Gender itu berasal dari bahasa latin "genus" yang berarti jenis atau
tipe. Menurut Ilmu Sosiologi dan Antropologi, gender merupakan perilaku atau
pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang sudah dikontruksikan atau
dibentuk di masyarakat tertentu dan pada masa waktu tertentu pula. Gender adalah
sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang
dibentuk secara sosial maupun budaya.
Dalam masa awal kata gender dianggap sama dengan jenis kelamin. Namun
seiring dengan perkembangannya gender mengalami perluasana makna dan
hakekatnya tetap mengacu pada perbedaan laki-laki dan perempuan dan
segi fungsi, atau perlakuan yang diberikan oleh masyarakat umum
secara turun temurun.
Menurut Fakih (2008) konsep gender perlu dibedakan dengan konsep seks (jenis
kelamin). Jenis kelamin merupakan pembagian dua jenis kelamin manusia yang
ditentukan secara biologis yang melekat pada jesnis kelamin tertentu, menurut
Sukawati (2014) jenis kelamin merupakan ciri biologis-anatomis khususnya yang
menyangkut dengan sistem repsoduksi dan hormonal, yang diikuti dengan
karakteristik fisiologi tubuh, yang menentukan seseorang laki-laki atau perempuan.
Ketidakadilan gender dianggap menjadi hal yang lumrah dan diterima pada
masyarakat. Salah satu bentuk ketidakadilan gender ialah laki-laki memiliki peran
utama sebagai pencari nafkah rumah tangga sekaligus memainkan peranan yang
cukup penting dalam menciptakan reproduksi pekerjaan yang tidak berbayar dalam
ruaang domestik yang umumnya dikaitkan dengan fungsi biologi perempuan sebagai
perawat keluarga. Secara kemasyarakatan peran ini diadopsi juga dalam kaitan
tanggung jawab peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam hal ini terjadi
ketidakadilan suumber daya laki-laki dan perempuan dalam hal menjalankan
tanggung jawab, pengupahan, dan pengakuan terhadap kontribusi masing-masing
(Kabeer, 2005).
.
Hubungan antara Faktor Sosial-Budaya dan Konsep Gender
1. Peran gender
2. Jenis kelamin
Pola kesehatan dan penyakit pada laki-laki dan perempuan berbeda, misal: kanker
cerviks hanya terjadi pada perempuan, kanker prostat hanya pada laki-laki.
3. Kesetaraan gender
1. Status Sosial
3. Status Pekerjaan
4. Beban Pekerjaan