200%. Hal ini dimungkinkan program kehutanan yang berbasis rakyat sudah
mulai diterima oleh rakyat sehingga terjadi lonjakan permohonan tehadap kedua
permohonan tersebut.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 136
Gambar 24 : Grafik permohonan tahun 2010, 2011, 2012

45
40 40
38
35
33 33
30
25 26
Unit mohon 2010
20 20 19 Unit mohon 2011
17
15 15 14 Unit mohon 2012
11 12 11
10 9
5 5
2
0 0
HA RE HTI HTR HKM Hutan Desa

Gambar 25 : Grafik realisasi penyelesaian tahun 2010, 2011, 2012

35
32 32
30
27 26
25 25

20 21
18 19
17 Unit Realisasi 2010
15 15
14 Unit Realisasi 2011
10 10 10 Unit Realisasi 2012
7 7
5
3
2
0
HA RE HTI HTR HKM Hutan
Desa

Tabel 102 Perkembangan pembuatan peta areal kerja IUPHHK-HA, HTI, RE,
pencadangan areal HTR, penetapan areal kerja HKM & Hutan Desa tahun
2010, 2011 dan 2012.
Permohonan Realisasi Target
Nama 2010 2011 2012 2010 2011 2012 BUK
NO
Ijin dan BP
Unit Luas(ha) Unit Luas(ha) Unit Luas(ha) Unit Luas(ha) Unit Luas(ha) Unit Luas(ha) DAS PS

1 HA 11 615.474 15 1.762.915 9 1.075.600 10 634.400 17 1.727.660 7 892.595

3 RE 5 399.600 0 0 2 233.273 3 297.515 2 60.195 2 223.835 350000

2 HTI 33 2.130.605 20 758.973 14 820.128 27 1.698.749 25 1.031.638 10 425.492

4 HTR 38 683.259 17 175.344 12 101.476 32 226.337 26 185.785 14 63.709 550000

5 HKM 26 130.222 19 82.455 26 159.298 21 146.089 18 30.854 15 75.896 400000


Hutan
6 Desa 40 97.785 11 47.566 33 68.172 32 79.002 19 24.098 7 45.870 100000

Jumlah 153 4.056.945 82 2.827.252 96 2.457.947 125 3.082.092 107 3.060.230 55 1.727.397

Jika dibandingkan dengan luas areal sesuai target yang ditetapkan Ditjen BUK yaitu
550.000 ha, realisasi penyelesaian pembuatan WA untuk HTI dan HTR tahun 2012 di

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 137
Ditjen Planologi Kehutanan sampai dengan bulan November 2012 ini adalah seluas
489.201 ha (HTI seluas 425.492 ha dan HTR seluas 63.709 ha) atau sebesar 89%.
Sedangkan untuk pembuatan WA IUPHHK-HA dan RE Jika dibandingkan dengan luas
areal sesuai target yang ditetapkan Ditjen BUK yaitu 350.000 ha adalah 319%. Angka ini
didapatkan dari realisasi penyelesaian pembuatan WA untuk HA dan RE tahun 2012 di
Ditjen Planologi Kehutanan adalah seluas 1.116.430 ha (HA seluas 892.595 ha dan RE
seluas 223.835 ha).

Tahun 2011 jumlah permohonan untuk HKm sebanyak 26 unit dengan luas 159.298 ha,
sedangkan realisasi penyelesaian sebanyak 15 unit dengan luas 75.896 ha atau 58 % dari
jumlah unit permohonan.
Jika dibandingkan dengan luas real sesuai target yang ditetapkan Ditjen BPDASPS yaitu
400.000 ha, realisasi penyelesaian HKm tahun 2011 di Ditjen Planologi Kehutanan adalah
seluas 75.896 ha atau sebesar 19%.

Tahun 2011 jumlah permohonan untuk HD sebanyak 33 unit dengan luas 68.172 ha,
sedangkan realisasi penyelesaian sebanyak 7 unit dengan luas 45.870 ha atau 21% dari
jumlah unit permohonan.
Jika dibandingkan dengan target luas areal sesuai target yang ditetapkan Ditjen BPDASPS
yaitu 100.000 ha, realisasi penyelesaian HD tahun 2011 di Ditjen Planologi Kehutanan
adalah seluas 45.870 ha atau sebesar 46%. Hal ini dimungkinkan karena pada saat
pembuatan buku masih di bulan November sehingga kemungkinan diselesaikan pada
bulan Desember ataupun tahun berikutnya.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 138
D. Permohonan Izin Pemanfaatan Hutan dalam 60 KPH Model yang Beroperasi
Tahun 2012

Dari data pada BAB V.D telah didapatkan luas KPH Model seluruhnya adalah 8.006.893 ha
dan luas izin pemanfaatan didalam KPH model tersebut adalah 2.872.399 ha sehingga luas
KPH Model yang belum dibebani izin pemanfaatan adalah 5.134.494 ha. Maka pada BAB
VI.D ini akan dibahas tentang izin pemanfaatan yang sedang dalam proses didalam KPH
Model.
Tabel 103 : Data Luas 60 KPH Model, Izin Pemanfaatan 60 KPH Model dan Proses izin
pemanfaatan dalam KPH Model.
Luas Setelah Luas KPH
Luas
Izin dikurangi Proses Izin Yang Belum
KPH
NO Provinsi Nama KPH Model Pemanfaatan Izin Pemanfaatan Dibebani Izin
Model
(ha) Pemanfaatan (ha) Pemanfaatan
(ha)
(ha) (ha)
159.166 96.598,46 62.568 0 62.568
1 KPHP MODEL MANDAILING NATAL
Sumatera Utara
150.492 20.695,98 129.796 0 129.796
2 KPHL MODEL SIJUNJUNG
Sumatera Barat
130.346 1.075,48 129.271 0 129.271
3 KPHL MODEL SOLOK (UNIT VI)
Sumatera Barat
117.552 0,08 117.552 0 117.552
4 KPHL MODEL LIMAPULUH KOTA
Sumatera Barat
78.274 26.911,76 51.362 0 51.362
5 KPHP MODEL MUKO-MUKO
Bengkulu
265.953 148.275,22 117.678 27.832 89.846
6 KPHP MODEL LALAN
Sumatera Selatan
76.776 34.499,50 42.277 0 42.277
7 KPHP MODEL LAKITAN
Sumatera Selatan
58.162 3.760,58 54.401 0 54.401
8 KPHL MODEL BATU TEGI
Lampung
12.500 0,00 12.500 12.500 0
9 KPHP MODEL REG. 47 WAY TERUSAN
Lampung
49.134 47.586,05 1.548 0 1.548
10 KPHP MODEL MUARA DUA
Lampung
KPHL MODEL KOTA AGUNG UTARA 56.020 3.760,58 52.259 0 52.259
11
Lampung (UNIT X)
KPHP MODEL GEDONG WANI (UNIT 30.243 0,00 30.243 0 30.243
12
Lampung XVI)
5.160 0,00 5.160 0 5.160
13 KPHL MODEL RAJABASA
Lampung
513.276 358.417,39 154.859 0 154.859
14 KPHP MODEL TASIK BESAR SERKAP
Riau
KPHP MODEL KAMPAR KIRI (UNIT 143.783 33.824,12 109.959 0 109.959
15
Riau XVIII)
69.747 24.780,91 44.966 0 44.966
16 KPHP MODEL TEBING TINGGI
Riau
17.607 2.489,55 15.117 0 15.117
17 KPHL MODEL KARIMUN
Kep.Riau
15.965 1.725,48 14.240 0 14.240
18 KPHL MODEL SUNGAI BERAM HITAM
Jambi
121.102 821,05 120.281 37.650 82.631
19 KPHP LIMAU (UNIT VII)
Jambi
76.137 15.177,07 60.960 1.197 59.763
20 KPHP MODEL MERANGIN
Jambi
39.413 574,90 38.838 610 38.228
21 KPHP MODEL SUNGAI SEMBULAN
Kep. Bangka Belitung
15.725 1.706,20 14.019 0 14.019
22 KPHP YOGYAKARTA
Di Yogyakarta
63.350 602,10 62.748 0 62.748
23 KPHL MODEL BALI BARAT
Bali
14.651 2.425,95 12.225 0 12.225
24 KPHL MODEL BALI TENGAH (UNIT II)
Bali
22.978 307,54 22.670 0 22.670
25 KPHL MODEL BALI TIMUR (UNIT III)
Bali
40.963 3.493,66 37.469 0 37.469
26 KPHL MODEL RINJANI BARAT
Nusa Tenggara Barat
32.776 0,00 32.776 0 32.776
27 KPHP MODEL BATU LANTEH
Nusa Tenggara Barat
KPHL MODEL RINJANI TIMUR (UNIT 37.589 3.716,37 33.873 0 33.873
28
Nusa Tenggara Barat IV)
40.730 0,00 40.730 0 40.730
29 KPHP MODEL ROTE NDAO
Nusa Tenggara Timur

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 139
Luas Setelah Luas KPH
Luas
Izin dikurangi Proses Izin Yang Belum
KPH
NO Provinsi Nama KPH Model Pemanfaatan Izin Pemanfaatan Dibebani Izin
Model
(ha) Pemanfaatan (ha) Pemanfaatan
(ha)
(ha) (ha)

115.380 0,00 115.380 27 115.353


30 KPHL MUTIS TIMAU
Nusa Tenggara Timur
56.893 5.096,96 51.796 33.491 18.305
31 KPHP MODEL SINTANG
Kalimantan Barat
KPHP MODEL KAPUAS HULU (UNIT 458.025 143.278,08 314.747 0 314.747
32
Kalimantan Barat XVIII DAN XIX)
178.851 145.107,56 33.743 0 33.743
33 KPHP MODEL KENDAWANGAN
Kalimantan Barat
4.623 0,00 4.623 0 4.623
34 KPHL MODEL TARAKAN
Kalimantan Timur
775.539 493.894,13 281.645 0 281.645
35 KPHP MODEL BERAU BARAT
Kalimantan Timur
715.512 298.299,60 417.212 0 417.212
36 KPHP MODEL MALINAU (UNIT X)
Kalimantan Timur
KPHP MODEL KAYAN (UNIT V) 487.842 298.299,63 189.542 0 189.542
37
Kalimantan Timur BULUNGAN
105.372 0,00 105.372 0 105.372
38 KPHL MODEL KAPUAS
Kalimantan Tengah
373.909 308.069,11 65.840 0 65.840
39 KPHP SERUYAN (UNIT XXI)
Kalimantan Tengah
139.957 68.684,21 71.273 12.044 59.229
40 KPHP MODEL BANJAR
Kalimantan Selatan
KPHP MODEL PULAU LAUT DAN 112.258 67.405,25 44.853 0 44.853
41
Kalimantan Selatan SEBUKU (UNIT III)
92.641 50.051,21 42.590 7 42.582
42 KPHP MODEL TANAH LAUT
Kalimantan Selatan
41.598 4.163,65 37.434 0 37.434
43 KPHP MODEL POIGAR
Sulawesi Utara
116.275 3.089,87 113.185 20.831 92.354
44 KPHL MODEL UNIT III POHUWATO
Gorontalo
96.926 2.525,08 94.401 21.496 72.904
45 KPHP MODEL BOALEMO (UNIT V)
Gorontalo
100.912 0,00 100.912 39.833 61.079
46 KPHP MODEL DAMPELAS TINOMBO
Sulawesi Tengah
KPHP MODEL RANO PATANU (UNIT 137.430 34.992,10 102.438 0 102.438
47
Sulawesi Tengah XI)
77.196 2.177,07 75.019 0 75.019
48 KPHL MODEL MAPILLI
Sulawesi Barat
57.916 20.967,21 36.949 0 36.949
49 KPHL MODEL UNIT II LARIANG
Sulawesi Barat
37.962 2.144,47 35.818 0 35.818
50 KPHL MODEL MAMASA TENGAH
Sulawesi Barat
53.555 11.821,17 41.734 0 41.734
51 KPHP MODEL MAMASA BARAT
Sulawesi Barat
30.600 0,00 30.600 0 30.600
52 KPHP MODEL UNIT III LAKOMPA
Sulawesi Tenggara
134.419 11.015,55 123.403 932 122.471
53 KPHP MODEL UNIT XXIV GULARAYA
Sulawesi Tenggara
241.992 98,10 241.894 0 241.894
54 KPHL LARONA MALILI
Sulawesi Selatan

160.854 24.694,16 136.160 2.768 133.391


55 KPHP JENEBERANG (UNIT IX)

Sulawesi Selatan
44.577 744,93 43.832 0 43.832
56 KPHP MODEL GUNUNG SINOPA
Maluku Utara
67.057 0,00 67.057 0 67.057
57 KPHP MODEL WAE SAPALEWA
Maluku
223.369 40.460,14 182.909 0 182.909
58 KPHP MODEL SORONG
Papua Barat
206.016 2.093,81 203.922 0 203.922
59 KPHL MODEL BIAK NUMFOR
Papua
105.867 0,00 105.867 0 105.867
60 KPHP MODEL YAPEN
Papua
8.006.893 2.872.399,03 5.134.495 211.219 4.923.274
Jumlah

Dari data tersebut diatas didapatkan, bahwa hanya ada 15 KPH model yang ada proses izin
pemanfaatannya. Di KPH Model Register 47 di lampung, seluruh lokasinya sudah diajukan
permohonan IUPHHK-HTI seluas 12.500 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 140
Izin Pemanfaatan (ha)
2.872.399
36%
Proses Izin Pemanfaatan (ha)
4.923.275
61% Luas KPH Yang Belum Dibebani
211.219
3% Izin Pemanfaatan (ha)

Gambar 30 : Diagram perbandingan luas KPH Model, luas izin Pemanfaatan dan luas izin
pemanfaatan yang sedang dalam proses.

300.000

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

Luas KPH Model (ha) Izin Pemanfaatan (ha) Proses Izin Pemanfaatan (ha)

Gambar 31 : Diagram perbandingan luas KPH Model, luas izin Pemanfaatan dan luas izin
pemanfaatan yang sedang dalam proses per KPH Model.

Untuk memberikan data secara lengkap tentang izin pemanfaatan yang sedang dalam
proses didalam KPH Model, maka berikut ini kita sampaikan data lengkap izin izin pemanfaan
dalam 14 KPH Model Prioritas 2012 yang terdapat permohonan izin pemanfaatan
didalamnya.
1. KPHP Model Lalan
x SK Nomor : 789/Menhut-II/2009
x Luas KPHP Model Lalan : 265.953 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-RE seluas
27.832,02 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK RE, Penetapan HTR, dan penetapan HKM.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Lalan :
89.845,76 ha.

2. KPHP Model Register 47 Way Terusan


x SK Nomor : 794/Menhut-II/2009

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 141
x Luas KPHP Model Register 47 Way Terusan : 12,500 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-HTI seluas
12.500,00 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, IUPHHK RE, Penetapan HTR, HKM dan Penetapan HD
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Register
47 Way Terusan : 0 ha.

3. KPHP Model Limau (Unit VII)


x SK Nomor : 714/Menhut-II/2011
x Luas KPHP Model Limau (Unit VII) : 121.102,00 Ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 2 unit IUPHHK-HTI seluas
37.649,6 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, IUPHHK RE, Penetapan HTR, Penetapan HKM
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Limau
(Unit VII) : 82.631,35 ha.

4. KPHP Model Merangin (Unit VI)


x SK Nomor : 43/Menhut-II/2011
x Luas KPHP Model Merangin (Unit VI) : 76.137 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-HTI seluas
1.197,41 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, IUPHHK RE, Penetapan HTR dan Penetapan HKM
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Merangin
(Unit VI) : 59.762,52 ha.

5. KPHP Model Sungai Sembulan


x SK Nomor : 329/Menhut-II/2010
x Luas KPHP Model Sungai Sembulan : 76.137 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-HTI seluas
1.185,25 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, IUPHHK RE, Penetapan HTR, HKM dan Penetapan HD
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Sungai
Sembulan : 38.227,75 ha.

6. KPHL Model Mutis Timau


x SK Nomor : 41/Menhut-II/2012
x Luas KPHL Model Mutis Timau : 115,380 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-HTI seluas 26,86
Ha
B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 142
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, RE, Penetapan HTR dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang masih bisa dimanfaatkan di KPHL Model Mutis Timau :
115.353,14 ha.

7. KPHP Model Sintang


x SK Nomor : 791/Menhut-II/2009
x Luas KPHP Model Sintang: 56.893 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-HTI seluas
33.491,00 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, IUPHHK RE, Penetapan HKM dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Sintang :
18.305,04 ha.

8. KPHP Model Banjar


x SK Nomor : 793/Menhut-II/2009
x Luas KPHP Model Banjar : 139.958 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-HTI seluas
12.043,73 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, RE, Penetapan HKM dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Banjar :
59.230,06 ha.

9. KPHP Model Tanah Laut (Unit VII)


x SK Nomor : 440/Menhut-II/2012
x Luas KPHP Model Tanah Laut (Unit VII) : 92.461 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-HTI seluas 7,31 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, RE, Penetapan HKM dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Tanah
Laut (Unit VII) : 42.402,48.

10. KPHL Model Unit III Pohuwato


x SK Nomor : 334/Menhut-II/2012
x Luas KPHL Model Unit III Pohuwato : 116.275 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-RE seluas
20.830,85
x Tidak ada Ijin IUPHHK HTI, Penetapan HKM dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHL Unit III
Pohuwato : 92.354,28 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 143
11. KPHP Model Boalemo (Unit V)
x SK Nomor : 402/Menhut-II/2011
x Luas KPHP Model Boalemo (Unit V) : 96.926,00 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit IUPHHK-RE seluas
21.496,44 Ha.
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, IUPHHK HTI, Penetapan HKM dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Boalemo
(Unit V) : 72.904,48 ha.

12. KPHP Model Dampelas Tinombo


x SK Nomor : 792/Menhut-II/2009
x Luas KPHP model Dampelas Tinombo : 100.912 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1unit IUPHHK-HA seluas
39.832,83 Ha
x Tidak ada Ijin IUPHHK RE, IUPHHK HTI, Penetapan HTR, HKM dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Dampelas
Tinombo : 61.079,17 ha.

13. KPHP Model Unit XXIV (Gularaya)


x SK Nomor : 61/Menhut-II/2011
x Luas KPHP Model Unit XXIV (Gularaya) : 134.419 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 1 unit Penetapan HKM seluas
92,34 Ha.
x Tidak ada Ijin IUPHHK HA, RE, HTI dan Penetapan HD.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Unit XXIV
(Gularaya) : 122.471,11 ha.

14. KPHP Model Jeneberang (Unit IX)


x SK Nomor : 715/Menhut-II/2011
x Luas KPHP Model Jeneberang (Unit IX) : 160.854 ha
x Areal yang sedang proses ijin pemanfaatan adalah 3 unit IUPHHK HTI dan 1 unit
Penetapan HTR seluas 24.152,61 Ha.
x ada Ijin IUPHHK HA dan IUPHHK RE.
x Luas Kawasan Hutan yang belum dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model
Jeneberang (Unit IX) : 133.391,38 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 144
VII. PENUTUP

Kawasan hutan berdasarkan fungsinya terdiri dari kawasan hutan konservasi, hutan
lindung dan hutan produksi. Berdasarkan hasil pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
dan informasi pemanfaatan hutan produksi di wilayah negara Republik Indonesia s.d November
sebagaimana telah diuraikan pada bab terdahulu, dari luas ± 76.663.507 ha kawasan hutan
produksi, seluas 34.871.041 ha sudah dibebani izin pemanfaatan dan seluas 5.738.482 ha
masih dalam proses mendapatkan izin. Sehingga hutan produksi yang belum dibebani izin
pemanfaatan adalah seluas 36.053.984 hektar dengan asumsi pada kawasan Hutan Produksi
Konversi belum ada perubahan peruntukan menjadi areal penggunaan lain.

Pada kawasan hutan produksi yang belum dibebani izin pemanfaatan maupun belum ada
proses pemanfaatannya, perlu dilakukan identifikasi dan inventarisasi potensi sebagai informasi
awal bagi para investor kehutanan dalam menyusun strategi pengelolaan pemanfaatannya,
sehingga tujuan pengelolaan hutan lestari dapat tercapai.

Seiring dengan posisi KPH yang mempunyai peran yang sangat strategis dalam konteks
pembangunan kehutanan secara nasional. Amanah dan peran strategis KPH tersebut telah
menjadikan pembangunan KPH sebagai salah satu prioritas Pembangunan Nasional. Prioritas
tersebut telah diterjemahkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kehutanan Tahun 2010-
2014 dengan Indikator Kinerja Utama adalah Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penetapan
Wilayah KPH seluruh Indonesia dan beroperasinya 120 KPH (20 % wilayah KPH yang telah
ditetapkan).

KPH Model merupakan salah satu strategi percepatan pembangunan KPH yang secara
bertahap dikembangkan menuju situasi dan kondisi aktual organisasi KPH di tingkat tapak.
Berdasarkan SK Penetapan Wilayah, luas KPH Model seluruhnya adalah 8.006.893 ha dan luas
izin pemanfaatan didalam KPH model tersebut adalah 2.872.399 ha.

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 145
Lampiran Peta Pemanfaatan Hutan Seluruh
Indonesia s/d November 2012

B uku Data dan I nformasi Pem anfaatan K aw asan Hutan 2012 146
114°30'0"E 115°0'0"E 115°30'0"E

PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN


Kab. SITUBONDO PROVINSI BALI
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012
SKALA 1: 800.000
! !
LAU T JAWA
! 0 4 8 16 24 Kilometers
!

U
8°0'0"S

8°0'0"S
T. Day
KETERANGAN :

a
Batas Provinsi
/
" Ibukota Provinsi

at
ay
T.
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Kabupaten

B
.
!

T.
ap
12

i
! Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan

!
! !

!
!
12

!
!
!

9 33

!
# Gunung

!
! !
9

!
! !!

!
! !
9 11
! !
Sungai dan anak sungai

!
!
!
!

!
!

!
! ! !
!
!
! ! A Titik Tinggi
9 14
!

!
! !

7 !

!
! ! ! ! !

kg ak
D
!

! !
9
!

!
Batas Negara Danau
!
!

10 !
!

!
!

! !
T. G ro
!

! !
!
! ! !
!
!

!
7
! !

!
Legenda

!!
Kab. BULELENG T. M en d
! ! !
!! !

!!
! !! !
!
! !
! !
!

!
a

Poh

!
aun

!
!
! !
!
ay

! !
!
!
!

!
!

! !
!

!
! !
Areal IUPHHK HTI
!
Hutan Konservasi

!
D

!
!

!
!
!

!
!
!
T. Biluk

! !
T.

! !

!
!

!
Hutan Lindung

!
!

! !
!
T.
!
Areal IUPHHK HA

! !
! ! !

8 ! Ta

! !
SE

! !
!
Kab. BANGLI

ung
! !
! b ah Areal Penetapan Hutan Desa Hutan Produksi
!!

!
!
!

! !
! !

!
!

y
!
Kab. JEMBRANA ! !
! Hutan Produksi yang Dikonversi

!
!

Y. A
! !
! ! !
!
Areal Pencadangan HTR

! !
LA

!
!

!
i

!
ew

!
!

!
!
Hutan Produksi Terbatas

!
! ! !

!
!

!
ed

!
!
Areal Penetapan HKM

!
!
!
T

!
!

!
M

! !
!

!
Area Penggunaan Lain

!
!

! !
T.

!
Areal IUPHHK RE
P. Bali
!

!
!
!

!
BA

!
!
!

!
! !

kan !

!
g lu
!

en Kab. KARANGASEM
!

Pu
!

!
! SUM BER DATA :

!
!

ud T. ! !
LI

! !

!
!!

!
B !

!
T.

!
1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000

!
!
!

!
!

2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012

!
!

!
!
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012

! !

! !
!
! !

Kab. TABANAN

!!

K
!
Catatan :

! !
!

u
!

MBO
! !
!!

gk
!

1. Batas administrasi pemerintahan yang tergamb ar diatas peta tidak sepenuhnya

!
!
!

an
!
!

Y. Em pas

!!
!
! ! dapat digunakan sebag ai acuan

B
!

!
!

!
T. Sangs ang
!
!

!
!
!
!
!

T.
2. Batas izin pemanfa atan tidak dapat digunakan sebagai a cuan batas status,

!
!
an

!
! !
8°30'0"S

8°30'0"S
!
! !
! !

!
! !
batas izin tetap mengacu pada batas izin se cara parsial yang dikeluarka n

!
!

!
a li

! !
!

T LO
Menteri Kehutanan atau hasil tata batas d ilapanga n.
B

! !
!

!
T.

!
!

!
!

!
Kab. GIANYAR

!
!

!
!

T. B

!
!

!
!
! !
! !

!!
!

! !
!
PETA SITUASI

!
T. Petanu

u
Skala 1 : 50.000.000

nbu
ng

SELA
! !

!!

! !
a

n
T. P
!

!
!
!
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

!
Kab. BADUNG

!!
! !

!
!
! !
! !

!
!

!
! GORONTALO
/
"

!
!

0°0'0"

0°0'0"
!
!
PONTIANAK
!

NG /
" SAMARINDA
BA D U /
" PALU

!
! !

T /
"
!

!
SELA
!

DENPASAR

!
"
/ PALANGKARAYA

!
/
"
!

Kota DENPASAR
BANJARMASIN
!
/
"
Nusa Lembongan KENDAR I
!

Kab. BANYUWANGI /
"

5°0'0"S

5°0'0"S
! !

MAKASSAR
/
"
! !

Kab. KLUNGKUNG SEMARANG


P. Rengit /
" SURABAYA
Nusa Penida /
"
!

YOGYAKARTA
/
"
DENPASAR MATARAM
/ "
" /

10°0'0"S

10°0'0"S
KUPANG
Area y ang dipetak an
/
"

110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

SAM UD E RA H IN DIA DIREKTORAT WILAYAH PENGELOLAAN DAN


PENYIAPA N AREAL PEMANFAATAN KAWA SAN HUTAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN
TAHUN 2012

114°30'0"E 115°0'0"E 115°30'0"E


100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E

!
! !

!
!
! !

!
!

!
Kab. PESISIR SELATAN

!
Kab. BATANGHARI
!

PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN

!
!
!

Kab. KERINCI SAROLANGUN !

!
.
!

!
PROVINSI BENGKULU
!
!

!
!

!
P. Sipora
! ! !
! ! !

!
! ! ! !

!
!
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012

!
!
!

!
!
!
! ! !
SKALA 1 : 1.750.000
!

Kab. MERANGIN
! !

S. Jenih

!
! !

Kab. SAROLANGUN

!
! !

!
!

!
! ! !

0 10 20 40 60 Kilometers
!

!
!

!!

!
!

!
!
! ! !

MUKOMUKO B.
!
Selaga n t
ki

!
!
i
.
!
!

!
!

.D

!
!
A
U

! !
!

!
Kab. MUSI BANYUASIN

!
u ih

ah
!

Kab. MUKOMUKO !

uhb

ng
!

! !
P. Pagai Utara

!
!

te
! !

uh
A. Ip
! ! ! !

!
Ip

! !

! !
A.
A. !

Te r

! !

!
A.
a

!
ma

!
!

Pu
!
ng !

!
! !

ti A
30 au
SEKAYU
.
!
!

uhil

! !
.S
!
A. Ketak A. Ip

! !

!
latgini

eb
KETERANGAN :
A. Seb

la
!
3°0'0"S

3°0'0"S
!

!
uh Kab. MUSI RAWAS

! !
Batas Provinsi

!
A. Ip /
"

!
Ibukota Provinsi
!
h
wa
!

! !
!
29
!

P. Pagai Selatan a

!
.S Ibukota Kabupaten/Kota

!
!

mi Batas Kabupaten
!
.
!
! !
a S
A. R
!

Kab. KEPULAUAN MENTAWAI

!
gi
! !

!
!!

!
A. Ketaun

!
!

alan
Kab. LEBONG
! !
Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan
at
!

!
!
!

bl
! ! !

!
Se

A. L

!
! !

P. Tisopo #
A.
!
! !
Gunung

!
!
!

! !
!
MUARAAMAN Sungai dan anak sungai

!
.
!
!
Titik Tinggi
!
!
A

!
! !
!

!
!

Kota LUBUKLINGGAU
! !

!
! !
! ! D

! !
!

!
!
.LUBUKLINGGAU
!
!
Danau
!
Batas Negara

!
Kab. BENGKULU UTARA !

!
!
!

!
! !
!
! !
!

!
!

an

!
!
! ! !

!!

!!
un
! !
!
Legenda

!
nt

!
ARGAMAKMUR ! !

Bi
.
! Kab. REJANG LEBONG !

Hutan Konservasi
.CURUP
!
!

A.

lik

!
s Areal IUPHHK HTI
ai

!
!
!
! !

!
Pa
! !
L Hutan Lindung

A. Rikis
S.
! !
g
! ! ! ! Areal IUPHHK HA
alin
!
!
Hutan Produksi

!
A.

!
2
!
!

!
! !
A. S

! !!
!
! ! !
! !
!
! !
!
Areal Penetapan Hutan Desa

! ! !
!
1
!
! !
! ! Hutan Produksi yang Dikonversi
1
! !
Areal Pencadangan HTR

! !
!
! Hutan Produksi Terbatas

!
!
Areal Penetapan HKM

!
Kab. KEPAHIANG
. KEPAHIANG
! MUARAENIM Area Penggunaan Lain

!
!
!

! !
. Areal IUPHHK RE

!
!
!

1 Kab. MUARA ENIM

!
!

17

! !
A. Bengkulu
!

17 1 Kab. LAHAT

!
!

!
! !

BENGKULU "
LAHAT
/
SUM BER DATA :

!
.
!

!
!

!
!

!
!

!
Kota BENGKULU !! ! ! !
! ! 1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000

! !
! 2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012
!
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012

A.
! !

!
! !

Pi
4°0'0"S

4°0'0"S
! !

lu
i
! !

!
ka

!
ba

!
!
! Catatan :

!
ng
! ! !

!
ng
a
!
! !
!

!
lum
!

!
1. Batas administrasi pemerintahan yang tergamb ar diatas peta tidak sepenuhnya

Ku

!
!

!
TAIS ! !

!
!
!
PAGARALAM dapat digunakan seba gai acuan
.
!

A.

!
Kab. SELUMA

! !
Se
.
!
!
A. !

! !
2. Batas izin pemanfa atan tidak dapat diguna kan sebagai a cuan batas status,
! !
Ma

!
A.
!
nn Kota PAGARALAM

!!
batas izin tetap mengacu pada batas izin se cara parsial yang dikeluarkan
a

! !
!
Menteri Kehutanan atau hasil tata batas dilapanga n.

A. Talo
!

!
! !

!
!
! !
!
SA

A. Pino
! !
!

!!

! !

!
111 !

kena ng

!
!
!
PETA SITUASI
M

!
A. Beng
!
!

!!
as
!
111 ! !
Skala 1 : 50.000.000
UD

! !

Al
!

! !
!
!

!
!
!

A.
Kab. BENGKULU SELATAN

! !

!
ER

!
! ! !

! !
!
!
! !
111 ! ! 100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E
A

27 27
HI

!
MANNA

!
.
!

!
27 27
ND

!
!

5°0'0"N

5°0'0"N
A. Kinal
! !

Kab. OKU SELATAN


IA

MEDAN
Kab. KAUR
!

/
"
a s 27
!

Lu 27
A. TANJUNG PINANG
27 /
"
!
PEKANBARU
27 /
"

0°0'0"

0°0'0"
BINTUHAN PONTIANAK
/
"
!

!
.
! 27 PADANG
/
" JAMBI

!
27 /
" PANGKALPINANG
/
"

!
PALEMBANG
/
"
Kab. LAMPUNG BARAT BENGKULU
5°0'0"S

5°0'0"S
/
"

5°0'0"S

5°0'0"S
BANDAR LAMPUNG
Area yang dipetakan /
" SERANG
/ "
" /

100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E

DIREKTORAT WILAYAH PENGELOLAAN DAN


P. Enggano PENYIAPA N AREAL PEMANFAATAN KAWA SAN HUTAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
1002 KEMENTERIAN KEHUTANAN
1002 TAHUN 2012

100°0'0"E 101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E


!
!
!

!
!
! ! ! !
! !!

!
! !

! !
!
!
! !

!
!
!

!
! !

!
!

! !
!

!
PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN
!
!
!

Kab. SEMARANG
!
!

!!
!
Kab. SRAGEN

!
!

! !
!

!
!!
MAGELANG
!
! ! !
PROVINSI DIY

!
!

!
!
.

!
!

!
!
!

!
! ! !

!
! ! !

!
Kota MAGELANG
!
! !

!
! !

! !
!
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012

!
!
!!

! !
!
Kab. WONOSOBO

!!

!
! !

!
!

!
! !
!
SKALA 1 : 550.000

!
!
!!

!
!

! !
!
! ! !

!!
!
! !!
!
! !
0 2,75 5,5 11 16,5 Kilometers
!

!
! ! !
! ! ! ! !

!
!

.
!
Kab. BOYOLALI
! !

!
! ! !
!

!
!

! ! ! !
! ! ! !

!
!

!
! !
! BOYOLALI !

!
!
!
!
!

! !
!!

Kab. MAGELANG

! !
! ! !
! ! ! !

! !
!
U

!
! !

!
Kab. KARANGANYAR
!

! !! !

Kota!
.SURAKARTA

!
! !
! !

! !
!
!

!
!
SURAKARTA ! !
!

!
! ! !

!
!
!
!
!

!
!

!!
!

!
!

!
!
!!

! !
! ! !

!
!
! !

! !
!

!
!

!
!
!
! ! !
!

!
!

!
!

!
!! ! ! ! !
!! ! !

!
!
!
!
! ! ! KARANGANYAR

!
!

!
!

.
!
!
!

! !
!
!

!
!
! !
! ! !

!
!
!

!
!

!
!

!
! !

!!
!

!
!! ! !

! !
!

!
!
!

! !

! !
!
KETERANG AN :

!
!
!
!
! ! ! Batas Provinsi
! /
" Ibukota Provinsi

!
!
! !
!
!

!
!! !
!

!
! ! !

!
!
!
! .
!
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Kabupaten
!

!
!
!

!
! !

Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan

!
!

!
!

!
!

!
!

!
Kab. SUKOHARJO # Gunung

!
! !

! !
Kab. SLEMAN Kab. KLATEN .SUKOHARJO
! Sungai dan anak sungai

!
!

!
! SLEMAN Titik Tinggi
.
!
A

!
Kab. PURWOREJO KLATEN

!
!
.
!

! !
D

!
!
!
Batas Negara Danau
!

!
!

!
!

! !

! !
!

!
! !

Legenda

!
!

! !

!
!
!

! !
!

!
Hutan Konservasi

!
! !

! Areal IUPHHK HTI

!
!
! ! ! !

!
!

! !
! ! !
Hutan Lindung

!
!
!
Areal IUPHHK HA
!
!!
!

!
Hutan Produksi
!

!
!!
! ! !

!
!

!
!!!
Areal Penetapan Hutan Desa

!
!

! !
!
!

! !
Hutan Produksi yang Dikonversi
!

!
!
!

!
!

YOGYAKARTA

!
!
! Areal Pencadangan HTR
!

"
/

!
! !
!
Hutan Produksi Terbatas
! !

! ! ! ! ! ! !

!
!! !
!
!
!

!
!
!

!
Areal Penetapan HKM
! !

!
! !
! ! !
Area Penggunaan Lain
!

!
!
! !

!
! !
!

!
!
!

!
!
!

!
!

!
!
Kota YOGYAKARTA !
!

!
Areal IUPHHK RE
!

!
8
! !

!
!

!
! !
!

!
! !

!!
!
! !
WONOGIRI
! !

!
!

!
!
!

.
!

!!
Kab. KULON PROGO
!

! !
!!

! !

! !
!

!
!
!

!
! !

!
SUMBER DATA :

!
!

!
! ! ! ! ! !

!
!

! !
!

! ! ! !

!
! ! !
!

! ! !! !

! !
!

!
!
!

! !
!

!
!

!
!!

!
! ! ! ! !
1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000
!

!
WATES !
!
2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012
.
!

!
!
!
8 3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012
!

!
!

!
!
!
! !

Cata tan :
7 7

!
!
!

!
1. Batas administrasi pemerintahan yan g tergambar diatas peta tidak sepenuhnya
!

!
BANTUL dapat d igu nakan se bagai acuan

!
!
.
!
!
! !
!

2. Batas izin pemanfaata n tidak dapat dig unaka n sebagai acuan batas status,

!
! !
Kab. BANTUL batas izin tetap meng acu pada batas izin secara partial ya ng d ikeluarkan
! !

Me nteri Kehutanan atau hasil tata batas dilapangan .


7
!
!
! !

!
!

! !
7 PETA SITUASI
! !

Skala 1 : 50.000.000
7
!
!

!
!
!

!
!

7
!
!

WONOSARI
!

.
!
!
! !

! !
!

105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E


! !
!
!
!

! !
! !
!

7 7
! ! !!

!
! !

! !
!

7
!
!
! !

7 7 Kab. WONOGIRI
!
8°0'0"S

8°0'0"S
!

!
7
7 7 Kab. GUNUNG KIDUL !
!

7 7

0°0'0"

0°0'0"
PONTIANAK
/
"
! !

7 SAMARINDA
/
" PALU
77 /
"

!
7 32 7
! !

7 7 32 7 PANGKALPINANG PALANGKARAYA

7 32 32 32 /
" /
"
32 32 7 32 32
BANJARMASIN

!
/
"
32 32 32
32

5°0'0"S

5°0'0"S
MAKASSAR
BANDAR LAMPUNG /
"

!
/
"

!
!
SERANG
/ "
" /JAKARTA
/ BANDUNG"
" / SURABAYA
/
"

!
SEMARANG

!
/
" MATARAM
YOGYAKARTADENPASAR
/ "
" /

!
!
Area yang dipet akan
!

105°0'0"E 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

!
!
SA !
! Kab. PACITAN
M UD 32 32

!
ER

!
32 32 32
AH 32 DIREKTORAT WILAYAH PENGELOLAAN DA N

!
32
IN PENYIAPAN A REA L PEMAN FAATAN KAWASAN HUTAN

!
DI DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
A KEMENTERIAN KEHUTANAN
TAHUN 2012
122°0'0"E 123°0'0"E

PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN

PROVINSI GORONTALO
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012
SKALA 1: 1.450.000

0 5 10 20 30 Kilometers

U
LAUT SULAWESI

Kab.TOLI TOLI !
! KETERANGAN :
Batas Provinsi
/
"
!

Ibukota Provinsi
!
!

BUOL .
!
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Kabupaten
.
!
!
!

! Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan


! !

# Gunung
! !
Sungai dan anak sungai
A Titik Tinggi
D
1°0'0"N

1°0'0"N
Danau

!
Batas Negara

Kab. B U O L
!

Legenda
225

!
! !

!
Hutan Konservasi

!
Areal IUPHHK HTI

!
!

!
!

!
!
! Hutan Lindung
!
! ! !
Areal IUPHHK HA
!
! ! ! Hutan Produksi
!

!
!
! ! Areal Penetapan Hutan Desa

! !
! !
!
! !
! ! !
Hutan Produksi yang Dikonversi

!
! !
!

!
!!

!!!
LIMBOTO

!
!!!!!
!
!!!!!! Areal Pencadangan HTR

!
.
!

!!
!

! !

!!
!!
Hutan Produksi Terbatas

!!!
!

!!!!
262 !!!
!!!
!!

!!
!!!

!!
! ! !!!!
!

!!
! !

!!!
!!!! !!
!!!
!
Areal Penetapan HKM
!
!!

!
! !
!!!

!
Area Penggunaan Lain

!!!!!!
!

!
Kab.GORONTALO

!
Kab. BOLAANG MONGONDOW

!!!!!
!

!!!!!
! !!

!
!!

!
!! !
!!!

!!
!!
Areal IUPHHK RE
!
!!
! !

!
! !

!!
!!!
!!!
!

!!!!!
!
!

!!
!!!!!!!!!
!!!!!!!!
!
!

! !
!

!!!
Kab. POHUWATO !!! SUMBER DATA :

!
!!!
!!!
!
!!
!

!
!!

! !
!!!

!!
!!!!!

!!
! ! ! !
!!!! !!!

!
!!

!
! !! !!!!! !!!
!!!
!

!
!
!!!!!!!!!!
!!! !!!!!!

! !
!
!!!!
!
! !!!

!
262
!

!!
!
!
! 1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000

!
!! ! !!
!!!!!
!!

!!
!!

!
2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012

!
!!
!

226 95 !
!!

!!
!
!
!
!!

!!
!!
! !
!!

!!!!!
80

!!!!!
!
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012

! !
!

!!
!!!!!
!!
!
! !!

!
!!! !!!

!
! !!!!!!!
!!!!!! !!!! !!
!!! !!!!!!
!!
!!!!
!! !!! !!!
!!
! !!!! !!!!!!
! !! !!!
!
! ! !
! ! !!!!!! !! ! !!
Kab. BOALEMO

!!!
!!!!
!!
!!!
!!!
!

95

!!
!!!!!
!
!!!!!!
!!!

!! !
!!

!!!!!
! ! !!
226

!!!!!
! !

! !
!
!!

!
! !

!!! !
!

! !
! !
95
!

80
!

94 ! !!

!
!

80

!
!
95 ! !!
!!
Catata n :

!
!

!
94

!!
!!
!!!!!!
!!!!!!!
80 80 !

95 95 95 !!!!

!
!

!!!
95
!

95

!
!!!!!! !!!!
!!!! !!!!! ! !!!
1. Ba tas a dmin istrasi pemerin taha n yang tergamba r d ia tas p eta tidak se penuh nya
! !

!
!

! !
!

!
!

80 94 "
/ .
!
! !

Kab. PARIGI MOUTONG TILAMUTA


Kota GORONTALO !
Kab. BONE BOLANGO dapa t digunakan se bagai acua n

!
!!!!!
.
!

!
94

!
! !
80 !!!! !!
!

!!
!!!
!
!
2. Ba tas izin p emanfa ata n tidak da pat digun akan sebaga i acuan batas status,
!

95 80

!!!!!!!!!
! !

!
!! !! !!!
!
!

!
batas izin teta p meng acu pada ba tas izin seca ra parsial yang dike lu arkan

!
80 81 81

! !

!
! !

!!!
!!
!!! !!
!

!
!!
!
81 !!!!!!!
!!
!!
!
! Menteri Kehu tan an atau ha sil tata b ata s dilapanga n.

!
!! !!!!
MARISA
!

!! !!
! !
!

.
!

!
!
!

!!
!!!!!!!
!!!!!!
! !

!
!!!

!
!!
! !!!!
!!
!
!
!!!
!!!
!

!!!
!!!
!!
!!!!
PETA SITUASI

!!
!
!!
!
!!!!

!!! !!!
!!!
!!!!
!!!!! !!!!
!!!!!
!!
!!!!
!!!
!! Skala 1 : 50.000.000
!!!
!!

!!!
!!
!!

!!
!

!!!!
!!!!
!

!! !! !
!

! !
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

5°0'0"N

5°0'0"N
GORONTALO
/
"

0°0'0"

0°0'0"
PONTIANAK
/
" SAMARINDA
/
" PALU
/
"
LAUT MALUKU /
"
PALANGKARAYA

BANJARMASIN
/
" KENDAR I
/
"

5°0'0"S

5°0'0"S
0°0'0"

0°0'0"
MAKASSAR
/
"

SEMARANG
/ Area yang dipet akSURABAYA
"
YOGYAKARTA / an
"
/
"

110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E


UNAUNA
!
.
P. Unauna

Kab. TOJO UNA-UNA DIR EKTORAT WILAYAH PENGELOLAAN DA N


PENYIAPA N AR EAL PEMA NFAATA N KAWASAN HUTAN
P. Waleabahi DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN
TAHUN 2012
P. Togian

122°0'0"E 123°0'0"E
101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E 104°0'0"E

!
!

!
P. Lingga

!
!
! !

! !

! !
!
!
!

!
!
PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN

!
!

!
TEMBILAHAN

!
!
Kab. KAMPAR Kab. PELALAWAN

! !
.
!

!
P. Selayar

! !
PROVINSI JAMBI
! !

! !
!

!
!

P. Rusuk Buaya

!
! ! ! ! !

!
! !

!
! !
!
! !

! !
! ! RENGAT SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012
.
!
!

P. Psoik P. Noja

! !
!

!
! !
! ! ! !

SKALA 1 : 2.250.000
P. Bandahara

! !
!
!

Kab. TANAH DATAR

! !
Kab. INDRAGIRI HILIR 0 10 20 40 60 Kilometers
!

DABO

! !
!
P. Singkep !
.
!

!
. SINGINGI
!
!
!
Kab. KUANTAN Kab. LINGGA

! !
!

!
!
TELUK KUANTAN ! !

!
!
!
!

U
!

!
Kab. INDRAGIRI HULU

! !
!
!
!

Kab. SAWAHLUNTO / SIJUNJUNG


.SAWAHLUNTO
!
!
SE

! !
!

!
L AT
BE

! !
!
! !

!
!

R
!
!

HA
!

al

! !
Tun gk
!
!

!
!
!KUALATUNGKAL
. LA
!

S. S.
!

!
!

!
!

!
!
! ! !

!
!
!

enta ip
!

!
! !

no

! !
t
! ! !

Ke
KETERANG AN :
!
!
!

RA
!

!
!

!
PULAUPUNJUNG
95 95
!

Batas Provinsi
HA

S.
!

.
!
!

!
! !

!
!
!
/
"
! !
Ibukota Provinsi

!
!

!
! !

DA
1°0'0"S

1°0'0"S
!! !

84
!
!

S. B
! ! ! !
21 N
ME
!
!

!
!

!
!
!

21 21
!
Ibukota Kabupaten/Kota
21 93 20 93 S.
!
!!
.
! Batas Kabupaten
!

84

!
o

!
90 r it

!
!
!
!
78
! !
!

91 21 Je
!

Kab. SOLOK
! !

!
21 Kab. TANJUNG JABUNG BARAT Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan

S. Lag an
S.

! !
S. Mengga !

S. N
! !

!
tal
!

!!
21 21 21 21 8421 84
! !
!!

!
Kab. DHARMAS RAYA .
!
!

95
!

! !

#
ak

!
k Gunung

iur
S.
!

pa

!
! ! !

!!
rb
!

!
! ! !

. Ta

!
!

88 S. Niu Be Sungai dan anak sungai


!

Ba
!
!

!
S r S.
!

!
!

!
! Titik Tinggi
95

!
A

l an
!
!

!
an 21

! !
!

93
!

juh 88 D
! !

!
!

!
u 21 ua n Kab. TANJUNG JABUNG TIMUR Batas Negara Danau

!
.J 21 20 S. Peng ab
! !

!
!

! !

!
B 9595
! !
! !

!
!! !
!

81 ak

!
!

! !
! !
!
!

! !
!

!
! !
! !
!

!
! !
b
!
! ! !
r

!
!

S.

ut
Kab. TEBO

!
!
Legenda
!

Be
n

! !
! ! !
!

S. Alai

!
!

ak

La
!
! !
ngu

!
!

Ka
!
S.

S. Batangh
er b
! !
!

!
!

!
!
!

!
! !

!
S. B

! !
!

!
!
!

m
!

os
!!
!

S.
! ! !
Ma

!
Areal IUPHHK HTI
!
Hutan Konservasi
!

!
!

!!
!

hit a
!

! !
!

!
!
!
95

!
!
!

!
Kab. SOLOK SELATAN
! !

Re
!

!
! !

88
!
Hutan Lindung
S.

!
!
Areal IUPHHK HA
!

! !

Air
!

go
! !

ng
MUARALABUH

!
!
MUARATEBO
.
! n SENGETI

!
!

95

!
MUARABUNGO
Bu

!
!
!!

!
Hutan Produksi
.
! .
!

S.
95

as
.
!
!
Areal Penetapan Hutan Desa
B.
!

ari

!
!

!!
!
!
Hutan Produksi yang Dikonversi

!
! !
!

!
Areal Pencadangan HTR
!
!

ari
82 Hutan Produksi Terbatas

!
JAMBI
!

82 ! !
Kab. MUARO JAMBI

! !
!

!
"

! !
!

/
Areal Penetapan HKM

tang h
87 Kab. BUNGO

!
! !
!
!

u Area Penggunaan Lain


!

26 S. Ben
!

Kota JAMBI
!

!
Areal IUPHHK RE
!
at

! !

!
!

!
!

!
! !
lep

! ! !
! !

Ule

S. Ba
!

87

!
!

! !
!

314
!

!
! ! !

!
Pe

86
!
!!

!
! !

!
B.

85
! ! !
MUARA BULIAN
!
!

SUMBER DATA :
!

S. M ed
! !
!

8740
!
!

.
!
S.

18
!
!

!
!
!
15 15
!

!
B. P
!

26 25
! !

!
!
!

at 6
g

!
elep

! !
Kab. BATANGHARI

! !
!
1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000
S. Mendala ng
!
t an

!
!

15
!

86
!
! !
2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012

ak

!
!

! !
Ba

! !

! !
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012
87

!
B. T

32
!!

! ! !

!
!
!

38
Air

! ! !

!
! !
!

!
! ! !
!
e bo

! !
! !

! !
!

16
!
B.

!
! !

i
!

!
! ! ! !

S. Tem bes
B. Ta bir
!
r
!

!
!
33 aha
!
! !

16
!

! ! ! !
Cata tan :
!

m S. B
! !
!

ta
!

Hi
! ! !
1. Batas administrasi pemerintahan yang terg amb ar d ia tas pe ta tidak sepenu hnya
! !
92

! !

!
!!
r
!
2°0'0"S

2°0'0"S
! !

Ai
!

!
! ! ! !
!

S.
dapat d ig unakan sebagai acuan
!

!
! !
!

! !

!
! ! ! ! 2. Batas izin pemanfaatan tidak dapa t digunakan sebaga i acu an b atas status,
! !

! !
!

!
!

!
Kab. KERINCI 83
!
! !
! batas izin tetap men gacu pada batas izin secara parsial yang dikeluarkan
.SUNGAIPENUH
! A. 94

!
!

!
BANGKO Hit Me nteri Kehutanan ata u hasil tata batas dilapang an.
!

! !
S. Mesuma i .
!

! !
!

am
!

19

!
! !

! !
Kab. PESISIR SELATAN

!
B. 77 !

!
!

!
!

!
! !

Merangin PETA SITUASI

!
Ma
rak

S.

!
!
!

19
!

!
rin
!

2
! ! !
!

! !
Skala 1 : 50.000.000
k

g
!
pu

in ! !
iula

24 22 17 17 89
Se

!
!
19

!
!
!

2
A. S

Kab. MERANGIN
B.

!
! !

16 ! !

16 16
Kab. SAROLANGUN 19

!
95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E
!
B. Tembesi
! !

23 17
!!

!
!

.
!
!

16 17 79
!

34 89 !
!

46 SAROLANGUN 89

!
!

MEDAN
!

! !
!
! !

! !
B.
! !

/
"
! !

!!

!
As ! !
!!

! ! ! !

!
!

!
i !
!
!
ai ! !

! !

!
ga
! ! ! ! ! !
!

!
!
!
!

en
!!
!

! ! !

!
! !

! !
R o
!

B. esa Kab. MUSI BANYUASIN


it

44
! !
ik

M
!

PEKANBARU
! !

S.
!

21 31 43 /
"
!
un
D

! !
18
!

/
"

0°0'0"

0°0'0"
B.
A.

Lim

!
!
!

!
La

45

!
!
!

PADANG
!
!

28 B. Ner so

!
!

!
ng

!
S.

!
!
MUKOMUKO /
"
.
! S. JAMBI
ku

M
!

39 /
"
p

!
!

en
!

! !
PANGKALPINANG /
"
!

te
!

!
na 20 !! !
!

! !

Kab. MUKOMUKO ng /
"
BENGKULU
!

!
!
!

!
/
"

!
!

36
!
!

!
! !

5°0'0"S

5°0'0"S
!
!

!
!

Kab. BANYU ASIN


! !

! !

/
"
! !

SERANG
! !
!

!
!

/ "
" /

!
!

!
!

JAKARTA"
/
! ! !
!

!
!
!
SEKAYU BANYUASIN
!

.
!
! !

.
!

! !
!

!
!
! !

Area yang dipet akan

Kab. MUSI RAWAS


!

! !
! !

!
!
!

!
3°0'0"S

3°0'0"S
! !
!
!
SA

!
!

Kota PALEMBANG 95°0'0"E 100°0'0"E 105°0'0"E


!

!
! !!
M

! !
! ! !

!!
!

!
! ! !
!

! ! !
!

! !

!
! !
!
UD

! ! !

!
!

!
! !! !

!
!
! ! ! ! !

! !

!
! !
ER

!
!

! ! !

!
!
! !

Kab. LEBONG
!

! !
! !
A

!
!

Kab. BENGKULU UTARA !


HI

! !

!
! !

! ! !
!
ND

!
!

!
!
!
!

MUARAAMAN

!
! !
DIREKTORAT WILAYAH PENGELOLAA N D AN
.
!
!
IA

!
!

! !

Kab. OGAN ILIR


!
PENYIA PAN AREA L PEMA NFAATAN KAWASAN HUTAN
!
!

!
!

Kab. MUARA ENIM


!

Kota LUBUKLINGGAU
!
!

!
!
!
! !

!
!
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

!
!
!

.LUBUKLINGGAU
!
!
!

!
!
KEMENTERIAN KEHUTANAN
! !

! !
!

! !
!
! !
TAHUN 2012

!
!
! !

!
!

! !
!

! !
!!

!
!

! !
! !
!

!
! !

Kab. REJANG LEBONG Kota PRABUMULIH


!

! !
!

!
!

!
!
!

101°0'0"E 102°0'0"E 103°0'0"E 104°0'0"E


109°0'0"E 110°0'0"E 111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E

PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN


2°0'0"N

2°0'0"N
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012
h MALAYSIA SKALA 1 : 3.900.000
P ol a
S.
0 12,5 25 50 75
Kilometers
Kab. MALINAU
U

!
!

!
!
99 Kab. SAMBAS

!
!

. SAMBAS
!

!
! !

!
!
!

esar

!
!
!

ba s B 35

!
S. Sam ngka u !

eba

! !
!
S. S
!

! !
37

! !
1°0'0"N

1°0'0"N
!
164 39
99 164

!
!
KETERANGAN :
!
! ! !

!
!
!

46
!

! !
! !

164 164 164


!

Kab. KUTAI BARAT


!
!
!
!
140 52 37 Batas Provinsi

!
!

328

! !
/
"

!
!

Ibukota Provinsi
. Kab. BENGKAYANG
!

!
Kota SINGKAWANG

!
!
PUTUSSIBAU
39 ! 150 52
37 Kab. KAPUAS .

!
!
! ! !
! !
! ! !
Ibukota Kabupaten/Kota
P. Kabung .
!
!
!
HULU .
! Batas Kabupaten
164 41 41
!
! !

!
!
!
! !

P. Lemukutan

!
!
!!

!
150 44

!
!
149 40 41
!
!
!

!
!
!!
!

164
! !
!

! !
Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung

!
!
Jaringan jalan

!
! !

!
!!
!

!
!
ri

164

!
!

39

!
!
Du

!
45

!
37

!
!

!
!
!

!
!

!
!

39 164 # Gunung
! !
S.

!
!
! !
!
Sungai dan anak sungai

!
!

!
!
!
h Kab. LANDAK
aw a
!
!

!
!
Titik Tinggi
em p

! !
A
40

! !

!
!

!
S. M
!

!
164 D

!
!
139 Batas Negara Danau
!
NGABANG !
!

.
! 44

! !
MEMPAWAH
!

.
! 139 35

! !
170 !

!!

!
! ! !

170 45
! !

! !

!
! ! !
139
!
!

39 32 Legend a
170 Kab. SANGGAU
! !

!
!
!
170 !
39 ! !

!
! !

!
!
!

!
! ! !

! !
!
170 !
!
!

!
!
! !

!
139

!
41 41

! !
SANGGAU
! ! !
43 !
Areal IUPHHK HTI Hutan Konservasi

!
163
!

! !

.
!
!
!

!
! !
! !

39 34

!
SINTANG
!

170 170 ! !

!
144 170 .
!

!
!
!
! !
! Hutan Lindung
0°0'0"

0°0'0"
SEKADAU Areal IUPHHK HA
!
! !

!
! !

PONTIANAK 170 170 40 .


!

!
!! ! !

"
!

/
!
!
Hutan Produksi
!

162 Kab. SINTANG


!

!
!

Areal Penetapan Hutan Desa


!

!
Kota PONTIANAK Kab. MURUNG RAYA

!
! !

!
Kab. SEKADAU Hutan Produksi yang Dikonversi

!
!

!
!
162 !
Areal Pencadangan HTR
!

!
45

!
!
144
!

Hutan Produksi Terbatas

! !

!
!
!

!
162 Areal Penetapan HKM
!

Kab. PONTIANAK
!

! !
!

142 41
! !

!
! !
! !
Area Penggunaan Lain

!
!

S. ! !
NANGA PINOH
!
!
33 Areal IUPHHK RE
Ka
!

!
.
!
!

!
39 41 166
!

!
pu
!
!
!
!
S. Seruwit

! !
34
!

as
! !
!

!
SUMBER DATA :
154 ! !
41 48
!
!

166
!

!
!
!

!
!

165 142
! !
ubu

! !
! !!!

!
! ! !
!

!
! ! !

! !
! !
!!

147
!

327 1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000

! !
!

! !
!

34

!
!

167 133 ! ! ! ! !

33
S. K

93

!
!

!
!
! ! ! 2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012
!
146 Kab. MELAWI 143 !

!
!
!
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012

!
158 u !
! !
PURUKCAHU

! !
Jen 132 327
!

! !

!
!

41 S.
!

327 161
!

.
!
143
!

!
!
!

!
! !

!
!

137 171 143

!
!
SEL

!
!
!

38 50 327
! !

93

! !
!

152
!
Catatan :

!
156
!

93
!

40
!
!
171

! !
! !
50

! !
a 160
!
1. Ba tas ad ministrasi pemerintahan ya ng terg ambar diata s peta tidak se penuhn ya
!

!
id

!
.L

!
AT

S
!

!
!

!
dapat digunakan seba gai acuan
36 159

! !
!
!
!
143 !

!
!

!
!
!

2. Ba tas izin pe man faa tan tid ak dapat digunakan sebag ai acuan batas status,
42 49 50
!
MUARATEWEH
!
! !
1°0'0"S

1°0'0"S
!
!
! !
!
!
KAR

36 .
!

!
! batas izin te tap mengacu pada batas izin secara parsial yang dike luarkan
Kab. GUNUNG MAS
!

! !

! !
54

!
Mente ri Kehutanan atau hasil ta ta batas dilapan gan.
ang
!

!
imp

!
!

Kab. BARITO UTARA


IMA

S. S
!
! KUALAKURUN
!

! !

! !
151 .
!
!

P. Maya 49 51

!
PETA SITUASI

!
!

!
!
n

!
TA

! !
P. Penebang

!
!
Skala 1 : 50.000.000
wa

! !
!

!
! !
! !
! ! !

!
Pa

P. Petapis

!
!
!

!
! !
!
S.

! !

!
49 !
! !

!
!

! !
!
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

!
! !
35
!

!!
!

S.
!

41 ! ! !
! !
!

! !

! !
!

Tu ! !

!
la
!
! !

! !

!! !
h
!

! !

5°0'0"N

5°0'0"N
!!

51 ! ! Kab. KAPUAS

! !
!

! !

!
Kab. KETAPANG

!
!
!

P. Karimata 47

!
!

! !
!
!
Kab. KATINGAN
!

!
! !
BUNTOK
!
!

.
!
! !

P. Serutu !

! !
Kab. LAMANDAU

! !
!
!

! !
! !

!
!
!
S. Pawan

! !
! !

. KETAPANG 42
!

!
171 53

!
!
Kota PALANGKA RAYA Kab. BARITO SELATAN

!
!

! !
! !

! !

0°0'0"

0°0'0"
!
2°0'0"S

2°0'0"S
KASONGAN ! !
PONTIANAK
.
!

!
/
"
! !

! !
SAMARINDA
Kab. BARITO TIMUR

! !
!

172 ! !
/
" PALU

!
! !

! !

!
/
"
! !
NANGABULIK
! !

! !
ng a
n .
! !

!
!

Kab. KOTAWARINGIN TIMUR


!

wa

!!
! !

! !
!

PANGKALPINANG

!
!!
PALANGKARAYA
nd a

!
/
"
! !

e /
"
!

! !

S. K PALANGKARAYA
!

! ! ! !
!

!
!

!
! ! ! !
!

!
"
!

145
/

!! !
BANJARMASIN

!
! !

/
"

! !
!
! !

ar

! !
!
e ng
!

5°0'0"S

5°0'0"S
!

S. T
! !

!
! !
S.

! !
MAKASSAR
! !

!
! !
/
"
Je
!

/
"

! !

! !
Kab. KOTA WARINGIN BARAT
la

! SERANG
i

! !

/ "
"
!
/ JAKARTA
! !

! !
!
!

BANDUNG
/
"
Area yang dipet akan
SURABAYA
141 /
"

! !
SAMPIT

! !
/
"
.
!
! !

!
!

!!
Kab. HULU SUNGAI SELATAN
! !

!
Kab. SUKAMARA
!

155

! !

!
il

! !

!
k ec

110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

!
!
!

PANGKALANBUN

! !
134

!
am

.
!
!
! !

SUKAMARA
!

!
.
!

!
!

PULANGPISAU
Kab. SERUYAN !
!

145
! !
P. Bawal
!

!
.
ir hit

!
!
!

! !
!
!

Kab. PULANG PISAU Kab. TAPIN

!
P. Belitung
! !

!
S. A

134
! !

elai

!
!
!

! !
S. J
!

!
!
!

.
!
!
!

Kab. BELITUNG TIMUR


!!

P. Datu

! !
! !

!
!
3°0'0"S

3°0'0"S
! !
!

!
MARABAHAN
!

!
.
!
!

KUALAKAPUAS
DIR EKTORAT WILAYAH PENGELOLAA N D AN
. BARITO KUALA
!

!
! !
! !
!

!
Kab.
!
! PENYIA PA N AREAL PEMANFAATAN KAWASAN HU TA N
P. Selandu
! !
!

!
! !

!
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

! !
P. Tapok

! !

! !
KEMENTERIAN KEHUTANAN
! !

LAUT JAWA
! !

P. Rotan ! TAHUN 2012

!
!

! !
Kab. BANJAR
! !

"
!! !

P. Marai
/
! !

!
! !
!

109°0'0"E 110°0'0"E 111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E


114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E
!

! !
!
!

!
Kab. GUNUNG MAS

!
! !

!
Kab. BARITO UTARA !
! !
PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN

!
! !
! !

!
!
! ! ! ! !

Kab. PENAJAM PASER UTARA


! !
! ! ! !

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

!
! ! ! ! ! ! ! ! ! !

!
! !

!
! ! !

!
! ! ! !

!
! !
!

!
! ! !
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012

! !
!

326
!

!
SKALA 1: 2.050.000

! !

!
!
!

116

!
!
! !
! !
!

0 10 20 40 60 Kilometers
!

!
! !
! !
!
! ! !

!
! !

!
! ! ! !

!
!

325 !

!
! !

!
!
!
!

!
!
!

!
!
BUNTOK
326 203
! !

.
!

!
!

!
! !

!
! !

! !

203 198

!
!
! !
195

!
! !

Kab. SERUYAN Kab. PASIR


!
!

! !
Kab. TABALONG

!
!
!

Kota PALANGKA RAYA


!
! !

TANAHGROGOT
209

!
.
!
!

!
! !

!
! !
KETERANGAN :

! !
116
!

Kab. BARITO TIMUR


!

!
2°0'0"S

2°0'0"S
!

! Batas Provinsi
!
! TAMIANGLAYANG /
" Ibukota Provinsi
.
! 46 !

! !

! !
! !
!
!

!
!
.
!
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Kabupaten
!
!

!
!

!
! !

! !
!

!
!
!

! !
Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan
!

!
!

! !
!

!
!
! ! !

! !
!

!
TANJUNG

!
! !
!
#
Kab. KAPUAS .
!
! !
Gunung
! !

!
! !
!

! ! ! ! !
!
!

! Sungai dan anak sungai

! !
PALANGKARAYA

!!
!
! !

Titik Tinggi
"
/
A
!
!
!

!
D
!

!
!

!
Danau

!
Batas Negara

!
! !

!
Kab. BARITO SELATAN
!
! !

!
!
! ! !

!
!
!

!
! ! !
PARINGIN
! !

.
!

!
Legenda

!
! !

!
! !

!
S. Cen
!
! !

!
! ! ! !
!
!
g al !

!
! ! ! !
!
Kab. BALANGAN Areal IUPHHK HTI Hutan Konservasi
! !

S.

!! !
!
!
Se
! !

!
!
m ih Hutan Lindung

!
!

! !
im
Kab. KATINGAN ! .
!
Kab. HULU SUNGAI UTARA Areal IUPHHK HA
! !

!
!
Hutan Produksi
! !

! !
!
!
!
! ! !
Areal Penetapan Hutan Desa

!!
! !
Hutan Produksi yang Dikonversi

r ito

!
! !

! ! ! ! ! !
! !
! !
197 Areal Pencadangan HTR

!! !
!!
! !

! !

Ba
!
!
!
! !
!
Hutan Produksi Terbatas

!
!! !

!
S.
BARABAI
!

Areal Penetapan HKM


!
.

!
!

! !
Area Penggunaan Lain

!
!
! !
!

!
!
!
!
!

! !
Kab. HULU SUNGAI TENGAH Areal IUPHHK RE

! !
!

!
!

!
! !
!

!
!

SAR
SUM BER DATA :
!

!
!
45 45
!

! !

!
!

! !
!

!
! ! !

Kab. KOTA BARU


! !
1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000
! !

Kab. HULU SUNGAI SELATAN


! ! ! ! !
PULANGPISAU

A
! !
! !

.
!
!
2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012
! !

45
!

MAK
!
S.

3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012


!
KANDANGAN

!
!

! !
.
!
! !

44
Ba

! !

! !
!
! !

193
! !
r it
! !

193
!
44
o

T
!

Kab. PULANG PISAU

!
!

Catatan :
!

193
! !

S.

SEL A
! !

!
! !
! !

!
! !
!

Be
!

! ! ! ! !
1. Batas administrasi pemerintahan yang terga mbar diatas peta tidak sepenuhnya
44
!

ng
dapat digunakan sebagai acuan
!

333
!

ka
!

!
!

!
RANTAU

! !
!

!
!

!
!

2. Batas izin pemanfaatan tidak dapat digunakan seba gai acuan batas status,
! !

!
.

!
! !

la
!

333 44

an
!
batas izin tetap mengacu pada batas izin seca ra parsial ya ng dikeluarkan
3°0'0"S

3°0'0"S
! !

!
!
MARABAHAN ! ! !

Kab. TAPIN
!

.
!
!

!
!

Menteri Kehuta nan atau hasil ta ta batas dilapangan.


ng
!
! !

! ! !

tu
!
KUALAKAPUAS !
! !

an
!

.
! 118
!

333
!

! !
C
S.
!

!
! ! !

it o
! !

ar
! !

!
! !
PETA SITUASI

S. Set
!

!
!
! !

B 206
!

S.

!
!

208 Skala 1 : 50.000.000


!

!
!

!
S. S
!

!
! !
! !

arun
!

Kab. BARITO KUALA


!

ilau
! !

!
197 gg a

!
! !

!
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
!
!

!
!
!
! !

!
an
S. Te rus
KOTABARU
! !

.
!

5°0'0"N

5°0'0"N
! !
!

!
!
206 !

197 S. S
! !

197
!

! !
ela
!
!

206 S. Du
!

202
!

BANJARMASIN ! ! ! !
! !

197 197
"
/ a
! !
! !

206
! !

Kota BANJARMASIN Kab. BANJAR 47 197


43 43
! !

206 206
S. Kusan
! !
!
!

Kab. TANAH BUMBU


!
! !

!
MARTAPURA
!
!
S. Bat
!

!
!

! !

!
. !
u Lilin
o
!

! GORONTALO
!!
47197 197
! !
S. Barit

BANJARBARU /
"

0°0'0"

0°0'0"
.
! .BATULICIN
! /
"
PONTIANAK
SAMARINDA
! !
S. Barit o ! !

/
"
!

PALU
!

Kota BANJAR BARU gan


!

S. Beka ran
!

/
"
!

! !
197 P. Sebuku
! !

! !
! !
S. Satui I
! !

! !
PALANGKARAYA
!

!
! ! !
/
"
! !
!

!
! !
117
!
!

!
!
S. M BANJARMASIN
aluka
/
"
!
!
KENDAR I
! !
! !

! ! 204 /
"

5°0'0"S

5°0'0"S
! !
!
MAKASSAR
!

!
P. Laut /
"
! !

197 197
!

! !
!

nta

UT
! !
! !
SEMARANG
Ki

/ Area yang dipetakan


" SURABAYA
197 LA
! !
/
"
! !
S.

S. Ta bonto YOGYAKARTA
S. Sem aras
48
.
! 48 L AT /
"
!

48
SE
!

PELAIHARI Kab. TANAH LAUT 199 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E


LAUT JAWA 197 197
! !
S. Naiyah

48
197
4°0'0"S

4°0'0"S
DIREKTORAT WILAYAH PENGELOLAAN DA N
PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
201 KEMENTERIAN KEHUTANAN
TAHUN 2012

114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E


111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E

! !
!

! !
! !
!
!

!
! !

!
! !
!

!
!

!
!
!
!
!
!
PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN

!
!

!
!

!
!
! !

!
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

!
!
!

!
! !

!
!

!
! !
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012

! !

!
! !

Kab. KAPUAS HULU

!
Kab. KUTAI SKALA 1: 3.100.000

! !
!

!
!

!
!

! !
0 12,5 25 50 75 Kilometers

!
! !

!
!
! !

!
!
57

!
Kab. SANGGAU
!

!!
! !
! ! 101 57
!

73

! !
!
! !
! !
!
94
!

!
!

!
!

!
! ! ! !

!
! !
! ! ! ! !

!
! !
! !
!

! !

!
! ! !
!

! ! !

!
! !
!
SANGGAU !
! !

.
!
! ! ! !

!
!
!
SINTANG

!
!!

! !

!
!
.
!
!

!
!
! ! !
!
SEKADAU
0°0'0"

0°0'0"
.
!

!
! !
! !

Kab. SINTANG

! !
. BARAT
!
Kab. KUTAI

!
Kab. MURUNG RAYA !

Kab. SEKADAU 87 !
!

87
! !

!
!

106

!
!

92

! !

!
! !

! !

!
! !
73 KETERANGAN :

!
!
! !
! ! !
!
56 Batas Provinsi

!
!
! ! !
96 /
" Ibukota Provinsi
73 90
! !
!!
! !

! !
! ! ! !

86

!
!

!
! !
NANGA PINOH Ibukota Kabupaten/Kota

!
.
! Batas Kabupaten

! !
.
!
61
!

!
!

! !
!

!
! ! !
! !

Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung

!
Jaringan jalan

S.
111 !

! !
!
!

!
!

84
! !
! ! ! !
! !
!!

! !

Ba
!

! !
! !
! !

!
! !

! !

!
!
#

r ito
! !
Gunung
! !

! !
!

! !

!
! !

!
! !
!

!
Sungai dan anak sungai
Kab. MELAWI 79 !
185

!
76 ! ! !
!

! !

!
!
Titik Tinggi

!
!

!
A
! !

! !

! !
PURUKCAHU

!
189 98

!
.
!
! D
! !

!
! !

!
! !
Batas Negara Danau

!
179 179

!
!

! !
! !

!
!

!
97 !

61

!
188

!
!

! !
!
! !
!

100 179

! !
!
!
! !

104 Legenda
!

65

!
!

! !
64
!

183
!

72

!
!

!
74 189
ya n

!
!
! !

!
Hutan Konservasi

!
!
!
Areal IUPHHK HTI
185
!
!
102 95
!
!

! !
!
S. Seru

Hutan Lindung
!
! !

!
Areal IUPHHK HA
! !

!
MUARATEWEH
75 186 63

!
!

Kab.!
.BARITO UTARA
1°0'0"S

1°0'0"S
! !

!
!
! !
Hutan Produksi
Areal Penetapan Hutan Desa
!
! !

Kab. GUNUNG MAS

! !
89 346 182 Hutan Produksi yang Dikonversi

! !
68 60
!

Areal Pencadangan HTR


322

!
!
!

55
!

Kab. KETAPANG
!

Hutan Produksi Terbatas

!
! !

69

! !
! !
KUALAKURUN
70 93 113
! !

!
68 !
Areal Penetapan HKM

!
!
.
!

!
Area Penggunaan Lain
! !

93
!
!

!
Areal IUPHHK RE
!

! !
!

!
!

!
!

62 77
! !
!

!
! !
!
! !

! ! ! !
!
! !

! !

!
82
! !

!
!
!
184 99 191 SUM BER DATA :

!
!

!
!
!

!
331 67 112
! !

!!
! !
59

!
! !
!
80 !
105

!
!

!
!
88

! !
1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000
!
!

! ! ! ! !
!

331 181
!

!!
! ! !
2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012
!

! !
! !

! !
! ! !

!
! ! ! ! !
!
! ! !

!
S. Sam pit

81
!
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012
! !

! ! !

78
!

! !

! ! !
!
!

192 175

!
!
!

!
! !
!

108

!
! !
! !

!
!

!
103
!
! !

Kab. KAPUAS

!
! !

!
Catatan :
71

!
85 Kab. BARITO SELATAN
!
!

!
! !

!
!

!
S. Pe

! ! !
1. Batas administrasi pemerintahan yang terg ambar diatas peta tidak sepenuhnya

! !
! !

! ! ! !

!
102 62
!

66

!
110 107
! !

!
dapat digunakan sebagai acuan
!

!
Kab. KATINGAN 78

!
!

m bu a
!

!
2. Batas izin pe manfaata n tidak dapat digunakan sebagai acuan batas status,
!

BUNTOK
109
!

!!

!
!

.
! Kab. PASIR

o
!

! !
Kab. LAMANDAU
! !

!
batas izin te tap men gacu pada b atas izin secara partial yang dikeluarkan

! !

r it
!
! !

!
!

187

Ba

!
83 Kota PALANGKA RAYA Menteri Kehutanan atau hasil tata b atas dilapangan.
ng

!
! !
!

58

S.
!

! !
331
!
!

!
! !

!
! !

!
!

!
23 Kab. TABALONG
!

!
180 PETA SITUASI
!

!
!

! !
!

!
! !

!
! !

!
KASONGAN !
Skala 1 : 50.000.000
2°0'0"S

2°0'0"S
!

.
!
!

83 178
!
Kab. BARITO TIMUR
! !

!
! !

! !
176
!

.TAMIANGLAYANG
!

!
!
!

!!
!
!

!
! !

!
! !
! !

! !
NANGABULIK
42 190
!

.
! 174 !
!
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

!
!
! !

! !

Kab. KOTAWARINGIN TIMUR

!
177

!!
! ! !

!
!
! !
42 42

!
!

!
!!
!

5°0'0"N

5°0'0"N
S TANJUNG

! !
.
!
! !

!
PALANGKARAYA . Ka
! !

!
!

!
! !

S.
! ! ! !
!

! !

42

!
! ! !!
!

!
!

!
S. Sam pit

"
!

h
/

Ba
! !

42
! !
!
ay
!

!
! ! !

r it
!

174 an

!
!

o
!

!
!

!
!

!
!
! !

S.

!
! !

177 ! !
!

!
! ! !
PARINGIN
Sa
!

!
.

! !

!
!
! !
! !
!

S. S

!
!
! !
! !

!
!
!
!

pi

!
Kab. BALANGAN
! !
! !

! !
t
! !

!
!
!
Kab. KOTA WARINGIN BARAT

eba
GORONTALO

! !
. UTARA
!
Kab. HULU SUNGAI /
"
! !
! !

0°0'0"

0°0'0"
! ! PONTIANAK

! !
42
!

!
!

/
"

nga
!

!
SAMARINDA

!
!
!

! !
!

!
/
"

!
!
PALU

!
SAMPIT ! !

! !
!
!
/
"
.
!
! ! !

!!
u
!

Kab. SERUYAN
! !

! !
!
!
!

! !

!
!

BARABAI

!
! !

!
!
! !

!
.
!

! !
!
!

!
PALANGKARAYA
!

!
Kab. HULU SUNGAI TENGAH /
"
!

!
!

! !

!
!

!
!
! !

! !
!

!
PANGKALANBUN BANJARMASIN
!

! !
!

.
!
!

ai

/
"
!

SUKAMARA !
KENDARI
m

! !
! !

.
!
!
!

!
!
PULANGPISAU /
"

! !
in

!
Ku

! !
Kab. HULU SUNGAI SELATAN
! !

!
!

.
! Kab. KOTA BARU
! !

5°0'0"S

5°0'0"S
!
!
ng

!
! !

!
S.

MAKASSAR
! !

! !
.KANDANGAN
!
ar i

!
! !
/
"
! !
! !

!!
!

!
!
! !
S.
t aw

!
Kab. PULANG PISAU
! !

!
!

!
!

!
! !

! ! !
! !

ta

!
i
!

!
!

!
Sa

! !
!! !

! !

Jela
Ko

! !

!
!

Pe
!
! !
SEMARANG
! !

!
S. /
" SURABAYA
mp

Kab. SUKAMARA

!
RANTAU !

!
! ! !

/
"

!
S.

u
!

.
!

!
! !

! ! Area y ang dipetak an


YOGYAKARTA
3°0'0"S

3°0'0"S
!

la
! !

!
it

"
/
!

MARABAHAN
!

Pu

! !
.
! Kab. TAPIN
! !
!

!
KUALAKAPUAS

!
! !
!

!
!

.
!
S.
an

! !
!
! !

!
S. 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
!

!
! !

! !
!
ng

! !
!
Bu
lu k
! !

!
!
ba

!
S. Muru ng
S.

etjil
!!

Kab. BARITO KUALA


! !
! !
!

! !
!
Se ! !
!

!
Me

!
!
!

!
!
S.

!
nd

!
! !
! !

!
! !

! !
! !
!
g
aw

ru n

! !
!
S.

ai

BANJARMASIN
Mu

!
! !

! !

! !

"
!

Kab. TANAH BUMBU


/
! !

! !
Pe

!
Kab. BANJAR
!

Kota BANJARMASIN

!
S.

DIREKTORAT WILAYAH PENGELOLA AN D AN


r lu

KUALA PEMBUANG PENYIAPAN AREAL PEMANFA ATAN KAWASAN H UTAN


!

.
! LAUT JAWA MARTAPURA
! !

! !
!

!
!

! !
!

!
.
!
!
!

BANJARBARU BATULICIN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN


!

! !
!

.
! !
.
!

KEMENTERIAN KEHUTANAN
!

!
Kota BANJAR BARU
!

!
!

TAHUN 2012
! !

P. Laut
!
! !

! !
! !
! !
!

! !
! !

Kab. TANAH LAUT


!
!

!
!

!
111°0'0"E 112°0'0"E 113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E
113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E 118°0'0"E 119°0'0"E 120°0'0"E

PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN


125
122 P. Sebatik PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
NUNUKAN .P. Sebatik
! SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012
4°0'0"N

4°0'0"N
! !

165

! !
!
!
!
! P. Nunukan SKALA 1: 4.500.000
Kab. NUNUKAN
0 25 50 100 150 KM

!
!
217

! !
175 P. Mandul
165
!

195

! !
! !

!
! !

131 217 S. Sesa yap


! !

LAUT SULAWESI

! !
201
U
! ! !

! !
. MALINAU
!
!

201
! !

!
139
!

!
!
239 P. Bunyu
234

! !
217

!
!

152 S.

!
! !
!!
Se
ka P. Tarakan
.
!
ta k Kota TARAKAN

!
172

!
169 142

! !
3°0'0"N

3°0'0"N
170
MALAYSIA 129

!
!
!
173 163 P. Mapat KETERANGAN :
184 Kab. BULUNGAN! Batas Provinsi

!
. TANJUNGSELOR /
" Ibukota Provinsi

S. B
129 ! !
u
! !
49 aja
49 49 49 S. S Ibukota Kabupaten/Kota Batas Kabupaten

inai
.
!

!
!

173

!
192 162 130
! !

236

!
!
Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung
!

155 !
!
! Jaringan jalan

Kab. MALINAU !
!
! ! !
164 143 ! !

!
!

!
# Gunung

!
143
! ! !

168
! !

!
P. Panjang Sungai dan anak sungai

!
! ! !
!

251 S. 148
Titik Tinggi

!
! A

an
!

! !
B
!
D

ay er a
K 146 u Batas Negara Danau
.
!
!

S. 251
!

P. Maratua

! !
2°0'0"N

2°0'0"N
TANJUNGREDEB
126
251
!

!
149 Legenda
157 Kab. BERAU
151 202 166 251

!! !
!

147 Areal IUPHHK HTI

!
Hutan Konservasi
181 200 136 251 !
Hutan Lindung
Areal IUPHHK HA

!
!
176

!
! !
Hutan Produksi
! ! !
!

221 221 148


! !
Areal Penetapan Hutan Desa

!!
!
!

!
!

!
144 Hutan Produksi yang Dikonversi

!
200

!
Areal Pencadangan HTR

!
!

200

!
! !
Hutan Produksi Terbatas

!
!
180 220 220

!
Areal Penetapan HKM
138 158

!
Area Penggunaan Lain
!

!
! !
P. Tanjungbuaya
!

179
!
Areal IUPHHK RE

! !
246

!
!! !

!
!

! !
! !

!
!

!
! !

! ! 145 210 245 242 156


132 341
!
! !

!
243 144

! !
!
!

!
! !
!

159
!

!
336
!
!

!
! !
156 SUMBER DATA :

! !
124 124
!

187 337 246


1°0'0"N

1°0'0"N
327
!

! ! ! ! !
TOLITOLI
137
! !

! !
185 Kab. KUTAI TIMUR 154 .
!
! !

159 ! ! ! !
1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000

!
134 191 203 137
!

31 194 336 2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012


124 0 210 3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012

!
341
! !

.
! 204 191

!
Kab. KAPUAS HULU 135 340 336
! 191 124 340
177 !
Kab.TOLI TOLI

! !
!

189 205 239


!

!
182

!
!

Catatan :
!
205 153 47 214 ! ! !
!!

!
!

SAR
!
183
!

205 !
!
1. Batas administrasi pemerintahan yang tergambar diatas peta tid ak sepenuh nya

! ! !

!
123 atta
!

!
!

! !

! !
!

224
!

!
! !

ang dapat diguna kan sebaga i acua n


!
!

121 S. S SANGATTA
!

174 227 239 .


! 2. Batas izin pema nfaatan tidak dapa t digunakan se bagai acuan bata s status,
!

! !

!
A
! !
!

205 119

! !
!

MAK
bata s izin tetap mengacu pada batas izin seca ra p arsial yang dikeluarkan

! !
! ! ! !

174 174
!

! !
!
227 Men teri Keh utanan atau h asil tata batas dilapangan.
!
!

!
114 247
!
!
!

!
! !

!
!
!
! !
Kab. KUTAI BARAT 249

T
!

! !
! !
Kota BONTANG ! !
! !
! ! ! !

!
! ! !

SEL A
!

!
!

!
PETA SITUASI
!

.BONTANG
!
!
! !
! ! 140 120 Kab. KUTAI S. ! !

216 Sa Skala 1 : 50.000.000


0°0'0"

0°0'0"
! !

178 178 199 241


!
!

140
!
!

!
!
nt !!

.
! an

!
! !

Kab. MURUNG RAYA 339 216


!

! !
!
150 252 LONGIRAM 182 110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E

!
!

Kab. SINTANG ! 223 ! !


232
! !

!
!

5°0'0"N

5°0'0"N
!
! !
339 244
!

!
!

252
!

! !
kam
!

S. Maha
! ! !
!

!
! !

!
! !
!

!
!
! !

141
!

235
.
!
! !
!

!
!

!
! !
! !

! ! !! !
!

"
!

160
/
!
! !
! !

Kota SAMARINDA
!! !

!
!

Kab. MELAWI
!

!
!
!

! ! !
!

!
!

! !
! !
!
!
PURUKCAHU

!
!

! ! S. M
! !

.
!
!

235
!
DONGGALA
! !
!

.
!
! !

133
!

!
! !

!
!
GORONTALO

!
!
uar

235 !!
/
"
!

0°0'0"

0°0'0"
!

!!
240

! !
!
! ! !
!
191 238 PARIGI PONTIANAK
!

.
! /
" SAMARINDA
aulu
!

/
"
!
198
! !

!
! ! ! PALU
!
!

237 127
"
/ PALU

! !
! !
Kota

!
228 /
"

!
1°0'0"S

1°0'0"S
! MUARATEWEH
!

!
!

!!
!

!
!

!
.
! !
!

!
! !
!
!

PALANGKARAYA
Kab. GUNUNG MAS Kab. BARITO UTARA PALU
! !

/
"
! !

230 !
! !
! !
Kab. PARIGI MOUTONG
161
!
KUALAKURUN !
BANJARMASIN
!

!
! ! ! !

.
!
!
! ! !
!

!
/
"
!

Kab. KATINGAN !
!

! PASANGKAYU ! ! KENDARI
! !

! ! ! Kab. PENAJAM PASER UTARA !

.
! !!
!
/
"
!

5°0'0"S

5°0'0"S
! !
.!
!
! !
! !

.
! !

!
!

222 Kota BALIKPAPAN !


! !
MAKASSAR
!

!
!

197 /
"
!

! !
!

! !
!

226

!
POSO
196
!

Kab. DONGGALA
! !
!

.
!
!

! ! ! !
!
!
!
! !

! !

! !
!
!
! ! ! ! !

!
!
!

16
!
SEMARANG
! !

250
! !

!
!
!
" SURABAYA
/ Area yang dipetakan
!

! !
/
"
!

Kab. KAPUAS
!
! !

190 !
!
YOGYAKARTA

!
!!

!
!

! !
Kab. P O S O /
"
!

S. Telakai
!

! !
!
!

! !

!
! ! !
! !
!

!
196
! !

!
! !

BUNTOK

!
!
110°0'0"E 115°0'0"E 120°0'0"E
!
!

.
!
!
!
!

! !

!
Kab. PASIR Kab. MAMUJU UTARA 40
! !

!
!
!

!
!

! !
!
!

23
!
! !

!
!

!
!

!
! !

!
Kab. TABALONG
40 40

!
!
TANAHGROGOT
Kota PALANGKA RAYA
!
!

.
!
2°0'0"S

2°0'0"S
!
!

!
!

Kab. KOTAWARINGIN TIMUR


!

.KASONGAN
!
!

!
Kab. BARITO TIMUR

!
! !
! !

!
.TAMIANGLAYANG
! 40
! !
!

! !
!

!!

!
! !
! !

! !
!

ng
!

! !
!

! !
!

! !
TANJUNG 169 er a an Kab. MOREWALI
!

e nd
!

PALANGKARAYA .
!
! ! ! !
!

.K
!

S eg
! ! !
!

"
DIREKTOR AT WILAYAH PENGELOLAA N DA N
!!

/
!

171 233 S S.
!

!
!!

! !

!
!

!
PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN KAWASAN H UTAN
!

!
!

!
!

!
!

!
! !

Kab. SERUYAN Kab. BARITO SELATAN PARINGIN


233 171 DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
!

Kab. LUWU UTARA


!

.
!
! ! !
! !

!
!
! !
KEMENTERIAN KEHUTANAN
! !

!!
! !

AMUNTAI Kab. BALANGAN


! !
! !

!
Kab. MAMUJU
!

! !

. UTARA
!
!
Kab. PULANG PISAU TAHUN 2012
! !

Kab. HULU SUNGAI Kab. KOTA BARU


!
! !

!
!

!
SAMPIT !
!

! ! MASAMBA
!

.
!
!

!
!

! !

.
!
! !
!
! !

Kab. HULU SUNGAI TENGAH


!

!! !

.
!
!

! !
!
!

!
!!
!
!

113°0'0"E 114°0'0"E 115°0'0"E 116°0'0"E 117°0'0"E 118°0'0"E 119°0'0"E 120°0'0"E


106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E

PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN


PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
1°0'0"S

1°0'0"S
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012
SKALA 1 : 1.950.000

0 10 20 40 60 Km

KETERANGAN :
SELAT KARIMATA /
" Ibukota Provinsi
Batas Provinsi

Ibukota Kabupaten/Kota
122 .
! Batas Kabupaten
124 122
99 ! Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan
99
99 99 99
122 a pur # Gunung
99 S .M Sungai dan anak sungai
!!
!
!
99 99 A Titik Tinggi
!

!!
124
!

! D
!

!
Batas Negara Danau
122
!

!
99
!

p. kayuanak
!

122 SUNGAILIAT Legenda


.
!
!!

Kab. BANGKA BARAT ! !


Areal IUPHHK HTI Hutan Konservasi
Kab. BANGKA
!

!
99 Hutan Lindung
!
!
g

Areal IUPHHK HA
in

!
Hutan Produksi
2°0'0"S

2°0'0"S
!

Areal Penetapan Hutan Desa


Jer

99 99 ! Hutan Produksi yang Dikonversi


S.

Areal Pencadangan HTR


S.
!

! Hutan Produksi Terbatas


Je
!

Areal Penetapan HKM


99
ru

MENTOK Area Penggunaan Lain


g
.
! un
k

Areal IUPHHK RE
99
!

lind
!!
!

!
!
!

e
!

316 .S PANGKALPINANG
!!

S
"
/
!
!

!
!

!
P. Bujur
!

!
! !
! SUMBER DATA :
!

316
Kota PANGKALPINANG
!
! 1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000
! !

!
!

2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012


P. Bangka P Ketawi
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012
! !

316 P. Pebuar
!!

Catatan :
!
S.

!
1. Batas administrasi pemerintaha n yang tergambar diatas peta tidak sepenu hnya
elan
Ku
!

S. S dapat diguna kan sebaga i acu an


ra

g
p an P. Gadung
u

2. Batas izin pema nfaatan tidak dapa t digunaka n sebagai a cuan bata s sta tus,
! !
P. Gaspar
. Sim
SE

S
!
bata s izin tetap mengacu pada batas izin seca ra p arsial yang dikeluarkan
Kab. BANYU ASIN
!

! !
!
!

Kab. BANGKA TENGAH


LA
!

P. Boompyes Men teri Keh utanan atau hasil tata batas dilapangan.
!
KOBA
!

.
!
! !
!
!
TB

!
!

S. Kepuh
A.

!
!

!
A . Le

!
Sa

PETA SITUASI
AN

P. Bulu
le

! !
!

!
!
h

! ! !!
!
Skala 1 : 50.000.000
!

n gko
!

!
GK

!
!
A. S

316
! !

!
!!

!
316 104
!
A

316 104
S.
ale

!
19
!
!
100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E
!

Ke
!

ng 19 19
h

ata 104 316 316


tia

!
SEL
S. B
!

!
!

! !
S.
k

Jele TANJUNGPANDAN
.Kab. BELITUNG A. Batu
!

!
! !
A. Padang

mu !

AT
S. Balar
!

!
S. Buluranrid ing

5°0'0"N

5°0'0"N
!

Kab. BANGKA SELATAN ! !


/
"
! !

P. Kelmambang A.
123
!

G
Pa

!
! ! !
!

ta

ASP
!
!
lin P. Batudinding h MEDAN
S. U P. Belitung /
"

!
m is

!
!
P. Kelapan
!

MANGGAR
P. Liat S
!

AR
. Ling
P. Mendanau .
!

!
!
i
!

ape
S. Ke

P. Burung Lang
A. S
!

!
!
!
19
P. Sikidang TANJUNG PINANG
!
!

Kab. BELITUNG TIMUR


!
/
"
PEKANBARU
P. Naduk P. Rengit 316

!
!

P. Anakair P. Lepar /
"

0°0'0"

0°0'0"
!
3°0'0"S

3°0'0"S
! !
PONTIANAK
19 19 /
"
!

!
!
!

P. Tinggi 316
!
!

TOBOALI P. Batang 104 PADANG


!

.
! /
"
!

19
!

19 JAMBI
!

! !
P. Kalangbau 316 /
"
! !

PANGKALPINANG
19 P. Selandu /
"
! !

! !

19
n

PALEMBANG
S. Sujia

/
"
! !

!
P .Kampak BENGKULU
Kab. OGAN KOMERING ILIR /
"
!

5°0'0"S

5°0'0"S
p. omatengka BANDAR LAMPUNG
S.
/
"
S.

Le P.Linding Area y ang dipetak an


SERANG
To

bo / "
" /
ng P. Seliau P. Tepi P. Rotan
m

h it S
an

S.

am . R P. Ayermasin
S.

100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E


Pi

id
in
Se

da

g P. Marai
da
lap

s. Lumpur S.
S. S
an

S. K

eka ri Lu
m m
pu
edo

r
S. Talang rimba

ndo

DIREKTOR AT WILAYAH PEN GELOLAA N DA N


ng

PENYIAPAN AREAL PEMANFAATAN KAWASAN H UTAN


S. DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN
Pa KEMENTERIAN KEHUTANAN
da
ng
ju TAHUN 2012
ru
Je
S.

106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E


104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E 109°0'0"E

PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN


4°0'0"N

4°0'0"N
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
! !!
!
!
!
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012

!!
!!! !

!! !!
!!!!!
!
!!

! !
!!

! !
! !! !!!
! P. Natuna

!!
!
!
!
! ! !!
!!! !
SKALA 1 : 3. 500.000

!!
!

!
!
!! !

!!
!
!!!
!
!

!
Kab. NATUNA
!

! !

0 20 40 80 120 Km

P. Mubur
TEREMPA
.
!
P. Matak
KETERANGAN :
Batas Provinsi
3°0'0"N

3°0'0"N
/
" Ibukota Provinsi
P. Sugi Besar
P. Midai
.
!
Ibukota Kabupaten/Kota Batas Kabupaten
P. Jemaja
P, Bakau P. Sugi Besar
! Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan

# Gunung
P. Panjang Natuna Sungai dan anak sungai
A Titik Tinggi
P. Sejak
D

Batas Negara Danau

P. Serasan
P. Batuberian
Legenda

LAU T NATU NA Areal IUPHHK HTI Hutan Konservasi


Areal IUPHHK HA Hutan Lindung
Areal Penetapan Hutan Desa Hutan Produksi
Areal Pencadangan HTR Hutan Produksi yang Dikonversi
Hutan Produksi Terbatas
Areal Penetapan HKM
2°0'0"N

2°0'0"N
MALAYSIA Area Penggunaan Lain
Areal IUPHHK RE

SUMBER DATA :

1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000


2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012

Cata tan :
1. Batas administrasi pemerinta han yang tergambar diatas peta tidak sepenuhnya
dapat digun akan seba gai acuan
2. Batas izin pemanfaa tan tida k d apat digunakan sebaga i acu an ba tas status,

.
! bata s izin tetap mengacu p ada b atas izin se cara parsial yang d ikeluarkan
Men teri Ke hutan an atau hasil tata b atas dilapan gan.
SINGAPURA
Kab. SAMBAS
PETA SITUASI
P. Belakang Padang Kota BATAM Skala 1 : 50.000.000
30 P. Janda! Berhias
!
!

!
. P. Bintan Kab. KEPULAUAN RIAU
!
!

P. Pemping
1°0'0"N

1°0'0"N
P. Batam
! !
!

P. Karimun TANJUNGBALAI P. Serayacundung


!
! !

P. Tanjung Sauh
.
!
! ! !
P. Kapal Jerbih P. Nenang P. Loban
!
100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E
!

P. Mapur
!
! !
P. Geranting P. Bulan !

!
P. Sumbangmas P. Los
"
/ P. Buton
P. Tembelan

! ! !
30 P. Papan P. Setoko
!

P. Katumba P. Kinun P. Pangkil Besar


P. Penyengat .
!
Kota SINGKAWANG
!

P. Ladi
P. Rangsang
30 30 30
P. Belat
30 P. Combol P. Rempang P. Soreh
P. Tembora P. Kabung !
!
!

P. Sugi P, Pangkil
30
!

5°0'0"N

5°0'0"N
30 /
"
!

! !
P. Citlim P. Mantang P. Jin Besar
P. Kundur30 30 P. Serayu P. Lemukutan !
!

!
!
P. Galang P. Karas Besar
! !
P. Telan P. Jiin Kecil P, Penatah Besar
P. Durian

!! !
!

!
Kab. KARIMUN P. Galang Baru
P. Nibun
/
"
MEDAN

3030 30 30 P. Petong !

!
!
!
P. Penyela P. Abang Besar
Kab. LANDAK ! !

!
!

30 30
!

! !
P. Katalingga TANJUNG PINANG
!

P. Tokong P. Benan /
"
PEKANBARU

SE
/
"
!

0°0'0"

0°0'0"
Kab. PELALAWAN
!
PONTIANAK

!
P. Mesana
Kab. PONTIANAK /
"

!
LA
!

P. Abang PADANG
.MEMPAWAH
!
!

/
"

! !
S. Guntung

TK
P. Temiang JAMBI
P. Bengku /
" PANGKALPINANG
/
"

AR
! !
P. Pasirgagah PALEMBANG
S. Kat em an /
"
31

IM
P. Buaya P. Tapeuk BENGKULU
P. Cempah P. Sebangka /
"

AT

5°0'0"S

5°0'0"S
P. BakungP. Ujung Kayu

A
BANDAR LAMPUNG
0°0'0"

0°0'0"
Kab. INDRAGIRI HILIR 31 P. Kentar /
"
31 31
Area yang dipet akan
SERANG
Ba / "
" /

!
!

ta n . Ig al
g GS 31 31 P. Kongka Besar Kota PONTIANAK
au 100°0'0"E 105°0'0"E 110°0'0"E

!
!
ng P. Ujung Beting
P. Lingga
Kab. LINGGA
TEMBILAHAN
.
! P. Selayar 31 31 31
S. L
AJA P. Rusuk Buaya
U P. Psoik
P. Bandahara 31
S. N

31 DIREKTOR AT WILAYAH PENGELOLAAN DAN


S. Enok 31 P. Singkep DABO
!
. PENYIAPAN AR EAL PEMANFAATAN K AWA SAN HUTAN
iur

31 DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN


31 KEMENTERIAN KEHUTANAN
TAHUN 2012
!

104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E 107°0'0"E 108°0'0"E 109°0'0"E


104°0'0"E 105°0'0"E 106°0'0"E
! ! ! !
! !
!

! !
!
!

!
!

!
!

Kab. OGAN ILIR PETA PERKEMBANGAN PEMANFAATAN HUTAN

! !
!
!

! !
!

!
! !

!
! ! ! !

PROVINSI LAMPUNG
!

!
!

!
!

! !
LAHAT ! !

.
!

!
!
! !

!
S. Mesuji

!
SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2012

!
!
!
!
!

!
Kab. MUARA ENIM

!
! ! ! !

Kab. OGAN KOMERING ILIR SKALA 1 : 1.650.000

!
!
! !

!
!
S.

! !

! !
!
! M
es
!
!

!
Kab. LAHAT ! ! ! !
! ! uj i

!!
!
0 10 20 40 60 Km
! !

! !
!

!
! !

!
! ! ! !

!
! !

!
! !
!
! ! ! !
4°0'0"S

4°0'0"S
!
!

!
!

!
!

!
! !

U
! !
!
!

!
!

!
!

!
!
!

!
!!

uji
!
! !
!

!
a
!

! !

S. M es
! ! !
!

uay
!
! !

!
!
PAGARALAM !
Kab. OKU TIMUR
!

.
! !
Kab. OGAN KOMERING ULU

S. B
! !

!
! ! ! !

118
!

! !
! !
BATURAJA
.
!
! ! !
!
Kota PAGARALAM !

!!
! !
!
!

suji
!

!
e
.M

!
! !

!
!
!

S
! !
!
!

!
suji
!

!
KETERANGAN :
!
!

! !
Me
!

! !

S.
! !
Batas Provinsi
!

!
S. Mesuji /
"
!
! !
Ibukota Provinsi

! !
! ! ! !
!

!
! !

!
!

121
!
! !
!

!
!

! !
Kab. BENGKULU SELATAN
!
S. Peda da Ibukota Kabupaten/Kota

S.
Kab. TULANG BAWANG
!
! ! ! !
.
! Batas Kabupaten

!
!
!
! !

Tu
W. Kana n
!

!
MARTAPURA

l
!

.
!

an
! !
!
! Ibukota Kecamatan/Desa/Kampung Jaringan jalan
! !
!

g
Ba
! !

!
! !
! !
!

wa
Gunung

!!
! !
S. Kanan
!

!
!

ng
Sungai dan anak sungai
!

!
A Titik Tinggi

! !
! !

!
!

r
D
! !

bu
! !
!
Danau

ih a
!
Batas Negara

!
MENGGALA
!

.
!
! !

W. Sa

! !
!
119 an

G
121 e rus
!
BLAMBANGAN UMPU S. Kiri ! !

!
. S. T

!
!
!!

W.
!!
!

!!
!

!
! !
!

!
!
MUARADUA !
!

!
!
!

.
!
! !
!
!

! !
!
Legenda

!
! !

!
! !

!
117 Kab. WAY KANAN 121
!

un g
!

!
!
!

!
! ! !
! !

! !
ak
!

!
!
!

!
ng B
!
Areal IUPHHK HTI

!
!
Hutan Konservasi
!

a kan
!

!
aw a

!!
pu
!

!
!

an
!

!
! !
Kab. OKU SELATAN S. B

!
!

!
W. H

! !
!

!
Hutan Lindung

m
Areal IUPHHK HA

iri

!
Kab. KAUR ! !

!
!

W. U

!
.K
! !

!!

!
!
Hutan Produksi

ng an
! ! Areal Penetapan Hutan Desa

W
!
!

!
! !
!

!
!

!
!
Hutan Produksi yang Dikonversi

!
!
! Areal Pencadangan HTR

!
!

S. Pega du
!

! !
! !
!
! Hutan Produksi Terbatas
Areal Penetapan HKM

! !
s an

em
! !
!
!! ! Area Penggunaan Lain

!
tih Te ru

! !
Areal IUPHHK RE

!
ar
pu
!

! !
Se S.
!
!

.R
S.

!
BINTUHAN
!

W
.
! au

!
i

!
!

es
SUMBER DATA :
R as

!
!

Kab. LAMPUNG
. UTARA
! S.

!
B
!
! ! !

!
W.
38
!

!
! KOTABUMI 1. Peta Dasar Tematik Kehutanan, Skala 1 : 250.000

!
!
! !

bu ng W. Sabur Kab. LAMPUNG TENGAH

!
2. Peta Izin Pemanfaatan Indonesia s/d November 2012
W. A ko
!

! !
!

! !
Wa
!

an
!

! !
3. Peta Kawasan Hutan Indonesia s/d November 2012
!

! !
! !
!

ab
u ! ! !
S.
!

ng hari
!

28 g
! ! !
! !

en
!!
!
!
!

!
!!
!
P

! !
5 !
!

S.
!

Catata n :

!
!
!

!
GUNUNG SUGIH ! !
!
!

! !
! !
5°0'0"S

5°0'0"S
S. Bata
5 .

Anda mungkin juga menyukai